Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Manto
"Skripsi ini membahas bagaimana  permasalahan perusahaan minyak dan gas sejak era gross split dalam melakukan efesiensi terhadap proses pengadaan barang dengan ruang lingkup peralatan pipa tubing dan casing yang menjadi salah satu barang pendukung utama produksi minyak.
Sistem pengadaan barang dan jasa dengan CIVD sangat membantu staff pengadaan untuk mencari dan menyeleksi pemasok pemasok yang terdaftar di dalam sistem secara administratif, adapun sistem KPI pemasok masih sedang di kembangkan di PT XYZ sehingga peneliti mencoba membantu mengembangkan sistem seleksi pemasok  dengan metode AHP-Promethee dimana pembobotan dan peringkat pemasok yg terbangun berdasarkan proses yang objektif dan di kemudian hari dapat terhubung dengan sistem ERP sehingga database KPI pemasok dapat di bentuk untuk tujuan lebih lanjut yaitu program rasionalisasi pemasok.

This thesis discusses the problems of oil and gas companies since the Gross-Split era in making the efficiency of the procurement process of goods with the scope of tubing and casing pipe equipment which is one of the main supporting goods for oil production.
The procurement system of goods and services with CIVD is very helpful for procurement staff to find and select suppliers suppliers registered in the system administratively, while supplier KPI systems are still being developed at PT XYZ so researchers try to help develop supplier selection systems using the AHP-Promethee method where weighting and rating of suppliers that are built based on an objective process and can later be connected to an ERP system so that the supplier KPI database can be formed for further purposes, namely the supplier rationalization program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Gilbertha Ayu
"Kebutuhan dan konsumsi listrik yang terus meningkat menuntut pasokan listrik yang harus terus tersedia dengan kapasitas maksimal. Pemilihan pemasok adalah proses yang penting untuk penanggulangan resiko kegagalan dalam pengadaan, namun sulit karena banyak kriteria yang harus dipertimbangkan. Penelitian ini mengusulkan model pemilihan pemasok suku cadang pada pembangkit listrik dengan menggunakan penggabungan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan PROMETHEE untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Model ini diterapkan dalam pemilihan pemasok fin tube dan solenoid valve. Dari empat pemasok, pemasok D yang memiliki lead time tercepat walau bukan yang termurah adalah pemasok terbaik untuk fin tube, sedangkan dari tiga pemasok solenoid valve, pemasok E yang memiliki harga paling murah dengan lead time terpendek meskipun memiliki histori keterlambatan adalah yang terbaik.

The increasing electricity demand and consumption compel that electricity supply must always be available with maximum capacity. Selection of suppliers is an important process to overcome the risk of failure in procurement, but it is a difficult task because it takes many consideration based on the criterias. This study proposes a selection model of spare parts suppliers in power plants using a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) methods and Preference Ranking of Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). AHP is used to determine the importance weight of criteria and PROMETHEE to produce a outranking of suppliers. This model is applied on the selection of fin tube and solenoid valve suppliers. From four suppliers, supplier D, which has the shortest lead time even not the lowest price is the best one for fin tube, while from the three suppliers of solenoid valve, supplier E which has the lowest price with the shortest lead time even has a delay history is the best one."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nurmawati Dewi
"Dalam beberapa waktu ini, peningkatan signifikan kondisi sosial ekonomi masyarakat telah menyebabkan meningkatnya permintaan akan perangkat listrik dan elektronik. Sementara itu, perubahan teknologi yang cepat cenderung membuat orang untuk mengganti perangkat lama mereka menjadi yang terbaru. Itu menyebabkan akhir hidup perangkat listrik dan elektronik menjadi lebih pendek. Tren ini menghasilkan sejumlah besar limbah listrik dan elektronik (WEEE) secara tidak sadar, situasi berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan demikian, ada kebutuhan untuk penerapan manajemen limbah elektronik yang tepat. Salah satu konsep manajemen limbah elektronik adalah penerapan Extended Producer Responsibility (EPR), yang berarti bahwa tanggung jawab produsen diperluas ke pasca konsumsi siklus hidup produk. EPR telah banyak diadopsi di negara maju dan berkembang, dan efektivitas implementasinya terbukti dengan baik. Negara maju dan berkembang yang telah menerapkan EPR meliputi Swiss, Jepang, Taiwan, India, dan Cina. Setiap negara memiliki karakteristiknya sendiri untuk menerapkan EPR.
Di negara maju, EPR sudah mapan dan diterapkan, sementara di negara berkembang belum. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, belum memiliki pengelolaan limbah elektronik. Studi ini bertujuan untuk menentukan model pengelolaan limbah elektronik berbasis EPR yang cocok untuk diterapkan di Indonesia dari perspektif produsen. Metode Keputusan Multi Kriteria (MCDM) akan berlaku; menugaskan berbagai kriteria dengan beberapa pendapat ahli; untuk menemukan model manajemen WEEE yang paling tepat. Pembobotan masing-masing kriteria akan diperoleh berdasarkan tanggapan kuesioner dari produsen elektronik di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model manajemen limbah elektronik yang sesuai dengan kondisi di Indonesia berdasarkan perspektif produsen adalah yang diadopsi dari negara China.

In recent time, a significant raise of people`s socio-economic conditions has led to the increasing demand for electrical and electronic devices. Meanwhile, a rapid change of technology tends to tempt people to replace their old devices into the newest one. It causes end of life of those electrical and electronic devices to be shorter. The trend produces a high amount of electrical and electronic waste (WEEE) unconsciously, a harmful situation for human health and the environment. Thus, there is a necessity for the application of appropriate e-waste management. One of e-waste managements concept is the application of Extended Producer Responsibility (EPR), which means that a producer`s responsibility are extended into the post-consumption of product`s life cycle. EPR has been widely adopted in the developed and developing countries, and its implementation effectiveness is well proven. Developed and developing countries which have implemented EPR include Switzerland, Japan, Taiwan, India, and China. Every country has its own characteristics to implement EPR.
In the developed countries, EPR has been well established and implemented, while in developing countries, it has not been yet. Indonesia, as one of the developing countries, does not have any e-waste management yet. This study aims to determine an EPR-based e-waste management model which fits to be implemented in Indonesia from the perspective of producer. Multi Criteria Decision Method (MCDM) will apply; assigning various criteria with some expert`s opinions; to find the most appropriate WEEE management model. Weighing of each criteria will be obtained based on the questionnaire respond from electronic producers in Indonesia. The results of this study indicate that the electronic waste management model that is in accordance with the conditions in Indonesia based on the producer perspective is adopted from China.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haldi Maruli
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur komponen sepeda motor dengan melakukan evaluasi terhadap pemasok manufaktur komponen mold die casting dengan tujuan mendapatkan kriteria evaluasi pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Proses pembuatan kriteria evaluasi pemasok ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan melakukan pemeringkatan pemasok dengan pendekatan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan kedua metode tersebut dihasilkan 5 kriteria utama, yaitu kriteria kualitas, pengiriman, harga, sumber daya, pelayanan, dan manajemen perusahaan dengan menempatkan kriteria kualitas sebagai kriteria dengan bobot penilaian terbesar yaitu sebesar 41,2%. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 6 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 4 sebagai pemasok terburuk diantara 6 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model evaluasi dan pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses evaluasi pemasok lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan manufaktur.

The research was done on a motorcycle component manufacturing company with an evaluation of the supplier of die casting mold component manufacturing with the purpose of obtaining a supplier evaluation criteria and ranking suppliers. Supplier evaluation criteria is built using the approach method of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) for ranking suppliers. Based on the data processing by using the two methods, produced five main criteria, namely criteria of quality, delivery, price, resources, services, and management of the company. By placing Quality as a criteria with the greatest weight that is equal to 41.2%. The results of the ranking for suppliers placing Supplier 6 as the best supplier and Supplier 4 as the worst among the six alternative of suppliers. With the establishment of a model of supplier evaluation and supplier ranks, this model can be useful for evaluating other suppliers with the same type of business as a manufacturing company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariadi Herutomo
"Evaluasi/audit kinerja K3 adalah suatu metode sistematis untuk mengevaluasi sistem manajemen keselamatan perusahaan. Tugas utama audit adalah untuk menentukan apakah metode keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan sudah tepat dan dijalankan secara efektif. Evaluasi kinerja K3 pada penelitian ini menggunakan metode Diekemper & Spartz (D&S) yang dilakukan pada PT. XYZ, salah satu perusahaan kimia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan SMK3 di PT. XYZ saat ini, mengevaluasi kinerja pengelolaan SMK3 PT. XYZ dengan menggunakan metode D&S dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan oleh perusahaan berdasarkan hasil evaluasi. Nilai akhir yang didapat adalah 87.9 yang berarti pengelolaan K3 di PT. XYZ sudah mencapai tingkatan baik. Mayoritas semua indikator dari metode audit D&S menunjukan nilai baik (tingkat 3) dan nilai sempurna (tingkat 4).

Evaluation/audit the performance of OHS is a systematic method to evaluate the company's safety management system. The main task of the audit is to determine whether the safety and health methods used, are appropriate and effectively implemented. The method for evaluation the performance of OHS in this study using Diekemper & Spartz (D & S) which is conducted at PT. XYZ, one of the chemical companies in Indonesia. This study aims to get an overview of SMK3 management of PT. XYZ today, evaluating performance of OHS management PT. XYZ by using the method of D & S and provide recommendations for improvements that can be implemented by the company based on the results of the evaluation. The final value obtained is 87.9, which means that OHS managemen has reached a good level. The majority of all indicators of the D & S audit method show at good value (level 3) and a perfect score (level 4)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dola Vani
"Pemilihan pemasok dalam manajemen rantai pasok menjadi sangat penting, sebagai akibat adanya kompetisi antara rantai pasok pada perusahaan. Saat ini, konsumen sangat menginginkan harga yang lebih murah, produk yang berkualitas tinggi, pengiriman yang tepat waktu serta layanan purna jual yang lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan dan evaluasi kinerja pemasok. Pemilihan dan evaluasi kinerja pemasok akan membantu perusahaan dalam meningkatkan proses operasi dalam berbagai dimensi. Secara khusus, hal ini akan sangat membantu dalam proses peningkatan kinerja pemasok, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja perusahaan dengan pengalokasian sumber daya yang optimal pada program pengembangan pemasok serta membantu manajer dalam merestrukturisasi jaringan pemasok perusahaan berdasarkan kinerjanya.
Oleh karena itu, pada penelitian ini, dibahas sebuah metodologi untuk melakukan evaluasi kinerja pemasok yang efektif dengan menggunakan metode DEA dan AHP (kuantitatif dan kualitatif). DEA adalah sebuah program matematik untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari beberapa unit pembuat keputusan/pemasok (DMU)) yang melibatkan beberapa input dan output. DEA menghitung efisiensi relatif dari masing-masing DMU dibandingkan dengan DMU lainnya. Skor efisiensi dari masing-masing DMU diperoleh dengan membagi sejumlah output dengan sejumlah input. Sedangkan AHP adalah sebuah metode hirarki yang berisi sejumlah kriteria evalauasi.
Hasil dari AHP adalah bobot/prioritas dari masing-masing kriteria. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga, kualitas, fleksibelitas, pelayanan dan sikap. Selanjutnya kriteria tersebut diolah dengan AHP untuk meperoleh bobot dari masing-masing kriteria. Hasil dari perhitungan AHP akan menjadi input untuk proses selanjutnya - DEA. Dan setelah itu, DEA akan memberikan skor efisiensi dan peers bagi masing-masing pemasok. Hanya pemasok yang memperoleh skor 100% akan menjadi pemasok yang efisien. Sedangkan yang lainnya akan menjadi pemasok yang tidak efsisien.

Supplier selection in supply chain management becomes more important due to the competition between supply chains rather than companies. Today?s consumers demand cheaper, high quality products, on-time delivery and excellent after-sale services. Achieving this starts with supplier selection and evaluation of supplier performance. Selection and evaluation of supplier performance assists firms in improving their operation across a variety of dimensions. Specifically, it aids in supplier process improvement, which in turn enhances firm performance, allows for optimal allocation of resources for supplier development program, and assist managers in restructuring their supplier network based on performance.
In order to address these issues, this paper proposed a methodology for effective supplier evaluation and performance based on DEA and AHP (quantitative and qualitative). DEA is a mathematical programming procedure for evaluating the relative efficiencies of multiple decision-making units (DMUs) that involve multiple inputs and multiple outputs. DEA measures the relative efficiency of each DMU in comparison to other DMUs. An efficiency score of a DMU is generally defined as the weighted sum of outputs divided by the weighted sum of inputs. While, AHP is a method of hierarchy contains a number of criteria evaluation.
The result of AHP is a priority/weight from each criterion. Criteria using in evaluation supplier performance are price, quality, delivery, flexibility, service and attitude. Henceforth, priority/weight each criterion got from AHP. The result of AHP will be input for the next process- DEA. And after that, DEA will give score efficiency and peers for each supplier. Only supplier got 100% will became efficient one. While, supplier not got 100% will became inefficient supplier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Karima Maharani
"ABSTRACT
Pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Terjadinya permasalahan pada pemasok dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, sehingga evaluasi pemasok perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan setiap pemasok. Segmentasi pemasok menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengelola berbagai pemasok secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan evaluasi pemasok dengan segmentasi pada salah satu perusahaan keju di Bandung, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Best-Worst Method (BWM) untuk memperoleh bobot kriteria evaluasi pemasok, serta technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan kesediaan pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 22 pemasok bahan baku keju ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok. Beberapa kondisi seperti kenaikan harga bahan baku, perusahaan melibatkan pemasok dalam proses pengembangan produk keju, serta peningkatan dan penurunan permintaan produk keju dapat menyebabkan terjadinya perubahan hasil segmentasi pemasok.

ABSTRACT
Suppliers play a key role in the supply chain. The occurrence of problems with suppliers can cause losses to the company, therefore supplier evaluation have become critical for company to determine the right action plan in managing suppliers. Supplier segmentation is one effective way to manage various suppliers systematically. This study aims to integrate supplier evaluation with segmentation in one of the cheese company in Bandung, Indonesia. The method used in this study is Best-Worst Method (BWM) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The results of this study are classifying 22 suppliers of cheese's raw materials into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment. Some conditions such as increased raw material prices, involving supplier in the process of developing cheese products, increased as well as decreased demand can cause changes in supplier segmentation results."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kusumawati
"ABSTRAK
Keputusan memilih pemasok bukanlah sebuah hal yang mudah, pada kenyataannya ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih pemasok yang berkualitas. Selain itu, risiko dapat menjadi factor utama yang mempengaruhi pemilihan pemasok. Risiko disini dapat berupa risiko penolakan barang pesanan, maupun risiko keterlambatan pengiriman barang. Sementara harga yang ditawarkan oleh tiap-tiap pemasok juga sering kali berubah-ubah secara fluktuatif akibat dari kebijakan pemasok sendiri maupun dari perubahan harga bahan baku di pasar global. Pada Penelitian ini dibahas mengenai bagaimana cara memilih pemasok yang paling baik dengan mempertimbangkan faktor ketidakpastian dan risiko.

ABSTRACT
The decision to select a supplier is not an easy thing, in fact there are many things to consider in choosing a quality supplier. In addition, the risk can be a major factor influencing the selection of suppliers. Risk here can be a risk of rejection of goods ordered, and the risk of delay in delivery of goods. While the prices offered by each supplier are also often volatile changes in policy resulting from its own suppliers as well as from changes in raw material prices in the global market. In this study discussed how to choose the best supplier by considering the factors of uncertainty and risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T31111
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Astuti
"Tujuan tesis ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap perhitungan chargeback biaya layanan Teknologi Informasi kepada user, yang dilaksanakan oleh PT XYZ melalui salah satu fungsi di dalam perusahaan yaitu Shared Processing Center (SPC) yang merupakan bagian dari Corporate Shared Service, apakah pelaksanaanya telah sesuai dengan metode yang berlaku umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi literatur.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan metode flat rate dalam melakukan chargeback, yaitu dengan membagi rata total biaya langganan SAP dan biaya layanan SPC dengan seluruh jumlah User ID yang digunakan user. Penggunaan rata-rata dalam perhitungan biaya sebuah produk, akan mengarah kepada undercosting atau overcosting.
Sehingga penelitian ini akan menggunakan metode Activity Based Costing untuk memperhitungkan chargeback agar dapat diketahui berapa sesungguhnya layanan yang digunakan oleh masing-masing user.
Perhitungan chargeback biaya layanan dibagi menjadi dua, yaitu untuk biaya layanan SPC menggunakan jumlah request ticket sebagai cost driver dan untuk biaya langganan SAP dengan jumlah User ID sebagai cost driver.
Penelitian ini menyarankan agar Perusahaan menggunakan metode Activity Based Costing dalam perhitungan chargeback, mempersiapkan sistem dan kesepakatan dalam Service Level Agreement untuk rencana penerapan chargeback dengan metode ABC-Costing.

The purpose of this thesis is to evaluate the calculation of chargeback cost to the Information Technology services users, conducted by PT XYZ through one of the company's functions in Shared Processing Centre (SPC), which is part of the Corporate Shared Services, whether its implementation in accordance with the general method used. The method used in this study is field and literature studies.
This study concluded that companies using flat rate method in calculate the chargeback, that is averaging the total cost of SAP subscription fee and the total cost od SPC service with the total number of User ID used by the whole user. Averaging will lead to undercosting or overcosting in calculate the cost of a product.
For that reason, Activity Based Costing method will be used in this study to calculate the chargeback, in order to know how much the actual service used by each user.
The chargeback calculation are divided into two, first for SPC service cost using request ticket as the cost driver and second is the SAP subscription fee with number of user ID as the cost driver.
This study suggests that companies using Activity Based Costing in the calculation of the chargeback, preparing systems and agreements in the Service Level Agreement for the chargeback implementation plan using ABC-costing method.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan William Sutanto
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses penyusunan tinjauan kinerja bulanan PT XYZ yang melibatkan proses pemeriksaan data, proses forecasting, dan penggunaan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sesuai dengan teori yang ada. PT XYZ merupakan perusahaan berbasis aplikasi sebagai platform konseling online yang bergerak di bidang kesehatan mental dan didirikan pada tahun 2018 serta berpusat di Jakarta, Indonesia. PT XYZ membuat tinjauan kinerja bulanan yang dibagi berdasarkan aktivitas business-to-consumer (B2C) dan business-to business (B2B). Proses pemeriksaan data di PT XYZ dievaluasi dengan menggunakan teori terkait dengan data matching yang dikemukakan oleh Christen (2012). Penentuan target perusahaan melalui proses forecasting dilakukan dengan metode kualitatif untuk aktivitas B2C dan B2B. Evaluasi proses forecasting dilakukan dengan menggunakan teori forecasting yang dikemukakan oleh Jaggia & Kelly (2021). Penggunaan EBITDA pada tinjauan kinerja bulanan PT XYZ digunakan untuk mengukur kinerja operasi perusahaan. Evaluasi penggunaan EBITDA dilakukan dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Bouwens (2019). Berdasarkan hasil evaluasi, PT XYZ belum menerapkan teori-teori yang relevan secara menyeluruh dalam proses penyusunan tinjauan kinerja bulanannya sehingga PT XYZ belum dapat mengandalkan tinjauan kinerja bulanannya sebagai sumber informasi yang andal untuk mencerminkan kinerja operasinya.

This internship report aims to evaluate the process of preparing PT XYZ's monthly performance review which involves data matching processes, forecasting processes, and the use of Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) in accordance with existing theory. PT XYZ is an application-based company as an online counseling platform engaged in the mental health sector and was founded in 2018 and is based in Jakarta, Indonesia. PT XYZ makes monthly performance reviews which are divided based on business-to-consumer (B2C) and business-to-business (B2B) activities. The data checking process at PT XYZ was evaluated using a theory related to data matching by Christen (2012). Determining company targets through a forecasting process is carried out using qualitative methods for B2C and B2B activities. Evaluation of the forecasting process is carried out using the forecasting theory by Jaggia & Kelly (2021). The use of EBITDA in PT XYZ's monthly performance review is used to measure the company's operating performance. Evaluation of the use of EBITDA is carried out using the theory by Bouwens (2019). Based on the results of the evaluation, PT XYZ has not applied the relevant theories thoroughly in the process of preparing its monthly performance reviews so that PT XYZ can not yet rely on its monthly performance reviews as a reliable source of information to reflect its operational performance."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>