Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muammar Luthfi Al Hakim
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh leader-member exchange dan fun at work terhadap work engagement dan deviant workplace behavior studi kasus pada PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Responden penelitian ini adalah karyawan tetap kantor pusat PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. di gedung Telkom Hub. Jumlah total responden adalah 130 orang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian menggunakan teknik SEM dengan aplikasi LISREL 8.80. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa leader-member exchange berpengaruh positif dan signifikan terhadap fun at work dan work engagement serta berdampak negatif dan signifikan terhadap deviant workplace behavior. Selain itu, penelitian ini juga menyatakan bahwa fun at work berpengaruh positif dan signifikan terhadap work engagement namun tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap deviant workplace behavior. Penelitian ini juga membandingkan tentang adanya pengaruh langsung leader-member exchange terhadap work engagement dan deviant workplace behavior dan tidak langsung melalui fun at work.

This study was conducted to see the effect of leader-member exchange and fun at work on work engagement and deviant workplace behavior in Indonesian Telecommunication Company. Respondents are permanent employees of Telkom Indonesia Company located at the headquarters involving 130 respondents. The data were collected using a set of questionnaires and were analyzed using SEM technique with LISREL 8.80 application. The results showed that leader-member exchange has a positive significant effect on fun at work and work engagement and negative significant effect on deviant workplace behavior. In addition, this study also found that fun at work has a positive and significant effect on work engagement but does not have a significant effect on deviant workplace behavior. This study also compared the direct influence of leader-member exchange on work engagement and deviant workplace behavior with the indirect one through fun at work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ridha Nurma Sari
"Penelitian ini berfokus pada hubungan antara leader-member exchange dan work engagement pada pegawai generasi X dan Y di Lembaga Keuangan A. Penelitian ini menggunakan mix method research. Penelitian ini dilakukan kepada 193 pegawai yang berasal dari generasi X dan generasi Y. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .960 dan alat ukur LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .934.
Dari analisis data, disimpulkan bahwa: (1) Tingkat mean skor work engagement dan leader-member exchange karyawan Lembaga Keuangan A rata ? rata berada dalam taraf sedang baik secara umum maupun antara generasi X dan Y. Namun, bila dilihat lebih mendalam, tingkat mean skor antara generasi X memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan generasi Y baik work engagement maupun leader-member exchange, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara leader-member exchange dengan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A, (3) dari keempat dimensi leader-member exchange, kesemuanya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement, dan (4) bentuk intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan leader-member exchange dan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A adalah dengan memberikan pelatihan trust building dan mutual support untuk meningkatkan loyalitas karyawan.
Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pelatihan menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai signifikansi adalah .007 signifikan pada l.o.s .05 dan nilai z pada wilcoxon test adalah -2.694 yang menunjukkan bahwa nilai post-test lebih besar daripada nilai pre-test.

This study focused on the relationship between leader-member exchange and work engagement between Generation X and Generation Y employees at Financial Institutions A. This study used a mixed method research. This study was conducted to 193 employees coming from generation X and generation Y. Measurement instruments used in this research are the adaptation of Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) with coefficient alpha (α) of .960 and LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) with coefficient alpha (α) of .934.
From the data analysis, it was concluded that: (1) majority of respondents have a moderate level of leader-member exchange and work engagement. However, the mean level of generation X has a higher value than generation Y both work engagement and leader-member exchange, (2) there is a significant effect between leader-member exchange and work engagement, (3) the fourth dimensions of leader-member exchange, all of which, have a significant effect on work engagement, (4) intervention held to improving the loyalty dimension is with giving the training of trust building and mutual support.
The results of training's evaluation stated that there are significant differences between before and after training with a significance value of .007 is significant at the .05 l.o.s and the z value of Wilcoxon test is -2.694 which indicate that the post-test is greater than the pre-test.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ayu Siti Fathimah
"Tesis ini membahas hubungan persepsi pekerja work-from-home pada tempat kerjanya di rumah terhadap kinerja kerja individu ketika bekerja di rumah. Pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk melihat hubungan variabel-variabel kondisi tempat kerja dan persepsi pada tempat kerja dengan kinerja kerja individu. Pada penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pelaksanaan semi-structured interview dengan participatory floor plan mapping . Pengisian kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data demografi partisipan, data kondisi tempat kerja, data persepsi partisipan terhadap tempat kerjanya, dan data penilaian kinerja kerja individu pekerja work-from-home . Pelaksanaan semi-structured interview dengan participatory floor plan mapping dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi tempat kerja dan interaksi pekerja terhadap tempat kerjanya. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode analisis statistik dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan korelasi positif antara Persepsi pada Tempat Kerja dan Kinerja Kerja Individu. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya pengaruh dari elemen-elemen tertentu, seperti Elemen Suasana Kerja, dan persepsi-persepsi tertentu, seperti fleksibel, fokus, dan teritorial, terhadap Kinerja Kerja Individu.

This thesis examines the relationship between perceptions of work-from-home workers at their workplace on individual work performance when working at home. A quantitative approach will be used to see the relationship between the variables of home workplace conditions and perceptions of the workplace at home with individual work performance. In this study, data collection was carried out by filling out questionnaires and conducting semi-structured interviews with participatory floor plan mapping. Filling in the questionnaire was carried out to collect participant demographic data, data on home workplace conditions, data on participants' perceptions of their workplace, and data on assessment of individual work performance of the work-from-home workers. Implementation of semi-structured interviews with participatory floor plan mapping was carried out to collect data on workplace conditions and worker interaction with the workplace. The collected data will be analyzed using statistical analysis and qualitative analysis methods. The results showed that there was a correlation between conditions at work at home, perceptions at work at home, and individual work performance. Furthermore, the results also found that certain elements of the workplace conditions and certain perceptions have their own impacts on Individual Work Performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Fitriana
"Perilaku inovatif layanan di sektor publik dibutuhkan untuk menghadapi perubahan yang semakin dinamis dan masyarakat yang semakin kritis menuntut pelayanan yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh workplace happiness dan proactive personality terhadap employee service innovative behavior dan pengaruh tidak langsung melalui mediasi work engagement. Data empiris dikumpulkan dari 711 staf pegawai tetap BPJS Kesehatan dengan menggunakan metode survei online. Studi ini di analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan confirmatory factor analysis untuk menguji tujuh hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workplace happiness dan proactive personality berpengaruh positif terhadap employee service innovative behavior, baik secara langsung maupun melalui mediasi work engagement. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengambil kebijakan di bidang sumber daya manusia untuk mengidentifikasi kepribadian proaktif dalam rekrutmen dan seleksi talenta serta menciptakan kondisi kebahagiaan di tempat kerja untuk meningkatkan perilaku inovatif layanan karyawan, khususnya di sektor publik

Service Innovative Behavior in the public sector is required to deal with highly dynamic changes and more critical society insist an effective and efficient service. This study aims to examine the impact of workplace happiness and proactive personality on employee service innovative behavior and the indirect effect through the mediation of work engagement. Empirical data was collected from 711 employees of a public service organization using an online survey method. This study analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) and confirmatory factor analysis to test the seven hypotheses proposed. The result shows that workplace happiness and proactive personality positively influenced employee service innovative behavior, both directly and through the mediation of work engagement. Furthermore, this study is expected to contribute to the policymakers in human resources to identify proactive personality in talent recruitment and selection and pay attention for creating workplace happiness to stimulate the service innovative behavior of employees, specifically in the public sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldus Satrio Laksono
"Dalam menghadapi perubahan organisasi, perusahaan membutuhkan dukungan dari karyawan baik dalam bentuk perilaku kerja inovatif maupun keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya di dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif dan keinginan untuk berhenti pada karyawan yang bekerja pada perusahaan yang mengalami perubahan organisasi. Perilaku kerja inovatif diukur dengan The Innovative Work Behavior Scale, keinginan untuk berhenti diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Peterson dan Samad (2006), dan Komitmen Perubahan diukur dengan menggunakan Commitment to Change Inventory (CCI). Penelitian dilakukan pada 158 karyawan dari tiga perusahaan yang merupakan bagian dari sebuah grup perusahaan media televisi di Indonesia. Penelitian ini menemukkan pengaruh yang positif dari komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif, namun tidak signifikan (β=0,114, p<0,01). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara komitmen perubahan terhadap keinginan untuk berhenti (β=-0,213, p<0,01). Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa komitmen perubahan memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap turnover intention pada karyawan dibandingkan terhadap perilaku kerja inovatif.

While facing organizational change, companies need the supports of their employees in the form of innovative work behavior and their willingness to retain their membership in the company. This study was aimed to examine the relationship of commitment changes with innovative work behavior and turnover intention of employees who work in companies experiencing organizational change. Innovative work behavior was measured by the Innovative Work Behavior Scale, while Turnover Intention was measured by using a questionnaire developed by Peterson and Samad (2006), and Commitment to Change was measured using the Commitment to Change Inventory (CCI). The study was conducted on 158 employees from the three companies that are part of a group of television media companies in Indonesia. The results showed that there is no significant impact of Commitment to Change to Innovative Work Behavior (β=0,114, p<0,01) but there?s a significant negative impact of Commitment to Change to Turnover Intention (β=-0,213, p<0,01). From this study, it found that the commitment to change provide a more powerful influence on employee turnover intention compared to innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sellya Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan leader member exchange (LMX) terhadap keterlibatan kerja melalui intervensi program kepemimpinan di plant PT X. Penelitian ini menggunakan desain before-after dan terdiri dari studi awal, intervensi, dan studi lanjutan. Partisipan dalam studi intervensi merupakan pimpinan dan dalam studi awal serta lanjutan merupakan bawahan. Peneliti menggunakan alat ukur LMX MDM untuk mengukur leader member exchange dan UWES-9 untuk mengukur keterlibatan kerja. Hasil survei awal menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara leader member exchange dan keterlibatan kerja pada karyawan di plant PT X (β = 0,40; r2 = 0,16; p = 0,02). Peneliti melakukan intervensi program kepemimpinan untuk meningkatkan skor leader member exchange yang harapannya juga dapat meningkatkan skor keterlibatan kerja.
Hasil intervensi menunjukkan, terdapat peningkatan pengetahuan setelah partisipan mengikuti pelatihan kepemimpinan. Namun, partisipan belum secara konsisten menerapkan tingkah laku yang dapat meningkatkan kualitas hubungan atasan bawahan. Hasil studi lanjut setelah intervensi, menunjukkan tidak terdapat peningkatan skor leader member exchange dan keterlibatan kerja. Dengan demikian, maka diusulkan saran untuk dapat mengoptimalkan hubungan atasan bawahan di plant PT X antara lain, menjadikan one on one conversation sebagai kegiatan rutin, pemberian umpan balik konstruktif sesuai pedoman, membangun hubungan berlandaskan rasa saling percaya, dukung, dan dapat saling mengandalkan serta apresiasi kepada tim yang konsisten menerapkan kegiatan yang dapat mengoptimalkan kualitas hubungan dalam tim.

This study aims to investigate an increase in the relationship between LMX to work engagement through leadership intervention programs at plant PT X. This study used a before-after design and consisted of three stages, namely initial study, intervention, and further study. Participants in the intervention study were leaders and participants in the initial and follow-up studies were subordinates. Researchers used the LMX to measure the leader member exchange and UWES-9 to measure work engagement. Preliminary survei results showed that there was a significant effect between the leader member exchange and work engagement on employees at plant PT X ( β = 0,40; r2 = 0,16; p = 0,02). The researcher conducted a leadership intervention program to increase the score of leader member exchange which are expected to also increase the score of work engagement.
The results of the intervention showed that there was an increase in knowledge after participants took part in the leadership training but participants had not consistently applied behavior that could improve the quality of subordinate supervisors' relationships. The results of further studies showed that there was no increase in LMX and work engagement scores between before and after the implementation of leadership intervention. Thus, suggestions for optimizing LMX in the plant PT X include making one on one conversation a routine activity, providing constructive feedback according to guidelines, building relationships based on mutual trust, support, and mutual dependence and appreciation to teams that consistently implement activities that can optimize the quality of relationships within the team."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh psychological capital dan perceived organizational support terhadap innovative work behavior yang dimediasi oleh work engagement pada PT LAMIGAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 114 orang yang bekerja pada PT LAMIGAS. Pengukuran psychological capital pada penelitian ini menggunakan alat ukur PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Pengukuran Perceived organizational support pada penelitian ini menggunakan alat ukur Perceived organizational support (1997). Pengukuran Work engagement pada penelitian ini menggunakan alat ukur UWES 9. Pengukuran Innovative work behavior pada penelitian ini menggunakan alat ukur Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). Penelitian ini dilakukan pada 114 responden karyawan PT LAMIGAS. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara variabel psychological capital dan innovative work behavior, perceived organizational support dan innovative work behavior, serta variabel psychological capital dan work engagement.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of psychological capital and perceived organizational support to innovative work behavior mediated by work engagement at PT LAMIGAS. This research uses a quantitative approach with survey methods conducted online. Respondents involved in this research are 114 people who work at PT LAMIGAS. Measurement of psychological capital in this study using PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Measurement of Perceived organizational support in this study using Perceived organizational support (1997). Measurement of Work engagement in this research using UWES measuring instrument 9. Measurement of Innovative work behavior in this research using Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). This research was conducted on 114 respondents employees of PT LAMIGAS. The result of this research is the finding of positive and significant relation between psychological capital and innovative work behavior variable, and psychological capital variable and work engagement."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriyani
"Lingkungan kerja sebagai salah satu atribut organisasi mempengaruhi perilaku kerja perawat pelaksana. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lingkungan kerja yang dikarakteristikan dengan beban kerja, kepemimpinan keperawatan, kontrol terhadap praktik, dukungan organisasi, pengembangan profesional, dan kompensasi dengan keterikatan kerja perawat pelaksana. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 110 perawat pelaksana. Sampel diambil secara total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Utrech Work Engagement Scale dan lingkungan kerja yang dimodifikasi. Data dianalisis dengan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara beban kerja, dukungan organisasi dan pengembangan profesional dengan keterikatan kerja perawat pelaksana (p<0.05). Tidak terdapat hubungan antara kepemimpinan keperawatan, kontrol terhadap praktik, dan kompensasi dengan keterikatan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan melalui optimalisasi lingkungan kerja positif dan peningkatan keterikatan kerja perawat pelaksana.

Work environment as one of the attributes of the organization affects the working behavior of nurses. This study was to determine the relationship between work environment which is characterized by workload, nursing leadership, control over practice, organizational support, professional development, and compensation with nursing work engagement. This study used cross sectional design. The sample was 110 nurses with total sampling. This study used a questionnaire that modified from Utrecht Work Engagement and work environment scale. Data were analyzed by Chi-Square test.
The results showed a relationship between workload, organizational support and professional development of nurses working with engagement (p<0.05) and there was no correlation between nursing leadership, control over practice, and compensation for nurses working with engagement. The results can be used to improve the quality of nursing services through the optimization of a positive work environment and increased nurses work engagement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Rafida Trisnursari
"Studi penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh work environment dan job characteristics terhadap tingkatan turnover intention dengan work engagement sebagai variabel mediasi pada generasi milenial Indonesia yang dibatasi dalam sektor energi. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin besarnya jumlah generasi milenial yang mulai menempati posisi strategis pada berbagai perusahaan. Studi pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan software SPSS yang akan digunakan untuk analisis deskriptif dan analisis korelasi, dan software AMOS digunakan untuk analisis SEM dalam studi penelitian ini. Dalam penelitian ini, hipotesis akan dianalisis melalui prosedur SEM, dengan: (1) dimensi skor work engagement, work environment, dan job characteristics terhadap tingkatan turnover intention sebagai variabel pengukuran dan (2) skor komposit sebagai variabel laten. Pengambilan sampel telah dilakukan secara survei online yang akan disebarluaskan terhadap generasi milenial dalam sektor energi di Indonesia selama kurang lebih 1 bulan, yang menghasilan respon berasal dari 294 responden, dengan menggunakan software SEM-AMOS, dihasilan temuan mendapatkan bahwa pengaruh dari work environment dan job characteristics memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention melalui peran variabel mediasi oleh work engagement pada generasi milenial di Indonesia pada sektor energi. Diskusi, implikasi manajerial, dan saran bagi penelitian selanjutnya diberikan pada akhir laporan akhir ini

This research study was conducted to analyze the influence of the work environment and job characteristics on the level of turnover intention with work engagement as variabel mediasis to the Indonesian millennial generation in the energy sector. This is motivated by the increasing number of millenials that occupied on a strategic position in various companies. The sampling study in this research uses SPSS software which will be used for descriptive analysis and free analysis, and AMOS software which is used for SEM analysis in this research study. In this study, the hypothesis will be analyzed through the SEM procedure, with: (1) the dimensions of the work engagement score, work environment, and job characteristics of the turnover intention level as a measurement variable and (2) the composite score as a latent variable. Sampling has been carried out by means of an online survey that will be disseminated to millennial generations in the energy sector in Indonesia for approximately 1 month, which results in responses from 294 respondents, using SEM-AMOS software, the results in this findings that the influence of the work environment and jobs characteristics have a significant effect on turnover intention through the role of mediation variable by work engagement on millennial generation on Indonesia in the energy sector. Discussions, managerial implications, and suggestions for further research are provided at the end of this final report."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Putri Noviani Hartati
"Proses outsourcing di Indonesia telah berkembang pesat. Dalam implementasinya, penerapan outsourcing mengalami berbagai permasalahan, mulai dari masalah perjanjian, perekrutan, sampai dengan pelaksanaan. Karyawan outsourcing di tempat kerja sering menemui perlakuan workplace ostracism atau pengucilan di tempat kerja. Karyawan yang mendapatkan pengalaman ostracized mengalami gangguan kesejahteraan psikologis dan memiliki kecenderungan tidak puas terhadap pekerjaannya, mengalami masalah kesehatan, hingga berhenti dari pekerjaannya. Selain itu, pekerja outsourcing pada umumnya cenderung untuk memilih diam meskipun didorong untuk menyampaikan saran dan ide mereka. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja outsourced workers, apalagi jika pegawai juga mengalami stres ketika individu merasa adanya tuntutan lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi yang dimiliki. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengucilan di tempat kerja dan employee silence terhadap kinerja pekerja outsourcing dengan stress sebagai variable mediasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner online terhadap responden dengan kriteria utama berprofesi sebagai pekerja alih daya. Sebanyak 195 respon yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Teknik PLS-SEM. Dari data diketahui bahwa sebagian besar pekerja yang berstatus outsourcing berusia 21-30 tahun dengan masa kerja sekitar 1-2 tahun. Penelitian menemukan bahwa perceived stress yang dirasakan oleh individu memediasi pengaruh workplace ostracism dan employee silence terhadap task performance. Dapat disimpulkan bahwa silence yang timbul ditengah-tengah individu disebabkan oleh berbagai motif yang melandasi alasan karyawan tersebut memilih untuk diam. Sedangkan ostracism yang dirasakan adalah akibat kurangnya aktualisasi dari lingkungan sekitar kerja.

The outsourcing process in Indonesia has grown rapidly. In its implementation, the outsourcing workers experienced various problems, ranging from problems of agreement, recruitment, to implementation. Outsourced workers at the workplace often encounter ostracism or exclusion. Employees who experience being ostracized suffer from psychological well-being, tendency to be dissatisfied with their work, experience health problems, and even quit their jobs. In addition, outsourcing workers generally tend to remain silent even though they are encouraged to share their suggestions and ideas. Both of these things can affect the performance of outsourced workers, especially if employees also experience stress when individuals feel that environmental demands exceed their adaptability. Based on this background, this study focuses on knowing how the effect of workplace ostracism and employee silence on task performance of outsourcing workers with perceived stress as a mediating variable. The research method used is a quantitative method with data collection through online questionnaires to respondents with the main criteria being outsourced workers. A total of 195 responses obtained were then processed using the PLS-SEM technique. The study found that perceived stress by individuals mediates the relationship between workplace ostracism and employee silence on task performance. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>