Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariane J. Utomo
"ABSTRAK
Ada dua masalah yang sering muncul dalam diskusi publik soal tren
tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (TPAKP) di Indonesia
akhir akhir ini. Yang pertama adalah rendahnya TPAKP Indonesia
dibanding negara ASEAN lain. Yang kedua adalah tren stagnasi
TPAKP Indonesia pada kisaran 51% dalam hampir tiga dasawarsa
terakhir. Dengan meninjau kembali data lintas negara dari Indeks
Kesenjangan Gender Global dan International Labor Organisation,
artikel ini bertumpu pada argumen bahwa kedua fitur TPAKP Indonesia
tersebut bukan semata mata kabar buruk, dan sebaiknya dibaca
dalam konteks besar pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial di
Indonesia. Namun penafsiran yang lebih kritis dan saksama terhadap
tren indikator ini tidak menampik fakta bahwa masih ada ruang lebar
untuk memperbaiki partisipasi dan kesempatan ekonomi perempuan
di Indonesia. "
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
305 JP 23:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Lukitasari
"Gap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki dan perempuan cenderung stagnan dalam 3 dekade terakhir, berbeda dengan kondisi banyak negara lain yang semakin mengecil. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pembangunan ekonomi terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia dalam kurun waktu 1986- 2018. Berbeda dengan penelitian yang ada di Indonesia sebelumnya yang banyak melihat kondisi mikro yang mempengaruhi perempuan untuk masuk dalam angkatan kerja, penelitian ini melihat kondisi makro yang terjadi di Indonesia dengan menggunakan metode balanced panel data. Penelitian dilakukan di 26 provinsi yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1986.
Hasil penelitian menunjukkan pembangunan ekonomi berpengaruh pada TPAK perempuan dengan membentuk pola U. Partisipasi perempuan tinggi saat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sangat rendah, selanjutnya peningkatan share lapangan usaha primer dalam PDRB akan menurunkan partisipasi perempuan, namun saat share lapangan usaha sekunder dan tersier meningkat perempuan akan kembali masuk dalam pasar kerja meskipun hasilnya tidak signifikan. Kondisi tersubut disebabkan banyak provinsi di Indonesia langsung langsung berpindah ke lapangan usaha tersier dari lapangan usaha primer. Peningkatan penduduk perkotaan akan menurunkan partisipasi angkatan kerja perempuan. Sedangkan meningkatnya TFR, persentase perempuan berpendidikan tinggi, dan rata-rata upah mendorong perempuan untuk masuk dalam angkatan kerja.

Gender gap between female and male labor force participation rate tend to stagnant in the past three decades, contrary to many other countries which just narrowed the gap. This study attempts to identify the effects of economic development to female labor force participation in 1986-2018 in Indonesia. Vice versa to other previous research in Indonesia that use micro analysis to find condition that affects female join the labor force, this study use macro conditions by using balanced panel data method. The research focus in 26 provinces have existed in indonesia since 1986.
The results show economic development has significant effect on female labor force participation and form a UShaped pattern. Female labor force participation is high when the gross regional domestic product (GRDP) is low. Increasing share of primary sector in the GRDP will decrease female participation, but when the share of secondary and tertiary sector are advance, women will re-enter the labor market, though it is insignificant. It could be caused by directly moved from primary to tertiary sector in many provinces. An increase of urban dwellers will reduce female LFPR. While increase in Total Fertility Rate (TFR), percentage of female with high educated and wage rate encourage female into the labor force."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Prama Artha
"Studi ini merupakan analisis determinan partisipasi angkatan kerja perempuan kawin di Indonesia. Hal ini berangkat dari adanya pertanyaan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan partisipasi kerja seorang perempuan setelah kawin. Tujuan dari studi ini untuk mengestimasi dan menganalisis koefisien dari determinan partisipasi angkatan kerja perempuan kawin di Indonesia, baik di level nasional maupun di tingkat kota dan desa. Metode analisis yang digunakan pada studi ini adalah model logit dengan metode estimasi maximum likelihood dan data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 1998. Hasil estimasi pada studi ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, sosial demografis dan ekonomi rumah tangga secara signifikan mempengaruhi keputusan partisipasi angkatan kerja perempuan kawin di Indonesia. Kemudian di wilayah kota dan desa terlihat adanya beberapa perbedaan hasil estimasi dari determinan partisipasi angkatan kerja perempuan kawin. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik pekerjaan di kedua wilayah tersebut. Dimana di wilayah desa masih di dominasi oleh pekerjaan di sektor pertanian dan biasanya bersifat informal, sedangkan mayoritas pekerjaan di kota bersifat formal. Akhirnya, secara umum dari seluruh faktor yang diduga mempengaruhi partisipasi angkatan kerja perempuan kawin pada studi ini dapat dikatakan bahwa pendidikan di tingkat tersier adalah faktor yang paling mempengaruhi keputusan partisipasi perempuan kawin untuk menjadi angkatan kerja, baik di level nasional, ataupun di wilayah kota dan desa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 1984
311.115 ANG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sara
"ABSTRAK
Banyak negara berkembang masih terpuruk dalam kemiskinan. Indonesia, yang
telah menunjukkan perkembangan positif dalam pengentasan kemiskinan, juga
masih memiliki banyak daerah yang terbelakang. Banyak penelitian menyebutkan
bahwa tingkat partisipasi tenaga kerja dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan.
Kendati demikian, sedikit yang membahas tentang pengaruh tingkat partisipasi
tenaga kerja perempuan terhadap pengentasan kemiskinan. Dengan menggunakan
pendekatan data panel pada tingkat provinsi, paper ini bertujuan untuk meneliti
tentang pengaruh tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan terhadap usaha
pengentasan kemiskinan di Indonesia. Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan
hubungan timbal balik antarvariabel, metode system Generalized Method of
Moment yang dikembangkan oleh Blundell-Bond (1998) diterapkan. Dari estimasi
ditemukan bahwa tenaga kerja wanita berkontribusi dalam penurunan tingkat
kemiskinan di Indonesia. Olehkarena itu, kebijakan pemerintah yang lebih peka
terhadap masalah jender diperlukan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

ABSTRACT
Many developing countries still suffer from poverty. Indonesia, which has been
showing positive progress in terms of poverty alleviation, still has many deprived
regions. There is a lot of studies prove that employment could affect poverty
incidence. Nevertheless, there are only a few studies about the effect of female
employment on poverty alleviation. By using provincial panel data approach, this
study aims to find the role of female employment on poverty alleviation in
Indonesia. To handle the possibility of reverse causality, the system Generalized
Method of Moment developed by Blundell-Bond (1998) is employed. From the
estimation, we find that female employment contributes to the poverty reduction
in Indonesia. Therefore, a broader gender-sensitive policy is required in order to
reduce poverty."
2013
T39108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferika Melati
"ABSTRAK
Tren partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, sementara kepemilikan jumlah anak setiap perempuan mengalami penurunan. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa hubungan diantara keduanya adalah negatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dampak anak terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan kawin di Indonesia sepanjang 1979-2017. Data yang digunakan adalah data Susenas 1979, 1992, 1998, 2008, dan 2017. Metode analisis yang digunakan adalah regresi binomial probit. Hasil analisis deskriptif menunjukkan kecenderungan penurunan yang tajam pada paritas perempuan kawin di Indonesia, namun tidak diimbangi dengan peningkatan partisipasi angkatan kerja. Hasil inferensial menunjukkan bahwa pada tahun 1979-1998 secara konsisten paritas memberikan pengaruh dengan arah negatif dan magnitude yang sangat kecil terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan kawin, sementara pada tahun 2008 dan 2017 pengaruh paritas tidak lagi signifikan. Faktor yang paling besar mempengaruhi partisipasi angkatan kerja perempuan kawin adalah pendidikan.

ABSTRACT
Female labor force participation trend in Indonesia did not show a significant increase, while the number of children per woman decreased. Various studies found that the relationship between them is negative. This study aims to know the difference of children effect on the labor force participation of married woman in Indonesia during 1979 2017. This study uses Susenas data from 1979, 1992, 1998, 2008, and 2017. The analysis method used is binomial probit regression. Descriptive analysis results show a sharp decline trend in married women parity in Indonesia, but not accompanied by increasing labor force participation. Inferential results show that parity had a very small negative effect on the participation of female labor force, while in 2008 and 2017 the parity effect was no longer significant. The biggest factor affecting the participation of the married women workforce is education"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathi Azmi Fadhullah
"Penelitian ini menyelidiki dampak dari sifat-sifat kepribadian Big Five terhadap Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia. Dengan menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) Wave 5, model regresi logistik digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara sifat-sifat kepribadian dan FLFP. Studi ini mempertimbangkan faktor sosiodemografi, karakteristik rumah tangga, dan preferensi pribadi dalam analisisnya. Temuan menunjukkan adanya penurunan partisipasi angkatan kerja karena peran gender tradisional untuk individu dengan openness yang tinggi, sedangkan individu dengan tingkat conscientiousness yang sedang menunjukkan adanya peningkatan partisipasi. Namun, signifikansi dari conscientiousness yang tinggi hilang dengan adanya kontrol tambahan, hal ini menyoroti tantangan dalam mengelola tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Extraversion, agreeableness, dan neuroticism ditemukan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap partisipasi. Keterbatasan penelitian ini termasuk desain cross-sectional, ketergantungan pada data yang dilaporkan sendiri, dan konteks sosio-ekonomi tertentu. Temuan ini dapat menjadi masukan bagi para pembuat kebijakan untuk mengatasi hambatan budaya, ekonomi, dan pendidikan terhadap partisipasi angkatan kerja serta mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

This study investigates the impact of the Big Five personality traits on Female Labor Force Participation (FLFP) in Indonesia. By utilizing data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) Wave 5, a logistic regression model is used to explore the relationship between personality traits and FLFP. The study takes into consideration sociodemographic factors, household characteristics, and personal preferences in the analysis. The findings reveal a decrease in labor force participation due to traditional gender roles for individuals with high openness, while medium conscientiousness demonstrates an increase in participation. However, the significance of high conscientiousness is lost with additional controls, highlighting the challenges in managing work and family responsibilities. Extraversion, agreeableness, and neuroticism are found to have no significant impact on participation. Limitations of the study include its cross-sectional design, reliance on self-reported data, and specific socioeconomic context. These findings can inform policymakers to address cultural, economic, and educational barriers to labor force participation and promote gender equality and economic empowerment of women in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Emelia Sekarwati
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi ketenagakerjaan di Indonesia selama tahun 2020, terutama bagi seluruh tenaga kerja yang terkena PHK. Hal ini berimplikasi mendesak terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Untuk menjaga kualitas sumber daya manusia, pemerintah telah meluncurkan berbagai program pelatihan seperti Kartu Pra-Kerja dan beasiswa pelatihan dengan pihak swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pelatihan terhadap status dipekerjakan kembali tenaga kerja yang di-PHK akibat pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik biner untuk menganalisis total sampel data 3.709 individu dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2020. Analisis menggunakan variabel bebas pelatihan, umur, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, dan tempat tinggal. Variabel terikat menggunakan status pekerjaan berdasarkan standar BPS. Hasil penelitian menemukan bahwa pelatihan memiliki pengaruh terhadap status dipekerjakan kembali tenaga kerja yang di-PHK akibat pandemi COVID-19 di Indonesia. Bahkan setelah dikontrol terhadap pengaruh umur, umur kuadrat, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, dan tempat tinggal. Probabilitas bekerja lebih tinggi untuk yang berumur 15-24 tahun, berpendidikan sekolah dasar, berjenis kelamin laki-laki, pernah kawin, dan tinggal di pedesaan.

The COVID-19 pandemic has affected employment in Indonesia during 2020, especially for all workers who have been laid off. This has urgent implications for the decline in the quality of human resources in an indefinite period of time. To maintain the quality of human resources, the government has launched various training programs such as Pre-Employment Cards and training scholarships with private parties. This study aims to study the effect of training on the re-employment status of workers who were laid off due to the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study uses binary logistic regression analysis to analyze a total data sample of 3,709 individuals from the 2020 National Labor Force Survey (SAKERNAS). The analysis uses the independent variables of training, age, education, gender, marital status, and place of residence. The dependent variable uses employment status based on BPS standards. The results of the study found that training had an influence on the re-employment status of workers who were laid off due to the COVID-19 pandemic in Indonesia. Even after controlling for the effect of age, age squared, education, gender, marital status, and place of residence. The probability of working is higher for those aged 15-24 years, with elementary school education, male, ever married, and living in rural areas.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisha Karinna Avioza
"Penelitian ini menggunakan data dari Sakernas Agustus 2021 untuk menganalisis pengaruh pelatihan dan partisipasi kerja perempuan dengan disabilitas di Indonesia. Dengan menggunakan regresi logistik biner, dapat diketahui terdapat pengaruh pelatihan terhadap partisipasi kerja perempuan dengan disabilitas. Probabilitas perempuan dengan disabilitas untuk memasuki pasar tenaga kerja pun akan semakin besar ketika mengikuti pelatihan yang bersertifikat. Namun, partisipasi kerja akan bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keparahan disabilitas yang dialami. Perempuan dengan disabilitas penglihatan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk bekerja. Sedangkan, perempuan dengan disabilitas fisik (mobilitas dan jari/tangan) dan mental mengalami kemungkinan yang paling kecil untuk bekerja. Kemudian, probabilitas perempuan dengan disabilitas untuk bekerja pada jenis pekerjaan apapun akan berkurang dengan meningkatnya tingkat keparahan yang dialami. Terlepas dari status disabilitasnya, perempuan dengan disabilitas yang berada dalam kelompok usia produktif (35 – 45 tahun), berpendidikan >=SMA/sederajat, bertempat tinggal di pedesaan, berstatus pernah menikah memiliki probabilitas bekerja yang lebih tinggi.

This study utilizes data from Sakernas Augustus 2021 to analyze the effect between training and work participation of women with disabilities in Indonesia. Using binary logistic regression, this study discovered that training has an impact on how many women with disabilities participate in the workforce. When they enroll in certified training, the likelihood of disabled women entering the workforce will increase even more. However, work participation will vary based on the type and degree of disabilities, where women with vision disabilities face the highest likelihood of working participation. Meanwhile, women with mental and physical disabilities (mobility and finger/hand) face the lowest likelihood of working participation. In addition, as the degree of disability increases, it becomes less likely that she will work in any sector of economic activity. Regardless of their disability status, those in the productive age group (35 – 45), have completed at least a high school education, live in rural areas, and have been married are more likely to work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>