Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Najma Litany Adhyaksana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Nadila
"Female Genital Mutilation atau yang dikenal dengan sunat perempuan, merupakan praktik yang masih kental dilakukan. Tujuan makalah non seminar ini untuk memahami motif di balik praktik sunat perempuan. Penulisan menggunakan studi literatur sebagai sumber kajian. Hasil dari pengamatan ini adalah adanya nilai bahwa hak kebertubuhan perempuan untuk mencapai kepuasan seksual harus dibatasi. Hal ini lahir akibat konstruksi sosial patriarki yang mengharuskan perempuan tidak permisif dan lsquo;suci rsquo;. Secara medis, praktik sunat perempuan tidak membawa kemaslahatan apapun, bahkan cenderung lebih membahayakan nyawa perempuan. Kendati demikian, praktik ini masih dilakukan dikarenakan pemaknaan sunat perempuan bagi kehidupan sosial dipengaruhi oleh tradisi turun-menurun dan agama.

Female Genital Mutilation or known as female circumcision, is a practice that is still thick. The purpose of this non-seminar paper is to understand the motives behind the practice of female circumcision. Writing using literature study as a source of study. The result of this observation is the value that the right of women to reach sexual satisfaction must be limited. This is born due to patriarchal social construction which requires women not to be permissive and 39;holy 39;. Medically, the practice of female circumcision does not bring any benefit, even more likely to endanger the lives of women. Nevertheless, this practice is still done because the meaning of female circumcision for social life is influenced by the tradition of descent and religion. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fierenziana Getruida Junus
"Penelitian ini bertujuan memperlihatkan penggambaran seksualitas perempuan dalam novel Pengakuan Pariyem -karya Linus Suryadi Ag dan Saman karya Ayu Utami dan menganalisis falosentrisme dan jouissance yang muncul. 'Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan tekstual dengan menggunakan fokalisasi atau sudut pandang serta menerapkan .konsep falosentrisme dan jouissance. Dari hasil analisis ditemukan bahwa penggambaran seksualitas perempuan. yang- falosentris dalam Pengakuan Pariyem lebih besar frekuensi kemunculannya .daripada dalam Saman; sementara- itu; jouissance dalam penggambaran seksualitas perempuan lebih besar frekuensi kemunculannya dalam Saman daripada dalam Pengakuan Pariyem.
Penggambaran seksualitas perempuan yang sangat falosentris berimplikasi pada pornografi, kekerasan seksual, dan mitos tentang seksualitas perempuan. Sementara itu, jouissance. muncul sebagai rekomendasi untuk tidak melanggengkan pandangan yang falosentris tentang seksualitas perempuan.

Phallocentrism and Jouissance : Female Sexuality Description in "Pengakuan Pariyemn by Linus Suryadi Ag and ?Saman" by Ayu UtamiThe aim of this research is to describe female sexuality in two novels, Pengakuan Pariyem by Linus Suryadi Ag and Saman by Ayu Utami, and to analyze phallocentrism and jouissance set forth in these novels.
This research is undertaken by applying textual analysis and adopting the concept of phallocentrism and jouissance. This research shows that the description of female sexuality in Pengakuan Pariyem quantitatively has a larger amount than in Saman. In contrary, jouissance in Saman quantitatively has a larger amount than in Pengakuan Pariyem. Phallocentrism has the implication to pornography, sexual violence, and myth of female sexuality. Whilst jouissance may become a recommendation to create another image of female sexuality which is beyond the phailocentrism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rido Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas
direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing
dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film
eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan di dunia internasional. Dengan
melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah
membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film
tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil
penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan
secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film
eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi
ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan
strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton
internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran
narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat
dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya
adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton
menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film
(distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan
meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan
(identification).

ABSTRACT
This thesis discusses how mysticism and sexuality are represented in the process
of cultural translation and cultural borrowing in Lady Terminator , Queen of Black
Magic and Mystics in Bali, three internationally distributed exploitation films
from Indonesia. By doing textual and contextual analysis, the main purpose of this
study is to dismantle the strategies used in the meaning making process in the
three films. Research finding reveal that internationally distributed exploitation
films from Indonesia are still loyal to the elements that define exploitation films
(violence, and sexuality) and also an element of mysticism which is a special
characteristic of exploitation films from Indonesia. These films strategically
utilize elements of mysticism as an appeal to an international audience. However,
there are strategies apply both at the level of the narrative and the visual to ensure
the products of popular culture can be enjoyed or even understood by an
international audience and one of them is to rationalize the element of mysticism.
In addition to making the audience enjoy the exoticism offered and felt within the
narrative of the film (distancing), these films also use the strategy of intertextuality
to imitate Hollywood movies, such as Terminator, to create proximity
(identification).;"
2016
T45910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentine Natasha
"Skripsi ini membahas tentang adanya sebuah tema kegilaan dalam masyarakat yang di representasikan dalam narasi Novel Naked Lunch. Dalam menggali tema ini, fokus pembahasan di titik beratkan pada bagaimana karakter Mugwump dan Mary menggunakan seksualitas mereka untuk memberikan tekanan pada karakter-karakter yang sifatnya subordinat. Pendekatan utama yang dipakai sebagai pondasi analisis adalah pendekatan new criticism. Fokus analisis penulisan ini terletak pada formulasi tema kegilaan yang muncul dalam representasi masyarakat melalui seksulitas, dan pembuktian tema melalui reaksi atas wacana seksualitas yang berjalan dalam cerita.

This study is about finding a theme about madness in a society that is represented in Naked Lunch. The focus of this study is on how the character Mugwump and Mary uses their sexuality as means of power to oppress the other subordinate characters. The approach that is used in analyzing the novel is new criticism. There are two major points that this study attempts to make. First, how the theme of madness is formulated through the use of sexuality in representing the society. Second, how madness is shown as a reaction to the discourse of sexuality that exist in the narration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Reza Chairani
"ABSTRAK
Inses merupakan salah satu isu yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Ketika mendengar kata inses, masyarakat cenderung memiliki konotasi negatif mengenai isu tersebut. Penyebab kecenderungan ini adalah berbagai peraturan dan norma dalam masyarakat yang sudah ada sejak lama dan memiliki sanksi yang berat jika dilanggar. Hal ini menyebabkan ketika peristiwa inses terjadi, peninjauan dari sudut pandang pelaku luput untuk dilakukan. Penelitian ini mencoba membahas inses dari sudut pandang seksualitas pelaku, mengulik lebih dalam mengenai alasan mengapa pelaku memilih untuk melakukan inses dan bagaimana pelaku memaknai hubungan inses dibalik tabu inses yang kuat di masyarakat. Data yang didapat selama penelitian kemudian ditelaah dengan sudut pandang antropologi, dalam perdebatan antara Freud yang mengatakan bahwa inses merupakan hal alamiah, dan Westermarck yang mengatakan bahwa manusia secara alamiah menghindari inses. Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih sembilan bulan menggunakan metode kualitatif, wawancara mendalam untuk mengulik life history, serta studi literatur. Penelaahan peristiwa inses dari sudut pandang seksualitas pelaku akan memberi gambaran yang lebih luas mengenai peran lingkungan sosial dalam peristiwa inses serta pembahasan kembali mengenai cultural constraints yang ada dalam masyarakat.

ABSTRACT
Incest is a very sensitive issue for Indonesian people in general, as people tend to connote that word to negative things. The negative tendency is due to various rules and norms that established the sanction to those who violated the rules. It is then caused people to overlook the doer rsquo s point of view. This research discusses incest from the doer rsquo s sexuality, to seek more about the reason why they choose to do incest and how they percieved what they have done amongst the strong taboo in society. Data collected during the time of research then being analized from anthropological perspective, between Freud mdash who said that incest is a natural thing mdash and Westermarck mdash who said that human naturally averse to do incest mdash theory debate. The data were collected over a period of approximately nine months using qualitative methods, in depth interviews to know the doer rsquo s life history, and literature studies. Seeing incest from the doer rsquo s sexuality will give broader picture of the social environment rsquo s roles in the context of incest itself and give space to reconsider about cultural constraints that exist in society."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Adlina
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan simultan antara tatanan gender Alawiyyin dengan pengekspresian seksualitas janda dimulai dari konsepsi perempuan ideal sebagai ‘syarifa’ lengkap dengan formulasi kolektif akan identitas tersebut hingga upaya yang dilakukan perempuan untuk menegosiasikan tatanan gender komunitas dengan memainkan subjektivitas dan agensi yang semakin luas ketika lepas dari perkawinan. Saya menggunakan pendekatan etnografi berupa wawancara mendalam dan observasi partisipasi terhadap lima janda Alawiyyin di Yayasan DR. Triangulasi data juga dilakukan terhadap pengurus Yayasan DR, anak-anak perempuan, relawan pengajar, hingga janda-janda lainnya untuk memperdalam analisa tulisan ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan fleksibilitas agensi yang terwujud pada reaktualisasi tindakan janda ketika menegosiasikan tatanan kolektif baik dalam menolak wacana dominan, mengadopsi posisi ‘subjek’ baru serta sebagai individu yang diberdayakan. Keberadaan Yayasan DR memicu subjektivitas kolektif untuk mengubah persepsi akan status janda sekaligus ikut mengintervensi seksualitas mereka dan mentranskripsikan struktur kolektif meski tidak menyentuh ranah pribadi. Dengan begitu, sensibilitas diri ataupun kolektif memperluas agensi janda namun bukan berarti membuat mereka berkehendak bebas di luar budaya

This bachelor thesis discussed simultaneously relationship between the Alawiyyin gender order and the expression of widow sexuality starting from the conception of an ideal woman as a 'syarifa' complete with a collective formulation of that identity to the efforts of women to negotiate a community gender order by playing wider subjectivity and agency when released from marriage. I use an ethnographic approach in the form of in-depth interviews and participatory observation of five Janda Alawiyyin at Yayasan DR. Data triangulation was also carried out on the administrators of the Yayasan DR, daughters, teaching volunteers, and other widows to deepen the analysis of this paper. The results of this study indicate agency flexibility manifested in the actualization of widows' actions when negotiating a collective order both in rejecting dominant discourse, adopting new 'subject' positions as well as empowered individuals. The existence of Yayasan DR triggers collective subjectivity to change perceptions of the status of widows while at the same time intervening in their sexuality and transcribing the collective structure even though it does not touch the personal sphere. In this way, self or collective sensibility expands widows' agencies, but that does not mean that they will be free outside of culture"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Yasir Alimi
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2004
305.3 MOH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Risna W. Rizal
"Berangkat dari teori Foucault yang menyatakan bahwa seksualitas merupakan suatu konstruksi sosial yang terbentuk dari pengaruh kekuasaan, dan wacana-wacana seputar seksualitas, dan membagi seksualitas lewat konsep Ars Erotica atau Scientia Sexualis, Skripsi ini menggunakan teori itu untuk menganalisis tentang homoseksualitas dalam konstruksi sosial masyarakat Jepang lewat perkembangan wacana tentang homoseksualitas dari masa ke masa. Proses pengumpulan data dilakukan lewat analisis wacana dan studi literatur berupa buku, artikel, dan film yang tersedia mengenai homoseksualitas dalam masyarakat Jepang. Hasilnya menunjukkan bahwa homoseksualitas dalam konstruksi sosial mengalami perubahan dari Ars Erotica ke Scientia Seksualis bersamaan dengan transisi dari Jaman Edo ke Meiji, ditandai dengan perubahan dari istilah Nanshoku ke Douseiai, kemudian hingga kini masih terjadi perkembangan wacana tentang homoseksualitas dan homoseksualitas mendapatkan pencitraan yang beragam dalam media populer (televisi, film, majalah, dan manga) di masyarakat Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rofiah
"Islam hadir mengubah tradisi yang menistakan perempuan secara gradual dneganmmpertimbangkan realitas riil yang ada. Tarik menarik antara pesan islam tentang seksualitas permpuan yang memanusiakan dan tradisi yang menistakan terus berlangsung hingga kini. Hasil antara lain adalah lahirnya tradisi dan pemahaman yang justru melemahkan seksualitas perempuan atas nama islam. Strategi penting yang harus dimulai antara lain adalah mengintegrasikan tafsir alternative atas islam dengan upaya-upaya lain dalam mewujudkan tatanan yang adil gender."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2008
170 JPMP 58 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>