Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Via Dolorosa Halilintar
"Kanker Payudara KPD merupakan jenis penyakit Kanker dengan risiko insidensi mortalitas tertinggi di Indonesia. Tesis ini membahas tingkat kepatuhan dan faktor ndash; faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pasien Kanker Payudara KPD yang menjalani terapi hormonal dengan Tamoxifen pada pasien RS Kanker Dharmais tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain potong lintang cross-sectional. Penelitian diikuti oleh sebanyak 109 orang responden. Tingkat kepatuhan pengobatan dinilai melalui kuesioner MARS-5 yang dimodifikasi. Karaktersitik sosiodemografi dan klinis diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan pengobatan KPD dengan Tamoxifen adalah 90,9 dengan proporsi pasien yang patuh adalah 75,2 82 dari 109 orang. Umur pasien, pendapatan, tingkat pendidikan, pemberian informasi dan edukasi tentang pengobatan, dan tingkat pengetahuan pasien mempunyai pengaruh yang bermakna dalam mempengaruhi tingkat kepatuhan pengobatan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa Umur responden, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh dan menentukan tingkat kepatuhan pengobatan. Tingkat Pendidikan merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kepatuhan pengobatan. Melalui penelitian ini disarankan untuk memberikan perhatian khusus untuk pasien ndash; pasien dengan karakteristik tertentu seperti pasien dengan tingkat pendidikan atau berpendapatan rendah.

Breast Cancer BC is. type of cancer disease with the highest incidence of mortality in Indonesia. The focus of the study was to determine the level of adherence and factors influencing the adherence of the treatment of BC patients undergoing hormonal therapy with Tamoxifen in patients with Dharmais Cancer Hospital in year 2018. The study is an observational study with. cross sectional design. The study was followed by 109 respondents. Medication adherence levels assessed via questionnaire MARS. modified. Sociodemographic and clinical characteristic obtained from interviews using questionnaires.
The results showed that the medication adherence level of KPD with Tamoxifen was 90.9 with the proportion of adherent patients was 75.2 82 of 109 patients. Patient age, income, education level, information and education about treatment, patient 39. level of knowledge have. significant influence on the level of medication adherence. Multivariate analysis showed that the age of respondents, level of education, level of knowledge is the most influential factor and determine the level of treatment adherence. Education level is the variable that has the greatest effect on medication adherence. Through this study, it is advisable to pay particular attention to patients with certain characteristics such as patients with low education or low income levels.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T51466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Utari
"Latar belakang Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling banyak dialami oleh perempuan di dunia. Data yang didapatkan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta menunjukkan bahwa sebagian besar pasien datang pada stadium lanjut lokal. Penanganan kanker payudara pada tahap lanjut lokal meliputi pemberian kemoterapi neoadjuvan, mastektomi, serta rekonstruksi. Waktu pelaksanaan rekonstruksi payudara pascamastektomi terbaik masih mejadi perdebatan pada klinisi. Studi ini bertujuan untuk membandingkan luaran antara rekonstruksi payudara secara immediate dan delayed pada pasien kanker payudara lanjut lokal yang dilakukan mastektomi dan pemberian kemoterapi neoadjuvan.
Metode Penelitian ini merupakan sebuah studi tinjauan sistematik dengan pencarian literatur dari basis data elektronik Cochrane, Pubmed, dan ScienceDirect, tanpa membatasi waktu dan bahasa. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan panduan Critical Appraisal Skills Programme (CASP). Luaran yang dinilai dalam penelitian ini adalah mortalitas, rekurensi, komplikasi, dan kualitas hidup.
Hasil Ditemukan sebanyak empat artikel tentang perbandingan antara luaran rekonstruksi immediate dan delayed pada rekonstruksi kanker payudara stadium lanjut lokal pascakemoterapi neoadjuvan yang kemudian disaring hingga diperoleh dua artikel yang dinilai layak dikaji. Dari hasil kajian ini diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan mortalitas dan rekurensi antar kelompok, didapatkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi pada kelompok dengan rekonstruksi immediate, serta tidak didapatkan data mengenai kualitas hidup pada kedua kelompok.
Kesimpulan Didapatkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi secara signifikan pada rekonstruksi payudara secara immediate, namun tidak didapatkan perbedaan luaran pada parameter lainnya antar kelompok

Background Breast cancer is one of the most common cancers among women in the world. Data from Cipto Mangunkusumo National General Hospital showed that most of the patients were in locally-advanced stage. The treatment of locally advanced breast cancer includes administration of neoadjuvant chemotherapy, mastectomy, and reconstruction. The ideal timing of post-mastectomy breast reconstruction is still a matter of debate for clinicians. This study aimed to compare the outcome between immediate and delayed breast reconstruction in locally advanced breast cancer after mastectomy and neoadjuvant chemotherapy.
Method This systematic review utilized Cochrane, Pubmed, and ScienceDirect as the databases. There was no limitation on the timing of publication, nor the language. The critical analysis was conducted using the Critical Appraisal Skills Program (CASP) guide. The outcomes assessed in this study were mortality, recurrences, complications, and quality of life.
Result There were four articles comparing immediate and delayed reconstruction outcomes in locally advanced breast cancer, after mastectomy and neoadjuvant chemotherapy. The articles were further screened to obtain two articles deemed suitable for this study. This study showed that there was no difference in mortality and recurrence between groups. However, there was a significant higher complication rate in the immediate reconstruction group. There was no data regarding the quality of life in the two groups.
Conclusion There was significantly higher rate of complications with immediate breast reconstruction, but there was no difference in outcome in other parameters between groups
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Danil Yulian
"Karsinoma payudara (KPD) merupakan kanker terbanyak pada perempuan dan lebih dari 90% kematian akibat kanker diebabkan oleh adanya metastasis. Diperlukan terapi yang tidak hanya fokus pada proliferasi, tetapi juga fokus pada proses metastasis. Jalur Rho/ROCK diketahui memengaruhi invasi dan metastasis. Studi terbaru menunjukkan bahwa jalur Rho/ROCK berperan penting pada regulasi migrasi dan proliferasi sel, sehingga dapat dijadikan target terapi. Selain mereduksi biosintesis kolesterol melalui inhibisi 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A reductase, statin juga mengurangi formasi isoprenoid intermediates yang diperlukan untuk mediasi pensinyalan melalui jalur Rho/ROCK. Statin diduga dapat menghambat jalur Rho/ROCK dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimetastasis (migrasi dan proliferasi) simvastatin terhadap KPD melalui jalur Rho/ROCK. Penelitian ini merupakan uji intervensi perioperative "window", parallel unmatching, randomized, double-blinded, dan placebo-controlled yang berlangsung sejak November 2014 hingga Juli 2015. Sebanyak 30 pasien KPD diberikan terapi simvastatin 40 mg/hari dan plasebo selama 4-6 minggu lalu dilakukan mastektomi di RSCM, RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, dan RSUD Koja. Perubahan migrasi (indeks migrasi, aktivitas ROCK dan kadar mRNA RhoC, CXCR4, dan CD44) dan reduksi proliferasi (ekspresi Ki67) yang didapat dari jaringan biopsi dan mastektomi dievaluasi sebelum dan sesudah terapi. Kemudian karakteristik yang berbeda bermakna dianalisis juga hubungannya dengan kadar kolesterol darah, grade, status ER/PR, dan status HER-2. Simvastatin 40 mg/harimenurunkan indeks migrasi (p=0,006), aktivitas ROCK (p=0,002), kadar mRNA CXCR4 (p=0,045) dan ekspresi Ki67 (p<0,001) secara bermakna.
Terdapat tren penurunan kadar mRNA RhoC (p=0,163) dan CD44 (p=0,094). Penurunan aktivitas ROCK berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,008), grade rendah (p=0,019) dan amplifikasi HER- 2 (p=0,009). Penurunan kadar mRNA CXCR4 berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,024), ER/PR positif (p=0,013), dan amplifikasi HER-2 (p=0,018). Penurunan ekspresi Ki67 berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,001), grade rendah (p=0,017) dan tinggi (p=0,018), HER-2 (p=0,002) dan negatif (p=0,034), serta ER/PR positif (p=0,007) dan negatif (p=0,042). Simvastatin dapat menginhibisi migrasi dan menyupresi proliferasi pada KPD melalui jalur Rho/ROCK, sehingga dapat digunakan sebagai terapi pencegahan metastasis kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer among women and more than 90% of cancer deaths are caused by metastasis. There is an urgent need for the development of therapeutic intervention specifically targeted to the metastatic process. The Rho/ROCK pathway is found to be involved in invasion and metastasis. Recent studies have revealed that the Rho/ROCK pathway plays a critical role in regulation of cancer cell migration and proliferation, making it a potential therapy target. Besides reducing cholesterol biosynthesis by inhibiting 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A reductase, statins also decrease the formation of isoprenoids intermediates essential for mediating the Rho/ROCK signalling. Statin is thought to inhibit the Rho/ROCK pathway and is safe for long-term use.
This study aimed to determine the antimetastasis (migration and proliferation) effect of simvastatin on breast cancer through the Rho/ROCK pathway. In a parallel unmatching, randomized, double-blinded, placebo-controlled, perioperative "window" interventional trial conducted from November 2014 until July 2015, 30 breast cancer subjects were treated with simvastatin 40 mg/day or placebo for 4-6 weeks followed by mastectomy (n=15 in each arm) at Cipto Mangunkusumo Hospital, Gatot Subroto Army Hospital, Persahabatan Hospital and Koja Hospital. Changes in migration (migration index, ROCK activity, mRNA RhoC, CXCR4 and CD44 level) and proliferation (Ki67 expression) from biopsy and final surgical specimen were obtained before and after intervention. The relationships of significant factors with blood cholesterol level, grade, ER/PR and HER-2 status were analyzed.
Simvastatin 40 mg/d significantly reduced migration index (p = 0.006), ROCK activity (p = 0.002), mRNA CXCR4 level (p = 0.045) and reduced Ki67 expression (p < 0.001). Decreased was also observed for mRNA RhoC (p = 0.163) and CD44 level (p = 0.094). Reduced ROCK activity was related to high cholesterol level (p = 0.008), low grade (p = 0.019) and HER-2 amplification (p = 0.009). Reduced CXCR4 transcription was related to high cholesterol level (p = 0.024), positive ER/PR (p = 0.013) and HER-2 amplification (p = 0.018). Ki67 expression was related to high cholesterol level (p = 0.001), low (p = 0.017) and high grade (p= 0.018), with (p = 0.002) and without HER-2 amplification (p = 0.034), and positive (p = 0.007) and negative (p = 0.042) ER/PR status. Simvastatin inhibits the migration and proliferation in breast cancer through Rho/ROCK pathway, hence holds a promising potential as prophylaxis for breast cancer metastasis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Anna bethania
"Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan penyebab kematian kanker yang paling sering terjadi. Status kelenjar getah bening (KGB) amerupakan faktor prognostik dan penentu pilihan tatalaksana pasien kanker payudara. Biomarka untuk memprediksi metastasis KGB sampai saat ini belum akurat. Beberapa biomarka yang berhubungan dengan agresivitas dan prediksi metastasis yaitu CD44 (Cluster of Differentiation 44) dan MT1-MMP (Membrane Type 1- Matrix Metalloproteinase). Ekspresi CD44 dan MT1-MMP yang tinggi berhubungan dengan sifat yang lebih agresif dan prognosis yang buruk sehingga dibutuhkan biomarka tumor yang dapat memberikan informasi adanya metastasis KGB.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspresi CD44 dan MT1-MMP pada metastasis kelenjar getah bening karsinoma payudara invasif NST.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang pada sediaan operasi mastektomi kasus karsinoma payudara invasif NST di RSCM periode Januari 2019 sampai Juni 2020. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 24 kasus karsinoma payudara invasif NST dengan metastasis kelenjar getah bening dan 24 kasus karsinoma payudara invasive NST tanpa metastasis kelenjar getah bening. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara simple random sampling dari kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi. Dilakukan pulasan imunohistokimia CD44 dan MT1-MMP dan dilakukan perhitungan jumlah sel yang terpulas positif. Analisis statistik Chi Square dan Kruskal Wallis dilakukan diantara dua kelompok tersebut.
Hasil : Terdapat perbedaan bermakna ekspresi CD44 pada karsinoma payudara invasif No Special Type dengan dan tanpa metastasis kelenjar getah bening.(p=0,009). Terdapat perbedaan bermakna ekspresi MT1-MMP pada karsinoma payudara tipe invasive carcinoma of No Special Type dengan dan tanpa metastasis kelenjar getah bening(p=0,032). Serta adanya hubungan overekspresi CD44 dan MT1-MMP pada metastasis kelenjar getah bening (p=0,000)
Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara ekspresi CD44 dan MT1-MMP pada karsinoma payudara invasif NST dengan status metastasis kelenjar getah bening.

Background: Breast cancer is the most common type of cancer in women and the most common cause of cancer death. Lymph node status (KGB) is a prognostic factor and determinant of treatment options for breast cancer patients. The biomarker for predicting lymph node metastasis is not accurate until this time. Several biomarkers associated with aggressiveness and metastatic prediction are CD44 (Cluster of Differentiation44) and MT1-MMP (Membrane Type 1-Matrix Mettaloproteinase). The high expression of CD44 and MT1-MMP is associated with a more aggressive nature and poor prognosis. The tumor biomarkers are needed to provide information on the presence of lymph node metastases.
Aims: This study aims to determine the relationship between CD44 and MT1-MMP expression on lymph node metastases of invasive breast cancer NST.
Method: An observational analytic study with a cross-sectional design on a mastectomy operation for invasive breast carcinoma NST cases at RSCM from January 2019 to June 2020. The study sample was divided into 2 groups, 24 cases of NST invasive breast carcinoma with lymph node metastases and 24 cases of invasive breast carcinoma NST without lymph node metastases. The research sample was taken by simple random sampling of cases that met the inclusion criteria and did not include the exclusion criteria. CD44 and MT1-MMP immunohistochemical staining were performed and the number of cells stained positively was calculated. Chi-Square and Kruskal Wallis statistical analysis was performed between the two groups.
Results: There was a significant difference in the expression of CD44 in invasive breast carcinoma NST with and without lymph node metastases (p = 0.009). There was a significant difference in the expression of MT1-MMP in invasive carcinoma of No Special Type breast carcinoma with and without lymph node metastases (p = 0.032). And there is a relationship between CD44 and MT1-MMP overexpression in lymph node metastases (p = 0.000)
Conclusion: There was a significant relationship between CD44 and MT1-MMP expression in invasive breast carcinoma NST and lymph node metastasis status.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Syafira
"Latar belakang: Kanker payudara sebagai kanker nomor satu pada wanita merupakan sebuah ancaman. Kanker payudara merupakan kanker dengan sebab non-infeksius. Secara umum, kanker merupakan penyakit multifaktorial. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memiliki peran dalam perkembangan kanker. Manusia secara konstan selalu terpapar radikal bebas baik dari internal maupun eksternal. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dapat menyebabkan radikal bebas yang tidak terkontrol dan berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel dan berakhir dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Jamur shiitake (Lentinula edodes) merupakan salah satu jamur yang telah dipelajari secara ekstensif tentang manfaatnya. Telah diketahui bahwa L. edodes memiliki efek antioksidan dan sitotoksik terhadap sel kanker. Studi ini bertujuan untuk mengetahui konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksik dari L. edodes terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: L. edodes yang sudah berupa serbuk kering dimaserasi dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol secara berurutan, menghasilkan ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol L. edodes. Setiap ekstrak kemudian dievaluasi kandungan konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksiknya melalui uji fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT), uji DPPH, dan uji MTT terhadap sel kanker T47D.
Hasil: Skrining uji fitokimia dari ekstrak L. edodes menunjukkan adanya alkaloid, glikosida, flavonoid, dan triterpenoid. Analisis KLT menunjukan bahwa L. edodes mengandung lima belas komponen senyawa kimia. Uji DPPH memperlihatkan bahwa ekstrak etanol L. edodes memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat terhadap radikal bebas DPPH. Berdasarkan uji MTT, ketiga jenis ekstrak L. edodes menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap sel kanker payudara T47D.
Kesimpulan: Senyawa kimia yang terkandung pada L. edodes menunjukan aktivitas antioxidant dan sitotoksi terhadap sel kanker payudara T47D melalui Analisa DPPH dan MTT.

Background: Breast cancer is a major threat as it is the number one cancer affecting women. It is a non-communicable disease with non-infectious etiology. In general, cancer is a multifactorial disease. Factors such as genetics, environment, and lifestyle play a role. Humans are constantly exposed to free radicals from internal or external sources. An imbalance between free radicals and antioxidants will cause uncontrollable and excessive free radicals. This can cause cell damage which leads to uncontrollable cell growth. Shiitake mushroom (Lentinula edodes) is one of fungi that has been studied extensively on its health benefits. It is known to contain substances that can exert antioxidant and cytotoxicity towards cancer cells. The study aims to investigate phytochemical constituent, antioxidant activity, and cytotoxic activity of Lentinula edodes towards T47D breast cancer cells.
Method: Dry powder L. edodes was macerated in multi-level manner with n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvent sequentially producing n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethanol extract of L. edodes. Each extract is evaluated for its phytochemical constituents composition, antioxidant activity, and cytotoxic activity using phytochemical test, thin layer chromatography, DPPH assay, and MTT assay towards T47D breast cancer cell line.
Results: Preliminary phytochemical screening of L. edodes extract showed that it contains alkaloid, glycoside, flavonoid, and triterpenoid. TLC resulted in fifteen chemical compounds. DPPH assay resulted in very active antioxidant activity of L. edodes ethanol extract towards DPPH free radicals. Based on MTT assay, the three L. edodes extracts resulted in very active cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
Conclusion: Chemical constituents of L. edodes showed antioxidant activity and cytotoxic activity toward T47D breast cancer line through DPPH assay and MTT assay respectively.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisha Virginia
"Kepatuhan penggunaan terapi imatinib mesilat (IM) jangka panjang menjadi faktor utama dalam tercapainya efektivitas terapi pada pasien Leukemia Granulositik Kronik (LGK). Faktor kualitas hidup diketahui memengaruhi tingkat kepatuhan terapi IM. Namun, faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan menunjukkan inkonsistensi data dalam berbagai penelitian dan juga belum diketahui lebih dalam di Indonesia. Pasien LGK berumur lebih dari 18 tahun dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) Jakarta yang menggunakan IM setidaknya satu bulan dilakukan pengukuran menggunakan kuisioner Medication Adherence Questionnaire (MAQ) dan European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire C30 (EORTC QLQ-C30) selama periode Maret – April 2020. Sebanyak 50 pasien LGK diikutsertakan dalam penelitian (rasio laki-laki : perempuan = 1,08 : 1,00) memiliki skor median skor kesehatan global/ QoL, skala fungsi dan skala gejala baik, kecuali skala gejala kelelahan yang didominasi kategori bergejala hingga bergejala berat (median: 33,33; persentil 25 – persentil 75: 11,11 – 44,44). Tingkat kepatuhan pasien didominasi dengan pasien tidak patuh (20/50; 40,00%). Analisis bivariat mengungkapkan hanya skala gejala mual dan muntah (referensi: bergejala dan bergejala berat) diketahui sebagai faktor yang memiliki hubungan bermakna secara signifikan terhadap risiko ketidakpatuhan (p = 0,007; Interval Kepercayaan (IK) 95% = 1,985 – 4,535; Odds Ratio (OR) = 3,000). Namun, hubungan tersebut tidak dapat dibuktikan dalam analisis multivariat. Penelitian ini mengungkapkan sebanyak dua dari lima pasien tidak patuh terhadap regimen pengobatan. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD), khususnya gejala mual dan muntah merupakan faktor yang memengaruhi kepatuhan penggunaan IM pada pasien LGK.

Adherence to long-term Imatinib Mesylate (IM) therapy is a major factor in achieving therapeutic effects in patients with Chronic Myeloid Leukemia (CML). Quality of life is known to influence adherence to IM therapy. However, the data on factors influencing adherence is inconsistent in various studies and is also not fully understood yet in Indonesia. CML patients above 18 years old with National Health Insurance (JKN) at the Dharmais Cancer Hospital (RSKD) Jakarta who used IM for at least one month were tested using the Medication Adherence Questionnaire (MAQ) and the European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire C30 (EORTC QLQ-C30) during the period March to April 2020. A total of 50 CML patients enrolled in the study (male: female ratio = 1.08 : 1), had a good median global health status (QoL) score, the function scale and the symptom scale were good, except for the fatigue symptom scale which was dominated by the symptomatic to severe symptoms category (median: 33.33; 25th percentile – 75th percentile = 11.11 - 44.44). The patient adherence rate was dominated by nonadherent patients (20/50; 40.00%). Bivariate analysis revealed that the nausea and vomiting symptom scale (reference: symptomatic and severe symptom) was known to have a significant relationship with the risk of nonadherence (p = 0.007; 95% Confidence Interval (CI) = 1.985 – 4.535; Odds Ratio (OR) = 3.000). However, this relationship could not be proved in multivariate analysis. This study showed that the two-fifth of patients were considered to be nonadherent. Adverse Events (AE), especially symptoms of nausea and vomiting, are factors that influence IM adherence in patients with CML."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Pramudita
"Ketidaknyamanan seringkali dirasakan pasien kanker payudara seiring perjalanan penyakit dan efek samping pengobatan. Kesejahteraan spiritual dianggap dapat menjadi mekanisme koping dalam menghadapi situasi sulit sehingga dapat membantu meningkatkan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan. Desain penelitian berupa analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Studi ini menggunakan kuesioner SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) dan PKKP (Pengkajian Kenyamanan Kanker Payudara). Hasil penelitian menunjukkan 52,2% responden memiliki kesejahteraan spiritual tinggi serta terdapat proporsi yang imbang antara responden yang merasa nyaman dan yang tidak nyaman. Hasil uji chi-square didapatkan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan pasien kanker payudara dengan p-value 0,007 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan spiritual menjadi aspek penting dalam asuhan keperawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien kanker payudara.

Discomfort is often felt by breast cancer patients along with the course of the disease and the side effects of the treatment. Spiritual well-being is considered to be a coping mechanism in dealing with difficult situations so that it can help increase comfort. This study aims to identify the relationship between spiritual well-being and comfort. The research design is analytic correlation with a cross-sectional approach, involving 92 respondents selected by consecutive sampling technique. This study used the instrument of SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) and PKKP (Breast Cancer Convenience Assessment) questionnaires. The results showed that 52.2% of respondents had high spiritual well-being and there was an even proportion of respondents who felt comfortable and those who were uncomfortable. The results of the chi-square test found that there was a relationship between spiritual well-being and the comfort of breast cancer patients with a p-value of 0.007 (p <0.05). It can be concluded that spiritual well-being is an important aspect of nursing care to increase the comfort of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Suhertini
"Permasalahan kesehatan yang dialami oleh penderita kanker payudara baik terkait gangguan primer pada fisik akibat penyakit kankernya, ataupun permasalahan psikologi, sosial dan spiritual lain yang dirasakannya termasuk gangguan kualitas tidur. Aktivitas fisik sebagai terapi non farmakologis menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur. Begitu pula dengan persepsi penyakit yang berhubungan erat dengan perilaku individu dalam mengatasi masalah kesehatan dan efek pengobatan yang ditimbulkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan persepsi penyakit terhadap kualitas tidur penderita kanker payudara di Poli rawat jalan RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analitik observasional dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001 (±<0.05), begitu pula dengan persepsi penyakit yang memiliki hubungan signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001(±<0.05)

The health problems experienced by breast cancer sufferers are either related to primary physical disturbances due to their cancer, or other psychological, social and spiritual problems that they feel, including sleep quality disturbances. Physical activity as a non-pharmacological therapy is one of the intervention options that can be used to improve sleep quality. Likewise, feeling the disease is closely related to individual behavior in overcoming health problems and the effects of the treatment they cause. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and perception of disease on the sleep quality of breast cancer patients at the outpatient clinic at Dharmais Cancer Hospital. This study used a cross sectional design with analytic observation with a total of 105 respondents. Statistical test results show that physical activity has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value> 0.001 (±<0.05), as well as perception of disease which has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value >0.001(α<0.05)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"Kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Jenis kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker payudara dan menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Pada umumnya pasien yang datang dalam keadaan stadium lanjut. Terkait hal tersebut maka perawat, khususnya perawat spesialis mempunyai peranan yang penting dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pasien kanker payudara. Praktek residensi keperawatan medikal bedah menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan teori Peacefull End of Life yang berfokus pada lima konsep utama yaitu bebas dari rasa nyeri, rasa nyaman, harga diri, tenang dan kedekatan dengan orang yang bermakna. Edukasi dengan menggunakan audiotape dan booklet merupakan bukti mutakhir dalam menurunkan kecemasan dan peningkatan kemampuan dalam menangani efek samping kemoterapi pada pasien kanker payudara. Berkontribusi dalam pengembangan pengkajian cachexia merupakan suatu inovasi yang dilakukan. Hasil analisis pratek menunjukkan bahwa teori Peacefull End of Life cocok diterapkan pada asuhan keperawatan kanker. Edukasi dengan menggunakan audiotape dan booklet efektif menurunkan kecemasan dan meningkatan kemampuan pasien dalam menghadapi efek samping kemoterapi, format pengkajian cachexia yang dikembangkan cukup sensitif dan komunikatif dalam menilai status nutrisi pasien sehingga berdampak kepada peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien pada area keperawatan onkologi.

Cancer is a common health problem in the world, including in Indonesia. Breast cancer is the most common cancer and become a leading cause of death among Indonesian women. Most of them come to hospital at advanced stage. Therefore, the role of specialist nurse are very important in breast cancer treatment. Medical surgical nursing practice residency has aimed to provide comprehensive nursing care by using Peaceful end of life Theory approach. This theory has five major concept constituted not being pain, comfort, dignity and respect, being peace and closeness to significant other. Education using booklet and audiotapes is a recent evidence to decrease anxiety and increase on the number of self care behaviour used by breast cancer women to minimize side effect of chemotherapy. Actively contributed in developing cachexia assessment scale tool is a kind of innovative idea . As a result, Residence practice analysis showed that nursing care in oncology area can use Peaceful End of Life theory approach as a guideline, Education using booklet and audiotape is a kind of effective way for managing side effect in breast cancer women who receiving chemotherapy, cachexia assessment scale tool is is an effective and communicative tool in assessing nutrition problem for cancer patient which has effect for high quality nursing care in oncology area. So, the final aimed to increase patient quality of life will be achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Asri Adriati
"Kanker payudara merupakan kasus kanker terbanyak di seluruh dunia. Pada tahun 2020 tercatat 16,6% kasus kanker payudara di Indonesia. Penyakit kanker payudara yang dialami pasien berdampak pada fungsi fisik, psikologis, dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aspek spiritualitas dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang dicapai pada penelitian ini adalah 135 responden. Teknik pengambilan sampel ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Dalam penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi dan karakteristik penyakit dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan (p > 0,05), terdapat hubungan yang signifikan pada dukungan sosial dan aspek spiritualitas (p < 0,05) dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor penting untuk mempertahankan aspek spiritualitas pada pasien kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer cases worldwide. In 2020, there were 16.6% of breast cancer cases in Indonesia. Breast cancer experienced by patients has an impact on physical, psychological, and spiritual functions that affect the quality of life of breast cancer patients. The purpose of this study is determine the relationship between aspects of spirituality with breast cancer quality of life at Dharmais Cancer Hospital Jakarta. The type of research is quantitative using a cross sectional research design. The number of samples achieved in this study were 135 respondents. The sampling technique is purposive sampling. The instruments used in this study were the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis shows no significant relationship between sociodemographic characteristics and disease characteristics with the quality of life of breast cancer patients (p > 0.05), there was a significant relationship on social support and spirituality aspects (p < 0, 05) with the quality of life of breast cancer patients. Future researchers are expected to pay attention to important factors to maintain aspects of spirituality in breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>