Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
N.P. Pramita Utami
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku knowledge sharing (KS) antar staf pustakawan. Penelitian
ini merupakan penelitian studi kasus pada perpustakaan Undiksha, subjek dari penelitian ini adalah pustakawan, tenaga
administrasi dan teknisi yang berjumlah 25 orang. Sedangkan, objek kajiannya adalah perilaku KS. Pendekatan learning audit
model digunakan dalam menentukan nilai dari informasi dan sekaligus menentukan efektifitas dari proses KS yang dilakukan.
Data dikumpulkan melalui angket, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi perilaku KS antar staf pustakawan tergolong cukup positif dengan persentase
68,7%. Faktor pendorong perilaku KS antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi intrinsik sebesar
87,5% (sangat positif), penerimaan pengetahuan sebesar 78,8% (positif), sikap terhadap KS sebesar 78,2% (positif), loss of
knowledge power sebesar 78,1% (positif), kowledge self-efficacy sebesar 77,6% (positif) dan pengiriman pengetahuan sebesar
72,4% (positif). Selain itu, ditemukan pula beberapa aspek lain yang dapat mendorong KS seperti: kepercayaan,
kesetiakawanan, keterbukaan, kebersaman, kekeluargaan dan komunikasi. Sebaliknya, faktor-faktor penghambat perilaku KS
antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi eksternal sebesar 49,6% (negatif), respon balik/feedback
sebesar 69,3% (cukup positif), iklim organisasi sebesar 68,5% (cukup positif), norma subjektif sebesar 64,2% (cukup positif),
norma timbal balik sebesar 62,1% (cukup positif), motivasi introjektif sebesar 60,5% (cukup positif), teknologi informasi dan
komunikasi sebesar 59,1 % (cukup positif).

ABSTRACT
The aims of this study were to describe the behavior of knowledge sharing (KS) among librarian. This research was a case
study in the library of Undiksha, so that the subjects of this study are librarians, administrative staff and technicians, totaling
25 persons. Meanwhile, the object of the study was the behavior of KS. Audit learning approach model was used in
determining the value of the information and also to determine the effectiveness of the process undertaken KS. Data were
collected through questionnaires, interviews and observation. The collected data were analyzed descriptively. The results
showed that the description of the KS behavior among librarian was quite positive with a percentage of 68.7%. The driving
factors of KS behavior among librarian at the library of Undiksha were the intrinsic motivation of 87.5% (very positive), the
reception of knowledge by 78.8% (positive), attitude towards KS amounted to 78.2% (positive), loss of knowledge
power amounted to 78.1% (positive), knowledge self-efficacy of 77.6% (positive) and delivery of knowledge 72.4%
(positive). In addition, there were also some other aspects found that can encourage KS such as: trust, solidarity, openness,
collaboration, family and communication. Conversely, factors inhibiting KS behavior among librarian at the library of
Undiksha were external motivation of 49.6% (negative), feedback of 69.3% (quite positive), organizational climate 68.5%
(quite positive), subjective norm by 64.2% (quite positive), the norm of reciprocity amounted to 62.1% (quite positive),
introjective motivation by 60.5% (quite positive), and the information technology and communications at 59.1% (quite
positive)."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afrita Maharani
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan terhadap kinerja pustakawan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam penelitian ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan sebuah aplikasi manajemen pengetahuan untuk membantu secara teknis pekerjaan para pegawainya. Rumusan masalah penelitian ini mengungkapkan bagaimana penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan ini dapat mempengaruhi kinerja pustakawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi penggunaan aplikasi manajemen pengetauan dalam meningkatkan kinerja pustakawan yang dilihat dari indikator penilaian kinerja dari Prawirosentono. Penggunaan konsep Prawirosentono dalam penelitian ini dapat membantu menilai kinerja pustakawan BPPT. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling terhadap para pustakawan BPPT dan terpilih informan yang bergelut langsung dengan aplikasi KM ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi KM ini dapat meningkatkan kinerja pustakawan yang bersifat teknis saja, seperti penugasan, komunikasi antar pustakawan, absensi, memberikan pendapat, dan perencanaan jadwal kerja. Walaupun ada beberapa indikator yang tidak sesuai, tetapi indikator yang tidak sesuai ini merupakan sebuah sikap yang tidak dapat diubah walau dengan suatu aplikasi.

This research focused to discuss the impact of the usage of knowledge management application on the performance of Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)’s staff. In this research, BPPT developed a knowledge management application to help the technical issues faced by their staff. This research’s question is to reveal how the usage of the knowledge management application is affecting the staff’s performance. The purpose of this research is to find out and identify the usage of the application in increasing the staff’s performance seen from the indicator of staff’s performance by Prawirosentono. This research is done by conducting a qualitative approach and descriptive method. To gather the data, the researcher did an in-depth interview and the source was selected with snowball sampling technique towards the librarian of BPPT. The chosen sources are using the application firsthand. The result of this research is to know that the knowledge management application can improve the performance of the staff in terms of technical work such as for assignments, communication between the staff, attendance, sharing a comment, and work schedule. Nonetheless, there are a few missed indicators, but it is part of the behavior that can’t be changed through an application."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stanley Dethan
"Makalah proyek akhir ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Manajemen Pengetahuan (MP) terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi. Metode penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Data penelitian dianalisis dengan PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modelling). Jumlah responden adalah 86 pustakawan perguruan tinggi di Kota dan Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian yang didapatkan MP berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi, pengaruh positif ini berada pada tingkat moderat dengan nilai R-square sebesar 0.519. Kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa bahwa dari 4 variabel MP, hanya satu variabel yang tidak mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan. Variabel manajemen pengetahuan yang berpengaruh positif adalah knowledge creation, knowledge retention dan knowledge sharing. Knowledge acquisition adalah satu-satunya variabel yang tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan. Diantara variabel yang berpengaruh positif, knowledge sharing adalah satu-satunya variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi. Penelitian ini menyarankan agar pustakawan sebagai agen informasi terus mempromosikan praktik MP. Saran berikutnya untuk perguruan tinggi agar meninjau kembali standar-standar perancangan dan pembangunan perpustakaan perguruan tinggi.

This final paper aims to measure the impact of Knowledge Management (KM) on the job satisfaction of university librarians. The method in this research is a survey using a questionnaire for data collection. Research data were analyzed using PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modeling). The number of respondents was 86 university librarians in City and Regency of Tangerang. The results show that KM has a positive impact on the job satisfaction of university librarians, this positive impact classified as moderate level with an R-square value of 0.519. The conclusion of this study proves that of the 4 KM variables, only one variable does not have a positive impact on librarian job satisfaction. Knowledge management variables that have a positive effect are knowledge creation, knowledge retention and knowledge sharing. Knowledge acquisition is the only variable that has no positive impact on librarian job satisfaction. Among the variables that have a positive effect, knowledge sharing is the only variable that has a significant effect on the job satisfaction of university librarians. This study suggests that librarians as information agents should continue to promote KM practices. The next suggestion is for universities to review the standards for designing and building university libraries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Fairus Widiasmara
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh staf perpustakaan Layanan Lansia dan Disabilitas PERPUSNAS. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kegiatan berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh para staf perpustakaan Layanan Lansia dan Disabilitas PERPUSNAS dilihat dari tujuh aspek berbagi pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan proses berbagi pengetahuan tidak memiliki perbedaan dalam beberapa aspek antara staf perpustakaan tidak berkebutuhan khusus dan staf perpustakaan disabilitas. Dapat terlihat juga para staf perpustakaan disabilitas cenderung lebih banyak memiliki pengetahuan untuk dibagikan. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang mereka miliki sesuai dengan target pemustaka yang dilayani.

This study discusses about knowledge sharing activities by the library staff of Elderly and Disability Service PERPUSNAS. The aim of this research is to obtain an overview of knowledge sharing activities by the library staff of Elderly and Disability Service PERPUSNAS using seven aspects of knowledge sharing. The research approach used is qualitative with case study method. The data collection method used is by observation, interview and document analysis. The results of the study indicate that the knowledge sharing process has no difference in some aspects between the library staff with no special needs and disability library staff. It can also be seen that disability library staff tend to have more knowledge to share. This is because the knowledge they have is in accordance with the target of the users being served."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Budiarti
"Sharing pengetahuan dapat memberikan manfaat untuk mencapai individu dan tujuan organisasi. Knowledge sharing diantara petugas pengelola BMN berperan penting dalam mewujudkan pengelolaan BMN yang tertib administrasi dan tertib pengelolaan. Namun, knowledge sharing pada komunitas pengelolaan BMN LIPI belum optimal, sehingga perlu diidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi petugas pengelola BMN LIPI untuk melakukan knowledge sharing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku knowledge sharing pada komunitas pengelolaan BMN LIPI. Model penelitian ini dikembangkan berdasarkan Theory of Planned Behavior sebagai kerangka teoritis dan diadaptasi ke dalam konteks knowledge sharing serta dikombinasikan dengan konstruk-konstruk yang didapat dari penelitian terdahulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari hasil penyebaran kuesioner kepada petugas pengelola BMN satker LIPI serta pembina pengelola BMN LIPI. Sampel survei terdiri dari 101 responden dan teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan software AMOS (Analysis of Moment Structure).
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa attitude toward knowledge sharing dipengaruhi oleh expected reciprocal benefit, sedangkan perceived behavioral control dipengaruhi oleh resource availability dan technology. Attitude toward knowledge sharing dan perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap intention to share yang pada akhirnya secara positif mempengaruhi knowledge sharing behavior. Perceived behavioral control juga terbukti dapat mempengaruhi perilaku knowledge sharing baik secara langsung maupun tidak langsung melalui niat (intention) untuk melakukan knowledge sharing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengoptimalkan budaya knowledge sharing pada komunitas pengelolaan BMN di lingkungan LIPI.

Sharing knowledge can provide benefits to achieve individual and organization‟s goals. Sharing knowledge among state property management (SPM)‟s officer is very crucial in making a good state property management in administrative order. In fact, sharing knowledge in SPM‟s officer in LIPI is not optimum yet, so that it needs to be identified which factors that influence SPM‟s officer in LIPI to do so.
This study is aimed to identify the factors which influence the behavior of community of SPM‟s officer in LIPI to share knowledge. The model of this research is developed base on the Theory of Planned Behavior which is used as theoretical framework and adapted to the context of sharing knowledge as well as combined with the constructs from the previous study. The data that are used in this study are the primary data from the questionnaires which are spread to the officers and supervisors of SPM in LIPI. The survey‟s samples consist of 101 respondents and it uses Structural Equation Modeling (SEM) and Path Analysis as technical data analysis by using Analysis of Moment Structure (AMOS) software.
The result of analysis found that the attitude toward sharing knowledge is influenced by the expected reciprocal benefit, while, perceived behavioral control is influenced by resource availability and technology. The attitude toward knowledge sharing and perceived behavioral control has a positive impact to the intention to share which eventual positively influence the knowledge sharing behavior. The perceived behavioral control is also proved to influence the behavior of both direct and indirect knowledge sharing (intention). The result of this study is considered to be useful in optimizing the culture of sharing knowledge among SPM‟s officer community in LIPI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meiryzka Widyarini
"Penelitian ini membahas mengenai berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh pustakawan Kementerian Sekretariat Negara RI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan berbagi pengetahuan antar pustakawan, dilihat dari faktor-faktor yang mendasari dan menghambat berbagi pengetahuan. Terdapat lima faktor yang mendasari yaitu sifat pengetahuan, budaya lingkungan kerja, motivasi untuk berbagi, kesempatan untuk berbagi dan sikap staf. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara mendalam, observasi langsung, serta analisis dokumen terkait berbagi pengetahuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dibagi sifatnya berupa tacit dan eksplisit. Adapun motivasi para pustakawan untuk melakukan berbagi pengetahuan berasal dari dalam dan luar individu seperti penghargaan dan kedekatan dengan orang lain. Organisasi memberikan kesempatan melalui sarana formal dan informal, meskipun belum menjadi program yang terstruktur. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam mendasari berbagi pengetahuan antar pustakawan yaitu sikap staf. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana pustakawan senior rela membagikan pengetahuan yang mereka miliki kepada rekannya. Selain itu, hambatan terbesarnya yaitu kurangnya dukungan dari manajemen atas yang belum menjadikan berbagi pengetahuan sebagai sebuah budaya di dalam organisasi.

This research discusses about the practice of knowledge sharing among librarians of the Ministry of State Secretariat Indonesia. This study aims to determine the implementation of knowledge sharing among librarians, and analyze it through factors and the barriers that influence knowledge sharing. The factors that influence knowledge sharing between librarians such as nature of knowledge, work culture, motivation to share, opportunity to share and attitude of staff. The researcher employed a qualitative research design with a case study method. Data collection is through in-depth interviews, observation and analysis of documents that related to knowledge sharing in the Ministry of State Secretariats Library. The study findings revealed that the nature of knowledge consists of tacit and explicit. Related to motivation of librarians to share knowledge, there are two types of motivation extrinsic and intrinsic. Organizations provide opportunities to share knowledge in formal and informal, even though its still not become a systematic program.  Meanwhile, staff attitude is the most dominant factor in influence knowledge sharing process among librarians. It was found by how senior librarians are willing to share the knowledge that they have with others. Furthermore, lack of management support was identified as a barrier because knowledge sharing still not become a culture of the organization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indila Mayrosa
"Knowledge management merupakan pendekatan yang dapat diimplementasi oleh manajemen organisasi untuk meningkatkan kemampuan kompetitif. Sebagai salah satu tahapan dalam knowledge management, knowledge sharing KS memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan KM. Berbagi pengetahuan antar lintas fungsi atau lintas departemen dapat mensukseskan dan mengembangkan berbagai hal di dalam perusahaan. Peneliti berpendapat jika perusahaan ingin meraih keberhasilan dalam memotivasi karyawan untuk berbagi pengetahuan, maka bukan hanya dengan memperbaiki sistemnya ketika menjalankan strategi bisnis tetapi juga dengan merubah perilaku dan kebiasaan mereka sehingga berbagi pengetahuan dapat berjalan dengan konsisten dan didasari oleh kerelaan. Theory of reasoned action digunakan sebagai kerangka dasar penelitian ini, yang didukung dengan beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dalam berbagi pengetahuan. Hasilnya menunjukan bahwa penghargaan, hubungan sosial, konsekuensi dalam bersosial, iklim orgaanisasi, norma subyektif dan sikap terhadap berbagi pengetahuan memberikan pengaruh yang besar terhadap intensi berbagi pengetahuan karyawan perusahaan. Sesuai dengan perhitungan yang dilakukan, tidak terjadi asimetri intensi. Karyawan dari departemen pemasaran, teknik, dan umum masing-masing 80 , 80 , dan 70 memiliki niatan untuk berbagi pengetahuan dengan rekan kerja lainnya.

Knowledge management is an approach that can be implemented by organizational management to improve competitive advantage. As one of the stages of knowledge management, knowledge sharing KS plays a very important role in determining the success of KM implementation. Sharing knowledge across cross functional or cross departmental can succeed and develop things within the company. Previous researchers consider that if companies want to achieve success in motivating employees to share knowledge, then the way to achieve it is not only by improving the system when running a business strategy but also by changing their behavior and habits so that knowledge sharing can run consistently and based on willingness. Theory of Reasoned Action is used as the basic framework of this study, combined with several factors that affect behavior in sharing knowledge. The results show that reward, social ties, social cost, organizational climate, subjective norms and attitudes toward knowledge sharing have a profound effect on the intentions of sharing knowledge of company employees. In accordance with the calculations performed, there is no intimacy asymmetry. Employees from the marketing, engineering, and general departments share 80 , 80 , and 70 each that have an intention to share knowledge with other co workers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Srimulyo
Surabaya: Airlangga University Press, 2022
020.92 KOK b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Annisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi Knowledge Sharing di Bank Mandiri Kantor Pusat dan mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Bank Mandiri Kantor Pusat dalam penerapan knowledge sharing. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Plaza Bank Mandiri Kantor Pusat sudah menerapkan knowledge sharing, hanya saja dalam implementasinya masih belum ideal. Selain itu, penerapan Manajemen Pengetahuan khususnya knowledge sharing formal di Bank Mandiri masih menghadapi beberapa kendala yang menjadikan penerapan knowledge sharing formal di Bank Mandiri Kantor Pusat tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

This research aims to know about the factors That Affect The Implementation of Knowledge Sharing in Mandiri Bank Head Office and find out what the constrainsts are faced by Mandiri Bank Head Office. This research is a qualitative research with the type of explorative research. Data collection techniques used interviews and literature studies. Results showed generally in Mandiri Bank Head Office has been properly application of knowledge sharing, only the implementation is still not ideal. In addition, knowledge management implementation especially formal knowledge sharing in Mandiri Bank Head Office is still facing several obstacles that make the formal application of knowledge sharing in the Bank Mandiri Bank can?t run as expected."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medityo Herdi M.
"Pada era globalisasi ini setiap organisasi dituntut untuk mampu bersaing secara kuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Saat ini pengetahuan telah menjadi basis penting dalam sebuah organisasi modern.
Pengetahuan yang dimiliki individu-individu sebagai sumber daya manusia tercipta melalui interaksi dan interseksi antara pengetahuan tacit dan pengetahuan explicit. Kemampuan karyawan untuk selalu menghasilkan inovasi merupakan factor kunci bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang ketat. Salah satu upaya yang dipandang efektif dalam meningkatkan kemampuan inovasi karyawan di perusahaan adalah melalui pengembangan aktivitas kebiasaan untuk berbagi pengetahuan. Melalui kebiasaan berbagi pengetahuan tersebut karyawan akan dirangsang untuk mampu berfikir lebih kritis dan kreatif.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk menganalisa hubungan antara perilaku berbagi pengetahuan dan kemampuan individu untuk berinovasi pada PT Alcatel-Lucent Indonesia, (2) untuk menganalisa proses perilaku berbagi pengetahuan pada PT Alcatel-Lucent Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh merupakan data dari wawancara dan kuesioner. Data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, baik dari buku, jurnal maupun skripsi. Penelitian ini dilakukan pada PT Alcatel-Lucent Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 56 orang. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Knowledge Sharing Behavior mempunyai hubungan yang positif dan sangat kuat terhadap Individual Innovation Capability. Semakin tinggi Knowledge Sharing Behavior maka semakin tinggi juga Individual Innovation Capability. Terlihat bahwa koefisien korelasi yang didapat sebesar 0.721 yang berarti kedua variable tersebut mempunyai hubungan yang positif karena nilai korelasi lebih dari 0 menuju +1 dan diantara rentang 0.71 ? 0.90 dimana rentang tersebut mempunyai arti hubungan yang terjadi sangat kuat.

In this globalization era every organization is required to compete vigorously to achieve predetermined goals. Current knowledge has become an important basis in a modern organization. The knowledge of individuals as human resources created through the interaction and intersection between tacit knowledge and explicit knowledge. Employee?s ability to always produce innovation is a key factor for a company to survive in the condition of intense competition. One of the measures considered effective in improving individual innovation capability through the development of knowledge sharing behavior.
Through the knowledge sharing behavior, employees will be stimulated to be able to think more critically and creatively.
Based on this, the study aims to (1) analyze the relationship between knowledge sharing behavior and individual innovation capability in PT Alcatel-Lucent Indonesia, (2) analyze the process of knowledge sharing behavior in PT Alcatel-Lucent Indonesia. Types of data used in this study are primary and secondary data. Primary data is obtained from interviews and questionnaires. Secondary data is obtained from study of literature, either from bookss, journal and thesis. This study was conducted at PT Alcatel-Lucent Indonesia with the number of respondents is 56 persons. Data processing technique in this study is Spearman Rank Correlation.
The result showed that the knowledge sharing behavior has a positively related and have a very strong relationship against the individual innovation capability. The higher Knowledge Sharing Behavior, the higher the Individual Innovation Capability. The obtained correlation coefficients are 0.721 which means the two variables are positively related because the correlation value greater than 0 and headed to +1 and the range between 0.71 - 0.90 which is means it has very strong relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>