Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Husein
"Tesis Kecemasan merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan pada pasien post CABG. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam dan murotal al-quran terhadap kecemasan pasien post CABG. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 76 responden. 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 responden pada kelompok kontrol. Rata-rata skor kecemasan (STAI) sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 43,76 dan setelah perlakuan nilai mean rank 29,37 . Rata-rata skor kecemasan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 43,92 dan setelah perlakuan 33,11. Kombinasi terapi nafas dalam dan murotal al-quran berpengaruh signifikan terhadap kecemasan, begitu pula relaksasi nafas dalam berpengaruh signifikan terhadap kecemasan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05).

The Anxiety is a problem that should not be ignored in post CABG patients. This study aims to identify the effect of deep breathing relaxation therapy and murotal al-quran on the anxiety of post CABG patients. The study design used quasi-experiment with pre and post test. The sampling technique is purposive sampling with a sample of 76 respondents. 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The average anxiety score (STAI) before treatment in the intervention group was 43.76 and after treatment the mean rank value was 29.37. The average anxiety score in the control group before treatment was 43.92 and after treatment 33.11. The combination of deep breath and murotal al-quran therapy had a significant effect on anxiety, as well as deep breathing relaxation had a significant effect on anxiety in the control group. In this study there were significant differences between anxiety scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, α = 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Endria
"Gangguan respirasi yang berkepanjangan menjadi permasalah baru yang muncul bagi pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid 19. Gejala terjadi karena terganggunya compliance paru akibat proses infeksi yang berdampak pada penurunan kapasitas vital paru. Kondisi tersebut dapat dicegah melalui latihan nafas dalam. Latihan nafas dalam bertujuan meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan yang berguna untuk meningkatkan compliance paru, meningkatkan fungsi ventilasi, recovery pasca infeksi, memperbaiki oksigenasasi dan meningkatkan efisiensi batuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh latihan nafas dalam terhadap kapasitas vital paru pada pasien post Covid 19. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 responden yang dibagi menjadi 20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen pre dan post test nonequivalent control group. Kelompok intervensi diberikan perlakuan latihan nafas dalam dan kelompok kontrol diberkan perlakuan standar dari rumah sakit Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh latihan nafas dalam terhadap kapasitas vital paru ( p = 0.000) dan terdapat perbedaan yang bermakna nilai kapasitas vital paru antara kelompok intervensi dan kontrol (p = 0.008). Kesimpulan penelitian ini bahwa latihan nafas dalam yang dilakukan tiga hari dengan durasi 45 menit selama dua minggu memiliki pengaruh terhadap perbaikan kapasitas vital paru pasien post Covid 19, sehingga intervensi ini dapat menjadi advance nursing intervension dan sebagai rekomendasi self management untuk memperbaiki fungsi paru pasca infeksi dan mengurangi masalah gejala berkepanjangan yang dialami pasien post Covid 19.

Prolonged respiratory disorders are a new problem that arises for patients who have been declared cured of Covid 19 infection. Symptoms occur due to disruption of lung compliance due to the infection process which results in a decrease in vital lung capacity. This condition can be prevented through deep breathing exercises. Deep breathing exercises aim to improve the ability of the respiratory muscles to increase lung compliance, improve ventilation function, post-infection recovery, improve oxygenation and increase cough efficiency. The purpose of this study was to identify the effect of deep breathing exercises on vital lung capacity in post-Covid 19 patients. The sample in this study was 40 respondents who were divided into 20 respondents in the intervention group and 20 respondents in the control group. This research method is a quasi-experimental pre and post test non-equivalent control group. The intervention group was treated with deep breathing exercises and the control group was given standard treatment from the hospital. The results showed that there was an effect of deep breathing exercises on vital lung capacity (p = 0.000) and there was a significant difference in the value of vital lung capacity between the intervention and control groups (p = 0.008). The conclusion of this study is that deep breathing exercises carried out for three days with a duration of 45 minutes for two weeks have an effect on improving the vital lung capacity of post-Covid 19 patients, so this intervention can be an advance nursing intervention and as a recommendation for self-management to improve lung function after infection and reduce the problem of prolonged symptoms by post-Covid 19 patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulin Nasikah
"Nyeri pascaoperasi CABG merupakan salah satu penyebab terhambatnya aktifitas latihan napas dalam untuk mengembalikan fungsi paru. Cold pack gel merupakan satu metode nonfarmakologis yang efektif dan aman untuk menurunkan nyeri sebelum melakukan aktifitas latihan napas dalam.  Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi cold pack gel dan latihan napas dalam terhadap skor nyeri dan kapasitas fungsional paru. Metode  penelitan ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) single blind dengan pre-post-test with control group design pada 44 responden, dibagi dalam 2 kelompok yang dipilih dengan teknik  probability sampling. Cold pack gel diberikan diatas luka insisi sternum selama 15 menit, dilanjutkan dengan latihan napas dalam 30 kali napas. Kelompok intervensi mendapatkan cold pack gel 0-5℃,  sedangkan kelompok kontrol cold pack gel 15-22ƒ. Skor nyeri diukur dengan metode VAS pre-post intervensi, kapasitas fungsional paru dinilai dengan PEFR. Analisis uji Friedman, didapatkan  skor nyeri menurun secara bermakna pada pengukuran ke-1 sampai ke-6.  Uji RM Anova didapatkan nilai PEFR meningkat setiap hari. Dari uji independent t-test, didapatkan hasil terdapat penurunan skor nyeri yang bermakna pada keenam pengukuran (p <0,001) dan peningkatan kapasitas fungsional paru (p <0,001). Simpulan dalam penelitian ini kombinasi cold pack gel dan latihan napas dalam terbukti menurunkan skor nyeri dan meningkatkan kapasitas fungsional paru pada pasien pascaoperasi CABG.

Postoperative pain in CABG patients is one of the causes of delays in deep breathing exercises to restore lung capacity. Cold pack gel is an effective and safe non-pharmacological method for reducing pain before deep breathing exercises. This study aimed to identify the effect of a combination of cold pack gel and deep breathing exercises on pain scores and lung functional capacity. This research method uses a single blind Randomized Controlled Trial (RCT) with pre-post-test with control group design on 44 respondents, divided into 2 groups selected by probability sampling technique. Cold pack gel was given over the sternal incision wound for 15 minutes, followed by deep breathing exercises 30 breaths. The intervention group received 0-5℃ cold pack gel, while the control group received 15-22℃ cold pack gel. Pain score was measured by VAS pre-post intervention method, lung functional capacity was assessed by PEFR. Analysis used the Friedman test, the pain score decreased significantly in the 1st to 6th measurements. With the RM Anova test, the PEFR value increases every day. From the independent t-test, the results showed that there was a significant decrease in pain scores in all six measurements (p <0.001) and an increase in lung functional capacity (p <0.001). The conclusion of this study is the combination of cold pack gel and deep breathing exercises is proven to reduce pain scores and to improve functional capacity of the lungs in postoperative CABG patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfah Lalang
"Studi tentang kedisiplinan telah banyak dilakukan oleh para ahli, salah satunya adalah Foucault yang studinya menggambarkan kedisiplinan dapat terbentuk ketika seseorang terikat oleh aturan yang mengekang. Ia mengambil contoh institusi militer atau institusi pendidikan sebagai mode disiplin, yang dimana didalamnya terdapat “kekuasaan” yang mengatur segala bentuk gerak gerik seseorang. Demikian juga dengan Puasa dawud yang dilakukan oleh para jamaah Wadah Nun, kedisiplinan dapat diperoleh dari berpuasa dawud bagi para jamaah. Penelitian ini adalah penelitian Antropologi yang mengharuskan turun lapangan untuk menggali fakta-fakta dan keterlibatan peneliti dalam jamaah wadah nun. Penelitian ini hendak memahami bagaimana puasa dawud yang diamalkan oleh para jamaah sebagai model pendisiplinan. Bagaimana amalan sunnah seperti puasa dawud dianggap sebagai kewajiban para jamaah namun tidak mengikat, bagaimana gambaran relasi kuasa yang ada pada jamaah wadah nun, bagaimana porsi kekuasaan yang dilakukan oleh para jamaah dan Mursyid, bagaimana para jamaah membentuk kekuasaan dalam dirinya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Penelitian ini lebih besar menggunakan Wacana “Disiplin Tubuh” oleh Foucault, namun tidak menghilangkan wacana disiplin yang disajikan oleh Saba Mahmood dan para ahli lainnya yang dimana penelitian ini berusaha untuk dapat menganalisis faktor yang melatarbelakangi kedisiplinan para jamaah, apa tujuan dan sasaran para jamaah untuk berdisplin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh para jamaah seperti berpuasa dawud, dzikir, dan beberapa amalan sunnah lainnya dapat membentuk kedisiplinan dalam diri jamaah, peran mursyid yang besar dalam membentuk karakter para jamaah, dan proses kaderisasi yang diterapkan oleh para jamaah, dimana saling mengingatkan dan sharing pemahaman menjadi kunci dalam pendisiplinan. Teknik dan metode yang digunakan pun dapat berupa kegiatan interaktif, pengawasan, dan penyeragaman amalan. Dengan teknik dan metode tersebut dapat menghadirkan jamaah yang dapat selalu memperbaiki diri, membentuk mental yang kuat, pengetahuan yang luas, mempertebal keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan, dan yang paling utama adalah dapat mendisiplinkan diri (Self Discipline).

The study of the discipline has been carried out by the experts, one of whom was Foucault, whose work illustrates the discipline can be formed when a person is bound by rules that curb. He took the example of military institutions or educational institutions as a mode of discipline, that in which there are "power" which regulates all form of movement of a person. Likewise, “fasting dawud” performed by congregations Wadah Nun, discipline can be obtained from fasting dawud for the congregations. This research is anthropological research that requires down the field to dig up the facts and the involvement of researchers in the wadah nun congregations. This research seeks to understand how fasting dawud put into practice by the congregation as a model of discipline. How to practice sunnah fasting dawud regarded as an obligation of the congregations, but not binding, how the image of power relations that exist in the wadah nun congregations, what portion of power committed by congregations and Murshid, how the congregations formed a power in itself and affect the social environment. This study is greater use of discourse "Disciplinary Body" by Foucault, but does not eliminate the discourse of the discipline presented by Saba Mahmood and other experts where this research seeks to be able in analyze the factors underlying the discipline of the congregation. What the goals and objectives of the congregations for the disciplined , From the analysis obtained, activities performed by congregations as fasting dawud, dhikr, and some practice sunnah other can form a discipline within the congregation, role of murshid hight in shaping the character of the congregations, and the regeneration process is implemented by the congregation, where each reminds and sharing understanding is the key to discipline. Techniques and methods used can be in the form of interactive activities, supervision, and uniformity of practice. With the technique and the method can bring congregations to always improve themselves, forming a strong mental, extensive knowledge, strengthen faith and piety towards God, and the main thing is able to discipline yourself (Self Discipline)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarwoto
"Slow deep breathing (SDB) merupakan teknik pernapasan dengan frekuensi bernapas kurang dari 10 kali permenit dan fase inhalasi yang panjang. Latihan slow deep breathing dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak dan dapat menurunkan metabolisme otak sehingga kebutuhan oksigen otak menurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan SDB terhadap nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen pre post test dengan kelompok kontrol terhadap 21 responden kelompok intervensi dan 21 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan tindakan SDB pada hari pertama 3 kali dan pada hari kedua 1 kali masing-masing selama 15 menit.
Hasil penelitian diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan latihan SDB (p=0,000, α = 0,05. Terdapat hubungan jenis kelamin dengan intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan (p= 0,046), tetapi tidak ada hubungan antara usia dan suku responden terhadap intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan (berturut-turut p= 0,079 dan p=0,834; α = 0,05). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah SDB dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dengan nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan.

Slow deep breathing (SDB) is a breathing technique with breathing frequency of less than 10 times per minute and a long phase of inhalation. Slow Deep Breathing exercises relaxation can increase the supply of oxygen to the brain and may decrease the metabolism of the brain so the brain needs of oxygen will decrease. The purpose of this study to determine the effect of SDB relaxation of headache in patients with acute mild head injury. The study design was quasiexperimental pre-post test with a control group of 21 respondents intervention group and control group. The intervention group is given SDB intervention on the first day 3 times and on the second day of rehearsals SDB 1 each for 15 minutes.
The results obtained there are significant differences in mean intensity of headache pain in patients with acute mild head injury between the intervention group and control group after exercise SDB (p= 0.000; α = 0.05). There is a relationship of sex with pain intensity in patients with acute head injury lightheadedness (p= 0.046), but there was no association between respondent?s age and ras with the intensity of acute headache in patients with mild head injury (perspectively p = 0,079 and p=0,834; α = 0,05). Recommendation of this study is SDB can be applied as a nursing intervention with acute headache in patients with mild head injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Novalia
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang jumlah kejadiannya sampai saat ini masih cukup banyak terjadi. Skizofrenia menyebabkan salah satu gejala positif yaitu perilaku berlebihan atau terdistorsi. Individu dengan skizofrenia memiliki probabilitas lebih besar untuk menunjukkan perilaku agresif yang mengarah pada perilaku kekerasan. Nn. A seorang wanita berusia 20 tahun merupakan salah satu individu dengan skizofrenia yang memiliki masalah risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan yang terjadi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Nn.A yang dilakukan selama 10 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada latihan kombinasi kegiatan spiritual mendengarkan murottal Al-Quran dengan surat Ar-Rahman dan tarik nafas dalam selama 10-15 menit setiap sesi. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala perilaku kekerasan serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan ners pada klien dan keluarga dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is one of the severe mental disorders whose incidence is still quite a lot. Schizophrenia causes one of the positive symptoms, namely excessive or distorted behavior. Individuals with schizophrenia have a greater probability of exhibiting aggressive behavior that leads to violent behavior. Ms. A 20-year-old woman is one of the individuals with schizophrenia who has a risk problem for violent behavior. Violent behavior that occurs can endanger themselves, others, and the environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care for the risk of violent behavior in Ms.A which was carried out for 10 days. Nursing interventions focused on practicing a combination of spiritual activities listening to murottal Al-Quran with Surah Ar-Rahman and taking deep breaths for 10-15 minutes each session. The results of the nursing care provided indicate that there is a decrease in signs of violent behavior and an increase in the client's ability to control violent behavior. This result can be used as a reference for applying generalist nursing interventions to clients and families with a risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sukandar
"Masalah psikologis yang terbanyak dirasakan oleh perawat saat pandemi Covid-19 adalah ansietas. Ansietas yang dialami oleh perawat dampak dari pandemi Covid-19 yaitu ansietas ringan, ansietas sedang, dan ansietas berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan perawat pada masa pandemi Covid-19 di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre test-post test with control group. Sampel penelitian 64 responden perawat, 32 orang responden sebagai kelompok intervensi yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan 32 orang responden kelompok kontrol yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari. Kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana, bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan, tidak sedang cutiatau libur, skor ansietas ≥ 14. Alat ukur yang digunakan kuisioner HRS-A. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan kecemasan perawat yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari (p value < 0,05). Terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) direkomendasikan untuk terapi keperawatan dalam mengatasi ansietas baik pada pasien atau perawat, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada klien ansietas

The most psychological problem felt by nurses during the Covid-19 pandemic was anxiety. The anxiety experienced by nurses as a result of the Covid-19 pandemic is mild anxiety, moderate anxiety, and severe anxiety. This study aims to determine the effect of giving deep breathing therapy, five finger hypnosis and Progressive Muscle Relaxation (PMR) on reducing nurse anxiety during the Covid-19 pandemic at Leuwiliang Hospital, Bogor Regency. The design of this study used a quasi-experimental pre-test-post-test with control group. The research sample was 64 nurse respondents, 32 respondents as an intervention group who received deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) and 32 control group respondents who received deep breathing therapy and five finger hypnosis. The inclusion criteria were implementing nurses, willing to be respondents and signing a letter of agreement, not on leave or vacation, anxiety score 14. The measuring instrument used was the HRS-A questionnaire. Data analysis using T test. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety in both patients and nurses, and can be used as evidence based in comparing the effectiveness of therapy that can be given to anxiety clients. Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Devi Novarita
"Pendahuluan: Efusi pleura merupakan penyakit infeksi pernapasan yang dapat mempengaruhi fungsi paru, dengan pilihan terapi terbatas untuk memperbaiki compliance paru. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efek kombinasi deep breathing dan aromaterapi peppermint terhadap compliance paru pada pasien dengan efusi pleura yang menggunakan water seal drainage (WSD).
Metode: Studi kuasi-eksperimental ini melibatkan 30 pasien efusi pleura, dibagi ke dalam kelompok intervensi dan kontrol, masing-masing 15 orang. Kelompok intervensi menerima deep breathing dan aromaterapi peppermint tiga kali sehari selama 14 hari. Data diukur menggunakan spirometri sederhana untuk mengukur nilai forced vital capacity (FVC) dan forced expiratory volume in one second (FEV1). Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney untuk nilai FVC dan independent sample t-test untuk FEV1.
Hasil: Analisis statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam nilai forced vital capacity (FVC) di kelompok intervensi (p value: 0,004), tanpa perubahan signifikan dalam forced expiratory volume (FEV1) (p value: 0,111).
Kesimpulan: Kombinasi deep breathing dan aromaterapi peppermint efektif meningkatkan compliance paru dan mengurangi gejala pada pasien efusi pleura dengan WSD, menawarkan pendekatan terapeutik alternatif yang aman dan mudah diterapkan.

Introduction: Pleural effusion is a respiratory infection that can affect lung function, with limited therapeutic options to improve pulmonary compliance. This study aims to evaluate the effect of the combination of deep breathing and peppermint aromatherapy on pulmonary compliance in patients with pleural effusion using water seal drainage (WSD).
Methods: This quasi-experimental study involved 30 pleural effusion patients, divided into intervention and control groups, each consisting of 15 individuals. The intervention group received deep breathing exercises and peppermint aromatherapy three times a day for 14 days. Data were measured using spirometry for forced vital capacity (FVC) and forced expiratory volume in one second (FEV1) values. Data analysis was performed using the Mann-Whitney test for FVC and the independent sample t-test for FEV1.
Results: Statistical analysis showed a significant increase in FVC values in the intervention group (p Value: 0.004), without significant changes in FEV1 (p Value: 0.111).
Conclusion: The combination of deep breathing and peppermint aromatherapy effectively improves pulmonary compliance and reduces symptoms in patients with pleural effusion using WSD, offering a safe and practical therapeutic alternative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Malkis
"Pasien post-stroke dipersiapkan menjalani fase rehabilitasi untuk memperoleh kualitas hidup yang baik. Namun masih banyak pasien yang mengalami fatigue dan ini mempengaruhi proses rehabilitasi. Salah satu peran perawat adalah meningkatkan derajat kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif pada pasien, sehingga dibutuhkan sebuah intervensi keperawaatan dalam menurunkan fatigue. Kombinasi intervensi tarik napas dalam dan progressive muscle relaxation (PMR) merupakan salah satu intervensi mandiri keperawatan yang murah dan mudah diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR terhadap fatigue pada pasien post-stroke. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen pre-post test without control. Sampel dalam penelitian ini berjumah 42 pasien post-stroke dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji independent t-test dan menunjukkan penurunan tingkat keparahan fatigue yang bermakna pada kelompok intervensi 2 setelah diberikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR  (p value < 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR sebagai bentuk intervensi rehabilitatif di unit pelayanan neurorestorasi sebagai aktivitas yang dapat menstimulasi penurunan tingkat keparahan fatiguepada pasien post-stroke dengan stroke murni pada fase rehabilitasi lebih dari 14 hari tanpa underlying disease.

Post-stroke patients are prepared to undergo a rehabilitation phase to obtain a good quality of life. But there are still many patients who experience fatigue, and this affects the rehabilitation process. One of the roles of nurses is to improve health status by maintaining adaptive behavior in patients so that nursing interventions are needed to reduce fatigue. The combination of deep breathing and progressive muscle relaxation (PMR) interventions is an independent nursing intervention that is cheap and easy to implement. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of deep breathing and PMR interventions on fatigue in post-stroke patients. The research design uses a quasi-experimental pre-post test without control. The sample in this study was 42 post-stroke patients using the consecutive sampling technique. An independent t-test was used to analyze the data, which revealed a significant reduction in the severity of fatigue in the intervention group 2 after receiving a combination of deep breathing and PMR intervention, with a p value of 0.001 (p value 0.05). This study recommends a combination of deep breathing and PMR intervention as a form of rehabilitative intervention in the neurorestoration service unit as an activity that can stimulate a decrease in the severity of fatigue in post-stroke patients with pure stroke in the rehabilitation phase of more than 14 days without underlying disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Pasien yang terkonfirmasi positif coronavirus disease 2019 atau COVID-19 harus menjalani perawatan di ruang rawat inap isolasi. Kondisi diisolasi membuat pasien tidak bisa bertemu dan ditemani oleh keluarga sehingga menimbulkan perasaan kesendirian, ansietas, khawatir, dan bahkan depresi di tengah masa perawatannya. Kondisi cemas dan depresi dapat memberikan pengaruh ke tubuh melalui peningkatan kadar sitokin dalam plasma dan otak pasien sehingga dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19. Seorang pasien perempuan berusia 49 tahun dirawat karena didiagnosis COVID-19 derajat sedang-berat disertai penyakit penyerta diabetes mellitus tipe 2 dan gagal ginjal kronik. Kondisi tersebut membuat pasien lama dirawat di rumah sakit dan saat hari ke-18, pasien teridentifikasi mengalami masalah ansietas dan depresi berdasarkan penilaian hospital anxiety and depression scale (HADS). Relaksasi napas dalam menjadi salah satu bentuk intervensi yang diberikan kepada pasien yang sedang mengalami ansietas dan depresi. Penulis menggabungkan dengan pendekatan spiritual yaitu relaksasi napas dalam dan istighfar. Relaksasi napas dalam yang disertai istighfar memaksimalkan oksigen yang masuk dan bersamaan dengan membangkitkan harapan pasien, menghilangkan perasaan negatif, dan memberi makna kehidupan serta pasrah kepada Allah atas segala kondisi yang dialami.

Patients who are confirmed positive for coronavirus disease 2019 or COVID-19 must undergo treatment in an isolation inpatient room. The isolated condition makes the patient unable to meet and be accompanied by her family, causing feelings of loneliness, anxiety, worry, and even depression in the midst of his treatment. Anxiety and depression can have an effect on the body through increased levels of cytokines in the patient's plasma and brain so that it can worsen the condition of COVID-19 patients. A 49-year-old female patient was treated for being diagnosed with moderate-to-severe COVID-19 accompanied by co-morbidities of type 2 diabetes mellitus and chronic kidney failure. This condition made the patient stay in the hospital for a long time and on day 18, the patient was identified as having anxiety and depression problems based on the hospital anxiety and depression scale (HADS) assessment. Deep breathing relaxation is one form of intervention given to patients who are experiencing anxiety and depression. The author combines it with a spiritual approach, namely deep breath relaxation accompanied by istighfar. Deep breathing relaxation accompanied by istighfar maximizes incoming oxygen and simultaneously raises patient expectations, eliminates negative feelings, and gives meaning to life, and surrenders to Allah for all conditions experienced. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>