Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dody Kristianto
"Artikel hasil penelitian ini berisi pembahasan tentang eksistensialisme tokoh utama dalam cerita pendek Di Joyoboyo Penyair Berteman Sunyi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural terutama tentang tokoh utama dalam fiksi. Sementara perilaku tokoh utama di baca dengan sudut pandang filsafat eksistensialisme Jean Paul Sarte. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kajian pustaka. Hasil penelitian adalah eksistensialisme tokoh utama dapat dirasakan pada kecemasan tokoh utama. Kecemasan yang dirasakan oleh tokoh utama meliputi kecemasan karena kondisi ekonomi, kecemasan hasrat, hingga kecemasan pada dirinya sendiri. Kecemasan bermula karena pilihan tokoh penyair untuk memilih profesi penyair. Eksistensialisme juga terlihat saat tokoh utama mengalami bunuh diri filosofis dan kematian fisik."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2018
400 BEBASAN 5:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Alya Rahman
"Tulisan ini membahas tentang karya Ding Ling yang berjudul Ketika Aku di Desa Xia (1941). Cerpen ini mengangkat kisah tentang tokoh “Aku” yang ditugaskan oleh partai untuk istirahat memulihkan kesehatan di sebuah desa, bernama Desa Xia. Di sanalah ia mendapati bahwa desa yang didatanginya ternyata menyimpan persoalan tentang seorang gadis muda bernama Zhenzhen. Niat semula untuk beristirahat kemudian menjadi diisi dengan keinginan mencari tahu tentang Zhenzhen. Zhenzhen ditugaskan oleh partai untuk memata-matai tentara Jepang. Seperti apa tugasnya, tanggapan penduduk desa kepada Zhenzhen dan bagaimana penyelesaian atas persoalan yang dihadapi, dihadirkan semua oleh tokoh “Aku” yang menjadikan tokoh Zhenzhen dan persoalannya sebagai pokok narasi. Kajian-kajian terdahulu pada umumnya membahas tokoh Zhenzhen sebagai kajian, sementara penelitian ini akan mengungkap peran tokoh “Aku” yang bertindak sebagai narator, dalam mengangkat permasalahan Zhenzhen. Hasil penelitian menyatakan bahwa tokoh “Aku” adalah tokoh yang berperan penting dalam mengungkap permasalahan Zhenzhen, menghadirkan pendapat orang desa terhadap tokoh Zhenzhen, dan menghadirkan penyelesaian masalah dalam cerpen.

This paper examines Ding Ling’s works entitled “When I Was in Xia Village” (1941). This short story tells the story of “I” character who is assigned by the party to rest and recovering health in a village called Xia Village. There she found out that the village she visited had a problem about a young girl named Zhenzhen. Her first intention to rest later became filled with the desire to find out about Zhenzhen. Zhenzhen was assigned by the party to spy on the Japanese army. What her duties are, the response of the villagers to Zhenzhen and how the ending of the story’s problem, all of those are presented by the "I" character who makes Zhenzhen's character and the problem as the main narrative. Previous studies generally discussed the character of Zhenzhen as a study, while this study will reveal the role of the "I" character who acts as the narrator in raising the issue of Zhenzhen. The study shows that "I" is a character who plays an important role in revealing Zhenzhen's problems, projecting the villagers comments about Zhenzhen's character, and presenting the solution to the story’s problem to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Pramitha Ramadhanty
"Banyaknya kasus penganiayaan anak yang terkuak dewasa ini di Korea Selatan membuat permasalahan seputar anak pun menangkap perhatian masyarakat. Karya sastra sebagai hasil budaya manusia dapat membantu dalam memandang problematika sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penggambaran penelantaran anak dalam cerita pendek Balance Game (2021). Penelitian ini mengkaji penelantaran anak yang digambarkan melalui tokoh Yun dan Geonhee dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dalam pelaksanaan penelitian. Dalam Balance Game, penelantaran emosional menjadi bentuk penelantaran yang paling dominan. Perilaku penelantaran oleh tokoh Yun dapat disimpulkan merupakan akibat dari beberapa faktor, yakni kondisi sosioekonomi dan kondisi personal individu dalam keluarga. Ketiadaan perhatian dari lingkungan sekitar juga memperkecil kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Namun, melihat dari perkembangan kebijakan terhadap anak yang terjadi dewasa ini, kesadaran masyarakat telah membuka peluang untuk mengkaji berbagai permasalahan terhadap anak secara serius. Dengan demikian, kesadaran merupakan pemicu kemajuan dalam penanganan masalah dan representasi dapat menjadi penting untuk membangun kesadaran atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat.

Child maltreatment cases that has been brought to light recently in South Korea caught public's attention by storm. Literature as a result of human cultural process could help in understanding current existing problems in society. This research intends to observe how child neglect is depicted in the short story Balance Game (2021). This research studies child neglect represented through the character Yun with qualitative descriptive analysis methode and literature study approach in the process. In Balance Game, emotional neglect became the most prevalent type of neglect. Yun's neglect could be perceived as a result of several factors that is socioeconomic status and condition of each individuals in the family. The lack of care shown by the family's surroundings also reduced the chance to improve the situation at hand. However, if observed through the current child policy developments, public awareness has opened the opportunity to study social issues affecting children in a more serious manner. Thus, awareness is a key trigger in solving problems and representation could have an important role to build awareness on current existing social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Alfred Karuwal
"Cerpen Anak Besi merupakan salah satu cerpen yang terdapat di dalam kumpulan cerpen berjudul The Sin (2002) karya Mo Yan. Cerpen Anak Besi menceritakan tentang tokoh Gou Sheng yang mengalami kehidupan masa kecil di Komune Rakyat dan kemudian bertemu dengan tokoh “Anak Besi”. Penelitian ini menekankan pentingnya unsur intrinsik cerita, terutama pada tokoh dan latar untuk mengungkap kondisi sosial ketika masa Lompatan Jauh ke Depan pada tahun 1958-1962. Tokoh Gou Sheng merupakan tokoh kunci untuk mengungkap berbagai hal yang digambarkan melalui cerpen. Ia tidak hanya menjadi representasi kehidupan anak-anak, namun sekaligus mengungkap kondisi sosial yang terekam dalam cerpen berkaitan dengan kehidupan pada masa Lompatan Jauh ke Depan. Cerpen Anak Besi menggambarkan dampak psikologis dan fisik dari kebijakan pemerintah terhadap keluarga dan masyarakat. Cerpen ini juga membuktikan ketajaman Mo Yan sebagai pengarang dalam melihat kondisi sosial di Cina ketika masa Lompatan Jauh ke Depan khususnya lewat sudut pandang kehidupan yang dijalani anak kecil bernama Gou Sheng. Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang sejarah Cina, tetapi juga memperluas potensi studi sastra sebagai sumber alternatif dalam penelitian sejarah.

The short story Iron Child is one of the short stories in Mo Yan's The Sin (2002). The short story Iron Child tells about the character Gou Sheng who experiences childhood life in the People's Commune and then meets the character "Iron Child". This study emphasizes the importance of the intrinsic elements of the story, especially the characters and setting, to reveal the social conditions during the Great Leap Forward period of 1958-1962. The character of Gou Sheng is a key character to reveal various things depicted through the short story. He not only represents the life of children, but also reveals the social conditions recorded in the short story related to life during the Great Leap Forward. Anak Besi depicts the psychological and physical impact of government policies on families and communities. This short story also proves Mo Yan's sharpness as an author in seeing the social conditions in China during the Great Leap Forward, especially through the perspective of the life lived by a child named Gou Sheng. This research not only enriches the understanding of Chinese history, but also expands the potential of literary studies as an alternative source in historical research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan untuk mengungkap nialai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat Minagkabau dalam cerpen Si Padang karya Harris Effendi Thahar dan cerpen robohnya Surau kami karya A.A. Navis dengan pendekatan kebahasaan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. data penelitian ini adalaha fenomena kehidupan imajinaf dalam kedua cerpen tersebut...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firdanisa Ayu Ferdyadhani
"Skripsi ini membahas tentang inferioritas yang dialami tokoh utama pada cerpen /Damskij Master/Penata Rambut Wanita dan cerpen ldquo;rdquo;/ ldquo;Skripka Rot il rsquo;da rdquo;/ ldquo;Biola Rothschild rdquo; karya Irina Grekova. Tokohnya adalah Vitaliy Plavnikov dan Nikolay Ivanovich. Irina Grekova, melalui karyanya, memperlihatkan bahwa pria juga dapat mengalami inferioritas. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan pendekatan intrinsik-ekstrinsik. Inferioritas pertama kali diperkenalkan oleh Psikolog dari Austria bernama Alfred Adler. Adler memberi gagasan, agar manusia tidak merasakan inferioritas, perlu melakukan kompensasi. Hasil penelitian ini merepresentasikan inferioritas yang dialami kedua tokoh tersebut dan bagaimana cara mereka melakukan kompensasi agar tidak merasakan inferioritas. Selain itu, latar kisah yang digambarkan pengarang tidak berbeda jauh dari masanya yakni pada masa Soviet.

This study discussing about inferiority experienced by main character in short story Damskij Master Ladies Hairdresser and short story ldquo rdquo ldquo Skripka Rot il rsquo da rdquo ldquo Rothschild rsquo s Violin rdquo by Irina Grekova. The characters are Vitaliy Plavnikov and Nikolay Ivanovich. Irina Grekova, through her story, shows that men can feel inferiority. The writer is using analytic descriptive and intrinsic extrinsic approach. Inferiority, for the first time, introduced by Austrian psychologist named Alfred Adler. Adler gave advice, in order to not feeling inferiority, human need to do compensation. This research represented inferiority felt by those two characters and how they do compensation so they don rsquo t feel inferiority. Besides, the story background that portrayed by author wasn rsquo t that far from her era, which is Soviet era. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kristina Wulandari
"Sejarah kesusastraan Cina telah rnencatat kumpulan cerita pendek pertama Lu Xun yang berjudul Teriakan (sebagai satu momentum penting bagi munculnya kesusastraan Cina modern. Lu Xun memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kesusastraan Cina modern karena Teriakan telah menggunakan bahasa sehari-hari yang menggantikan bahasa klasik. Selain itu pula, Lu Xun melakukan pembaharuan dengan mengangkat tema-tema tentang realitas sosial masyarakat yang sangat berbeda dati tematema kesusastraan Cina tradisional. Tiga karya yang menjadi obyek penelitian adalah Catatan Harlan Orang Gila, Kong Yiji, dan Obat, sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis ketiga karya tersebut adalah pendekatan strukturalis Todorov.
Masalah pokok yang diangkat adalah bagaimana ketiga cerita yang menjadi obyek penelitian menampilkan perbedaan dunia sebagai makna dari masing-masing cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing cerita menampilkan dunia yang berbeda dengan berbagai cara penyajian yang bervariatif. Dunia yang ditampilkan dalam Catalan Harlan Oran Gila dunia seorang manusia yang divonis rnenderita gangguan kejiwaan yang tidak berdaya menyesualsan dininya dengan lingkungan sosial di mina is betada. Sedangkan dunia yang ditampilkan dalam Kong Yrji adalah dunia seorang manusia yang terasing karena sosok dan pemikirannya yang tidak sejalan dengan zamannya. Pada cerita Obat dunia yang ingin ditampilkan adalah dunia di mana para tokoh utamanya tidak berdaya untuk keluar dari belenggu kanibalisme.
Perbedaan dunia yang disajikan oleh ketiga cerita mengandung makna yang sangat universal Karakteristik tokoh cerita tidak hanya rnenggambarkan karakteristik masyarakat Cina namun juga tidak dapat diabaikan bahwa karakteristik semacam itu adalah karakteristik sebagian besar manusia di seluruh dunia. Begitu pula halnya dengan rangkaian peristiwa yang ditampilkan Peristiwa saling memangsa antar manusia, hllangnya kepedulian dan sating mencintai antar manusia tidak hanya terjadi dalam lingkup masyarakat Cina, melainkan juga terjadi dalam lingkup universal kehidupan manusia.

The history of Chinese literature noted that Lu Xun's first short story compilation, Call To Arms or could also be translated Cry Out indicate a significant momentum for the birth of Chinese modern literature because it used Chinese vernacular rather than literary Chinese and also reformed the themes of Chinese literature by using the non mainstream of social reality. This research used structuralism approach of Todorov based on his three short stories, The Diary ofA Madman, Kong Yi Ji and Medicine.
The topic explain how his works revealed the difference of world's meaning from each story and how each story figure the difference of world with various style of writing. The Diary ofA Madman, describe a man who judge by people surround him as a man who suffering schizophrenia and he can not himself in social environment. Kong Yi Ji, describe a man who was alienated by people surround him because his ideas and figures did not in line with the era. Medicine, describe a man who can not escape from the repression of cannibalism because his power lack mess.
The worlds in those stories have universal meaning. The characters of main actor not only describe the Chinese's unique character but also represent general human character in world. More over, the narrations of events such as cannibalism, lack of love and careness among people in context of human life also describe the general human character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Asyifa
"ABSTRAK
Cerpen Hati Seorang Budak (奴隶的心Nuli de Xin) adalah karya yang ditulis oleh Ba Jin pada tahun
1931. Hati Seorang Budak mengambil perbudakan sebagai latar sosial cerpen. Cerpen ini menceritakan
pertemanan antara Peng dan Zheng yang berbeda latar belakang keluarga. Peng adalah anak dari keluarga budak,
sedangkan Zheng adalah anak dari keluarga pemilik budak. Latar belakang keluarga dan kondisi hidup yang
bertolak belakang mempengaruhi karakter, sikap, cara hidup dan pandangan mereka terhadap perbudakan. Halhal
tersebut hadir melalui dialog-dialog kedua tokoh, hampir di seluruh teks, yang dideskripsikan oleh Zheng
sebagai narator cerita. Bagaimana pandangan kedua tokoh terhadap perbudakan, dan bagaimana sikap mereka
dalam menghadapi perbudakan tersebut akan menjadi materi yang akan diulas dalam artikel ini. Melalui analisis
tokoh dan penokohan Peng dan Zheng, dan mengupas pandangan masing-masing tokoh tentang lawan bicaranya,
akan terlihat bahwa Peng sangat membenci kaum pemilik budak dan berambisi menjadi revolusioner untuk
menghilangkan perbudakan, sedangkan Zheng menganggap menjadi pemilik budak adalah hal membanggakan.

ABSTRACT
The Heart of A Slave short story is the work of Ba Jin in 1931. The Heart of a Slave takes slavery as a
storys social background. This story tells about a friendship between Peng and Zheng with different family
backgrounds. Peng is a child of a slave family, while Zheng is a child of a family of slave owners.The difference
of backgrounds and social conditions of Peng and Zheng affect their characters, attitude, the way of living, and
views towards slavery. These things are present through the dialogues of the two characters, almost throughout
the text,described by Zheng as the narrator of the story. How the two characters see slavery, and how they
attitude facing slavery will be the focus of this article. Analyze the characterization of Peng and Zheng, and
explore the views of each character about his interlocutor, will explain that Peng hates slave owners and has
ambition to be a revolutionary to eliminate slavery, while Zheng assume being a slave owner is a proud thing."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lila Ratna Ekasari
"Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada antologi cerpen karya Othman hitch yang berjudul Ario. Adapun pemilihan topik ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain: (1) penelitian terhadap karya sastra Malaysia di Indonesia masih sangat sedikit. Di Fakultas llmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia baru ditemukan beberapa, di antaranya, Rindah Hadi Pranoto dan Riny Budi Lestari yang membahas novel-novel karya Shahnon Ahmad, (2) dalam bidang cerpen Malaysia, penelitian semacam ini belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai cerpen Malaysia. Othman Puteh adalah salah seorang cerpenis Malaysia yang sangat produktif. Dalam setiap karyanya, Puteh selalu mencoba menampilkan sesuatu yang baru. Menurutnya, karya sastra sebagai sebuah sistem yang terbuka memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu, Puteh sangat menentang bentuk-bentuk konvensi. MeIalui kumpulan cerpen Ario, Puteh berusaha menyajikan sesuatu yang baru dalam dunia kesusastraan Malaysia, khususnya cerpen. Dalam kumpulan cerpen ini, tidak akan ditemukan bentuk-bentuk konvensional seperti yang terdapat pada cerpen Malaysia pada umumnya Unsur kausalitas, logika, perbedaan.antara ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah karena yang dipentingkan adalah cerita. Puteh mengembalikan hakikat cerpen sebagai cerita. Dengan mencoba melakukan penelitian terhadap cerpen Othman Puteh khususnya, dan khasanah karya sastra negara tetangga, pada umumnya akan mengungkapkan latar belakang dan sejarah kesusastraan yang menjadi dasar penciptaan karya sastra tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>