Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailatur Rahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan pustakawan terhadap pemanfaatan sumber daya informasi referensi, perkembangan layanan referensi dan konsepnya, pemanfaatan media komunikasi dalam perkembangan layanan referensi serta mengungkapkan mitos dari perubahan paradigma pustakawan dalam perkembangan layanan referensi di Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggunakan analisis semiotik dalam analisis hasil wawamcara yang mengacu pada semiologi Roland Bathes signifikasi dua tahap denotasi dan konotasi sehingga dapat mengungkapkan mitos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan layanan referensi diberikan dengan konsep yang lebih inovatif, melalui berbagai inovasi kegiatan layanan, yaitu Layanan Penelusuran Informasi, Layanan Referensi Elektronik, Layanan Electronic Delivery Services (EDS), Layanan Website Perpustakaan, Layanan Literasi Informasi (IL), Layanan Roadshow Perpustakaan, Layanan Digital Literasi Program (DLP), dan Layanan K-ATM. Pengembangan ini juga turut merubah paradigma pustakawan untuk lebih mendekatkan diri kepada pemustaka, mitos yang terungkap bahwa pustakawan bukan sekedar mengarahkan pengguna dalam telusur informasi (refer) bahkan menyampaikan kepada pemustaka informasi terbaru melalui pengiriman berbagai artikel up-date (deliver).

This research aims to analyze the paradigm of librarians on the development of reference services and to analyze further the use of communications media in the development of reference services at the Library of Indonesia University. This research uses descriptive qualitative method and uses semiotic analysis refers to Semiology of Roland Bathes about the significance of two stages denotation and connotation in analyzing the results of interviews.
The results show that the reference librarians strive to be more actively close to the users of library, not only direct them in searching of information (refer), but also deliver the information by sending them various update articles (deliver). The development of library reference services, especially at college, through the transformation of information technology seems to be one of the competitive need to accompany the evelopment of science and library collections in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T49321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hammam Bagusni
"Penelitian ini membahas persepsi pustakawan referensi mengenai perannya di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi pustakawan mengenai peran dan kompetensinya dalam melayani pengguna yang membutuhkan informasi di bidang hukum melalui layanan referensi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev beserta kendalanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan memandang layanan referensi sebagai layanan substantif, pustakawan mempersepsikan perannya sebagai seorang library is a librarian, dan menjawab pertanyaan referensi dari pengguna yang bersifat research question, sementara ia pun juga memenuhi lima kompetensi profesional dari RUSA terlebih pada kompetensi akses, dasar pengetahuan, promosi dan kolaborasi.
Kendala yang terjadi adalah, karena beban kerja dari pustakawan yang juga berlebih, maka perannya dalam melakukan pelayanan referensi masih belum berkembang hingga penciptaan produk baru secara signifikan, sementara itu staf layanan yang tersedia pun masih belum memiliki kompetensi yang cukup untuk diangkat dan didelegasikan menjadi seorang pustakawan referensi.
Pada akhirnya peran pustakawan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat disimpulkan sebagai seorang ldquo;pustakawan aktivis rdquo; yang sibuk dalam organisasi profesi sebagai media untuk mengaktualisasikan dirinya dan bidang perpustakaan secara umum, yang membuat perannya pada layanan referensi menjadi tersisihkan.

This research discuss the reference librarian perception of his role at the Daniel S. Lev Law Library. The aim of this research is to identificate the librarian 39 s perception of the role and expertise in serving the users who need information in the field of law through reference service in Daniel S. Lev Law Library along with the constraints. This research is a qualitative research using case study method.
The results show that librarians refer to reference services as substantive services, the librarian perceives his role as a library is a librarian, and answers questions from users who are research question, while he also fulfills the five professional competencies based on RUSA 39 s, especially on the ability of access, knowledge base, marketing and collaboration.
The constraints that occur are, the workload of librarians are also excessive, then its role in doing the reference service is still not developed until the creation of new products significantly, while the available service staff still have not enough competence to be appointed and delegated to a reference librarian.
At the end the role of librarian in the Daniel S. Lev Law Library can be summed up or dubbed as a ldquo activist librarian rdquo that busy in professional organizations as a medium to actualize himself and the field of libraries in general, which makes his role in the reference services out of sight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Ayu Lestari
"Penelitian ini mengenai keterampilan berkomunikasi staf layanan perpustakaan di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bogor yang meliputi keterampilan berkomunikasi lisan, berkomunikasi tertulis, berkomunikasi audio visual, berkomunikasi terkomputerisasi, berkomunikasi bahasa asing, berkomunikasi interpersonal, dan berkomunikasi institusional yang mengacu pada Euroguide LIS (2004): Competencies and Aptitudes for European Information Professionals (vol 1). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Informan utama dalam penelitian ini adalah staf layanan perpustakaan dan pengguna perpustakaan sebagai informan tambahan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi yang dilakukan selama tiga bulan mulai dari tanggal 19 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2015.
Berdasarkan penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa keterampilan berkomunikasi staf layanan berada pada level 2 : pengetahuan praktek atau teknik yaitu mampu menerapkan keterampilan dasar berkomunikasi, dapat mengerjakan tugas khusus dan berulang, dapat bekerjasama dengan pakar subjek, dan dapat memberikan instruksi praktis.

This research is about communication skills of library services staff at Public Library in Bogor Regency which include verbal communication, written communication, audio-visual communication, computerized communication, foreign language communication, interpersonal communication, and institutional communication that refer to Euroguide LIS (2004): Competencies and Aptitudes for European Information Professionals (vol 1).This is a qualitative research.
The key informants of this research are the library service staff and supported by the users of library as an additional informants. Data collection is done through interviews and observations which is conducted for approximately three months from August 19 to October 31, 2015.
The results of the research concludes that the communication skills of the library service staff are at level 2 : knowledge of practice or techniques which means they are able to use basic communication skills, they can work on specific tasks and repetitive, they can collaborate with subject experts, and they can provide practical instruction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Haworth Press, 1992
025.52 ASS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifni Raihana
"Penelitian ini adalah penelitian tentang layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi khususnya di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan layanan referensi, jenis layanan dan peran pustakawan referensi di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya dari enam kegiatan layanan referensi dengan delapan jenis layanan referensi serta peran pustakawan referensi di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Perpustakaan Insitut Pertaninan Bogor melaksanakan layanan referensi dengan baik dan pustakawan referensi melakukan pekerjaannya sesuai dengan perannya.

This research is about reference services at academic library, especially reference services at Bogor Agricultural University Library. The purpose of this research is to describe the realization of reference services, the type of reference services and the role of the reference librarians at Bogor Agricultural University library. This research is qualitative research with case study method.
The research result shows that there are six reference services activities, eight type of reference services, and reference librarians of Bogor Agricultural University library takes a very good role in the services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Elita
"Penelitian ini membahas mengenai Layanan Referensi di Perpustakaan Universitas Indonesia, khususnya layanan referensi lantai 4. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis bagaimana tingkat kualitas Layanan Referensi Lantai 4 Perpustakaan Universitas Indonesia berdasarkan dimensi kualitas layanan LibQual+TM. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya, yaitu Affect of Service (kinerja pustakawan), Information Control (kualitas koleksi), dan Library as Place (perpustakaan sebagai tempat). Metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 80 sampel. Penentuan sampel, yaitu dengan cara accidental sampling.
Analisis menunjukkan bahwa secara umum seluruh kualitas layanan berada pada zone of tolerance, atau memenuhi harapan minimum pengguna. Namun, keseluruhan layanan tersebut belum dapat dikatakan sebagai layanan yang unggul (superior service). Hal ini dikarenakan keseluruhan dimensi layanan tidak ada yang memenuhi harapan yang benarbenar diinginkan oleh para pengguna.

The focus of this study is about the reference service at the University of Indonesia. The purpose of this study is to analyze the quality of the reference service, especially the reference service at the 4th floor, based on the service quality dimension of LibQual+TM. The dimensions are Affect of Service, Information Control, and Library as Place. This is a quantitative study with questionnaire as a data collection tool. The sample used were 80 respondents who are determined based on population of the reference services visitors.
The result shows that all the dimensions of quality service are within users zone of tolerance, or in other words have met the minimum expectaition of users. However, the overall dimensions of the services cannot be said as a superior service. This is because there is no services that meet with the maximum expectation of the users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwin Pratama Putra
"Penelitian ini membahas mengenai apakah layanan referensi yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Indonesia dapat dijadikan sebagai representasi dari perpustakaan perguruan tinggi. Representasi ini dilihat berdasarkan persepsi pengguna terhadap layanan tersebut dan juga dilihat dari strategi yang dilakukan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan referensi mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa layanan referensi Perpustakaan Universitas Indonesia dapat dijadikan sebagai representasi dari perpustakaan perguruan tinggi karena Perpustakaan Universitas Indonesia berhasil membuat layanan referensi mereka menjadi lebih aktif dengan menghadirkan berbagai inovasi di dalamnya untuk lebih mendekatkan diri dengan pengguna. Selain itu pendapat pengguna terkait layanan referensi di Perpustakaan Universitas Indonesia juga semakin menguatkan tujuan dari penelitian ini.

This study discusses about whether the reference services in the University of Indonesia Library can be used as a representation of the college library. This representation views based on user perception of reference services and the strategies undertaken by the University of Indonesia Library in improving the quality of their reference services. This study is a qualitative research with case study method.
These results indicate that the reference services of University of Indonesia Library can be used as a representation of the college library because the University of Indonesia Library makes their reference services to become more active by presenting a variety of innovations to get closer to the user. Additionally, related user opinions about reference services in University of Indonesia Library also reinforce the goal of this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Haworth Press, 1987
025.5 REF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Feoni Youmil Karismawati Ws.
"Penelitian ini membahas mengenai kolaborasi antara writing center dan layanan referensi di Perpustakaan Sampoerna University. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan pustakawan dan mendeskripsikan persepsi mahasiswa dan tutor writing center mengenai potensi kolaborasi kedua layanan tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah memanfaatkan layanan di writing center, tutor writing center, dan pustakawan Perpustakaan Sampoerna University. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pustakawan siap dengan kolaborasi tersebut dilihat dari SDM dan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Mahasiswa dan tutor pun menjelaskan bahwa kolaborasi layanan tersebut akan berkesinambungan dan menghasilkan suatu yang positif dalam membantu mahasiswa dalam penulisan karya ilmiahnya, namun harus didukung oleh kebijakan yang jelas dan terstruktur.

This study discusses the collaboration between writing center and reference service in Library of Sampoerna University. This study aims to see the readiness of librarians and to describe the perceptions of students and tutors of writing center about the potential collaboration of both services.
The research is conducted using qualitative research method with descriptive studies. Informants in this research are students who have utilized the writing center, tutor of writing center, and librarian in Library of Sampoerna University. Sample selection technique is done by using purposive sampling technique.
The results in this study show that librarians are ready for the collaboration, viewed from the human resources and collections owned by the library. Students and tutors explain that the collaboration of these services will be sustainable and it enables students to write paper easier as long as is supported by a clear and structured policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>