Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Dimas Tri Haryadi
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan Fisher Effect yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara imbal hasil riil dengan inflasi dan hubungan positif antara imbal hasil nominal dengan inflasi. Oleh karena itu, lindung nilai atas inflasi dapat dilakukan dengan memilih aset yang memberikan imbal hasil riil positif atau imbal hasil nominal yang lebih tinggi dari inflasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham dan inflasi dari Inggris pada periode Januari 2000 hingga Februari 2019, dengan menggunakan sampel tersebut dilakukan beberapa pengujian yaitu uji unit root dan uji kointegrasi (Engle-Granger). Berdasarkan hasil penelitian, tidak dapat ditarik kesimpulan apakah ada industri yang secara sepesifik menunjukkan memiliki kemampuan lidnung nilai. Namun, penelitian ini menemukan bahwa metode pemilihan aset yang digunakan mampu menghasilkan portfolio yang memiliki imbal hasil riil positif dan lebih besar dibandingkan imbal hasil riil dari indeks FTSE100. Selain itu, sesuai dengan penelitian sebelumnya, kemampuan lindung nilai bervariasi antar waktu.

This research is based on Fisher Effect that there is a positive relationship between real return and inflation dan a negative relationship between nominal return and inflation. Thus, hedging against inflation can be done by choosing an asset that provide positive real return or nominal return which is higher than inflation. This research used stocks and inflation of UK from January 2000 to February 2019 as sample and test them by using unit root test, cointegration test (Engle-Granger).Based on the results of this research, it couldnt conclude that there is a specific industry with inflation hedging ability. But, this research found that the method used in constructing portfolio provide positive real return which higher than FTSE100s. Other than that, as found in previous research, the inflation hedging ability varies over time."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Lasma Riana
"Perkembangan ekonomi Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami kemajuan, hal tersebut juga tentu mempengaruhi perkembangan pasar modal Indonesia, yang juga merupakan bagian dari ekonomi Indonesia. Perkembangan perekonomian tersebut merupakan cerminan dari perkembangan setiap perusahaan-perusahaan pelaku ekonomi. Dan peningkatan kinerja dari setiap perusahaan tersebut akan tercermin dari harga-harganya di Bursa Efek Indonesia.
Dari data Bursa Efek Indonesia yang terbaru, ada 443 saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek hingga saat ini dari berbagai bidang industri. Seluruh saham-saham tersebut dapat terlihat pergerakan nya secara keseluruhan melalui pergerakan IHSG, sebagi indeks yang mewakili seluruh harga saham di bursa efek.
Pergerakan IHSG yang terjadi setiap hari, banyak dipengaruhi oleh kinerja dari dalam perusahaan, dan juga pengaruh dari makroekonomi sebuah negara. Dari situlah peneliti ingin menjelaskan pengaruh tingkat inflasi, nilai tukar, dan tingkat bunga sebagai bagian dari faktor makroekonomi, terhadap pergerakan harga-harga saham yang diwakili oleh IHSG, baik secara simultan, maupun secara parsial.
Ditemukan bahwa secara simultan, seluruh variabel-variable independen terbukti berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Secara parsial tingkat bunga dan nilai tukat berpengaruh singnifikan terhadap IHSG, dan inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap IHSG.

Economic development of Indonesia grow every year, it would also affect the development of the Indonesian capital market, which is also part of the Indonesian economy. Economic development is a reflection of the development of any economic agent companies. And increase the performance of each company will be reflected in their prices in Indonesia Stock Exchange.
Data from the Indonesia Stock Exchange recently, there are 443 active shares traded on stock exchanges now from various industrial fields. The entire stock can be seen his movement as a whole through the movement of the JCI, as a price index that represents all the shares on the stock exchange.
JCI movements that occur every day, much influenced by the performance of the company, and also the influence of a country's macroeconomic. Because of that, this research aim to analyze the effect of the inflation rate, foreign exchange and interest rates on composite stock price index at Indonesian Stock Exchange both simultaneously and partially.
From the result, it can be drawn that there was a big simultaneous impact of the independent variable on Composite Stock Price Index. Partially, interest rates and exchange rates affect singnifikan to JCI, but partially, inflation does not affect the JCI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuventus Effendi
"Penelitian ini menguji faktor penentu inflasi di negara negara ASEAN khususnya untuk Indonesia dan Filipina periode 2001 2012 Terdapatdua tujuan utama penelitian ini Pertama untuk mengevaluasi apakah faktor global regional dan domestik mempengaruhi tingkat inflasi di 24 negara observasi Kedua untuk menentukan model inflasi untuk Indonesia dan Filipina dengan menggunakanfaktor global dan regional selain variabel dalam negeri seperti perubahan harga minyak keterbukaan perubahan dari REER suku bunga jangka pendek perubahan dari uang yang luas perubahan pengeluaran rumah tangga dan pertumbuhan PDB Untuk mencapai tujuan tujuan tersebut terdapatdua langkah utamadalam penelitianini Pertama penelitian ini menggunakan metode Kalman filter dengan model dinamis untuk mendapatkan faktor global regional dan domestik Kedua penelitianini menggunakan estimasi OLS untuk menemukan model yang terbaik untuk Indonesia dan Filipina Terdapattiga temuan kunci dari penelitianini Pertama faktor global dan regional memilikitingkatkontribusi yang berbeda terhadaptingkat inflasi setiap negara yang diobservasi Kedua negara negara ASEAN dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan faktor global regional dandomestik Akhirnya Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan untuk faktor regional dan perubahan variabel REER yang secara signifikan menentukan tingkat inflasi di kedua negara

This study examines inflation determinants in ASEAN countries in particular for Indonesia and the Philippines period 2001 2012 There are two main objectives in this study First to evaluate whether global regional and domestic factors affect inflation rates in 24 observed countries Second to determine inflation models for Indonesia and the Philippines by adding global and regional factors besides the domestic variables such as changes of the oil price openness changes of the REER short term interest rate changes of the broad money changes of the household expenditure and GDP growth To achieve these objectives there are two steps in this paper First this study uses the Kalman filter method with a dynamic model to obtain global regional and domestic factors Second this paper uses the OLS estimation to find the best model for Indonesia and the Philippines There are three key findings of this paper First the common factors contribute differently for each observation country's inflation rate Second ASEAN countries can be divided into three groups based on these common factors Finally Indonesia and the Philippines have similarities for the regional factor and changes of the REER variable which significantly determine inflation rate in both countries "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana emas dapat berfungsi sebagai alat hedging yang sempurna untuk mengatasi dampak buruk terjadinya inflasi pada suatu Negara. Hal ini dilihat dari pengaruh expected dan unexpected inflasi terhadap return emas. Hasilnya ternyata hanya unexpected atau unanticipated inflation yang memiliki pengaruh terhadar return emas, berbeda dengan Vietnam dimana expected dan unexpected memiliki pengaruh yang sama-sama kuat terhadap return harga emas di Negara tersebut.

This study aims to analyze the extent to which gold can serve as a perfect hedging instrument to address the adverse effects of inflation on a State. It is seen from the influence of expected and unexpected inflation to return the gold. The result was just unexpected or unanticipated inflation which has the effect to gold returns, in contrast to Vietnam where expected and unexpected influence equally strong against the return of the gold price in the country. This is largely determined by economic and political conditions in each of these countries. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Acyuninda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang terjadi antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini memiliki cakupan data Indeks Harga Konsumen dan Produk Domestik Bruto periode 2000:2012. Uji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test dan Phillips-Perron (PP) test, dan ditemukan bahwa data stasioner pada first difference. Bounds test dilakukan untuk menguji ada atau tidak hubungan kointegrasi diantara variabel, dimana hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kointegrasi. Pengujian kausalitas Granger antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan menggunakan uji yang dikembangkan oleh Toda-Yamamoto (1995). Hasilnya adalah tidak ditemukan hubungan kausalitas yang terjadi dari pertumbuhan ekonomi terhadap inflasi, melainkan hubungan kausalitas yang ditemukan terjadi dari inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

The purpose of this research is to analyze the relationship between inflation and economic growth in Indonesia. The data covered in this research is Consumer Price Index (CPI) and Gross Domestic Product (GDP) of 2000-2012 period. Stasionarity test was carried out using the Augmented Dickey-Fuller (ADF) and Phillip-Perron test (PP), and found that the data is stasioner at first difference. The bounds test was carried out to find the existance of cointegration between variables, the result is no cointegration between inflation and economic growth in Indonesia. Granger causality test employed using Toda-Yamamoto Approach (1995), where there is no significant result of causality running from economic growth to inflation, but the significant result was found running from inflation to economic growth. The test is stated that inflation has impact on economic growth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hansen, Bent
New York, N.Y.: Rinehart, 1951
332.414 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cumes, J.W.C.
Rushcutters: Pergamon Press Australia, 1974
332.414 CUM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kotwal, O. P.
New Delhi: McGraw-Hill, 1987
332.41 KOT t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weintraub, Sidney
Reading, Mass.: Addison-Wesley, 1978
332.41 WEI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rice Krisnawati
"Salah satu faktor utama dalam pengendalian ekonomi makro adalah tingkat inflasi, yang di Indonesia diukur manurut tingkat perubahan Indeks Harga Konsumen (MK). Dengan semakin kompleksnya struktur ekonomi, perdagangan dan keuangan, maka semakin rumit pula cara penanggulangan inflasi. Kombinasi kebijakan yang beragam harus digunakan secara tepat, seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan perdagangan, dan kebijakan penentuan harga. Tinjauan teoritis dan empiris menunjukkan bahwa inflasi dipengaruhi oleh ketidakseimbangan di pasar uang, pasar barang,dan pasar faktor produksi.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inflasi di Indonesia, selama periode 1983-2004 dan periode 1997-2004, dengan menggunakan eclectic model. Berdasarkan determinan pokok pembentuk inflasi, maka inflasi inersia merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap inflasi untuk kedua periode penelitian. Output gap sangat berpengaruh terhadap inflasi dalam periode 1983-2004, sementara dis-equilibrium di pasar uang sangat berpengaruh terhadap inflasi pada periode 1997-2004. Sementara itu, dis-equilibrium di pasar faktor produksi tidak signifikan pengaruhnya terhadap inflasi balk untuk periode 1983-2004 maupun periode 1997-2004.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>