Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuvia Manzilina Afrah
"Makanan jajanan berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi siswa sekolah, tetapi jika tidak terjaga keamanannya justru berpotensi membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Beji, Kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer, yang terdiri dari hasil uji laboratorium pada 37 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 37 penjamah makanan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan 29,7 sampel makanan yang diuji terkontaminasi Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan pemilihan bahan makanan p=0,042 dan pengolahan makanan p=0,003. Sedangkan faktor pelatihan, pengetahuan, perilaku, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi tempat penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan penyajian makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli yaitu faktor pengolahan makanan p=0,005 . Oleh karena itu, penjamah makanan di sekolah dasar Kecamatan Beji perlu diberikan pembinaan terkait personal hygiene dan higiene sanitasi makanan untuk mengurangi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan.

School canteen food have an important role in completing the energy needs of primary school students, but if the food safety is not protected, the foods is potentially harmful to health. The objective of this research is to analyze factors affecting Escherichia coli bacteria contamination on the school canteen food at primary schools located in Beji Subdistrict. The design of this study is cross sectional. All the data collected in this research are primary data, which include the laboratory test results of 37 food samples and direct interview results with 37 food handlers using questionnaire.
The research shown that 29,7 of food samples is contaminated with Escherichia coli bacteria. Bivariate analysis using chi square shows that there are significant correlation between raw food materials selection p 0,042 and food procession p 0,003 with Escherichia coli bacteria contamination. However, other factors such as training, knowledge, behavior, hygiene and sanitation of cooking utensils, hygiene and sanitation of food serving place, raw food materials storage, and food serving have no significant correlation towards Escherichia coli bacteria contamination.
Based on multivariate analysis using logistic regression, the most affecting factor of Escherichia coli bacteria contamination on the street food is food procession p 0,005 . Therefore, personal hygiene and food hygiene and sanitation training need to be conducted to the food handlers at Beji Subdistrict primary schools in order to minimize the Escherichia coli food contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Almira Ramadini Puteri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan di kantin fakultas universitas X. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dengan mengambil sampel makanan sebanyak 70 sampel dan wawancara langsung dengan pedagang makanan kantin menggunakan kuesioner. Sebanyak 70 sampel makanan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar sampel makanan terkontaminasi bakteri Escherichia coli (60%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan higiene dan sanitasi peralatan masak (p=0,005) dan lingkungan kantin (p=0,010). Sedangkan faktor higiene dan sanitasi penjamah, sarana kantin dan proses pengolahan makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis multivariat, terdapat tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan, yaitu faktor higiene dan sanitasi proses pengolahan, peralatan masak dan lingkungan kantin. Maka dari itu, penjamah makanan di kantin fakultas universitasi perlu diberikan pembinaan dan pelatihan terkait praktik hygiene dan sanitasi untuk meminimalisasi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan.

The objective of this research is to analyze factors most associated with Escherichia coli bacteria contamination in food at faculty canteen of university X. This research used cross sectional design. Research used primary data through laboratory test of 70 food samples and direct interview to 70 food handlers with questionnaire.
Laboratory test results showed that food contaminated with the Escherichia coli bacteria is 60%. There are significant association between hygiene and sanitation of cooking utensils (p=0,005) and canteen environment (p=0,010) with Escherichia coli bacteria contamination. Hygiene and sanitation of food handler, food processing and canteen facilities have not significant associations with Escherichia coli bacteria contamination.
Based on multivariate analysis, the most factors that influence in this research are hygiene and sanitation of food processing, cooking utensils and canteen environment. Therefore, training of food handler should be command in order to minimize Escherichia coli food contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Wijayanti
"Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjamah, tempat pengolahan, cara pengolahan dan peralatan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichiacoli dalam makanan jajanan buka puasa di Kukusan, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jajanan buka puasa. Jumlah sampel yang diambil 31 sampel jajanan buka puasa. Sebanyak 48.4% jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Terdapat hubungan yang signifikan terdapat 5 variabel yaitu jarak tempat sampah sementara dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 4.6 ), hubungan tempat sampah yang baik dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 0.52 dan p value = 0.006), hubungan pemilihan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR: 3.9 p value 0.22), hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR:2.3, pvalue : 0.054), dan hubungan antara sumber air dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli ( OR : 6,12 p value = 0.054) sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelatihan penjamah, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan sarung tangan, kebersihan peralatan dan kebersihan lap dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan buka puasa di Kukusan Depok.

This study discussed about the risk contamination ofEscherichia coliinRamadhanfoodstreet culinary by handlers, vendors, food procesed and food equipment. The aim of this research wasseeing an overviewE. coli contamination in Ramadhan foodstreet culinaryfrom Kukusan Depok. The study done in June 2016. The design of its was a cross-sectional and using questionnaire, observation, and taking samples. This study took 31 food samples. 48.4% of total samples has contaminated byE. coli. It was significant corelation of E coli contamination with five variabels. There were distance of temporal bins (OR: 4.6 P value 0.333) bins existing (OR: 0:52 and p value = 0.006), raw material selecting (OR: 3.9 p value 0.22), food storage (OR: 2.3, pvalue: 0.054 and source of water(OR: 6,1 p value = 0.054). But, there was 6 variable that did not have significant coralation with E coli contamination. They wereknowledge, training handlers, handwashing, using of gloves, food equipment?s hygiene and towel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Malik Albantani
"Kebutuhan manusia terhadap makanan merupakan salah satu isu pokok yang digagas oleh PBB dalam indikator ketercapaian Sutainable Development Goals SDGs. Makanan menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan dapat juga menjadi sumber pembawa masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pengujian laboratorium.
Hasil Penelitian didapatkan hasil bahwa prilaku penjamah memenuhi syarat sebesar 92,86 , TPM yang memenuhi syarat sebesar 57,14, cara pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 92,86, peralatan makanan yang memenuhi syarat sebesar 100. Hasil Uji laboratorium didapatkan hasil usap tangan positif dan makanan yang positif E. coli sebesar 16,7.
Hasil penelitian menyarankan kepada pengelola kantin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan dan air besih, melakukan pelatihan terhadap penjamah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung praktik higiene sanitasi makanan.

Human need for food is one of the key issues initiated by the UN in the indicators of achievement of Sutainable Development Goals SDGs. Food is a source of life for humans and can also be a source of health problems. This research uses descriptive research method. Data collection using interview method, observation, and laboratory testing.
The result of the research showed that the behavior of eligible handlers was 92,86, eligible fulfillment requirement was 92,86, eligible food appliance was 100. Laboratory test results obtained positive hand swabs and E. coli positive foods of 16.7.
The results suggested further examination of food and water, training of handlers, and creating environments that support hygiene practices food sanitation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Widiani
"Masalah keamanan makanan saat ini sudah masalah global, sehingga yang mengambil perhatian utama dalam menetapkan kebijakan kesehatan publik. Dari hasil monitor Indonesia makanan dan obat peraturan Departemen (Badan POM RI) untuk acara wabah (KLB) keracunan makanan di Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa telah terjadi 60 keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berhubungan dengan kejadian kontaminasi E. coli di rumah makan wilayah Pelabuhan Merak, Banten pada tahun 2019 dilakukan dengan populasi 31 utama. Studi ini adalah cross sectional penelitian ini pada bulan April sampai Mei 2019. Studi ini menggunakan data sekunder dan primer primer dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, pengamatan dan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan Laboratorium pada sampel makanan yang dilakukan pada 31 rumah makan yang berada di wilayah Pelabuhan Merak Banten, diperoleh hasil rumah makan yang memenuhi syarat yakni sebanyak 45,2 % (negatif E. coli) dan yang tidak memenuhi syarat adalah sebanyak 54,8% (positif E. coli). Hasil uji statistik untuk karakteristik penjamah makanan diperoleh faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada makanan antara lain kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah (p value 0,022), kebiasaan mencuci tangan penjamah makanan (p value 0,041). Untuk fasilitas sanitasi, faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli antara lain air yang digunakan untuk mencuci peralatan (p value 0,041), air untuk mencuci bahan makanan (p value 0,041), saluran pembuangan limbah/air bekas cucian (p value 0,049). Serta faktor pengawasan hygiene sanitasi rumah makan (p value 0,021) yang mempengaruhi terhadap kontaminasi E coli pada makanan. Faktor yang paling berhubungan terhadap kontaminasi E. coli pada makanan di Pelabuhan Merak Banten adalah kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah makanan yang memiliki OR 16,404 artinya penjamah makanan yang memiliki kondisi kuku yang panjang dan kotor akan mempunyai odds (risiko) untuk mengkontaminasi makanan sebesar 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan penjamah yang memiliki kuku pendek dan bersih pada rumah makan di wilayah Pelabuhan Merak Banten. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kuku dan tangan serta menjadikan kebiasaan cuci tangan penjamah makanan menggunakan sabun dan air mengalir. Hal ini bisa dilakukan jika ada fasilitas sanitasi lingkungan yang memadai di sekitar wilayah rumah makan di Pelabuhan.

Todays food security problem is already a global problem, so that take the main attention in setting public health policy. From the monitor results of Indonesia food and drug regulatory department (POM RI) to outbreak events (KLB) of food poisoning in Indonesia in 2016 showed that there had been 60 case of food poisoning. This study aimed to determine the factor associated with the incidence of contamination of E. coli in restaurant at the port of Merak Banten 2019 conducted with population 31 primary. This study is a cross sectional study was conducted in April to May 2019.This study uses secondary and primary data isdone by using questionnaire, observation method and laboratory examination. The results of the Laboratory examinations on the samples as much as 45.2% (negative e. coli) and who are not eligible are as many as 54.8% (positive e. coli). The results of statistical tests for characteristics personal hygiene food handler associated with e. coli contamination on food, among others, the condition of the nails and hand hygiene food handler (p value 0.022), hand-washing food handler (p value 0.041). For sanitation facilities, factors associated with e. coli contamination include water used for washing equipment (p value 0,041), water to wash food material (p value 0,041), waste disposal (p value 0,049) also supervision factors on restaurant(p value 0.021). The most variable associated is the condition of the nails and hand hygiene food handler ( OR 16,404 ) which mean food handler has a long nail conditions and dirty will have odds (risk) to contaminate food amounting to 16 times higher compared to food handler which has a short and clean fingernails. That needs to be done is keep clean the nails and hands, make hand-washing habit food handler use soap and water flows. All the things can do if there is an adequate sanitation facilities around the area restaurants in the port of Merak, Banten."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elzadinita
"Bakteri Escherichia coli (E.coli) merupakan jenis organisme coliform yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan kondisi sanitasi tidak baik terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan di wilayah Dramaga. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel sebanyak 40 warung makan, penentuan adanya bakteri E.coli dengan metode TPC (Total Plate Count), variabel independen diukur melalui wawacara dan checklist kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65% warung makan terkontaminasi bakteri E.coli. perilaku pengolahan, perilaku higiene, fasilitas sanitasi, dan kondisi warung berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan. Fasilitas saintasi dan kondisi warung merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan.

Escherichia coli (E.coli) is a type of coliform organism that is used as an indicator of contamination and unsanitary conditions for food. This study aims to determine the contamination of E.coli in food in food stalls in the Dramaga area. The study used a cross sectional, a sample of 40 food stalls, the determination of the presence of E.coli using the TPC (Total Plate Count) method, the independent variables were measured through interviews and a checklist of questionnaires. The results showed that 65% of food stalls were contaminated with E.coli bacteria. processing behavior, hygiene behavior, sanitation facilities, and condition of stalls are related to E.coli in food in food stalls. The scientific facilities and the condition of the stalls are the dominant factors related to E.coli in food in food stalls."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Rezavie Ramadhan
"Permintaan terhadap air minum dalam kemasan semakin meningkat. Hal ini menjadi masalah dengan ditemukannya kontaminasi fekal coli pada produk depot air minum isi ulang di Kota Depok. Walaupun demikian, penelitian yang ada belum meneliti bakteri indikator kontaminasi fekal manusia, Escherichia coli. Selain itu, faktorfaktor yang kemungkinan mempengaruhi kontaminasi juga belum diteliti. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kontaminasi Escherichia coli di depot air minum isi ulang dan faktor yang kemungkinan berhubungan dengan terjadinya kontaminasi, yaitu higiene perorangan operator serta sanitasi lingkungan depot air minum. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif deskriptif dengan mengambil sampel sebanyak 21 depot di Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Jumlah E. coli dienumerasi dengan teknik MPN. Sedangkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dikuantifikasi dengan skoring. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 21 depot yang diteliti ada dua depot (9.5%) terkontaminasi Escherichia coli. Depot yang terkontaminasi masing-masing terletak di wilayah kerja Puskesmas Cipayung dan Depok Jaya. Hasil observasi mengindikasikan bahwa sanitasi lingkungan kemungkinan lebih berpengaruh terhadap terjadinya kontaminasi pada air minum bila dibandingkan dengan higiene perorangan. Untuk itu peneliti menyarankan agar pengusaha melengkapi sarana dan prasarana sanitasi serta menjaga kebersihan DAMIU miliknya.

The demand of packaged water products is increasing. This create problems as the findings of fecal contamination on those water refilling station packaged water products is becoming often in Depok. Even so, the previous research have not examine human faecal bacteria indicator, Escherichia coli. Some more the factors that have influence to contaminate have not examine too. Therefore, this research is conducted to projects the Escherichia coli contamination on the products along with its risk, personal hygiene and environment sanitation. This is a quantitative descriptive research that acquires sample from 21 depot in Pancoran Mas Subdistrict, Depok. Quantity of E. coli was enumerated by MPN. Whereas personal hygiene and enviroment sanitation was quantified by scoring. Research detects the Escherichia coli contamination on two (9.5%) the sample products from 21 samples was taken. Contaminated depot reside in Puskesmas Cipayung and Depok Jaya working area. Observation indicate that environment sanitation have higher possibility to contaminate water product than personal hygiene. Therefore, researcher suggest to water refilling enterpriser for completing sanitation infrastructure and keep clean their the water refilling station.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inneza Rahmelia
"Salah satu kontaminan makanan jalanan pada anak sekolah adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan diare. Diare sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan yang kurang memadai dan perilaku yang tidak sehat. Kasus diare tahun 2016 di Kabupaten Bogor Barat sebanyak 5.700 kasus. Prevalensi diare pada kelompok umur 15-24 tahun adalah 7,2%. Salah satu tempat yang menyajikan makanan jajanan di sekolah adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah menerapkan full day school sehingga wajib menyediakan pangan dengan keamanan pangan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019. Variabel utama yang diteliti adalah kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa. dan variabel lain yaitu fasilitas sanitasi, kebersihan. sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan dengan kejadian diare pada siswa. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel populasi sebanyak 190 siswa sedangkan sampel lingkungan 30 warung makan. Pengujian sampel makanan dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019 (p = 0,793). Pada variabel lain yaitu sarana sanitasi, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019 (p => 0,05).

One of the contamination food in school is Escherichia coli bacteria which can cause diarrhea. Diarrhea is associated with inadequate environmental conditions and unhealthy behavior. The case of diarrhea in Bogor Barat District 2016 was 5700 cases. Prevalence of diarrhea for 15-24 years of age group is 7,2%. Senior high school students in Indonesia are required to attend a full day school. Those schools have canteens which serves food to the students and are supposed to ensure food safety. The purpose of this study was to determine the association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students at senior high schools in Bogor Barat District 2019. The main variable examined in this study was Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students and other variables examined were sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler, also diarrhea among students. This study uses cross sectional study design. This study uses 190 students as population samples and 30 food counter as environmental samples. The method used for the food samples in this study is Most Probable Number (MPN). The result of this study indicate that there was no significant association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students at senior high schools in Bogor Barat District 2019 (p=0,793). For orther variables, there was no significant association between sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler with diarrhea among students in senior high schools in Bogor Barat District 2019 (p = >0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Vidya Ayuningtyas
"Menjaga kesehatan siswa sekolah dasar merupakan hal yang penting dilakukan karena siswa merupakan aset pada masa mendatang. Salah satu cara yang dapat kita lakukan antara lain, menjaga kualitas jajanan yang dijual di kantin sekolah. Bahaya biologi berupa kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) pada jajanan perlu mendapat perhatian karena terdapat strain E. coli patogen yang dapat memberikan dampak kesehatan. Salah satu strain E. coli patogen adalah Escherichia coli O157:H7 (E. coli O157:H7) yang dapat menyebabkan diare berdarah hingga gangguan ginjal terutama pada anak-anak. Sumber kontaminasi bakteri tersebut dapat berasal dari praktik higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat dan kontaminasi silang dari lingkungan seperti keberadaan hewan pembawa penyakit serta suhu dan waktu penyimpanan makanan matang yang tidak memenuhi syarat.
Berlatarbelakang dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan anak sekolah dasar di Kota Depok. Selain itu, peneliti juga melihat faktor lingkungan dan karakteristik individu pedagang kantin dalam mempengaruhi kejadian kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada November 2018 sampai dengan Maret 2019 dengan melibatkan 424 responden pedagang dan 424 sampel jajanan. Penelitian ini menggunakan pengolahan data chi square pada uji bivariat dan regresi logistik pada uji multivariat.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pedagang kantin SD (91,3%) belum menerapkan praktik higiene sanitasi. Data mengenai kontaminasi jajanan diketahui sebanyak 51,7% terkontaminasi Coliform, 11,8% terkontaminasi E. coli, dan 9% terkontaminasi E. coli O157:H7. Jenis jajanan yang terkontaminasi bakteri Coliform dan E. coli sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi es, sedangkan jajanan yang terkontaminasi E. coli O157:H7 sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi telur dalam penyajian kepada konsumen (siswa). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat meningkatkan risiko kontaminasi E. coli O157:H7 sebesar 3,89 kali pada jajanan setelah dikontrol dengan faktor lingkungan (kepadatan lalat dan waktu penyimpanan makanan matang). Upaya perbaikan kondisi sanitasi di kantin Sekolah Dasar dan kualitas jajanan sekolah dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas penunjang dan melakukan pengawasan rutin terhadap praktik higiene sanitasi pedagang kantin. Selain itu, koordinasi dan kerja sama lintas sektor antara Sekolah dengan Dinas Kesehatan setempat dan pihak lainnya harus dijalankan untuk mengawasi praktik higiene sanitasi dan pemantauan kualitas jajanan sekolah secara rutin agar kualitas jajanan terjaga dengan baik.

Maintaining Elementary School students`s health is important caused they are our future asset. One of the methods is protecting quality of snack that sold in canteen. The biological hazard is the most founded in snack is Escherichia coli (E. coli). Some of strain of E. coli is harmless but there is any pathogen strain of E. coli. It is E. coli O157:H7. E. coli O157:H7 can cause bloody diarrhea and kidney disorder especially for children. The sources of bacterial contamination is quality of hygiene sanitation and cross contamination condition from environment, such as presence of vector, storage temperature, and storage time for cooked food before serving.
Base on that condition, the aim of this study is identify of relationship of hygiene sanitation and E. coli O157:H7 contamination in Elementary School`s snack in Depok. This research also has identified relationship of environment factors and individual characteristic of food handler with contamination E. coli O157:H7 in Elementary School`s snack. The researcher used cross sectional study in November 2018 until March 2019. This research was involving 424 food handlers and identified 424 sample of snacks. The researcher was using chi square for bivariate analysis and logistic regression multivariate methods for multivariate analysis.
The results are most of foodhandler in Elementary School canteen had not implemented hygiene sanitation practices (91.3%), 51.7% snacks is contaminated by Coliform, 11.8% snacks is contaminated by E. coli, and 9% snacks is contaminated by E. coli O157:H7. The most samples that contaminated by Coliform and E. coli are containing ice. The most samples that contaminated by E. coli O157:H7 are containing egg. This research founded bad hygiene sanitation practice was increasing 3.89 times for E. coli O157:H7 contamination in snack being control by environment factors (fly density and time of serving). We must do some effort to improve hygiene sanitation practice in Elementary School canteen and quality of snack that sold in canteen. School can support with provide facilities and routine monitoring for food handler practices. To solve this problem, Elementary School must do some coordination with multisector such as Health Department and other parties for monitoring hygiene sanitation practices and quality of snack in Elementaray School canteen.
Elementary School snack; E. coli O157:H7; Elementary School Canteen; Hygiene sanitation; jajanan SD; kantin SD; higiene sanitasi"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>