Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mira Maulida
"Diantara banyaknya ketidaksuksesan merger dan akusisi pada perusahaan farmasi multinasional, studi ini meneliti bagaimana orkestrasi sumberdaya paska merger dan akuisisi berpengaruh terhadap keunggulan daya saing perusahaan pada tingkat subsisiari, berdasarkan pengembangan dari Teory Berbasis Sumberdaya (Resource-Based Theory). Studi ini fokus pada pengaruh kapabilitas Chief Strategy Officer (CSO) dalam komplementariti sumberdaya paska merger dan akuisisi terhadap kapabilitas inovasi, kompetensi perusahaan, dan integrasi budaya. Studi ini menggunakan Structural Equation Method (SEM) yang melibatkan 107 responden, terdiri dari senior manajer yang terlibat langsung dalam merger dan akusisi pada perusahaan farmasi multinasional. Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa komplementariti sumberdaya paska merger dan akuisisi mengarah pada keunggulan daya saing perusahaan melalui kompetensi perusahaan dan kapabilitas inovasi; sedangkan kapabilitas inovasi itu sendiri tidak berpengaruh terhadap kompetensi perusahaan. Integrasi budaya merupakan katalisator dalam meningkatkan kompetensi perusahaan dan kapabilitas inovasi untuk mencapai keunggulan daya saing.

Kontribusi utama penelitian ini pada literature manajemen stratejik adalah menambah studi tentang peran dari CSO pada perusahaan multinasional (Menz and Scheef, 2014). Hasil studi menunjukkan bahwa kapabilitas CSO secara signifikan berpengaruh terhadap orkestrasi sumberdaya paska merger dan akuisisi untuk meningkatkan kapabilitas inovasi dan kompetensi perusahaan, tetapi tidak berpengaruh terhadap integrasi budaya. Studi ini memperkaya pemahaman tentang kompleksitas orkestrasi sumberdaya paska merger dan akuisisi dalam level subsidiari, yang masih sangat terbatas pada studi manajemen stratejik dan disarankan untuk ditelaah lebih lanjut (Bauer and Matzler, 2014).


Amidst so many unsuccessful M&As among multinational companies in pharmaceutical industry, this study investigates how post-M&A resource orchestration affects country-level firms competitive advantage, based on expansion of Resource-Based Theory (RBT). We focus on CSO capabilities influences in post-M&A resource complementarity towards innovation capability, firm competence, and cultural integration. This study uses Structural Equation Method (SEM) involving 107 respondents of worldwide senior management team who involved in M&A of multinational pharmaceutical firms. The empirical results show that post-M&A resource complementarity leads to competitive advantage through firm competence and innovation capability; innovation capability itself does not enhance firm competence. Cultural integration serves as a catalyst to leverage firm competence and innovation capability to achieve firms competitive advantage.

Our primary contribution to the strategic management literature is to enlarge the current limited study on the role of CSO function on multinational companies (Menz and Scheef, 2014). We find that CSO capabilities significantly influences post-M&A resource orchestration to leverage innovation capability and firm competence; but not towards cultural integration. This study enriches our understanding of the complexities of post-M&A resource orchestration in the firms subsidiary level, which is still limited in the strategic management study and suggested to be explored (Bauer and Matzler, 2014)."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ronald Yusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pengalaman direktur utama dan jumlah dewan direksi terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan pertambangan, pertanian dan barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2016. Penelitian ini menggunakan teori trade-off dan upper echelon theory untuk menyelidiki pengalaman direktur utama dan jumlah dewan direksi sebagai penentu struktur modal. Makalah ini menggunakan generalized least square yang mengoreksi masalah autokorelasi dan heterokedastisitas. Kami menemukan bahwa pengalaman direktur utama memberikan pengaruh positif dengan pengukuran nilai buku struktur modal. Ketika pengalaman direktur utama meningkat, baik book total debt maupun rasio utang jangka panjang meningkat. Sementara jumlah dewan direksi memberikan pengaruh negatif dengan ukuran nilai buku dari struktur modal. Seiring bertambahnya jumlah dewan direktur, book total debt dan rasio utang jangka panjang menurun. Hasil peneliti juga konsisten jika menggunakan market total debt dan rasio utang jangka panjang.

This study aims to identify the effect of chief executive officer experience and boardsize on firms capital structure on mining, agriculture and consumer goods company that listed on Indonesia Stock Exchange IDX in year 2010 2016. The paper uses the trade off theory to investigate the managerial experience of top managers and boardsize as the determinant of capital structure. The paper applies generalized least squares which corrects autocorrelation and heterosedasticity problem. We finds that top managers rsquo experience is positively related to book value measures of capital structure. As top managers rsquo CEOs experience increases, both the book total debt and long term debt ratios increase. Meanwhile boardsize is negatively related to book value measures of capital structure. As number of boards increases, both the book total debt and long term debt ratios decrease. Our results are robust using both the market total debt and long term debt ratios.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Irianina
"Penelitian tentang Corporate Entrepreneurship saat ini sedang banyak dibicarakan oleh para peneliti, dimana individu/kumpulan dari individu dari organisasi yang membentuk suatu organisasi baru, dengan kata lain menganjurkan adanya inovasi dari dalam organisasi. Penelitian ini menganalisa pengaruh Corporate Enterpreneurship, HR Practice dan IT Capability terhadap kinerja perusahaan. Corporate Enterpreneurship dan kinerja perusahaan merupakan topik yang menarik dan populer dalam penelitian manajemen stratejik, tetapi fokus penelitian pada perusahaan konglongmerasi khususnya di Indonesia masih sangat sedikit terutama yang menekankan pada pentingnya HR Practice dan IT Capability di internal organisasi sebagai kesatuan yang mempengaruhi Corporate Entrepreneurship terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif teknik statistik SEM dengan metode PLS. Unit analisisnya adalah unit bisnis pada perusahaan konglomerasi di Indonesia. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa HR Practice dengan Corporate Entrepreneurship memiliki pengaruh yang positif, Namun berbeda dengan hal nya IT Capabilities tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Entrepreneurship. Temuan lainnya adalah Corporate Enterpreneurship berpengaruh secara signifikan terhadap Firm Performance yang memiliki arti bahwa jika Corporate enterpreneurship meningkat satu satuan unit maka Firm Performance dapat meningkat dan bersifat positif, sama hal nya dengan Dynamic Capability berpengaruh secara signifikan terhadap Firm Performance. Dalam penelitian ini, variable yang menarik adalah IT Capabilities tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Entrepreneurship, Hasil temuan ini menegaskan serta menjelaskan bahwa teknologi belum tentu selalu digunakan pada semua perusahaan, Temuan tersebut menyoroti bahwa teknologi dengan kemajuan zaman belum tentu di adaptasi oleh perusahaan, dan pengembangan teknologi baiknya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Research on Corporate Entrepreneurship is currently being widely discussed by researchers, where individuals/groups of individuals from organizations that form a new organization, in other words advocate for innovation from within the organization. This study analyzes the influence of Corporate Entrepreneurship, HR Practice and IT Capability on company performance. Corporate Entrepreneurship and company performance are interesting and popular topics in strategic management research, but the focus of research on conglomerate companies, especially in Indonesia, is still very little, especially those that emphasize the importance of HR Practice and IT Capability in the internal organization as a unit that influences Corporate Entrepreneurship on company performance. .
This research is a quantitative study of SEM statistical techniques with the PLS method. The unit of analysis is a business unit in a conglomerate company in Indonesia. The findings of this study indicate that HR Practice with Corporate Entrepreneurship has a positive influence; however, it is different from the case that IT Capabilities do not have a significant effect on Corporate Entrepreneurship. Another finding is that Corporate Entrepreneurship has a significant effect on Firm Performance, which means that if Corporate Entrepreneurship increases by one unit, Firm Performance can increase and is positive, as is Dynamic Capability which has a significant effect on Firm Performance. In this study, the interesting variable is that IT Capabilities do not significantly influence Corporate Entrepreneurship. These findings confirm and explain that technology is not necessarily used in all companies. These findings highlight that companies and good technology development in accordance with the needs of the company do not necessarily adapt technology with the advancement of time."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Aryanto
"Selaras dengan kebutuhan untuk memperbaharui daya saing industri nasional dan perkembangan teknologi dalam era globalisasi ini, aspek teknologi informasi dan komunikasi dinilai memberikan banyak manfaat di berbagai bidang. Salah satu industri kreatif yang diharapkan memiliki daya saing adalah industri piranti lunak. Sumber keunggulandaya saing perusahaan piranti lunak bersumber dari banyak faktor yang terdiri dari faktor strategi, manajemen sumber daya manusia, kapabilitas inovasi dan pada gilirannya kinerja inovasi itu sendiri. Untuk memperoleh kinerja inovasi yang baik, perusahaan memerlukan kapabilitas inovasi yang didukung oleh strategi bisnis dan kapabilitas organisasi dalam menatakelola sumber daya manusia dan pengetahuan secara strategis. Penelitian ini memposisikan strategi bisnis, proses manajemen pengetahuan dan manajemen sumber daya manusia sebagai anteseden kapabilitas inovasi.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah meneliti keterkaitan antara strategi bisnis, manajemen pengetahuan dan manajemen sumber daya manusia strategis, kapabilitas dan kinerja inovasi perusahaan. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan piranti lunak Indonesia. Hasil uji model struktural menggunakan Partial Least Squares dengan sampel 50 responden menunjukkan pengaruh positif manajemen sumber daya manusia strategis dan manajemen pengetahuan terhadap kapabilitas inovasi.
Penelitian juga menunjukkan pengaruh positif kapabilitas inovasi terhadap kinerja inovasi. Penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung strategi bisnis terhadap kapabilitas inovasi. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara manajemen pengetahuan, manajemen sumber daya manusia strategis dan kapabilitas inovasi. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris terhadap rerangka kerja kapabilitas inovasi yang disusun peneliti-peneliti sebelumnya yaitu Lawson dan Samson (2001) Penelitian berikutnya dapat memperkaya cakupan studi dengan memasukkan anteseden faktor lingkungan dan karakteristik industri serta mengaitkannya dengan berbagai konteks dan variabel kinerja organisasi.

Regarding with the need to establish the national industrial competitiveness, information and communication technology considered to provide many benefits in various fields especially in creative industry. One of the creative industry cluster expected to be a competitive advantage for Indonesia is the software industry. Competitive advantage at software companies is derived from many factors including the factor of strategy, human resource management, innovation capabilities and in turn the performance of innovation itself.. To have good innovation performance, companies need to develop innovation capabilities supported by effective business strategies and organizational capabilities e.i. knowledge management and strategic human resource management. This study positioned the business strategy, knowledge management and strategic human resource management as antecedents of innovation capabilities.
The main objective of this study is to examine the relation between business strategy, knowledge management and strategic human resource management, corporate innovation capabilities and performance. The study was conducted on software companies in Indonesia. The test results of the structural model using Partial Least Squares with a sample of 50 respondents showed a positive influence of strategic human resource management and knowledge management towards innovation capabilities.
The research showed a positive effect of innovation capabilities towardsinnovation performance. The study also showed no direct influence on the business strategy of innovation capabilities. This study contributes to the empirical framework innovation capabilities framework from previous researchers such as Lawson and Samson (2001). The next research can be conducted to enrich the scope of the study by including environmental factors and industrial characteristics as antecedents and associate them with a variety of contexts and organizational performance variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D2538
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Oktavia
"Penelitian ini membandingkan kebijakan leverage antara perusahaan multinasional dan domestik. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa perusahaan multinasional memiliki tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan domestik dikarenakan perusahaan multinasional memiliki kemampuan lebih dalam mengakses pasar modal internasional. Selain itu, operasional perusahaan yang terdiversifikasi, secara industri maupun geografis, menurunkan risiko bisnis dan risiko keuangan perusahaan, sehingga cenderung akan menurunkan cost of debt. Penelitian ini menggunakan perusahaan non-finansial dan non-utilitas di kawasan regional ASEAN 5 selama periode 2007-2011 sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa perusahaan multinasional memiliki tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan domestik dengan mengontrol karakteristik perusahaan yang berhubungan erat dengan tingkat leverage. Selain itu, perusahaan multinasional dan domestik juga tidak berbeda secara signifikan dalam hal menyesuaikan tingkat leverage ke tingkat leverage optimal.

This study compared the leverage policy between multinational and domestic firms. Previous research stated that multinational firms have higher leverage levels than domestic firms because multinational firms have more ability to access international capital markets. Moreover, multinational firms have diversified operation industrially and geographically, which reduce its business and corporate finance risks, resulting the decrease in cost of debt. This research focused on nonfinancial and non-utilities firms in ASEAN 5 countries over the 2007-2011 period as the study sample.
This research found that, by controlling the characteristics of firms that are closely related to the level of leverage, multinational firms have higher leverage levels than domestic firms. This research also found that multinational and domestic firms do not differ significantly in terms of speed of leverage adjustment to optimal leverage level.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Yulianti
"Penelitian ini untuk melihat hubungan antara dukungan organisasi, keadilan organisasi, dan kepuasan kerja. Sampel pada penelitian ini adalah 106 Customer Service Officer CSO Inbound Contact Center 678 Jakarta. Penelitian ini menggunakan analisis multiple regression regresi berganda pada kedua variabel peramal yaitu dukungan organisasi dan keadilan organisasi terhadap variabel hasil yaitu kepuasan kerja. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa 63 kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh dukungan organisasi dan keadilan organisasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa dukungan organisasi dan keadilan organisasi secara simultan memiliki hubungan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini maka untuk meningkatkan kepuasan kerja dari CSO Inbound Contact Center 678 Jakarta, perlu dilakukan intervensi terhadap dukungan organisasi dan keadilan organisasi. Rancangan intervensi untuk penelitian ini adalah program coaching efektif komunikasi interpersonal pada atasan. Coaching didefinisikan sebagai pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri Whitmore, 2010 . Komunikasi interpersonal yang efektif dari atasan kepada bawahan, dianggap sebagai suatu bentuk kepedulian dan keadilan organisasi sehingga dapat meningkatkan persepsi dukungan organisasi serta keadilan organisasi dari CSO Inbound Contact Center 678 Jakarta.

This study aimed to investigate the relationship among organizational support, organizational justice, and job satisfaction. The sample of this study are 106 Customer Service Officer CSO of Inbound Contact Center 678 Jakarta, which are operators of Contact Center 678 Jakarta. This study used multiple regression analysis in both predictor variables that are organizational support and organizational justice to the result variable that is job satisfaction. The results showed that 63 job satisfaction can be explained by organizational support and organizational justice. The conclusion that can be drawn from this study is that organizational support and organizational justice simultaneously have relationship to job satisfaction. Based on the results of this study, to increase job satisfaction from CSO Inbound Contact Center 678 Jakarta, it is necessary to intervene organizational support and organizational justice. The intervention design for this study is an effective coaching program of interpersonal communication to supervisor, coaching defined as unlocking a person rsquo s potential to maximize his her own performance Whitmore, 2010 . Effective interpersonal communication from superior to subordinates, is regarded as a form of awareness and justice of the organization so as to improve the perception of organizational support and organizational justice from CSO Inbound Contact Center 678 Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Evi Rinawati
"

Penelitian ini memeriksa hubungan antara kapabilitas CRM dengan performansi perusahaan, serta peran variable intervensi Interactive Marketing Imperative (IMI) sebagai mediator dan moderator, pada industri telekomunikasi selular di Indonesia. Pendekatan holistik terhadap kapabilitas CRM dilakukan dengan mengadopsi tiga dimensi kapabilitas, yaitu kapabilitas stratejik, operasional dan teknologi. Aspek sustainabilitas dalam penelitian ini diuji melalui jalur plowback yang berfungsi sebagai mekanisme pembaharuan kapabilitas CRM. Penelitian dilakukan terhadap para manajer di perusahaan telekomunikasi selular dengan metoda survey dan dianalisa dengan menggunakan metoda structural equation modeling. Temuan menunjukkan bahwa dimensi kapabilitas operasional merupakan unsur penentu keberhasilan CRM dalam membentuk kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Dayaguna kapabilitas teknologi menjadikan IMI sebagai wahana untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Efek moderasi dari IMI terbukti dalam menguatnya pengaruh kapabilitas CRM terhadap pembentukan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Pengujian lebih lanjut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan akan menentukan pembaharuan kapabilitas CRM di masa depan; akan tetapi dari ketiga dimensi kapabilitas CRM di atas, pembaharuan kapabilitas terlihat hanya pada dimensi stratejik dan teknologi, dan tidak terlihat pada dimensi operasional

 


This research examined the relationship between CRM capabilities and firm performance sustainability and the role of intervening variables Interactive Marketing Imperative (IMI) as mediator and moderator in the context of wireless telecommunication industry in Indonesia. A holistic perspective toward CRM capabilities that covers strategic, operational and technological dimensions is used in this study. Sustainability aspect of firm performance is tested through a renewal mechanism of CRM capability driven by superior firm performance. The researcher conducted a survey on managers in wireless telecommunication firms and analyzed the data using structural equation modeling. Findings suggest that the only dimension of CRM capabilities that directly drive positive performance is the operational capability. Driven by CRM technological capability, mediating effect of IMI leverages firm performance sustainability. As a moderator, IMI shows an enhancement effect to CRM Capabilities on firm performance sustainability. When firms achieve a superior performance, intention to renew the CRM capabilities are evident in the strategic and technological dimension, while in the operational capability the renewal mechanism is not evident.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naufal Luthfiansyah Wiguna
"Perkembangan inovasi dan digital pada sektor perbankan perlu diperhatikan dengan adanya ketentuan mengenai tata kelola bank yang baik. Penelitian ini menganalisis bagaimana sebenarnya kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dalam memberikan persetujuan atas rencana pemberhentian direktur utama, direktur yang membawahi fungsi kepatuhan, dan komisaris independen yang termuat di dalam Pasal 11 & 43 POJK 17/2023 tentang pedoman tata kelola bagi bank umum. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan doktrinal yang didasarkan pada peraturan yang berlaku di Indonesia serta teori- teori yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang mengacu pada hukum positif di Indonesia, seperti POJK Tata Kelola, UU Perseroan Terbatas, UU Perbankan, dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dinilai hanya sebatas memberikan persetujuan terkait rencana pemberhentian, sehingga kewenangan untuk memberhentikan tetap beradap RUPS pada saat pelaksanaannya. Selain itu, adanya ketentuan mengenai kewenangan Otoritas Jasa Keuangan juga dinilai menginterupsi hak-hak dari RUPS, yakni hak untuk memberhentikan anggota direksi dan dewan komisaris dalam UU PT. Meskipun begitu, kewenangan Otoritas Jasa Keuangan tidak mengintervensi hak RUPS untuk memberhentikan anggota direksi dan dewan komisaris karena Otoritas Jasa Keuangan memberikan persetujuan sebelum pelaksanaan RUPS. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemegang saham memiliki hak untuk meminta diselenggarakannya RUPS dan hak untuk mengusulkan mata acara rapat sehingga dalam hal ini, kewenangan Otoritas Jasa Keuangan mengintervensi beberapa hak dari pemegang saham.

The development of innovation and digitalization in the banking sector needs to be considered with the existence of good bank governance regulations. This research analyzes the authority of the Financial Services Authority (OJK) in approving the plan for the dismissal of the president director, the director overseeing the compliance function, and the independent commissioner as stipulated in Articles 11 & 43 of POJK 17/2023 concerning governance guidelines for commercial banks. This research utilizes a doctrinal approach based on the applicable regulations in Indonesia and theories that are relevant to the current situation. The data used in this study are secondary data referring to positive law in Indonesia, such as the POJK Governance, the Limited Liability Company Law, the Banking Law, and other regulations related to the research topic. The authority of the Financial Services Authority is considered to be limited to giving approval related to the dismissal plan, so the authority to dismiss remains with the GMS during its implementation. In addition, the provisions regarding the authority of the Financial Services Authority are also considered to interrupt the rights of the GMS, namely the right to dismiss members of the board of directors and commissioners in the Limited Liability Company Law. However, the authority of the Financial Services Authority does not intervene in the GMS’s right to dismiss members of the board of directors and commissioners because the Financial Services Authority gives approval before the GMS is held. Nevertheless, it should be noted that shareholders have the right to request the convening of the GMS and the right to propose meeting agendas, so in this case, the authority of the Financial Services Authority intervenes in some rights of shareholders."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhansyah Arditya Ideawan
"ABSTRACT
Survei yang dilakukan Grant Thornton yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa wanita di Indonesia telah menduduki 46% dari total jabatan eksekutif senior. Meningkatnya proporsi wanita dalam posisi manajemen senior tentu memiliki dampak yang tersendiri terutama sifat wanita yang lebih hati-hati dibandingkan pria. Skripsi ini mencoba menyelidiki dampak gender yang menduduki salah satu jabatan eksekutif senior yaitu direktur keuangan terhadap salah satu prinsip akuntansi yang paling berpengaruh yaitu konservatisme. Konservatisme disini terbagi menjadi dua yaitu konservatisme laba rugi dan posisi keuangan. Skripsi ini juga mencoba melihat apakah suatu kondisi ketidakpastian akan membuat wanita menjadi semakin berhati-hati. Kondisi ketidakpastian yang digunakan dalam skripsi ini ialah adopsi IFRS yang mulai dilakukan sejak 2012. Skripsi ini menggunakan 82 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan periode 2008-2010 untuk pra IFRS dan 2012-2014 untuk setelah IFRS. Hasil dari ini menunjukkan bahwa direktur keuangan wanita lebih konservatif dalam laba rugi dan posisi keuangan. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa wanita semakin konservatif dalam posisi keuangan setelah konvergennya PSAK dengan IFRS.

ABSTRACT
A survey that was conducted by Grant Thornton in 2017 showed that woman in Indonesia has contributed 46% of the total senior management position. The increase of woman participation in company leadership surely has its own effect especially woman character that tends to be more careful than its male counterpart. This thesis tried to investigate the impact of female chief financial officers (CFO) towards accounting conservatism. In this thesis, accounting conservatism divided into two parts, earnings conservatism, and equity conservatism. This thesis also tried to search whether the convergence of PSAK to IFRS would increase woman conservatism further, where the first phase of the adoption begun in 2008 and ended in 2012. This thesis used samples from 82 companies that registered at Indonesia Stock Exchange from period 2008-2010 (Pre-IFRS) and 2012-2014 (Post-IFRS). The investigation resulted that female CFO tend to be more conservative both on earnings and equity than its male counterparts. The investigation also found that the convergence of PSAK to IFRS resulted in the increase of balance sheet conservatism by female CFO."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>