Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41969 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nike Kurniadewi
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga; 2) Meningkatkan prestasi belajar IPS; 3) Menghasilkan media pembelajaran IPS inovatif yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Media ini dilatarbelakangi penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sangat kurang, siswa kurang tertarik pada metode dan media yang digunakan peneliti, terbukti saat mengikuti kegiatan pembelajaran peserta didik seperti terbebani dan terpaksa. Karya inovasi ini terdiri dari dua jenis media yaitu Roda Putar dan Puzzle Pintar. Roda Putar ini bahan bakunya menggunakan besi dan plat bekas parabola. Sedangkan Puzzle Pintar ini dibuat dari styrofoam dan kertas asturo. Roda Putar akan berhenti mengarah pada suatu negara untuk disusun puzzle pintarnya oleh siswa. Adapun hasil yang diperoleh dalam aplikasi praktis media ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VI materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga. Terbukti pada siklus I dari 33 siswa yang mencapai tuntas belajar 16 siswa atau 48,5% dengan nilai rata-rata 68,2. Kemudian siswa tuntas meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 28 siswa atau 84,9% dengan nilai rata-rata 77,6 yang mencapai target pencapaian indikator sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran masuk kategori baik."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research aims the activity and the result of students' learning in physics class VIII3 SMPN 7 Padang model PBI (Problem Bsed Instruction ) bases on media....."
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Saripuspita
"Kegiatan instruksional yang terjadi di sekolah umumnya dimulai dengan guru menerangkan materi yang ada dalam buku pelajaran kepada siswa di depan kelas. Materi sebenarnya tersedia dan dapat dibaca sendiri oleh siswapada buku pelajaran. Namun di kelas siswa dapat mendengerakan penjelasannya dari guru. Walaupun beberapa guru memberikan tambahan informasi yang relevan dengan materi yang dibahas, namun kebanyakan guru hanya menerangkan apa-apa yang terdapat dalam buku pelajaran. Sementara yang dilakukan siswa adalah belajar pasif, yaitu hanya mendengarkan penjelasan guru.
Pada kegiatan belajar seperti ini guru menyuapi pengetahuan pada siswa. Tes evaluasi belajar hanya membutuhkan kemampuan mengingat dari siswa untuk mengeluarkan kembali pengetahuan yang telah didapatnya. Kemampuan mengingat adealah kemampuan kognitif yang ditekankan dari pendidikan sekolah.
Pengetahuan memang seharusnya mempersiapkan siswa untuk menghadapi masalah yang mungkin dihadapi dalam kehidupannya. Namun kenyataannya tidak setiap masalah mempunyai jawaban pemecahan langsung, apalagi sudah mempunyai jawaban yang tersedia. Siswa sendirilah yang harus menentukan pemecahannya, memilih pengetahuan mana yang relevan untuk digunakan, menghubungkannya dengan masalah, dll. Singkatnya siswa membutuhkan kemampuan berpikir lebih tinggi, yang lebih baik dari hanya kemampuan mengingat atau menghafal. Sekolah sebaiknya mengajarkan kemampuan berpikir pada siswa.
Thomas (1998) menyatakan bahwa tahapan atas dari hirarki proses kognitif mencerminkan kemampuan higher order thinking. Hirarki proses kognitif yang paling luas diterima dalam dunia pendidikan adalah taksonomi kognitif Bloom yang sebenarnya adalah taksonomi hasil belajar. Taksonomi ini terdiri dari enam tahap, mengurutkan kemampuan sederhana dan konkret hingga yang kompleks dan lebih abstrak. Keenam tahap ini secara berurutan adalah tahap pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analilsa, sintesa, dan evaluasi. Tahap aplikasi hingga evaluasi mencerminkan kemampuan higher order thinking (Thomas, 1998).
Cara meningkatkan kemampuan higher order thinking melalui pengajaran dalam kelas adalah menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, mengikutsertakan siswa dalam kegiatan yang memacu kemampuan ini, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing kemampuan higher order thinking. Salah satu kegiatan yang memacu kemampuan berpikir seperti ini adalah Cooperative Leaming.
Cooperative Leaming (CL) adalah suatu metode alternatif dari kondisi pengajaran kelas secara tradisional yang menggunakan kelompok kecil sehinga siswa dapat bekerja sama untuk saling memaksimalkan pembelajaran masingmasing (Johnson & Johnson, 1987).
Pada penelitian ini, peneliti mendesain suatu program belajar CL untuk melatihkan higher order thinking siswa, namun karena keterbatasan waktu sehingga hanya bertujuan meningkatkan kemampuan Aplikasi. Kemampuan aplikasi sendiri terdiri dari lima tahap, yaitu merestruktur masalah, mengklasifikasikan masalah, menentukan abstraksi, menggunakan abstraksi, dan menyatakan solusi.
CL mempunyai beberapa macam metode. Program pembelajaran pada penelitian ini mengacu pada salah satu metodenya, yaitu Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu individual accountability, imbalan kelompok (group reward), dan adanya kesempatan yang sama bagi tiap siswa untuk bisa berprestasi.
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar. Pada tingkatan pendidikan lanjutan akan semakin banyak pengetahuan yang akan didapat siswa di sekolah. Ada baiknya jika sejak masa Sekolah Dasar siswa diajarkan untuk dapat menggunakan kemampuan yang didapatnya, sehingga tidak menganggap pengetahuan itu hanya sesuatu yang harus dipelajari dan dihafalkan untuk menghadapi ujian sekolah semata.
Program pembelajaran ini meliputi enam sesi belajar STAD yang akan dilakukan selama tiga minggu. Setelah dua kali sesi belajar, subyek mengikuti kuis. Sebelum program ini berlangsung, perlu diadakan kegiatan uji coba untuk membiasakan siswa dengan metode belajar kelompok yang benar-benar menekankan peran aktif mereka. Pretest dan Posttest juga diberikan untuk memantau perkembangan kemampuan siswa.
Semua subyek dalam penelitian ini menunjukan adanya perkembangan positif, walau tiap subyek menunjukan kemajuan yang berbeda-beda. Berbeda dalam jenis kemampuannya, dan juga dalam kualitas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isra Novita
"Artikel ini dijelaskan penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran pengetahuan sosial untuk siswa SD. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa guru belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, siswa memiliki motivasi rendah, belajar suasana tidak baik dan siswa pencapaian itu sangat rendah. Dengan melakukan penelitian tindakan, masalah yang berusaha untuk menjadi dipecahkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suasana belajar dengan motivasi yang baik, siswa meningkat, dan prestasi siswa menjadi lebih baik daripada sebelumnya."
Padang Panjang: Dinas pendidikan kota Padangpanjang, 2014
370 JGR 11 : 2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Ari Yudasmara
"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif biologi yang praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kintamani Bangli, pada kelas VIIIA semester Ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah guru Biologi dan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Kinta-mani. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptifyang berkaitan dengan aspek kepraktisan dan efektivitas melalui angket dan tes hasil belajar biologi siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) media pembelajaran yang berhasil dikembangkan telah memenuhi syarat kepraktisan ber-dasarkan rata-rata nilai respon guru 3,73 (terkategori positif) dan respon siswa 3,5 (terkategori sangat positif) dan 2) Media pembelajaran interaktif biologi ini telah memenuhi syarat keefektivan karena telah berhasil mencapai nilai tes hasil belajar siswa yang mencapai rata-rata 79,04 diatas KKM yang ditetapkan yaitu 72, dan persentase tingkat ketuntasan minimal siswa mencapai 95,83%."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Firdayati
"Abstrak
Yang melatar belakangi penulisan ini adalah, beberapa siswa menganggap matematika itu sulit, karena pembelajarannya kurang menarik, guru kurang berperan sebagai fasilitator, guru tidak menggunakan alat peraga atau media pembelajaran, guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, banyak rumus, kurang banyak latihan, bahwa guru belum secara maksimal dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga pembelajaran dirasa kurang bermakna. Dan selama ini guru lebih mengutamakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada ranah kognitif, sering meninggalkan ranah afektif dan psikomotor siswa, sehingga perubahan kedewasaan siswa menjadi kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model ELPSA menggunakan alat peraga geoboard. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai wahana yang baru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dalam pelajaran matematika dan sebagai pengembangan pengetahuan dalam proses pembelajaran matematika, sehingga siswa lebih mandiri dalam belajar menemukan konsep konsep matematika secara konkrit, dan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Oleh karena itu penulis menyarankan, dalam pembelajaran hendaknya guru selalu berinovasi untuk dapat memotivasi minat belajar siswa dan memperbaiki kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran yang bervariasi dan alat peraga yang sesuai, sehingga hasil belajar siswa bisa maksimal. "
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to identify the effectiveness of cooperative learning of Jigsaw and STAD models at elementary school students. Specifically this study aims to (I) identify the learning activities of students in Jigsaw and STAD model, and (ii) identify the effect of cooperative learning on student outomes, and (iii) identify the effects of cooperative learning on social skill on elementary school students. Subjects are fourth grade elementary school student of SD Sambungan 01 and 02 in Sub District of Undaan in Kudus Regency, was randomly selected through cluster sampling technique includes two experimental groups. It consists of 20 students for STAD model and 21 students for Jigsaw model. Collecting the data in the form of student learning outcomesn conducted during the 2009.1 academic year through tests and non test. Data was analyzed using ANOVA and testing requirements through the normality test and homogeneity of variance. Data processing activities and skills gained through observation and then be processed through descriptive analysis. Research results revealed that the implementation of cooperative learning model of Jigsaw and STAD model was capable to improve student learning activities. While the use of both models show that students only skillful in capturing the concept. The value of the influence of process skills with Jigsaw model is 59.6% and with the STAD model is 55.5%. Average yield study showed significance differences that Jigsaw model is better than STAD model. This means that the Jigsaw model is more able to improve student learning activity compared with STAD model. It is concluded that the Jigzaw model is better than STAD model. Teachers are advised to apply Jigsaw method of cooperative learning model as an alternative to teaching in the classroom."
JPUT 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suwarno Handoko Noviyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 3 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan adapun penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara random. Sampel penelitian berjumlah 32 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media video animasi dan 33 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan media gambar power point. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data kedua kelompok menggunakan uji t, diperoleh hasil thitung 2,68 dan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 2,00, maka thitung > ttabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media video animasi sistem pernapasan manusia dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Hal ini dikarenakan, media video animasi dapat memudahkan siswa untuk memahami proses pernapasan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Dengan demikian, siswa dapat memahami materi sistem pernapasan secara utuh.
"
Jakarta: Pusat Pendidikan Sains, UIN Syarif Hidayatullah, 2015
370 EDU 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>