Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mela Filani S
"ABSTRAK
Pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 3 Rumah sakit melibatkan 352 perawat pelaksana di ruang rawat inap dan intensif yang dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linear multivariat. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana p=0,0001, ?=0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana adalah persepsi tentang jenjang karir perawat klinis. Rekomendasi yang diberikan yaitu rumah sakit melakukan strategi penguatan motivasi dengan melakukan peningkatan pemahaman dan persepsi melalui sosialisasi tentang jenjang karir dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 40 tahun 2017, pemberian reward, pujian, promosi dan pelaksanaan program pendidikan berkesinambungan bagi perawat pelaksana.

ABSTRACT
Understanding and perception about clinical nurse career ladder has an important role in improving work motivation of practitioner nurse. Good work motivation will improve the quality of nursing care in patients. The purpose of this study was to analyze the relationship of understanding and perception of clinical nurse career ladder with the nurse motivation. This research is a quantitative with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. This study was conducted in 3 hospitals involving 352 nurses in inpatient wards and intensive care unit selected by simple random sampling. Data was analyzed by using correlation test and multivariate linear regression. The results showed a significant correlation between understanding and perception about clinical nurse career ladder with work motivation of nurse practitioner p 0.0001, 0,05 . The most dominant factor that affecting nurse practitioner work motivation is a perception about the career ladder of clinical nurse. The recommendation is that the hospital conducts a motivational strengthening strategy by improving understanding and perception through the socialization of career ladder based on the lastest regulation from Indonesia health ministry number 40, giving reward, good recognation, promotion, and implementation of Continuing Professional Development CPD for nurses practitioner. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Humairoh
"ABSTRAK
Jumlah Perawat Klinis PK III paling banyak ditemukan di Unit Rawat Jalan, penempatan perawat pada setiap unit belum sesuai dengan keterampilan dan rincian kewenangannya sebagai perawat klinis. PK III yaitu perawat dengan kategori keahlian kompeten, memiliki rincian dan kewenangan klinis yang tinggi dengan kemampuan asuhan keperawatan yang komprehensif pada area spesifik dan mampu mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah. Penempatan PK III dari seluruhnya sebanyak 191 dan 27 perawat ditempatkan Unit Rawat Jalan menyebabkan ketidak merataan pemetaan PK III pada setiap unit. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini berfokus pada deskripsi arti dan makna pengalaman PK III di Unit Rawat Jalan. Partisipan adalah 10 perawat di Unit Rawat Jalan dengan usia 36 mdash;52 tahun dengan jenjang karier PK III. Teridentifikasi lima tema yaitu pemetaan PK III di Unit Rawat Jalan karena permintaan perawat, kurangnya pemahaman PK III di Unit Rawat Jalan terkait rincian kewenangan klinisnya, beban kerja sebagai PK III di Unit Rawat Jalan lebih ringan dibandingkan unit lainnya, PK III lebih merasa nyaman bekerja di Unit Rawat Jalan, dan PK III memiliki peran sebagai penanggung jawab dan edukator di Unit Rawat Jalan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi manajer keperawatan dalam memetakan perawat di setiap unit dan bila tidak dilakukan maka kerugian yang timbul dari fenomena ini akan terulang. Kata Kunci: Jenjang Karier, Pemetaan Perawat, Perawat Klinis III, Perawat Kompeten, Unit Rawat Jalan ABSTRACT
The number of level III clinical nurse was most prevalent in the Outpatient Unit, the placement of nurse in each unit was not accordance with the skills and clinical nurse privilege as clinical nurse. Level III Clinical nurse is a nurse with competent skill category, has high clinical details and authority with comprehensive nursing care capability in specific area and able to develop nursing service based on scientific evidence. The placement of level III clinical nurse of all 191 and 27 nurses placed in the Outpatient Unit led to uneven level III clinical nurse mapping on each unit. This research uses qualitative design with phenomenology approach. This study focuses on the description of meaning and meaning of level II clinical nurse experience in Outpatient Unit. Participants were 10 nurses in the Outpatient Unit with age 36 mdash 52 years with level III clinical nurse career ladder. Identified five themes namely level III clinical nurse mapping in Outpatient Unit due to request of nurse, lack of understanding of level III clinical nurse in Outpatient Unit related to details of clinical authority, workload as level III clinical nurse in Unit Outpatient was lighter than other unit, level III clinical nurse more comfortable working in Outpatient Unit, and level III clinical nurse have the role of responsible and educator in Outpatient Unit. The result of this study can be used as one of the considerations for nursing managers in mapping the nurses in each unit and if not then the losses arising from this phenomenon will be repeated. Keywords Clinical Ladder, Clinical Nurse Level III, Competent Nurse, Nurse Mapping, Outpatient Unit "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat tentang profesi keperawatan, kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut. Hasil penelitian adalah sebagian besar mempunyai persepsi kurang terhadap profesi keperawatan (51,4 %). Sebagian besar mempunyai kemampuan kerja kurang (60 %). Sebagian besar mempunyai motivasi kerja baik (55,2 %) dan sebagian besar perawat mempunyai kinerja baik (52,4 %). Variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah kemampuan kerja, motivasi kerja. Variabel yang paling berhubungan kinerja adalah sub variabel motivasi kebutuhan rasa aman. Hasil penelitian menyarankan upaya-upaya peningkatan pemahaman tentang profesi, perbaikan kesejahteraan dan jaminan akan pekerjaan.

The result of study decribed more of nurse`s staff was at poor category for nurse`s perception about nursing profession (51,4%), the most of nurse were with at poor category for work ability (60%), More of nurse`s staff were with good category for wok motivation (55,2%) and more of nurse`s staff were also with good category for nursing performance (52,4%). The study also showed that there were significant correlation between work abilty and motivation with nursing performance. The most influenced variable was safety need motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Efendi
"Praktik perawat harus berbasis bukti kompetensi dan terdokumentasi dengan baik. Bukti yang digunakan adalah buku harian kegiatan kompetensi perawat yang disebut dengan log book. Penelitian ini menggunakan quasi experiment posttest only design dengan jumlah sampel 37 perawat klinik level II dengan tehnik total sampling. Hasil riset menyimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat dengan persepsi jenjang karir. Sedangkan karakteristik perawat yang berhubungan dengan pencapain target kompetensi hanya tingkat pendidikan (p= 0,02, 95% CI 0,46-5,20). Rekomendasi: rumah sakit sebaiknya membuat kebijakan yang bersinergis dengan pelaksanaan jenjang karir perawat dan kompetensinya sehingga dapat terlaksana sesuai harapan.

The nurses practice should be based on evidence of competence and well documented. The evidence used is a activities diary of the nurse competency called log book. This study uses a quasi experiment posttest only design with a sample of 37 2nd level clinical nurse with a total sampling technique. Research results concluded there was no significant relationship between nurse characteristics with perceptions of career paths. While the nurse characteristics associated with achievement of the target competence only educational level (p = 0.02, 95% CI 0.46 to 5.20). Recommendation: The hospital should make policy in synergism with the implementation of nurse career paths and competencies that can be implemented as expected.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Miftahul Jannah
"Penelitian ini bertujuan menggambarkan institusi penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia, menguraikan faktor-faktor yang menghambat kinerja institusi litbang, dan mengusulkan disain transformasi pada institusi litbang di Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma pragmatisme dengan disain penelitian metode campuran yang merupakan gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya menunjukkan lnstitusi litbang di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat maju sejak keluarnya UU Nomor 18 Tahun 2002, berbagai faktor menjadi penghambat kinerja institusi litbang, dan strategi transformasi institusi litbang dapat dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari mengubah nilai hingga melakukan diseminasi informasi litbang. Ada tiga alternatif disain transformasi yang diusulkan yaitu memperkuat tugas pokok, fungsi, dan wewenang Kemenristek melalui perbaikan kelembagaan, menggabungkan Kemenristek dengan Kementerian pendidikan (khususnya pendidikan tinggi), dan menjadikan LIPI sebagai manajer nasional untuk penelitian yang bersifat independen.

Focus of this research is to describe research and development (RnD) institution in Indonesia, explain the factors that resist the performance of the RnD institution, and propose the transformational strategies and design. Pragmatism paradigm with mixed method disain (between quantitatve and qualitative) used in this research. The results are this institution has developed advances since Law Number 18/2002, many factors can be resistance to RnD institution performance, and the strategy of transformation can be applied -from value change to disseminate RnD?s information. There are three alternative transformation designs proposed are institutional improvement of Minsitry of Research and Technology (MRT), combining the MRT with ministries of higher education, and transform the Indonesian Institute of Science to independent institution with the task as national manager of research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1427
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Abdullah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Jenjang Karir dengan Ketepatan Konsep Asuhan Keperawatan di Paviliun Anggrek RSUP Fatmawati. Terhadap semua perawat pelaksana di Paviliun Anggrek sejumlah 42 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu jenjang karir perawat, usia, pendidikan, pelatihan, perilaku, kinerja seharihari, variabel dependen ketepatan konsep asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan ketepatan konsep asuhan keperawatan, Non Perawat Klinik/Perawat Klinik 1 dan Perawat Klinik 2/Perawat Klinik 3, ketepatan asuhan keperawatan yang kurang memiliki peluang yang sama antara Non Perawat Klinik /Perawat Klinik 1 ( 56 %) dan Perawat Klinik 2 /Perawat Klinik 3 (46,2 %). Variabel lain yang berhubungan dengan ketepatan asuhan keperawatan dari asesor eksternal adalah pendidikkan.Saran dari hasil penelitian ini adalah agar dilakukan evaluasi terhadap indikator asesmen internal jenjang karir perawat klinik di RSUP Fatmawati.

The aim of this research is to know the correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept in Anggrek Ward, Fatmawati General Hospital. This research's involving 42 nurses in Anggrek Ward. This research is quantitative research with a cross sectional study design. The research contains independent variable (nurse's level career, age, education, training, attitude, daily working habit), dependent variable (accuracy of nurse care). The result shows that there are no correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept. They have the same opportunity for having less accuracy of nurse care concept whic is 56% for non clinical nurse/clinical nurse1 and 46,2% for clinical nurse 2/clinical nurse 3. The other variables related to the accuracy of nurse care concept is affected by education. The author suggested that internal assesment indicator for clinical nurse's level career to be evaluated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahuri
"ABSTRAK
Motivasi dan kepuasan kerja perawat masih menjadi tantangan yang harus disikapi oleh profesi keperawatan. Alternatif solusi untuk menjaga dan mempertahanakan motivasi dan kepuasan kerja perawat salah satunya melalui supervisi berjenjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan supervisi berjenjang dengan motivasi dan kepuasan kerja perawat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode convinience sampling di dua rumah sakit dengan 157 perawat pelaksana sebagai responden. Hasil analisis menyatakan bahwa supervisi berjenjang berpengaruh signifikan terhadap motivasi (p<0,001), dengan tingkat keeratan yang sedang (r=0,494). Namun hasil analisis antara supervisi berjenjang dengan kepuasan kerja didapatkan p > 0,05. Karakteristik tidak berhubungan dengan motivasi dan kepuasan kerja (p>0,05), sedangkan efikasi diri berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja (p= 0,011). Supervisi berjenjang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan untuk meningkatkan motivasi kerja perawat.

ABSTRACT
Motivation and nurse job satisfaction is still a challenge that must be addressed by the nursing profession. Unoptimal supervision can decrease the motivation and job satisfaction of nurses. Alternatives to maintain and reinforce the motivation and job satisfaction of nurses one through tiered supervision. This study aims to identify the relationship of tiered supervision with motivation and nurse job satisfaction. This study used cross sectional design with convinience sampling method in two hospitals with 157 nurses as respondents. The result of analysis that tiered supervision has significant effect on motivation (p<0,001), with moderate level of closeness (r=0,494). However, the result of the analysis between tiered supervision and job satisfaction is obtained p=0,918. Tiered supervision needs to be carried out consistently and continuously to improve motivation of nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Indah Sari
"ABSTRAK
Proses pencapaian standar pelayanan keperawatan yang optimal membutuhkan suatu kontrol agar dapat terlaksana sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Supervisi klinik keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai kontrol dan monitoring terhadap mutu pelayanan keperawatan. Dukungan manajer keperawatan dan staf perawat menjadi penting untuk meningkatkan efektivitas supervisi klinik keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi efektivitas supervisi klinik keperawatan. Metode penelitian menggunakan desain Cross Sectional dengan sampel 108 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik convienience sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tuntutan kognitif dengan efektivitas supervisi klinik keperawatan r=0,296, p=0,002 . Kesimpulan penelitian ini yaitu variabel tuntutan kognitif dapat memprediksi efektivitas supervisi klinik keperawatan sebesar 8,7 . Rumah sakit diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan yang dapat meningkatkan kognitif perawat melalui kegiatan seperti diskusi refleksi, brainstorming, program pelatihan, dan peningkatan pendidikan.Kata Kunci: efektivitas, mutu, supervisi klinik keperawatan, tuntutan kognitif

ABSTRACT
The process of achieving the optimal standard of nursing services requires a control to be executed in accordance with predetermined quality standards. Supervision of nursing clinics is an activity undertaken as control and monitoring of nursing service quality. Support of nursing managers and nursing staff becomes important to improve the effectiveness of nursing clinic supervision. This study aims to identify factors that affect the effectiveness of nursing clinic supervision. The research method used Cross Sectional design with sample 108 implementing nurses selected using convienience sampling technique. Data were analyzed using multiple linear correlation and regression test. The results showed that there was a significant relationship between cognitive demands and the effectiveness of nursing clinic supervision r 0.296, p 0.002 . The conclusion of this research is the variable of cognitive demand can predict the effectiveness of nursing clinic supervision equal to 8,7 . Hospitals are expected to optimize activities that can improve nursing cognition through activities such as reflection discussions, brainstorming, training programs, and educational improvement. Keywords cognitive demands, effectiveness, nursing clinical supervision, quality. "
2018
T50908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainnah
"Kinerja perawat dipengaruhi faktor remunerasi dan motivasi kerja. Remunerasi adekuat sebagai upaya retensi perawat dan meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja membawa kinerja perawat positif. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan kepuasan remunerasi dengan motivasi dan kinerja perawat. Desain yang digunakan analitik cross sectional study dengan total sampling perawat RSUD Depok yang diukur menggunakan kepuasan remunerasi yang dibuat dan kinerja dari manajemen serta motivasi menggunakan kuesioner Herzberg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna kepuasan remunerasi dengan motivasi kerja p=0.019; ?=0.05 . Perawat yang puas dengan remunerasi berpeluang 4 kali menunjukkan motivasi kerja tinggi. Rekomendasi untuk rumah sakit menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Kepmenkes 652 Tahun 2010.Kata kunci : Kepuasan remunerasi, motivasi kerja, kinerja, perawat.

Nurse performance has been effected by remuneration and work motivation factor. The adequate remuneration as effort in nurse retention and increase the work motivation. Work motivation bring the positive nurse performance. This study aimed to identify the association between remuneration satisfaction with work motivation and nurse performance. This study used a cross sectional analytical study involving nurses in Depok hospital selected using total sampling method. The result showed remuneration satisfaction was shown to be significantly correlated with the work motivation nurses p 0.019 0.05 . Nurses who had remuneration satisfactions chance 4 times to show a high work motivation. Recommendations from this finding are need to design the remuneration system based on Health Ministry Policy 652 Year 2010.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiruddin
"ABSTRAK
Implementasi jenjang karir akan meningkatkan efikasi diri perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman dan persepsi jenjang karir dengan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan. Desain penelitian cross sectional eksplorative dengan jumlah sampel 182 perawat diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalis menggunakan uji Korelasi Pearson, Kruskal-Wallis dan Regresi Linear Multivariabel. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi efikasi diri adalah perawat dengan level PK IV 80 74 dari nilai total, gambaran persepsi perawat pada jenjang karir sudah 82 56 , sedangkan efikasi diri 77,9 167,52 dan pemahman terhadap jenjang karir 75 36 masih dibawah 80 , terdapat hubungan yang bermakna antara pemahaman dengan efikasi diri p

ABSTRACT
The implementation of career ladder will improve nurse rsquo s self efficacy in applying nursing care. The objective of this study was to identify the relationship between understanding of career ladder, the perception of career ladder and self efficacy in applying nursing care. The study was used sectional explorative design and 182 nurses were participated in this study. The Sampling technique in this study was simple random sampling. Pearson correlation, Kruskall Wallis, and Linear Regression Multivariable were employed for data analyzing in this study. The result study was showed that highest level of self efficacy among nurses was in PK IV level 80 , the perception of nurse career ladder was 82 from totally value. The result study also was showed the relationship between understanding of nurse career ladder.
"
2017
T47254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>