Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gendis Sekar Pitaloka
"Kualitas pertemanan yang baik merupakan hal penting untuk dimiliki oleh remaja, terutama remaja akhir. Adanya interaksi antara anak dan ayah akan meningkatkan kemampuan anak dalam menjalin hubungan pertemanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterlibatan ayah dan kualitas hubungan pertemanan pada remaja akhir. Dalam penelitian ini, keterlibatan ayah diukur dengan menggunakan alat ukur Nurturant Fathering Scale dan Father Involvement Scale yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004 , sedangkan alat ukur digunakan untuk mengukur kualitas hubungan pertemanan adalah McGill Friendship Questionnaire-Friend 39;s Functions yang dikembangkan oleh Mendelson dan Aboud 2012 . Partisipan penelitian ini adalah remaja akhir berusia 17 hingga 21 tahun N = 635 . Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan ayah dan kualitas hubungan pertemanan pada remaja akhir. Dengan kata lain, semakin tinggi keterlibatan ayah, maka semakin tinggi pula kualitas hubungan pertemanan yang dimiliki.

A good friendship quality is important for adolescence, especially late adolescence. Interaction between father and his children will increase children rsquo s ability to develop friendship. The aim of this study was to examine the relationship between father involvement and friendship quality among late adolescence. In this study, father involvement was measured with Nurturant Fathering Scale and Father Involvement Scale developed by Finley and Schwartz 2004 , meanwhile friendship quality was measured with McGill Friendship Questionnaire Friend 39 s Functions developed by Mendelson and Aboud 2012 . Participants of this study consisted of late adolescence with aged between 17 and 21 years N 635 . This study was a correlational study which was conducted with a quantitative approach. The result of this study showed a positive and significant relationship between father involvement and friendship quality among late adolescence. In other words, the higher the father involvement, the higher their friendship quality is."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Beatric Rosiana
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara keterlibatan ayah dengan autonomy pada remaja akhir. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlibatan ayah adalah Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Father Involvement Scale (FIS) dari Finley dan Schwartz (2004). Sementara instrumen untuk mengukur autonomy adalah Adolescent Autonomy Questionnaire (AAQ) dari Noom, Dekovic dan Meeus (2001). Sampel penelitian ini berjumlah 109 orang yang berusia 17 - 21 tahun dan tinggal bersama dengan orangtua. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan autonomy pada remaja akhir (r = 0.036, p>0.05; r = 0.025, p>0.05; r = 0.038, p>0.05).

The purpose of this study is to examine and find out whether there is a relationship between father involvement and autonomy in late adolescent. This study used two measurement tools which are Nurturant Fathering Scale (NFS) and Father Involvement Scale (FIS) by Finley and Schwartz (2004) to measure father involvement and Adolescent Autonomy Questionnaire (AAQ) by Noom, Dekovic and Meeus (2001) to measure autonomy. The subject of this research consisted of 109 student with age 17 - 21 years old and live together with their parents. The results of this study showed no significance relationship between father involvement and autonomy in late adolescent (r = 0.036, p>0.05; r = 0.025, p>0.05; r = 0.038, p>0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shitami Ambarsari
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara Keterlibatan Ayah dan Kompetensi Sosial pada remaja madya (15-17 tahun). Pengukuran keterlibatan ayah dilakukan menggunakan Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Father Involvement Scale (FIS) (Finley & Schwartz, 2004), sedangkan kompetensi sosial menggunakan Interpersonal Competence Questionnaire (ICQ, Buhrmester, 2002). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 121 orang dengan karakteristik berasal dari keluarga utuh dan status sosial-ekonomi menengah ke atas. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dan kompetensi sosial (r = 0,143, p>0,05; r = 0,109, p>0,05; r = -0,07, p>0,05; r = 0,03, p>0,05). Namun keterlibatan ayah ditemukan berhubungan secara signifikan dengan salah satu dimensi dari kompetensi sosial, yaitu kemampuan membangun hubungan baru. Berdasarkan domain keterlibatan, domain afektif memiliki nilai korelasi yang paling besar dengan kompetensi sosial (r = 0,143).

This research was conducted to examine the relationship between father involvement and social competence in middle adolescence (15-17 years old). Researcher used Nurturant Fathering Scale (NFS) and Father Involvement Scale developed by Finley and Schwartz (2004) to measure father involvement. Whereas social competence was measured by Interpersonal Competence Questionnaire-Revised developed by Buhrmester (2002). The participants of this research are 121 high school students from intact families and middle to high social class (SES). The results showed no significant relationship between father involvement and social competence (r = 0,143, p>0,05; r = 0,109, p>0,05; r = -0,07, p>0,05; r = 0,03, p>0,05). However, father involvement was found to have a significant correlation with one dimension of social competence, that is initiating relationship. Based on domain of father involvement, affective domain has the biggest coefficient of correlation with social competence (r=0,143)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfita Virgiana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterlibatan ayah dan kesepian pada remaja madya. Alat ukur yang digunakan adalah Nurturant Fathering Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain afektif dan Father Invlovement Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain perilaku oleh Finley dan Schwartz 2004 , sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah Revised-UCLA Loneliness Scale oleh Rusell, Peplau, dan Cutrona 1980 . Sampel pada penelitian ini berjumlah 429 remaja madya berusia 14 hingga 18 tahun yang tinggal di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara keterlibatan ayah dan kesepian pada remaja madya.

The main purpose of this study is to find out the correlation between father involvement and loneliness in middle adolescence. Nurturant Fathering Scale is used to measure father involvement in affective domain dan Father Involvement Scale is used to measure father involvement in behavior domain by Finley and Schwartz 2004 . Loneliness is measured using Revised UCLA Loneliness Scale by Rusell, Peplau, dan Cutrona 1980 . Total sample in this study is 429 middle adolescents who lived in Jabodetabek. The result of this study using Pearson Product Moment showed that there was correlation between father involvement and loneliness in middle adolescence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidia Robertina
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kualitas attachment ayah-anak dan ibu-anak dengan kualitas persahabatan pada remaja madya. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja yang berusia 15 hingga 17 tahun, sebanyak 97 partisipan. Kualitas Attachment pada ayah-anak dan ibu-anak diukur dengan alat ukur Inventory of Parent and Peer Attachment yang disusun oleh Armsden dan Greenberg (1987). Kualitas persahabatan diukur dengan alat ukur Friendship Quality Questionnaire dari Parker dan Asher (1989) yang dibagi menjadi dua dimensi, yakni dimensi kualitas persahabatan positif yang terdiri aspek validation and caring, companionship and recreation, help and guidance, intimate exchange, dan conflict resolution, serta dimensi kualitas persahabatan negatif yang memiliki aspek conflict and betrayal. Hasil utama pada penelitian ini menemukan bahwa kualitas attachment ibu-anak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas persahabatan positif dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas persahabatan negatif. Kemudian pada kualitas attachment ayah-anak, ditemukan hasil yang signifikan terhadap dimensi kualitas persahabatan positif, namun tidak signifikan terhadap dimensi kualitas persahabatan negatif.

ABSTRACT
This research aimed to see the relationship between the attachment quality of father-child and mother-child with friendship quality among middle adolescence. The participants of this research were 97 adolescents aged 15 to 17 years old. Attachment quality of father-child and mother-child were measured using Inventory of Parent and Peer Attachment which developed by Armsden and Greenberg (1987). The friendship quality was measured using Friendship Quality Questionnaire developed by Parker and Asher (1989) which consists of two dimensions: positive friendship quality that consisting of aspects validation and caring, companionship and recreation, help and guidance, intimate exchange, conflict resolution; and negative friendship quality that having an aspect conflict and betrayal. The main result of this research found that the attachment quality on mother-child significantly correlated with positive friendship quality and also significantly correlated with negative friendship quality Attachment quality on father-child significantly correlated with positive dimension of friendship quality, but it there is no correlation with negative dimension of friendship quality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suciati Zen Nur Hidayati
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara kualitas pertemanan dengan kesehatan mental pada remaja awal. Pengukuran kualitas pertemanan menggunakan alat ukur Friendship Quality Questionnaire yang disusun oleh Parker dan Asher (1993) dan pengukuran kesehatan mental menggunakan alat ukur yang Mental Health Continuum- Short Form yang disusun oleh Keyes (2002). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 119 remaja berusia 12-14 tahun yang sedang duduk di bangku kelas 7 dan 8 SMP Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pertemanan dan kesehatan mental pada remaja (r = 0,184; p = 0,046, signifikan pada L.oS 0,05). Artinya, semakin tinggi kualitas pertemanan maka semakin tinggi pula kesehatan mentalnya. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan 3,38% skor kualitas pertemanan dapat dijelaskan dari skor kesehatan mental.

This study was conducted to get an overview of the relationship between the quality of friendship and mental health among early adolescence. Friendship quality is measured by Friendship Quality Questionnaire constructed by Parker and Asher (1993), and mental health is measured by Mental Health Continuum- Short Form compiled by Keyes (2002). Participants in this research were 119 adolescents,with the age range of 12-14 years old which currently are in the 7th and 8th grade junior high school in Depok. The result showed a significant relationship between friendship quality and mental health in adolescents (r = 0,184; p = 0,046, significant at L.oS 0,05), which mean the higher the quality of friendship, the higher mental health. In addition, the results also showed that 3.38% of friendship quality score can be explained by mental health scores."
2015
S59125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Keterlibatan orang tua diketahui memiliki peranan penting dalam perkembangan konsep
diri anak dan remaja. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara keterlibatan ayah dengan konsep diri pada remaja. Responden yang berpartisipasi
dalam penelitian ini merupakan remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun sebanyak
415 orang mahasiswa. Keterlibatan ayah didefinisikan sebagai partisipasi ayah dalam
berbagai aspek kehidupan anaknya. Konsep diri didefinisikan sebagai persepsi individu
mengenai dirinya sendiri yang dibentuk oleh interaksi individu dengan lingkungan.
Keterlibatan ayah terdiri dari dua domain yang diukur menggunakan skala dari Finley
dan Schwartz (2004), yaitu Nurturant Fathering Scale (NFS) untuk mengukur
keterlibatan ayah dalam domain afektif, dan Reported Father Involvement Scale (RFIS)
untuk mengukur keterlibatan ayah dalam domain perilaku. Konsep diri diukur
menggunakan Adolescents Self-Concept Short Scale (ASCSS) dari Veiga dan Leite
(2016). Hasil pengukuran menggunakan teknik statistik Pearson Correlation
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah, baik
dalam domain afektif maupun domain perilaku, dengan konsep diri pada remaja.
Parental involvement is known to play an important role in the development of
childrens and adolescents self-concepts. This research is specifically aimed to
examine the relationship between father involvement and self-concept in adolescents.
Respondents who participated in this study were late adolescents with age range of
18-21 years, as many as 415 college students. Father involvement is defined as
fathers participation in various aspects of his child's life. Self-concept is defined as
an individuals perception of itself formed by individual interactions with the
environment. Father involvement consisted of two domains measured by the scale of
Finley and Schwartz (2004), is Nurturant Fathering Scale (NFS) to measure the
involvement of fathers in affective domain, and Reported Father Involvement Scale
(RFIS) to measure father's involvement in behavioural domain. Self-concept is
measured using the Adolescents Self-Concept Short Scale (ASCSS) of Veiga and
Leite (2016). The measurement results using the Pearson Correlation statistical
technique shows that there is a significant link between father involvement, both in
the affective domain and the behavioural domain, and the self-concept in adolescents"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunthi Kumalasari Hardi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan perilaku kenakalan remaja. Pengukuran keterlibatan ayah dilakukan dengan alat ukur Father Involvement Reported Scale yang dibuat oleh Finley dan Schwartz (2004), sedangkan perilaku kenakalan remaja diukur melalui Self-Reported Delinquency yang dibuat oleh Elliot dan Agetton (1980). Responden pada penelitian ini berjumlah 245 orang remaja SMK yang berusia 15-19 tahun, dan memiliki ayah dalam kehidupannya. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan perilaku kenakalan remaja (r = 0,085; n = 245; p > 0,05, two-tail). Selanjutnya, ditemukan hasil yang signifikan pada korelasi antara keterlibatan ayah dengan subskala perilaku kenakalan remaja, yaitu perilaku kejahatan terhadap benda. Hasil diskusi dari penelitian ini menyatakan kemungkinan ada faktor-faktor lain, di luar keterlibatan ayah yang lebih berhubungan dengan perilaku kenakalan remaja, yaitu ketergabungan remaja dengan geng, status sosial ekonomi, serta faktor budaya.

The purpose of this research is to examine the relationship between father involvement and adolescent delinquency. Father involvement was measured by Father Involvement Reported Scale (Finley & Schwartz, 2004), whereas the adolescent delinquency was measured by Self-Reported Delinquency (Elliot & Agetton, 1980). The respondents of this study were 245 vocational students in DKI Jakarta who has a father and with the age of 15-19 years old. The result of this study shows that there is no significant relationship between father involvement and adolescent delinquency (r = 0,085; n = 245; p > 0,05, two-tail) and a significant result between father involvement and subscale predatory crimes against property from self-reported delinquency. Discussion from this result shows the possibilities of other factor that could be more related to adolescent delinquency, such as involvement with peer, social economic status, and cultural factor.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Pratami
"[ABSTRAKbr
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterlibatan ayah dan perilaku seksual pranikah pada perempuan remaja akhir Keterlibatan ayah didefinisikan sebagai partisipasi ayah dalam berbagai aspek kehidupan anak Finley Schwartz 2004 Perilaku seksual pranikah didefinisikan sebagai segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis yang dilakukan sebelum pernikahan yang sah Sarwono 2012 Seiring dengan berkembangnya teknologi perilaku seksual tidak hanya dilakukan secara fisik namun dapat menggunakan teknologi Pada penelitian ini perilaku seksual mencakup perilaku seksual secara fisik dan menggunakan teknologi Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterlibatan ayah adalah Father Involvement Scale pada subskala Reported Father Involvemet Scale Finley Schwartz 2004 Sementara alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku seksual pranikah adalah Cyber Physic Sexual Behavior Scale alat ukur yang dikonstruk sendiri oleh peneliti Responden pada penelitian ini berjumlah 1 365 perempuan yang berada dalam masa remaja akhir di Indonesia yaitu berusia 19 22 tahun Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara keterlibatan ayah dan perilaku seksual pranikah dengan r 0 147 p 0 01 ;This study was conducted to examine correlation between father involvement and premarital sexual behavior among female in late adolescence Father involvement defined as father rsquo s participation in all aspects of their children rsquo s life Finley Schwartz 2004 Meanwhile premarital sexual behavior defined as any sexual behavior that driven by sexual desire with opposite sex before the legal marriage Sarwono 2012 Along with the development of technology sexual behavior can be done not only physically but also using technology This study of sexual behavior includes sexual behavior physically and with the use of technology Father involvement was measured using Reported Father Involvement Scale subscale from an adaptation instrument named Father Involvement Scale Finley Schwartz 2004 and premarital sexual behavior was measured using an instrument constructed by researcher herself named Cyber Physic Sexual Behavior Scale Respondent of this study are 1 365 female in late adolescence aged between 19 22 The result of this study shows that father involvement had significant negative correlation with premarital sexual behavior among female in late adolescent with r 0 147 p 0 01 ;This study was conducted to examine correlation between father involvement and premarital sexual behavior among female in late adolescence Father involvement defined as father rsquo s participation in all aspects of their children rsquo s life Finley Schwartz 2004 Meanwhile premarital sexual behavior defined as any sexual behavior that driven by sexual desire with opposite sex before the legal marriage Sarwono 2012 Along with the development of technology sexual behavior can be done not only physically but also using technology This study of sexual behavior includes sexual behavior physically and with the use of technology Father involvement was measured using Reported Father Involvement Scale subscale from an adaptation instrument named Father Involvement Scale Finley Schwartz 2004 and premarital sexual behavior was measured using an instrument constructed by researcher herself named Cyber Physic Sexual Behavior Scale Respondent of this study are 1 365 female in late adolescence aged between 19 22 The result of this study shows that father involvement had significant negative correlation with premarital sexual behavior among female in late adolescent with r 0 147 p 0 01 , This study was conducted to examine correlation between father involvement and premarital sexual behavior among female in late adolescence Father involvement defined as father rsquo s participation in all aspects of their children rsquo s life Finley Schwartz 2004 Meanwhile premarital sexual behavior defined as any sexual behavior that driven by sexual desire with opposite sex before the legal marriage Sarwono 2012 Along with the development of technology sexual behavior can be done not only physically but also using technology This study of sexual behavior includes sexual behavior physically and with the use of technology Father involvement was measured using Reported Father Involvement Scale subscale from an adaptation instrument named Father Involvement Scale Finley Schwartz 2004 and premarital sexual behavior was measured using an instrument constructed by researcher herself named Cyber Physic Sexual Behavior Scale Respondent of this study are 1 365 female in late adolescence aged between 19 22 The result of this study shows that father involvement had significant negative correlation with premarital sexual behavior among female in late adolescent with r 0 147 p 0 01 ]"
Universitas Indonesia, 2015
S58981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Aulia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah, baik domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement), di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya. Keterlibatan ayah merupakan sejauh mana ayah ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). Sedangkan kesulitan pengambilan keputusan karir didefinisikan sebagai hal-hal yang menghambat seseorang di saat orang tersebut harus membuat keputusan akan karirnya, memiliki kesediaan untuk menentukan karir yang dijalani, dan mampu membuat keputusan tentang karir yang tepat bagi dirinya (Gati & Saka, 2001).
Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan alat ukur The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales yang disusun oleh Finley dan Schwartz (2004) dan untuk pengukuran kesulitan pengambilan keputusan karir menggunakan alat ukur Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) dari Gati, Krauz, dan Osipow (1996). Partisipan berjumlah 412 siswa SMA dengan usia 15 sampai 18 tahun di Jabodetabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara keterlibatan ayah, baik pada domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement) di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Berdasarkan hasil yang didapat, diharapkan ayah dapat terlibat didalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka.

This research was conducted to find the relationship between father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement, and career decision making difficulties in middle adolescent. Father involvement is the extent to which the father participated in various aspects of their children?s life (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). While career decision-making difficulties are defined as things that inhibit a person to make decisions on his career, have a willingness to determine his career, and able to make decisions about the right career for himself (Gati & Saka, 2001).
Measurement in this study is using an instrument named The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales which was developed by Finley and Schwartz (2004) and to measured career decision-making difficulties using an instrument named Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) from Gati, Krauz, dan Osipow (1996). The partisipants of this research were 412 high school students from age 15 to 18 years old in Greater Jakarta.
The main results of this research shows that father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement negatively correlated with career decision-making difficulties in middle adolescents (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Based on the results, it is expected that the father can be involved in various aspects of their children?s life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>