Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143632 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Philipo Senjaya
"ABSTRAK
Matahari Department Store merupakan salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesoris, produk kecantikan, hingga peralatan rumah tangga dengan harga terjangkau. Namun, beberapa tahun terakhir, performanya kian meredup dengan tutupnya beberapa gerai yang ada di Jakarta. Penelitian ini mencoba memberikan rekomendasi rancangan peningkatan kualitas layanan menggunakan Modified Servqual, Model Kano, dan Quality Function Deployment. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei terhadap 10 sub dimensi layanan. Pada akhirnya, terdapat 6 persyaratan teknis yang perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan dari Matahari Department Store yang berlokasi di Jakarta.

ABSTRACT
Matahari Department Store is one of the leading retail companies in Indonesia that provides fashion, accessories, beauty products and household appliances with affordable prices. However, in recent years, the performance has faded with the closing of several outlets in Jakarta. This study tries to provide recommendations for service quality improvement using Modified Servqual, Kano Model, and Quality Function Deployment method. The study was conducted by surveying 10 sub-dimensions of service. In the end, there are 6 technical requirements that need to be implemented to improve the service quality of Matahari Department Store located in Jakarta.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Rifai
"Penulisan ini membahas mengenai manajemen sekuriti yang dilakukan oleh PT.X dalam melakukan pencegahan serangan bom di gereja Y. Di Indonesia, gereja merupakan salah satu target dari pelaku terorisme sehingga gereja rentan terjadi kasus kejahatan terurama terorisme dengan serangan bom. Gereja Y sebagai gereja yang cukup besar meminta PT.X untuk melakukan pengamanan di gereja Y dalam mencegah terjadinya hal tersebut. Manajemen Sekuriti PT.X sudah melaksanakan manajemen sekuriti berdasarkan lima tahap yaitu planning, organizing, staffing, directing, dan controlling. Manajemen sekuriti yang dilakukan oleh PT. X juga dapat dianalisis sebagai guardian dan manajer dalam Routine Activity Theory. Selain secara akademis, secara terapan, manajemen sekuriti PT. untuk pencegahan serangan bom di gereja Y diharapkan dapat menjadi acuan bagi pencegahan serangan bom di gereja lain.

This paper discusses security management done by X Ltd. in preventing bomb attack in Y church. In Indonesia, churches are one of the targets of terrorists thus making it vulnerable towards crime, especially terrorism with bombing as its method of attack. Y church as a fairly big church asks X Ltd. to provide security in Y church in preventing bombings. X Ltd. Security Management has do security management in five steps; which are planning, organizing, staffing, directing, and controlling. Security management done by X Ltd. can also be analyzed as guardian and manager in routine activity theory. Other than academic purpose, security management of X Ltd. for preventing bombing in Y church is expected to be an example for bombing prevention strategy for other churches."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Murrin
"ABSTRAK
Omnichannel marketing adalah sebuah pendekatan pemasaran yang mementingkan pengalaman konsumen yang ldquo;mulus rdquo; saat terjadi proses pemasaran. Untuk mencapai omnichannel marketing, pemasar menggunakan strategi O2O. Strategi O2O Online-to-Offline, dan Offline-to-Online , adalah strategi yang memadukan channel-channel online dan offline suatu toko untuk memudahkan konsumen. Setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda untuk mencapai omnichannel marketing, dan Ramayana memutuskan untuk bekerjasama dengan Tokopedia untuk menjalankan Strategi O2O. Tulisan ini dibuat untuk mengkaji strategi Ramayana tersebut dengan dibandingkan dengan perusahaan lain. Strategi yang dilakukan oleh Ramayana untuk mengandeng Tokopedia dapat memberikan manfaat-manfaat tersendiri bagi Ramayana jika dibandingkan dengan strategi pemasaran dari perusahaan lain, yaitu kepraktisan yang didapat oleh Ramayana karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan modal untuk menambah berbagai infrastruktur bagi konsumen dan penambahan khalayak sasaran bagi Ramayana yang berasal dari Tokopedia. Srategi tersebut juga berpotensi untuk digunakan oleh perusahaan lain di masa mendatang dengan banyaknya perusahaan baru yang memfasilitasi strategi tersebut di Indonesia.

ABSTRACT
Omnichannel Marketing is an approach that highlights the importance of a ldquo seamless rdquo consumer experience in a marketing process. To achieve an omnichannel marketing, marketers use O2O strategy. O2O strategy Online to Offline, and Offline to Online , is the strategy that combines online and offline channels of a shop to facilitate consumers in buying process. Each company has developed their own strategy to achieve omnichannel marketing, and Ramayana has decided to cooperate with Tokopedia to run its O2O Strategy. This paper examines the said strategy and compares it to other kinds of strategy. The decision to cooperate with Tokopedia has shown multiple advantages for Ramayana, such as the practicality since it eliminates the need to add more infrastructure of its own and the addition of target consumers from Tokopedia. Said strategy also shows potential in the upcoming future to be applied for other firms, since there are more upcoming new specialized firms that facilitate the strategy in Indonesia.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farzani Goernawan
"Sektor eceran merupakan salah satu lahan yang paling banyak diterjuni para pedagang mulai dari kaki lima, koperasi, swasta nasional bermodal besar dan menengah hingga BUMN dan merupakan sektor industri yang tumbuh paling cepat. Bisnis eceran modern mulal berkembang sejak tahun 1980-an ditandai dengan munculnya pasar-pasar swalayan (supermarket dan department store) di Jakarta. Ada indikasi kuat bahwa pola perkembangan tersebut diikuti oleh kota-kota besar utama di Indonesia antara lain di Medan, Bandung, Surabaya dan Ujung Pandang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata sekitar 6% setahun dan populasi yang sedemikian besar merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan eceran asing untuk membuka usahanya disini. Selain itu tidak adanya peraturan, apalagi undang-undarg, tentang sektor eceran menciptakan peluang bagi masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia. Dituntut kretivitas dan profesionalisme yang tinggi dalam pengelolaannya r.iengingat semain ketatnya persaingan yang ada terutama dengan bermunculannya perusahaan eceran asing yang sudah memiliki pengalaman profesional tidak saja di pasar domestiknya tetapi juga di pasaran internasional.
PT Sarinah sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang retail walaupun relatif tua usianya tetapi telah tertinggal jauh dari kompetitor domestik sekelasnya. Dalam pembenahan kembali kegiatan usaha perusahaan, manajemen Sarinah telah menyusun suatu Rencana Kerja Jangka Panjang baik untuk perusahaan maupun unit-unit usahanya yang didasarkan pada suatu analisa Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dan strategi apa yang sebaiknya diambil. Strategi perusahaan terbagi menjadi dua peniode yaitu periode stabilisasi untuk kurun waktu tahun 1991-1992 dan periode pertumbuhan untuk kurun waktu tahun 1993-1995. Dalam periode stabilisasi ini strategi yang diterapkan adalah tetap meneruskan pelayanan kepada masyarakat dengan menjual barang dan jasa yang sama di pasar yang sama dan didukung oleh sektor fungsional yang ada dengan memfokuskan keputusan strategisnya pada upaya peningkatan perbaikan prestasi fungsional yang ada. Sedangkan strategi yang dipilih selama periode pertumbuhan adalah menambah bidang usaha untuk memperluas pasar serta memfokuskan keputusan strategisnya kepada upaya peningkatan laju pertumbuhan usaha sesuai misi perusahaan.
Pada dasarnya kegiatan retail adalah kegiatan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi atau rumah tangga. Oleh sebab itu strategi yang ditentukan oleh manajemen PT Sarlnah terfokus pada bauran retail (retail mix) yang terdiri atas aspek merchandise / produk, lokasi, harga, suasana toko, pelayanan dan advertensi sebagal berikut:
(a). Strategi merchandise yang diterapkan bertujuan meningkatkan tingkat produk tivitas sales per meter persegi dengan cara: (1) menentukan barang apa saja yang akan dijual dengan mengikut sertakan divisi operasi dan divisi keuangan & akuntansi (2) bekerja sama dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pengadaan barang yang mengarah kepada barang-barang fast movers, (3) membagl pilihan produk yang akan dijual menjadl 2 kelompok yaltu untuk target pasar kelompok masyarakat kelas menengah keatas serta wisatawan manca negara dan untuk target pasar kelas menengah kebawah.
(b). Strategi harga yang ditentukan oleh manajemen ditujukan untuk barang-barang diluar Brand Name dengan tujuan untuk menekan cost serendah mungkin. Srategi ini mencakup (1) peningkatan mark up dengan harga jual yang sama atau menurunkan harga jual dengan mark up yang sama, (2) penyesuaian pembayaran dengan turn-over diatas 3 pembayaran dengan kredit 3 bulan dan seterusnya dan (3) menghlndarl supplier yang hit-and-run dan diganti dengan membeli langsung pada distributor atau agen.
(c). Strategi pelayanan konsumen dalam hal ini berkaitan erat dengan strategi sumber daya manusia yang bertujuan menlngkatkan ketrampilan manajerial dan profeslonalisme dibidang retail. Strategi ini mencakup: (1) kegiatan recruitment, (2) pendidlkan dan latihan, (3) promosi, (4) penilaian kerja dan (5) imbalan jasa.
(d). Strategi lokasi yang dilaksanakan oleh manajemen bertujuan untuk memberikan ciri tersendiri dari gedung sehingga membedakannya dari bangunan perkantoran disekitarnya. Strategi ini dilaksanakan dangan cara: (1) melaksanakan renovasi luar dan dalam bangunan, (2) momperlancar arus kenderaan keluar-masuk areal gedung dan (3) membenahi pelataran parkir yang ada.
(e). Strategi promosi bertujuan untuk menjangkau pasar (market) yang Ieblh luas. Untuk jangka pendek dilakukan dengan cara memberikan. hadiah bagi konsumen yang berbelanja sejumlah nilai tertentu. Sedangkan untuk jangka panjang adalah dengan melakukan penjadwalan promosi baik in-store maupun out-store.
(f). Strategi suasana toko bortujuan untuk meningkatkan suasana berbelanja yang nyaman bagi konsumen yang dilaksanakan dengan (1) perancangan toko acara Iebih profesional, (2) perbaikan lay-out dan merchandise, (3) pembatasan jumlah persediaan agar tidak jauh melebihi kemampuan toko dan (4) melaksanakan renovasi design Interior.
Berdasarkan hasil survey kompetitor yang pernah dilakukan sendiri oleh Sarinah dengan pengamatan terhadap kelangkapan barang dan situasi department store ( tersedianya areal parkir, floor guide, customer service, store design, promosi dan kenyamanan pengunung), maka kedudukan Sarinah adalah satu tingkat dengan Pasaraya-Blok M, Diamond Department Store-Kelapa Gading, Matahari Department Store-Rawamagun dan Cahaya Department Store-Blok M, setingkat dibawah Metro Department Store dan Pondok lndah Mall dan setingkat diatas Ramayana, Rimo dan Robinson serta Department Store Matahari dilokasi lain. Dalam hal ini pesaing terberat adalah Pasaraya-Blok M yang menawarkan jenis barang yang relatif sama dengan Sarinah, memiliki sales floor 2,5 kali lebih besar sehingga memungkinkan menawarkan barang dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan Srinah. Selain itu suasana toko yang dikelola secara profesional serta kegiatan promosi yang dilancarkan dengan gencar mengaklbatkan Pasaraya lebih terkenal dari Sarinah.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan berasal dari lingkungan eksternal (lingkungan operasional) yaitu kompetitor perusahaan eceran asing dan lingkungan internal yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang belum efektif. Usulan pemecahan masalah kompetitor adalah dengan terus meningkatkan kemampuan bersaing karena membendung masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia adalah sulit. Usulan pemecahan masalah pokok lingkungan internal perusahaan adalah dengan merekrut tenaga-tenaga profesional dari luar apabila kebutuhan itu tidak dapat terpenuhi dan dalam meskipun sudah melalui program pendidikan dan pelatihan.
Tldak mudah bagi PT Sarinah sebagai suatu BUMN untuk bersaing dengan perusahaan swasta murni yang bergerak di bidang retail, karena selain mengemban misi mencari untung dalam kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari aturan-aturan pemerintah dalam rangka mengemban misi pemerintah. Hal ini harus menjadi cambuk bagi perusahaan untuk lebih profesional dalam pengelolaannya agar keberadaaanya dapat dipentahankan ditengah persaingan bisnis retail yang ketat. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ainin Muktirizka
"Maraknya bisnis ritel di Indonesia banyak ditandai dengan bermunculannya mal-mal dan tempat berbelanja lain. Perkembangan bisnis ini ternyata banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha asing dan lokal untuk menawarkan produk-produk internasional, baik melalui kerjasama lisensi ataupun franchise. Bentuk kerjasama franchise inilah yang dilakukan oleh PT.Pasaraya Nusakarya untuk menggandeng Seibu department store. Tempat belanja eksklusif yang juga menawarkan produk eksklusif menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha. Mereka memahami potensi Indonesia, khususnya Jabotabek yang mengalami peningkatan jumlah penduduk pada segmen menengah keatas, terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada waictu lama mencapai 7% per tahun.
Cara masuk bisnis ritel asing memang masih termasuk dalam DNI (Daftar Negatif Investasi), sehingga dipilih bentuk franchise merk dagang, karena bentuk ini banyak memiliki kelebihan dibanding joint venture atau lisensi. Pengelola Jakarta-Seibu adalah PT. Pasaraya Nusakarya yang tetap memperoleh bantuan teknis dan pihak Seibu Jepang. Banyaknya entree bisnis ritel di Indonesia menuntut pengelolaan yang tepat dan strategis. Oleh karena itu penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan bisnis serta memberi saran atau rekomendasi manajemen strategi menuju keberhasilan usaha Jakarta-seibu dalam menghadapi perdagangan bebas.
Jakarta-Seibu yang berlokasi di kompleks belanja Mega Pasaraya Blok-M menempati 4 lantai, dan resmi beroperasi bulan Oktober 1995. Di usianya yang masih muda, Jakarta-Seibu cukup baik dalam menghasilkan omzet penjualan, yaitu mencapai sekitar Rp.6,5 milyar dalam triwulan pertama tahun 1996. Namun angka tersebut masih sangat jauh dibanding dengan para pesaingnya, yaitu Metro dan Sogo department store, dan masih jauh pula dibandingkan target omset Seibu yang telah dìtetapkan, yaltu Rp 100 milyar dalam tahun 1996.
Sementara itu persaingan di bisnis ritel kelas ini dalam tahun mendatang akan semakin ketat. Banyak para pesaing dari Perancis, Jepang dan Amerika yang telah siap masuk ke Indonesia, diantararya Carrevor dan Mitsukoshi. Sehingga Jakarta-Seibu harus tepat mengambil langkah-langkah dalam strategi untuk terus berkembang atau minimal dapat bertahan di masa mendatang. Kondisi eksternal lain adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dengan selera yang lebih tinggi, menjadi salah satu peluang bagi Jakarta-Seibu. Tetapi beberapa keadaan seperti akan berlakunya AFTA, APEC, ekspansi pesaing serta loyalitas konsumen kepada suatu tempat perbelanjaan, menjadi ancaman yang harus dihadapi industri ini, khususnya oleh Seibu. Disamping itu kondisi internal Jakarta-Seibu ternyata cukup baik dengan beberapa kekuatan yang dirniliki, antara lain lokasi, nama Seibu yang telah dikenal, serta kualitas pilihan produk, disamping kelemahan utama dalam hal kualitas sumberdaya manusia.
Analisa dalam merumuskan manajemen strategi bagi pengelolaan bisnis Seibu dilakukan berdasar metoda analisa strategis F.David (1995), dengan rnenggunakan analisa SWOT dan matriks EFE (External Factor Evaluation)/IFE (internal Factor Evaluation). Hasil yang diperoleh dari setiap matriks tersebut diplotkan dalam matriks IE (internal-External). jajaran nilai dalam matriks IE terbagi dalam 3 kelompok nilai, yaitu nilai tinggi atau kuat untuk kisaran nilai 3.00 hingga 4.00. Kisaran nilai 2.00 hingga 2.99 mengandung arti sedang atau rata-rata, dari kisaran nilai 100 hingga 1.99 berarti rendah atau lemah.
Nilai yang didapat untuk matriks EFE adalah 2.43 yang berarti Seibu dinilai memiliki kemampuan sedang atau cukup dalam menghadapi lingkungan luarnya. Sedang nilai total matirks IFE sebesar 2.79, berarti faktor-faktor internal yang dimiliki Seibu masih berada dalam kisaran nilai rata-rata, meskipun sedikit lebih kuat relatif terhadap kemampuan dalam menghadapi lingkungan luarnya. Dari kombinasi nilai EFE dan IFE, melalui matriks lE disarankan strategi yang perlu diambil adalah ?Hold and Maintain?. Formulasi strategi tersebut diwujudkan dalam tiga bentuk strategi, yaitu Strategi pengembangan produk, strategi positioning, strategi micro merchandising dan strategi keunggulan bersaing (relatif terhadap pesaing yang ada).
Dalam keempat strategi tersebut diatas, orientasi pada pelayanan merupakan hal yang paling penting dan termasuk dalam elemen pendukung seluruh strategi. Pelayanan akan tercakup mulai dan pengembangan produk, positioning, micro merchandising dalam bentuk memenuhi kemauan dan keinginan konsumen yang unik serta dalam meningkatkan nilai tambah. Dengan kata lain, Jakarta-Seibu perlu menekankan pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang membuat suatu produk lebih bernilai, sekaligus memberikan citra perusahaan. Lebih jauh lagi, pelayanan yang superior dapat menjadi keunggulan bersaing karena membangun nilai/harga yang premium serta dapat meningkatkan pangsa pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Putri Hetasari
"Department Store memiliki peranan penting dalam bisnis retail sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup masyarakat masa kini. Selain dengan menambah gerai yang ada agar dapat menarik konsumen untuk datang dan merebut pangsa pasar konsumen yang ada, penampilan dan penataan yang menarik menjadi suatu tuntutan. Sehingga store image merupakan salah satu dalam mempengaruhi pilihan toko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui store image Ramayana, Matahari, dan Metro Department Store berdasarkan persepsi konsumen terhadap dimensi-dimensi yang terdapat pada masing-masing Department Store dan melakukan perbandingan dan menganalisa store image yang terbentuk pada masing-masing Department store. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk delapan dimensi store image pada Department store dan Metro Department Store memiliki keunggulan yang terbanyak dibandingkan kedua Department store lainnya.

Department store has an important role in the retail business in line with the times and the needs of people living today. In addition to adding existing outlets in order to attract consumers to come and seize market share of existing customers, an attractive appearance and arrangement becomes a demand. So that the store image is one in influencing store choice. This study aims to determine the store image of Ramayana, Matahari, and the Metro Department Store based on consumer perceptions of the dimensions contained in each of the Department store and do a comparison and analyze store image formed on each Department store. The results of this study indicate that the eight dimensions of store image formed on the department store and the Metro Department Store has the most advantages compared to the two other department stores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry, John William
New York : Macmillan, 1960
658.871 FER h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soedjarwo Soeromuhardjo
"Dalam karya akhir ini, penulis menguraikan mengenai strategi bersaing Cahaya dan Matahari department store. Cahaya dan Matahari melayani pasar yang sama, mempunyai strategi generik yang sama, dan bersaing secara langsung. Analisis dimulai dari sumber-sumber keunggulan bersaing yang ada didalam perusahaan, yaitu pada rantai nilai. Analisis rantai nilai dimulai dengan membuat model rantai nilai untuk department store. Pada rantai nilai tertentu, penulis membuat survey penilaian _oleh pelanggan, untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi pelanggan terhadap sembilan department store terkemuka di Jakarta. Analisis berikutnya adalah terhadap strategi generik yang digunakan, analisis internal, analisis dan pemilihan grand strategy, analisis lingkungan industri, analisis lingkungan remote, dan bersaing dalam kemampuan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Cahyani Mei Yanti
"Salah satu ciri dari industri ritel adalah hambatan masuknya rendah (low barrier to entry), hal tersebut yang selalu menjadi faktor pendorong bagi retailer lokal maupun retailer asing untuk selalu melakukan ekspansi usahanya. Pesatnya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan (shopping center) seperti plaza dan mall di Indonesia di satu pihak telah memberi peluang bagi Para retailer dalam melakukan ekspansi usahanya, tetapi di lain pihak telah ikut memicu tingginya intensitas persaingan karena semakin banyak retailer yang bermain di bisnis ritel. Ditambah lagi dengan derasnya arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia banyak retailer asing yang melakukan ekspansi usaha di pasar domestik.
Matahari Department Store meskipun termasuk salah satu retailer lokal terbesar di Indonesia namun dewasa ini tidak bisa menghindar dari ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari retailer lokal maupun retailer asing. Untuk itu Matahari Department Store memerlukan pemantauan perubahan-perubahan lingkungan eksternalnya kemudian mengantisipasi perubahan-perubahan eksternal tersebut dengan menggunakan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan teori manajemen strategis, penelitian ini mencoba untuk dapat merumuskan strategi peningkatan daya saing yang dibutuhkan perusahaan khususnya Matahari Department Store agar bisa mempertahankan kepemimpinan pasar. Perumusan strategi dilakukan dengan alat Analisis Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan prioritas-prioritas elemen yang perlu dikembangkan di bisnis ritel. Penelitian diawali dengan menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Kemudian penelitian diakhiri dengan analisis hasil uji Proses Hirarki Analitik.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Matahari Department Store perlu melakukan strategi diferensiasi harga, produk dan layanan khususnya untuk segmen pasar kelas A plus dan segmen kelas A untuk dapat meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi era globalisasi."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>