Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghassani Shabrina
"Media dengan kemiringan 16o merupakan solusi efektif untuk mereduksi risiko low back pain akibat berdiri berkepanjangan. Sepatu yang berpengaruh terhadap besaran low back pain pada saat berdiri berkepanjangan, pada penelitian ini diteliti pengaruhnya terhadap besaran low back pain pada kondisi berdiri selama 2 jam diatas media miring. Namun berdiri berkepanjangan memiliki faktor risiko besar lainnya yaitu lower extremity pain, dimana dalam banyak penelitian risiko tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor sepatu sehingga lower extremity pain menjadi parameter utama yang diteliti pada penelitian ini. Sepatu yang diteliti adalah sepatu Safety dan Slip On dimana keduanya merupakan jenis sepatu yang paling banyak digunakan di industri manufaktur. Menggunakan metode Surface Electromyography SEMG, perbedaan respon otot Medial Gastrocnemius diukur terhadap kedua jenis sepatu yang pada penelitian ini ditemukan bahwa kedua jenis sepatu memiliki besaran aktivitas otot yang berbeda dan sepatu Safety memperlihatkan aktivitas yang lebih besar. Hal ini membuktikan bahwa sepatu berpengaruh terhadap besaran lower extremity pain saat berdiri selama 2 jam diatas media miring, serta sepatu Safety memiliki risiko lower extremity pain yang lebih besar. Metode Visual Analog Scale VAS dan Foot Pain Questionnaire mendukung temuan tersebut dengan memberikan hasil yan serupa. Pada penelitian ini ditemukan pula bahwa aktivitas berdiri selama 2 jam diatas media miring memiliki risiko lower extremity pain yang lebih besar dibandingkan dengan risiko low back pain berdasarkan pada nilai VAS. Pada metode Foot Pain Questionnaire ditemukan bahwa media miring meningkatkan risiko nyeri pada bagian ibu jari kaki dan telapak kaki bagian belakang. Maka penelitian ini merekomendasikan bahwa perlunya rancangan sepatu khusus untuk berdiri berkepanjangan pada media miring yang dapat mereduksi risiko lower extremity pain disamping risiko low back pain.

Media with 16o slope is an effective solution to reduce the risk of low back pain due to prolonged standing. Shoes that affect the amount of low back pain on prolonged standing, in this study examined the effect on the amount of low back pain on standing condition for 2 hours on sloping medium. However, prolonged standing has another major risk factor that is lower extremity pain, where in many studies the risk can be affected by shoes factor so that lower extremity pain becomes the main parameter studied in this research. The shoes observed in this study are Safety Shoes and Slip On as the most widely used shoes in the manufacturing industry. Using the Surface Electromyography SEMG method, the difference in Medial Gastrocnemius muscle response was measured against both types of shoes which in this study resulted that both types of shoes have different muscle activation values and Safety Shoes show greater activation. This proves that the shoe effect on the amount of lower extremity pain while standing for 2 hours on sloping medium and Safety Shoes have lower extremity risk. Visual Analog Scale VAS and Foot Pain Questionnaire methods support that right by giving the same results. This study also found that the activity of standing for 2 hours on sloping media has lower extremity pain risk greater than the risk of low back pain from the results of VAS method. Foot Pain Questionnaire method indicates that the activity of standing for 2 hours over sloping media has a high risk in thumb and the back foot. So in this study the authors recommend that it is necessary to design a special shoe for prolonged standing on a sloping medium that reduces the reduction of lower extremity pain risk besides low back pain risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Kamal
"Nyeri punggung bawah acute merupakan keluhan terbanyak kelima di fasilitas pelayanan kesehatan di Amerika Serikat, dan 30% berkembang menjadi nyeri kronis. Sebesar 60-90% penduduk Amerika Serikat mempunyai keluhan nyeri punggung bawah, dan 50% diantaranya mengeluhkan nyeri yang berulang dalam satu tahun. Nyeri punggung bawah memiliki efek psikologis dan sosial terhadap pasien. Secara ekonomi nyeri punggung bawah ini membebani negara terkait biaya yang harus dikeluarkan dalam penanganan nyeri punggung bawah. Penilaian derajat nyeri penting dilakukan pada setiap pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah dan American Pain Society menetapkan menyertakan nyeri sebagai tanda vital kelima dalam pemeriksaan terhadap nyeri punggung bawah sejak tahun 1990. Penilaian terhadap nyeri memberikan informasi yang lebih baik terhadap efek terapi, atau keberhasilan dari terapi nyeri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi derajat nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS) pada kasus nyeri punggung bagian bawah (low back pain) yang mendapat intervensi nyeri di Departemen Bedah Saraf RS Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012 -2014. Penelitian dilakukan menggunakan desain Cross Sectional Analitik, terhadap data sekunder berupa data rekam medis pasien dengan kasus nyeri punggung bawah yang berkunjung ke poliklinik Bedah Saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dalam periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Responden dalam penelitian ini berusia 17 tahun ke atas. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Dari hasil analisis data diperoleh 57,2% pasien nyeri punggung bawah yang mendapat intervensi nyeri berusia 40 - 59 tahun, dan 52,4% diantaranya berjenis kelamin perempuan. Dari hasil pemeriksaan MRI didapatkan 66,7% dengan gambaran protrusion diskus dengan penekanan. Sebesar 71,4% pasien mendapatkan terapi kombinasi LESI dan MBN dan 95,2% pasien yang mendapatkan intervensi nyeri mengalami perbaikan skala nyeri dan dapat bertahan sampai dengan 1 tahun. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa Tidak terdapat hubungan bermakna antara gambaran MRI dengan prosedur intervensi nyeri dan jenis nyeri, tapi terdapat hubungan bermakna antara jenis nyeri dengan prosedur intervensi nyeri.

Acute lower back pain is the fifth most complaints in health care facilities in the United States, and 30% develop into chronic pain. Amounting to 60-90% of the US population has low back pain, and 50% of them complained of recurring pain in one year. Lower back pain has psychological and social effects on patients. Economically lower back pain is related to the state burdening costs to be incurred in the treatment of lower back pain. Assessment of the degree of pain is important in any patient with low back pain and the American Pain Society set to include pain as the fifth vital sign in the examination of lower back pain since 1990. Assessment of pain provide better information to the therapeutic effect, or the success of therapy pain.
This study aims to know the results of the evaluation of the degree of pain with Numeric Rating Scale (NRS) in the case of lower back pain (low back pain) who received the intervention of pain in the Department of Neurosurgery Cipto Mangunkusumo in 2012 -2014. The study was conducted using Analytical cross sectional design, due to the secondary data from medical records of patients with low back pain who visited the clinic Neurosurgery Cipto Mangunkusumo Hospital in Jakarta, in the period of 2012 to 2014. The respondents in this study aged 17 above. Analysis of data using univariate and bivariate analyzes. From the analysis of the data obtained 57.2% of patients with low back pain who received the intervention pain aged 40-59 years, and 52.4% of them were female.
From the results obtained 66.7% of MRI examinations with a disc protrusion with 71.4% of patients receive combination therapy LESI and MBN and 95.2% of patients who received the pain intervention experienced decreasing scale of pain scale and last up to 1 year. Multivariate analysis showed that there is no significant relationship between MRI image with pain interventional procedures and types of pain, but there is a significant relationship between the type of pain with pain interventional procedures.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Adinata
"Pekerjaan (manual handling) yang dilakukan oleh pekerja unit mixing dan supplying di line PPIC PT X berisiko untuk menimbulkan keluhan subjektif nyeri punggung bawah. Faktor risiko yang menjadi fokus penelitian adalah faktor risiko manual handling dengan menambahkan faktor risiko individu sebagai faktor pendukung. Pengukuran faktor risiko manual handling dilakukan menggunakan metode REBA sedangkan faktor risiko individu diperoleh dengan wawancara.
Hasil penelitian menjelaskan terdapat dua aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi antara lain adalah aktivitas mengambil kantung sak dari palet dan mengangkat kantung sak ke dalam mesin mixing. Hasil penelitian juga mendapatkan faktor kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga menjadi faktor risiko individu yang dapat memperberat tingkat keluhan nyeri punggung bawah. Pengadaan alat vacuum dan pneumatic scissor lift akan mengurangi faktor risiko manual handling sehingga tingkat risiko dan keluhan low back pain akan menurun.

Job (manual handling) which has been doing by unit mixing and supplying workers in line PPIC PT X has risk to cause subjective complaints of low back pain. The focus of this research is manual handling risk factor with adding the individual risk factors as contributing factor. Measurement of manual handling risk factor were calculated using REBA method and individual risk factors was obtained by interview.
The result of this research explain, there are two activities that have high ergonomic risk level. That activities is taking sac from pallet and lifting sac into mixing machine. The result also acquire that the habit of smoking and exercise from individual factors can aggravate the level complaints of low back pain. Procurement of vacuum and pneumatic scissor lift will reduce manual handling risk factors and the level of risk and complaints of low back pain will decrease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Yesi Juniarta
"Prevalensi low back pain meningkat pada semua kalangan baik anak usia sekolah, remaja, mahasiswa, maupun para pekerja. Backpack menjadi salah satu penyebab terjadinya low back pain. Hal ini diakibatkan oleh kesalahan penggunaan backpack baik dari segi penyusunan barang-barang di dalam backpack, posisi, berat, cara membawa, dan pemilihan backpack. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan penggunaan backpack terhadap low back pain pada mahasiswa keperawatan. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Dari 60 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling, ada 5 responden yang drop out sehingga data yang lengkap berjumlah 55 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan backpack dengan low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). Durasi penggunaan backpack dalam sehari perlu dikaji kembali untuk mengetahui hasil yang lebih objektif. Keobjektifan diperoleh dengan mengetahui jarak yang ditempuh responden dalam membawa backpack.

The prevalence of low back pain is being increased in all human circles start from school-age children, teens, college students, and workers. Backpack is one of the causes of low back pain. It is caused by misuse backpack start from the arrangement of goods in the backpack, the position of goods in the backpack, the weight of backpack, the way of carrying backpack, and the selection of backpack. The purpose of study is identifying the relationship of using backpack for low back pain in nursing students. The study uses design of descriptive correlative with a cross-sectional approach. It uses several instruments such as questionnaire and observation sheet. It collects 60 respondents with technique of purposive sampling, but there are 5 drop out respondents, so the study uses 55 complete data. The result of study shows that there is significant relationship between using backpack with low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). There is a recommendation to reanalyze the daily duration of using backpack for getting more objective result. It can be more objective if calculate the distance of respondents in using backpack.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ailisia Wongso
"Ergonomi menjembatani berbagai lapangan ilmu seperti Antropologi, Biomekanik, Faal, Higiene perusahaan dan keselamatan kerja dan perencanaan kerja. Namun kekhususan utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik meliputi tata kerja dan peralatannya. Sejalan dengan bertambahnya jumlah orang yang banyak menghabiskan waktu diruang kerja dengan duduk, maupun diatas kendaraan maka makin menambah insiden keluhan nyeri pada punggung bagian bawah ( Low Back Pain ). Begitu juga dengan kegiatan manual handling menempati menempati porsi yang cukup besar yaitu sebesar 30 % ( Straker, 2000 ). Dan cidera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung yaitu sekitar 60 % dari seluruh cidera akibat manual handling. Secara umum bentuk cidera akibat pekerjaan material manual handling sebagian besar berupa gangguan otot rangka ( musculoskeletal disorder) , sprain dan strain yaitu sebesar 93.7 % ( Straker, 2000 ). Dan kasus cidera yang sering terjadi adalah pada industri manufaktur.
Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko pada pekerjaan manual handling terhadap gejala Low Back Pain pada pekerja dibagian produksi dan warehouse PT. PENI tahun 2004. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan pendekatan observasional. Pengamatan dilapangan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ergonomi yang dapat menimbulkan keluhan nyeri pada punggung bawah ( Low Back Pain ) diperusahaan tersebut apakah rendah, sedang atau tinggi. Populasinya adalah pekerjaan manual handling yang meliputi area produksi dan warehouse.
Hasil identifikasi risiko kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat risiko berdasarkan karakteristik pekerja, karakteristik tugas dan karakteristik beban didua pos kerja tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum dikedua pos kerja itu memiliki risiko ergonomi sedang. Hal ini menunjukan bahwa kondisi yang ada maupun aktifitas yang dilakukan masih dapat diterima / acceptable oleh pekerja,namun diperlukan analisa kembali mengenai pekerjaan yang dilakukan. Adapun saran yang dianjurkan adalah memperbaiki prosedur mbngangkat beban, mendisain ulang tempat kerja ( seperti mengurangi jarak ketitiggian kantong pelet diatas pallet ) dan evaluasi administrasi (seperti rotasi kerja, waktu istirahat, pelatihan dan lain - lain ).
Daftar bacaan : 15 ( 1980 - 2001 )

Ergonomic is a highly interconnected discipline, part of science such Anthropology, Biomechanics, Physiology, Hygiene and Occupational Health and planning of work place. Ergonomic is designed especially for better work place including how to work safely. The increasing amounts of time that more and more people spend sitting both at the office and in motor vehicles, and the widespread incidence of low back pain among population. So that, many activities such as manual handling in all kind of industries have a high risk to musculoskeletal injuries. Injuries caused by material handling are 30 % of all kind of injuries ( Straker, 2000 ). And usually have impact to trunk it is about 60 % of all kind of injuries. In general, material manual handling's injuries are musculoskeletal disorders (MSDs), sprain and strain has a great portion ( 93.7 %) among men workers mostly in manufacture industries.
The purpose of this research is to analyze the risk of material manual handling for low back pain symptoms among workers in the production and warehouse at PT. PENT in 2004. This research is a case study with observation approximation. Direct survey at the plant is purposed for identification ergonomics risk factor to cause low back pain symptoms at this manufacture industries is low, medium or high risk The samples population are all manual handling who worked in production and warehouse department.
The result of risk identification is analyzed to determine the risk level of worker characteristic, task characteristic, and object characteristic at two working area. The general summary is medium risk at two working area. So, this condition and activities are acceptable and just need to be reanalyzed with the task There are some suggestions to improve such as working procedure to handle the object, review working space ( minimized distance vertical or height level of sack on pallet) and administrative control evaluation (e.g. rotation, work rest cycle, training, etc).
Literatures : 15 (1980 - 2001)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Elsevier Mosby, 2012
617.564 EVI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Lina Wahyuni
"Prevalensi nyeri punggung bawah pada perawat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang sering terjadi pada perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang risiko nyeri punggung bawah terhadap keluhan nyeri punggung bawah di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 107 dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
Hasil menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan (p=0,006), jenis kelamin (p = 0,001) dan masa kerja (p=0,031) terhadap keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan karakteristik responden indeks massa tubuh tidak ada hubungan terhadap keluhan nyeri punggung bawah (p>0,05). Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas instrumen penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi dengan jumlah sample yang lebih banyak dan untuk rumah sakit membuat kebijakan, Standar Prosedur Operasional, dan pelatihan tentang cara bekerja sesuai dengan prinsip ergonomi.

The prevalence of low back pain in nurses who work in hospitals are increasing from year to year. Low back pain is one of the occupational diseases which often occur in nurses in hospitals. This study aims to determine the correlation between level of nurses knowledge and motivation toward low back pain complaint in the Premier Hospital Jatinegara. The study design used descriptive correlative with cross sectional approach. 107 respondents using Stratified Random Sampling technique.
Results showed correlation level of nurses knowledge (p= 0,006), gender (p = 0,001), and work period (p=0,031) toward low back pain complaint. While respondent characteristic body mass index no correlation toward low back pain complaint (p>0,05). Suggestions for further research is to expand the research instrument with more varied variable and samples and for hospitals establish of policies, Standard Operating Procedures, and training how to work in accordance with the principles of ergonomics.
"
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belmi Andra
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran tingkat risiko pada pekerja manual handling terhadap keluhan low back pain. Faktor risiko terdiri dari faktor ergonomi dan faktor individu. Tingkat faktor risiko ergonomi dinilai dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu juga digunakan metode wawancara untuk melihat faktor individu dan gambaran keluhan subjektif nyeri pinggang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri yang di derita pekerja merupakan low back pain mekanik yang disebabkan oleh otot yang kelelahan karena beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan dan perubahan sistem kerja, seperti perubahan tempat kerja untuk menghindari postur janggal, penambahan jumlah pekerja, pengurangan jam kerja, membatasi beban maksimal yang dapat diangkat dan lain-lain. Perubahan dan Perbaikan sistem kerja tersebut diharapkan dapat mengurangi faktor risiko dan keluhan nyeri pinggang.

This study discusses about the risk level and low back pain at manual handling workers. Risk factors consist of ergonomic factors and individual factors. The risk level of ergonomic factors assessed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. It is also used interview method to look at individual factors and overview of subjective complaints of low back pain. This is a descriptive study using observational approach.
The results showed that the pain suffered by workers is a mechanical low back pain caused by muscle fatigue due to excessive workload. Therefore, it needs changed and improvements work system, such as changes in the workplace to avoid awkward postures, increasing the number of workers, reduction in working hours, limiting the maximum load that can be lifted and etc. Changes and improvement of work system is expected to reduce the risk factors and back pain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini membahas faktor risiko ergonomic yang dapat menimbulkan
low back pain pada perawat dengan menilai faktor risiko pada pekerjaan, lingkungan dan alat kerja perawat pada perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hermina Depok. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional.
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas berisiko tinggi LBP, metode BRIEF dan NIOSH digunakan untuk menilai tingkat risiko ergonomi, pengukuran dan analisis untuk menilai faktor alat kerja. Hasil penilaian menunjukkan bahwa aktivitas perawat seperti mendorong branchar, memasang infus, memberikan terapi injeksi dan mengukur tekanan darah memiliki risiko ergonomi sedang untuk menimbulkan low back pain. Adapun faktor lingkungan (tata letak tempat kerja dan ruang kerja IGD) tidak berisiko bagi perawat untuk
menimbulkan LBP. Namun pada faktor alat (tinggi, dan adjustability) berisiko bagi perawat untuk menimbulkan LBP. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian baik secara engineering maupun administratif sebagai upaya preventif terjadinya Low Back Pain.;Focus of this study is ergonomic risk factor lead to low back pain (LBP) to nurses with assess risk factor on task, environment, and nurses working tolls on the emergency room nurses at Hermina?s Hospital Depok. This is a descriptive observational study. A field research was conducted to identify a high risk ergonomic. Measurement and analysis are to assess the factor working tools were also applied. Research result showed that nurses activity such as pushing the branchar, giving drip therapy, giving injection therapy and blood pressure have an
medium risk of ergonomic that causes low back pain. As for the environmental factors (set of the workplace and workspace emergency room) are not a risk for nurses to cause low back pain. However, the tool factors (height and adjustability) are at risk for nurses to cause low back pain. Therefore, it is needed to take a control of both in engineering and in administrative as preventive efforts occurrence of low back pain., Focus of this study is ergonomic risk factor lead to low back pain (LBP) to nurses with assess risk factor on task, environment, and nurses working tolls on the emergency room nurses at Hermina’s Hospital Depok. This is a descriptive observational study. A field research was conducted to identify a high risk ergonomic. Measurement and analysis are to assess the factor working tools were also applied. Research result showed that nurses activity such as pushing the branchar, giving drip therapy, giving injection therapy and blood pressure have an
medium risk of ergonomic that causes low back pain. As for the environmental factors (set of the workplace and workspace emergency room) are not a risk for nurses to cause low back pain. However, the tool factors (height and adjustability) are at risk for nurses to cause low back pain. Therefore, it is needed to take a control of both in engineering and in administrative as preventive efforts occurrence of low back pain.]"
Universitas Indonesia, 2016
S62430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Fadhli Aria Ponta
"ABSTRAK
Pekerjaan rigger berisiko LBP, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
faktor risiko ergonomi pekerjaan dan tingkat risiko LBP serta pengendaliannya.
Desain penelitian adalah cros sectional terhadap pekerja rigger, dengan
menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Hasil penelitian ini
menunjukkan tingkat risiko tertinggi adalah pada saat melepaskan hook crane
skor (11), sedangkan yang terendah adalah saat melepaskan lilitan wire sling skor
(6). Disarankan menambah alat bantu berupa grating basket bertingkat, basket
panjang, penyanggah casing, penyanggah hook crane dan meningkatkan
perawatan pada alat bantu ini.

ABSTRACT
LBP can caused by Rigger jobs, the purpose of this study to determine
ergonomic risk factor, level of risk and risk control of LBP. The study design was
cross-sectional using REBA (Rapid entire body assessment) method. The result of
this study shows that the highest risk rate was 'release the hook crane" with 11
score.The lowest score was "release the wire sling" with 6 score.This study
suggest to added graded grating basket, long basket, casing buffer, hook crane
buffer, and do appropriate maintenance to this tools."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>