Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Nurhadi Satria
"ABSTRACT
Financial technology or FinTech refers to technology-enabled financial transaction solutions while financial inclusion refers to wider financial access to as-yet-unreached people. Some agencies such as the World Bank state that Fintech and Financial Inclusion have synergistic roles in developing a better economy. Based on Global Findex data of more than 140 countries, this research shows that FinTech and Financial Inclusion are positively correlated and have a causality effect on each other. I used a cross-section regression model adopted from Wang & Guan (2017) using regional Dummy variables   distinguishing OECD, Developing World, and ASEAN countries with 2014 and 2017 data. The findings suggest that the role of Fintech in increasing financial inclusion is the strongest in OECD countries in the examined period. To develop financial inclusion in the countries, the use of Fintech should be pushed up, especially in developing countries like Indonesia.

ABSTRAK
Teknologi keuangan atau FinTech mengacu pada solusi transaksi keuangan yang didukung teknologi, sedangkan inklusi keuangan mengacu kepada akses keuangan yang lebih luas untuk orang-orang yang belum terjangkau. Beberapa lembaga seperti Bank Dunia menyatakan bahwa Fintech dan Inklusi Keuangan memiliki peran sinergis dalam mengembangkan ekonomi yang lebih baik. Berdasarkan data Global Findex di lebih dari 140 negara, penelitian ini menunjukkan bahwa FinTech dan Inklusi Keuangan berkorelasi positif dan memiliki efek kausalitas satu sama lain. Saya menggunakan model regresi cross-section yang diadopsi dari Wang & Guan (2017) menggunakan variabel Dummy regional yang membedakan negara-negara OECD, Dunia Berkembang, dan ASEAN dengan data 2014 dan 2017. Temuan menunjukkan bahwa peran Fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan adalah yang terkuat di negara-negara OECD pada periode yang diperiksa. Untuk mengembangkan inklusi keuangan di negara-negara, penggunaan Fintech harus didorong, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tajhok Meugat Indra
"ABSTRAK
Indonesia dengan potensi geografis dan demografi memiliki kesempatan untuk dapat lebih mensejahterakan masyarakatnya yang berada di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terpencil dengan memanfaatkan teknologi keuangan financial technology untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kemampuan finansial secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Penulisan tesis ini membahas mengenai bagaimana akses masyarakat terhadap layanan keuangan serta strategi pemerintah dalam menghubungkan fragmentasi serta kesenjangan dalam kesejahteraan masyarakat diantara pulau- pulau di Indonesia melalui sektor jasa keuangan yang menggunakan teknologi sebagai jembatan penghubung dalam menjangkau masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Melalui metode penelitian normatif dalam mengkaji regulasi yang dimiliki serta komparasi terhadap peraturan yang ada di negara-negara lain sebagai pembanding. Hasil penelitian menyarankan agar ditingkatkannya pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan untuk memahami penggunaan financial technology agar lebih tepat sasaran serta merata di seluruh wilayah. Kemudian percepatan terhadap pembangunan infrastruktur pendukung layanan keuangan yang berbasis teknologi tersebut agar penetrasi layanan lebih berkualitas dan tidak menghambat perkembangan perekonomian di dalam masyarakat.

ABSTRACT
Indonesia with geographical and demographic are potentially to be more prosperous from the border areas through remote islands by utilizing financial technology to meet their needs of life and improving financial capability across Indonesia. This thesis discusses how public access to financial services and government strategies in connecting fragmentation and gaps in the welfare among islands in Indonesia through the financial services sector that uses technology as a bridge in reaching the community through the corners of the archipelago. Through normative research methods by reviewing the regulation and comparative regulations from other countries as a comparison. The results suggest that enhancing the public understanding of financial literacy to use financial technology more effective and distributed throughout the region. Then the acceleration of the development of technology based financial services support infrastructure so that service penetration is more qualified and does not hinder the development of the economy in the community."
2017
T48647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayudha Desga Putranto
"Penggunaan pinjaman fintech yang meningkat signifikan membuktikan kuatnya peran non-bank dalam memberikan inovasi pelayanan pembayaran dan fasilitas dana tunai secara online. Beberapa akademisi telah mempelajari mekanisme pengaruh niat seseorang dalam menggunakan fintech, namun belum banyak yang spesifik meneliti fokus pada satu jenis fintech yaitu pinjaman fintech. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa hubungan struktural antara perceived ease of use, perceived usefulness, brand image, government support, user innovativeness, perceived risk, trust, subjective norm, perceived behavioral control, attitude dan intention to use pinjaman fintech di Indonesia. Penelitian ini berdasarkan, Technology Acceptance Model (TAM), dan Theory of Planned Behavior (TPB). Sejumlah 377 responden non pengguna pinjaman fintech dan pengguna bank terkumpul untuk menguji penelitian yang menggunakan Structural Equation Modeling. Hasilnya memberikan 11 dari 17 hipotesis usulan yang dapat digunakan dalam manajemen dan memberikan alternatif bagi perusahaan jasa keuangan.

The significant increase in the use of lending fintech proves the strong role of non-banks in providing innovative online payment services and funding facilities. Many scholars have studied the factors affect intention to using fintech, but not many have specifically examined one of type of fintech is lending fintech. The aims of study is to examine the structural relationship between perceived ease of use, perceived usefulness, brand image, government support, user innovativeness, perceived risk, trust, subjective norm, perceived behavioral control, attitude and intentions to use fintech lending in Indonesia. This research is based on Technology Acceptance Model (TAM), and Theory of Planned Behavior (TPB). Totally 377 bank customers who have not used fintech lending were collected for research using Structural Equation Modeling. The results provide that eleven from seventeen proposed hypotheses for management provide alternatives for financial services companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hill, John
London: Academic Press, 2018
332.1 HIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vannesia Mauretta
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi proyek implementasi sistem enterprise resource planning (ERP) pada PT Fintech, sebuah perusahaan jasa keuangan digital. Evaluasi proyek implementasi sistem ERP dilakukan dengan mengacu pada empat kerangka model system development life cycle (SDLC), yaitu waterfall model, iterative model, spiral model, dan agile model. Evaluasi model SDLC yang sesuai dengan proyek implementasi sistem ERP pada PT Fintech dinilai berdasarkan tujuh faktor, yaitu kejelasan dari kebutuhan dan persyaratan, biaya, waktu yang diperlukan untuk pengembangan, pengintegrasian perubahan dalam kebutuhan, kompleksitas sistem, komunikasi kepada stakeholder, dan ukuran risiko proyek. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model SDLC yang paling tepat digunakan untuk PT Fintech adalah agile model.

This internship report discusses the evaluation of an enterprise resource planning (ERP) system implementation project at PT Fintech, a digital financial services company. Evaluation of the ERP system implementation project is carried out by referring to the four frameworks of the system development life cycle (SDLC) model, namely the waterfall model, iterative model, spiral model, and agile model. The evaluation of the SDLC model in accordance with the ERP system implementation project at PT Fintech was assessed based on seven factors, namely clarity of needs and requirements, cost, time required for development, integration of changes in requirements, system complexity, communication to stakeholders, and project risk measures. The evaluation result shows that the most appropriate SDLC model for PT Fintech is the agile model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Chrissendy Dian Saputra
"Tingginya persaingan antara Perusahaan Fintech mengharuskan manajemen Perusahaan mampu menjaga job performance. Job performance dapat dicapai Perusahaan melalui kepuasan kerja karyawan. Quality of work life dapat menunjang ketercapaian kinerja serta job performance karyawan, akan tetapi burnout bisa mengurangi kinerja para karyawan Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) Menganalisis pengaruhburnout terhadap job performance karyawan, (2) Menganalisis pengaruh quality of work life terhadap job performance, (3) Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap job performance, (4) Menganalisis pengaruh tidak langsung burnout terhada job performance melalui kepuasan kerja, dan (5) Menganalisis pengaruh tidak langsung quality of work life terhadap job performance melalui kepuasan kerja, Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Fintech di Indonesia dengan rancangan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner menggunakan skala Likert. Metode analisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis SEM PLS. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Burnout memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Job performance. (2) Quality Work of Life memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Job performance. (3) Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Job performance. (4) Pengaruh tidak langsung antara Burnout terhadap Job performance melalui Kepuasan kerja adalah signifikan. (5) Pengaruh tidak langsung antara Quality Work of Life terhadap Job performance melalui Kepuasan kerja adalah signifikan.

The intense competition among Fintech companies requires management to maintain job performance. Job performance can be achieved through employee job satisfaction. Quality of work life can support the achievement of performance and employee performance, but burnout can reduce the performance of company employees. This study aims to analyze (1) the influence of burnout on employee job performance, (2) the influence of quality of work life on job performance, (3) the influence of job satisfaction on job performance, (4) the indirect influence of burnout on job performance through job satisfaction, and (5) the indirect influence of quality of work life on job performance through job satisfaction. This research was conducted at Fintech companies in Indonesia using a quantitative research design. Data were collected through questionnaires employing the Likert scale. The quantitative analysis method used was SEM PLS analysis. The results showed that (1) burnout has a negative and significant influence on job performance, (2) quality work of life has a positive and significant influence on job performance, (3) job satisfaction has a positive and significant influence on job performance, (4) the indirect influence of burnout on job performance through job satisfaction is significant, and (5) the indirect influence of quality work of life on job performance through job satisfaction is significant."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luna Seis Septiana Kuswanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inklusi keuangan terhadap stabilitas perbankan di Asia dalam jangka panjang menggunakan data tahunan dari 184 bank yang terdaftar pada bursa efek di berbagai negara di Asia dalam kurun waktu 2009-2018. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah balanced panel data yang diolah menggunakan Panel Co-integration Pedroni, Fully Modified Ordinary Least Square (FMOLS) dan Vector Error Correction Model (VECM).
Penelitian ini menemukan bukti bahwa inklusi keuangan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stabilitas perbankan yang dibuktikan dari adanya pengauh negatif dari inklusi keuangan terhadap rasio non-performing loans bank dalam jangka panjang. Pengaruh inklusi keuangan yang negatif dan kuat terhadap rasio non-performing loans bank ini dapat ditemukan pada kelompok negara dengan PDB per kapita rendah, namun hal tersebut tidak berlaku pada kelompok negara dengan PDB per kapita tinggi. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawsasan bagi peneliti selanjutnya maupun sebagai bahan pertimbangan bagi regulator dan bank umum dalam pembuatan kebijakan terkait inklusi keuangan dan stabilitas perbankan.

This study aims to investigate the long-run effect of financial inclusion on bank stability in Asian countries using annually data of 184 banks listed on stock exchanges in various countries in Asia from 2009-2018. In addition, this study uses balance panel data and applies Pedroni Panel Co-integration, Fully Modified Ordinary Least Square (FMOLS) and Vector Error Correction Model (VECM).
The results show that financial inclusion has positive and significant effect on banking stability as evidenced by the negative effect of financial inclusion on the banks non-performing loans ratio in the long run. This strong effect of financial inclusion on the ratio of non-performing loans of bank is found in low GDP per capita countries, but this effect is not found for high GDP per capita countries. Thus, the result of this study is expected to provide insight for further researchers as well as consideration for regulators and commercial banks in making policies regarding financial inclusion and bank stability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Astuti
"Hingga saat ini, kerawanan pangan masih menjadi isu pembangunan yang penting di negara berpendapatan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Di sisi lain, inklusi keuangan diyakini mampu mengakselerasi pencapaian SDGs, diantaranya dalam hal penurunan kerawanan pangan. Meskipun demikian, studi yang meneliti pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan menghasilkan kesimpulan yang inkonklusif. Di Indonesia, studi mengenai hal tersebut juga masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menganalisis pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan rumah tangga di Indonesia, baik secara umum maupun menurut kelompok tertentu. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020. Variabel kerawanan pangan diukur melalui skor kerawanan pangan berdasarkan Food Insecurity Experience Scale (FIES) melalui dua cara, yaitu raw score dan rasch scale. Sementara itu, variabel inklusi keuangan diukur menurut aksesibilitas rumah tangga pada beberapa layanan keuangan formal yang mencakup tabungan, kredit, asuransi dan e-banking. Estimasi pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan dilakukan dengan metode 2SLS Lewbel karena tidak tersedianya instrumen eksternal yang valid. Hasil estimasi menujukkan inklusi keuangan berpengaruh secara negatif terhadap kerawanan pangan. Menurut kelompok pendapatan, inklusi keuangan hanya signifikan mempengaruhi penurunan kerawanan pangan pada kelompok pendapatan rendah. Sementara menurut lokasi tempat tinggal, inklusi keuangan hanya berpengaruh pada penurunan kerawanan rumah tangga di perdesaan.

To date, food insecurity remains as one of important development issues in low and middle income country, including Indonesia. On the other hand, financial inclusion is recognized in accelerating SDGs achievement, such as lowering food insecurity. However, the studies related to the relationship between financial inclusion and food insecurity remains inconclusive. This study, therefore, aims to analyze the impact of financial inclusion on household food insecurity in Indonesia. This study uses National Socio-Economic Survey (Susenas) 2020. The food insecurity variable is measured based on Food Insecurity Experience Scale (FIES) which calculated in two ways, namely raw score and rasch scale. Meanwhile, the financial inclusion variable is measured based on the household accessibility to financial services, namely saving, credit, insurance, and e-banking. The effect of financial inclusion on food insecurity is estimated by 2SLS Lewbel since there’s no valid external instrument. The result of the estimation showed that financial inclusion has significant negative effect on household food insecurity. Based on income category, this effect is only found to be significant on lower income household. While based on location, financial inclusion only affect household in rural area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rensi Aulia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap retirement planning. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 236 orang dan diolah dengan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh signifikan terhadap retirement planning yaitu semakin tinggi literasi keuangan maupun inklusi keuangan seseorang maka semakin baik retirement planning-nya. Di samping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden didominasi dengan tingkatan literasi keuangan sedang dengan presentase 55,08%, tingkatan inklusi keuangan sedang dengan presentase 57,20% dan tingkatan retirement planning yang tinggi dengan presentasi 52,54% dari jumlah responden. Peneliti juga melakukan penelitian tambahan dengan memilih salah satu faktor demografi yaitu penghasilan per bulan. Diketahui bahwa penghasilan per bulan juga ikut mempengaruhi retirement planning dimana semakin tinggi penghasilan perbulan seseorang maka semakin baik retirement planning-nya.

This study aims to determine the effect of financial literacy and financial inclusion on retirement planning. This study used a quantitative method with 236 respondents and processed by the method of multiple linear regression analysis. The results of the study show that financial literacy and financial inclusion have a significant effect on retirement planning, means that the higher financial literacy and financial inclusion of a person, the better their retirement planning. In addition, the results of the study showed that respondents were dominated by moderate financial literacy levels with a percentage of 55.08%, moderate financial inclusion levels with a percentage of 57.20% and high retirement planning levels with presentations of 52.54% of the total respondents. Researchers also conduct additional research by choosing one of the demographic factors, which is monthly income. The results that monthly earnings also influence retirement planning where the higher a person's monthly income, the better their retirement planning."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leatemia, Hellen Silvia
"Saat ini, banyak produk sistem pembayaran Fintech seperti e-money, mobile payment dan lain sebagainya yang beredar di kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini memberikan beragam pilihan sistem pembayaran bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa memilih sendiri sistem pembayaran mana yang menjadi preferensi masyarakat atau customer dalam memilih sistem pembayaran, apakah menggunakan Financial Technology (Fintech) atau konvensional. Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1989) digunakan untuk menjelaskan adaptasi Teknologi Informasi (TI) oleh penggunanya dengan menggunakan instrumen persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan. Dalam penelitian ini, TAM digunakan sebagai framework untuk membantu menjelaskan penggunaan sistem pembayaran Fintech menggunakan instrumen seperti persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, presepsi kredibilitas, promosi Fintech yang mendukung customer memiliki niat untuk menggunakan sistem pembayaran Fintech. Tool yang digunkan untum memproses data dalam penelitian ini menggunakan Lisrel yang merupakan salah satu aplikasi yang digunakan dalam Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil dan kesimpulan yang diperoleh yaitu persepsi kemudahan memiliki efek positif terhadap persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan memiliki efek positif terhadap persepsi kredibilitas, persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki efek positif terhadap promosi Fintech, persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan, persepsi manfaat memiliki efek positif terhadap promosi Fintech, persepsi manfaat memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan, persepsi kredibilitas tidak memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan dan promosi Fintech memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan.

Many Fintech payment system products nowadays, for example e-money, mobile payments etc., are circulating among people in Indonesia. This provides a variety of payment system options for people, so that people can choose for themselves which payment system is the peoples or the customers preference in choosing a payment system, whether using Financial Technology (Fintech) or conventional. The Technology Acceptance Model (TAM) introduced by Davis (1989) is used to explain the adaptation of Information Technology (IT) by its users by using variables of perceived usefulness and perceived ease of use. In this study, TAM is used as a framework to help explain the adoption of the Fintech payment system using instruments such as perceived usefulness, perceived ease of use, perceived credibility, Fintech promotions that support customers have the intention to use the Fintech payment system. The tool to process data in this study uses Lisrel which is one of the applications used in Structural Equation Modelling (SEM).
The result and conclusion obtained are perceived ease of use has a positive effect on perceived usefulness, perceived ease of use has a positive effect on perceived credibility, perceived ease of use has no positive effect on Fintech promotion, perceived ease of use has no positive effect on intention to use, perceived usefulness has a positive effect on Fintech promotion, perceived usefulness has a positive effect on intention to use, perceived credibility has a positive effect on intention to use and Fintech promotion has a positive effect on intention to use."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>