Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Arrestio
"

Kajian interaksi spasial museum masih jarang dilakukan. Padahal informasi ini sangat penting untuk melihat efektifitas dari museum. Sulitnya pengumpulan data secara survey langsung menjadi salah satu kendala. Dengan berkembangnya teknologi media sosial seperti Instagram, interaksi pengunjung pada objek-objek spesifik seperti museum dapat diketahui. Sehingga kajian representasi museum pada media sosial Instagram dan pola interaksi spasial museum terhadap penggunaan lahan lainnya berdasarkan pengunjung yang menandai lokasi (geotagged) pada Instagram di Jakarta adalah tujuan dari penelitian ini. Lokus penelitian ini adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan Museum Basoeki Abdullah. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode statistik deskriptif dan analisis asal-tujuan. Hasil analisis distribusi spasial foto menunjukkan karakteristik dan lokasi yang merepresentasikan museum. Sedangkan berdasarkan pola bangkitan perjalanan diperoleh tipe perjalanan homebased (homebased dan first destination) dan non-homebased (school-based). Pola interaksi spasial menunjukkan interaksi spasial museum dengan 10 jenis penggunaan lahan, dengan penggunaan lahan terbanyak adalah rumah.

 


Studies of spatial interactions of museums are still rarely conducted. Though this information is very important to see the effectiveness of the museum. The difficulty of collecting survey data directly is one obstacle. With the development of social media technologies such as Instagram, visitor interaction on specific objects such as museums can be known. So the study of museum representation on Instagram social media and the museum's spatial interaction patterns with other land uses based on visitors who mark geotagged locations on Instagram in Jakarta is the aim of this research. Locations of this research are the Indonesian National Museum, the Kebangkitan Nasional Museum, the Sumpah Pemuda Museum, the Perumusan Naskah Proklamasi Museum, and the Basoeki Abdullah Museum. The method used is spatial analysis with descriptive statistical methods and origin-destination analysis. The analysis of the spatial distribution of photographs shows the characteristics and locations that represent the museum. Whereas based on trip generation patterns, homebased (homebased and first destination) and non-homebased (school-based) travel types are obtained. Spatial interaction patterns show the museum's spatial interactions with 10 types of land use, with the most land use being houses.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsan Paradipta
"ABSTRACT
Museum sebagai lembaga yang berfungsi melestarikan warisan budaya bangsa penting untuk memperhatikan faktor service environment, agar pengujung museum memiliki behavioral intentions yang positif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh service environment terhadap behavioral intentions pada pengunjung Museum Wayang Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia yang mengunjungi Museum Wayang Jakarta. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara langsung. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa service environment yang dimiliki oleh Museum Wayang Jakarta mampu mempengaruhi behavioral intentions pengunjung museum.

ABSTRACT
Museum as institution that function to preserve the nations cultural heritage are important to pay attention to service environment factors, so that the end of the museum has positive behavioral intentions. The purpose of this study was to analyze the effect of service environment on behavioral intentions on visitors to the Museum Wayang Jakarta. This study uses a quantitative approach and this type of research was descriptive research. The study sample consisted of 100 respondents who were Indonesian citizens who visited the Museum Wayang Jakarta. The research data was obtained through direct questionnaires. The results of this study found that the service environment owned by the Museum Wayang Jakarta was able to influence the behavioral intentions of museum visitors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhia Habiba Ayyumi
"Kotatua Jakarta merupakan salah satu ruang publik sekaligus destinasi wisata utama bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Kotatua Jakarta merupakan ruang publik perkotaan yang rentan karena keragaman fungsi ruang yang dimilikinya. Kawasan ini berperan sebagai cagar budaya sekaligus ruang publik yang memiliki banyak daya tarik wisata. Seiring dengan hal tersebut, pengkajian keamanan di Kotatua Jakarta menjadi penting untuk dilakukan karena rasa aman merupakan salah satu indikator penting yang berpengaruh dalam kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian terkait bagaimana karakteristik ruang aman pengunjung Kotatua Jakarta dan pengaruhnya terhadap perilaku keruangan, yang dalam hal ini dilihat dari pemilihan tempat dan penggunaan ruang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, pemetaan partisipatif, dan wawancara terstruktur. Data yang telah diperolah kemudian diolah dengan beberapa tahapan, mulai dari cleaning data, uji statistik, tabulasi, sampai dengan visualisasi data. Metode analisis data dilakukan dengan analisis spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang aman pengunjung Kotatua Jakarta dibentuk oleh beberapa faktor. Faktor personal yang paling memengaruhi pembentukan ruang aman adalah pengalaman. Pengunjung yang memiliki pengalaman negatif terkait keamanan mempersepsikan Kotatua Jakarta sebagai ruang tidak aman dan sebaliknya. Faktor lingkungan yang paling memengaruhi adalah pengamanan dan visibilitas. Ruang yang memiliki keberadaan pos dan petugas keamanan, penerangan yang cukup, serta kebersihan yang terjaga dipersepsikan sebagai ruang aman. Ruang sangat aman di Kotatua Jakarta adalah ruang publik terbuka yang digunakan pengunjung untuk kegiatan relaksasi dan interaksi sosial. Di sisi lain, ruang tidak aman tetap dipilih oleh sebagian besar pengunjung untuk berwisata kuliner karena keterbatasan sumber daya. Namun, ruang sangat aman digunakan pengunjung dalam durasi waktu yang lebih lama dibandingkan dengan ruang tidak aman. Hal ini menunjukkan bahwa ruang aman pengunjung Kotatua Jakarta memengaruhi perilaku keruangan yang terbentuk, meskipun pemilihan tempat pengunjung tidak selalu linier dengan persepsi ruang amannya.

Kotatua Jakarta is one of the public spaces and a major tourist destination for people from Jakarta and its surrounding areas. Kotatua Jakarta is an urban public space that is vulnerable due to the diversity of functions it serves. This area functions as both a cultural heritage site and a public space, as it has many tourist attractions. In line with this, a study on security in Kotatua Jakarta becomes important, as the sense of safety is one of the key indicators that influence human well-being. Therefore, research was conducted to examine the characteristics of safe spaces for visitors in Kotatua Jakarta and their impact on spatial behavior, particularly in terms of place choice and space usage. Data collection was carried out through observations, questionnaires, participatory mapping, and structured interviews. The collected data was then processed through several stages, including data cleaning, statistical tests, tabulation, and data visualization. Data analysis was conducted using spatial and descriptive analysis methods. The results show that the safe spaces for visitors in Kotatua Jakarta are formed by several characteristics. The personal factor that most influences the formation of a safe space is their experience. Visitors who have had negative experiences related to safety perceive Kotatua Jakarta as an unsafe space, while those with positive experiences perceive it as safe. Meanwhile, the environmental factors that has the most influence is security and visibility. Spaces that feature security posts and officers, adequate lighting, and maintained cleanliness are perceived as safe spaces. The safest spaces in Kotatua Jakarta are open public spaces that visitors use for relaxation and social interactions. On the other hand, unsafe spaces are still chosen by many visitors for culinary tourism, due to limited resources and other factors. However, safe spaces are used by visitors for longer durations compared to unsafe spaces. This indicates that the safe spaces in Kotatua Jakarta influence spatial behavior, even though visitors’ choice of space is not always linear with their perception of safety. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arieska Martha Hasiani
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti berbagai aspek suasana museum dan lingkungan fisik di sekitarnya yang dikenal sebagai "museumscape", memengaruhi niat pengunjung untuk terlibat dalam komunikasi electronic word-of-mouth tentang pengalaman berkunjung mereka di Museum Sejarah Jakarta. Studi ini menggunakan metodologi kuantitatif dan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data dari total 126 partisipan. Responden dipilih melalui penyebaran kuesioner secara daring dan luring. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan software SPSS, menggunakan analisis statistik deskriptif dan teknik analisis regresi linier. Temuan penelitian ini menunjukkan korelasi yang kuat antara museumscape dan niat pengunjung untuk menyebarkan electronic word-of-mouth tentang kunjungan mereka ke Museum Sejarah Indonesia Jakarta.

This study aims to examine various aspects of the atmosphere of the museum and the surrounding physical environment known as the "museumscape", that influence visitors' intentions to engage in electronic word-of-mouth communication about their visiting experiences at the Jakarta History Museum. The study employed a quantitative methodology and utilizing a purposive sampling method to gather data from a total of 126 participants. The respondents were selected through the distribution of both online and offline questionnaires. The collected data was analyzed using the SPSS software, employing descriptive statistical analysis and linear regression analysis techniques. The findings of this study show a strong correlation between the museumscape and visitors' intention to spread electronic word-of-mouth about their visit to the Jakarta Indonesia History Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rizki
"Persepsi masyarakat terhadap museum pada saat ini cenderung negatif, maka untuk menjaga keberadaannya museum perlu untuk mengetahui dan menyesuaikan diri dengan apa yang sebenarnya diinginkan masyarakat dari museum. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pengunjung mengenai service delivery di Museum Bank Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Museum Bank Indonesia yang berusia minimal 17 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai service delivery yang ada pada Museum Bank Indonesia berdasarkan persepsi pengunjungnya, dimana mayoritas responden menilai bahwa service delivery yang ada di Museum Bank Indonesia ada dalam kategori baik, hal ini tertlihat dari 28 indikator yang terdapat dalam penelitian ini, 15 indikator ada dalam kategori baik dan 6 indikator ada dalam kategori sangat baik dan sisanya 7 indikator ada dalam kategori cukup.

The perception of people to museum at this time is tends to negative, then to keep existence of museum, museum need to know and to conform to what is actually people want of the museum. In this research, researchers have a purpose to see how the perception of visitors regarding service delivery in Museum Bank Indonesia. The respondents in this research are Museum Bank Indonesia visitors who are at least 17 years old, with a total sample of 100 respondents. This research give an idea of service delivery at Museum Bank Indonesia based on their visitors perception, where most of the respondents assumed that service delivery in Museum Bank Indonesia was in the category of good it is visible from 28 an indicator that contained in this research, there are 15 indicators in the category of good and 6 indicators there was in the category of excellent and 7 indicators there was in the category of enough.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efriliana Dwi Riwu P.
"ABSTRAK
skripsi ini merupakan pengkajian ulang mengenai participatory display pada Museum Bank Indonesia. Tujuan dari pengkajian ini yaitu untuk mengetahui teknik apa saja yang sudah diterapkan beserta pengaruhnya, sehingga menjadi salah satu bahan pertimbangan faktor perkembangan museum khususnya di
Indonesia. Hasil dari analisa menunjukan bahwa jenis display participatory yang menggunakan teknik hands-on display dapat memicu tingkat keaktifan pengunjung dari faktor-faktor tertentu. Selain berpengaruh kepada pengunjung, teknik hands-on display baik itu secara mekanisme maupun dengan menggunakan bantuan teknologi, berpengaruh juga pada objek museum. Namun, pada Museum BI terdapat penerapan participatory display belum dapat mencangkup semua kalangan pengunjung.

ABSTRAK
This thesis is a review of the participatory display at the Museum of Bank Indonesia. The purpose of this study is to determine what techniques are already implemented and its impact, thus becoming one of the consideration factors museum development, especially in Indonesia. Results of the analysis showed that the participatory display type using hands-on display technique, can trigger visitors' level of liveliness from certain factors. Besides the influentials that happened on visitors, hands-on display technique either mechanically or by using the technology, can effect also on museum objects. However, some application of the participatory display technique in the Museum Bank of Indonesia are not able to cover all the visitors yet.
"
2016
S63636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Faisal Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik lokasi RPTRA berdasarkan site dan situation, serta untuk menganalisis intensitas, aktivitas dan perserpsi pengunjung terhadap karakteristik lokasi RPTRA di Kecamatan Cakung. Metode penelitian ini menggunakan skoring dengan analisis komparasi dan spasial deskriptif. Analisis komparasi digunakan untuk membandingkan karakteristik lokasi RPTRA yang diteliti berdasarkan aspek site dan situation, analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan intensitas kunjungan, aktivitas di dalam RPTRA dan persepsi pengunjung terhadap karakteristik lokasi. Hasil dari penelitian ini yaitu karakteristik lokasi RPTRA yang paling dominan dengan tipe "Sangat Sesuai dan Cukup Baik bagi Anak" yang memiliki sarana dan prasarana yang sangat sesuai dan klasifikasi situation penggunaan tanah sangat baik, jenis jalan cukup mudah dan mudah, jarak dekat dan cukup dekat, serta waktu tempuh cepat dan sedang. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara intensitas, aktivitas dan persepsi terhadap karakteristik lokasi RPTRA di Kecamatan Cakung, dikarenakan seluruh tipe karakteristik lokasi RPTRA di Kecamatan Cakung memiliki persepsi baik dari pengunjung, dan hanya terdapat dua tipe karakteristik lokasi RPTRA yang memiliki persepsi sangat baik dari pengunjung.

This research was conducted to analyze the characteristics of the RPTRA location based on the site and situation and to analyze the intensity, activity, and perception of visitors to the characteristics of the RPTRA location in Cakung District. This research method uses scoring with comparative analysis and descriptive spatial. A comparative analysis is used to compare the characteristics of the RPTRA location under study based on-site and situation aspects, descriptive analysis is used to explain the intensity of visits, activities in the RPTRA, and visitor perceptions of the characteristics of the location. The results of this study are the characteristics of the most dominant RPTRA location with the type "Very Suitable and Good Enough for Children" which has very suitable facilities and infrastructure and the classification of the land-use situation is very good, the type of road is quite easy and easy, the distance is close and quite close, as well as fast and moderate travel times. Besides, there is no relationship between intensity, activity, and perception of the characteristics of RPTRA locations in Cakung District, because all types of characteristics of RPTRA locations in Cakung District have good perceptions of visitors, and there are only two types of characteristics of RPTRA locations that have very good perceptions of visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Prabawa Hadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Rachel Genezareth
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek dari lingkungan fisik dan layanan museum yang dikenal sebagai "museum servicescape", yang mempengaruhi promosi dari mulut ke mulut pada pengunjung mengenai pengalaman kunjungan mereka di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Museum Servicescape dalam penelitian ini mencakup enam dimensi yang mencakup ambient conditions (kondisi sekitar), staff behaviour (perilaku staff), facilities and convenience (fasilitas dan kenyamanan), art gallery quality (kualitas galeri seni), exhibition space aesthetics (estetika ruang pameran), dan signs and signage (rambu dan papan nama). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data dari total 151 partisipan. Data didapatkan dari penyebaran kuesioner melalui Google Form yang dibagikan dalam bentuk barcode secara luring di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan teknik analisis regresi linier. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa museum servicescape secara positif mempengaruhi word of mouth pengunjung mengenai kunjungan mereka ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Hasil penelitian yang ditemukan dapat membantu pengelola museum untuk merancang dan mengelola lingkunan fisik serta layanan museum dengan hati-hati untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengunjung.

This study aims to analyze the various aspects of the physical environment and museum services known as the "museum servicescape", which influence word of mouth in visitors regarding their visit experience at Sonobudoyo Museum Yogyakarta. Museum Servicescape in this study includes six dimensions which include ambient conditions, staff behavior, facilities and convenience, art gallery quality, exhibition space aesthetics, and signs and signage. This study used a quantitative approach and used purposive sampling method to collect data from a total of 151 participants. Data was obtained from distributing questionnaires through Google Forms which were distributed in the form of barcodes offline at Sonobudoyo Museum Yogyakarta. The collected data were analyzed using SPSS software, using descriptive statistical analysis and linear regression analysis techniques. The findings of this study indicate that museum servicescape positively influences visitors' word of mouth regarding their visit to Sonobudoyo Museum Yogyakarta. The research results found here can help museum managers to carefully design and manage the physical environment and museum services to increase visitor satisfaction and loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Silvia Yourdan
"Penyebaran pandemi Covid-19 menyebabkan museum mengalami penurunan kunjungan akibat dilakukannya penutupan museum. Pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat menyebabkan museum melakukan inovasi pemasaran berupa experiential marketing secara online untuk dapat memberikan informasi koleksi dan pengalaman berada di museum meskipun berada di rumah saja sehingga dapat menarik minat berkunjung wisatawan dikemudian hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh experiential marketing pada live Instagram Museum KAA terhadap minat berkunjung ke museum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan responden sebanyak 95 orang yang pernah menonton kegiatan “Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara experiential marketing pada live Instagram Museum KAA berupa kegiatan “Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA” terhadap minat berkunjung ke museum.

Covid-19 pandemic has caused museum visits to decrease due to museum closures. The importance of providing education to the public has led museums to make marketing innovations in the form of online experiential marketing to be able to provide information and experiences in museums even though they are at home so they can attract tourists to visit in the future. The purpose of this study is to analyze the effect of experiential marketing on the live Instagram of the KAA Museum on intention to visit museum. This study used a quantitative approach with 95 respondents who had watched "Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA" activity. The results showed that there was a significant influence between experiential marketing on the live Instagram of the KAA Museum through "Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA" on intention to visit museum."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>