Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurani Shinanta
"ABSTRAK
Het Stadhuis van Antwerpen adalah salah satu balai kota tertua di Antwerp, Belgia. Balai kota ini dibangun pada 1560 dan sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat wisata. Bangunan ini dirancang oleh Cornelis Floris De Vriendt sebagai simbol kejayaan Kota Antwerp. Sebagai kota pelabuhan terbesar dan kota metropolitan di wilayah Eropa Utara pada masa itu, Het Stadhuis van Antwerpen menjadi lambang kemegahan Kota Antwerp. Gaya bangunan balai kota ini mengadopsi gaya renaissans. Sebagai ciri khas abad ke-16, masa renaissans juga mempengaruhi musik yang ada pada masa itu. Karakteristik musik renaissans adalah bernuansa megah dan tenang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan arsitektur dengan musik dan memaparkan interaksi yang terjadi antara arsitektur Het Stadhuis van Antwerpen dengan karya musik pada periode renaissans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kemiripan pada elemen-elemen dasar pembentuk gaya bangunan dan musik.

ABSTRACT
The City Hall of Antwerp is one of the oldest city halls in Antwerp, Belgium. The city hall was built in 1560 and is still used as a tourist spot. This building was designed by Cornelis Floris De Vriendt as a symbol of the triumph of Antwerp City. As the largest port city and metropolitan city in Northern Europe at that time, The City Hall of Antwerp was the symbol of the glory of the City of Antwerp. The style of the city hall building adopts the Renaissance style. As a characteristic of the 16th century, renaissance style also influenced the music that existed at that time. The characteristics of renaissance music are magnificent and calm. This research is conducted using qualitative methods. This study aims to describe the relationship between architecture and music, and describe the interactions between the architecture of the city hall of Antwerp and the music in the Renaissance period. The results of the study is that there are similarities to the basic elements forming the building style and music.

"
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Wulandari Putri
"Batavia merupakan wilayah yang memiliki sejarah panjang pada masa kolonial. Bangunan di Batavia memiliki perpaduan gaya akibat dari datangnya berbagai bangsa. Terciptalah akulturasi antara gaya kolonial dengan gaya tradisional Indonesia yang disebut Arsitektur Indis. Koningsplein merupakan pemukiman elit kolonial yang juga didiami oleh residen dan penjabat tinggi pemerintah di Weltevreden. Balai Kota yang merupakan tempat tinggal serta kantor Residen, memiliki perpaduan gaya antara Eropa dan tradisional yang diadaptasi dari perkembangan gaya abad 19 M. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Balai Kota Jakarta memiliki gaya Indische Empire dengan mengadaptasi gaya Neoklasik Romawi dari Eropa, vernakular Jawa dan Betawi dari Indonesia.

Batavia is a region with extended history about colonialism in Colonial Period. Built in Batavia had blended because of the arrival of various nations. Those was created an acculturation between colonial style with Indonesian traditional style called Indische Architecture. Koningsplein was a colonial elite settlement that inhabited by the resident and government high officials in Weltevreden. City Hall was the living place and Resident office, have a blended style between European and traditional that adapted from the development of 19th Century’s style. Therefore, it can be deduced that Jakarta City Hall had Indische Empire style adapted from European Roman Neoclassic style, Javanese and Batavia vernacular style from Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idmand Perdina
"Bangunan sudut sebagai salah satu peninggalan masa kolonial dapat memperlihatkan perpaduan pengaruh arsitektur Eropa dengan kearifan lokal dalam bentuk yang lebih menarik dibandingkan bangunan di sekitarnya. Peninggalan tersebut banyak dijumpai di Kawasan Kota Lama Semarang sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan untuk wilayah Jawa bagian tengah yang memiliki karakteristik unik karena terdapat ratusan bangunan di lahan dengan luas sekitar 30 hektar sehingga tata bangunannya memunculkan banyak bangunan sudut. Keletakan dan bentuknya yang berbeda mengandung unsur-unsur yang dapat menjadi tanda perkembangan gaya arsitektur sehingga menarik untuk diteliti. Unsur-unsur tersebut kemudian didata dan dianalisis untuk mengetahui posisi Kota Lama Semarang dalam perkembangan gaya arsitektural. Hasilnya menunjukkan bahwa bangunan sudut di Kota Lama Semarang mengalami dua fase perkembangan gaya, yaitu gaya transisi dan gaya kolonial modern. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Kota Lama Semarang adalah kota yang dinamis meskipun sudah berdiri sejak abad 17.

Corner building as one of the relics of the colonial period can show the combination of European architectural influences with local wisdom in a more interesting form compared to the surrounding buildings. These relics are often found in Semarang Old City as an economic and government center for the central part of Java, which has unique characteristics because there are hundreds of buildings on a land area of about 30 hectares so that the building layout raises many corner buildings. The layout and the different forms contain elements that can be a sign of the development of architectural style so that it is interesting to study. The elements are then recorded and analyzed to determine the position of Semarang Old City in the development of architectural styles. The results show that the corner building in Semarang Old City underwent two phases of style development, namely the transition style and the modern colonial style. It also shows that Semarang Old City is a dynamic city even though it was founded in the 17th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Ahmad Kertayudha
"Industri kesenian yang terjadi di Nusantara telah memberikan pengaruh terhadap perubahan dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, sosial, politik, hingga perubahan pada gaya bangunan. Bangunan Lokananta ini merupakan bangunan perusahaan rekaman pertama di Indonesia. Tulisan ini menyajikan hasil dari analisis terhadap gaya bangunan yang ada pada bangunan Lokananta. Analisis ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif untuk melihat fenomena yang dialami oleh objek penelitian. Sumber data yang digunakan dalam menyusun tulisan ini adalah sumber primer serta sekunder. Sumber primer dilakukan dengan tahapan observasi secara langsung pada objek yang dikaji, sedangkan data sekunder diperoleh dari tulisan ilmiah serta foto-foto lama yang disimpan oleh Lokananta. Hasil analisis menunjukan bahawa gaya yang digunakan dalam membangun atau mendirikan bangunan Lokananta pada awal abad ke-20 Masehi adalah gaya arsitektur .

Art industry that occurred in Indonesia has influenced changes in various fields, such as in the fields of education, social, politics, even in building styles. The Lokananta building is the first record company building in Indonesia. This paper presents the results of an analysis of the existing building styles in the Lokananta building. This analysis was carried out using qualitative research methods to see the phenomena experienced by the object of research. Sources of data used in compiling this paper are primary and secondary sources. Primary sources are carried out by direct observation of the object under study, while secondary data is obtained from scientific writings and old photographs kept by Lokananta. The results of the analysis show that the style used in constructing or constructing the Lokananta building at the beginning of the 20th century AD was art deco architectural style."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nensi Yuliyanti Dewi
"Candi merupakan peninggalan arkeologis yang menjadi bukti berkembangnya kebudayaan masa lalu di Indonesia. Penelitian tentang candi memang banyak dilakukan, namun pembahasan mengenai Candi Bhre Kahuripan secara terperinci belum pernah dilakukan hingga sekarang. Oleh karena itu, karya ini bertujuan untuk memaparkan bentuk, gaya bangunan, serta peran Situs Bhre Kahuripan pada masa Majapahit. Candi ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh, hanya tersisa bagian batur dengan ukuran 14 x 14 m dengan yoni di tengahnya. Candi di situs Bhre Kahuripan diperkirakan merupakan jenis samkirna dikarenakan bahan pembuatannya lebih dari dua bahan. Baturnya dari susunan batu andesit, sumurannya campuran antara bata dan andesit, serta diatas batu-batu umpak diduga berdiri tiang kayu penopang atap dari bahan yang mudah rusak. Kemudian untuk mengetahui perkiraan bentuk utuh Candi Bhre Kahuripan dilakukan metode analogi atau membandingkan dengan candi serupa yang sudah dapat diketahui atributnya sehingga didapatkan suatu informasi tertentu. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Candi Bhre Kahuripan termasuk dalam jenis candi batur seperti yang dikemukakan oleh Agus Aris Munandar, dan memiliki latar belakang agama Hindu Saiwa. Berdasarkan peninggalan yang ada, candi ini berfungsi sebagai tempat pendharmaan sekaligus peribadatan.

The temple is an archaeological relic that is evidence of the development of past culture in Indonesia. Research on temples has indeed been done a lot, but a detailed discussion of Bhre Kahuripan Temple has never been done until now. Therefore, this work aims to describe the shape, style of the building, and the role of the Bhre Kahuripan Site during the Majapahit era. The temple was found in an incomplete condition, only the batur section with a size of 14 x 14m remains with a yoni in the middle. The temple at the Bhre Kahuripan site is thought to be a type of samkirna because it is made of more than two materials. The batur are made of andesite stone, the sumuran are a mixture of brick and andesite, and on top of the umpak it is suspected that wooden pillars supporting the roof are made of easily damaged materials. Then to find out the approximate form of the Bhre Kahuripan Temple, an analogy method was used or compared with similar temples whose attributes could already be known so that certain information was obtained. The results of the analysis show that the Bhre Kahuripan Temple is included in the batur temple type as proposed by Agus Aris Munandar, and has a Saiwa Hindu religious background. Based on the existing relics, this temple functions as a place of pendharmaan as well as worship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Gede Yogananda Kesawa
"Pada penelitian ini kemampuan regulasi diri dalam berlatih musik dijelaskan melalui konsep regulasi diri dalam belajar. Regulasi diri dalam belajar adalah suatu usaha dari individu yang melibatkan aspek metakognisi, motivasi, dan perilaku, aktif dalam proses pembelajaran (Zimmerman, 1986). Kemudian, yang dimaksud dengan keterlibatan orang tua adalah suatu dedikasi yang diberikan oleh orang tua kepada anak dalam suatu domain tertentu (Grolnick & Slowiaczek, 1994).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan orang tua dan regulasi diri dalam berlatih musik. Responden penelitian ini berjumlah 103 orang pelajar SMK Musik dengan rentang usia 15-18 tahun. Pengambilan data dilakukan di dua sekolah yaitu SMK Musik X dan SMKN Y. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu Parent Involvement Measure (Zdzinski, 1996) dan Self-Regulated Practice Behavior Scale (Ersozlu & Miksza, 2014) yang sudah teruji valid dan reliabel dalam mengukur variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan orang tua dan regulasi diri dalam berlatih musik (r = 0.279, p < 0,01). Analisis lebih mendalam menemukan bahwa dimensi behavior involvement (r = 0.342, p < 0,01) dari keterlibatan orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan regulasi diri dalam berlatih musik.

The ability of self-regulated practice in music was explained through self-regulated learning concept. Self-regulated learning is metacognitively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning process (Zimmerman, 1986). Then, parent involvement is the dedication of resources by the parent to the child within a given domain (Grolnick & Slowiaczek, 1994).
This research aimed to know the relationship between parent involvement and self-regulated in music practice. Total respondents that involved in this study consisted of 103 students of two music senior high school such as SMK Musik X and SMKN Y. Data were collected using questionnaire Parent Involvement Measure (Zdzinski, 1996) and Self-Regulated Practice Behavior Scale (Ersozlu & Miksza, 2014) which was valid and reliable in measuring those variables.
The result showed that there was significant relationship between parent involvement and self-regulated in music practice (r = 0.279, p < 0,01). Further, data analysis assumed that dimension of behavior involvement (r = 0,342, p < 0,01) from parent involvement had significant relationship with self-regulated in music practice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2016
S65264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Nancy Sio Wulan
"Masyarakat Belanda mengenal adanya buku-buku anak berseri. Salah satu buku berseri yang terbit di Belanda adalah buku Sam, Beer, dan Pip karya Francine Oomen. Buku berseri itu memiliki tokoh utama sekaligus pencerita, tokoh Sam dalam Het Zwanen Meer (mda) dan tokoh Beer dalam Het Boek van Beer. Analisis terhadap karya Francine Oomen Het Zwanen Meer (maar dan anders) dan Het Boek van Beer bertujuan menemukan kekhasan cerita pada masingmasing buku, dengan melihat hubungan gaya pencerita dan karakter tokoh utama. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa karakter tokoh utama tercermin kembali dalam penceritaan melalui unsur-unsur dalam stilistika antara lain humor dan ilustrasi.

People in Holland has known about the children serial book. One of serial books which has been published in Holland is the serial of Sam, Beer and Pip. These books are written by Francine Oomen. Sam is the main character and the storyteller in Het Zwanen Meer (maar dan anders) and Beer is the main character and the storyteller in Het Boek van Beer. The purpose of the characters analysis in Francine Oomen?s books is to show the unique side from each characters. The relation between the style of the storyteller and the character is the way to find out the purpose. At the end of this analysis, there is a conclusion of the characters which are showed again from the storytelling style by which humor and illustrations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Efendi
"Gedung pengadilan adalah tempat untuk mengadili, mendamaikan dan mendengar kesaksian dari seseorang yang terlibat masalah kriminal dan permasalahan lainnya yang terkait dengan hukum. Pemerintah menempatkan gedunggedung pengadilan di banyak wilayah untuk menjaga agar semua berjalan dengan baik dan mengikuti aturan. Pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah Hindia Belanda yang telah memegang kendali atas Hindia Belanda sejak kebangkrutan VOC pada tahun 1796. Gedung pengadilan di Hindia Belanda dibangun dengan gaya bangunan yang spesial karena tempat ini memiliki fungsi khusus. Gaya bangunan yang digunakan adalah Indische Empire. Tulisan ini membahas mengenai sejarah pembentukan gedung pengadilan Raad van Justitie di Batavia, gaya bangunannya serta fungsi Raad van Justitie pada masa pemerintahan Hindia Belanda hingga saat ini.

Courthouse is a place to judge, arbitrate and to hear someone’s evidence who is involved crime and any other problems related to the law. Government places the courthouses in many regions to keep everything safe and follow the rule. The government refers to Dutch East Indies government which controlled East Indies since the bankruptcy of VOC in 1796. Because of the special purpose of them, the courthouses in Dutch East Indies are built with special style of architecture. The style of it's architecture is called Indische Empire style. This paper discusses the history of the establishment of the courthouse Raad van Justitie in Batavia, the style of the architecture of it and the function of Raad van Justitie from the past to the present. This paper also presents some pictures from various sources to assist the illustration of Empire style and Indisch Empire style and the meanings of the architecture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelissen, P. Jozef
Gent: A. Siffer, 1899
R BLD 439.303 COR i I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ganis Mutiara Wiranegara
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan variabel perilaku kewargaan organisasi (PKO) pada PT. X dalam rangka menyusun intervensi yang tepat untuk meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan PKO. Gaya kepemimpinan transformasional diukur menggunakan 20 item yang diadaptasi dari item yang mengukur dimensi kepemimpinan transformasional dalam Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.92, sedangkan perilaku kewargaan organisasi diukur dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Podsakoff et al. (1990) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.81. Sejumlah 33 responden pada level jabatan non-staf hingga manajer terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda didapatkan R= 0.611, F = 4.17, dfregresi = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, dengan signifikansi pada los 0.01. Gaya kepemimpinan transformasional mampu menjelaskan 37.4 % varians dalam PKO. Adapun dimensi yang memiliki hubungan paling kuat ialah Idealized Influence, dengan nilai korelasi 0.58, p = 0.003, signifikan pada los 0.01. Berdasarkan hasil ini, maka intervensi pelatihan gaya kepemimpinan transformasional dengan menitikberatkan kepada dimensi Idealized Influenced dirancang dan diimplementasikan kepada level manajer dan penyelia. Berdasarkan hasil olah data didapatkan adanya kenaikan skor jumlah jawaban benar secara signifikan pada kelompok peserta manajer (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, signifikan pada los 0.05) dan kelompok peserta penyelia (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, pada los 0.05). Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan transformasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi gaya kepemimpinan transformasional pada atasan sehingga mampu meningkatkan PKO pada bawahannya.

This study aimed to determine the relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behaviour (OCB) in PT. X in order to design the right intervention to improve transformational leadership style in which it was expected to improve OCB. Transformational leadership style was measured using a 20-item scale adopted from Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) that measures the transformational leadership style with the reliability Alpha Cronbach 0.92, whereas OCB was measured using the scale adopted from OCB scale developed by Podsakoff et al. (1990) with the reliability Alpha Cronbach 0.81. Thirty-three respondents within the level of position ranging from non-staff to managers were involved. The results from multiple regression analysis showed the value of R= 0.611, F = 4.17, dfregressin = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, was significant within the level of significance 0.01. Furthermore, transformational leadership style can explain 37.4 % variance of OCB. The dimension of transformational leadership style that has the strongest relationship with OCB is Idealized Influence, with the correlation value of 0.58, p = 0.003, significance level of 0.01. Based on this results, transformational leadership training in which Idealized Influence were emphasized can be considered as the right intervention for managers and supervisors. Based on statistical analysis, it was found that there was a significant increase in the total score of right answers about transformational leadership style on the group of managers and (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, significant at los 0.05) and supervisors (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, significant at los 0.05). This result showed that there is an improvement in the participants’ knowledge of transformational leadership style. It is expected that this could improve the implementation of transformational leadership style in which it could also improve the occurance of employees organizational citizenship behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>