Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khalida Ajra Khairunnisa Barani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengendalian diri anak dan status pekerjaan ibu dengan keterlibatan ibu pada anak usia 3-4 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi parsial dengan mengadaptasi Marshmallow Test (Mischel, Shoda, Rodriguez, 1989) yang dilakukan pada 51 anak dan menggunakan instrumen MISR (Maternal Involvement Scale-Reported) kepada 51 ibu sebagai partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri anak dan status pekerjaan ibu dengan keterlibatan ibu sebagai variabel kontrol. Keterbatasan penelitian menjadi bahan diskusi.
This study aims to determine the relationship between child self-control and maternal employment status with maternal involvement in children aged 3-4 years. This study is a partial correlation study by adapting the Marshmallow Test (Mischel, Shoda, Rodriguez, 1989) which was conducted on 51 children and used the MISR (Maternal Involvement Scale-Reported) instrument to 51 mothers as participants. The results showed that there was no significant relationship between children's self-control and maternal employment status with mother involvement as a control variable. The limitations of the research are subject to discussion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Octacarmine
"Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran self-controlserta keterlibatan pada anak-anak usia 3-4 tahun di Indonesia. Dalam melihat kemampuan self-control, dilakukan sebuah eksperimen sederhana yang melihat delay of gratification yang dikembangkan oleh Mischel, dengan beberapa penyesuaian seperti penggunaan jelly sebagai reward, dan waktu maksimal menunggu hingga 13 menit (780 detik). Sedangkan, untuk melihat keterlibatan ibu diberikan alat ukur Mother Involvement Scale-Reported yang dikembangkan oleh Finley, Mira, dan Schwartz (2008), yang melihat keterlibatan ibu dalam tiga dimensi, yaitu instrumental, expressive, dan mentoring/advising. Terdapat 7 pasang partisipan dalam penelitian ini, yang terdiri anak usia 3-4 tahun dengan ibunya yang berusia 31-40 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan self-control yang dimiliki anak-anak usia 3-4 tahun sangat beragam, dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Sedangkan, keterlibatan ibu pada anak-anak usia 3-4 tahun cenderung tinggi, dengan dimensi yang paling tinggi adalah dalam mentoring/advising.

The aim of this study is to find out about self-control and maternal involvement in three and four-year-old children in Indonesia. Childrens self-control was measured with an experiment of delay of gratification, that was adapted from Mischels experiments, with some modifications such as the usage of jellies as the reward and 13 minutes (780 seconds) as the maximum delay duration. Maternal involvement was measured using a self-reported questionnaire named Mother Involvement Scale-Reported, developed by Finley, Mira, and Schwartz (2008). In this measurement, mother involvement is divided by three dimensions, instrumental, expressive, and mentoring/advising. There are seven pairs of participants in this study that are three and four-year-old children with their mothers. The result of this study shows that self-control abilities among three and four-year-olds are vary, influenced by many factors. Otherwise, maternal involvement in three and four-year-olds is tend to be high, with mentoring/advising as the involvement dimension with the highest score among all participants.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verina Mardhatillah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kontrol diri ibu dan keterlibatan ibu dengan kontrol diri anak pada anak berusia 3-5 tahun. Kontrol diri merupakan aspek yang penting dalam kehidupan individu. Pada anak-anak usia 3-5 tahun mencubit dan memukul teman maupun menangis kencang karena tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan merupakan tingkah laku yang berkaitan dengan kontrol diri. Untuk melihat kontrol diri ibu, diberikan alat ukur Self-Control Scale (SCS) yang dikembangkan oleh Tangney, Baumeister, dan Boone (2004). Variabel keterlibatan ibu diukur menggunakan Maternal Involvement Scale-Reported (MIS-R) yang dikembangkan oleh Finley, Mira, dan Schwartz (2008), yang melihat keterlibatan ibu dalam tiga dimensi, yaitu instrumental, ekspresif, dan mentoring/advising. Kontrol diri anak diukur menggunakan Behavior Problem Index (BPI) yang dikembangkan oleh Peterson dan Zill (1986). Seluruh instrumen dalam penelitian ini diisi oleh ibu. Penelitian ini mendapatkan data sebanyak 119 partisipan ibu yang berusia 25-50 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kontrol diri ibu dengan kontrol diri anak, dengan mengontrol keterlibatan ibu (r=0,181; p<0,05).

The aim of this study is to see the relationship between maternal self-control and matenal involvement with children’s self-control on 3-to-5-year old children. Self-control is an important aspect in an individual's life. On 3-to-5 year old children, pinching and beating friends or crying loudly because they do not get something they want is behavior related to self control. Maternal self-control was measured using a self-reported questionnaire named Self-Control Scale (SCS) developed by Tangney, Baumeister, and Boone (2004), while Maternal involvement was measured using a self-reported questionnaire named Maternal Involvement Scale-Reported (MIS-R) developed by Finley, Mira, and Schwartz (2008). In this measurement, maternal involvement is divided by three dimensions, instrumental, expressive, and mentoring/advising. Children’s self-control was measured using a self-reported questionnaire named Behavior Problem Index (BPI) developed by Peterson and Zill (1986). All instruments in this study were filled by mothers. This study obtained data from 119 participants aged 25-50 years. Result shows a significant positive correlation between maternal self-control with children’s self-control and maternal involvement as a control variable (r=0,181; p<0,05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Carissa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran mengenai attachment dan kontrol diri pada anak usia prasekolah (3 sampai 4 tahun). Pengukuran kontrol diri dilakukan melalui paradigma Delay of Gratification  menggunakan Stanford Marshmallow Test yang dikembangkan oleh Mischel, Shoda & Rodriguez (1989). Dalam penelitian ini, peneliti mengukur durasi waktu yang dihabiskan anak untuk menunggu, serta perilaku apa yang ditunjukkan oleh anak ketika menunggu. Selain itu, attachment diukur Ainsworth, Blehar, Waters & Wall (1978). Pengukuran tersebut membagi pola attachment menjadi 3 (tiga) kelompok yang terdiri dari secure attachment, insecure-resistant attachment, dan insecure-avoidant attachment. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 pasangan ibu anak berusia 3 sampai 4 tahun serta berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Melalui observasi, peneliti menemukan bahwa anak berusia 4  tahun memiliki durasi waktu delay yang lebih panjang. Selain itu, anak yang memiliki secure attachment dan insecure-avoidant attachment memiliki durasi delay of gratification di atas rata-rata seluruh partisipan. Kemudian, ditemukan perbedaan perilaku menunggu yang ditunjukkan oleh anak-anak dengan secure attachment dan insecure-avoidant attachment, serta anak dengan insecure-resistant attachment. Untuk melakukan generalisasi hasil penelitian, diperlukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak.

This research is conducted to see attachment to mother and its relation to self-control in preschool children of aged 3-4 years old. Self-control is measured through delay of gratification paradigm with Stanford Marshmallow Test which was developed by Mischel, Shoda & Rodriguez (1989). In this research, the researcher measured the duration the children spent to wait, and the behavior children shown while waiting. Attachment is measured with Strange Situation Procedure which was developed by Ainsworth, Blehar, Waters & Wall (1978). This measurement divided the attachment patterns into three groups consist of secure attachment, insecure-resistant attachment, and insecure-avoidant attachment. Participant of this research is 7 pairs of mother and their children aged 3 to 4 years, boys or girls. Through observation, the researcher found that the children aged 4 have a longer time to wait. In addition, children who have secure attachment and insecure-avoidant attachments have a duration of delay of gratification above the average of all participants. Then, differences in waiting behavior were found in children with secure attachments and insecure-avoidant attachments, and children with insecure-resistant attachments. To generalize the results of the study, more sample is needed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faustino, Jeremy
"Penelitian dilakukan dalam rangka melihat gambaran tentang tindakan pengendalian diri secara simultan pada anak-anak umur 3 tahun dan 4 tahun di Indonesia. kemampuan pengendalian diri anak-anak dilihat melalui percobaan yang menguji kemampuan menguji coba dan menunggu reward berupa jelly selama maksimal 13 menit. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini jumlah 41 anak-anak prasekolah berusia 3 hingga 4 tahun. Hasil penelitian menggambarkan adanya tindakan pengendalian diri secara simultan pada anak yang mencapai keberhasilan kedua domain perilaku pengendalian diri, atensi dan menunggu pahala secara bersamaan.

The study was conducted in order to see a picture of simultaneous self-control measures in children aged 3 years and 4 years in Indonesia. children's self-control abilities are seen through experiments that test the ability to try and waiting for a reward in the form of jelly for a maximum of 13 minutes. The participants in this study were 41 preschool children aged 3 to 4 years. The results of the study describe the simultaneous action of self-control in children who achieve success in both domains of self-control behavior, attention and waiting for reward simultaneously."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Muhammad Farhan
"Penelitian dengan desain eksperimental antar subjek ini bertujuan untuk menguji pengaruh sentuhan terhadap pengendalian diri pada anak usia 3-4 tahun. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki dan perempuan berusia 3-4 tahun dari sekolah swasta Narada Jakarta Barat dan sekolah swasta Krista Gracia Klaten Jawa Tengah dengan jumlah total 41 peserta. Untuk mengukur pengendalian diri, peserta dilibatkan dalam prosedur replikasi tes marshmallow, yang merupakan prosedur standar untuk mengukur pengendalian diri. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok sentuh yang disentuh sedangkan prosedur pengendalian diri dijelaskan, dan kelompok no sentuh yang tidak disentuh. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan sentuhan terhadap pengendalian diri anak usia 3-4 tahun.

This research with experimental design between subjects aims to examine the effect of touch on self-control in children aged 3-4 years. Participants in this study were male and female students aged 3-4 years from the Narada private school, West Jakarta and the Krista Gracia Klaten private school, Central Java, with a total of 41 participants. To measure self-control, participants were involved in the replication procedure of the marshmallow test, which is a standard procedure for measuring self-control. Participants were divided into two groups, namely the touch-touched group while self-control procedures were explained, and the untouched group no-touch. The results of the analysis using the chi-square test showed that touch had no significant effect on self-control of children aged 3-4 years."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiyana Eka Nurilla
"Depresi merupakan kondisi psikologis yang paling umum terjadi dan banyak memengaruhi wanita, terutama seorang ibu. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggali dampak kondisi depresi ibu pada fungsi kognisi anak. Namun demikian, hasil penelitian mengenai dampak simtom depresi ibu dalam kaitannya dengan peran figur ayah dalam pengasuhan dan fungsi kognitif anak, khususnya Executive Function (EF), masih ditemukan inkonsistensi. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kontribusi simtom depresi ibu dan keterlibatan ayah dalam memprediksi EF anak di usia dini. Sekitar 101 anak usia 4-6 tahun beserta kedua orang tuanya diikutsertakan dalam penelitian ini. Beberapa tes EF diberikan pada anak dan kuesioner simtom depresi ibu dan keterlibatan ayah diberikan masing-masing pada ibu dan ayah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya simtom depresi ibu yang berkontribusi secara signifikan untuk memprediksi EF anak setelah dilakukan pengontrolan pada jenis kelamin dan usia anak, status bekerja ibu, dan SES. Penelitian ini menggagas pentingnya memperhatikan kondisi psikologis ibu saat akan melakukan intervensi untuk mengoptimalkan EF anak di usia dini.

Depression is most common psychological condition and affects largely in women, particularly in mothers. Numerous studies have been conducted to specify the impact of maternal depressive symptoms on preschool children cognitive functioning. Nonetheless, the result of the studies regarding maternal depressive symptoms in relation to the role of father figure in parenting and children cognition, especially in Executive Function (EF) have found inconsistency. This study aimed to assess the contribution of maternal depressive symptoms and father involvement in predicting children EF. About 101 preschool children aged 4-6 and their parents were involved in this study. Several EF tests were delivered to children, while maternal depressive symptoms and father involvement questionnaire were given to mother and father respectively.
Result found that only maternal depressive symptoms predicted EF performance on children above and beyond the influences of child gender and age, maternal work status, and family socioeconomic level. This study points out the importance to consider maternal psychological condition while targeting intervention for promoting EF in preschool.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Fatia Dewi
"and Maternal Stress in Low Socioeconomic Status Family.Research from 2008 to 2013 in United States showed contradictory results regarding the relationship between maternal negative emotion and children emotion regulation. The objective of this study was to investigate the relationship between young children emotion regulation and maternal stress in low SES family. The measurement of maternal stress was using stress subscale of Depression, Anxiety, and Stress Scale 21-items (DASS-21) and young children emotion regulaton was measured by mother perception using Emotion Regulation Checklist (ERC). The respondents (n=122) were low SES mothers with children aged 3-6 years old living in Jadetabek. They asked to fill in 4 points likert scale questionnaire. The result showed that there is a significant relationship between young children emotion regulation and maternal stress in low SES family. Negative correlation (-) means that the higher maternal stress, the lower young children emotion regulation. The study also found that more educated mother support better regulation emotion development in young children, and maternal employment status is also associated with the level of stress they experienced.

pada Keluarga dengan Status Sosial Ekonomi (SSE) Rendah.Penelitian dari tahun 2008 hingga 2013 di Amerika Serikat menunjukkan hasil yang kontradiktif mengenai hubungan antara emosionaibu dan perkembangan regulasi emosi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi anak usia dini dan stres ibu pada keluarga dengan SSE rendah. Pengukuran stres pada ibu menggunakan subskala stres dari Depression, Anxiety, and Stress Scale 21-items (DASS-21) dan regulasi emosi anak usia dini diukur melalui persepsi ibu dengan menggunakan Emotion Regulation Checklist (ERC). Seluruh partisipan (n=122) merupakan ibu dengan SSE rendah yang memiliki anak usia 3-6 tahun di wilayah Jadetabek yang diminta untuk mengisi kuesioner dengan rentang 4 pilihan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi anak usia dini dan stres ibu pada keluarga dengan SSE rendah. Nilai korelasi ditemukan memiliki arah negatif (-) yang menandakan bahwa semakin tinggi stres yang dialami ibu, maka semakin buruk regulasi emosi anak. Ditemukan pula hasil lanjutan yang membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu menunjang perkembangan regulasi emosi anak yang baik, serta status pekerjaan ibu juga berhubungan dengan tingkat stres yang dialaminya.
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Puspa Wijaya
"Penelitian ini bertujuan melihat kontribusi ekspresi emosi ibu dan respon ibu menghadapi emosi negatif anak secara bersama-sama terhadap pemahaman emosi anak usia 4-6 tahun. Pemahaman emosi anak diukur dengan Test Emotion Comprehension kepada 200 partisipan anak usia 4-6 tahun. Ekspresi emosi diukur dengan Self Expressiveness Within the Family Questionnaire dan respon ibu menghadapi emosi negatif anak dengan Children's Coping with Negative Emotion Scale kepada 200 partispan ibu. Penelitian ini menemukan bahwa respon supportive ibu menghadapi emosi negatif anak berkontribusi terhadap pemahaman emosi anak usia 4-6 tahun (β= 0,540, t = 8,504, p = 0,0001). Hal tersebut diduga berkaitan dengan usia anak 4-6 tahun yang masih terbatas dalam membedakan emosi.

This study examines the contribution of maternal emotional expression and maternal response to negative emotion toward emotional understanding of children aged 4-6 years. Children's emotional understanding is measured by the 200 participants who were children aged 4-6 years. The expression of emotion is measured by Self Expressiveness Within the Family Questionnaire and maternal response to children?s negative emotion is measured by Children's Coping with Negative Emotion Scale to 200 mother participant. This study found that maternal supportive response to negative emotion towards children is contributed the emotional understanding of children aged 4-6 years tahun (β= 0,540, t = 8,504, p = 0,0001). This may be related to the fact that children aged 4-6 years are still limited in differentiating emotion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Nadia Lestari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara maternal employment dan gaya pengasuhan ibu, gaya pengasuhan ibu dan masalah penyesuaian diri anak, maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak, serta peran gaya pengasuhan ibu sebagai mediator antara maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak. Maternal employment ditentukan berdasarkan jumlah jam kerja ibu, dengan acuan 35 jam sebagai batasan antara bekerja paruh waktu dan bekerja penuh waktu. Pengukuran gaya pengasuhan dilakukan menggunakan alat ukur Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) (Robinson, Mandelco, Olsen, & Hart, 1995). Pengukuran masalah penyesuaian diri anak dilakukan menggunakan alat ukur Child Adjustment and Parenting Self Efficacy (CAPES) (Marowska & Sanders, 2010). Partisipan penelitian ini berjumlah 171 ibu (72 ibu tidak bekerja, 31 ibu bekerja paruh waktu, dan 68 ibu bekerja penuh waktu) yang memiliki anak berusia enam hingga 10 tahun dan tinggal di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan gaya pengasuhan antara ibu tidak bekerja, ibu bekerja paruh waktu, dan ibu bekerja penuh waktu hanya ditemukan dalam gaya pengasuhan otoriter dan otoritatif, sementara dalam hal gaya pengasuhan permisif tidak ada perbedaan yang signifikan. Ibu yang bekerja penuh waktu paling tidak otoriter dan paling otoritatif dibanding ibu yang tidak bekerja maupun bekerja paruh waktu. Berikutnya, ditemukan bahwa semakin otoriter dan permisif seorang ibu, semakin sering masalah penyesuaian diri anak muncul. Sebaliknya, semakin otoritatif seorang ibu, semakin jarang masalah penyesuaian diri anak muncul. Melalui penelitian ini, ditemukan pula bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal masalah penyesuaian diri anak dari ibu yang bekerja penuh waktu, paruh waktu, dan tidak bekerja. Ibu yang bekerja penuh waktu memiliki anak dengan masalah penyesuaian diri paling sedikit, disusul oleh ibu tidak bekerja dan ibu bekerja paruh waktu secara berturut-turut. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa hubungan antara maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak hanya dimediasi oleh gaya pengasuhan otoriter.

ABSTRACT
The objective of the present study is to investigate the relationship between
maternal employment and maternal parenting style, maternal parenting style
and child adjustment problems, maternal employment and child adjustment
problems, as well as how maternal employment affects child adjustment
problems with maternal parenting style as potential mediator. Maternal
employment is determined by mothers’ working hours, with 35 hours as
boundary between part-time and full-time employment. Maternal parenting
style is measured with Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ)
(Robinson, Mandelco, Olsen, & Hart, 1995). Child adjustment problems is
measured with Child Adjustment and Parenting Self Efficacy (CAPES)
(Marowska & Sanders, 2010). 171 mothers (72 unemployed, 31 employed parttime,
and 68 employed full-time) with at least one child aged six to ten years
old who live in Jabodetabek participated in this study. The result of this study
shows that differences in parenting style between full-time employed, part-time
employed, and unemployed mothers are only found in authoritarian and
authoritative parenting style, meanwhile there is no significant differences in
permissiveness. Full-time employed mothers are the least authoritarian and
most authoritative, compared to unemployed and part-time employed mothers.
Secondly, this study found that the more authoritarian and permissive mothers
are, the more frequent child adjustment problems happen. On the contrary, the
more authoritative mothers are, the less frequent child adjustment problems
happen. The next finding is that there are significant differences in child
adjustment problems between children from full-time employed, part-time
employed, and unemployed mothers. Full-time employed mothers are found to
have children with the least adjustment problems, followed by nonemployed
and part-time employed mothers, consecutively. Lastly, mediation analysis
revealed that the relationship between maternal employment and child
adjustment problems is only mediated by authoritarian parenting style and not
by the other two parenting style."
2015
S58494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>