Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Mardhiah
"ABSTRAK
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang belum terselesaikan di Indonesia. Rendahnya cakupan personal hygiene, yaitu kebiasaan cuci tangan dan makanan yang tidak higienis menjadi salah satu faktor risiko terjadinya diare pada anak sekolah dasar. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terbukti efektif menghilangkan bakteri di tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cuci tangan pakai sabun pada anak sekolah dasar dengan kejadian diare di SDN 01 Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 105 siswa kelas 4,5, dan 6. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare. Variabel confounding dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, status gizi, tempat membeli jajanan, frekuensi jajan, kontaminasi E. coli pada jajanan, kebiasaan membawa bekal, sumber air minum, dan kebersihan jamban di rumah. Uji kontaminasi E. coli menunjukkan hasil negatif pada jajanan es, ketoprak, dan soto. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa anak yang tidak biasa cuci tangan pakai sabun berisiko untuk diare 1,21 kali dibandingkan anak yang biasa cuci tangan pakai sabun, setelah dikontrol variabel frekuensi jajan dan kebiasaan membawa bekal. Perlu dilakukan pengendalian risiko kontaminasi makanan di sekolah dengan penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun di sekolah untuk anak dan pedagang di kantin.

ABSTRACT
Diarrheal disease is still an unresolved public health problem in Indonesia. The Less implementation of personal hygiene, handwashing habits and unhygienic foods are risk factors for diarrhea suffered by children in in primary school. Hand washing with soap and flowing water proves to effectively remove bacteria in the hands. This study aims to explain the relationship of handwashing with soap in primary school children with the incidence diarrhea in SDN 01 Ciputat, South Tangerang. Design of this study is cross sectional with 105 sample of students grade 4,5, and 6. Data collection was conducted in March April 2018. The results showed no significant relationship between handwashing with soap and incidence diarrhea. The confounding variables used in this study are gender, nutritional status, place to buy snack, frequency of snack, E. coli contamination on snack, habit of bringing food supplies, drinking water source, and toilet clean at home. The E. coli contamination test showed negative results on ice cube, ketoprak, and soto. The results of the analysis showed that children who are not always wash their hands with soap at risk for diarrhea 1.21 times than children who always wash their hands, after controlled by variable frequency of snacks and the habit of bringing food supplies. It is necessary to control and reduce the risk of food contamination in schools with providing of handwashing facilities with soap for children and seller in the canteen."
2018
T50709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cahya Ning Fitri
"Makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan pada siswa SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=150).
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan makanan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh orangtua dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan terkait gizi dan makanan jajanan pada siswa dan orangtua melalui kegitan penyuluhan yang hendaknya rutin dilakukan oleh SDN Rawamangun 01 Pagi.

Street/snack food is one type of food is very well-known and commonly consumed by all ages, including school children. The purpose of this study was to determine the factors associated with snack food consumption behavior in students of SDN 01 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur. Research design used in this study is a cross sectional and total sample was all students grades 4 and 5 (n=150).
Result in this study showed that there was a relationship between knowledge of nutrition and food snacks, pocket money, a packed for lunch habits, peer influence and parental influence with street/snack food consumption behavior. The researcher suggest that school should improve knowledge about nutrition and street/snack food to their student and parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Septian
"Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dengan adanya beberapa kasus yang telah terjadi akibat makanan jajanan, orang tua mulai melarang anaknya untuk membeli makanan jajanan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan siswa kelas 5 sekolah dasar terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua di SDN Ciputat VI Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun 2012. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional, sasaran siswa kelas 5 dengan total sampel 140 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, membawa bekal ke sekolah dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p<0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan siswa, sikap siswa, uang jajan, perilaku orang tua, dan teman sebaya dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p>0,05). Sebaiknya jajanan yang dijual harus lebih diperhatikan demi mendukung anak memilih jajanan yang baik.

Snacks school children is a problem that needs attention. With the number of cases that have occurred due to street food, the parents began to forbid their children to buy some street food. The purpose of this study was to determine the level of compliance and what factors are associated with adherence to Grade 5 elementary school to ban certain snacks purchased by parents at Chester Elementary School Chester District VI South Tangerang City in 2012. The study design is cross-sectional, target grade 5 with a total sample of 140 students.
There results showed a significant association between the sexes, bring lunch to school with the students adherence to the prohibition of certain snacks bought by parents (p <0.05). There is no significant relationship between students 'knowledge, attitudes of students, pocket money, parents' behavior, and student peers in compliance with the ban on buying some snacks by parents (p> 0.05). Should snacks sold must be considered in order to support the children choose snacks that are good.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Sedentary behavior pada anak usia sekolah menunjukkan peningkatan di beberapa negara. Menghabiskan waktu dengan sedentary behavior yang dilakukan secara berlebihan dapat berdampak pada masalah kesehatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa besarnya dampak sedentary behavior terhadap anak usia sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran jumlah waktu yang dihabiskan untuk sedentary behavior yang digunakan anak usia sekolah dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sedentary behavior pada anak usia sekolah di SDN Ujung Menteng 01 Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling dan sampel berjumlah 107 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama sedentary behavior sebesar 4,03 jam dan adanya hubungan yang signifikan antara IMT, pekerjaan ibu, pembatasan screen time, ketersediaan media elektronik serta kebiasaan makan dengan sedentary behavior dengan nilai p < 0,05. Faktor yang paling dominan terhadap sedentary behavior adalah pembatasan screen time. Pembatasan screen time sebaiknya dapat diterapkan pada anak usia sekolah untuk menurunkan risiko sedentary behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Vidya Ayuningtyas
"Diare masih merupakan penyakit dengan angka morbiditas tinggi di Indonesia. Hasil survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan, Kementerian Kesehatan tahun 2000-2006 memperlihatkan angka insidens naik. Angka insidens diare pada tahun 2000 sebesar 301/1.000 penduduk, pada tahun 2003 menjadi 347/1.000 penduduk, dan pada tahun 2006 mencapai 423/1.000 penduduk. Namun, pada tahun 2010 angka insidens diare mengalami penurunan menjadi 411/1.000 penduduk. Berdasarkan kelompok umur, angka mortalitas diare memperlihatkan bahwa diare masih menjadi penyebab kematian nomor empat pada semua umur (13,2%). Penyebab kematian nomor satu pada bayi usia 29 hari-11 bulan (31,4%). Dan penyebab kematian nomor satu pada balita usia 1-4 tahun (25,2%) (Riskesdas, 2007).
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan frekuensi jajan anak SD dengan kejadian diare akut. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel jajanan di laboratorium dengan metode Membran Saring dan wawancara mengenai diare dan kebiasaan mencuci tangan pada anak SD dengan bantuan kuesioner.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar jajanan anak SD terkontaminasi bakteri E. coli (67,7%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi jajan anak SD berhubungan dengan kejadian diare akut (nilai p = 0,009). Faktor risiko lain seperti umur (p = 0,512), jenis kelamin (p = 0,909), dan kebiasaan mencuci tangan (p = 0,805) tidak menunjukkan hubungan bermakna secara statistik dengan kejadian diare akut dengan nilai p > 0,05. Untuk SDN Sukatani 4 dan SDN Sukatani 7, hendaknya menyediakan tempat mencuci tangan khusus dan sabun agar anak sekolah dasar untuk menanamkan kebiasaan mencuci tangan. Selain itu, Sekolah dan Dinkes setempat hendaknya lebih mengawasi pedagang yang makanannya banyak di beli anak sekolah dasar dengan mengadakan penyuluhan mengenai hygiene personal agar makanan yang dijualnya tidak terkontaminasi E. coli.

Diarrhea is disease with high morbidity rate in Indonesia. Morbidity research about diarrhea's incident that did by Ministry of Health in 2000-2006 has shown 301/1.000 people in 2000, 347/1.000 people in 2003, 423/1.000 people in 2006. In 2010 incident rate of diarrhea has been decrease become 411/1.000 people (Ministry of Health, 2011). Research of age, morbidity rate of diarrhea has shown number four in all age (13,2%), number one in baby 29 days-11 month (31,4%), and number one in 1- 4 years (25,2%) (Riskesdas, 2007).
The aim of research is see related of frequency's snacking behavior in elementary school with diarrhea acute. This research used primary data. That was laboratory's result of snack sample that checked by Membrane Filter Method and interviewed about diarrhea and hand washing habit to students of elementary high school with questioner.
The research finds that the most of snack sample have contaminated by E. coli (67,7%). The research shows that frequency's snacking behavior of elementary school?s student related with diarrhea acute (p value = 0,009). Another risk factor such as age (0,512), sex (0,909), and hand washing habit (0,805) didn't relate with diarrhea because of p value > 0,05. For, Sukatani 4 and Sukatani 7 Elementary High School, they should prepare washbasin and soap so that the students do washing hand habit. Beside of that, School and Health Service should be control the merchants, especially the merchants that sell the most popular snack. School and Health Service should give the information about hygiene sanitation to the merchants so that their snack no to contaminate by E. coli.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Eka Nurmala
"ABSTRAK
Anak-anak adalah kelompok umur yang berpotensi untuk menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Oleh karena itu pendidikan higiene perorangan sangat tepat diimplementasikan untuk anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi pengaruh pelatihan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan menggunakan teknik partisipatory rural appraisal (PRA) yang telah dimodifikasi untuk siswa Sekolah Dasar. Sampel terbagi menjadi kelompok intervensi 1 (diberikan teknik PRA), kelompok intervensi 2 (diberikan teknik ceramah), dan kelompok kontrol (tidak diberikan intervensi). Kemudian dihitung besarnya perubahan nilai pengetahuan dan praktik CTPS setelah 3 bulan pascaintervensi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian intervensi berupa PRA memberikan peningkatan pengetahuan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan intervensi ceramah serta kelompok kontrol (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). Hal yang sama juga terlihat untuk perubahan nilai praktik CTPS pada kelompok PRA (Δmean pre-post test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Hasil analisis multivariat menunjukkan pemberian intervensi merupakan faktor yang paling mempengaruhi peningkatan nilai pengetahuan CTPS pada siswa Sekolah Dasar. Sedangkan peningkatan nilai praktik CTPS paling besar dipengaruhi oleh peningkatan nilai pengetahuan CTPS. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PRA merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik CTPS siswa Sekolah Dasar.

ABSTRACT
Children are the age group that has the potential to become agents of change in society. It is therefore very appropriate personal hygiene education implemented for children. The purpose of this study was to investigate the effect of training handwashing with soap (HWWS) using the techniques of participatory rural appraisal (PRA) which has been modified for elementary school students.
Samples were divided into intervention group 1 (given PRA techniques), intervention group 2 (given lectures techniques), and a control group (no intervention given). Then we calculated the magnitude of changes in the value of the knowledge and practice of HWWS after 3 months post-intervension. The results showed the provision of intervention in the form of PRA provides increased knowledge of the highest when compared to the lecture intervention and control group (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). The same schemes was seen for changing in the value of practice HWWS in PRA group (Δmean prepost test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Multivariate analysis showed the administration of the intervention is factor that most influence the increase in the value of HWWS knowledge on elementary school students. While the increase in the value of the HWWS practices influenced by the increase in the value of HWWS knowledge. Based on this study it can be concluded that the PRA is the most effective method in improving the HWWS knowledge and practice of elementary school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T41905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisa Indriyani
"Kasus diare pada golongan umur 5-14 tahun memiliki jumlah yang cukup tinggi. Untuk meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit diare diperlukan tindakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) karena terbukti efektif untuk mematikan virus diare. Namun, kesadaran masyarakat terhadap CTPS masih terbilang rendah sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan salah satunya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi CTPS pada siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Jiput. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa SDN Banyuresmi 1 dan SDN Jiput 4. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Analisis penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat adanya suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan motivasi siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan secara statistik dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan motivasi tentang cuci tangan pakai sabun siswa sekolah dasar di Kecamatan Jiput.

Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Septika
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di sekolah. Desain penelitian berjenis kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2013, sampel adalah siswa kelas 5 MI Pembangunan UIN Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 246 siswa. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang berisi daftar pertanyaan tentang faktor-faktor (karakteristik anak, pola makan, aktifitas fisik, dan uang jajan) yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada siswa kelas 5. Selain itu, untuk mendapatkan berat badan dan tinggi badan, instrument yang digunakan adalah timbangan injak dan meteran khusus tinggi badan. Hasilnya, berdasarkan hasil penelitian diketahui 26,4% siswa adalah obesitas. Frekuensi makanan fast food, kebiasaan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan ngemil, lama menonton televisi, lama main video game dan lama olahraga berhubungan dengan kajadian obesitas (p <0,05).

The purpose of this research was done to determine the factors associated with the incidence of obesity in children in the school. Design of a quantitative research with approach of cross-sectional. Research conducted in April 2013, the sample was grade 5 MI Pembangunan UIN Jakarta. The number of samples were as many as 246 students. In this study, the instruments used are questionnaire that contains a list of questions about the factors (characteristics, diet, physical activity, and allowance) that is associated with the incidence of obesity in students of class 5. In addition, to gain weight and height, the instrument used was a special meter Stampede scale and height. The frequency of fast food, food habits in the past, large allowance, the habit of snacking, watching television, playing video games and old sports-related kajadian obesity (p < 0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telly Purnamasari Agus
"Penyakit cacing merupakan salah satu penyakit negleczed diseases yang berdampak cukup luas pada masyarakat terutama pada anak-anak, seperti malnutrisi, anemia,penurunan daya tahan tubuh, perkembangan fisik dan mental terhambat serta kemunduran intelektual. RISKESDAS (2008) menyebutkan Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan dengan perilaku buruk dalam hal cuci tangan. Hasil survei cacingan di Tanah Bumbu (2008) menunjukkan prevalensi tertinggi disebabkan oleh infeksi Ascaris Iumbricoides dan Trichuris trichiura baik di daerah perkotaan, rawa maupun hutan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengukur risiko dan faktor lain yang mempengaruhi infeksi Ascaris iumbricoides dan/atau Tlichuris lrichiura pada anak yang cuci tangan pakai sabun sebelum makan dibandingkan dengan tanpa sabun. Penelitian ini menggunakan disain Analitik cross sec1ional. Sebanyak 218 tinja murid SD kelas 3-5 diperiksa menggunakan metode Kato-katz, Data faktor risiko dikumpulkan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner untuk murid dan wali murid, dan dianalisis dengan uji Cox Proportional Hazard Regression. Hasil analisis menunjukkan risiko infeksi Ascaris lumbricoides dan/atau Trichuris irichiura pada anak yang cuci tangan tidak pakai sabun sebelum makan adalah 1,58 kali lebih besar dari risiko cuci tangan pakai sabun setelah dikontrol oleh cuci tangan setclahbuang air besar (BAB) [PR = 1,58 (Cl 95% = 1,08 - 2,3l)]. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah BAB dapat mengurangi riSikO cacingan.

Helminthiasis is one of neglected diseases which resulted a big impact in public health especially in the children i.e. malnutrition, anemia, lack immunity, physic and mental retardation. Base-line Health Survey (RISKESDAS) 2008 reported Tanah Bumbu as one of the district in South Kalimantan with poor habit in hand washing. Survey of helminthiasis in that district showed tl1e highest prevalence of helminths were Ascaris lumbricoides and Trichuris trichiura either in urban, swamp or forest areas. Therefore, we conducted a study to determine the risk and other factor that influence Ascaris Iumbricoides and/or Ttichurzle trichiura infections in children did hand washing with soap before meal compare to without soap. This was an analytic cross~sectional study. There were 218 stool from primary school children (grade 3-5) examined by Kato-katz method. Data of risk factors were collected by interviewed and observation using questionnaires for students and parents, and analyzed by Cox Proportional Hazard Regression test. This study showed the risk of Ascaris lumbricaides and/or Trichurxls trichinra infections in children did hand washing without soap was 1.58 times significant higher than the risk of children did hand washing with soap after adjusted with hand washing aher defecation [PR = l,58 (Cl 95%, = 1,08 - 2,3 l)]. Hand washing with soap before meal and alter defecation may reduce the risk of helminthiasis."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>