Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung, Aulia Rahman
"Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga menyebar diantara organ-organ didekat payudara. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia. Etiologi dari kanker payudara belum dapat dijelaskan akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.474 (total sampling). Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,4. Hasil model akhir analisis multivariat didapatkan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara yang artinya responden yang berpendidikan rendah berpeluang 0,547 kali terjadi kanker payudara, sedangkan pada kontrasepsi hormonal tidak ada perbedaan antara yang menggunakan kontrasepsi hormonal dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Breast cancer is a malignant tumor that is formed from breast cells that grow and develop uncontrollably so that it spreads between the organs near the breast. Breast cancer is one of the major health problems in the world and including in Indonesia. The etiology of breast cancer has not been explained but there are several risk factors associated with the incidence of breast cancer. The purpose of this study was to determine what factors are associated with breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia by analyzing the 2014 IFLS-5 data. The design used in this study was cross sectional with a study sample of 14,474 (total sampling). The results of this study indicate the prevalence of breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia in 2014 by 0.4% The results of the final model of multivariate analysis that obtained education that had a significant relationship with cancer incidence associated with respondents who were low educated had a 0.547 chance of breast cancer, whereas for hormonal contraception there was no association with those using hormonal contraception who did not use hormonal contraception."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak diantara wanita Indonesia. Pada tahun 2013, belum diketahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker payudara. Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari pasien rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo khususnya dari poli bedah. Sampel terdiri dari 117 kasus kanker payudara dan 119 kontrol (pasien lain di poli bedah yang tidak menderita kanker payudara). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) dibandingkan ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali. Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak selama ≥6 tahun (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama <2 tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kanker payudara kepada masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia. In 2013,it remains unknown factors that cause breast cancer on patients of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this study is to determine what factors are associated with breast cancer. Study design was case-control. Data were collected using questionnaires from the unhospitalized patients RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo especially in Department of Surgery. Sample of 117 breast cancer cases and 119 control (other unhospitalized patients in Department of Surgery does not have breast cancer) were recruited. The results found increasing risk due to age of 35-44 (OR=3,370,95% CI=1,390-8,170), and age of 45-54 (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) compared to age of <35, age at menarche of <12 (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) compared to age at menarche of ≥12, family history of breast cancer(OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) and family history of breast cancer in first degree relatives (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) compared to them with no family history of breast cancer. Meanwhile the significant protective effect that protect breast cancer is breastfeeding for ≥6 years (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) compared to breastfeeding for <2 years.There is need to increase health promotion regarding the factors associated with breast cancer to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hardianti Arafah
"Prevalensi kanker payudara di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,05 dan merupakanprevalensi penyakit kanker tertinggi kedua setelah kanker serviks. Salah satu faktor risikokanker payudara adalah obesitas. Prevalensi obesitas pada perempuan berdasarkanRiskesdas 2007-2013 secara signifikan mengalami peningkatan 13,9 , 15,5 , dan32,9. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadiankanker payudara pada wanita di Indonesia.
Berdasarkan analisis IFLS Indonesian Family Life Survey 5 yang dilakukan pada Tahun 2014 diperoleh data tentang kanker payudara,obesitas dan faktor lainnya di 13 Provinsi. Desain studi yaitu cross sectional danmenggunakan analisis data Regresi Logistik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsiwanita obesitas yang menderita kanker payudara di 13 Provinsi di Indonesia sebesar0,3. Analisis Regresi Logistik menunjukkan bahwa Wanita obesitas memiliki efekprotektif sebesar 0,5 kali terhadap penyakit kanker payudara setelah dikontrol olehvariabel usia POR= 0,4999; 95 CI 0,275-0,906.
Kesimpulan penelitian ini adalahobesitas berhubungan secara statistik merupakan efek proteksi terhadap kanker payudarapada wanita di 13 Provinsi di Indonesia Tahun 2014 setelah dikontrol oleh variabel usia.Meskipun demikian, proporsi obesitas dan kanker payudara di Indonesia cenderungmeningkat, oleh sebab itu diperlukan pengawasan yang ketat terhadap programpencegahan penyakit tidak menular di Indonesia.

The prevalence of breast cancer in Indonesia in 2013 amounted to 0.05 and is the second highest prevalence of cancer after cervical cancer. One of the risk factors forbreast cancer is obesity. The prevalence of obesity in women based on Riskesdas 2007 2013 significantly increased 13.9 , 15.5 , and 32.9. The purpose of this study is toknow the relationship of obesity with incidence of breast cancer in women in Indonesia.
Based on analysis of IFLS Indonesian Family Life Survey 5 conducted in the Year 2014 obtained data about breast cancer, obesity and other factors in 13 Provinces. The study design is cross sectional and using Logistic Regression data analysis.
The results showed that the proportion of obese women with breast cancer in 13 provinces in Indonesia was0.3. Logistic Regression Analysis showed that obese women had a protective effect of0.5 times against breast cancer after being controlled by age variables POR 0.4999 95 CI 0.275 0.906.
The conclusions of this study were obesity statistically related to the protective effect on breast cancer in women in 13 provinces in Indonesia 2014 after being controlled by age. Nevertheless, the proportion of obesity and breast cancer in Indonesia tends to increase, therefore we need to control of non communicable diseaseprevention program in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tadzkia Dara Ayunda
"Kasus kanker payudara di seluruh dunia mengalami peningkatan tajam dalam lima tahun terakhir terutama pada wanita. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi perubahan tren diet terjadi di berbagai negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan diet dengan kanker payudara pada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dengan sumber data yang digunakan adalah data Riskesdas 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan diet tidak sehat memiliki odds lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara OR=1,14, serta faktor risiko lainnya adalah konsumsi makanan manis OR=1,53, berlemak OR=2,41, dan berkafein OR=2,22 setelah dikontrol oleh umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan aktivitas fisik. Maka, dianjurkan kepada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta membatasi konsumsi makanan manis, berlemak, dan berkafein untuk mencegah kanker payudara. Kata Kunci:diet, kanker payudara, wanita.

Breast cancer cases in worldwide has increased sharply in the last ten years, especially in women. In recent decades, changes in diet trend occurred in various countries. The purpose of this study was to determine the dietary relationship to breast cancer in women aged 15 years and over in Indonesia. The study was conducted with a cross sectional design with the source of data used is Riskesdas 2013.
The results shows that women with unhealthy diets have higher odds of having breast cancer OR 1.14, as well as other risk factors are consumption of sweet foods OR 1.53, fat OR 2.41, and caffeine OR 2.22 after controlled by age, marital status, education, occupation, Residence, the use of hormonal contraception, and physical activity. Thus, it is recommended for women aged 15 years and over in Indonesia to increase fruit and vegetable consumption and limiting consumption of sugary foods, fatty foods, and caffeine to prevent breast cancer. Keywords diet, breast cancer, women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Setiawati
"Kanker payudara adalah adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara
yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara
jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia menarche pada perempuan dengan kejadian kanker payudara di daerah perkotaan Indonesia dengan menganalisis data riset PTM tahun 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 34.635, sample diambil berdasarkan total sampling data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analis bivariat menggunakan chi-Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kanker payudara pada perempuan di daerah perkotaan Indonesia berdasarkan data riset PTM tahun 2016 sebesar 7,9%. Hasil analisis multivariate hubungan usia menarche dengan kejadian kanker payudara memiliki P value 0,539 OR 1,051 (0,897-1,232) yang berarti P value >0,05. Kesimpulannya, tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian kanker payudara berdasarkan data riset PTM tahun 2016 setelah di kontrol dengan variabel pendidikan, pekerjaan, riwayat kanker pada keluarga dan pola kebiasaan makan

Breast cancer is a malignant tumor that was formed from breast cells that grow
out of control so that it can spread between tissues or organs near the breast or to other parts of the body. This study aims to know the correlation between the age of menarche in women and the incidence of breast cancer in urban areas of Indonesia by analyzing data from the 2016 Non-Communicable Diseases research. Design of this research used cross sectional study, sample which suitable from inclusion and exclusion criteria was 34.635 respondens. Bivariate analysis used chi-square and multivariate analysis used logistic regression. The results showed the proportion of breast cancer in women in urban areas of Indonesia based on research data on Non-Communicable Diseases in 2016 was 7.9%. Multivariate analysis showed that relationship between the age of menarche and
the incidence of breast cancer P value 0.539 OR 1.051 (0.897-1.232) which means P value > 0.05. The conclusion, there was not a significant relationship between the age of menarche in women and the incidence of breast cancer in urban areas of Indonesia by analyzing data from the 2016 Non-Communicable Diseases research after being controlled with variables of education, occupation, family history of cancer and dietaryhabits.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Lingga Natareni
"Kanker payudara menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan di dunia yang kasusnya semakin meningkat setiap tahunnya. Namun data yang didapat dari Unit Layanan Kesehatan Karyawan RS Kanker “Dharmais”, karyawati yang melakukan deteksi dini kanker payudara masih rendah dibanding target dari Unit Layanan Kesehatan Karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker payudara pada karyawati RS Kanker “Dharmais” Tahun 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional dan pengambilan sampel secara simple random sampling. Data yang dipergunakan diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden wanita yang berusia 30-50 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang. Hasil penelitian menunjukkan karyawati yang pernah melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak 34,5%. Berdasarkan faktor predisposisi, kelompok umur 40-50 tahun sebanyak 51,8%, tingkat pendidikan tinggi sebanyak 80,9%, pekerjaan/unit kerja berisiko tinggi sebanyak 61,8%, berpengetahuan baik sebanyak 72,7%, mempunyai sikap positif sebanyak 51,8%. Berdasarkan faktor pemungkin, fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 90,0% responden menyatakan memadai, sarana dan prasarana sebanyak 95,5% responden menyatakan memadai. Berdasarkan faktor penguat, adanya dukungan keluarga sebanyak 54,5%, adanya dukungan teman/lingkungan kerja sebanyak 76,4% dan adanya dukungan tenaga kesehatan 80,0%. Dari analisis bivariat dengan CI 95% dan p-value < 0,05 didapatkan variabel dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan menunjukkan hubungan bermakna dengan perilaku deteksi dini kanker payudara pada karyawati RS Kanker “Dharmais” tahun 2013. Berdasarkan penelitian ini, disarankan mengadakan sosialisasi kembali dan penyuluhan pentingnya deteksi dini kanker bagi karyawati secara berkala dan mengadakan program kerjasama antar satuan kerja terkait untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan program deteksi dini kanker bagi seluruh karyawan terutama k

Breast cancer is one of the major health problems in the world of women whose cases is increasing every year. However, the data obtained from the Employee Health Services Unit RS Kanker “Dharmais”, an employee of the early detection of breast cancer is still low compared to the target of Employee Health Services Unit. The purpose of this study was to determine the factors that influence the behavior of early detection of breast cancer in the RS Kanker “Dharmais” (One of the specialized Cancer Hospital in Indonesia) in 2013. This research is a descriptive analytic cross-sectional design and sampling by simple random sampling. Used data obtained from the questionnaires by the female respondents aged 30-50 years. The number of samples in this study was 110 people. The results showed that the employee had the early detection of breast cancer as much as 34.5%. Based on predisposing factors, age group 40-50 years as much as 51.8%, higher levels of education as much as 80.9%, employment / work at non-high risk units as much as 61.8%, 72.7% much better knowledgeable, having a positive attitude as much as 51, 8%. By enabling factors, health care facilities as much as 90.0% of respondents said adequate, facilities and infrastructure as much as 95.5% of respondents said adequate. By reinforcing factors, family support as much as 54.5%, the support of friends / work environment as much as 76.4% and the 80.0% support health workers. From bivariate analysis with 95% CI and p-value <0.05 was obtained variable family support and support health workers showed a significant correlation with the behavior of early detection of breast cancer in the Cancer Hospital employee "Dharmais" in 2013. Based on this study, it is recommended holding back socialization and education for the importance of early detection of cancer and conduct regular employee cooperation programs between units of work related to further improve and develop the cancer early detection program for all employees, especially women’s employee, such as creating a time-table schedule for early cancer detection in order to facilitate the working time employee with cancer early detection services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S54254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Jayanti
"Deteksi dini kanker payudara merupakan hal penting dilakukan untuk mencegah kejadian kanker payudara pada stadium lanjut. Melakukan SADARI merupakan salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara. Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 85 % kaum wanita menemukan benjolan di payudaranya sendiri melalui perabaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada siswi di Pesantren Daarul Uluum. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 responden. Data yang digunakan merupakan data primer dan dianalisis dengan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 62% responden pernah melakukan SADARI. Hasil dari chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran teman sebaya, orang tua, tenaga kesehatan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada siswi Pesantren Daarul Uluum.

Early detection of breast cancer is an essential thing to prevent the incidence of breast cancer in late stage. Practicing breast self examination is recommended for early detection of breast cancer. Report from Westren Breast Services Alliance, fibroadenoma generally occurs in women between the ages of 15 and 25 years. Another fact shows that about 85% of women find lumps in their breasts through touch. The study aimed to identify relationship between factors of breast self examination. This was analytical study with cross sectional design. Sample is female student at Daarul Uluum senior high school. Data were obtained through questionnaire. Data analysis used chi square test. Result of this study showed that 62% respondents do breast self examination. The result chi square test showed that variables that were significant variable with breast self examination are knowledge, peers, parents, medic about breast self examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Salim
"ABSTRAK
Latar Belakang: Berbagai registrasi kanker menunjukkan proporsi pasien kanker payudara usia muda yang lebih tinggi di negara Asia. Tingginya proporsi kanker payudara usia muda perlu mendapat perhatian khusus karena populasi pasien ini membutuhkan pendekatan klinis yang berbeda terkait perangai biologis yang lebih ganas, prognosis yang lebih buruk, serta terkait dampak psikososial yang lebih besar untuk wanita usia muda. Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik payudara usia muda di Indonesia serta hubungannya dengan kesintasan.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analisis kesintasan dengan sampel penelitian pasien usia muda dengan diagnosis kanker payudara yang telah dibuktikan secara histopatologis sejak Januari 2008-Agustus 2015 dan menjalani terapi operasi dan/atau kemoterapi dan/atau radiasi di RSCM. Data didapatkan dari penelusuran rekam medis serta wawancara pasien.Hasil Penelitian: Didapatkan bahwa 35 pasien kanker payudara di RSCM berusia
ABSTRACT
Background: Various cancer registrations and reports had confirmed the higher proportion of young women with breast cancer in Asian countries. This mandates special attention for clinician since this group of patients need different management approach, especially regarding the more aggressive biological behaviour, worse prognosis and the escalating psychosocial burden that young women endures. We conducted a study to describe the clinicopathological characteristics of young age breast cancer in Indonesia and its relation with overall survival. Methods: This is a survival analysis study using samples all young age women with histologically-proven cancer diagnosis that underwent treatment surgery and/or chemotherapy and/or radiation therapy since January 2008-August 2015. Data were collected from both medical records and interview. Results: Young age women comprises 35 of total breast cancer patients, with the majority of cases were in the locally advanced stage, histologic type NST, grade 2, no lymphovascular invasion, positive hormone receptors, negative HER2 status, high Ki-67 and Luminal B subtype. The 5-year overall survival rates were 64 ; variables that showed statistically significant corelation was tumor size, nodal status, metastatic status and clinical stage. Histologic type NST, grade 2, positive lymphovascular invasion, high Ki-67 and positive HER2 were related to survival, but this corelation was not statistically significant. Conclusion: The 5-year overall survival rates of young age breast cancer at RSCM was 64 , much lower that reported figures from literatures and other countries rsquo; reports. Clinical stage was the only variable with statistically significant corelation. Luminal B subtype was observed the most, but the worst survival was found in the HER2 subtype group. "
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hazella Rissa Valda Asari
"Kanker payudara adalah kanker yang paling umum didiagnosis pada wanita. angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk. Obesitas dapat mewakili faktor risiko penting dari pengembangan kanker payudara. Prevalensi global kelebihan berat badan dan obesitas telah meningkat sebesar 27% pada usia dewasa dan 47% pada masa kanak-kanak selama dekade terakhir. Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian kanker payudara pada perempuan di Indonesia. Desain penelitian yaitu cross sectional dan menggunakan analisis regresi logistik dengan menggunakan data sekunder dari Riset Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini berjumlah 27.186 orang. Hasil analisis menunjukkan proporsi perempuan obesitas yang mengalami kanker payudara adalah 0,9%. Hubungan antara obesitas dengan kanker payudara tidak terdeteksi setelah dikontrol oleh penggunaan kontrasepsi hormonal, usia, kebiasaan merokok, usia menarche, alkohol, dan aktivitas fisik. (POR=1,002 95% 0,777-1,291). Walaupun demikian, program intervensi untuk mengurangi masalah kesehatan kanker payudara dan obesitas perlu dilakukan mengingat proporsi kanker payudara dan obesitas yang terus meningkat.

Breast cancer is the most common cancer diagnosed in women. Breast cancer rate in Indonesia reaches 42.1 people per 100 thousand population. The average death rate from this cancer reaches 17 people per 100 thousand population. Obesity may represent an important risk factor for developing breast cancer. The global prevalence of overweight and obesity has increased by 27% in adulthood and 47% in childhood over the past decade. The research objective was to analyze the relationship between obesity and the incidence of breast cancer in women in Indonesia. The research design was cross sectional and used logistic regression analysis using secondary data from the 2016 Non-Communicable Disease Research. The sample that met the inclusion and exclusion criteria in this study was 27,186 people. The analysis showed that the proportion of obese women who had breast cancer was 0.9%. The relationship between obesity and breast cancer is not detected after being controlled by hormonal contraceptive use, age, smoking habits, age of menarche, alcohol, and physical activity. (POR=1.002 95% 0.777-1.291). However, intervention programs to reduce breast cancer health problems and obesity need to be carried out given the increasing proportion of breast cancer and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primadea Kharismarini
"Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, belum ditemukan penyebab pasti kanker payudara tetapi hanya berbagai kemungkinan faktor risiko. Salah satu faktor risiko yang diduga berkaitan dengan kanker payudara adalah jumlah paritas. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai hubungan faktor jumlah paritas dengan kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014.
Studi desain yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel yang berjumlah 123 kasus yang diperoleh dengan cara random sampling. Data didapatkan dari data rekam medik pasien berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomik dan dilakukan uji analisis dengan uji Fisher. Hasil yang didapatkan adalah secara statistik jumlah paritas tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014 p>0,05.

Breast cancer remains as one of the many types of cancer that is commonly faced in all countries, including Indonesia. To this day, the leading cause of breast cancer has not yet been found but there are evidences of the probability on risk factors. One of the risk factors that may be related to breast cancer is the number of parity. This study analyzes the relationship between number of parity and breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta in 2010 ndash 2014.
The study design that is used is cross sectional with 123 cases which were obtained using random sampling. Data were acquired from the patient rsquo s medical records based on their anatomical pathology examination results and were analyzed using Fisher test. The result is that statistically the number of parity doesn rsquo t have a significant relation to breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General HospitalJakarta in 2010 ndash 2014 p 0,05.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>