Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfathny Pertiwi
"Besarnya jumlah populasi remaja yang ada tentunya akan membawa konsekuensi pada berbagai masalah sosial dan kesehatan reproduksi remaja termasuk di dalamnya masalah perilaku seksual remaja. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada siswa SMKN X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 158 remaja di SMKN X Tahun 2018.
Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko pada remaja SMKN X adalah 22,8 dengan jenis kelamin responden terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 50.6, remaja berpengetahuan rendah sebanyak 76.6, remaja dengan sikap positif 58.2, remaja dengan orangtua bekerja sebanyak 84.2, remaja dengan uang saku cukup 50.6, remaja yang menganggap teman sebaya tidak berperan terhadap perilaku seksual sebanyak 51.3, dan remaja yang terpapar pornografi sebanyak 93.
Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki p Value= 0.045; PR= 2.36; 95 CI= 11.1-5.14, dan peranan teman sebaya p Value= 0.03; PR=3.62; 95 CI=3.62 1.6-8.1.

The large number of adolescent populations will certainly bring consequences on various social and reproductive health issues of adolescents including adolescent sexual behavior issues. This thesis aims to know the description of premarital sexual behavior and factors related to premarital sexual behavior in students of SMKN X Year 2018. This study used a cross sectional study design using primary data on 158 adolescents in SMKN X Year 2018.
The results show that the proportion of risky sexual behavior in adolescent SMKN X is 22,8 with the most respondent 39 s gender is male 50.6, respondents with low knowledge of 76.6, adolescent with positive attitude 58.2, adolescent with working parents 84.2, adolescent with enough pocket money 50.6, adolescents who consider peers do not contribute to sexual behavior as much as 51.3, and adolescents exposed to pornography as much as 93.
Based on bivariate analysis, it can be seen from factors that have significant relationship with teen sexual behavior is gender p Value 0.045, PR 2.36, 95 CI 11.1 5.14, and peer role p Value 0.03 PR 3.62 95 CI 3.62 1.6 8.1.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarwati
"Penelitian ini membahas tentang perilaku seksual pranikah pada anak jalanan usia remaja serta faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 110 orang, dilakukan di wilayah binaan Yayasan Himmata periode Desember 2013. Analisa hubungan dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 33.6% anak jalanan yang berperilaku seksual pranikah berisiko. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna pada variabel jenis kelamin, umur, pendidikan, tempat tinggal, status pekerjaan, pubertas, dan keterpaparan media pornografi.
Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa pubertas dan pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada anak jalanan.
Hasil analisis didapatkan OR yang paling besar adalah pubertas, OR = 8.6 yang artinya pubertas berpengaruh sebesar 8.6 kali terhadap perilaku seksual pranikah pada anak jalanan.
Dari hasil penelitian ini diketahui adanya keterkaitan antara sepuluh variabel dengan perilaku seksual pranikah pada anak jalanan usia remaja.

This study investigated pre-marital sexual behavior and its associated factors among adolescent street children in Himmata Foundation with period of December 2013. A quantitative research using cross-sectional design was employed in this study. The participants were 110 adolescent street children living in Himmata Foundation. The chi square test and logistic regression prediction model was used for analyzing the data.
Data analysis revealed that there were 33.6 % of street children suffered from pre-marital sexual behavior. Factors associated with pre-marital sexual debut were assessed using bivariate and multivariate statistical test.
The results of bivariate statistical test showed significant correlation between gender, age, educational background, place of residence, employment status, puberty, and media exposure to pornography exposure among children.
The results of multivariate statistical tests described that the onset of puberty and reproductive health knowledge were the most dominant variable associated with pre-marital sexual behavior among the children. The largest OR of data analysis was puberty 8.6 which means the puberty was affected by 8.6 times against pre-marital sexual behavior among the respondents.
From this research we know the relation between the ten variables with premarital sexual behavior of adolescence street children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2010
S26851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ayu Nurhidayah Oktaria
"Latar Belakang: Remaja memiliki risiko terhadap perilaku kesehatan reproduksinya termasuk perilaku seksual.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja.
Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi yang diteliti adalah remaja di SMA Negeri "X" Kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi square.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa 34% melakukan perilaku seksual berisiko. Berdasarkan uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pengetahuan, sikap, pola asuh, dan paparan media pornografi dengan perilaku seksual remaja.

Background: Adolescent have an increasing risk of reproductive health behavior including sexual behavior.
Objective: This study aims to determine the factors associated with adolescent sexual behavior.
Methods: This study uses analytical research method with cross sectional approach. Population studied was in high school adolescent state "X" Sekayu City Distric of Musi Banyuasin 2012. Bivariate analysis was using Chi square test.
Result: The study showed that 34% to risky sexual behavior. Bivariate test showed a significant relationship between gender, knowledge, attitude, parenting, and exposure to pornographic media with adolescent sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Wulansari
"Remaja yang tidak dapat menahan dorongan seksualnya cenderung memiliki perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja pada siswa SMPN X Jakarta tahun 2015. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 248 orang. Sebanyak 8,1% siswa memiliki perilaku seksual berisiko.
Uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen jenis kelamin, umur pertama kali terpapar pornografi di media internet, pengaruh teman sebaya, dan keterpaparan pornografi di media internet (jejaring sosial, website, chat room, dan game online) dengan variabel dependen perilaku seksual. Perilaku seksual berisiko dalam penelitian ini, yaitu kissing (6%), petting (1%), dan necking (1%), dan oral seks (0,4%).

Adolescents who are not able to control their sex drive, tend to have risky sexual behavior. The aim of this research is to find out the factors that are related to adolescents sexual behavior at Junior High School (SMPN X Jakarta) in 2015. This research has used cross sectional research design and sample of 248 people. There were 8,1% students who have risky sexual behaviour.
Bivariate test showed that there are associations between independent variable of sex, age of the first time being exposured by pornography on internet media, influences from peer group and pornography exposure on internet media (socmed, website, chat room, and game online), and dependent variable of sexual behavior. Researcher has revealed three kinds of risky sexual behavior in this research, which are: kissing 6%, petting 1%, and oral sex 0,4%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Amelia
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di SMA Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dengan sampel 180 responden yang dipilih melalui simple random sampling. Tujuan penelitian adalah mengetahui determinan yang berpengaruh dan paling dominan terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian menunjukkan adanya 34,4 remaja memiliki perilaku seksual pranikah dengan risiko tinggi yang diantaranya sekitar 33,9 telah melakukan cium bibir, 16,1 cium leher sampai dada, 13,3 meraba area sensitif, 7,2 menempelkan alat kelamin, dan 5,6 melakukan hubungan seksual. Variabel yang paling dominan adalah peran teman sebaya, dimana remaja yang memiliki peran teman sebaya tinggi memiliki peluang 4,6 kali lebih tinggi untuk melakukan perilaku sekspranikah berisiko tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki peran teman sebaya rendah setelah dikontrol variabel pengetahuan, sikap, dan keterpaparan media pornografi.

This research was conducted by using quantitative method and data analysis was based on cross sectional design. The location of this research was is Senior High School in Jatiasih Bekasi with 180 samples that was selected through simple random sampling. Theo bjectives of this study were to find out the relationship between the determinants with the premarital sexual behavior of adolescents and to find out the dominant variable of premarital sexual behavior of adolescents. The results showed that 34,4 of adolescents had high risk premarital sexual behavior, of which about 33,9 had kissed the lips,16,1 kissed the neck to the chest, 13,3 touched sensitive area, 7,2 had petting, and 5,6 had sexual intercourse. The most dominant variable is the role of peer group, where adolescents with high role of peer group have 4.6 times higher for having high risk premarital sexual behavior than adolescents who have low role of peer group after controlled by variables of knowledge, attitude, and exposure of pornographic media."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Chrystin
"Jumlah remaja yang terus bertambah mengharuskan kesehatan remaja untuk lebih diperhatikan. Hal ini termasuk kesehatan reproduksi remaja. Nyatanya, perkawinan di bawah umur, melahirkan di usia remaja, serta Infeksi Menular Seksual (IMS) masih banyak terjadi pada remaja yang disebabkan oleh perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan menggunakan kuesioner online yang bersifat self-administrated. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,4% siswa/i pernah melakukan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran baik berupa perilaku cium bibir (12,4%), meraba daerah sensitif (7,6%), seks oral (1,9%), petting (1,9%), dan/atau hubungan seks (1,9%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020 adalah jenis kelamin, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, perilaku teman sebaya dalam berpacaran, dan kepemilikan pasangan. Berdasarkan penelitian, dibutuhkan penyuluhan dan kurikulum pendidikan seksual yang mencakup kesehatan reproduksi hingga perilaku seksual, serta mengaktifkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) sebagai sarana konseling dan sumbeer informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi siswa/i.

The growing number of teenagers makes the health of teenagers need to be given more attention. This includes adolescent reproductive health. The reality is, underage marriage, giving birth at a young age, and sexually transmitted infections (STIs) still occur in adolescents due to risky sexual behavior. This study aimed to get the overview of student’s risky sexual berhavior in dating and determine what factors associated with risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020. This research method is quantitative with cross-sectional study design. Data was collected primarily by using a self-administered online questionnaire. The results showed that 12.4% of students had risky sexual behavior in dating either in the form of kissing lips (12.4%), touching sensitive areas (7.6%), oral sex (1.9%), petting (1.9%), and/or having sex (1.9%). Factors related to risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020 are gender, knowledge of reproductive health, peer behavior in dating, and partner ownership. Based on the research, counseling and sexual education curriculum that cover reproductive health up to sexual behavior are needed, as well as activating the role of school guidance counselor and the Adolescent Reproductive Health Information and Counseling Center as counseling facilities and sources of information on reproductive health for students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurkhotami
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada remaja kelas XI SMA Budhi Warman II Jakarta Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 146 remaja kelas XI di SMA Budhi Warman II Jakarta tahun 2013. Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko tinggi pada remaja kelas XI SMA Budhi Warman II Jakarta adalah 17,12%. Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor individu yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki (PR= 3,39; 95% CI= 1,35-8,55), sikap permisif tinggi terhadap seksualitas (PR= 4,00; 95% CI= 1,59-10,08), pubertas dini (PR= 2,20; 95% CI= 1,08-4,50), merokok (PR= 4,17; 95% CI= 2,10-8,28), dan konsumsi alkohol (PR= 2,52; 95% CI= 1,25-5,12). Kemudian, dari faktor luar keluarga, yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah mempunyai teman yang pernah melakukan HUS (PR= 7,50; 95% CI= 1,06-53,19) dan dorongan untuk melakukan HUS dari teman (PR= 4,81; 95% CI= 2,41-9,60).

This thesis aims - describe premarital sexual behavior and the factors that influence adolescent class XI SMA Budhi Warman II Jakarta in 2013. This study is a cross-sectional study, which using primary data on 146 adolescents in the high school class XI Budhi Warman II Jakarta in 2013. Results showed that the proportion of high-risk sexual behavior in adolescents class XI SMA Budhi Warman II Jakarta is 17.12%. Based on bivariate analysis, it has known, for the individual factors which have a significant relationship with adolescent sexual behavior are male gender (PR = 3.39, 95% CI = 1.35 - 8.55), high permissive attitude -ward sexuality (PR = 4.00, 95% CI = 1.59 - 10.08), early puberty (PR = 2.20, 95% CI = 1.08 - 4.50), smoking (PR = 4.17, 95% CI = 2.10 - 8.28), and alcohol consumption (PR = 2.52, 95% CI = 1.25 - 5.12). Then, for extra familial factors, which have a significant relationship with adolescent sexual behavior are having friends who've done sexual intercourse (PR = 7.50, 95% CI = 1.06 - 53.19), and the encourage to doing sexual intercourse from friends (PR = 4.81, 95% CI = 2.41 - 9.60).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Putriyani
"Penelitian ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah anak jalanan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah anak jalanan umur 10 sampai 19 tahun yang berada di Yayasan Bina Insani Mandiri Depok sebanyak 144 responden dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah snow balling. Analisa bivariat menggunakan uji chi square. Terdapat 23.6% anak jalanan memiliki perilaku seksual pranikah berisiko. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna pada variabel umur, pengetahuan, dan keterpaparan media pornografi dengan perilaku seksual pranikah anak jalanan.

This study talk about of the factors associated with premarital sexual behavior of street children. This research is study quantitative by using cross sectional design. Samples from this study are street children aged 10-19 who are in the bina insani mandiri Depok foundation the many of 144 respondents with snow balling sampling techniques. Bivariate analysis using chi square test. There are 23,6 % of street children premarital sexual behavior is risk. Statistical analysis showed a significant relationship to the variables of age, knowledge, and pornographic media exposure with premarital sexual behavior of street children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nur Islamiati
"Motif pemilihan makanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi seseorang dalam memilih makanannya. Membuat pilihan makanan yang sehat akan memiliki efek positif pada kesehatan, sementara pemilihan makanan yang tidak tepat dapat menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya masalah gizi dan penyakit tidak menular. Siswa SMK berada pada masa remaja dimana mereka mulai membuat pilihan makanan mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motif pemilihan makanan pada siswa SMKN 3 Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Total responden pada penelitian ini yaitu 369 siswa yang berasal dari lima jurusan yang ada di SMKN 3 Bogor. Hasil penelitian menunjukkan motif utama pemilihan makanan pada siswa SMKN 3 Bogor yaitu motif daya tarik sensoris (m = 3,60), motif harga (m = 3,59), dan motif segi etis (m = 3,52). Selain itu juga diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna (p-value <0,05) antara jenis kelamin, preferensi makanan, tingkat stres, pengetahuan gizi, sosial ekonomi, dan paparan media sosial dengan motif pemilihan makanan pada siswa SMKN 3 Bogor.

Food choice motives is one of the important factors that influence a person in choosing his food. Making healthy food choices will have a positive effect on health, while improper food choices can be one of the main risk factors for nutritional problems and non-communicable diseases. Vocational school students are in their teens where they begin to make their own food choices. This study aims to determine the factors related to food choice motives in students of SMKN 3 Bogor. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. The total respondents in this study were 369 students from five majors in SMKN 3 Bogor. The results showed that the main motives for choosing food for students at SMKN 3 Bogor were the sensory attractiveness motive (m = 3.60), the price motive (m = 3.59), and the ethical aspect motive (m = 3.52). In addition, it is also known that there is a significant relationship (p-value <0.05) between gender, food preferences, stress, nutritional knowledge, socio-economics, and exposure to social media with food choice motives in SMKN 3 Bogor students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>