Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Khadijah Putri
"Artikel ini membahas perkembangan Impian Cina (Zhongguomeng) dan Impian Asia (Yazhoumeng) sebagai sebuah landasan dari lahirnya gagasan Inisiatif Sabuk dan Jalan (One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI)). Artikel ini berfokus pada peran gagasan Zhongguomeng dan Yazhoumeng terhadap BRI, yang diiniasi oleh Xi Jinping. BRI dicanangkan Xi Jinping pada tahun 2013 dengan tujuan untuk memperkuat ekonomi Beijing dan memacu pertumbuhan ekonomi negara tetangga Cina melalui pembangunan infrastruktur. Dengan metode penelitian kualitatif berbasis pendekatan historis, penelitian ini memaparkan asal usul Zhongguomeng, dasar kelahiran Yazhoumeng, perkembangan BRI hingga saat ini, serta menganalisis keterkaitan antara Zhongguomeng, Yazhoumeng, dan BRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRI adalah sebuah alat untuk mewujudkan dan melanjutkan Zhongguomeng yang ingin mencapai Yazhoumeng. Sementara itu, Zhongguomeng adalah dasar untuk mencapai Kebangkitan Besar Bangsa Cina pada tahun 2021 dan 2049, dan Yazhoumeng adalah inisiatif konsep keamanan bersama yang dapat menyokong dan membantu negara tetangga Cina di kawasan Asia.

This article discusses the development of the Chinese Dream (Zhongguomeng) and Asian Dream (Yazhoumeng) as a groundwork of the One Belt One Road (OBOR) or Belt and Road Initiative (BRI). This article focuses on the role of Zhongguomeng and Yazhoumeng towards BRI, which was initiated by Xi Jinping. BRI was launched by Xi Jinping in 2013 to strengthen Beijings economy and spur economic growth in neighbouring China through infrastructure development. With a historical approach, the study presents the origin of Zhongguomeng and Yazhoumeng, the development of BRI to date, as well as analyzing the relationship between Zhongguomeng, Yazhoumeng, and BRI. The results of the study show that BRI is a tool for realizing and continuing Zhongguomeng to reach Yazhoumeng. Meanwhile, Zhongguomeng is the basis for achieving the Great Awakening of the Chinese Nation in 2021 and 2049, and Yazhoumeng is a joint security concept that supports and help Chinas neighbour countries in Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aspin Nur Arifin Rivai
"ABSTRAK
Tesis ini menaklik hubungan negara dan bisnis dalam kebijakan ekonomi luar negeri China bernama BRI. Berangkat dari konsep ldquo;bina ekonomi negara rdquo; dan metode penelitian kualitatif ndash; studi kasus, penelitian ini mengafirmasi bahwa agenda konektivitas melalui BRI mengandung motif ekonomi dan politik China di Asia Tenggara. Tujuan strateginya, yaitu pendalaman hubungan kerja sama dan kontiunitas internasionalisasi. Penelitian ini menunjukkan aktor bisnis memiliki keterlibatan penting dalam penyelenggaraan bina ekonomi negara. Industri konstruksi infrastruktur dan transportasi merupakan bagian dari pengendalian tersebut. Proses penetrasi berlangsung dalam empat faktor determinan. Pertama, kebijakan BRI dijadikan sebagai program pembangunan nasional yang sesuai visi China rsquo;s Rejuvenation, sehingga hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah subnasional terunifikasi. Kedua, tujuan antara pemerintah dengan aktor bisnis bersifat kompatibel. Terakhir, hubungan anatar pemerintah dengan kedua sektor industri beserta keterlibatan aktor bisnisnya menjadi direktif dan hierarkis, karena pemerintah melakukan penguasaan sistem kepemilikan, sistem manajemen perusahaan, dan struktur kepemimpinan perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa negara berhasil mengendalikan aktor bisnis.Kata kunci: BRI, Negara-Bisnis, Bina Ekonomi Negara, Konektivitas, dan Industri Konstruksi dan Transportasi.
ABSTRACT
This thesis examines state business relations in Belt and Road Initiative as China rsquo s foreign economic policy. Set forth from ldquo economic statecraft rdquo theory and qualitative method, this research shows that connectivity agenda through BRI have economic and geostrategic motives and interrelated in Southeast Asia. The significance of the strategy are internationalization continuity and deepening of cooperation. This research found that commercial actor as important part to implemented economic statecraft. The penetration process occupy in four determinant factors. First, BRI is positioned as national development and convergent in ldquo China rsquo s Rejuvenation rdquo , so that the relationship between the central government and subnational government is unified. Second, the intrinsic goal is compatible between government and commercial actors. Third, market structure in infrastructure construction and transportation industry sector is created by government become more concentrated and monopoly. Finally, the reporting relationship between state and commercial actors become more directive, hierarchy, and centralized, because government exercises ownership control, corporate managements, and the composition of personnels and company leader is appointed directly by government. The results of this research indicate that state has controlled actor commercial for reach economic and geostrategic aims in Southeast Asia. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kristina Wulandari
"Sun Wukong-孙悟空 adalah tokoh utama dalam novel klasik Cina abad ke-16 berjudul Kisah Perjalanan ke Barat- Xīyóu jì 西游记. Sun Wukong semakin populer sejak kemunculannya pada tahun 1926 dalam film-film adaptasi perjalanan ke barat. Disertasi ini menganalisis sosok Sun Wukong sebagai representasi ideologi Impian Cina. Korpus yang digunakan adalah penokohan Sun Wukong dalam tujuh film adaptasi perjalanan ke barat yang dirilis pada periode 2013 hingga 2018, dengan box office rate di atas US$ 100 juta. Analisis dibagi kedalam tiga bagian, konteks, korpus, dan ideologi. Konsep dan teori adaptasi digunakan untuk melihat mitologisasi monyet Sun Wukong sejak era klasik hingga diadaptasi dalam film masa kini sebagai konteks. Analisis korpus secara naratif dan sinematik dilakukan menggunakan skema monomyth hero’s journey dari Joseph Campbell (2010), dan visual penokohan berdasarkan Fictional and dramatic elements dari Dennis W. Petrie dan Joseph M. Boggs (2012). Rekontekstualisasi Sun Wukong sebagai ekspresi diskursif dan reproduksi ideologi, dilakukan dengan cara mengkritisi penempatannya dalam film sebagai bentuk ideologi Impian Cina yang relevan dengan konteks zaman. Disertasi ini membaca Impian Cina sebagai ideologi berdasarkan definisi yang dijelaskan oleh Terry Eagleton (1991) dan Teun A. van Dijk (1998), ideologi sebagai seperangkat gagasan dan keyakinan yang menentukan praktik sosial masyarakat. Konsep Impian Cina memperlihatkan impian bangsa Cina tentang kondisi kehidupan material dan spiritual yang lebih baik. Konsepsi Impian Cina pada era Xi Jinping melebur bersama ideologi negara dalam wacana Chinese Dream-Zhōngguó mèng中国梦, membentuk wacana besar yang berkarakteristik Cina. Secara epistemologi dan ontologi, kerangka teori dan metodologi yang digunakan disertasi ini, menghadirkan kebaruan dalam pembacaan sistematis dan kritis tentang sosok Sun Wukong terkait dengan ideologi Impian Cina. Disertasi ini memperlihatkan transformasi ketiga sosok monyet SWK, yaitu ‘from hero to superhero,’ dan relevansinya dengan konteks Cina kontemporer, khususnya era Xi Jinping. Kata Kunci: Sun Wukong 孙悟空; Kisah Perjalanan ke Barat西游记; Impian Cina中国梦; Ideologi; Monomyth; Film Cina.

Sun Wukong-孙悟空 is the main character in Wu Cheng'en's 16th-century Chinese classic novel, Journey to the West- Xīyóu jì 西游记. Sun Wukong has been popular since in 1926 in the film adaptation of journey to the west. This dissertation analyzes the figure of Sun Wukong as a representation of the Chinese Dream ideology. The corpus is the characterization of Sun Wukong in seven film adaptations of the journey to the west which were released in the period 2013 to 2018 and hit a box office rate of over US$ 100 million. The analysis is divided into three parts, context, corpus, and ideology. The concept and theory of adaptation are used to look at the mythologization of the monkey Sun Wukong from the classical era to being adapted in nowadays films as a context. Narrative and cinematic aspects are analyzed using the monomyth hero's journey scheme by Joseph Campbell (2010), and visual characterizations based on Fictional and dramatic elements by Dennis W. Petrie and Joseph M. Boggs (2012). The recontextualization of Sun Wukong as a discursive expression and reproduction of ideology is analyzed by criticizing his placement in the film as a form of Chinese Dream ideology that is relevant to the current context. This dissertation reads the Chinese Dream as an ideology based on the definition explained by Terry Eagleton (1991) and Teun A. van Dijk (1998), ideology is a set of ideas and beliefs that determine people's social practices. The concept of the Chinese Dream shows the Chinese people's dream of better material and spiritual living conditions. The conception of the Chinese Dream in the Xi Jinping era merged with the state ideology in the discourse of the Chinese Dream-Zhōngguó mèng中国梦, forming an extensive discourse with Chinese characteristics. Epistemologically and ontologically, the theoretical framework and methodology present a novelty in a systematic and critical reading of the figure of Sun Wukong in relation to the ideology of the Chinese Dream. This dissertation shows the third transformation of Sun Wukong monkey figures, 'from hero to superhero,' and his relevance to the contemporary Chinese context, particularly the Xi Jinping era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Cornelia
"Dengan mempertimbangkan inklusivitas perempuan dan perkembangan dari representasi keragaman budaya di media Barat, Walt Disney Animation Studio telah mempromosikan identitas Asia Tenggara dan emansipasi perempuan dalam waralaba Disney’s Princess. Dengan mayoritas penontonnya adalah perempuan dari generasi muda, Disney memiliki tuntutan untuk menyajikan keragaman dan kesetaraan gender di layar kaca (Giroux & Pollack, 2010). Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap delapan siswi SMP swasta Malang, penelitian ini menggunakan film Raya and the Last Dragon (2021) sebagai sarana untuk mendiskusikan tujuan hidup perempuan Asia Tenggara di era modern yang melampaui standar stereotip patriarki. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan literasi kritis, survei dilakukan melalui esai jurnal dan pertemuan Zoom. Tulisan ini menganalisis tanggapan yang diberikan oleh para siswi setelah menonton film untuk mengetahui apakah film tersebut membantu untuk memahami penjelasan mengenai pandangan hidup dan cita-cita perempuan di Asia Tenggara dan apakah mahasiswa mampu bersikap kritis terhadap isu-isu terkait di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya mampu mengidentifikasi isu-isu terkait dengan ambisi perempuan Asia Tenggara yang tergambar secara implisit dalam film, tetapi juga mampu membangkitkan ambisi dan soft skill dalam kehidupan pribadi mahasiswa dengan menganalisis secara kritis film tersebut, berbagi pengalaman dan cita-cita, serta menjelaskan cara untuk mencapainya meskipun adanya tantangan yang akan ditemui.

Taking women’s inclusivity and cultural diversity representation development in Western media into account, Walt Disney Animation Studio has promoted Southeast Asian identity and women emancipation in their Disney’s Princess franchise. With the majority of the audience of its franchise being the young female generation, Disney has been in demand to bring diversity and gender equality to the screen (Giroux & Pollack, 2010). Based on the survey conducted with eight Malang private middle school female students as respondents, the study utilized Raya and the Last Dragon (2021) as a tool to discuss the transcending patriarchal expectations of Southeast Asian women’s life purpose in the modern era. Using a qualitative research method with a critical literacy approach, the survey was conducted through journal essays and Zoom meetings. This paper analyzed the responses given by the students after they watched the film to find out whether the film helps to understand the explanations regarding women’s views of life and end goals in Southeast Asia and whether the students are able to be critical of these related issues in Indonesia. The finding showed that students were not only able to identify the issues related to Southeast Asian women’s life ambitions which have been portrayed implicitly in the film, but also to incite ambitions and soft skills in students’ personal life by critically analyzing the movie, sharing their future goals, and explaining the ways to achieve them despite the foreseeable challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rahadyan Pamungkas
"Meningkatnya popularitas produk jeans menciptakan peluang-peluang yang dimanfaatkan oleh wirausaha-wirausaha untuk merintis kegiatan bisnisnya. Rumah Denim dan Jeans merupakan salah satu kewirausahaan yang bergerak dalam produksi komoditi jeans. Ali Akbar Taufani sebagai pemilik, menjalankan kewirausahaan miliknya dengan pengetahuan dan prinsip-prinsip bisnis yang ia miliki. Berbagai pengalaman bisnis memberikan masukan untuk memodifikasi pengetahuan budaya yang mencakup sistem kategorisasi dan strategi serta rencana-rencana, dan berujung sebagai pedoman dalam menjalankan kewirausahaannya. Metode penelitian yang diterapkan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan pengamatan terlibat dan wawancara mendalam yang dikemas dalam sebuah tulisan etnografi.

The Increasing of popularity of jeans as commodity creates various business chances which can be taken advantage by entrepreneurs for pioneering their business. Rumah Denim & Jeans is an example of entrepreneurship which deals with the production of jeans as commodity. Ali Akbar Taufani as owner develops entrepreneurship based on his knowledge and particular principles of business. Various business experiences give in-puts to modify his cultural knowledge which consists of system of categories, strategies and plans and functions as guideline for doing business. This ethnographic research was carried out based on qualitative method which includes techniques of in-depth interview and participant observation."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Yulia Putri
"ABSTRAK
Kebangkitan Cina menjadikan dunia tidak lagi bersifat unipolar dan bipolar, namun semakin multipolar. Negara tirai bambu tersebut menjadi cerminan bagi negara berkembang di
Asia dalam memajukan pembangunan nasional. Cina sebagai kekuatan ekonomi baru
semakin menunjukkan kapabilitasnya dalam industrialisasi dan aliran investasi asing.
Kemampuan SDM yang kompetitif dan teknologi yang mumpuni, membuat Cina semakin
menunjukkan eksistensinya dalam urusan ekonomi politik internasional dengan menginisiasi
pembentukan jalur sutra Belt and Road Initiave (BRI) di tahun 2013. Kebijakan ini
diimplementasikan pertama kali oleh Presiden Deng Xiao-Ping, yang kemudian dilanjutkan
oleh Presiden Xi Jinping. Sejak dibukanya jalur kerja sama ekonomi lintas kawasan BRI,
kemitraan Indonesia dan Cina semakin erat. Peningkatan perekonomian kedua negara
menjadi magnet bagi warga kedua negara, baik untuk kepentingan perdagangan, investasi,
pariwisata, pendidikan maupun budaya. Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas
barang dan orang dari kedua negara, diperlukan pengelolaan dan kerja sama yang baik
antara kedua belah pihak. Realitanya, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan
Cina dalam BRI dengan melibatkan lebih dari 65 negara, tidak terlepas dari kepentingan
ekonomi-politik di antara keduanya dan berimplikasi positif dan negatif terutama bagi
Indonesia. "
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 39 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herbert, Xavier, 1901-1984
Sydney: Collins, 1977
823 HER d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dandi Jiwo Lazuardi
"Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu kawasan rekreasi terbesar dan paling digemari tidak hanya oleh masyarakat Jakarta saja, namun juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang berkunjung ke kawasan ini, maka akan timbul berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah meningkatnya beban polutan yang terdapat dari air limbah buangannya. Karena itu, dibutuhkan penelitian terhadap karakteristik air limbah dan juga perancangan IPAL sebelum limbah tersebut dibuang ke badan air. Salah satu unit rekreasi di Ancol yang belum memiliki IPAL adalah Ocean Dream Samudra Ancol. Karakteristik limbah cair keseluruhan ODS Ancol menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, serta TSS telah melewati baku mutu yang ada, yaitu sebesar 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; dan 299,76 mg/l.Rancangan unit IPAL yang direkomendasikan adalah menggunakan unit bak ekualisasi, bak pengendap primer, rotary biological contactor, bak pengendap sekunder, serta desinfeksi. Dengan rancangan IPAL ini diharapkan kualitas efluennya berada kembali didalam baku mutu yang ada.

Ancol dreamland is one of the biggest and the most popular not only for the people of Jakarta but also for tourist from outside the city. With the constant increase of its visitors, there will be lot of environmental problem that we face, such as wastewater pollution. Therefore, research about characterization of wastewater and design of the wastewater treatment plant is needed before we could discharge the wastewater to other water surface. Sadly, Ocean Dream Samudraas one of the best theme park that Ancol offers, is not yet having WWTP.Effluent characteristic of ODS Ancol Wastewater does not meet the goverment regulations. This effluent characteristic has concentration of BOD, COD, and TSS of 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; and 299,76 mg/l.The design of WWTP unit reccomended consist of equalization basin, primary sedimentation tank, rotary biological contactor, final clarifier, and disinfection pool. This design hopefully will maintain the quality of ODS’ efflunt in the permitted rangeby the regulations that exist.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Djakarta : Balai Pustaka, 1953
822.33 SHA mt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Sobalisa
"Impian Amerika Serikat merupakan suatu konsep kepercayaan atau mimpi yang ingin dicapai oleh banyak orang di Amerika serikat. Hal ini juga berlaku bagi para imigran yang datang kesana. Fresh Off The Boat (2015), sebuah serial televisi dibintangi oleh para pemeran yang berasal dari negara Asia, telah hadir dalam ranah pertelevisian Amerika Serikat. Serial ini menggambarkan kehidupan keluarga imigran/keturunan Asia-Amerika yang dikelilingi oleh orang kulit putih sebagai masyarakat yang dominan. Menggunakan metode kualitatif analisis visual dan tekstual serta penyandingan dengan konsep orang Cina-Amerika oleh Chua(1981) dan Wong (1994), tulisan ini menyimpulkan bahwa FOTB menunjukan kompleksitas dalam menginternalisasi mimpi Amerika Serikat pada setiap karakter utama di serial tersebut setelah menyandingan musim pertama dan terakhir. Penyandingan kedua musim tersebut menggambarkan kompleksitas serta konsistensi dalam menunjukan ideologi mimpi Amerika serikat di serial TV ini. FOTB mendukung konsep ideologi tersebut, tetapi tidak menunjukan bahwa hanya ada satu cara untuk mencapainya Serial ini juga menunjukan bahwa seorang imigran/keturunan Asia-Amerika dapat dengan nyaman hidup sesuai dengan nilai dan budaya asal dalam mencapai mimpi Amerika serikat. Beberapa karakter menunjukan bahwa untuk mewujudkan “mimpi” untuk menjadi bagian dari masyarakat Amerika Serikat seutuhnya, mereka bersedia melakukan apapun untuk diterima dan tetap berada dalam kelompok kaum kulit putih. Namun, beberapa karakter tetap mempertahankan nilai dan kebudayaan asal mereka sendiri dan berhasil mencapai impian Amerika yang diinginkan.

The American dream is something that many individuals there want to attain in the US. This also applies to immigrants coming to the land of the free. Fresh Off The Boat (2015), an American TV series starring all Asian main cast, has appeared in the television landscape. The series depicts the life of Asian-American immigrants surrounded by the white-dominated society. Using the qualitative method of visual and textual analysis alongside Chua’s (1981) and Wong’s (1994) contrasting concept of Chinese-Americans, this paper concludes that Fresh Off The Boat presents the complexity of internalizing the American dream of each character in the show after juxtaposing the first and final season. The juxtaposition of both seasons reveal the complexity as well as the consistency of the American dream ideology in the TV series. FOTB supports the American dream, but it does not suggest that there is only one way to achieve them. The show suggests that one can be true to oneself while also feeling at ease in America, complying with one's culture and values. Some characters displayed the dream to belong in America, and these characters have proven that they are willing to do whatever it takes to be with the in-group, which happened to be the Whites in where the immigrants lived at the time. However, some of the characters remained intact with their own culture and still managed to achieve their American dream."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>