Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novri Andini
"Kanker dan efek dari pengobatan dapat menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kualitas hidup merupakan salah satu parameter keberhasilan intervensi keperawatan pada penyakit kronik seperti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan faktor karakteristik individu dan penyakit dengan kualitas hidup pasien kanker. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 110 pasien kanker yang didapatkan melalui teknik consecutive sampling dan diambil di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah Functional Assessment Of Cancer Therapy-General (FACT-G). Penelitian ini menyimpulkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status penghasilan, stadium kanker dan nyeri dengan kualitas hidup nilai (p < I± = 0.05). Riset ini merekomendasikan perlunya deteksi dini pada penyakit kanker agar dapat meningkatkan kualitas hidup pada pasien kanker.

Cancer and the effects of treatment may cause various effects on the patients daily life and quality of life. The Quality of life is one of the parameters of nursing interventions on chronic diseases, especially cancer. This research aims to determine the relationship between individual and disease characteristics with quality of life in cancer patients. This research used a cross-sectional design involving 110 cancer patients through consecutive sampling at Gatot Soebroto Army Hospital, Jakarta. Instruments used in this research is Functional Assessment Cancer Of Therapy-General (FACT-G). The results showed that there was a significant relationship between age, education, employment, income, cancer stage and pain with quality of life (p < I± = 0.05). This research suggested to take early detection on cancer to improve the quality of life of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Anggun Lestari
"

Kanker nasofaring merupakan pertumbuhan sel secara abnormal yang berkembang di sekitar nasofaring. Kanker nasofaring menempati urutan keempat sebagai kanker dengan angka kejadian terbanyak di Indonesia. Pengobatan pada pasien kanker nasofaring meliputi kemoterapi, radioterapi, atau gabungan dari keduanya. Kedua pengobatan tersebut memiliki efek samping pada pasien yang dapat bersifat akut (kurang dari 3 bulan) ataupun kronik (lebih dari 3 bulan). Pada penelitian ini, akan difokuskan pada penyakit hipotiroid sebagai efek samping dari radioterapi pada pengobatan pasien penderita kanker nasofaring. Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berasosiasi dengan penyakit hipotiroid dan mengetahui hubungan penyakit hipotiroid dengan kualitas hidup. Untuk mencapai tujuan pertama, akan digunakan metode classification tree dan regresi logistik. Classification tree digunakan untuk memperoleh variabel-variabel penting dalam pengklasifikasian kelas subjek. Kemudian, regresi logistik digunakan untuk mengkuantifikasi risiko dari variabel-variabel yang muncul pada classification tree, faktor-faktor risiko penyakit hipotiroid, dan faktor-faktor penanda penyakit hipotiroid. Berdasarkan analisis, diperoleh bahwa secara keseluruhan faktor-faktor yang berasosiasi pada penelitian ini adalah variabel symptom, physical sign, kebiasaan merokok, jenis kelamin, usia, IMT, hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon) dan fT4 (free tiroksin), serta semua item pada skor Zulewski, kecuali item delayed ankle reflex dan slow movements. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan kedua, yaitu mengetahui hubungan penyakit hipotiroid dengan kualitas hidup pasien, akan digunakan metode regresi linear dan crosstab. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linear, diperoleh bahwa penyakit hipotiroid cenderung sejalan dengan penurunan kualitas hidup. Pada data penelitian ini, penyakit hipotiroid cenderung memiliki efek terhadap domain fungsi sosial dan emosi, serta berdampak pada peningkatan beberapa gejala, seperti gejala kelelahan, nyeri, insomnia, dan konstipasi, serta meningkatkan masalah kesulitan finansial. Selanjutnya, berdasarkan analisis crosstab, diperoleh bahwa seseorang yang memiliki penyakit hipotiroid berisiko sekitar enam kali lebih besar untuk memiliki trend kualitas hidup yang turun dibandingkan seseorang yang normal.


Nasopharyngeal cancer is an abnormal cell growth that develops around the nasopharynx. Nasopharyngeal cancer is the fourth common cancer in Indonesia. Treatment of nasopharyngeal cancer patients includes chemotherapy, radiotherapy, or a combination of both. Both of these treatments have side effects in patients who can be acute (less than 3 months) or chronic (more than 3 months). In this study, we will focus on hypothyroidism as a side effect of radiotherapy in the treatment of patients with nasopharyngeal cancer. Hypothyroidism is a condition when the thyroid gland is unable to produce enough thyroid hormone. This study has two main objectives, namely identifying the factors associated with hypothyroidism and knowing the relationship of hypothyroidism with quality of life. To achieve the first objective, classification tree and logistic regression methods will be used. Classification tree is used to obtain important variables in the classification of subject classes. Then, logistic regression is used to quantify the risk of variables that appear in the classification tree, hypothyroidism risk factors, and hypothyroidism marker factors. Based on the analysis, it was found that overall the factors associated in this study were variable symptom, physical sign, smoking habits, sex, age, BMI, TSH (Thyroid Stimulating Hormone) and fT4 (free thyroxine) hormone, and also all items on Zulewski's score, except items delayed ankle reflex and slow movements. Furthermore, to achieve the second goal, linear regression and crosstab methods will be used. Based on the results of linear regression analysis, it was found that hypothyroidism tends to reduce quality of life. In this research data, hypothyroidism tends to have an effect on the domain of social and emotional functioning, and has an impact on improving several symptoms, such as symptoms of fatigue, pain, insomnia, and constipation, and also increasing the problem of financial difficulties. Furthermore, based on the crosstab analysis, it was found that someone who has hypothyroidism is about six times more likely to have a decreased quality of life trend than someone who is normal.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Intan Pradipta
"Kanker merupakan penyakit kronik yang menjadi penyebab kematian utama kedua di dunia. Dampak kanker dapat mempengaruhi fisik dan psikologis yang berpengaruh pada nilai kualitas hidup pasien kanker. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan hubungan antara gangguan psikologis (depresi, ansietas dan stres) dengan kualitas hidup pada pasien kanker. Metode dalam penulisan ini ialah telaah literatur dengan menggunakan prinsip Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses. Penelusuran jurnal dilakukan melalui database Pubmed, Clinical Key, Wiley Online Library, Sciencedirect, SAGE journals, dan Google Scholar. Analisis bias artikel dilakukan oleh dua reviewer dengan menggunakan The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist. Hasil analisa pada enam belas jurnal didapatkan mayoritas pasien kanker mengalami depresi, ansietas dan stres serta mengalami penurunan kualitas hidup. Terdapat hubungan yang signikan antara depresi, ansietas dan stres dengan kualitas hidup pada pasien kanker.

Cancer is a chronic disease that is the second leading cause of death in the world. The impact of cancer can affect the physical and psychological factors that affect the quality of life of cancer patients. This article discusses the strenght of the relationship between psychological disorders (depression, anxiety, and stress) with quality of life in cancer patients. The method in this article is a literature review using the principles of Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses. Journals traced through the Pubmed, Clinical Key, Wiley Online Library, Sciencedirect, SAGE journals, and Google Scholar databases. The article bias analysis was assessed by two reviewers using The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist. The results from analysis the journals obtained by patients experienced an increase in depression, anxiety, and stress and had decreased quality of life. There is a significant relationship between depression, anxiety, and stress with the quality of life in cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius A. Pramono
"Latar Belakang. Kualitas hidup merupakan keluaran klinis yang seringkali terlupakan pada pengkajian pasien penyakit Graves. Saat ini belum ada kuesioner kualitas hidup pasien gangguan tiroid yang tervalidasi dalam Bahasa Indonesia. Penelitian terkait kualitas hidup belum pernah dilakukan pada pasien penyakit Graves di Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang terbagi ke dalam dua tahap yaitu (1) validasi kuesioner ThyPRO dalam Bahasa Indonesia dan (2) pengambilan data kualitas hidup pasien penyakit Graves dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Studi ini dikerjakan pada bulan Maret sampai November 2022 di Poliklinik Endokrin Metabolik RSCM, Jakarta, Indonesia.
Hasil. 50 subjek pasien gangguan tiroid dan 150 subjek pasien penyakit Graves berpartisipasi masingmasing pada tahap pertama dan kedua penelitian ini. Tahap pertama studi ini menghasilkan kuesioner ThyPROid (Thyroid-Related Patient-Reported Outcome Indonesian version) atau “Kuesioner Kualitas Hidup Pasien Tiroid Berbahasa Indonesia” yang secara keseluruhan valid dan reliabel. Kualitas hidup pasien penyakit Graves yang diperoleh pada penelitian ini adalah baik (72,7%) dan kurang (27,3%). Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup kurang pada penelitian ini adalah Indeks Wayne dengan skor di atas 19 dan oftalmopati derajat sedang-berat dan aktif. Riwayat sudah diobati, baik dengan obat anti-tiroid, pembedahan maupun terapi iodium radioaktif merupakan faktor protektif bagi kualitas hidup kurang.
Kesimpulan. Menggunakan kuesioner ThyPROid yang sudah divalidasi dalam Bahasa Indonesia, sebagian besar pasien penyakit Graves memiliki kualitas hidup yang baik. Faktor yang memengaruhi kualitas hidup kurang adalah Indeks Wayne, oftalmopati derajat sedang-berat dan aktif. Riwayat sudah diobati, baik dengan obat anti-tiroid, pembedahan maupun terapi iodium radioaktif, merupakan faktor protektif kualitas hidup kurang. Kata kunci. Penyakit Graves, kualitas hidup, Indonesia, ThyPRO, Indeks Wayne, oftalmopati, pengobatan, obat anti-tiroid, pembedahan, terapi iodium radioaktif.

Introduction. Quality of life is a clinical outcomes which frequently forgotten in any assessment of patients with Graves’ disease. There is currently no questionnaire for quality of life assessment for patients with thyroid disease which are validated in Bahasa Indonesia. Study about quality of life has never been conducted in patients with Graves’ disease in Indonesia.
Methods. This cross-sectional study divided into two phases, that is: (1) ThyPRO questionnaire validation in Bahasa Indonesia, and (2) data collection on quality of life in patients with Graves’ disease and the factors affected it. This study was conducted on March to November 2022 in Endocrine & Metabolic Polyclinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia.
Results. 50 subjects of patients with thyroid disease and 150 subjects of patients with Graves’ disease participated each in the first and the second phase of the study. First phase of the study resulted with ThyPROid questionnaire (Thyroid-Related Patient Reported Outcome Indonesian version) which overall is valid and reliable. Quality of life in patients with Graves’ disease that were obtained from this study was good (72,7%) and poor (27,3%). Factors that affected poor quality of life in this study was higher score of Wayne Index (total score > 19) and moderate-to-severe degree and active Graves’ ophthalmopathy. History of treatment, either with anti-thyroid medication, surgery, or radioactive iodine therapy, was protective factor for poor quality of life.
Conclusion. Using ThyPROid questionnaire which were validated in Bahasa Indonesia, most of the patients with Graves’ disease in this study has good quality of life. Factors which affected poor quality of life was high Wayne Index and moderate-to-severe degree and active Graves’ ophthalmopathy. History of treatment, either with anti-thyroid medication, surgery, or radioactive iodine therapy, was protective factor for poor quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Taqiya Fidelia
"Kanker payudara dapat menimbulkan berbagai gejala pada pasien akibat proses penyakit dan manajemen yang dijalani. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap pasien, termasuk pada aspek psikologis dan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan psikologis dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan sampel sebanyak 77 responden di RSUP Fatmawati melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB), serta European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pendapatan keluarga (p<0,05), dukungan sosial (p<0,05), dan kesejahteraan psikologis (p<0,05) terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan kualitas hidup agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Breast cancer can cause various symptoms in patients due to the disease process and management that is undertaken. This can have various impacts on patients, including on psychological aspects and quality of life. The purpose of this study is to determine the relationship between psychological well-being and quality of life in breast cancer patients. The research design uses cross-sectional involving a sample of 77 respondents at RSUP Fatmawati through purposive sampling. The instruments used were ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff's Psychological Well-Being Scale (RPWB), and the European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis show that there is a significant relationship between family income (p<0.05), social support (p<0.05), and psychological well-being (p<0.05) on the quality of life of breast cancer patients. Future research is expected to consider other factors related to quality of life in order to improve breast cancer patients’ quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Asri Adriati
"Kanker payudara merupakan kasus kanker terbanyak di seluruh dunia. Pada tahun 2020 tercatat 16,6% kasus kanker payudara di Indonesia. Penyakit kanker payudara yang dialami pasien berdampak pada fungsi fisik, psikologis, dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aspek spiritualitas dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang dicapai pada penelitian ini adalah 135 responden. Teknik pengambilan sampel ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Dalam penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi dan karakteristik penyakit dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan (p > 0,05), terdapat hubungan yang signifikan pada dukungan sosial dan aspek spiritualitas (p < 0,05) dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor penting untuk mempertahankan aspek spiritualitas pada pasien kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer cases worldwide. In 2020, there were 16.6% of breast cancer cases in Indonesia. Breast cancer experienced by patients has an impact on physical, psychological, and spiritual functions that affect the quality of life of breast cancer patients. The purpose of this study is determine the relationship between aspects of spirituality with breast cancer quality of life at Dharmais Cancer Hospital Jakarta. The type of research is quantitative using a cross sectional research design. The number of samples achieved in this study were 135 respondents. The sampling technique is purposive sampling. The instruments used in this study were the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis shows no significant relationship between sociodemographic characteristics and disease characteristics with the quality of life of breast cancer patients (p > 0.05), there was a significant relationship on social support and spirituality aspects (p < 0, 05) with the quality of life of breast cancer patients. Future researchers are expected to pay attention to important factors to maintain aspects of spirituality in breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyni Regina Danilasari
"Diagnosis kanker adalah peristiwa yang sulit untuk dihadapi. Kanker sebagai Penyakit kronis yang bisa berakibat fatal membuat penderita kanker payudara merasakan cemas dan khawatir tentang masa depan mereka. Pengobatan tidak dilakukan yang mudah untuk dilalui, banyak pasien kanker payudara merasa kewalahan pengobatan yang harus dilakukan. Stres yang timbul dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien, yang dapat mengganggu proses pengobatan dan pemulihan. Pasien kanker payudara perlu mendapat dukungan sosial yang tepat untuk membantu pasien masuk proses pengobatan penyakit. Studi ini melihat hubungan antara dukungan yang dirasakan sosial dan kualitas hidup pasien kanker payudara. Responden penelitian ini sebanyak 60 orang pasien kanker payudara yang sedang menjalani proses pengobatan. Pasien diminta mengisi alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan WHOQOL-BREF. Hasil analisis metode korelasi antara persepsi dukungan sosial dan kualitas hidup menunjukkan hasil yang tidak signifikan (r = 0.195, p <0.05). Hubungan dukungan sosial yang dirasakan dan kualitas hidup tidak signifikan secara statistik.

A cancer diagnosis is a difficult event to know. Cancer as a chronic disease that can be fatal makes breast cancer sufferers feel anxious and worried about their future. Treatment is not easy to pass, many breast cancer patients feel overwhelmed by what to do. The road that arises can affect a patient's quality of life, which can interfere with treatment and recovery. Breast cancer patients need to receive appropriate social support to help patients enter disease treatment process. This study looked at the relationship between perceived support and quality of life in breast cancer patients. Research respondents were 60 breast cancer patients who were undergoing the treatment process. Patients serve to fill in the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and WHOQOL-BREF measuring instrument. The results of the analysis method assume the perception of social support and
quality of life showed insignificant results (r = 0.195, p <0.05). The relationship between perceived social support and quality of life was not statistically significant.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Isabella
"ABSTRAK
Kanker dan pengobatan dapat menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan
sehari-hari pasien. Self-efficacy yang rendah pada pasien kanker menyebabkan
penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien kanker di Rumah
Singgah Kanker Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien kanker di Rumah Singgah
Kanker Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan
melibatkan 82 pasien kanker yang didapatkan melalui total sampling. Self-efficacy
dinilai dengan menggunakan instrumen Cancer Behavior Inventory (CBI),
sedangkan kualitas hidup dinilai dengan menggunakan instrumen Functional
Assessment of Cancer Therapy ? General (FACT-G). Hasil analisis menggunakan
uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
self-efficacy dengan kualitas hidup dengan nilai p value =0,000 (α=0,05). Edukasi
dan konseling mengenai self-efficacy dibutuhkan dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup pasien kanker di Rumah Singgah Kanker Jakarta.

ABSTRACT
Cancer and treatment can cause various effects on the patients? daily life. Low
self-efficacy in cancer patients led to decrease in their quality of life. This study
aims to determine the relationship between self-efficacy and quality of life in
cancer patients in Rumah Singgah Kanker Jakarta. The study design was crosssectional
involved 82 cancer patients, who were obtained through total sampling.
Self-efficacy was assessed by using Cancer Behavior Inventory (CBI) instrument,
while quality of life was assessed by using Functional Assessment of Cancer
Therapy - General (FACT-G) instrument. The results of analysis using Chi-square
test indicates that there is a significant relationship between self-efficacy and
quality of life with p value =0,000 (α=0,05). Education and counseling in selfefficacy
are needed in order to improve the quality of life of cancer patients in
Rumah Singgah Kanker Jakarta.
;;
"
2016
S65233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Kartika
"Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu masalah utama pasien kanker dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari telaah literatur ini ialah untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien kanker. Telaah review  dilakukan dengan menggunakan studi yang dicari di  7 database (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, Google Scholar, dan Pubmed). PRISMA checklist digunakan dalam penyeleksian literatur. Sintesis data disajikan dalam tabel dan narasi. Sebanyak 14 artikel yang terpilih memenuhi kriteria inklusi. Studi terpilih memiliki sampel mulai dari  35-515. Kualitas tidur memiliki hubungan yang negatif signifikan pada kualitas hidup di setiap domainnya dan memiliki hubungan positif dengan gejala . Hal ini menunjukkan, masalah tidur pada pasien kanker memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hidup. Masalah in perlu mendapatkan perhatian dengan tujuan meminimalkan pengaruh terhadap penurunan kualitas hidup.

Poor sleep quality is one of the main symptoms in cancer patients and it may cause reducing the quality of life. The aim of this literature review is to identify the correlation between sleep quality and quality of life in cancer patients. This literature review using the articles in journals by searched from 7 journal databases (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley,
google scholar, and  Pubmed.  The PRISMA checklist used for assessing the eligibility of the studies. The result of the study showed in tabular and narrative. There are 14 that met the inclusion and used on this study. The samples are about 35 to 515 respondents. The result of this study shows that sleep quality has a negative significant correlation with quality of life in cancer patients. It signifies that sleep problem has negative influences to quality of life. It is needed to be more concern to assess sleep problem to minimize the impact of decreasing quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiel Amaris Syah
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia6, pada tahun 2010, 43,3% dari seluruh perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Fakta ini mengindikasikan peningkatan prevalensi penyakit-penyakit pembuluh darah di masa yang akan datang, termasuk Buerger's disease (Penyakit Buerger). Sehubungan dengan peningkatan prevalensi tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan Penyakit Buerger, terutama faktor sosioekonomi dengan tujuan agar pelayanan terhadap pasien dan kepuasan pasien terhadap terapi dapat ditingkatkan. Metode penelitian adalah studi potong lintang. Pada hasil ditemukan hubungan bermakna antara faktor usia dengan indeks gejala pasca tatalaksana (p<0,05 ; uji t tidak berpasangan). Kesimpulan yang didapatkan bahwa secara keseluruhan tidak ditemukan hubungan bermakna antara faktor sosioekonomi dengan kualitas hidup, kecuali faktor usia dengan indeks gejala pasca tatalaksana.

Based on the data from the Ministry of Health of Indonesia, in 2010, 43.3% of all smokers start smoking at the age range from 14 to 19 years old. This fact indicates an increased prevalence of vascular diseases in the future, including Buerger's disease. Regarding to the increased prevalence a research futher about factors that affect the quality of life of the patient with Buerger's Disease need to be performed, particularly on the socioeconomic factor which purposed for better medical service and increase treatment satisfactory of the patients. The research method is cross-sectional study. As the result, significant correlations is found in the correlation of the age factor and post-therapy symptoms index (p<0,05 : t-unpaired test). The conclusion found is relatively no significant correlation between the socioeconomic factor and the quality of life, except the correlation of the age factor and the post therapy symptoms index.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>