Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Florinda Ilona
"ABSTRAK
Latar belakang: Frekuensi tumor ovarium serosum ganas menempati urutan tertinggi dari seluruh keganasan ovarium di dunia barat 80-85 , sesuai dengan arsip Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI /Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM selama 10 tahun 2004-2013 , sebanyak 200 kasus 21,4 dari seluruh keganasan ovarium. GLUT-1 dapat digunakan sebagai penanda perangai biologik tumor ovarium serosum. Tujuan penelitian ini membandingkan ekspresi GLUT-1 pada tumor ovarium serosum borderline dan ganas serta faktor risiko.Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel terdiri atas 17 kasus untuk masing masing kelompok tumor ovarium serosum borderline dan ganas. Dilakukan pulasan GLUT-1 dengan penilaian berdasarkan intensitas dan jumlah sitoplasma dan/atau membran sel yang terpulas. Dilakukan penghitungan histoscore dan persentase setiap kasus dan dinilai ekspresi GLUT-1 berdasarkan titik potong kemudian dikelompokkan menjadi ekspresi rendah dan tinggi.Hasil: Pulasan GLUT-1 ekspresi rendah sama banyak dengan ekspresi tinggi. Sebagian besar kelompok tumor ovarium serosum borderline menunjukkan ekspresi rendah. Kelompok tumor ovarium serosum ganas sebagian besar menunjukkan ekspresi tinggi. Perbedaan ekspresi GLUT-1 antara tumor ovarium serosum borderline dan ganas, secara statistik bermakna p ABSTRACT
Background : The frequency of serous malignant tumors of ovary occupies the highest order of all ovarian malignancies in the western world 80-85 , in accordance with Department of Anatomical Pathology, Faculty of Medicine University of Indonesia / Cipto Mangunkusumo hospital datas, for 10 years 2004-2013 , as many as 200 cases 21.4 of all ovarian malignancies. GLUT-1 can be used as a marker in differentiating biological behaviour of serous ovarian tumor. The aim of the study was to compare expression of GLUT-1 in serous borderline and malignant tumours of the ovary. Methods : This was cross-sectional study. Sample consists of 17 cases for each group, serous borderline and malignant tumor of ovary, stained with GLUT-1 antibody. Quantification was based on the intensity and distribution of cytoplasm and/or cell membrane. The appraisal was done with estimating histoscore and percentage of each case. Calculation result was assessed by GLUT-1 expression, based on the point of intersection and then grouped into low and high expression.Result : The GLUT-1 low expression results are equal with high expression. Low grade expression found in majority cases of serous borderline ovarian tumors group. Groups of serous malignant ovarian tumors largely exhibit high expression. These differences in Glut-1 expression among the borderline and malignant cases, are statistically significant p"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Haworth Press, 2008
616.858 52 BOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Rahma Madina
"Latar Belakang
Gangguan kepribadian ambang (GKA) berhubungan dengan masalah interpersonal, ketidakstabilan emosi, masalah citra diri, dan impulsif dengan risiko tinggi perilaku bunuh diri. Saat ini, masih kekurangan data prevalensi GKA di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini akan memberikan data pasien GKA di RSCM dan mengevaluasi kepatuhan penatalaksanaan GKA terhadap Panduan Praktik Klinis (PPK).
Metode
Penelitian ini akan berbentuk studi deskriptif retrospektif potong-lintang dan dilakukan menggunakan data sekunder berupa rekam medis yang didapat dari klinik psikiatri pasien dewasa RSCM. Evaluasi akan ditinjau dengan menggunakan formulir kepatuhan PPK yang dikembangkan oleh RSCM dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil
Sebagian besar pasien GKA yang dirawat di rumah sakit berada dalam kelompok usia 18 hingga 29 tahun, yaitu 88,9% dari total sampel. Sebagian besar pasien GKA yang dirawat di RSCM adalah perempuan sebanyak 91,7% (33 dari 36) pasien. Sebagian besar pasien memiliki gangguan bipolar (69,4%) sebagai diagnosis Axis 1, atau gangguan depresi (27,8%). Sebanyak 94,5% pasien mendapatkan antipsikotik atipikal. Semua pasien (100%) dalam penelitian ini menunjukkan ketaatan yang lengkap terhadap parameter struktural dan proses, yaitu mengikuti lebih dari 80% aspek yang diuraikan dalam PPK. Namun, hanya 24 pasien (66,7%) yang memenuhi kriteria respons yang baik, termasuk skor risiko bunuh diri rendah dan tidak terjadi insiden.
Kesimpulan
Sebagian besar pasien GKA yang dirawat di RSCM adalah perempuan dewasa muda. Terdapat tingkat kepatuhan tinggi terhadap PPK pada pasien GKA rawat inap RSCM.

Introduction
Borderline personality disorder (BPD) is associated with interpersonal problems, emotional instability, self-image issues, and impulsivity with a high risk of suicidal behavior. There are no BPD prevalence data in Indonesia. Therefore, this research will provide data of BPD patients in RSCM and evaluate the adherence of the managements according to Clinical Practice Guideline (CPG).
Method
This will be a cross-sectional retrospective descriptive study and conducted using secondary data from database of department of psychiatry in RSCM. The evaluation will utilize the CPG’s adherence form and analyzed in quantitative and qualitative methods. Result
The majority of hospitalized BPD patients were in the age group of 18 to 29 years around 88.9% of the total sample. The population of hospitalized BPD patients mostly are females that accounts for 91.7% (33 of 36) of the patients. There are patients diagnosed with bipolar disorder (69.4%) and depressive disorder (27.8%). Most of BPD patients (94.5%) were administered atypical antipsychotics. All 36 patients (100%) in the study shows complete adherence to the structural and process parameters by following more than 80% of the aspects in the CPG. Despite the high level of adherence to the CPG, only 24 patients (66.7%) fulfilled good outcome criteria, including low suicide risk score and no incident.
Conclusion
Most of hospitalized BPD patients were young females. High level of adherence to the CPG was observed among hospitalized BPD patients in RSCM. Further study should identify the risk factors associated with poor treatment response.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari Ardianingsih
"ABSTRAK
Siswa dengan kecerdasan borderline adalah mereka yang memiliki fungsi kecerdasan di bawah rata-rata namun tidak sampai digolongkan disabilitas intelektual. Penelitian ini adalah penelitian single-case yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada seorang siswa dengan kecerdasan borderline. Partisipan penelitian ini adalah seorang siswa laki-laki berusia 12 tahun yang duduk di kelas 6 SD. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi merangkum paragraf. Penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: pre-test, intervensi, dan post-test (dilakukan sebanyak 3 kali). Pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah tes pemahaman bacaan, oral retelling, dan evaluasi keberhasilan setiap sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor tes pemahaman bacaan antara pre-test (23,8%) dan ketiga post-test (post-test 1 = 71,4%, post-test 2 = 78,6%, post-test 3 = 80,95%). Partisipan juga mengalami peningkatan skor oral retelling pada ketiga post-test jika dibandingkan dengan pre-test (skor pre-test = 4, skor post-test 1= 18, skor post-test 2= 23, skor post-test 3= 19). Selain itu, partisipan juga mengalami peningkatan performa yang signifikan di setiap akhir sesi intervensi diukur menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank (Z= -2,703, p=0.007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi merangkum dapat secara efektif meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada siswa dengan fungsi kecerdasan borderline.

ABSTRACT
Siswa dengan kecerdasan borderline adalah mereka yang memiliki fungsi kecerdasan di bawah rata-rata namun tidak sampai digolongkan disabilitas intelektual. Penelitian ini adalah penelitian single-case yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada seorang siswa dengan kecerdasan borderline. Partisipan penelitian ini adalah seorang siswa laki-laki berusia 12 tahun yang duduk di kelas 6 SD. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi merangkum paragraf. Penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: pre-test, intervensi, dan post-test (dilakukan sebanyak 3 kali). Pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah tes pemahaman bacaan, oral retelling, dan evaluasi keberhasilan setiap sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor tes pemahaman bacaan antara pre-test (23,8%) dan ketiga post-test (post-test 1 = 71,4%, post-test 2 = 78,6%, post-test 3 = 80,95%). Partisipan juga mengalami peningkatan skor oral retelling pada ketiga post-test jika dibandingkan dengan pre-test (skor pre-test = 4, skor post-test 1= 18, skor post-test 2= 23, skor post-test 3= 19). Selain itu, partisipan juga mengalami peningkatan performa yang signifikan di setiap akhir sesi intervensi diukur menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank (Z= -2,703, p=0.007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi merangkum dapat secara efektif meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada siswa dengan fungsi kecerdasan borderline."
2018
T52010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Hellyanti
"Latar belakang: Penderita kanker ovarium umumnya datang berobat pada stadium lanjut, sehingga kekambuhan pasca pembedahan dan pemberian kemoterapi mencapai 70-80%. EGFR mengaktifkan jalur sinyal yang menginduksi onkogenesis dan proliferasi sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran EGFR dalam patogenesis tumor serosum ovarium dan peluangnya untuk digunakan sebagai penanda keganasan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel terdiri atas 15 kasus tumor jinak, 15 kasus borderline dan 15 kasus adenokarsinoma di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM tahun 2008-2012. Dilakukan pulasan imunohistokimia EGFR dan penilaian dengan H score.
Hasil: Terdapat perbedaan ekspresi EGFR yang bermakna antara kelompok tumor serosum jinak (H score = 15), borderline (H score = 60) dan adenokarsinoma (H score = 120), dengan p=0,000.
Kesimpulan. Ekspresi EGFR pada tumor serosum ovarium meningkat seiring peningkatan derajat keganasan.

Background: Most of ovarian cancer patients are diagnosed in already advanced stage, therefore 70-80% of cases having recurrence after surgical staging and chemotherapy. EGFR activates signaling pathways which induce oncogenesis and cell proliferation. The aim of this study is to analyze the role of EGFR in the pathogenesis of serous ovarian tumors and its possibility to be used as a malignant marker.
Methods: This was a cross-sectional study on each 15 cases of benign, borderline and malignant serous ovarian tumors from Anatomical Pathology Department FMUI/CMH in 2008-2012. EGFR status was assessed by immunohistochemistry technique and the expression was evaluated using H score.
Results: There was significant difference between EGFR expression in benign (H score = 15), borderline (H score = 60) and malignant serous ovarian tumors (H score = 120), p=0,000.
Conclusion: The EGFR immunoexpression was increased along with the higher degree of serous ovarian tumor malignancy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sheila Nuur Ditrie
"Penderita gangguan depresi semakin meningkat setiap tahunnya, terutama pada generasi muda. Hal ini membawa urgensi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, terlebih lagi WHO melaporkan bahwa depresi sangat mempengaruhi kualitas hidup dan menjadi penyebab dari meningkatnya risiko gangguan kesehatan lainnya. Kesalahan diagnosis seringkali terjadi pada depresi, maka dari itu sangat penting untuk mengembangkan pendekatan objektif untuk membantu dokter mendiagnosis depresi secara lebih efektif. Elektroensefalografi (EEG) merupakan teknologi berbasis sinyal otak yang dapat merekam aktivitas jaringan otak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat program analisis gangguan depresi berbasis Machine Learning. Aplikasi Graphical User Interface (GUI) juga dibuat untuk mempermudah pengguna. Pemrosesan sinyal dilakukan dengan dua metode, yakni wavelet dan Power Spectral Density (PSD). Relative Power Ratio (RPR) dihitung sebagai fitur klasifikasi. Perhitungan dominansi juga dilakukan untuk mereduksi jumlah fitur. Fitur dengan dominansi tertinggi akan digunakan untuk membuat model klasifikasi Machine Learning. Pengklasifikasi yang digunakan adalah K-Nearest Neighbor (KNN) dengan cross validation. Akurasi tertinggi yang diperoleh mencapai 70% dengan metode wavelet dan 65% dengan metode PSD.

The number of individuals suffering from depressive disorder (also known as major depressive disorder or MDD) is increasing every year, especially among the younger generations. This highlights the urgency of prioritizing mental health, especially considering the World Health Organization’s report that depression significantly affects the quality of life and increases the risk of other health disorders. Misdiagnosis often occurs in cases of depression, making it crucial of develop an objective approach to help doctors diagnose depression more affectively. Electroencephalography (EEG) is a brain signalbased technology that records brain network activity. This research aims to create a machine learning-based program for analyzing depressive disorders. Additionally, a Graphical User Interface (GUI) application is developed to facilitate users. Signal processing is performed using two methods, namely wavelet and Power Spectral Density (PSD). The Relative Power Ratio (RPR) is calculated as a classification feature. Dominance computation is also conducted to reduce the number of features, and the feature with highest dominance are used to create the Machine Learning classification model. The classifier used is K-Nearest Neighbor (KNN) with cross-validation. The highest accuracy achived is 70% with the wavelet method and 65% with the PSD method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winantami Ayu Arimbi Wibowo
"Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa dengan ASD (Autism Spectrum Disorder) lebih berisiko untuk menjadi korban bullying yang dilakukan oleh siswa reguler di sekolah inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara self-esteem dan frekuensi bullying yang dilakukan terhadap siswa dengan ASD pada siswa reguler di SMPN inklusif. Seratus tiga puluh enam siswa reguler (58 laki-laki dan 78 perempuan) dari tiga SMPN inklusi di Jakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Frekuensi bullying terhadap siswa dengan ASD diukur dengan menggunakan Bullying Questionnaire (BQ) yang disusun oleh Duffy (2004).
Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang disusun oleh Rosenberg pada tahun 1965 digunakan untuk mengukur self-esteem siswa. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson product moment diperoleh koefisien korelasi antara self-esteem dan frekuensi bullying terhadap siswa dengan ASD sebesar -0,1 dengan nilai signifikansi sebesar 0,247 (p>0,01). Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.

Preliminary study suggest that student with ASD (Autism Spectrum Disorder) are at greater risk for being bullied by regular student in inclusvie school. The present study aimed to examine the relationship between self-esteem and frequency of bullying towards student with ASD among regular student in public inclusive junior high school. One hundred and thirty six regular students (58 boys and 78 girls) from three public inclusive junior high schools in Jakarta are participated in the study. Frequency of bullying behavior towards student with ASD was measured with Bullying Questionnaire (BQ), constructed by Duffy (2004).
Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) which was constructed by Rosenberg in 1965, was used to measure student’s self-esteem. The coefficient of Pearson product moment correlation between self-esteem and frequency of bullying towards students with ASD was -0,1 with significant value 0,247 (p>0,01). It indicate that there is no significant relationship between the two variables.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrin Redayani Lukman
"Gangguan kepribadian ambang (GKA) merupakan gangguan jiwa dengan dampak psikososial yang bermakna dan umumnya lebih sulit ditata laksana dibandingkan dengan gangguan psikiatri lainnya. Sebagian besar Peserta Program Pendidikan Spesialis Kedokteran Jiwa (PPDS-KJ) menyatakan sulit melakukan psikoterapi pada pasien GKA dan belum ada metode pengajaran psikoterapi psikodinamik yang khusus dan terstruktur untuk kasus GKA. Tujuan penelitian adalah menghasilkan Modul Pendidikan Psikoterapi Psikodinamik untuk kasus GKA (PP-GKA) beserta instrumen untuk mengevaluasi hasil pembelajaran PPDS-KJ setelah mengikuti modul pada domain pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor. Penelitian dilakukan pada Januari–Desember 2023 di sembilan institusi pendidikan psikiatri di Indonesia menggunakan mixed method kualitatif dan kuantitatif dengan desain exploratory sequential, terdiri dari tahap pengembangan modul, pengembangan instrumen evaluasi, dan uji efektivitas modul. Penelitian ini juga mengadaptasi Kuesioner Kirkpatrick level 1 untuk mengevaluasi reaksi peserta terhadap modul. Pengembangan modul dan instrumen dilakukan secara saksama melalui tahapan focus group discussion, survei Delphi, diskusi panel ahli, uji validasi isi modul dan instrumen, serta uji reliabilitas instrumen dengan narasumber dari kalangan PPDS-KJ, psikiater, ahli psikoterapi, dan staf pengajar psikoterapi dari institusi pendidikan psikiatri di Indonesia. Modul yang dihasilkan bersifat valid (S-CVI/Ave = 1), berbentuk pembelajaran daring dengan durasi 12 kali pertemuan. Penelitian juga menghasilkan instrumen evaluasi hasil belajar berupa 50 butir soal pilihan ganda, rubrik penilaian formulasi psikodinamik (RP-FP), dan rubrik penilaian praktik psikoterapi psikodinamik (RP-PPGKA). RP-FP dan RP-PPGKA juga valid (S-CVI/Ave RP-FP = 0,981, RP-PPGKA = 1) dan reliabel (ICC RP-FP = 0,879, RP-PPGKA = 0,727). Uji efektivitas modul dengan pre-test post-test control group design dilakukan kepada 33 orang PPDS-KJ semester 6–7 dari sembilan institusi pendidikan PPDS-KJ di Indonesia yang direkrut berdasarkan stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis instrumen soal pilihan ganda, RP-FP, RP-PPGKA, dan Kuesioner Kirkpatrick level 1 versi Indonesia, Modul Pendidikan PP-GKA efektif memberikan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor serta mendapatkan reaksi yang positif dari peserta. Modul Pendidikan PP-GKA dapat diimplementasikan pada pendidikan PPDS-KJ di Indonesia sebagai panduan pengajaran dan membantu meningkatkan kompetensi PPDS-KJ dalam melakukan psikoterapi psikodinamik untuk kasus GKA di Indonesia.

Borderline personality disorder (BPD) is a mental disorder with significant psychosocial impacts and is difficult to manage compared to other psychiatric disorders. The majority of psychiatry residents in Indonesia stated that it was difficult to carry out psychotherapy on BPD patients and that there was no specific and structured psychodynamic psychotherapy teaching method for BPD cases. The aim of this study is to produce a Psychodynamic Psychotherapy Module for BPD cases (PP-BPD) along with the instruments to evaluate the residents’ learning outcomes in the cognitive, affective and psychomotor learning domains after receiving the module. The research was conducted in January–December 2023 at nine psychiatric educational institutions in Indonesia using mixed qualitative and quantitative methods with a sequential exploratory design, consisting of module development stages, evaluation instruments development, and module effectiveness testing. This study also adapted the Kirkpatrick Questionnaire level 1 to evaluate participants' reactions to the module. The development of the module and instruments was carried out carefully through the stages of focus group discussions, Delphi surveys, expert panel discussions, content validation testing of the module and scales, as well as inter-rater reliability testing of the scales with psychotherapy experts and teaching staff as participants. The resulting module, in the form of online learning with a duration of 12 meetings, is valid, (S-CVI/Ave = 1). The learning outcomes evaluation instruments were 50 multiple choice questions, Psychodynamic Formulation Competency Assessment scale (PF-CAS), and a Practical Competency Assessment Scale (PC-CAS) for psychodynamic psychotherapy for BPD. PF-CAS and PC-CAS were valid (S-CVI/Ave PF-CAS = 0.981, PC-CAS = 1) and reliable (ICC PF-CAS = 0.879, PC-CAS = 0.727). The module effectiveness test with a pre-test post-test control group design was carried out on 33 PPDS-KJ students in semesters 6–7 from nine psychiatric educational institutions in Indonesia who were recruited based on stratified random sampling. Analysis of the multiple choice exam, PF-CAS, PC-CAS, and Kirkpatrick Questionnaire level 1 Indonesian Version showed that the PP-BPD Education Module was effective in inducing changes in cognitive, affective and psychomotor aspects and received positive reactions from participants. The PP-BPD Education Module can be implemented in resident education in Indonesia as a teaching guide and to help improve residents’ competency in conducting psychodynamic psychotherapy for BPD cases in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>