Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edmondson, Amy C.
"Extreme Teaming provides new insights into the world of increasingly complex, cross industry projects. Amy Edmondson and Jean-Francois Harvey show vividly through their international cases how the complex demands of collaboration impact on management and revolutionize our understanding of teams. "
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469562
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rasman
"Penelitian ini tentang relasi antar organisasi dengan lingkungan tugas dalam konteks studi relasi antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung yang berlokasi di Bandung.
Masalah penelitian ini diajukan karena adanya perubahan dalam lingkungan tugas PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung, dimana masing-masing organisasi tersebut menyesuaikan strategi dan teknik relasi antar organisasi satu sama lainnya sesuai dengan posisi masing-masing organisasi dalam lingkungan tugas. Masalah penelitian tersebut dijabarkan dalam Pertanyaan penelitian yang meliputi:
1) Bagaimana pola relasi kerjasama antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung?,
2) Bagaimana strategi relasi antarorganisasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung? dan
3) Bagaimana teknik relasi antar organisasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung?.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola relasi kerjasama, strategi dan teknik relasi antarorganisasi yang digunakan oleh masing-masing organisasi terhadap satu sama lainnya. Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif yang dapat menggambarkan pola relasi kerjasama, strategi dan teknik relasi antarorganisasi yang digunakan oleh PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung. Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi, sedangkan pemilihan infonnan secara purposive dengan theoretical sampling, informan diseleksi sesuai dengan topik penelitian ini dan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang yang terdiri dari dari 2 (dua) orang pejabat struktural PSBN Wyata Guna Bandung, 2 (dua) orang pejabat struktural Kantor Sosial Kota Bandung dan 2 (dua) orang pengurus YGPPT Bandung, pemilihan informan tersebut berdasarkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing informan dalam menjalin relasi antar organisasi sosial dengan organisasi-organisasi lainnya dalam lingkungan tugas.
Hasil penelitian menunjukan pola relasi kerjasama berdasarkan posisi dan garis relasi serta kewenangan masing-masing organisasi dalam relasi antar organisasi PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung berbentuk segitiga dengan salah satu sudut 90 derajat. Posisi dan garis relasi antara Kantor Sosial Kota Bandung dengan YGPPT Bandung adalah vertikal, dimana Kantor Sosial Kota Bandung berada di atas dan YGPPT Bandung berada di bawahnya, posisi dan garis relasi antara Kantor Sosial Kota Bandung dengan PSBN Wyata Guna Bandung adalah diagonal, dimana Kantor Sosial Kota Bandung berada diatas secara diagonal dengan PSBN Wyata Guna Bandung yang berada dibawah dan posisi antara PSBN Wyata Guna Bandung dengan YGPPT Bandung sederajat dengan garis relasi horizontal.
Strategi relasi antar organisasi sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi masing-masing organisasi terhadap satu sama lainnya. Adapun strategi-strategi relasi antar organisasi yang digunakan sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi sebagai berikut; Strategi-strategi relasi yang digunakan Kantor Sosial Kota Bandung terhadap YGPPT Bandung adalah strategi autoritatif dan strategi kooperatif dengan bentuk perjanjian kontrak dan kesepakatan formal dan strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap PSBN Wyata Guna Bandung adalah strategi kooperatif dengan bentuk kesepakatan formal dan bentuk koalisi. Strategi-strategi relasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung adalah Strategi kooperatif dengan kesepakatan formal dan bentuk koalisi, strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap YGPPT Bandung adalah strategi kooperatif dengan kesepakatan informal, kesepakatan formal dan koalisi. Sedangkan strategi-strategi relasi yang digunakan YGPPT Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung adalah strategi kooperatif dengan perjanjian kontrak, kesepakatan formal dan koalisi, strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap PSBN Wyata Guna adalah strategi kooperatif dengan bentuk kesepakatan informal, kesepakatan formal dan bentuk koalisi.
Sedangkan teknik relasi sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung sebagai berikut; teknik-teknik relasi yang digunakan Kantor Sosial Kota Bandung terhadap YGPPT Bandung dan PSBN Wyata Guna Bandung adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying" dan teknik membentuk jaringan (networking). Teknik-teknik relasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung terhadap Kantor Sosial adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying", teknik pemasaran, teknik membentuk jaringan dan teknik kolaboratif, sedangkan terhadap YGPPT, teknik relasi yang digunakan adalah pengumpulan informasi, teknik lobbying", teknik pemasaran dan teknik membentuk jaringan. Teknik-teknik relasi yang digunakan YGPPT Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung dan PSBN Wyata Guna Bandung adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying" dan teknik "co-option".
Penggunaan strategi dan teknik relasi antar organisasi yang digunakan suatu organisasi social memiliki relevansi dengan tujuan relasi antarorganisasi yang akan dicapai sesuai dengan kebutuhan organisasi, posisi organisasi dalam lingkungan tugas serta elemenelemen yang dipertukarkan dan dikontrol oleh masing-masing organisasi. Oleh sebab itu, sebagai rekomendasi dalam penelitian ini perlu ada ketegasan dan kejelasan posisi dan wewenang masing-masing organisasi dalam relasi antarorganisasi, sehingga masing-masing organisasi untuk mendapatkan elemen-elemen yang dikontrol oleh organisasi lainnya dapat mempertimbangkan secara rata-rata strategi dan teknik relasi antar organisasi sesuai dengan posisi dan kewenangannya dalam lingkungan tugasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Adhiwira Yoga Pradhana
"Sejumlah literatur dan teori mengenai perilaku organisasi mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasi dari anggota organisasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Tiga di antaranya adalah kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan keterlibatan karyawan. Penelitian ini memiliki tujuan guna memahami danmenganalisis pengaruh kepemimpinan pelayanan (servant leadership), kecerdasan emosional, dan keterlibatankerja terhadap komitmen organisasi pada anggota polisi di Polres Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah anggota polisi yang berada di Polres Jakarta Selatan,yang terdiri dari fungsi-fungsi operasional, dengan total populasi sebanyak 403 anggota polisi. Sampel diambil dengan teknik klaster random sampling dan menggunakan total sampel 149 responden. Data dikumpulkandengan teknik kuesioner. Penganalisisan data dilakukan dengan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji f, uji t, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel kecerdasan emosional, servant leadership, serta keterlibatan kerja secara parsial berpengaruh pada komitmen organisasi. Sementara itu secarasimultan, ketiga variabel tersebut secara bersama-sama juga berpengaruh pada komitmen organisasi. Variabel keterlibatan kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh pada komitmen organisasi sehingga variabel iniberperan sangat penting untuk kenaikan komitmen organisasi. Dari hasil penelitian disarankan pimpinan organisasi Polres Jakarta Selatan dapat melakukan seperti menambah ruang maupun kesempatan bagi anggota untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan karir. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorongketerlibatan anggota organisasi yang kemudian akan berdampak terhadap peningkatan komitmen kerja personel Polres Jakarta Selatan sehingga mendorong juga tercapainya tujuan organisasi.

A number of literatures and theories on organizational behaviour reveal that the level of the organizationalcommitment of organizational members is influenced by a number of factors. Three of them are leadership, emotional intelligence, and employee engagement. The study aims to understand and analyse the influence ofservice leadership (servant leadership), emotional intelligence, and work involvement on organizational commitment of police personnel of South Jakarta Metropolitan Police Resort. The study employs the quantitative approach. The population of the research is police personnel posted at South Jakarta Metropolitan Police Resort, which consists of operational functions, with a total population of 403 police officers. The sample is taken by the cluster random sampling technique and used a total sample of 149 respondents. Data are collected by distributing questionnaires. Data analysis is carried out with the multiple linear regressions, the coefficient of determination, the f-test, the t-test, and the classical assumption test. The results of the study reveal that the variables of emotional intelligence, servant leadership, and work involvement partially affect the organizationalcommitment. Meanwhile, the three variables together also simultaneously affect the organizational commitment.Job involvement variable is the most influential variable on the organizational commitment so that this variable plays a very important role in increasing the organizational commitment. Based on the results of the research, it is highly recommended that the organizational leadership of South Jakarta Metropolitan Police Resort can do things such as adding space and opportunities for members in order to improve their abilities and develop careers. The police organization is expected to encourage the involvement of its members which will eventuallyhave increase their work commitment as well as to encourage the achievement of the organizational goals"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Global and Culturally Diverse Leaders and Leadership explores diverse cultural leadership styles and paradigms that are dynamic, complex, globally authentic and culturally competent for the 21st century. An outstanding group of scholars considers how the different worldviews and lived experiences of leaders influence their leadership styles. They discuss several dimensions, models and initiatives for examining leadership in a global and diverse world, ultimately offering ways in which these leadership processes may be assessed and cultivated in a culturally sensitive and ecologically valid manner. Redefining leadership as global and diverse, this book imparts a new understanding of the criteria for selecting, training and evaluating leaders in the 21st century. "
United Kingdom: Emerald, 2018
e20469450
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya penanganan persebaran propaganda ISIS di internet, yang menyebabkan sekelompok masyarakat di Indonesia terpengaruh untuk bergabung atau menjadi anggota atau simpatisan ISIS. Penelitian ini mempertanyakan mengapa persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi. Tesis ini menggunakan teori kontra radikalisasi di internet, yang secara spesifik membahas koordinasi dan komunikasi antara institusi Pemerintah dalam melakukan tindakan disruption, diversion dan pendekatan alternatif, serta counter-messaging. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis mendalam.
Hasil dari penelitian ini adalah persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi karena terdapat tiga hambatan dalam melaksanakan kebijakan kontra radikalisasi. Tindakan disruption atau pemblokiran terhambat karena mudahnya akses kepada internet oleh ISIS, sulitnya penegakan hukum pada layanan pesan instan, tingkat kepatuhan perusahaan multinasional di bidang internet terhadap peraturan di Indonesia, serta tata kelola ruang siber di Indonesia.
Pemerintah Indonesia belum memanfaatkan teknik pengalihan atau diversion untuk menyebarkan kampanye perdamaian di internet. Substansi pada tindakan counter-messaging yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mengedepankan isu nasionalisme, sehingga menjadi tidak tepat sasaran. Kemudian, tumpang tindih kewenangan dan tugas dalam pola koordinasi dan komunikasi interorganisasional antar institusi pemerintah yang terlibat juga mempengaruhi implementasi kebijakan kontra radikalisasi Pemerintah Indonesia di internet.

This research aims to analyze the factors that cause the difficulties of the Indonesian Government in countering the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet, that caused some Indonesians interested in joining or becoming ISIS sympathizer. This research questioned why the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet is still hard to overcome. This thesis used counter radicalization on the internet theory, particularly in the coordination and communication across government institutions in implementing disruption, diversion and alternative engagement as well as counter messaging measures. This research is qualitative study by using in depth analysis.
This research argues that the difficulties in countering ISIS propaganda on the internet is caused by three obstacles in the implementation counter radicalization on the internet policy. The government efforts in disruption measure or to shutdown ISIS websites and social media accounts are inhibited by the easy access to the internet, the difficulty of law enforcement on instant messaging apps, the obedience of the internet company, and cyber governance in Indonesia itself.
The diversion technique to promote peace campaign has not yet been utilized by the Indonesian Government. The nationalism issues in Indonesia rsquo s counter messaging measure may not reach the targeted audience. Futhermore, interorganizational coordination and communication problem across Indonesia rsquo s Government Institutions certainly affects the implementation of counter radicalization policy on the internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Damayanti
"Tingginya tingkat pekerja yang keluar (turnover) dapat mengganggu kelancaran operasi perusahaan dan biaya untuk menggantikan pekerja yang keluar sangat mahal yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu penulis merasa penting untuk meneliti penyebab dari hal yang mendahului turnover, yaitu intensi untuk keluar (intention to leave). Penelitian dilakukan pada Perusahaan XYZ, suatu perusahaan minyak dan gas multinasional yang beroperasi di Indonesia Berdasarkan tinjauan teoretis dan observasi penulis ada dua hal yang mempengaruhi intention to leave di Perusahaan XYZ, yaitu persepsi atas dukungan perusahaan (perceived organization support atau disingkat POS) dan employability. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa POS secara signifikan berpengaruh negatif terhadap intensi untuk keluar dari pekerja di Perusahaan XYZ sehingga dirancang suatu program intervensi berbasis manajemen pengetahuan dalam bentuk Leadership Forum dalam rangka memperbaiki kemampuan para pekerja pimpinan di Perusahaan XYZ untuk memperbaiki POS pekerja sehingga dapat menurunkan intensi untuk keluar yang pada gilirannya dapat menurunkan tingkat pekerja yang keluar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30703
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christianto Utomo
"Pelayanan berkualitas tinggi merupakan peluang bagi dealer untuk bersaing di industri alat berat yang saat ini kompetitif. Oleh karena itu, menjaga kepuasan pelanggan setia tetap menjadi prinsip bisnis yang vital dalam industri ini. Kualitas pelayanan akan ditentukan oleh peran penting dari gaya kepemimpinan. Para peneliti telah menyampaikan tentang hubungan antara gaya kepemimpinan yang dimediasi oleh customer oriented-organizational citizenship behavior (CO-OCB) mempengaruhi perilaku kualitas layanan, sementara yang lain berpendapat bahwa CO-OCB meningkat secara signifikan dengan adanya mediasi trust in leaders (TIL). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model paternalistic leadership Indonesia (PLI) dan model employee service quality (ESQ) untuk mengeksplorasi pengaruh gaya kepemimpinan pada kualitas layanan melalui CO-OCB dan TIL sebagai mediator. Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan digunakan Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) untuk pengolahan data dan juga pendekatan Multisample, yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada 1.700 karyawan melalui HR manager dan berkomunikasi langsung terhadap sebagian karyawan yang bekerja seluruh cabang operational sebuah dealer alat berat di Indonesia, sekaligus melihat pengaruh kepemimpinan paternalistik pada kualitas layanan karyawan. Studi ini ingin mengungkapkan bahwa pada industri alat berat, pengaruh paternalistic leadership Indonesia pada customer oriented-organizational citizenship behavior yang dimediasi sebagian oleh trust in leaders akan mempengaruhi employee service quality. Selain itu melalui pendekatan multisample dibuktikan bahwa sektor bisnis tidak mempengaruhi semua pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dalam model penelitian.  

High quality service is an advantage for dealers to compete in today's competitive heavy equipment industry. Therefore, maintaining the satisfaction of loyal customers remains a vital business principle in this industry. Service quality will be determined by the important role of leadership style. Researchers have conveyed about the relationship between leadership style mediated by customer oriented-organizational citizenship behavior (CO-OCB) affecting service quality behavior, while others argue that CO-OCB increases significantly with trust in leaders (TIL) mediation. In this study, the researchers used the paternalistic leadership Indonesia (PLI) model and the employee service quality (ESQ) model to explore the influence of leadership style on service quality through CO-OCB and TIL as mediators. To prove the hypothesis that has been formulated, Structural Equation Modeling (SEM) is used for data processing and also the Multisample approach, which is carried out by distributing questionnaires to 1,700 employees through the HR manager and communicating directly with some employees who work in all operational branches of a heavy equipment dealer in Indonesia, while looking at the influence of paternalistic leadership on the quality of employee service. This study wants to reveal that in the heavy equipment industry, the influence of Indonesia's paternalistic leadership on CO-OCB which is partially mediated by trust in leaders affect employee service quality. In addition, through the multisample approach, it is proven that the business sector does not affect all the effects of the dependent variable on the independent variables in the research model"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Igfar Reza Ahmadi
"Seiring berjalannya waktu, urgensi praktik knowledge sharing dalam organisasi menjadi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dari perceived organizational support, servant leadership, dan organizational citizenship behavior sebagai anteseden dari knowledge sharing. Data penelitian ini diperoleh dari 225 pegawai sektor publik di Indonesia yang melakukan pengisian kuesioner secara online. Hasil pengujian dengan metode structural equation modeling menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior berpengaruh positif signifikan terhadap knowledge sharing sekaligus memediasi penuh pengaruh perceived organizational support dan servant leadership terhadap knowledge sharing. Namun, tidak ditemukan adanya pengaruh langsung yang signifikan antara perceived organizational support dan servant leadership terhadap knowledge sharing. Hasil penelitian ini melengkapi konsep anteseden knowledge sharing serta berkontribusi dalam menambah hasil penelitian atas dampak organizational citizenship behavior di sektor publik.

Over time, the urgency of knowledge sharing practices in organizations is increasing. This study aims to assess the role of perceived organizational support, servant leadership, and organizational citizenship behavior as the antecedents of knowledge sharing. The data were collected via an online questionnaire from 225 public sector employees in Indonesia. Structural equation modeling results indicate that organizational citizenship behavior had a significant positive effect on knowledge sharing while also fully mediated perceived organizational support and servant leadership’s effect on knowledge sharing. However, no significant direct effect was found between perceived organizational support and servant leadership on knowledge sharing. This paper's findings contribute to the establishment of knowledge sharing’s antecedents concept, especially in the public sector. Furthermore, this paper responds to the call for additional research concerning the consequences of organizational citizenship behavior in the public sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Diky Hudjatul Islam
"Perubahan dalam konteks perilaku organisasi adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Perubahan perilaku organisasi yang pertama kali terjadi di Satpol PP di awali dengan faktor lingkungan strategis dengan terpilihnya Gubernur baru di DKI Jakarta yaitu Joko Widodo. Komitmen beliau untuk merubah wajah Satpol menjadi lebih humanis selanjutnya diimplementasikan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta yaitu Kukuh Hadi Santosa. Model Gaya kepemimpinan, peran dan hambatan kepemimpinan Kasatpol PP dalam mengimplementasikan perubahan organisasi Satpol PP menjadi poin yang akan diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan yang telah ditentukan dan diperkuat dengan hasil kuesioner yang menggunakan teori Multifactor Leadership Question (MLQ), Skala Peran H.Mitzberg dan hambatan Kepemimpinan. Dari penelitian diketahui bahwa peran kepemimpinan memiliki dominasi besar dalam melakukan perubahan perilaku organisasi., selanjutnya model gaya kepemimpinan Kukuh Hadi selaku Kasatpol PP DKI adalah transformasional. Adapun peran kepemimpinan yang paling dominan adalah interpersonal, sedangkan hambatan kepemimpinan yang paling dominan karena faktor ketegasan, menyalahkan situasi dan kesejahteraan anggota.

A change in the context of organizational behavior is the turn of viewpoint and behavior in working on something to do shifting from its present state towards the desired state of the future. The change of organizational behavior firstly occurred in Satpol PP initiated with environmental factor strategic, with the chosen of the new governor of DKI Jakarta, namely Joko Widodo. Mr. Joko Widodo committed to change the face of Satpol PP to be more humanist, was upcoming implemented by the Head of Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa. A model of leadership style, role and leadership barrier of the Head of Satpol PP in implementing organizational change of Satpol PP being the point will be outlined in this study. The qualitative method was used in this study conducted by in- depth interview with specified informants and reinforced with the results of a questionnaire using the theory Multifactor Leadership Question (MLQ), the scale of role H.Mitzberg and the barrier in leadership. The study shown that the role of leadership has significant dominance in making change of organizational behavior. Furthermore, the model of leadership style of Kukuh Hadi as the Head of Satpol PP DKI is transformational. As for the most dominant role of leadership is interpersonal, whereas the most dominant leadership barrier due to assertive"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistijono
"Perkembangan bisnis atau industri telekomunikasi yang pesat dipicu karena ada perkembangan teknologi yang cepat menuntut organisasi/ perusahaan melakukan perubahan dalam dirinya guna beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang baru. Salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung suksesnya perubahan dalam organisasi adalah komitmen afektif untuk perubahan pada diri individu. Komitmen afektif untuk perubahan ini dipengaruhi oleh kepercayaan pada organisasi. Kepercayaan pada organisasi dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional yang ada di dalam organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi kepercayaan pada organisasi terhadap pengaruh kepemimpinan transformasional dan komitmen afekti untuk perubahan pada karyawan PT TELCO-XYZ.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh/efek terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui variabel kepercayaan pada organisasi dan dimensi dalam kepercayaan pada organisasi yang memiliki pengaruh pada komitmen afektif untuk perubahan adalah dimensi kemampuan/kompetensi (ability).
Rancangan program intervensi yang disusun adalah mencoba meningkatkan kepercayaan karyawan pada organisasi dengan mengoptimalkan peran pemimpin. Program intervensi dilakukan secara berjenjang, untuk level sampai dengan middle management melalui sosialisasi (workshop) dan untuk senior management menggunakan metode coaching.

Growth in telecommunication industry now is becoming faster triggered by growing in telecommunication technology. This condition forced organization must change to adapt a new business environment. One of important factor for succeeding the change management program in organization is affective commitment to change in every member of the organization. This affective commitment to change influenced by organizational trust and on the other hand organizational trust is determine by transformational leadership.
This study aims to determine the effect of transformational leadership to affective commitment to change through organizational trust as a mediator.
The result of this study revealed that there's effect of transformational leadership to affective commitment to change through organizational trust and the strongest variable in organizational trust which has significant impact to affective commitment to change is ability.
This finding becomes the basic principle to design the intervention program and the program focus on optimizing leader as a transformational leadership. The intervention program will be held through coaching and workshop to staff level to Vice President level.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>