Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomy Aziz Susiawan
"Sebuah proyek konstruksi terdiri dari banyak kegiatan. Agar lebih mudah dikelola, kegiatan dibagi menjadi lebih kecil yang disebut paket pekerjaan. Sementara pekerjaan pada proyek konstruksi dan unsur-unsurnya relatif sama dan ini dapat distandardisasi dan digunakan sebagai dasar untuk program universal untuk pekerjaan konstruksi. Standarisasi WBS akan memungkinkan otomatisasi proses perencanaan proyek dan karenanya akan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk proyek pelabuhan, mengidentifikasi sumber risiko yang berpotensi bahaya dapat terjadi dan untuk mengembangkan rencana keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko standar, ini akan menjadi cara untuk mencegah, mengurangi dan menghilangkan risiko kecelakaan kerja untuk mendapatkan kecelakaan nol di lokasi konstruksi. Metode penelitian ini menggunakan metode survei kepada para pakar pelabuhan laut untuk mengetahui standar WBS. Menggunakan analisis risiko yang telah disurvei dan divalidasi oleh para pakar sebagai dasar dalam pengembangan standar WBS. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan standar WBS pada proyek konstruksi pelabuhan laut.

A construction project consist of many activities. In order to make it easier to manage, the activities broken down into smaller one that called work package. Meanwhile the work on the construction project and its elements is relatively similar and this can be standardized and used as the basis for a universal program for construction works. Standardization of the WBS will enable the automation of the project planning pprocess and hence will minimize the occurence of work accidents on construction project. The aim of this sudy is to develop a risk based WBS standard for seaport project, identify source of potentially dangerous risk may occur and to develop safety plan using a standardized risk based WBS, this will be a way to preventing, reducing and nullifying the risk of workplace accidents to obtain zero accidents in a construction site. This research method uses survey method to sea port experts to know WBS standard. Using pareto analysis to determine the predominant risk based on Bill of Quantity of some previous port project. It is expected that this research can become a standard reference of WBS in sea port construction project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Pradipta Hudoyo
"Pada perencanaan sebuah proyek keberadaan Work Breakdown Structure tidak dapat dihindari, sebab WBS merupakan tahap awal dari manajemen proyek yang membagi kegiatan menjadi paket-paket pekerjaan kecil sehingga mudah untuk dikelola. WBS sangat penting dalam perencanaan proyek karenanya diperlukan adanya standarisasi WBS. Penelitian ini memiliki tujuan untuk pengembangan standarisasi WBS berbasis risiko terhadap kinerja biaya pada proyek konstruksi pelabuhan laut dalam perspektif kontraktor. Metode penelitian ini menggunakan metode survei kepada para pakar pelabuhan laut untuk mengetahui standar WBS. Menggunakan analisis risiko yang telah disurvei dan divalidasi oleh para pakar sebagai dasar dalam pengembangan standar WBS. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan standar WBS pada proyek konstruksi pelabuhan laut.

In the planning of a project Work Breakdown Structure existence can not be avoided because the WBS is the initial stage of the project management activities are split into smaller work packages making it easy to manage. WBS is very important in project planning therefore necessary to standardize the WBS. This research has the goal of developing standards-based WBS risks to performance fees on the sea port construction project in the perspective of the contractor. This research method uses a survey method to sea port experts to find out WBS standards. Using risk analysis which has been surveyed and validated by experts as the basis for the development of WBS standards. This study is expected to be a reference standard WBS at sea port construction project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggraini
"Work Breakdown Structure (WBS) membentuk dasar dari sebagian besar proses manajemen proyek. Terlepas dari keunikan masing-masing proyek, sebagian besar bangunan mengandung pilihan unsur yang serumpun yang menjadikannya dasar bagi banyak struktur. Ini dapat distandarisasi dan digunakan sebagai dasar program universal untuk pekerjaan konstruksi. Aktivitas kerja dalam proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah terjadinya kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya di setiap paket kerja, metode, aktivitas, sumber daya, dan lingkungan WBS. Ini memunculkan kebutuhan akan WBS standar yang menjadi dasar penyajian penilaian risiko, dampak, dan frekuensi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode implementasi, kegiatan, sumber daya, potensi risiko bahaya dan perencanaan keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko dari pekerjaan konstruksi stadion. Selain itu, standar WBS berbasis risiko akan membantu mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan bahkan menihilkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi.

The Work Breakdown Structure (WBS) forms the base of most project management processes. Despite the uniqueness of each project, most buildings contain cognate, elemental options that makes for the bases of many structures. These can be standardized and used as the basis of a universal program for construction works. Work activities in construction projects can suffer disruptions that may be caused by numerous factors. One of these factors is the occurrence of work accidents. The prevention of said accidents can be done by conducting an identification and early analysis of potential hazards in every work package, method, activity, resource and environment of the WBS. This brings up the need for a standardized WBS from which the presentation of risk, impact, and frequency assessments of workplace accidents will be based. This study aims to develop a risk-based WBS standard for the safety planning of stadium construction. The outcome of this study are the WBS standards, implementation methods, activities, resources, potential hazard risks and safety planning using risk-based WBS of a stadium construction work. Furthermore, the risk-based WBS standard will help to prevent, reduce, eliminate and even nullify the risk of accidents occuring in the construction work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Budi Nugroho
"ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, pembangunan terowongan adalah infrastruktur alternatif yang dapat digunakan sebagai pilihan, terutama dalam kondisi medan yang sulit. Proyek pembangunan terowongan tidak dapat dipisahkan dari serangkaian tugas dalam bentuk kegiatan. Aktivitas kerja dapat mengalami gangguan yang disebabkan oleh berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan di tempat kerja dapat dicegah dengan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya yang ada di setiap kegiatan yang terkandung dalam Work Breakdown Structure (WBS) proyek. Dengan demikian, kebutuhan akan WBS standar sangat penting dalam menyajikan penilaian risiko, dampak dan frekuensi yang timbul dari kecelakaan di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan WBS standar untuk perencanaan keselamatan berbasis risiko pada pekerjaan konstruksi terowongan. WBS standar akan menjadi input utama untuk mengidentifikasi potensi risiko bahaya dan menghasilkan perencanaan keselamatan kerja berbasis risiko. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan survey dan wawancara mendalam terhadap para pakar. Penelitian ini menghasilkan WBS standar pekerjaan konstruksi terowongan yang terdiri dari enam level WBS dengan tujuh rumpun pekerjaan, dua puluh enam jenis pekerjaan, dan tujuh puluh Sembilan paket pekerjaan; dua belas risiko yang mempengaruhi kinerja safety secara dominan; dan WBS yang sudah dikembangkan berdasarkan tujuh belas tindakan preventif dan sembilan tindakan korektif, sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam pekerjaan konstruksi terowongan.

ABSTRACT
Along with advance era and technology, tunnel construction is the alternative infrastructure that can be used as an option, especially in difficult terrain conditions. The tunnel work project is a series of very complex activities. Work activities that are not supervised, causing the risk of these activities neglected. This has become one of the causes of workplace accidents. The risk of work accidents can be prevented by early identification and analysis of potential hazards in each of the activities listed in the project WBS. Therefore, the existence of WBS is needed in presenting a risk assessment, probability and impact arising from the work accidents. The aim of this study is to develop a standardized WBS for safety planning on tunnel construction work based on risk. The standardized WBS will be a main input for identify potential hazard risks and producing risk responses. The method that will be used in this research is a qualitative approach with a survey and deep interview to experts. The results of this study are standardized WBS which consist of six level WBS with seven cluster of works, twenty six type of works, and seventy nine work packages; twelve potential hazard risks; and the developed of WBS standard for safety planning which provide from seventeen preventive and nine corrective actions, as a step to prevent work accidents in tunneling work projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Aktivitas pekerjaan pada proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Identifikasi dan analisa awal potensi bahaya pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, sumber daya dan lingkungan yang ada pada WBS (Work Breakdown Structure) dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Dengan demikian kebutuhan akan standarisasi WBS sangat penting  dalam menyajikan penilain risiko, dampak dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan safety pada konstruksi bendungan. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode pelaksanaan, aktivitas, risiko potensi bahaya, perencanaan safety menggunakan standar WBS berbasis risiko, pada pekerjaan konstruksi bendungan, sebagai suatu upaya dalam pencegahan, pengurangan atau menghilangkan risiko kecelakaan kerja konstruksi bendungan.

ABSTRACT
Work activities on construction projects can experience disruptions caused by various things, one of the causes is the occurrence of work accidents. Identification and early analysis of potential hazards in each work packet, work methods, work activities, resources and environments in the WBS (Work Breakdown Structure) can prevent work accidents. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting the assessment of risk, impact and frequency arising from workplace accidents. The purpose of this study was to develop a risk-based WBS standard for safety planning on dam construction. The results of this study are WBS standards, implementation methods, activities, potential hazard risks, safety planning using risk-based WBS standards, WBS dictionaries and WBS checklists on dam construction work, as an effort in preventing, reducing or eliminating the accident in dam construction work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Satrio
"Dalam sebuah perencanaan proyek, Work Breakdown Structure WBS telah didefinisikan sebagai representasi total pekerjaan atau tahapan, termasuk dari awal sampai akhir proyek sehingga memiliki peran dalam kesuksesan sebuah proyek. Pada kenyataannya, proyek konstruksi jembatan di Indonesia banyak yang tidak sesuai dengan perencanaan dalam segi keselamatan kerja, oleh karena itu penting pengembangan WBS khususnya proyek konstruksi jembatan berbasis risiko. Hasil penelitian pengembangan WBS diharapkan menjadi acuan dalam proyek konstruksi jembatan khususnya jembatan cable stayed. Metode penelitian menggunakan metode survey kepada pakar jembatan untuk mengetahui standar WBS jembatan. Untuk mengetahui risiko dominan dilakukan dengan menggunakan analisis pareto berdasarkan Bill of Quantity dari 22 jembatan di Indonesia. Setelah melakukan analisis risiko, terdapat 9 risiko dominan yang mempengaruhi keselamatan kerja pekerjaan Jembatan Cable Stayed. Penelitian ini memberikan 5 rekomendasi standarisasi WBS jembatan cable stayed berbasis risiko.

In a project plan, the Work Breakdown Structure WBS has been defined as the total representation of work or stages, including from the beginning to the end of the project so as to have a role in the success of a project. In fact, many bridge construction projects in Indonesia are not in accordance with the planning in terms of safety, therefore it is important to develop WBS especially risk based bridge construction projects. The result of WBS development is expected to be a reference in bridge construction project especially cable stayed bridge. The research method used survey method to the bridge expert to know the standard of WBS bridge. To know the dominant risk is done by using pareto analysis based on Bill of Quantity from 22 bridges in Indonesia. After performing risk analysis, there are 9 dominant risks that affect the working safety of Bridge Cable Stayed. This study provides 5 recommendations for WBS standardization of risk based stay bridge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmanita Ayu Amini
"Penyediaan jalan memberikan akses bagi masyarakat pedesaan dan kelautan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan layanan sosial lainnya yang dibutuhkan. Sebuah proyek konstruksi jalan dengan WBS Work Breakdown Structure sebagai hasil dari perencanaan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas proyek. WBS sangat penting dalam proses perencanaan manajemen dengan merubahnya menjadi tahapan, dan paket kerja.
Standarisasi WBS berbasis risiko merupakan hal yang dapat menjadi acuan dalam proyek konstruksi jalan agar tercapai kualitas proyek. Variabel risiko yang paling dominan dipilih menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan SPSS Statistical Package for Social Science kemudian ditambahkan kedalam susunan WBS agar mendapatkan hasil yang hasilnya akurat. Hasil tersebut berupa 4 level utama dan 2 level pelengkap, yang kemudian direkomendasikan dengan respon risiko.

Provision of roads provides access for rural and marine communities to health, education, employment and other necessary social services. A road construction project with the WBS Work Breakdown Structure as a result of poor planning can affect the quality of the project. WBS is very important in the management planning process by turning it into phases, and work packages.
Risk based WBS standardization is one that can be a reference in road construction projects to achieve project quality. The most dominant risk variables were chosen using questionnaires and analyzed using SPSS Statistical Package for Social Science then added to the WBS arrangement in order to obtain results that were accurate results. The results are 4 main levels and 2 complementary levels, which are then recommended with a risk response.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Daniel Tampak Raja Tua
"Proyek pengembangan pelabuhan udara termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden no.58 / 2017. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan salah satunya dengan menggerakkan sektor ekonomi yang harus didukung oleh salah satunya adalah pembangunan pelabuhan udara di daerahdaerah yang dapat memacu dampak ekonomi. Namun dalam prakteknya, sering ada keterlambatan dalam proses pelaksanaan pembangunan pelabuhan udara yang berdampak negatif terhadap pemangku kepentingan yang terkait dengan proyek. Pada kajian dari beberapa literatur didapat bahwa pelaku konstruksi masih belum terlalu familiar membuat WBS yang benar.
WBS yang umum dilakukan pada praktik pengelolaan proyek WBS yang tidak formal yang hanya mengacu pada Bill of Quantity sehingga menimbulkan persepsi yang tidak akurat dan sama antar pihak dalam mengelola proyek. Jadi dibutuhkan manajemen proyek konstruksi pelabuhan udara yang baik dan tepat untuk menghilangkan fenomena ini agar tercipta keseragaman pemahaman mengenai harapan terhadap konstruksi bandar udara dan pengelolaan yang lebih baik dan detail. Work Breakdown Structure (WBS) adalah dekomposisi aktivitas proyek yang dipecah menjadi beberapa elemen kerja berdasarkan hirarki. WBS membuat manajemen proyek lebih spesifik sehingga risiko terhadap kelemahan kinerja waktu dapat diantisipasi dan dikelola di tingkat sumber daya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu konstruksi proyek bandara. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS pelabuhn udara yang berisi hingga level paket pekerjaan,level metode pelaksanaan, level aktivitas, dan level sumber daya material, peralatan, dan tenaga kerja, serta respon monitoring terhadap potensi risiko tertinggi yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyeksebagai upaya dalam mencegah, mengurangi atau menghilangkan potensi peristiwa yang dapat memperlambat selesainya proyek pembangunan pelabuhan udara. Dihasilkan 6 level WBS hingga kepada sumber daya dengan metode sebagai penghubung antara paket pekerjaan dengan aktivitas. Penelitian ini juga menghasilkan 13 variabel risiko dominan yang mempengaruhi kinerja waktu proyek dan rekomendasi respon risiko yang menjadi dasar pengembangan WBS standar. 

The airport development project is included in the list of Indonesian National Strategic Projects stipulated in Presidential Regulation no.58 / 2017. The government is committed to realizing economic independence by increasing infrastructure development and one of them is by moving the economic sector which must be supported by one of them areas that can spur economic impacts. But in practice, there are often delays in the process of implementing airport development which has a negative impact on stakeholders related to the project. In a study from several literature, it was found that construction actors are still not too familiar to make the correct WBS.
A common WBS is carried out in the informal management practices of the WBS project which only refers to the Bill of Quantity, giving rise to inaccurate and similar perceptions between parties in managing the project. So it is necessary to have a good and appropriate airport construction project management to eliminate this phenomenon in order to create a uniform understanding of airport construction and better and more detailed management. Work Breakdown Structure (WBS) is a decomposition of project activities that is broken down into several work elements based on hierarchy. WBS makes project management more specific so that risks to weaknesses in time performance can be anticipated and managed at the resource level.
This study aims to develop risk-based WBS standards to improve the performance of airport project construction times. The results of this study are the WBS standards for air ports that contain up to the level of work packages, the level of implementation methods, the level of activity, and the level of material resources, equipment, and labor, and monitoring responses to the highest potential risks that affect project performance prevent, reduce or eliminate potential events that can slow the completion of an airport development project. Produced 6 levels of WBS to resources with methods as a link between work packages and activities. This study also produced 13 dominant risk variables that affect project time performance and risk response recommendations which are the basis for developing standard WBS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Syafryn Aurellina
"Tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi dan kerusakan pada komponen arsitektur bangunan yang tidak memenuhi standar kinerja pemeliharaan. Hal ini menyebabkan pengendalian risiko pada aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keselamatan konstruksi dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar semua aktivitas berisiko dapat terawasi. Selain itu, kemajuan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi menggunakan WBS berbasis BIM khususnya untuk pekerjaan arsitektur bangunan gedung. Metode kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan arsitektur gedung, dengan studi kasus pada Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menghasilkan strategi manajemen keselamatan konstruksi yang efektif dan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi (K2), terutama pada aktivitas pemeliharaan dan perawatan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Indonesia.

The rate of workplace accidents in the construction sector in Indonesia remains alarmingly high. One of the main causes in the lack of supervision over work activities and the presence of damaged architectural components in buildings that do not meet maintenance performance standards, leading to neglected risk control measures for these work activites. Therefore, it is crucial to plan construction safety using Work Breakdown Structure (WBS) to ensure that all high-risk activites are properly supervised. Additionaly, with the rapid advancement of technology, utilizing Building Information Modelling (BIM) systems in construction project can greatly enhance the effectiveness and efficiency of safety planning. This research aims to develop WBS-based BIM construction safety planning specifically for architectural work in building construction. The research methodology employed will be quantitative, focusing on analysing work accident risks using WBS for architectural work in the case study of the High Prosecutor’s Office Building in DKI Jakarta Province. The expected outcomes of this research include effective construction safety management strategies that can improve overall safety performance (K2), particularly in maintenance and upkeep activities for building construction projects in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Bintoro Jati
"Seluruh rangkaian aktivitas pekerjaan pada suatu proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, yang pada akhirnya tentu dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Identifikasi dan analisis awal potensi risiko pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, dan
sumber daya yang ada pada Work Breakdown Structure (WBS) dapat mencegah terjadinya
keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Dengan demikian kebutuhan terhadap standarisasi WBS sangat penting dalam menyajikan penilaian risiko, penyebab, dampak, dan tindak lanjut
yang timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS konstruksi kereta cepat, variable risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan, dan rekomendasi pengembangan standar WBS berbasis risiko, sebagai suatu upaya dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat.

The whole series of work activities on a construction project can be disrupted due to various things, which in turn can certainly lead to delays in completion of work. Initial identification and analysis of potential risks in each work package, construction methods, work activities, and resources available in the Work Breakdown Structure (WBS) can prevent delays in completion of work. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting risk assessments, causes, impacts, and follow-ups that arise. The purpose of this study is to develop a risk-based standardized WBS in improving time performance on highspeed railway construction projects. The results of this study are a standardized WBS for highspeed railway construction, dominant risk variables that affect the time performance of construction work, and recommendations for the development of risk-based standardized WBS, as an effort to improve time performance on highspeed railway construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>