Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dicky Irawan Kesuma
"ABSTRAK
Kejadian kriminalitas di perumahan Citra Indah Jonggol terus terjadi
Banyaknya kasus pencurian yang terjadi sudah sangat meresahkan warga
perumahan Citra Indah Hal tersebut menmibulkan ketidakpuasan warga terhadap
pelayanan sekunti perumahan Citra Indah Fasihtas sekunti perumahan belum
mampu mananggulangi hal tersebut Hal mi terkait dengan kinerja petugas
sekuriti yang belum efektif Faktor faktor yang mempengaruhi kmerja petugas
sekuriti diantaranya pelatihan dan motivasi Bertolak dan itu peneliti melakukan
penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh pelatthan motivasi terhadap
kinerja petugas sekuriti dan hubungannya dengan kepuasan warga Citra Indah.
Penelitian diiakukan di perumahan Citra Indah Kecamatan Jonggol
Kabupaten Bogor Pendekatan penehtian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode desknptif analitis Sampel penelitian terdin dan
petugas sekunti dan warga perumahan Citra Indah Sampel petugas sekuriti
diambil dengan rumus atau tabel Issac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%
didapat jumlah responden 72 orang Sedangkan sampel dan warga perumahan
Citra Indah diambil dengan tekrnk simply random sampling dengan jumlth
responden sesuai kebutuhan analisis sebanyak 72 orang Alat analisis yang
digunakan yaitu korelasi dan regresi dengan menggunakana SPSS.
Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa terdapat pengaruh masmg
masmg vanabel atara lam pelatthan terhadap kinerja petugas sekunti dan
motivasi terhadap kinerja petugas sekuriti Kemudian secara bersama-sama
variabel pelatihan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja petugas sekuriti
Selanjutnya hasil analisis tahap II menuujukkan bahwa terdapat hubungan antara
kinerja petugas sekunti dengan kepuasan warga perumahan Citra Indah Jonggol.

ABSTRACT
Crime in Perumahan Citra Indah Jonggol still happens all the time The
increasing number of theft is causing restlessness to the housing residents and it brings
dissatisfaction upon the services of security in Perumahan Citra Indah The security
facilities can not afford the overcoming of such problems related to ineffectiveness of
security s performance Factors that affects the performance of security person are vary
such as training and motivation In respect thereof research on The Impact of Training
Motivation to The Performance of Security Person and Its Correlation to the
Satisfaction of Perumahan Citra Indah Jonggol Housing Residents is done
Research takes place in Perumahan Citra Indah Kecamatan Jonggol Kabupaten
Bogor This research uses quantitative approach with analytical descriptive method
Research samples consist of security person and the housing residents itself Samples of
security officers are taken by formula or table Issac and Michael with an error level of
5% on 72 respondenf s Meanwhile samples of perumahan Citra Indah housing
residents are taken by simply random sampling with the numbers of respondents of 72
based on purposes Analysis tools uses in this research are correlation and regression in
SPSs
Result of Research in first term shows that there are effect of each variable
namely training to security person's performance and motivation to security person's
performance Together these variables affect security's performance Result of Second
term shows correlation on the performance of security person with the satisfaction of
housing residents of Perumahan Citra Indah Jonggol
"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Aswani
"Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan yang menyatakan, bahwa sistem pemasyaralcatan diselcnggarakan dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan (narapidana) menjadi manusia seutuhnya baik sebagai pribadi, anggota masyarakat maupun sebagai insan Tuhan. Untuk itu suasana yang kondusii tertib dan kesehatan jasmani dan psikologis yang terpelihara dari warga binaan pemasyarakatan merupakan sesuatu yang sangat bcrarti dan diharapkan oleh sebuah institusi lembaga pernasyarakatan di lingkungan Deparlcmen Hukum dan HAM RI.
Undang -- undang nomor 12 tahun 1995 telah menggariskan hak-hak yang dimiliki oleh warga binaan lembaga permasyarakatan, tanpa kecuali. Adapun hak-hak tarsebut antara lain mendapatkan pcrawatan, baik perawatan rohani maupun jamani. Selain itu UU HAM Nomor 39 Tahun 1999 juga mencantumkan tentang Hak untuk Hidup : Sctiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf hidupnya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin scrta bcrhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Bunuh diri (suicide) di dalam lcmbaga pemasyarakatan dapat texjadi dan merupakan kasus yang paling fatal karcna mcrupakan gangguan psikologis yang paling berbahaya dan wargabinaan yang melakukan bunuh diri dapat menimbulkan kericuhan pada teman-teman sekamarnya maupxm orang-orang sekjtamya. Data yang diambil dari Dircktorat Jcndcral Pemasyarakatan tentang bunuh diri di dalam lembaga pemasyrakatan di seluruh Lndonmsia yang terlihat cenderung meningkat Pada tahun 2004 ada 19 kasus, tahun 2005 sebanyak 21 kasus, dan tahun 2006 dari Ianuari- Oktober sebanyak 17 kasus.
Berdasarkan kejadian diatas maka perlu upaya identiiikasi resiko bunuh did (suicide risk) tcrhadap warga binaan pcmasyarakatan oleh petugas kesehatan lembaga pemasyamkatan melalui pelatihan untuk mcningkatkan pemahaman dan kemampuannya dalam memberikan pelayanan pemcriksaan kcschatan fisik dan psikologis warga binaan schingga dapat dilakukan pcnoegahan bunuh diri warga binaan di lembaga pemasyarakatan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlurrahman
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. Indah Berkah Bersaudara, yaitu perusahaan yang dipercaya PT. Jalur Nugraha Ekakurir di wilayah Depok dan sekitarnya untuk mengelola dan menjalankan manajemen, pelayanan, dan penjualan untuk jasa ekspedisi dengan merek JNE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta pengumpulan data menggunakan metode survei dengan cara memakai total sampling terhadap populasi. Jumlah responden yang ada dalam penelitian ini berjumlah 135 orang. Penelitian ini mengaplikasikan tiga teori utama yaitu pelatihan dari Bulut dan Culha (2010), motivasi kerja dari George dan Jones (2002) serta kinerja karyawan dari Mitchell dalam Sudiardhita et al. (2018). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya juga ditemukan bahwa pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

The purpose of this research is to explain the effect of training and work motivation on employee performance. This research is conducted at PT. Indah Berkah Bersaudara, a company that is trusted by PT. Jalur Nugraha Ekakurir in Depok and surrounding areas to manage, services, and sales for expedition service under the JNE brand. This research uses a quantitative approach to gather the data using a survey method that implements total sampling to the population. Total respondents in this research are 135 employees. This research employs three main theories, which are the theory of training by Bulut and Culha (2010), work motivation by George and Jones (2002), and employee performance by Mitchell in Sudiardhita et al. (2018). The results showed that training affect employee performance, work motivation affect employee performance. Furthermore, also found that training and work motivation affect employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamat Rachmat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan penulisan kehumasan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai, khususnya pada pelatihan penulisan kehumasan bidang cipta karya.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah untuk mengetahui sistem diklat di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya digunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan menggunakan metode hipotesa t-test yaitu dengan membandingkan kedua mean dari nilai pre test dan post test pada pelatihan penulisan kehumasan bidang cipta karya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
a. Sistem diktat di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya terdiri dari;
1) perencanaan, yang meliputi : (a) penyusunan kebutuhan diktat, (b) penyusunan program diktat dan (c) persiapan pelaksanaan;
2) pelaksanaan diktat;
3) evaluasi diktat, yang meliputi : (a) evaluasi sebelum pelaksanaan, (b) evaluasi pada saat pelaksanaan dan (c) evaluasi pada saat berakhirnya diktat.
b) Pendidikan dan pelatihan penulisan kehumasan bidang cipta karya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan menunjukkan efektivitasnya. Efektivitas ini ditunjukkan oleh level signifikansi dari t-test bagi pre test dan post test.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rizal Fuadi
"Terdapat variabel-variabel yang membentuk kepribadian anak ketika anak tersebut tumbuh menjadi remaja ataupun dewasa sehingga terjadi perilaku-perilaku menyimpang, pertama yang berasal dari Iuar individu dan kedua dari dalarn individu.
Sehubungan dengan kepribadian pada remaja, rintangan perkembangan remaja menuju kedewasaan itu ditentukan olch faktor-falctor yang mempengaruhi anak di waktu lampau, lingkungan menjadi salah sam faktor yang berperan sckali (social learning). J ika seseorang remqa di masa kanak-kanak banyak mcngalami rintangan hidup dan kegagalan, maka tiustrasi dan konflik yang pemah dialarninya dulu itu merupakan penyebab utama timbulnya deliquency, kegagalan penyesuaian diri dan perilaku yang bertentangan dengan aturan-aturan hukum berupa perilaku kriminal (criminal conduct disorder).
Pembentnkan perilaku anak sehingga menjadi deliquenqy disebabkan penyimpangam penyimpangan yang dilakukan oleh orang tua dan lingkungan sosialnya (significant others), dalam jangka waktu yang Iama dan terus menerus dapat rnembentuk suatu konsep diri (self concept) yang negatif dan menjadi traits dalam kepribadian remaja.
Pendidikan nilai respect dan responsibility terhadap remaja perlu diaphkasikan dalam kehidupan sehari-harinya untuk pengembangan nilai-nilai positif yang ada pada diri remaja sehingga merangsang terbcntuknya konsep diri positiif Pemasyarakatan mempakan institusi yang melaksanakan saiah satu tugas untuk membina remaja yang melakukan tindak pidana agar tidak melanggar hukum kembali. Petugas Pemasyarakatan yang menjadi pembina di Lembaga Pemasyarakatan Anak hams dapat mewujudkan apa yang menjadi Visi dan Misi Pemasyarakatan dalam proses pembinaan Anak Didik Pemasyarakatan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherly Kemala Ulfa
"ABSTRAK
Rancangan pelatihan yang diperolah diharapkan dapat menjadi solusi untuk
mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh supervisor PT. X dalam
melaksanakan tugas, (imgsi dan tanggung jawabnya sebagai supervisor.
Adapun beberapa permasalahan dan kendala yang dialami oleh supervisor PT. X
pada umnmnya disebabkan karena kurang terampilnya supervisor dalam
melaksanakan keterampilan manajerial dan keterampilan berhubungan dengan
lTl8I]llSl8
Oleh sebab itu pemberian supervisory training bertujuan mengajarkan, melatih
dan mcningkatkan keterampilan manajerial dasar yang sangat pcnting dalam
pelaksanaan tugas, iimgsi dan tanggungjawab supervisor. Adapun materi yang
ada dalam supervisory training mencakup keterampilan dasar manajerial yang
dibutuhkan oleh supervisor yakni Keterampilan Kepemimpinan, Memotivasi
Bawahan, Pengambilan Keputusan, Keterampilan Komunikasi, Teamwork dan
Manajemen Konflik

ABSTRACT
he focus of the study is a supervisory training planning as one of subject of
management trainee program in PT.X. Since 2001 PT. X management attend the
Management Development Program as known Management Trainee to get
potential employees as supervisors. Beside that, the purpose of the training is
creating a future leader of the company.
The planning porpuse as a solution to solve supervisor problems related to lack of
managerial skill which need to do their jobs, functions and responsibilities. So this
supervisory training will focus to deliver the management skill such as leadership,
communication etc.
Tl1crcf`orc, the subjects in the supervisory training are leadership skill, subordinate
motivating skill, decision making skill, communication skill, teamwork, and
management conflict as important basic managerial skill to the Supervisors

"
2007
T34072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmat
"ABSTRAK
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Pertahanan merupakan unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pertahanan yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang teknis fungsional pertahanan. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pendukung pertahanan bagi Departemen Pertahanan Republik Indonesia, dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan di bidang pertahanan sesuai Undang-undang RI nomor 34 tahun 2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa kesesuaian antara tingkat harapan peserta pendidikan dan pelatihan dengan tingkat kinerja yang telah ditunjukkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Pertahanan sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan. Jenis pendidikan dan pelatihan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XII Tahun Anggaran 2006. Penelitian ini menggunakan metode Importance and Performance Analysis, yaitu suatu pengukuran yang membandingkan tingkat harapan/kepentingan dengan tingkat kinerja/pelaksanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey dengan pengukuran dan pengumpulan data dilakukan sesuai skala Liken (I - 5).
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan PusdikIat Tekfunghan Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pertahanan dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV secara umum sudah sesuai harapan peserta pendidikan dan pelatihan dengan tingkat kesesuaian sangat baik antara 83 % sampai dengan 94 %. Hal ini dapat dilihat juga dari perhitungan tingkat kepuasan berupa nilai gap sebesar - 0,44 (lebih besar dari - 1). Namun demikian berdasarkan hasil pemetaan Diagram Kartesius terdapat factor-¬faktor yang sangat penting namun belum dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XII. Tahun Anggaran 2006, yaitu kurang dalam hal kelengkapan audiovisual dan alat-alat tulis, penerangan lampu, pengukuran jam belajar, kompetensi Widyaiswara, kompetensi karyawan administrasi, dan kompetensi pars Pembina, birokrasi yang tidak efisien, kurangnya pelayanan kesehatan, dan kurangnya lembaga dalam menghargai keberadaan peserta pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap faktor-faktor tersebut untuk lebih meningkatkan kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Pertahnan dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV.

ABSTRACT
Education and training center of Defense technical function is an institution which executes several duties and functions of the education and training section of the Department of Defense of the Republic of Indonesia. The center is led by the head of education and training who is in charge of administering education and training in the field of defense technical functions. Such education and training are aimed to meet the needs of human resources encouraging defense for the Department of Defense of the Republic of Indonesia in accordance with the governmental functions in the field of defense which is stated in the statute no. 34 year 2004.
This research is aimed to identify and analyze the suitability between the expectancy level of education and training participants and the performance level of the education and training center of defense technical function as the executor of the education and training. The object of this research is the leadership education and training level N, I2th Batch, Fiscal year 2005. The research uses the importance and performance analysis method- a measurement that compares the expectancy/importance level with the performance/execution level. The research also uses survey method for the data measurement and collection based on Likert scale (1-5).
The result of the research shows that the performance indicated by the education and training center of defense technical function in managing the leadership education and training level IV generally meets the participant' expectancy with a satisfactory level of suitability from 83% to 94%. It can be observed from the calculation of the satisfaction level in a form of gap score reaching -0,44 (higher than - 1). However, according to Cartesian diagram, there are some important elements which have not been implemented in the leadership education and training lever IV, 12th Batch, Fiscal year 2004. They are lack of audiovisual devices and stationary, poor lighting, unorganized training schedule, lecturer competence, administration staff competence, mentors' competence, inefficient bureaucracy, insufficient healt service, lack of institution's appreciation towards the participant' existence. Therefore, an evaluation to those element is required to enhance the performance of the education and training center in organizing Leadership Education and Training Level IV.
"
2007
T20784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Aswanti Tjakrawiralaksana
"ABSTRAK
Borderline Intellectual Functioning adalah salah satu kondisi klinis dcngan
karaktcrisitik skor IQ berada pada kisaran 71 sampai dengan 84 (DSM-IV-TR,
2000). Dalam hubungan anak dengan lingkungan sosial terutama dengan teman
sebaya, anak dengan taraf kecerdasan borderline dapat mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan pergauian karena casa pandang yang naif
atau kecenderungan menarik diri, Agar anak mampu menjalin huhungan dengan
lingkungan sosialnya terutama dengan teman sebaya, maka mereka memerlukan
keterampilan sosial yang cukup.
Keterampilan sosial adalah kemarnpuan untuk bcrintcraksi dcngan orang
lain dengan cmra tertentu dalam suatu konteks sosial yang dapat diterima dan
dihargai secam sosial serta pada saat yang sama saling menguntungkan (Combs &
Slaby dalam Cartledge & Milbum, l995). Perkembangan keterampilan sosial
sendiri adalah sualu proses yang tems berjalan, sesuatu yang dipclajari serta lidak
diperoleh begilu saja.
Keterampilan sosial dapat dilatih melalui pelatihan keterampilan sosial
yaitu instmksi yang dilaksanakan dalam area pezilaku untuk meningkalkan
intemksi posilif dengan orang lain (Mclntyre, 200l). ivlcnurut Canledge dan
Milbum (l995), salah salu melode dalam pelatihan keterampilan sosial adalah
melalui social modeling yaitu suatu proses yang menghasilkan model pcrilaku
sosial yang mcmungkinkan seseorang belajar melalui obscrvasi dan imilasi.
Mcnumt LaGreca (dalam Cartlcdge & Milbum, 1995) perilaku menyapa
adalah salah salu area komunikasi yang memberikan kontribusi dalam hubungan
dcngan tcman scbaya yang posililf Salah salu komponenuya adalah pcrilaku
terscnyum kelika berlemu leman (Cartlcdgc dan Milbum, 1995).
Pelatihan dilaksanakan sclama lima scsi. Pada scsi satu dilalaul-Lan kcgiatan
idcnlilikasi pcrilaku tcrscnyum scbagai komponcn dalam mcnyapa leman melalui
penyajian model bcrdasarkan lokoh dalam buku cerim. Pada scsi dua mempakan
kcsempatan melatih perilaku tersenyum (skill performance) melalui pcnyajian
model dcngan mcnggunakan boncka dan role play. Semcntara sesi Iiga hingga
scsi lima merupakan scsi melatih perilaku tersenyum di setting sekolah. Berdasarkan hasil pelaksanaan pelalihan, tampak bahwa pclatihan
keterampilan sosial pada anak dengan taraf kecerdasan borderline dengan
menggunakan metode social modeling dapat melatih pexilaku tensenyum sebagai
komponen perilaku menyapa teman. Subyck tampak mampu memperlihatkan
perilaku tersenyum dalam kegiatan pelatihan walau masih memerlukan
pengarahan dan bimbingan.
Untuk mernperbaiki rancangan pelatihan di kcmudian hari, dipcrlukan
assessment keterampilan sosial yang mendalam sebeium merancang program.
Selain itu jcnis kegiatan pelatihan sebaiknya bersifat konkrit, tcrstruktur dan
menyenangkan bagi anak. Latihan perilaku juga sebaiknya dilakukan pada
beragarn situasi sosial sehingga memudahkan generalisasi perilaku.

"
2005
T34140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus M. Hardjana
Yogyakarta: Kanisius, 2001
658.312 404 Har t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tamblyn, Doni
New York : McGraw-HIll, 2000
658.312 404 TAM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>