Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Alifah Mustajabah
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai pembentukan sense of body awareness penari dalam komunitas Yosakoi Naruko Odori Hyakka Ryouran YHR saat melakukan tari yosakoi, baik dalam latihan maupun dalam pertunjukan. Saya menerapkan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dalam studi ini. Pengumpulan data saya lakukan dengan cara autoethnography, wawancara, pengamatan, dan juga studi kepustakaan. Studi ini melihat seni tari dari sudut pandang penari mengenai cara penari melatih tubuhnya untuk melakukan gerakan tari, atau cara membangun relasi antara penari dengan tubuhnya dalam menari, terutama mengenai relasinya dengan penari lain dan juga properti yang digunakan. Penari menyerap sebuah koreografi tari menggunakan sense dari tubuhnya. Sense of body penari berfungsi sebagai alat pengumpul informasi bagi penari dalam melakukan tarian. Hal tersebut membuat tubuh dari penari dapat mengingat bentuk gerakan tari. Sense of body dalam tulisan ini bukan hanya mengacu pada pancaindra saja, namun juga sense lainnya dari tubuh. Pembentukan sense of body penari sendiri dilakukan dengan melakukan latihan tari secara terus-menerus dan juga melakukan banyak pertunjukan tari, sehingga tubuh penari terbiasa dengan gerakan tari tersebut.

ABSTRACT
This research focus on dancer growing sense of body awareness in Yosakoi Naruko Odori Hyakka Ryouran community when dancing yosakoi, in their practice or performance. I apply a qualitative approach descriptively. The data was collected by doing autoethnography, interviews, observations, and literacy study. This thesis examines dance from dancer point of view about how dancer train her his body to do dance movement, or the way dancer developing relation between dancer and his body in dance, especially the relationhip of dancer with other dancer and also with the property they used. Dancer memorize the dance used their sense of body. Dancers sense of body have function as a tool to collected information for dancer to dance. Thats making body of dancer can memorize the shape of dance movement. Sense of body, here, is not only refers to five sense, but also to other senses. Growing dancer sense of body done by doing dance practice continueally and doing many performances. So, dancers body get used to it."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakyan Ratri Syandriasari Kameron
"Tidak semua seni tari tradisional Bali diketahui oleh masyarakat umum. Bahkan terdapat beberapa jenis seni tari tradisional Bali yang mulai terlupakan seperti tari Legong, tari Sang Hyang Dedari dan juga tari Puspa Mekar. Dari perspektif antropologis proses kolaborasi antara kesenian tradisional dan modern bisa membuka berbagai kemungkinan sehingga seni tari Bali makin dikenal dan berkembang. Dari perspektif Antropologi publik, seni tari merupakan praktik yang terlibat dengan publik, kehidupan nyata, dan kendalanya pada pengenalan dan pengembangan tari Bali itu sendiri. Penelitian ini akan terfokus pada penjelasan bagaimana Growing Sense of Body Pada Penari Legong di Komunitas Kembalikan Baliku dapat mengubah sudut pandang anak muda agar kesenian tari tradisional Bali bisa diingat dan dicintai kembali. Dimulai dari tari Legong gaya Peliatan sebagai salah satu seni tari tradisional Bali, dimana hasil dari penulisan ini memang murid Kembalikan Baliku dengan mempelajari seni tari tradisional Bali rasa cinta mereka untuk memperdalam seni tari tradisional Bali bertumbuh seiring berjalannya waktu.

Not all Balinese traditional dances are known by the general public. Several types of traditional Balinese dance are starting to be forgotten, such as the Legong dance, the Sang Hyang Dedari dance, and the Puspa Mekar dance. From an anthropological perspective, the process of collaboration between traditional and modern arts can open up various possibilities so that Balinese dance is increasingly recognized and developed. From the perspective of public anthropology, dance is a practice that engages with the public, real life, and its constraints in the introduction and development of Balinese dance itself. This research will focus on explaining how Growing Sense of Body in Legong Dancers in the Kembalikan Baliku Community can change the perspective of young people so that traditional Balinese dance can be remembered and loved again. Starting from the Peliatan style Legong dance as one of the traditional Balinese dance arts, the results of this writing are indeed the students of Kembalikan Baliku by studying traditional Balinese dance, their love for deepening Balinese traditional dance has grown over time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verlinton Waldo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang inovasi, kesinambungan, dan komersialisasi yang terjadi dalam pelaksanaan yosakoi matsuri ( _?_______). Ketiga hal ini merupakan fenomena yang kerap hadir pada proses pelaksanaan maupun penciptaan produk budaya dewasa ini. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Melalui skripsi ini, akan terlihat hubungan antara inovasi 3 unsur, yaitu ongaku ( ?_S), odori ( ?__), dan ish__ ( ???_); kesinambungan dalam pelaksanaan; dan bentuk komersialisasi terhadap yosakoi matsuri (_?_______). Pada akhirnya, inovasi dan kesinambungan menjadi suatu dasar bagi lahirnya komersialisasi dalam kebudayaan.

Abstract
This research talks about innovation, sustainability, and commercialization occured in yosakoi matsuri (_?_______) event. These three aspects are phenomenons happened most often both in the performance and the creation of culture product at recent times. This research applies descriptive-analytical method. In this research, we can find the connection between three aspects ; ongaku (?_S), odori (?__), and ish__ (???_), sustainability in the performance, and commercialization form toward yosakoi matsuri (_?_______). Finally, innovation and sustainability has become the basic of the newborn commercialization in culture."
2010
S13989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Andriani
"Kebugaran dengan fleksibilitas rendah dapat berkontribusi pada timbulnya cedera akut. Posisi yang dimodifikasi and-reach test, yang merupakan tes yang paling banyak digunakan untuk mengukur hamstring dan backflexibility yang lebih rendah, dilakukan untuk mengukur kelenturan kebugaran dari para penari mahasiswa tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara BMI, persentase lemak tubuh, aktivitas fisik, aktivitas peregangan, asupan kualitas tidur, energi dan makronutrien dengan kebugaran fleksibel Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 160. Kebugaran fleksibilitas rata-rata dengan metode tes duduk dan jangkauan yang dimodifikasi dalam penelitian ini adalah 31,70 ± 6,70 cm. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara aktivitas peregangan dengan kebugaran fleksibel (nilai p 0,001). Selain itu, aktivitas fisik, aktivitas peregangan, kualitas tidur, dan asupan protein memiliki hubungan positif dengan kebugaran fleksibilitas. Sementara itu, BMI, persentase lemak tubuh, asupan energi, asupan karbohidrat, dan asupan lemak memiliki hubungan negatif dengan kebugaran fleksibilitas.

Fitness with low flexibility can contribute to acute injury. Modified position and-reach test, which is the most widely used test to measure hamstring and lower backflexibility, was carried out to measure the flexibility of fitness of high-level student dancers. The purpose of this study was to determine the relationship between BMI, body fat percentage, activity physical activity, stretching activity, intake of sleep quality, energy and macronutrients with flexible fitness This study used a cross sectional design with a total sample of 160. Fitness average flexibility with the sitting test method and the modified range in this study was 31.70 ± 6.70 The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between stretching activity and flexible fitness (p value 0.001). In addition, physical activity, stretching activity, sleep quality, and protein intake have a positive relationship with fitness flexibility. Meanwhile, BMI, body fat percentage, energy intake, carbohydrate intake, and fat intake have a negative relationship with fitness flexibility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Setia Rahmay Sary
"Opera Beijing (京剧 jīngjù) merupakan salah satu opera lokal di Cina yang pertama kali muncul pada pemerintahan Kaisar Qiánlóng 乾隆 (1736-1796 M) ketika zaman Dinasti Qing (清朝qīngcháo) (1616-1911 M). Hal-hal yang membuat Opera Beijing menarik dapat dilihat dari segi kostum, tata rias, dan akting. Dalam jurnal ini penulis akan membahas Opera Beijing dari segi akting khususnya mengenai proses latihan para pemain Opera Beijing. Penulis akan memaparkan mengenai olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa para pemain Opera Beijing yang telah mereka bina sejak mereka masih kecil.
Beijing Opera (京剧jīngjù), is one of the local opera in China which first appeared during the reign of Qiánlóng 乾隆 (AD 1736-1796), Qing Dinasty (清朝qīngcháo) (AD 1616-1911). Things that make Beijing Opera attractive can be viewed from its costume, makeup, and act. In this paper the author will discuss about Beijing Opera in terms of acting, especially regarding the training process of the Beijing Opera actors. The author will explain about body movement training, vocal training, and sense training of the Bejing Opera actors which is trained since they were a children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Knya Dwihany Ruth Oktavia
"Untuk menciptakan pertunjukan tari yang baik, penari melakukan proses latihan yang berulang-ulang. Anggota tari mempelajari gerakan dan formasi dalam tari. Sistem sensori digunakan penari dalam mengumpulkan informasi dan detail untuk setiap gerakan, perpindahan posisi, formasi dan arah. Proses mempelajari elemen pada tari ini, membentuk semua memori spasial yang menyebabkan penari mampu mengingat gerakan berdasarkan formasi maupun music atau lagu. Pada tulisannya ini, penulis mencoba melihat proses kelompok tari (dengan delapan anggota) mempersiapkan sebuah penampilan tari. Penulis melihat bagaimana memori spasial pada masing-masing anggota bekerja pada satu kelompok tari dalam melakukan latihan. Analisis dilakukan dengan mengamati gerak dan formasi pada tari serta perbandingan pada tiga rekaman latihan.

In order to perform a great dance performance, dancer should pass through many practices. Dancers need to learn the movements and formation. Which require sensory systems, to gather the information and detail about each movement, gesture, formation, orientation. As the dancers learning about the elements of dancing, the bodies create spatial memories, that allowed dancers to memorize each gestures with the movements based on the music. On this writing, we tried to see how a group of dancers -consists of 8 individuals- create a performance with 8 different memories. We tried to see, how the spatial memory of each individual works in a group dance, considering the space, choreographies, blockings, dance flows, music and energy. By learning each individual way to move, to dance, and how the group dancing spatial from three practice videos.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nourse, Alan E.
New York: Time Incorporated, 1964
R 612 NOU b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fatihah Khoirunnisa
"Citra tubuh negatif adalah keadaan dimana seseorang menginginkan bentuk tubuh yang lebih kecil daripada bentuk tubuh aktualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan faktor dominan terhadap citra tubuh pada penari balet. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Data dikumpulkan dari 108 penari balet berusia 11-17 tahun di Namarina Ballet-Jazz- Fitness Jakarta dengan menyebarkan self-administered questionnaire dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan 44,4% responden memiliki citra tubuh yang negatif. Terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara citra tubuh dengan kelompok responden berdasarkan status gizi, riwayat diet, dan pengaruh pelatih. Sedangkan tidak ditemukan perbedaan proporsi yang bermakna antara citra tubuh dengan kelompok responden berdasarkan aktivitas fisik, pengetahuan gizi, kepercayaan diri, pengaruh orang tua, pengaruh teman, pengaruh media dan tingkatan kelas balet. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor dominan terhadap citra tubuh negatif adalah status gizi.

Negative body image is a condition when someone desire to have smaller body shape than their actual body shape. This study aims to determine factors associated and dominant factor to body image among ballet dancer. This study used cross sectional design study. Data was completed by 108 ballet dancer aged 11-17 years old in Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta using self-administered questionnaire and anthropometric measurement. Analysis data used chi square test and logistic regression test with prediction model.
The results showed that 44,4% respondents have negative body image. There are significant differences proportion of body image and respondents group according to nutritional status, diet history, and coach influence. Whereas, there are no significant differences proportion of body image and respondents group according to physical activity, nutritional knowledge, self esteem, parental influence, friends influence, media influence, and ballet level. Multivariate analysis showed that the dominant factor of negative body image is nutritional status.among ballet dancer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Aisyah
"Skripsi ini membahas rasa memiliki dalam komunitas cosplay. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan konsep fandom atau budaya penggemar oleh Susan. J. Napier. Penelitian ini difokuskan pada komunitas cosplay dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskripsi analisis. Komunitas cosplay seperti komunitas-komunitas lainnya dalam subkultur penggemar, memberikan rasa memiliki. Terlebih lagi, adanya stigma sosial yang diterima oleh cosplayer di masyarakat membuat cosplayer tidak dapat terbuka dengan orang lain di luar komunitas. Hal inilah yang menyebabkan mengapa para penggemar anime dan manga begitu tertarik untuk bergabung dalam komunitas cosplay yang merupakan wadah yang menerima siapa pun yang memiliki minat yang sama dan pada saat yang sama, memberikan rasa memiliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis rasa memiliki dalam komunitas cosplay yang merupakan salah satu komunitas dalam fandom anime di Jepang.

This study reports about the sense of belonging found in a cosplay community. The study employed a qualitative research method and uses the descriptive analysis technique. Susan J. Napier?s concept of fandom or fan subculture is used as the base of this study. Just like any other communities inside the fan subculture, cosplay community offers a sense of belonging. The existence of a social stigma received by cosplayers, anime and manga fans causes them not being able to open themselves to other people outside the community and share their interests. That is why they are so gravitated to join a community for these communities accepts anyone with the same interest, and most of all offers the sense of belonging fans are looking for. The aim of this study is to analyze the sense of belonging in one of the community inside the Japanese anime fandom which is the cosplay community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Krissy Anjani
"Air sangat penting bagi tubuh. Berdasarkan studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 46% dewasa dan remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa mengenai asupan cairan dan faktor-faktor yang berhubungan. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 108 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuisioner yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Setelah itu dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta dilakukanlah uji statistic dengan menggunakan uji chi-square dan kolmogorov-smirnov Z. D
ari hasil penelitian, diperoleh jumlah mahasiswa dengan pengetahuan baik berjumlah 101 orang (93,5%),sikap positif berjumlah 87 orang (80,6%), perilaku baik 82 orang (75,9%). Dari hasil uji statistik, menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku dan sikap (P >0,05), sikap dengan pengetahuan(P >0,05), dan pengetahuan dengan usia, jenis kelamin, asal daerah, pendidikan dan pekerjaan orang tua serta asal pulau (P >0,05). Dikarenakan pentingnya air dalam tubuh, terutama saat sedang melakukan aktivitas ringan ataupun berat, sangat diharapkan mahasiswa FK agar lebih ditingkatkan kepeduliannya tentang pentingnya asupan cairan dalam tubuh.

Water is the most essential fluid needed for the human body metabolism. The epidemiology study of its consumption showed that 46% of adolescences and adults in Indonesia experience mild dehydration every day. Therefore, the author examined the relation between knowledge, attitude and behavior of university students about the fluid intake and it’s related factors. The method used in this research is a cross-sectional design with 108 students as samples. The research was done by questionnaire that correlates with the knowledge, attitude and behavior filled by students with the body height and weight of each sample is also conducted. The data is then analyzed by statistical test with chi-square and Kolmogorov-Smirnov Z method.
From the result yielded, the research showed that the number of students with good knowledge is 101 people (93.5%), with positive attitude 87 people (80.6%), and with good behavior 82 people (75.9%). From the statistical test result, it is showed that there is no definite relation between knowledge and attitude with behavior (P>0.05), attitude and knowledge (P>0.05), and knowledge and age, sex, place of origin, level of education, parents’ occupation and island of origin (P>0.05). Thus, medical students should be encouraged to drink enough water in both light and heavy activities for its importance in fluid intake in the body metabolism.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>