Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arindah Nur Sartika
"Diet terdiri dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi bersama, sehingga penilaian kualitas diet lebih direkomendasikan menggunakan indeks dibanding penilaian nutrien tunggal. Literatur menunjukan bahwa kualitas diet memiliki hubungan dengan perilaku makan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan melihat kualitas diet, perilaku makan, dan hubungan keduanya pada usia dewasa yang tinggal di kawasan perkotaan dan pedesaan. Studi potong lintang dilakukan di Jawa Timur dengan 185 subjek 19-64 tahun . Pemilihan sample pada studi dilakukan dengan metode proportional proportion to size PPS di 1 kota dan 1 kabupaten terpilih. Studi ini menggunakan kuesioner terstruktur, 2 x food recall 24 jam, dan diet quality index ndash; international DQI-I . Hasil studi menunjukan mayoritas subjek perkotaan mengkonsumsi 1-2 makan utama, makan di luar rumah, dan melewatkan makan pagi. Sedangkan mayoritas subjek pedesaan makan 3 kali sehari, dan memiliki presentasi makan di luar dan tidak mengkonsumsi makan pagi yang lebih sedikit. Secara umum juga ditemukan perbedaan signifikan pada kualitas diet di kedua jenis tempat tinggal. Subjek di perkotaan menunjukan skor kualitas diet yang lebih rendah dibanding subjek di pedesaan. Dari studi juga diperoleh hubungan frekuensi snack dan kualitas diet pada subjek di perkotaan. Sehingga, promosi untuk mengkonsumsi snack perlu digalakan, dengan memperhatikan jenis snack yang baik dikonsumsi.
Since diet consists of complex food, assessment of diet using diet quality is preferable. Literatures found diet quality is related to eating behavior. This study aimed to see diet quality, eating behavior, and the association of eating behavior and diet quality among adults living urban and rural area. A cross sectional study in East Java was conducted with 185 total subjects 19 64 years . This study used propotional proportion to size in selected urban and rural area. Structured questionnaire, 2 x 24 h food recall, and diet quality index ndash international DQI I were used in the study. The results showed significant difference in term of meal frequency, eating place lunch and dinner , also breakfast habit. Mostly, subjects in urban ate 1 2 meals, ate outside home, and skipped breakfast. Rural subjects mostly ate 3 meals per day, and had lower percentage of eating out and breakfast skippers. In general, the study found significant difference of diet quality score between urban and rural. People in urban had lower score of diet quality compared to people in rural. In addition, snacking frequency was found influencing diet quality in urban. Thus, promotion on snack consumption should be addressed with considering the type of snack. "
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Hasna Arifa
"Prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa di Indonesia relatif tinggi, dengan faktor kontribusi seperti kualitas diet dan praktik makan. Diantara praktik-praktik tersebut, sarapan memiliki signifikansi sebagai kebiasaan penting untuk menjaga kesehatan, dengan variasi dalam aspek sosial dan temporal. Penelitian ini menggunakan data dari Indonesian Food Barometer (IFB) tahun 2018 untuk mengeksplorasi hubungan antara praktik sarapan dan variabel covariate (karakteristik sosiodemografi dan ekonomi, termasuk usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis tempat tinggal) dengan skor diet quality index international (DQI-I) di kalangan orang dewasa di daerah pedesaan dan perkotaan. Variabel independen mencakup berbagai praktik makan sarapan, seperti lokasi makan, teman makan, persiapan makan, melewatkan sarapan, dan aktivitas saat makan. Penelitian ini difokuskan pada 770 orang dewasa Indonesia berusia 26-45 tahun, menggunakan analisis statistik melalui Chi-square (p<0.05) dan regresi linear untuk menilai hubungan antara kualitas diet dan variabel independen. Skor DQI-I menunjukkan 48 dan 46 untuk daerah pedesaan dan perkotaan, masing-masing, menandakan kategorisasi sebagai diet buruk (skor <60). Perlu dicatat bahwa terdapat hubungan antara praktik sarapan, khususnya aktivitas saat makan, dan skor kualitas diet (skor total DQI-I) di kalangan responden di daerah pedesaan. Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara praktik sarapan dan skor kualitas diet di kalangan responden di daerah perkotaan. Perbedaan karakteristik yang diamati antara populasi perkotaan dan pedesaan mungkin memengaruhi praktik sarapan yang berbeda dan dampaknya terhadap skor kualitas diet. Untuk mengatasi hal ini, promosi diet dan dorongan terhadap praktik sarapan yang lebih sehat sangat diperlukan baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

The prevalence of obesity among adults in Indonesia is relatively high, with contributing factors such as diet quality and eating practices. Among these practices, breakfast holds significance as a crucial habit for maintaining health, exhibiting variations in social and temporal aspects. This study utilized data from the 2018 Indonesian Food Barometer (IFB) to explore the association between breakfast practices and covariate variables (sociodemographic and economic characteristics, including age, gender, job, education level, income level, and type of living) with diet quality index international (DQI-I) scores among adults in both rural and urban areas. The independent variables encompassed various breakfast eating practices, such as eating location, eating companion, meal preparation, skipping breakfast, and activity while eating. The study focused on 770 Indonesian adults aged 26-45 years, employing statistical analysis through Chi-square (p<0.05) and linear regression to assess the association between diet quality and independent variables. DQI-I scores revealed 48 and 46 for rural and urban areas, respectively, indicating a categorization as poor diet (score <60). Notably, an association was found between practices at breakfast, specifically activity while eating, and diet quality scores (DQI-I total score) among rural respondents. However, in urban respondents, no significant association was observed between breakfast practices and diet quality scores. The observed differences in characteristics between urban and rural populations may influence distinct practices at breakfast and subsequently impact diet quality scores. To address this, dietary promotion and the encouragement of healthier breakfast practices are crucial in both urban and rural settings."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Munawaroh
"Indeks Massa Tubuh merupakan indikator status gizi yang mudah diukur. Remaja rentan terhadap masalah akibat perilaku makan yang kurang baik dan kualitas tidur yang buruk, yang akan berpengaruh terhadap status gizinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku makan dan kualitas tidur dengan Indeks Massa Tubuh IMT pada remaja. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini yakni 177 siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Pancoran Mas, Depok yang dipilih dengan teknik multistages cluster sampling. Peneliti menggunakan kuisioner Eating Attitudes Test EAT -26 untuk mengukur perilaku makan, kuisioner Pittsburgh Quality of Sleep Index PSQI untuk mengukur kualitas tidur, dan microtoise, serta timbangan digital untuk mengukur IMT. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara perilaku makan dan IMT.

Body mass index BMI is indicator of nutritional status that was measured easily. Adolescent are high risk person to have poor eating behaviour and worse quality of sleep that will affect to their nutritional statuses. The purpose of the study was to determine the relationship eating behavior and sleep quality to BMI of adolescent. This study employed a descriptive correlation design with cross sectional approach. The sample of this study were 177 students from high school in Pancoran Mas, Depok who were selected using multistages cluster sampling. Data were analyzed by Spearman correlation test. The results showed that there was significant relationship between eating behaviour and BMI of adolescent."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Lasepa
"Konsumsi buah dan sayur berperan dalam menurunkan resiko obesitas pada suatu populasi. Namun, konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur, alasan pemilihan makanan di suatu populasi perlu untuk diketahui. Studi ini bertujuan untuk mengeksplor hubungan antara alasan pemilihan makanan terhadap konsumsi buah dan sayur pada dewasa dengan status gizi yang berbeda di daerah perkotaan dan pedesaan di Jawa Barat. Studi cross-sectional pada 288 dewasa usia 18 tahun ke atas dilakukan di Jawa Barat. Dengan menggunakan regresi logistic bertingkat setelah disesuaikan dengan usia, asupan energi, pendidikan, tempat tinggal, status pernikahan dan alasan pemilihan makanan, motivasi terkuat yang mempengaruhi asupan buah dan sayur adalah kenyamanan, familiaritas, dan harga. Kemudian, motivasi terkuat yang mempengaruhi asupan buah dan sayur pada orang yang gizi lebih adalah kenyamanan, familiaritas dan harga. Sementara itu, motivasi terkuat pada orang dengan status gizi normal adalah kenyamanan, kesehatan dan harga. Kurang perhatian pada motivasi kenyamanan berhubungan dengan peningkatan resiko konsumsi buah dan sayur di bawah median. Di antara kelompok kurus-normal, mereka juga mengutamakan faktor kesehatan dalam mengkonsumsi sayur dan buah. Namun, pada kelompok gizi lebih-obesitas, faktor kesehatan tidak muncul sebagai alasan mengkonsumsi sayur dan buah.

Fruits and vegetables consumption play a role to reduce the risk of obesity among population. However, the consumption is still low in Indonesia. In order to increase the consumption of fruits and vegetables, the motives for food choice within population need to be explored. This study aimed to examine the association of food choice motives toward fruits and vegetables consumption among adult with different nutritional status in urban and rural area in West Java. A cross sectional study with 288 adults aged above 18 years old was conducted in West Java. In multiple linear regression after adjusted by age, energy intake, education, living status and marital status and all food choice motives, the strongest motivations affecting fruits and vegetables consumption was convenience, familiarity and price. In addition, the strongest motivations of fruits and vegetables consumption among overweight obese was convenience, familiarity and price. Meanwhile, the strongest motivation among underweight normal was convenience, health and price. Less concern in convenience motives was associated with increased OR for fruits and vegetables consumption below median. Among underweight normal, they also prioritized health concern in consuming fruits and vegetables. However, among overweight obese health concern did not appear as strongest motives to consume fruits and vegetables"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jovan Erlando Purwadi
"Fenomena ancaman inflasi global yang terjadi pada tahun 2022 berpotensi menimbulkan dampak gangguan kecemasan. Gejala kecemasan dapat menimbulkan gangguan tidur. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi apakah trait mindfulness memoderasi hubungan antara kecemasan dan kualitas tidur. Partisipan dalam penelitian ini adalah pekerja dewasa muda (usia 18-41 tahun) yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Terdapat total 198 partisipan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah State-Trait Anxiety Inventory (STAI), Pittsburgh's Sleep Quality Index (PSQI), dan Mindful Attention and Awareness Scale (MAAS). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan multiple moderated regression. Hasil penelitian ini tidak menemukan efek moderasi dari trait mindfulness terhadap hubungan antara kecemasan dan kualitas tidur.

The phenomenon of global inflation that occurs in 2022 has the potential to induce anxiety. This research was conducted to explore whether the mindfulness trait moderates the relationship between anxiety and sleep quality. The participants in this study were young adults (18-41 years old) who worked in the Greater Jakarta area. There were a total of 198 participants (109 women and 89 men). The instruments used in this study were the State-Trait Anxiety Inventory (STAI), Pittsburgh's Sleep Quality Index (PSQI), and the Mindful Attention and Awareness Scale (MAAS). The analysis technique used is descriptive analysis and multiple moderated regression. The results of this study found didn’t found any moderating effect of trait mindfulness on the relationship between anxiety and sleep quality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Javelin
"Para diabetisi cenderung lebih berisiko untuk mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki kadar gula normal. Kejadian diabetes dan hipertensi merupakan suatu kondisi komordibitas yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan menurunkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan faktor sosial demografi, faktor status gizi dan kesehatan, serta faktor perilaku dan gaya hidup pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 133 orang diabetisi berusia 25-64 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara adalah 52,6. Hubungan yang bermakna ditemukan pada obesitas, asupan natrium, asupan lemak, dan konsumsi sayur terhadap kejadian hipertensi pada diabetisi. Adanya penyuluhan dan konseling oleh pihak puskesmas agar para diabetisi dapat melakukan modifikasi gaya hidup, seperti perilaku makan dan menjaga berat badan para diabetisi menjadi penting untuk mengontrol tekanan darah pada diabetisi, dan mencegah terjadinya komordibitas.

Diabetic patients are more at risk to have high blood pressure rather than those who have normal blood sugar level. Diabetes and hypertension are a comorbid condition which can lead to complication and associated with lower quality of life among diabetic patients. The aim of this study was to determine the differences of hypertension occurrences based on sociodemographic, nutritional and health status, and also behavior and lifestyle factor in diabetic patients at Jatinegara Community Health Clinic, East Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, involved by 133 diabetic subjects aged 25 64 years old.
The proportion of hypertension among diabetic subjects was 52,6. These findings also showed that obesity, sodium intake, fat intake, and vegetable consumption were significantly associated with hypertension in diabetics. Providing information through community or individual counseling is crucial to modify diabetic rsquo s lifestyle such as eating behavior and body weight monitoring which are expected to control blood pressure and moreover to prevent comorbidity in diabetics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narendra Bayutama Wibisono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Total partisipan berjumlah 66 orang dan merupakan dewasa muda pada rentang usia 18-25 tahun. Self-compassion diukur menggunakan Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), sedangkan diukur menggunakan State-Trait anxiety Inventory Skala Trait (STAI-T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Kemudian ditemukan juga kecemasan yang lebih tinggi pada partisipan yang telah menempuh pendidikan S1 atau Diploma dibandingkan dengan partisipan yang baru menempuh pendidikan SMA sederajat.

This study aims to find out the relationship between self-compassion and editors on young adults who experience divorce from both parents. The total number of participants was 66 people and young adults aged 18-25 years. Compassion is measured using the Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), while anxiety is measured using the State-Trait anxiety Inventory Trait Scale (STAI-T). The results showed that there was a significant negative relationship between self-compassion and anxiety in young adults who experienced divorce from both parents.. Then it was also found that anxiety was higher in participants who had taken an undergraduate or diploma education compared to participants who had just taken high school education and equivalent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wicaksono Sulistomo
"Pendahuluan : Saat pandemi COVID-19 berlangsung secara global, petugas kesehatan menunjukkan tingkat prevalensi gangguan cemas yang lebih tinggi dibandingkan petugas non-kesehatan. Gangguan cemas yang menetap dapat menjadi gangguan cemas menyeluruh, dan yang mengalami gangguan cemas menyeluruh memiliki potensi sebesar 25% untuk menjadi gangguan depresi berat.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi gangguan cemas serta faktor risiko yang berhubungan pada pekerja di Rumah Sakit X Balikpapan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Metode : Desain penelitian merupakan studi analisis deskriptif analitik dengan menggunakan desain potong lintang yang melibatkan 279 responden pekerja Rumah Sakit X di Indonesia. Penelitian menggunakan SPSS versi 20.0, dengan uji tes chi2 dan Fisher’s Exect test, untuk uji bivariat, dan uji regresi logistik dengan metode enter untuk analisis multivariat.
Hasil : Didapatkan hasil skoring dari GAD-7 bahwa 87.5% tidak memiliki gangguan cemas, 10.8% gangguna cemas ringan, 1.4% gangguan cemas sedang dan 0.4% gangguan cemas berat pada pekerja di RSX. Ditemukan pengaruh yang signifikan terhadap prevalensi gangguan cemas pada pekerja kesehatan p=0.001 dan aOR 4.8 (1.9-12.3), yang berada di area risiko tinggi transmisi COVID-19 p=0.04 dan aOR 5.1 (1.0-24.2), dan pekerja yang dikarantina p=0.001 dan aOR 10.5 (2.6-42.3) setelah memperhitungkan variabel usia dan jenis kelamin.
Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang bermakna terhadap risiko terjadinya gangguan cemas pada pekerja Rumah Sakit X Balikpapan dengan faktor risiko jenis pekerjaan merupakan tenaga kesehatan, berada di area kerja dengan risiko transmisi COVID-19 tinggi, dan pekerja yang dikarantina karena merawat pasien COVID-19.

Introduction: During the global COVID-19 pandemic, health workers were found to have a higher prevalence of anxiety disorder compared to non-health worker. Anxiety disorder that occur chronically have a 25% chance to become a major depression disorder.
Objective: The aim of this study is to understand the anxiety condition and risk factors that are related, among Balikpapan Hospital X workers during the COVID-19 pandemic.
Method: The design of this research used a cross sectional method that involved 279 respondents who are Balikpapan Hospital X workers. The study used SPSS version 20.0, using the chi square and Fisher’s Exact test for the bivariat analysis, and the logistic regression with enter method for the multivariate analysis.
Result: The study shows that, using the GAD-7 (General Anxiety Disorder) questionnaire from 279 hospital workers, there were 10.8% with mild-, 1.45% with moderate-, and 0.4% with severe anxiety disorder. A significant relation was found between anxiety disorder and risk factors such as: being a health worker with p=0.001 and a 4.8 ORadj (95% C.I: 1.9-12.3), working in high risk of transmitting COVID-19 area with p=0.04 and a 5.1 ORadj (95% C.I.: 1.0-24.2), and workers who are being quarantined with p=0.001 a 10.5 ORadj (2.6-42.3) after being adjusted by age and gender variables.
Conclusion: Significant relations were found between anxiety disorder among Hospital X workers with risk factors such as: health workers, working in high risk of transmitting COVID-19 area, and workers that are being quarantined. Researcher strongly advice health providers to do regular monitoring and seek moral support especially for workers who have higher risk of anxiety disorder
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Istri Agung Anggitaswari
"Background: Post-partum weight retention has been identified as an emerging public health issue that contributes to the obesity prevalence. Diet is one modifiable risk factor that can contribute to the occurrence of postpartum weight retention. By assessing the diet quality, researchers can identify the association between the diet quality and body weight and produce a proper guidelines for the society and decrease the prevalence of overweight-and obesity Methods: 129 Subject of this research are women (21-40 years old) in their 6-month postpartum period who lived in urban area of Jakarta and the data were taken by the primary umbrella reseach by Principle investigator and team member of BRAVE Project Saving Brains Grand Challenges Canada Human Nutrition Research Center Indonesia Medical Education and Research Institute. Anthropometry data were used to determine the BMI of the subject and data from the 24-Hour Recall were used to calculate the AHEI-P score. This research is a cross-sectional study that determine the association between the AHEI-P score using the Pearson correlation (bivariate analysis) and multivariate analysis using the multiple linear regression test. Results: Mean AHEI score of 129 subjects is 39.6 and mean BMI was 25.8 kg/m2. Bivariate analysis shown that AHEI-P score have a weak negative correlation (r= -0.119) with body mass index. Statistic test shown insignificant correlation between AHEI-P score and body mass index (p = 0.178). No association is observed even after adjustment in multivariate model (adjusted ß: -0.025, CI 95% -0.093 – 0.042 P: 0.462). Identified significant confounding factors which are smoking status (p =0.018) and pre-pregnancy BMI (p =0.000) Conclusion: Low AHEI-P score is observed in 6 months postpartum women in Jakarta, indicating a low quality diet. Insignificant association between AHEI-P score and BMI in 6 months postpartum women after multivariate adjustment.

Latar Belakang: Retensi berat setelah melahirkan sudah diidentifikasi sebagai salah satu isu kesehatan public yang berkontribusi kepada angka berat badan berlebih dan obesitas. Diet adalah salah satu faktor risiko yang bisa dimodifikasi dari retensi berat setelah melahirkan dan dengan melakukan penelitian mengenai asosiasi dari kualitas diet dengan indeks massa tubuh, panduan diet yang baik dan tepat guna bisa diciptakan untuk masyarakat agar dapat menurunkan prevalensi berat badan berlebih dan obesitas. Metode: Sebanyak 129 subjek yang berpartisipasi adalah wanita (21-40 tahun) pada periode 6 bulan setelah melahirkan yang tinggal di kota Jakarta dan data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari riset payung BRAVE Project Saving Brains Grand Challenges Canada Human Nutrition Research Center Indonesia Medical Education and Research Institute. Data antropometri digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh dan hasil wawancara 24-hour recall digunakan untuk menghitung skor AHEI-P. Penelitian potongan melintang ini meneliti asosiasi antara skor AHEI-P dan indeks massa tubuh (analisis bivariat) menggunakan uji Pearson sedangkan analisis multivariat dilakukan dengan uji multiple linear regression untuk mengidentifikasi faktor perancu Hasil: Rata-rata skor AHEI-P dari 129 subjek adalah 39.6 dan rata-rata indeks massa tubuh adalah 25.8 kg/m2. Analisis bivariat menunjukan skor AHEI-P tidak memiliki korelasi dengan indeks massa tubuh (r= -0.119, p = 0.178). Tidak ada asosiasi diantara skor AHEI-P dan BMI setelah melakulan penyesuaian dengan test multiple linear regression (adjusted ß: -0.025, CI 95% -0.093 – 0.042 P: 0.462). Faktor perancu yang diidentifikasi melalui uji multiple linear regression adalah status merokok (p =0.018) dan indeks massa tubuh sebelum kehamilan (p =0.000) Kesimpulan: Skor AHEI-P yang rendah wanita di periode 6 bulan setelah melahirkan mengindikasih kualitas diet yang rendah. Tidak ada asosiasi yang dilihat diantara skor AHEI-P and indeks massa tubuh bahkan setelah penyesuaian multivariat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aminarti Sjakbandiah Koesmardini
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan suatu studi analitis yang menggunakan data primer yang dilaksanakan pada bulan Desember 1998. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan siswi SMEA Yapan Indonesia di Kecamatan Sawangan Kabupaten DT II Bogor. Pengolahan data secara statistik dilakukan terhadap 261 siswi yang berusia 14-21 tahun dengan menggunakan SPSS-PC Package. Uji Chi Square digunakan untuk meliliat hubungaii dua variabel, yakni antara variabel tingkat sosial ekonomi termasuk pendidikan Ibu siswi dan pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi dan pengetahuan gizi lbu siswi, sikap siswi dan sikap ibu siswi terhadap makanan bergizi, dengan variabel Pola makan siswi. Perbedaan hasil uji tersebut bermakna bila nilai p < 0,05.
Diperoleh hasil bahwa 64,8 % responder mempunyai pola makan yang baik. Hanya variabel Pengetahuan lbu siswi yang berhubungan dengan pola makan siswi secara bermakna pada p < 0,05. Variabel lainnya yakni tingkat sosial ekonomi termasuk tingkat pendidikan Ibu siswi, pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi, serta sikap Siswi dan sikap Ibu siswi terhadap makanan bergizi ternyata secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (p>0,05).
Disarankan kepada Pengelola Program Kesehatan dan Program Pendidikan agar diberikan penyuluhan gizi terutama melalui kelompok Ibu, melalui penjaja makanan di warung sekolah dan media-media lainnya. Penyuluhan gizi pada siswi selain dalam bentuk pelajaran juga diberikan secara ekstrakurikuler misalnya berkemah, dll Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya dengan metode obseivasi partisipatif agar diperaleh data yang lebih berkualitas.

ABSTRACT
survey was carried out in December 1998 to study the meal pattern of adolescent girls in SMEA Yapan, high school students in Sawangan - Bogor district. A cross-sectional study involving a sample of 261 students aged 14 to 21 years. The aim of this study is to investigate the meal pattern of adolescent girl and factors associated with it, such as socio-economic status, mothers education, knowledge about nutrition of adolescent girls and their mother, attitude of adolescent girls and their mother to the nutritive food was investigated. The statistical analysis was done using the SPSS-PC statistical package. The Chi-Square was used for the statistical association between two variables in relation to the meal pattern. The difference was considered statistically significant when p-value was less than 0,05. The logistic regression was used to estimate of several variables on food consumption pattern holding others variables constant.
The study found that 64, 8 % of respondents have a good meal pattern. There was a significant correlation between the mothers' knowledge about nutrition and the girls? meal pattern (p < 0,05). The other variables such as social-economic status included the education of the students' mother and the income of the parents, the knowledge of nutrition of the students, and the attitudes of the students and their mother to the good nutritive food, were no significant correlation (p >0,05).
A nutrition education programmed to promote healthy balanced diet and to reduce negative foods beliefs and negative food habits is urgently needed for house﷓wives, through the managers of the canteen in the school, and another medias. Nutrition education for girl students is better by extra curriculum.. For the next nutrition survey it is better with observative participation methods to get the better data quality.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>