Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vannyora Okditazeini
"Tesis ini membahas bagaimana perilaku tribalisme yang terlihat dari aktivitas fans pada grup Facebook GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. Aktivitas fans ini meliputi kiriman akan sebuah konten, mobilisasi dan penggiringan opini, nilai-nilai kebersamaan, dan penyebarluasan informasi. Aktivitas fans terlihat dari postingan, likes, reaction, comments, dan share. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian netnografi Kozinets. Analisis data dilakukan dengan enam tahapan pengkodingan, yaitu coding, noting, asbtracting, checking and refinement, generalizing, serta theorizing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua fans menunjukkan karakteristik tribal. Hanya fans dengan kategori insider dapat dilihat sebagai fans yang tribal. Adapun karakteristik tribal dalam komunitas ditunjukkan dengan dua hal, yaitu shared spaces (berbagi ruang) dan shared tastes (berbagi selera). Shared spaces tumbuh dengan mendepankan sentimen agama dan penolakan terhadap paham komunis. Sementara shared tastes terlihat dari kebencian akan sosok Jokowi serta imigran dan tenaga kerja asing (TKA) yang mulai menggeser posisi pengangguran pribumi. Menariknya, dukungan fans pada Prabowo bukanlah serta merta karena kecintaan fans pada Prabowo, namun timbul karena kebencian akan Jokowi dan kecintaan pada ulama. Penelitian menyarankan agar penggunaan media sosial yang bijak dan berdasarkan pada objektivitas tanpa SARA perlu ditingkatkan oleh semua pihak, baik pengguna, pelopor, ataupun pemerintah agar tidak semakin menumbuhkan kelompok-kelompok yang tidak sehat terutama di media daring.

This thesis discusses the behavior of tribalism that can be seen through the activities of fans on the Facebook group named GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. The group`s activities involve posting content, mobilizing and inciting opinions, spreading value of togetherness and disseminating information.  Fan activity can be seen from posts, likes, reactions, comments, and shares feature. This study is a qualitative study, analyzed by using the Kozinets netnography research design. Data analysis was conducted through six stages of coding, namely coding, noting, extracting, checking and refinement, generalizing, and theorizing.  The results showed that not all of fans showed tribal characteristics, only fans that entitle to insider category can be seen as tribal fans. The tribal characteristics in the community are indicated by two things, 'shared spaces' and 'shared tastes'. 'Shared spaces' grow by promoting religious sentiment and rejecting communism.  While 'shared tastes' can  be seen from the hatred sent to Jokowi`s figure as well as the existence of immigrants and foreign workers (TKA) which began to shift the position of indigenous unemployed. Interestingly, fans support for Prabowo was not necessarily due to love for him. On the other hand it was arose due to Jokowi`s hatred and their love of the clergy. This research suggests that social media should be used wisely and objectivitly without SARA (ethnicity, religion, race, and intergroup) which should be improved by all parties include media social users, pioneers, or the government, in order to stop the emerge of unhealthy groups, particularly in 'online' media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyiana Afni Diyanto
"Perkembangan dunia digital membuat banyak orang bergantung untuk membantu kehidupan sehari-hari mereka seperti dalam pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial. Media sosial seperti twitter, Whatsapp, maupun Instagram dapat menjadi sebuah ruang untuk berkomunikasi secara virtual. Terlebih lagi ketika pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas manusia membuat beberapa kegiatan berpindah secara virtual. Penggunaan media sosial yang cukup intensif inilah dapat memunculkan hubungan relasi pertemanan secara virtual yang menjadi topik utama dalam penelitian ini. Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana sebuah relasi secara virtual dapat terjalin mulai dari proses hingga faktor-faktor yang dapat mendukung terbentuknya hubungan sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas komunikasi menjadi sebuah faktor yang cukup berperan terhadap terbentuknya sebuah pertemanan virtual yang cukup dekat. Tidak hanya itu, minat yang sama, topik yang relevan, hingga gender cukup berperan penting dalam hubungan virtual ini. Dekatnya hubungan yang terjalin membuat pandangan negatif mengenai hubungan “virtual” tidak menjadi halangan, namun menjadi sebuah “batasan” untuk tidak berlebihan dalam menjalin sebuah pertemanan virtual.

The development of the digital world makes many people depend on help in their daily lives, such as in work, education, and social relations. Social media such as Twitter, Whatsapp, and Instagram can be a space to communicate virtually. Especially during the Covid-19 pandemic, some human activities become limited and move some activities into virtual. This intensive use of social media can lead to virtual friendship relations, which is the main topic of this research. This study tries to see how a virtual relationship can be established, starting from the process to the factors that can support forming social relationships. The results of this study indicate that the intensity of communication is a factor that plays a significant role in the construction of a close virtual friendship. Also, shared interests, relevant topics, and gender play an essential role in this virtual relationship. The close virtual relationships make negative opinions about "virtual" relationships, not an obstacle but a "boundary" not to overshare personal things to virtual friendship."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adha
"Teknologi yang terus berkembang memungkinkan manusia untuk selalu terhubung dan berinteraksi dengan satu sama lain tanpa adanya batasan fisik. Manusia pun tanpa disadari telah menciptakan realitas baru yang mengubah cara mereka berhubungan, realitas ini dapat disebut sebagai dunia daring, yaitu ruang di mana manusia dapat membentuk komunitas tanpa kontak fisik melainkan via teknologi. Transisi yang sangat cepat dari dunia fisik ke dunia daring ini memicu beberapa permasalahan penting untuk dibahas, salah satunya adalah konsep entitas virtual akibat adanya pengaburan distingsi terkait realitas aktual dan realitas virtual. Pengaburan ini menimbulkan permasalahan ontologis terkait entitas virtual dan bagaimana individu berelasi antar subjek secara daring. Dalam artiaan apakah subjek daring ini hanyalah part of being atau ternyata entitas daring adalah eksistensi yang terpisah dari diri manusia. Untuk melihat lapisan relasi tersebut penulis menggunakan pemikiran Martin Buber yakni konsep mode eksistensi dan ruang dialogis. Penulis juga menggunakan metode analisis deskriptif dan distingsi demi memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dalam tulisan. Berdasarkan analisis penulis, dapat disimpulkan bahwa entitas daring adalah part of being, yaitu subjek yang memiliki dimensi subjektivitas, oleh karena itu mode relasi Buber dapat menjadi pilihan dalam berelasi sesama subjek dalam dunia virtual.

Technology that continues to develop allows humans to be continually connected and interact with one another without any physical limitations. Humans have also unwittingly created a new reality that changes how they relate, a reality that can be called the online world, namely a space where humans can form communities without physical contact but via technology. The accelerated transition from the physical world to the online world has triggered several vital issues such as the concept of virtual entities, due to the blurring of the distinction between actual reality and virtual reality. This blurring raises ontological issues regarding virtual entities and how individuals relate between subjects online, in the sense of whether this online subject is a part of being or that online entities are existences that are separate from human beings. To see the layers of this relationship, the writer uses Martin Buber's thinking, namely the concept of mode of existence and dialogical space. Additionally, to support this research author also uses descriptive analysis and distinction methods to explain various concepts in this work. Based on the author's analysis, it inferred that online entities are part of being, namely subject that has a subjective dimension, therefore Buber's relational model can be an option in relating to fellow-subjects in the virtual world."
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
659.144 ONL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mahwah: Lawrence Erbaum associates, publisher, 2005
659.144 ONL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Andriano
"Tesis ini membahas proses komunikasi online menuju offline komunitas virtual di Indonesia. Selain proses komunikasi, tesis ini juga membahas konsep 'from cyber to brother' yang terjadi dalam komunitas virtual di Indonesia. Untuk dapat mengetahui proses komunikasi online ke offline dan konsep 'from cyber to brother' yang terjadi dalam komunitas virtual di Indonesia maka digunakan studi etnometodologis dengan pendekatan interpretatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua skema dalam proses komunikasi online menuju offline yaitu skema sirkular (loop) dan spontanitas (linier). Untuk dapat menemukan konsep 'from cyber to brother' dalam komunitas virtual di Indonesia, peneliti menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap anggota komunitas virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi konsep 'from cyber to brother' dalam komunitas virtual di Indonesia.

This thesis discussed the process on online to offline communication virtual community in Indonesia. Other than the process of the communication itself, this thesis also discussed the concept of 'from cyber to brother' which occured on virtual community in Indonesia. In order to found out whether the process of online to offline communication and 'from cyber to brother' concept occured on virtual community in Indonesia, therefore the author used ethnomethodology method with interpretative approach.
The result showed that there were two schemes on the process of offline to online community, which were circular scheme (loop) and spontaneous (linear). Other ways to found out the concept of 'from cyber to brother' on virtual community in Indonesia, the author engaged with the members of virtual community in terms of observation and interview. The finding showed that the concept of 'from cyber to brother' was indeed occurred on virtual community in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Alaika
"Twitter menjadi ruang publicsphere yang diciptakan dalam komunitas maya atau virtualsphere. Penggunaannya pun bisa beralih fungsi menjadi ranah debat politik, gerakan mahasiswa hingga kampanye partai kepentingan demi meningkatakan elektabilitas. Untuk itulah penelitian mengenai hubungan antara jaringan sosial pada Twitter terhadap partisipasi politik online dan offline dilakukan. Dengan mengambil sampel mahasiswa yang tergabung dalam organisasi BEM FISIP UI 2014 dan BPM FISIP UI 2014. Dan hasilnya, bahwa jaringan sosial pengguna twitter cenderung kurang mempengaruhi partisipasi politik online dan offline. Namun, ditemukan bahwa dalam virtualsphere terjadi fenomena slacktivism dan clicktivism pada mahasiswa.

Twitter have became shared information from user to other user. Even, it could be a new public sphere in a virtual sphere. The function of twitter may be used for political aspect like debate, discussion, making a new student movements, or campaign from political parties for successing their goals. This study is finding relationship between social network on Twitter as independent variable and political participation. The sample of this study is member of BEM FISIP UI 2014 and BPM FISIP UI 2014. The results is relationship in social networking on twitter and political participation (online-offline) tend lowest. And, this study also finding phenomenon like as slacktivism and clictivism in virtualsphere.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Maulana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kegiatan online marketing yang dan mobile marketing terhadap brand love penggemar FC Barcelona. Terdapat 178 responden pada penelitian ini yang merupakan penggemar FC Barcelona yang berdomisili di Jabodetabek. Metode pengolahan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah multiple regression. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hanya online marketing melalui Instagram yang berpengaruh secara positif terhadap brand love penggemar FC Barcelona di Jabodetabek.

ABSTRACT
This study aimed to analyze influences of online marketing and mobile marketing on brand love FC Barcelona fans. There are 178 respondents of this study who are FC Barcelona fans in Jabodetabek. This study uses multiple regression to process the data. The result of this study shows that its only online marketing using Instagram are significantly affect brand love FC Barcelona fans in Jabodetabek"
S66996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiqa Aji Nur Malika
"Penerapan pemasaran digital saat ini semakin banyak dilakukan mengingat persaingan industri terutama bidang e-commerce semakin ketat. Sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee telah mengadopsi sebuah penggunaan teknologi augmented reality virtual try on sebagai salah satu bentuk upaya pemasaran digitalnya untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan fitur augmented reality virtual try on terhadap persepsi kesenangan dan kepuasan pengguna yang dirasakan secara online. Penelitian ini mengambil studi pada fitur virtual try on yang terdapat pada e-commerce Shopee Indonesia untuk produk kecantikan, yang disebut Shopee Beauty Cam, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik survey terhadap jumlah 130 responden yang merupakan pengguna Shopee Beauty Cam. Analisis data pada penelitian ini diperoleh menggunakan PLS-SEM yang menunjukkan hasil bahwa dimensi dari variabel augmented reality yang terdiri dari dimensi perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap online perceived enjoyment. Lalu, dimensi perceived usefulness dan perceived interactivity berpengaruh positif terhadap e-satisfaction. Serta online perceived enjoyment berpengaruh positif terhadap e-satisfaction.

The application of digital marketing is currently used in considering the high industry competition, especially in the e-commerce sector, which is getting tougher. As one of the largest e-commerce in Indonesia, Shopee has adopted an augmented reality virtual try-on technology as a form of digital marketing efforts to increase user experience. This research was conducted to analyze the effect of augmented reality virtual try-on on users’ online perceived enjoyment and e-satisfaction. This research takes a study on the virtual try on a feature found in Shopee Indonesia for beauty products called Shopee Beauty Cam. This research uses a quantitative approach through survey techniques with a total of 130 respondents who are Shopee Beauty Cam users. Data analysis in this study was obtained using PLS-SEM, which showed that the dimensions of the augmented reality variable, which consisted of perceived usefulness and perceived ease of use positively impact online perceived enjoyment. Then, the dimensions of perceived usefulness and perceived interactivity positively impact e-satisfaction, and online perceived enjoyment positively impacts e-satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadifa Aska
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai bagaimana online impulsive buying di kalangan penggemar K-Pop khususnya Carats dan NCTzens yang dipengaruhi oleh konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar. Studi-studi terdahulu telah menemukan bahwa impulsive buying seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa alasan, seperti faktor kemudahan teknologi dan konformitas sosial oleh teman sebaya yang berlangsung melalui interaksi yang riil. Akan tetapi, kedua alasan ini belum mewakili adanya pengaruh dari teknologi dan sosial media dan loyalitas penggemar dalam fenomena online impulsive buying yang dilakukan penggemar K-Pop di Indonesia. Kelompok penggemar K-Pop di Indonesia yang berbasis secara virtual dapat membentuk model baru dari konformitas sosial, dimana konformitas tersebut dilakukan secara daring dengan perantara media sosial. Sebagai dua dari lima kelompok penggemar K-Pop terbesar di Indonesia, penelitian ini menggunakan Carats dan NCTzens sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini berargumen bahwa online impulsive buying yang dilakukan oleh Carats dan NCTzens dapat terjadi karena adanya faktor konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar yang mereka rasakan. Penelitian ini akan menggali alasan tersebut dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner pada penggemar K-Pop di Indonesia melalui media sosial Twitter. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai April 2023 dan hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya virtual dan loyalitas penggemar terhadap online impulsive buying. Selain itu, keberadaan variabel kontrol kelompok usia memiliki pengaruh pada variabel independen dan dependen dari penelitian ini.

This study aims to explain how online impulsive buying among K-Pop fans especially Carats and NCTzens is influenced by virtual peer conformity and fan loyalty. Previous studies have found that a person's impulsive buying can be influenced by several reasons, such as the ease of technology and social conformity by peers that takes place through real interactions. However, these two reasons do not yet represent the influence of technology and social media alongside fan loyalty in the online impulsive buying phenomenon by K-Pop fans in Indonesia. Virtually based groups of K-Pop fans in Indonesia can form a new model of social conformity, where the conformity is carried out online with social media intermediaries. As two of five largest groups of K-Pop fans in Indonesia, this study uses Carats and NCTzens as research subjects. Therefore, this study argues that online impulsive buying by Carats and NCTzens fan groups can occur due to virtual peer conformity factors and the fan loyalty they feel. This research will explore these reasons by using a quantitative approach by distributing questionnaires to K-Pop fans in Indonesia via social media Twitter. This research was conducted from February to April 2023 and the results of this study are that there is a significant relationship between virtual peer conformity and fan loyalty to online impulsive buying. In addition, the existence of the age group control variable has an influence on the independent and dependent variables of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>