Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Alifa
"ABSTRAK<>br>
Makalah non-seminar ini membahas sejauh mana penggunaan konsep citra tubuh positif pada MPR sebuah brand pakaian dalam perempuan berdampak pada tingkat penjualannya. Penulis menggunakan metodologi studi literatur dan pengamatan konten media sosial baik objek dan subjek penelitian. Hasil dari pengamatan ini adalah bagaimana brand pakaian dalam perempuan yang menerapkan konsep MPR dan citra tubuh positif mengalami kenaikan penjualan dibandingkan dengan yang tidak menerapkannya. Hal ini terjadi karena penggunaan model dengan tubuh yang lebih realistis dinilai lebih relatable dengan konsumen dan akan mendorong niat beli dari calon konsumen yang terpapar produk pemasaran tersebut.

ABSTRACT<>br>
This study examines how far body positivity on a women rsquo s lingerie MPR effects the sales rate. This study conducted by document research and observing social media content of both subject and object of this study. The result has shown that lingerie brand which implemented MPR and combined it with body positivity issue has better sales than brands that don rsquo t implement these marketing tactics. This happens because displaying models with more realistic body is more appreciated and will encourage better purchase intention from potential customers who are exposed by the marketing products that have models with realistic body."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyana Abd. Majid
"Makalah ini merupakan studi tentang penerapan strategi Marketing Public Relations (MPR) PT Trinusa Travelindo (atau bisa dikenal dengan merek dagang “Traveloka”) dalam meningkatkan brand awareness produk terbarunya, “Traveloka Xperience". Persaingan yang ketat dalam bisnis online travel agent menuntut perusahaan melakukan inovasi melalui berbagai strategi, khususnya dalam hal marketing. Strategi marketing tersebut diterapkan Traveloka melalui aktivitas MPR sebagai upaya menciptakan kesadaran masyarakat. MPR merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh PR dalam mendukung kegiatan marketing sebuah perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan reputasi sebuah perusahaan. Makalah ini akan membahas hal tersebut melalui model pendekatan yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris, antara lain Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, serta Social Responsibility (P.E.N.C.I.L.S). Berdasarkan hasil peninjauan, strategi MPR yang diterapkan Traveloka dalam mempromosikan Traveloka Xperience mampu meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam proses meningkatkan brand awareness terhadap Traveloka Xperience, seluruh strategi MPR berpengaruh dalam meningkatkan brand awareness. Berdasarkan konsep tools MPR yang dikemukakan oleh Philip Kottler, Traveloka hanya menjalankan empat tools yang terbentuk hubungan kontinuitas antara PT Traveloka dengan pelanggan.

This paper is a study on the implementation of the Marketing Public Relations (MPR) strategy of PT Trinusa Travelindo (or known as the trademark “Traveloka”) in increasing brand awareness of its newest product, “Traveloka Xperience”. Tight competition in the online travel agent business requires companies to innovate through various strategies, especially in terms of marketing. This marketing strategy is implemented by Traveloka through MPR activities as an effort to create public awareness. MPR is one of the strategies undertaken by PR in supporting the marketing activities of a company to increase the market share and reputation of a company. This paper will discuss this matter through the approaching model proposed by Thomas L. Harris, including Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, and Social Responsibility (PENCILS). Based on the results of the review, the MPR strategy implemented by Traveloka in promoting Traveloka Xperience was able to increase public awareness. In the process of increasing brand awareness of Traveloka Xperience, all MPR strategies affect increasing brand awareness. Based on the MPR tools concept proposed by Philip Kottler, Traveloka only runs four tools that form a continuity relationship between PT Traveloka and its customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfi Puja Kesuma
"Dunia marketing selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan adanya media sosial, gerakan body positivity, dan tuntutan representasi beragam dari generasi muda menimbulkan banyak perubahan terjadi dalam industri yang menimbulkan kecantikan. Merek-merek mulai menggunakan model-model yang beragam mulai dari bentuk badan, warna kulit, umur, serta gender. Victoria’s Secret sebagai merek yang kuat dengan citra model stereotipikal dan beberapa kali berkomentar buruk mengenai gerakan body positivity, akhirnya mengubah positioning merek mereka dengan mengangkat nilai keberagaman dalam kampanye-nya saat ini. Jurnal ini akan membahas bagaimana respon dari audiens Victoria’s Secret mengenai repositioning yang dilakukan Victoria’s Secret saat ini.

Marketing world is always changing from time to time. With the existence of social media, body positivity movement, and the demands for representation of diversity from the younger generation, many changes have occurred in industries that are cause beauty. Brands began to use models that are diverse from body shape, skin color, age, and also gender. Victoria's Secret, as a strong brand with a stereotypical model image and several times commenting badly on the body positivity movement, finally changed their brand positioning by elevating the value of diversity in their current campaign. This journal will discuss how Victoria's Secret’s audience responds to Victoria's Secret's current repositioning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nabiela Tenriummu Ramly
"“Standar ganda seksual” merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan adanya penilaian negatif oleh masyarakat patriarki kepada perempuan yang tidak tunduk dengan ekspektasi peran gender. Bentuk penerimaan diri para perempuan pendukung gerakan body positivity dilihat secara seksual dan dinilai negatif, khususnya di media sosial TikTok. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus untuk menjelaskan fenomena serangan “standar ganda seksual” terhadap perempuan content creator yang mendukung gerakan body positivity pada media sosial TikTok sebagai bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan di ruang siber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serangan “standar ganda seksual” hadir dan melanggengkan sistem patriarki yang memaksa perempuan untuk bungkam dan patuh dengan standar yang tidak realistis yang dikonstruksikan oleh ekspektasi masyarakat patriarki. Teori feminis radikal juga menjelaskan bagaimana serangan balik kepada perempuan pendukung gerakan body positivity dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan yang menimbulkan beberapa dampak dan juga berusaha untuk membungkam para perempuan yang melakukan perlawanan atas tuntutan sistem patriarki.

“Sexual double standards” is a concept that explain the negative assessment by patriarchal society of women who do not obey the expectations of the gender roles. Messages voiced by women through the content of the body positivity movement are viewed sexually and viewed negatively, especially on TikTok. This qualitative research will use case study method to explain the phenomenon of "sexual double standards" as a backlash against female content creators who promote the body positivity movement on TikTok as a form of sexual violence against women in cyberspace. The results of this study show that the "sexual double standards" attack exists and perpetuates a patriarchal system that forces women to remain silent and comply with unrealistic standards constructed by the expectations of a patriarchal society. Radical feminist theory also explains how the backlash against women who support the body positivity movement to be a form of sexual violence against women which has several impacts and also tries to silence women who fight against the demands of the patriarchal system."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Pratama Riyono
"Parfum merupakan sebuah produk yang sudah digunakan oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Sepeti layaknya semua produk yang hadir untuk diperjualbelikan, parfum juga merupakan produk yang membutuhkan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualanya, salah satunya dengan menggunakan iklan. Menariknya, iklan parfum seringkali menampilkan tubuh perempuan baik parfum yang ditujukan untuk laki-laki maupun para perempuan sendiri. Hal ini tentunya menimbulkan kontroversi sehingga terkadang dibeberapa negara iklan-iklan parfum seperti itu tidak dapat ditayangkan.

Perfume is a product that has been used by humans since hundreds of years ago. Like any other product, perfume is also a product that needs a marketing strategy to increase it’s sales, one of the strategies is using advertising. Interestingly, the ads often featured sex and female body for men and women themselves. This is certainly cause controversy so that sometimes in some countries such as perfume ads that can not be displayed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Asyfa Azahra
"Artikel ini merupakan penelitian analisis filosofis mengenai childfree yang dipolitisasi terhadap tubuh perempuan ditinjau melalui teori politik seksual Kate Millett. Adanya sistem patriarki yang berkuasa mengendalikan kehidupan sosial-politik, perlahan mengancam eksistensi tubuh perempuan. Bentuk dari politisasi patriarki telah mengakar pada ranah ideologis, biologis, dan sosiologis yang mempengaruhi pengalaman perempuan. Upaya revolusi seksual yang sudah dilakukan masih mendapati polemik yang begitu besar, sehingga patriarki belum maksimal dimusnahkan. Penulis menggunakan metode riset feminis yang bertujuan untuk mencari contoh pengalaman perempuan yang memiliki kaitan dengan persoalan politik seksual, childfree, dan motherhood. Selain itu, ada metode kritik feminis yang digunakan sebagai alat mengkritisi sistem patriarki yang telah mendiskriminasi kehidupan perempuan, baik itu haknya, pilihannya, atau tubuhnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan adanya tindakan politis yang dilakukan oleh sistem patriarki terhadap perempuan childfree melalui konsepsi motherhood.

This article is a philosophical analysis research on the politicized childfree of women's bodies in terms of Kate Millett's theory of sexual politics. The existence of a patriarchal system that controls socio-political life slowly threatens the existence of women's bodies. This form of patriarchal politicization has its roots in the ideological, biological, and sociological domains that influence women's experiences. The efforts of sexual revolution that have been carried out still find such a big polemic, so that patriarchy has not been maximally annihilated. The author uses a feminist research method that aims to find examples of women's experiences that are related to issues of sexual politics, childfreedom, and motherhood. In addition, there is a method of feminist criticism that is used as a tool to criticize the patriarchal system that has discriminated against women's lives, be it their rights, choices, or bodies. Based on the research conducted, the authors found that there were political actions carried out by the patriarchal system against childfree women through the conception of motherhood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Efrilia
"Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana konstruksi nilai-nilai femininitas yang ideal dalam masyarakat perkotaan Jakarta memengaruhi perempuan dalam memandang karakter perempuan yang ideal. Pandangan tersebut menimbulkan reaksi berupa stereotipe negatif terhadap perempuan yang melakukan kegiatan yang dianggap tidak feminin. Kegiatan tersebut salah satunya adalah menekuni olahraga beladiri Taekwondo, beladiri keras asal negeri Korea yang menggunakan kaki sebagai senjata utama dalam menyerang. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perempuan taekwondoin yang telah berlatih hingga level senior dalam memandang nilai-nilai feminin yang ideal, serta batas antara femininitas dan maskulinitas dalam diri seorang perempuan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana para perempuan taekwondoin ini memandang citra tubuh mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengalami dekonstruksi, perempuan yang berlatih taekwondo sejak usia dini tetap memiliki pandangan yang terkonstruksi oleh budaya mengenai definisi perempuan feminin yang ideal.

This thesis describes how the construction values of ideal femininity in Jakarta urban society affects women’s view of the character of the ideal woman. This view is cause a reaction in the form of negative stereotypes of women who engaged in activities that considered not feminine. One of these activity is to pursue Taekwondo martial arts, origin of Korean’s hard martial art that using leg as a major weapon in attack. This thesis describes how taekwondoin women who have been practicing up to senior level in view of the values of the ideal feminine, and the line between femininity and masculinity in a woman. In addition, this study also shows how women's taekwondoin saw their own body image. The results of this study indicate that despite having deconstruction, women who practice taekwondo in early age still have a culture constructed by the definition of the ideal feminine woman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tariza Intan Wulandari
"Artikel ini mengangkat mengenai tawaran kompleksitas dan keragaman seksual. Seks sebagai aktivitas, merupakan salah satu aspek mendasar dari budaya dan pengalaman manusia yang dibentuk oleh kekuatan sosial, budaya, dan sejarah dari norma dan praktik seksual hingga sikap terhadap gender dan seksualitas, relasi seksual sangat tertanam dalam tatanan masyarakat manusia. Namun kesalahpahaman mengenai seks yang dipromosikan oleh konstruksi patriarki membuat seks tidak banyak dibicarakan, bahkan dalam ruang lingkup akademis. Seks dalam pemahaman patriarki menempatkan submisifme perempuan secara inferior sebagai penyerahan diri total. Artikel ini menggunakan penggabungan metode analisis wacana kritis dengan epistemologi riset feminis, serta pendekatan teori Manon Garcia yang menawarkan alternatif tentang bagaimana submisifme dapat diambil alih maknanya sebagai tantangan terhadap patriarki dan bentuk pembebasan tubuh yang otonom dengan pembahasan yang berfokus pada perempuan yang terepresi. Oleh sebab itu perlu ada perubahan pemahaman atas fungsi submisif yang inklusif, konsensual, dan membebaskan, dapat dilihat secara jelas dalam kegiatan seks positif yang dilakukan oleh komunitas BDSM.

This article deals with the offer of complexity and sexual diversity. Sex as an activity is one of the fundamental aspects of human culture and experience formed by social, cultural, and historical forces from sexual norms and practices to attitudes toward gender and sexuality, sexual relations are deeply embedded in the order of human society. However, the misunderstanding of sex promoted by patriarchal construction makes sex less talked about, even in academic circles. Sex in patriarchal understanding places female submission inferiorly. This article uses the incorporation of critical discourse analysis methods with feminist research epistemology, which is based on the theory of critical discourse analysis. In addition to Manon Garcia's theoretical approach, it offers an alternative to how submissionism can be taken over as a challenge to patriarchy and an autonomous form of body liberation with a woman-repressed point of view. Therefore, there needs to be a change in understanding inclusive, consensual, and free submission functions, which can be clearly seen in positive sex activities conducted by the BDSM community. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wara Aninditari Larascintya Habsari
"Skripsi ini menyajikan representasi tubuh perempuan dalam novel Pengakuan Eks Parasit Lajang, karya Ayu Utami, sebagai suatu analisis kriminologi feminis tentang kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kritik sastra feminis, serta analisis naratif dan appropriasi sebagai instrumen untuk membedah muatan-muatan kriminologis dalam teks penelitian. Melalui penelitian skripsi ini, peneliti hendak menunjukkan bahwasanya perempuan yang berupaya untuk melakukan refleksi, dekonstruksi, dan rekonstruksi wacana patriarkal, serta menyadari bahwa dirinya tidak luput dari kemungkinan menjadi korban patriarki adalah seorang subjek atas tubuhnya sendiri. Pengakuan Eks Parasit Lajang memperlihatkan bahwa pendefinisian tubuh dan hasrat seksual perempuan, serta eksistensi mitos keperawanan dan perkawinan merupakan sebuah kejahatan tidak kasat mata yang menjadikan perempuan sebagai abjek dalam tatanan masyarakat di Indonesia.

This undergraduate thesis explain representation of womens body in Ayu Utamis novel, Pengakuan Eks Parasit Lajang as an analysis of feminist criminology about violence againts women. This research uses an analysis of feminist literature critique method, and narrative analysis, and appropriation as an instrument to elaborate criminological content in the text. Through this undergraduate thesis, researcher hope to show that the women who tried to gain reflection deconstruction patriarchal discourse reconstruction, and the character in this novel realized thet she does not escape from the possibility of being a patriarchy victim is a subject of her own body. Pengakuan Eks Parasit Lajang showed that the definition of body and womens sexual desire, also the myth existence of virginity and marrige is an invinsible crime that made women became an abject in the sosial structure of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>