Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alim Kidar Hanif
"Saat ini, toko online dan toko swalayan menjadi pilihan berbelanja.  Berbagai kebutuhan rumah tangga dapat dibeli dari pasar yang berbeda. Pilihan tempat belanja semakin beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial pemilihan tempat belanja keluarga yang ada di Kota Depok. Tempat belanja yang dimaksud adalah pasar rakyat, toko swalayan dan toko online. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama tinggal, pendapatan, tipe keluarga, pola perjalanan, moda transportasi, dan jarak. Penelitian ini menggunakan sample responden yang didapat melalui survei kuisioner dengan metode systematic random sampling. Untuk mengetahui pola spasial pemilihan tempat belanja, akan dimulai dengan mengidentifikasi pola belanja masyarakat terlebih dahulu. Kemudian akan dilakukan analisis average nearest neighbor (ANN) untuk mengetahui persebaran tempat belanja. Selanjutnya akan dilakukan uji korelasi variable terhadap pemilihan tempat belanja berdasarkan jarak, uji korelasi ini menggunakan uji koefisien kontingensi. Uji korelasi tersebut, kemudian dijelaskan secara spasial deskriptif untuk menjabarkan pola spasial pemilihan tempat belanja yang terjadi. Hasilnya, pemilihan tempat belanja pasar rakyat berdasarkan jarak berkorelasi dengan pendapatan rumah tangga, sedangkan pemilihan tempat belanja toko swalayan berdasarkan jarak berkorelasi dengan lama tinggal, pola perjalanan, dan moda transportasi yang dipakai.

Nowadays, shopping for various family needs can be done from various different markets, as traditional market, modern market, and on line shops as well. The choice of shopping places is increasingly diverse.  This study aims to determine the spatial pattern of familys choosing shopping places in Depok City. Variables that were used in this study were length of stay, monthly income, family type, travel pattern, transportation mode, and distance. The data was acquired through sample survey, by distributing questionnaires to households. The result shows that households shops their needs from various markets. They shops to the closest market when this acitivity has only single purpose. However, distance is not their concern when shopping is part of the family recreational activity. With multiple purpose, households tend to choose market that provide various needs, such as daily needs, durable goods, and entertainment facilities as well. Variables that influence the decision in choosing markets are income, length of stay and transportation modes. The conclusion of this study showed that distance is not the main concern, but the economic status of the purpose of the trip is more significant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shena Savela
"Sejak adanya pandemi Covid-19, pembelanja menjadi lebih selektif dalam memilih lokasi belanja sebagai bentuk perlindungan agar terhindar dari penularan Covid-19. Seperti halnya yang terjadi di Kota Depok, situasi pandemi yang cukup tinggi di kota ini, ditambah dengan semakin meningkatnya variasi pilihan lokasi belanja di Kota Depok, dapat mempengaruhi keputusan pembelanja di Kota Depok dalam memilih lokasi belanja. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi belanja bahan pangan segar yang paling sering dipilih oleh pembelanja di Kota Depok pada masa pandemi Covid-19 dan pola spasial pemilihan lokasi belanja bahan pangan segar berdasarkan karakteristik pembelanjanya di masa pandemi. Metode analisis yang digunakan adalah spasial deskriptif dan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik lokasi belanja bahan pangan segar yang paling sering dipilih oleh pembelanja di Kota Depok pada masa pandemi Covid-19 adalah pasar rakyat dengan skala pelayanan lokal. Untuk lokasi belanja berkonsep modern, toko swalayan dengan skala pelayanan lokal seperti supermarket yang tidak menyatu dengan pusat perbelanjaan lebih diminati oleh pembelanja di Kota Depok. Lain halnya dengan belanja online, pembelanja lebih memilih toko online dengan skala pelayanan regional karena memiliki variasi toko yang lebih beragam. Tetapi di masa pandemi Covid-19 yang sudah mulai membaik ini, hanya sebagian kecil pembelanja yang memilih untuk berbelanja bahan pangan segar di toko online. Pola spasial pemilihan lokasi belanja bahan pangan segar oleh pembelanja di Kota Depok pada masa pandemi Covid-19 cenderung terpusat pada lokasi belanja yang jaraknya dekat dari tempat tinggal. Pembelanja dengan pendapatan, penilaian ancaman, dan penilaian koping rendah hingga sedang saat pandemi Covid-19 cenderung memilih pasar rakyat dengan skala pelayanan lokal maupun distrik yang berlokasi di kawasan permukiman dekat dengan tempat tinggal pembelanja. Sedangkan pembelanja yang memiliki pendapatan dan penilaian koping tinggi terhadap penerapan protokol kesehatan, memilih untuk berbelanja bahan pangan segar di pasar rakyat dan toko swalayan yang jaraknya dekat dari tempat tinggal. Semakin tinggi tingkat penilaian ancaman pembelanja terhadap Covid-19, maka cenderung memilih toko swalayan dengan skala pelayanan lokal seperti supermarket yang tidak menyatu dengan pusat perbelanjaan dan lokasinya berada di dekat tempat tinggal. Untuk pemilihan lokasi belanja bahan pangan segar di toko online cenderung dipilih oleh pembelanja yang memiliki penilaian ancaman dan penilaian koping tinggi saat pandemi Covid-19, serta pembelanja yang tinggal di wilayah dengan ketersediaan pasar yang rendah.

Since the Covid-19 pandemic, consumers have become more selective in choosing shopping locations as a form of protection to avoid the transmission of Covid-19. As is the case in Depok City, the pandemic situation is quite high in this city, coupled with the increasing variety of shopping options in Depok City, which can influence the decision-making of shoppers in Depok City in choosing locations to shop for fresh groceries. Based on these problems, this study aims to analyze the characteristics of fresh groceries shopping location that are most often chosen by shoppers in Depok City during the Covid-19 pandemic and the spatial pattern of fresh groceries shopping location selection based on the characteristics of shoppers during the pandemic. The results showed that the characteristics of fresh groceries shopping location that are most often chosen by shoppers in Depok City during the Covid-19 pandemic are traditional markets with a local service scale. For shopping with a modern concept, supermarkets with a local service scale such as supermarkets that are not integrated with shopping centers are more preferred by shoppers in Depok City. In contrast to online shopping, shoppers prefer online stores with a regional service scale because they have a more diverse variety of stores. But during the Covid-19 pandemic, which has begun to improve, only a small percentage of shoppers choose to shop for fresh groceries in online stores. The spatial pattern of fresh groceries shopping location selection by shoppers in Depok City during the Covid-19 pandemic tends to be centered on shopping locations that are close to home. Shoppers who have low-to-moderate income, threat appraisal, and coping appraisal during the Covid-19 pandemic tend to choose traditional markets with local and district service scales located in residential areas close to home. Meanwhile, shoppers who have high income and coping appraisal of the implementation of health protocols, choose to shop for fresh groceries at traditional markets and convenience stores that are close to home. The higher the appraisal of the threath of shoppers to Covid-19, the more likely it is to choose a convenience store with a local service scale such as a supermarket that does not integrate with shopping centers and is located close to home. The higher level of assessment of the threat of shoppers to Covid-19, the more likely it is to choose a convenience store with a local service scale such as a supermarket that does not integrate with shopping centers and is located close to home. For the selection of locations to shop for fresh groceries in online stores, it tends to be chosen by shoppers who have a high threat appraisal and coping appraisal during the Covid-19 pandemic, as well as shoppers who live in regions with low market availability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvian Safrizal
"Perkembangan zaman serta pesatnya kemajuan teknologi pada saat ini mengakibatkan televisi sudah menjadi kebutuhan yang wajib didapatkan dan dipenuhi oleh manusia di dalam lingkungan keluarganya. Televisi menjadi sarana yang paling penting di zaman kemajuan teknologi saat ini tidak hanya sebagai media penyampai informasi secara tidak langsung, tetapi juga sebagai media hiburan penduduk dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-harinya. Pertumbuhan penjualan televisi di Kota Depok tiap tahunnya terus meningkat karena cepatnya perkembangan teknologi dari produk televisi sendiri dan berbagai jenis tawaran yang diberikan oleh masing-masing pusat perbelanjaan baik tradisional maupun modern sehingga menjadi daya tarik penduduk untuk memilih tempat berbelanja televisi. Pola spasial penduduk dalam memilih tempat belanja televisi dipengaruhi oleh faktor yang melekat di dalam diri penduduk, yakni tingkat penghasilan, lama tinggal, profesi serta pola perjalanan belanja yang mempengaruhi penduduk dalam memilih televisi pilihannya (preferensi TV) yang dilihat dari merk dan teknologi bentuk televisi dan memilih jarak tempuh yang diambil dari tempat tinggalnya ke pilihan tempat belanja televisinya sehingga akan membentuk pola spasial penduduk dalam memilih tempat belanja televisi. Penduduk dengan tingkat penghasilan tinggi pada umumnya melakukan perjalanan belanja multi purpose trip akan memilih jarak tempuh yang jauh menuju tempat belanja televisinya yang kecendrungannya melakukan belanja di mall dengan preferensi TV yang dipilih dominan teknologi bentuk TV terkini dari beragam merk TV sedangkan Penduduk dengan tingkat penghasilan rendah pada umumnya melakukan perjalanan belanja single purpose trip akan memilih jarak tempuh yang dekat menuju tempat belanja televisinya yang kecendrungannya melakukan belanja di pasar tradisional dengan preferensi TV yang dipilih dominan teknologi bentuk TV biasa yang cenderung merk TV biasa. Adanya hubungan antara lama tinggal dengan pilihan tempat belanja TV penduduk kota Depok, tetapi tidak begitu signifikan sedangkan tidak adanya hubungan profesi penduduk dengan terbentuknya pola spasial penduduk dalam memilih tempat belanja televisi.

The times and the rapid advancement of technology at this time resulted in the television has become a necessity that must be obtained and filled by men in the family environment. Television became the most important means in the age of technological advancements today not only as a medium conveys information indirectly, but also as a medium of entertainment residents in performing activities of daily life. TV sales growth in Depok each year continues to increase due to the rapid development of technology of television product itself and the various types of offer provided by each of the shopping centers both traditional and modern so that the main attraction of people to choose where to shop TV. Spatial patterns of residents in choosing the TV shopping is influenced by factors inherent within the population, the level of income, length of residence, profession and shopping travel patterns that affect the choice in choosing television (TV preferences) as seen from the form of television brands and technology and choose the distance taken from his home to the television shopping options that will shape the spatial pattern in choosing where to shop TV. Residents with higher incomes generally perform multi-purpose shopping trip trip will choose a far distance to where the television shopping kecendrungannya do some shopping at the mall with the preferences of the selected dominant TV technology updates from various forms of TV brand TVs while the population with low income levels generally travel single-purpose shopping trip mileage will choose close to where the television shopping kecendrungannya do shopping in traditional markets with a dominant preference selected TV technology that tends to form a regular TV brand TV. The relationship between length of stay with the TV shopping options Depok city, but not significantly, while the absence of the professional relationship with the formation of spatial patterns of residents in choosing where to shop TV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Wirasatya
"ABSTRAK
Dalam pembentukan suatu kota sangat penting keberadaan tempat untuk hangout bagi para penduduknya, terutama bagi para remaja yang memang membutuhkan tempat tersebut sebagai sarana hiburan. Kegiatan hangout saat ini sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat perkotaan. Gaya hidup masyarakat modern, khususnya remaja secara perlahan didominasi oleh kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, maka para remaja ditentukan berdasarkan kemampuan ekonominya dan karakteristik psikografisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan lokasi hangout remaja baik yang formal maupun yang informal, serta mengetahui pola pemilihan lokasi hangout remaja Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan secara keruangan untuk menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan dari hasil kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan para remaja dengan uang saku yang tinggi dan memiliki gaya hidup hedonis cenderung lebih memilih lokasi hangout formal yang berada di kawasan CBD Kota Depok, yaitu di sepanjang jalan Margonda Raya. Remaja dengan karakteristik tersebut tidak peduli dengan jarak yang ditempuh, walaupun jaraknya tidak dekat, namun karena nyaman dengan suatu tempat maka para remaja tetap memilih lokasi hangout tersebut. Remaja dengan kekuatan ekonomi yang rendah dan memiliki gaya hidup proletar cenderung memilih lokasi hangout yang dekat dengan tempat tinggalnya. Dalam pembentukan suatu kota sangat penting keberadaan tempat untuk hangout bagi para penduduknya, terutama bagi para remaja yang memang membutuhkan tempat tersebut sebagai sarana hiburan. Kegiatan hangout saat ini sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat perkotaan. Gaya hidup masyarakat modern, khususnya remaja secara perlahan didominasi oleh kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, maka para remaja ditentukan berdasarkan kemampuan ekonominya dan karakteristik psikografisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan lokasi hangout remaja baik yang formal maupun yang informal, serta mengetahui pola pemilihan lokasi hangout remaja Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan secara keruangan untuk menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan dari hasil kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan para remaja dengan uang saku yang tinggi dan memiliki gaya hidup hedonis cenderung lebih memilih lokasi hangout formal yang berada di kawasan CBD Kota Depok, yaitu di sepanjang jalan Margonda Raya. Remaja dengan karakteristik tersebut tidak peduli dengan jarak yang ditempuh, walaupun jaraknya tidak dekat, namun karena nyaman dengan suatu tempat maka para remaja tetap memilih lokasi hangout tersebut. Remaja dengan kekuatan ekonomi yang rendah dan memiliki gaya hidup proletar cenderung memilih lokasi hangout yang dekat dengan tempat tinggalnya.

ABSTRACT
In the forming of a city the existence of a place for hangout is very important, especially for teenagers who really need it as a means of entertainment. Hangout activity has now become a lifestyle for urban communities. The lifestyles of modern society, especially adolescents are slowly dominated by the need for self esteem and self actualization, then adolescents are determined on the basis of their demographic characteristic and psycographic characteristic. This study aims to determine the pattern of election of teenagers hangout location either it is formal or informal, and knowing the pattern of teens hangout location selection in Depok City. The method used in this research is descriptive analysis with spatial approach to explain the data obtained in the field from the results of the questionnaire. The results showed that teenagers with high pocket money and hedonistic lifestyle tend to spent their money on formal hangout location in the CBD area of Depok City, which is along Margonda Raya road. Teenagers with these characteristic are not concerned with the distance traveled, although the distance is not close, but because the location is within the preference of them then teenagers still choose the location wherever it is. Teenagers with low economic strength and proletarian lifestyle tend to choose a hangout location close to where they live."
2017
S68363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S33725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Kuat Purnomo
"Analisis pola spasial harga tanah diperlukan untuk identifikasi bentuk pola harga tanah secara spasial dan zona nilai tanah imajiner. Penelitian ini menggunakan metode indeks Global Moran?s I, regresi maximum likelihood spasial lag dan spasial error serta Moran?s Scatterplot untuk mengidentifikasi pola dan faktor spasial yang memengaruhi harga tanah pasar dan NJOP. Pola spasial harga tanah pasar dan NJOP teridentifikasi memiliki pola sistematik atau mengelompok. Model spasial lag lebih menjelaskan variasi harga tanah pasar sedangkan model spasial error lebih menjelaskan variasi harga tanah NJOP, koefisien lag ρ (rho) 19,62% dan λ (lambda) 20,31% belum cukup kuat dalam menunjukkan pengaruh spatial dependence.

Spatial pattern analysis of land prices is needed to identify the form of the spatial pattern of land prices and imaginary land values zone. This study uses index Global Moran's I, regression maximum likelihood spatial lag and spatial error, Moran's Scatterplot to identify the spatial pattern and factors of land prices in the market and tax. The spatial pattern of land prices in the market and tax has identified systematic pattern or clustered, spatial lag models better explain the variation of land price in the market while the spatial error models better explain the variation of tax value, lag coefficient ρ(rho) 19.62% and λ(lambda) 20.31% has not been strong enough to show the effect of spatial dependence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diky Pradana Putra
"Beras merupakan bahan pangan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Tempat yang menjual beras beragam jenis dan karakternya, setiap tempat mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang termasuk dalam karakteristik pasar. Dalam memilih sesuatu tentu adanya pertimbangan tertentu seperti motivasi serta bagaimana karakteristik setiap individu, termasuk dalam memilih lokasi belanja bahan pangan pokok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemilihan lokasi yang dilihat dari masing-masing karakteristik penduduk, motivasi pemilihan lokasi dan makna tempat, sehingga seseorang memutuskan untuk membeli pada lokasi tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan deskriptif. Makna tempat dilihat dari motivasi pemilihan lokasi dan pendapatan lain tentang lokasi tersebut.
Hasil yang didapat karakteristik penduduk di kelas permukiman sederhana dan menengah sebagian besar mempertimbangakan jarak yang dekat, sedangkan di kelas permukiman mewah cenderung mengabaikan jarak yang dekat dalam memilih lokasi favorit belanja beras. Kemudian lokasi dimaknai berbeda-beda sesuai dengan motivasi mereka memilih lokasi belanja dan adanya pendapat lain tentang lokasi tersebut.

Rice is the staple food majority population in Indonesia. The place that sells rice are variety and character types, each place have advantages and disadvantages that included in market characteristics. In order to choose, there should be a certain consideration like a motivation and how the characteristic each individual, including in selecting the location of a shopping staple food.
This study aims to know the site selection process is seen from each population characteristics, motivations site selection and the meaning of place, so decided to buy at that location. The analysis used in this study are spatial and descriptive analysis. Meaning of place seen from motivation site selection and other opinion about that location.
The results is, most of simple and middle settlement considering the close proximity, while in the luxury settlement tend to ignore the close proximity when selecting locations of shopping favorite place. Then the meaning of place varies according to their motivation and other opinions about that location.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Widya Putri
"Persebaran sekolah dasar di Kota Depok, Jawa Barat, tidak hanya berada di lingkungan permukiman. Hal tersebut mempengaruhi pola perjalanan mandiri anak, yang merupakan salah satu aspek program Kota Layak Anak di kota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku spasial dari perjalanan mandiri anak di Kota Depok serta faktor-faktor yang berkorelasi. Data penelitian diperoleh dari 9 sekolah dasar yang menjadi sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, penulisan narasi, dan menggambar situasi sekolah, yang dilakukan oleh anak-anak kelas 4 SD. Analisis data dilakukan dengan metode analisis keruangan yang diperkuat dengan analisis chi-square.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kegiatan penduduk di sekitar sekolah dengan jenis moda transportasi yang dipilih anak. Jarak perjalanan juga mempengaruhi jenis moda transportasi. Semakin jauh jarak perjalanan anak, semakin terbatas moda transportasi yang digunakan.
Dari hasil analisis, kesimpulan yang didapat adalah lokasi sekolah mempengaruhi pola spasial perjalanan mandiri anak. Sebaran sekolah yang berada di lokasi dengan tingkat keramaian yang tinggi belum menunjukkan bahwa Kota Depok merupakan kota yang berpihak kepada kemandirian anak dalam melakukan perjalanan ke sekolah, yang merupakan salah satu aspek program Kota Layak Anak.

Distribution of elementary schools in Depok City, West Java, is not only located in settlement area. This situation influences the pattern of children's independent mobility, which is one of aspects in Children Friendly City program in that city. This research aimed to discover the spatial behavior pattern of children's independent mobility in Depok City and the factors that have correlation with it. There are 9 elementary schools which became sample in this research. The data gathering was done by questionnaire filling, narration writing, and drawing school situation that was done by children in 4th grade. Data analysis was done using spatial analysis which was strengthened by chi-square analysis.
As the result, there is correlation between resident's activity around the school and transportation mode that is chosen by children. Trip distance also influences the type of transportation mode. The further children's trip distance, the more limited transportation mode that can be used.
From the analysis result, it is concluded that school location influences spatial pattern of children independent movement. Distribution of schools that are located in places with high crowd level shows that Depok City hasn't taken side with children?s independence in doing trip to school as aspect of Children Friendly City program.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Ardiyawan
"

Sandang merupakan kebutuhan manusia berupa pakaian sebagai alat pelindung bagi tubuh. Pada awalnya manusia memanfaatkan pakaian dari kulit kayu dan hewan yang tersedia di alam. Kemudian manusia mengembangkan teknologi pemintal kapas menjadi benang untuk ditenun menjadi bahan pakaian. Pakaian berfungsi sebagai pelindung dari panas dan dingin. Variabel dalam penelitian ini adalah Jenis permukiman,usia dan pendapatan. Variabel penelitian dianalisis menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil analisis , didapatkan pola pergerakan untuk jenis permukaan kelas rendah 18 responden memilih multi trip , kelas sedang 20 responden memilih multi trip dan kelas tinggi 6 responden memilih multi trip, dan didapatkan hasil adanya hubungan antara jenis permukiman,pendapatan terhadap pola pergerakan belanja itu dengan jenis permukiman. 

 


Clothing is a human need that consists of body armor. At first humans used clothing from bark and animals available in nature. Then humans developed spinning cotton technology into yarn to be woven into clothing. Work clothes as protection from heat and cold. The variables in this study are the type of settlement, age and income. The research variables were analyzed using spatial analysis and descriptive analysis. The results showed based on the results of the analysis, obtained the pattern of movement for the surface type class 18 respondents chose multi-trip, medium class 20 respondents chose multi-trip and high class 6 respondents chose multi-trip, and obtained the results of the presence of the relationship type of settlements, income to movement patterns shopping is by type of settlement.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avrie Yustianty
"Di era informasi seperti sekarang ini, segala aktivitas hampir sebagian besar bergantung pada internet bahkan kegiatan berbelanja pun bisa dilakukan melalui internet yang dikenal dengan belanja online. Kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi seperti internet ini dikatakan telah mengikis arti penting ruang. Sebagai seorang peneliti di bidang Geografi, peneliti ingin mengetahui bagaimana peran ruang riil mempengaruhi salah satu aktivitas yang sedang populer di internet sekarang ini yaitu belanja online dan juga memahami bagaimana perilaku dari konsumen belanja online khususnya dari segmen mahasiswa. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Moment of Truth dan Pendekatan Keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap tahap pada proses belanja online melibatkan ruang di dalamnya baik ruang sebagai media ataupun sebagai penghalang dan membentuk suatu pola keruangan dimana bentuk pola keruangan tersebut berbeda-beda tergantung pada harga dan resiko barang yang dibeli serta keterjangkauan konsumen terhadap barang atau penjual.

In the information age, as now, almost all activity largely depends on the internet and even shopping activities can be done via the internet. Shopping via internet known as online shopping. Advances in technology, information and communication like the Internet have eroded the significance of space. As a researchers in Geography wanted to know how the role of real space affects online shopping as one of the popular activities on the internet right now and understanding how the behavior of consumers online shopping especially from students segment. The research was carried out through a Moment of Truth approach and spatial perspective.
The results showed that in every stage of the online shopping process, it involves a space as a media or as a barrier and create a spatial pattern which is vary depending on the price and risk of the items purchased and the affordability of consumers to the goods or the seller.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>