Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Rizki Palupi
"Bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan menyusu pada 1 jam pertama setelah kelahiran dan dilakukan kontak kulit ibu dengan bayi selama minimal 1 jam dapat menekan angka kematian bayi. Sedangkan, peran dan komitmen dari instansi kesehatan dan pemberi pelayanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD. Untuk tercapainya hal tersebut perlu dilakukannya inovasi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Komunikasi, Informasi Edukasi KIE dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di Puskesmas Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jumlah sampel 42 bidan yang terbagi menjadi 21 bidan kelompok intervensi dan 21 bidan kelompok kontrol. Peneliti membuat suatu media KIE berupa poster dan booklet mengenai alur tahapan pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir yang menarik, mudah diingat dan sebelumnya belum pernah ada, kemudian media tersebut diberikan pada kelompok intervensi. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa, pada analisis univariat jumlah nilai rata-rata skor pelaksanaan IMD pada kelompok intervensi lebih tinggi sebesar 97.41 dibandingkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 78.28. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji-t independen didapatkan nilai p = 0.001 yang artinya nilai p < 0.05 dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pelaksanaan IMD antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Nilai skor pelaksanaan IMD oleh bidan pada kelompok intervensi yang mendapatkan KIE dengan media poster dan booklet lebih tinggi secara bermakna dibandingkan bidan pada kelompok kontrol. Sehingga terdapat pengaruh media KIE terhadap pelaksanaan IMD.

Infants given the opportunity to early initiation of breastfeeding by suckling in the first hour after birth and making skin contact with a baby for at least 1 hour can reduce infant mortality. Meanwhile, the role and commitment of health agencies and providers of services is needed to support the implementation of early initiation of breastfeeding. To achieve this it is necessary to do innovations that can increase knowledge and skills of midwives.This study aims to determine the influence of the use of communication, information, education media in the implementation of early initiation of breastfeeding by midwife in community health centers East Jakarta 2018. Type of quasy experimental research with a sample of 42 midwives divided into 21 midwives of the intervention group and 21 midwives of the control group. The researcher made a communication, information, education media in the form of posters and booklets about the flow of IMD implementation stage in newborn care that is interesting, easy to remember and never before, then the media is given to the intervention group. The study was conducted from April to May 2018. Collected data were analyzed univariat and bivariate using independent t test.The results showed that, in univariate analysis, the mean value of early initiation of breastfeeding implementation score in intervention group was higher by 97.41 than the mean score in the control group was 78.28. While the results of bivariate analysis with independent t test obtained p value 0.001 which means the value of p."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Yusnita
"Inisiasi menyusu dini (IMD) dapat mengurangi 22% kematian bayi baru lahir.Untuk daerah Sumatra Barat, pemberian ASI pada bayi dalam kurun waktu kurang dari satu jam hanya sebesar 16%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan inisiasi menyusu dini oleh bidan di 12 Puskesmas Agam Timur Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Agam Tahun 2012.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan yang dinas di 12 Puskesmas Agam Timur. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 57,1% responden bidan tidak melakukan IMD. Karakteristik bidan yang berhubungan dengan pelaksanaan IMD adalah usia ( P value = 0,014 (p
Hasil penelitian menyarankan agar bidan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai IMD melalui seminar-seminar, buku, dan sumber informasi lainnya sehingga dapat melakukan IMD pada setiap bayi baru lahir.

Early initiation of breastfeeding (IMD) can reduce 22% of newborn deaths. For areas of West Sumatra, on infant feeding in less than an hour only 16%. This study aims to determine the implementation of an early initiation of breastfeeding by midwives in 12 health centers of East Agam Work Area Health Service 2012.
This type of quantitative research is cross sectional design. The population in this study were all midwives who offices at 12 East Agam health center. The sample in this study amounted to 105 people. Sampling was carried out with total sampling.
The results showed a midwife as much as 57.1% of respondents do not IMD. Characteristics associated with the implementation of the midwife IMD is the age (P value = 0.014 (p
The results suggest that midwives improve their skills and knowledge of the IMD through seminars, books, and other information sources that can perform IMD on every newborn."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hajrah
"Belum adanya laporan mengenai IMD di Kabupaten Berau. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kabupaten Berau Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada bulan April sampai Mei 2012. Responden adalah bidan yang berada diwilayah kerja Kabupaten Berau berjumlah 90 orang. Hasil penelitian didapatkan 47,8% bidan melaksanakan IMD. Ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD, bidan yang telah mengikuti pelatihan cenderung untuk melaksanakan IMD 3,98 kali dibanding bidan yang tidak pernah pelatihan. Atas dasar tersebut diharapkan untuk meningkatkan pelatihan terkait dengan IMD kepada bidan.

There has been no reports of Early Initiation of breastfeeding in Berau regency. The purpose of this research was to determine the factors related with the behavior of midwifes in the implementation of Early Initiation of breastfeeding (IMD) in Berau Regency in 2012. This study uses cross sectional methode, conducted in April to May 2012. Respondents were midwifes working in the Berau area totaled 90 people. The research found that 47.8% midwifes who perform the IMD.There is a significant association between the training and behavioral of midwifes in the implementation of the IMD, midwifes who have attended the training tend to perform the IMD 3.98 times more, compared with the midwifes who have never attended the training. On the basis of that, thus expected to be able to improve the training related with the IMD to the midwife."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Agustina
"Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat penting dilaksanakan karena dapat menurunkan angka kematian Bayi baru lahir sebanyak 22%. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mensukseskan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan terhadap pelaksanaan Inisiasi menyusu Dini (IMD) di RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan cara penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini merupakan total dari populasi yaitu sebanyak 30 responden (bidan). Analisa dengan menggunakan chi sguare pada 8 variabel dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, motivasi, beban kerja, kerjasama dengan perusahaan susu dan kebijakan/peraturan dari Instansi. Dan hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku bidan terhadap pelaksanaan IMD adalah baik, sedangkan diantara 8 variabel tersebut tidak ada variable yang berhubungan dengan perilaku bidan terhadap IMD di RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang Tahun 2011.

Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is very important because it can be lowered newborn mortality by 22%. Midwives have a very important role in the success of the program Early Initiation of Breastfeeding (IMD). This study aimed to determine the factors associated with the behavior of nurse midwives to the implementation of Early Initiation (IMD) in hospitals and RSAL Tanjungpinang.
This study used cross-sectional study design by distributing questionnaires. The sample in this study is a population that is counted a total of 30 respondents (midwife). Analysis using chi sguare on 8 variables in this study are age, education, years of service, knowledge, motivation, workload, cooperation with dairy companies and policies / regulations of the Agency. And the result showed that the behavior of midwives towards the implementation of IMD is good, whereas among the 8 variables not variables related to the behavior of the IMD midwives in hospitals and RSAL Tanjungpinang Year 2011."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"ABSTRAK
Kolostrum merupakan cairan ASI pertama yang kaya akan protein dan mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi. Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kemantian balita. Masih sedikitnya penelitian mengenai hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Penelitian yang melihat hubungan IMD terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2018 ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian adalah 62 kasus dan 62 kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2018 dengan OR 2,527 (95% CI 1,173 - 5,364). Artinya, balita usia 2-23 bulan yang tidak melakukan IMD memiliki risiko 2,527 kali lebih besar menjadi sakit pneumonia dibandingkan dengan balita usia 2-23 bulan yang melakukan IMD.

ABSTRACT
Colostrum is the first breast milk that rich in protein and contains antibodies or immune serving as bodies protection against infection. Pneumonia is one of main causes of death among infants. Fewer researchers on relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among infants was the reason for this study. This research sees relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 months infants on MTBS at Kalideres public health center 2018 by using case control method. Samples of this research are 62 cases and 62 controls. Result of this research shows relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 infants on MTBS at Kalideres public health centers 2018 (OR 2,527 ; 95% CI 1,173 - 5,364). It means infants among 2-23 months without early initiation of brestfeeding have 2,527 times greater risks of pneumonia than infants among 2-23 months with early initiation of brestfeeding."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Setiarini
"Penundaan IMD merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kematian neonatus sebesar 2,4 %. Peran dan komitmen dari rumah sakit sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD karena sembilan dari 10 langkah keberhasilan menyusui tersebut dilakukan di rumah sakit. RSIA Budi Kemuliaan merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan IMD dari tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bidan dalam pelaksanaan IMD, menggunakan disain cross-sectional dengan menggunakan 50 sampel responden. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat dengan regresi logistic ganda.
Hasil Penelitian rata-rata bidan mempunyai kinerja yang baik, umur lebih dari 35 tahun sebesar 52%, masa kerja lebih dari 10 tahun sebesar 46%, tingkat pendidikan D3 kebidanan sebesar 82% dan D4 kebidanan sebesar 18%, pengetahuan yang baik sebesar 62%, mendukung IMD sebesar 52%, pelatihan yang diikuti kurang dari 2 tahun sebesar 22%. Ada hubungan yang signifikan antara kinerja bidan dengan umur (p value=0.000), lama kerja (p value=0.000), pendidikan (p value=0.028), pengetahuan (p value=0.000), sikap (p value=0.002), dan pelatihan (p value=0.015). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja bidan dalam pelaksanaan IMD adalah lama kerja (OR=36,75), setelah dikontrol dengan pendidikan (OR=22,67) dan pengetahuan (OR=8,09).

Postponement of early initiation respresent risk factor able to improve death of neonates equal to 2,4%. Role and commitment from hospital is needed to support execution of early initiation because nine from ten efficacy steps is conducted in hospital. Budi Kemuliaan Mother and Child Hospital is a hospital that carrying out early initation since 2008. The purpose of this research is to know about midwifery performance in execution of early initiation, using cross-sectional design and 50 responder samples. The data will be analysed by univariate, bivariate analysis using Chi-Square, while the multivariate analysis using double logistics regretion.
The avarage research shows that midwifery has a good performance, age more than 35 years equal to 52%, year of working more than 10 years equal to 46%, education level of Diploma three midwifery equal to 82% and diploma four midwifery equal to 18%, good knowledge equal to 62%, supporting Early initation equal to 52%, training followed less than two year equal to 22. There is a significant relationship between midwife performance with the age (p value=0.000), period working (p value=0.000), education (p value=0.028), knowledge(p value=0.000), atitude (p value=0.002), and training (p value=0.015). The dominant factor that has relationship with midwife performance in the implementation at early initation is the period of working (OR=36,7), after taking control with the education (OR=22,7) and knowledge (OR=8,1).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31005
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alifani Faiz Faradhila
"Alir Terhadap Pelaksanaan IMD di Puskesmas Kota Bogor Tahun 2019 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) memiliki banyak manfaat bagi bayi, salah satunya mencegah kematian neonatal. Di Kota Bogor, sebagian besar bayi baru lahir tidak mendapatkan IMD. Salah satu penyebab pelaksanaan IMD menjadi kurang optimal di Kota Bogor adalah belum adanya prosedur standar baku yang menjabarkan alur pelaksanaan IMD yang dapat membantu bidan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam memberikan pelayanan IMD secara optimal, khususnya yang menolong persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media KIE berbentuk bagan alir dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di Puskesmas Kota Bogor tahun 2019. Penelitian dilakukan di 8 puskesmas menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimental. Responden terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol, masing-masing terdiri dari 29 bidan yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Kelompok intervensi diberikan KIE prosedur standar IMD menggunakan bagan alir sedangkan kelompok kontrol diberikan KIE berupa penjelasan secara singkat. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan IMD kelompok intervensi lebih tinggi (93,1%) dibandingkan kelompok kontrol (20,7%). Rata-rata skor bidan kelompok intervensi lebih tinggi (96±3,7) dibandingkan kelompok kontrol (84,7±5,2). Secara statistik, penggunaan media KIE bagan alir berpengaruh signifikan dalam pelaksanaan IMD di puskesmas Kota Bogor (p value <0,000). Media KIE prosedur standar berbentuk bagan alir efektif digunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan IMD oleh bidan di puskesmas Kota Bogor.

Flowchart to EIB Implementation at Public Health Center in Bogor City 2019 Early Initiation of Breastfeeding (EIB) has many benefits for babies, which can prevent the neonatal death. In Bogor City, most newborns did not get EIB. One of the causes of the EIB implementation being less optimal in Bogor City is the lack of standardized standard procedures that show the flow of EIB implementation which can help midwives to improve their understanding and skills in providing EIB services, especially those who helping childbirths. This study aims to determine the effectiveness of the use of IEC materials through standard procedure flowchart in the implementation of EIB by midwives at Public Health Center (PHC) in Bogor City 2019. The location of this study
was in 8 PHCs using a quasi-experimental research design. Respondents were divided
into intervention and control groups, which is consisting of 29 midwives in each group
using a purposive sampling technique. The intervention group was given IEC materials
through standard procedure flowchart and the control group was only brief explanation. The results showed the success of EIB in the intervention group was higher (93.1%) than the control group (20.7%). The average score of the intervention group was also higher (96±3.7) than the control group (84.7±5.2). Statistically, the use of IEC materials through standard procedure flowchart has a significant effect on the implementation of EIB in PHC in Bogor City (p value <0,000). IEC materials through standard procedure flowchart is used to optimize the implementation of the EIB by midwives in PHC."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Indrayani
"Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan upaya untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif kepada Bayi baru lahir. Cakupan ASI Eksklusif di Kota Palangka Raya tahun 2011 yaitu 19,5% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Masalah ini di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena menunda menyusu. Mengingat pentingnya Inisiasi Menyusu Dini dan belum adanya data tentang pelaksanaan IMD di Kota Palangka Raya maka penelitian ini dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pelaksanaan IMD oleh Bidan di Kota Palangka Raya tahun 2013. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Bidan yang aktif melakukan pertolongan persalinan dengan jumlah 97 responden. Uji hubungan antar variabel menggunakan uji Chi square. Bidan yang melaksanakan IMD masih rendah yaitu 30,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan praktek Bidan adalah lama kerja ≥5 tahun (p value=0017), pengetahuan (p value=0,018), sikap bidan terhadap IMD (p value=0,03), supervisi (p value=0,014), dan tempat persalinan (p value=0,024).
Dari hasil penelitian disarankan perlu adanya pelatihan bagi Bidan terkait IMD, adanya kebijakan berupa Perda dan evaluasi tentang praktik pelaksanaan IMD yang dilakukan oleh Bidan.

Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is an effort to increase the exclusive breastfeeding in the newborn. Coverage Exclusive Breastfeeding in Palangkaraya in 2011 which decreased 19.5% from the previous year. This problem is caused by several factors, among others, because delaying breastfeeding. Given the importance of Early Initiation of Breastfeeding and lack of data on the implementation of the IMD in Palangkaraya, the study was conducted.
The purpose of this study was to determine the factors associated with the implementation of the IMD by Midwives in Palangkaraya in 2013. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample in this study is that the active midwives attending births with the number of 97 respondents. Examine the relationship between variables using Chi Square. Midwives who perform IMD is still low at 30.9%. Variables that had a significant association with IMD implementation practice by midwives who worked ≥ 5 years (p value = 0017), knowledge (p value = 0.018), the attitude of midwives towards IMD (p value = 0.03), supervision (p value = 0.014), and birth place (p value = 0.024).
From the results of the study suggested the need for training related Midwives IMD, the local regulations and policies in the form of an evaluation of the implementation of the IMD practice by midwives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bet Idhya
"Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat penting dilaksanakan karena dapat menurunkan angka kematian Bayi baru lahir sebanyak 22 %. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang paling banyak menolong persalinan sangat berperan penting dalam kesuksesan program IMD. IMD sudah dibuktikan oleh para ahli dapat meningkatkan keberhasilan ASI Ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi menyusu Dini oleh Bidan Praktek Swasta di Kota Bukittinggi Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan desain studi cross sectional dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini merupakan total dari populasi yaitu 50 responden (Bidan Praktek swasta), dan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam pada 6 orang bidan. Analisa dengan menggunakan chi square pada 9 variabel dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, masa kerja, pelatihan, sosialisasi, dukungan ibu melahirkan dan dukungan keluarga ibu melahirkan. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa pelaksanaan IMD oleh bidan praktek swasta adalah 44% . Faktor-faktor pada bidan yang berhubungan dengan pelaksanaan IMD adalah sikap (OR 4,53) , pelatihan (OR 4,12) dan dukungan ibu melahirkan (OR 2,0).

Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is very important because it can reduces newborn mortality rate by 22%. Midwives as the health professionals who help most of the labor, have a very important role in the success of the Early Initiation. Early Initiation has been proven by experts, can improve the success of exclusive breastfeeding. This study aims to determine the factors associated with the implementation of Early Initiation of Breastfeeding by private practise’s midwives in the City Bukittinggi In 2012. The study is a quantitative study, using a crosssectional study design by using questionnaires. The sample in this study is the total of the population that is 50 respondents (Private Practice Midwives), and interviews and qualitative study with in depth interviews in 6 midwives. Using chi square analysis on 9 variables in this study are age, education, knowledge, attitudes, employment, training, socialization, maternal support and family support. From the results showed that the implementation of the IMD by midwives in private practice was 44%. Factors of the midwives related to the implementation of IMD are the attitude (OR 4,53), training (OR 4,12) and maternal support (OR 2,0)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>