Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung, Dudut
"ABSTRAK
Ambulasi pascaoperasi penting dilakukan untuk mempercepat pemulihan pada pasien fraktur ekstremitas bawah. Ambulasi pascaoperasi sesuai dengan waktu yang direkomendasikan dapat memberikan manfaat klinis dan mencegah komplikasi pascaoperasi. Studi ini bertujuan untuk menguji efektifitas program konservasi keperawatan terhadap kemampuan ambulasi pascaoperasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu uji klinis dengan kontrol tanpa randomisasi. Program konservasi keperawatan dirancang berdasarkan Model Konseptual Levine, yang terdiri dari; manajemen energi, latihan nafas dalam, latihan kekuatan otot, latihan rentang pergerakan sendi, terapi latihan; ambulasi, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan keluarga. Populasi dalam penelitian yaitu: fraktur pinggul, fraktur femur, fraktur tibia/ fibula, dan fraktur pergelangan kaki. Penarikan sampel secara convenience sebanyak 54 responden, 30 responden kelompok kontrol dan 24 responden kelompok intervensi. Primary outcome yang dinilai, yaitu kemampuan ambulasi; waktu ambulasi, kemampuan fungsional dan tingkat ketergantungan. Sedangkan, secondary outcome yang dinilai yaitu: tingkat kelelahan, tingkat nyeri, keyakinan diri, dan dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program konservasi keperawatan efektif mempercepat waktu ambulasi, meningkatkan kemampuan fungsional, menurunkan tingkat ketergantungan, menurunkan tingkat kelelahan, menurunkan tingkat nyeri, dan meningkatkan keyakinan diri p

ABSTRACT
Abstract Postoperative ambulation is an essential intervention to facilitate recovery in patients with lower extremities fracture. Regular post operative ambulation may contribute to the positive clinical outcomes and prevent post operative complications. This study aimed to examine the effectiveness of Nursing Conservation Program towards ambulation ability in patients with lower extremities fracture. A non randomized control clinical trial design was used in this study. Nursing Conservation Program was designed based on Levine rsquo s Conceptual Model which consisted of energy management, deep breathing exercise, muscle strength exercise, range of motion exercise, exercise therapy ambulation, health education, and family empowerment. Population in this study were patients with hip, femur, tibia fibula, and ankle fracture. The samples were recruited using convenience sampling technique, yielding 54 respondents, 30 respondents were in the control group and 24 respondents were in the intervention group. Primary outcomes were included ambulation ability which consisted of time, functional ability, and dependency level. Meanwhile, secondary outcomes were assessed from the level of fatigue, pain level, self confidence, and family support. This study found that the application of Nursing Conservation Program was effective to accelerate ambulation time, enhance functional ability, reduce self dependency, fatigue and pain level, and increase self confidence p"
2018
D2389
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kurniawati
"Kanker merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian terbesar di dunia. Pada umumnya pengobatan pada kanker dapat menimbulkan efek samping yang kurang nyaman bagi pasiennya. Terlebih jika pengobatan tersebut diberikan kepada anak-anak, orangtua akan merasa khawatir terhadap keamanan dan kenyamanan anaknya. Hal ini yang dapat menyebabkan orangtua memutuskan untuk memilih dan mencoba pengobatan lain seperti pengobatan komplementer dan alternatif. Di Indonesia, belum banyak studi yang membahas mengenai pilihan orangtua dalam menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker.Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai gambaran pilihan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker. Metode yang dilakukan dengan pencarian literatur melalui database elektronik PubMed, Scopus dan Science Direct dengan tahun publikasi dari 2015-2020 yang dilakukan pada bulan Juli-September 2020. Tidak ada batasan bahasa yang digunakan. Hasil studi literatur didapat 10 artikel yang sesuai dengan kriteria dalam review ini. Rata-rata metode penelitian adalah cross- sectional dan kohort. Bahasa yang diperoleh adalah bahasa Inggris, Spanyol dan Perancis. Didapatkan 5 item uraian tentang gambaran pilihan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif pada kanker anak. Lima item tersebut adalah alasan orang tua, jenis pengobatan yang digunakan, sumber informasi atau pengetahuan mengenai pengobatan komplementer dan alternatif, efektivitas/manfaat atau risiko yang didapat, dan komunikasi orangtua terhadap penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif kepada tenaga kesehatan

Cancer is one of the leading causes of death in the world. In general, cancer treatments can cause uncomfortable side effects for patients. Especially if the treatment is given to children, parents will be worried about the safety and comfort of their children. This can cause parents to decide to choose and try other remedies such as complementary and alternative medicine. In Indonesia, there are not many studies that discuss the choice of parents in the use of complementary and alternative medicine in children with cancer. This literature study aims to identify the description of complementary and alternative treatment options in children with cancer. The method is performed with literature searches through electronic databases PubMed, Scopus, and Science Direct with the publication of 2015-2020 conducted in July-September 2020. There are no language restrictions used. The results of the literature study obtained 10 articles that match the criteria in this review. The average research method was cross-sectional and cohort. The languages acquired are English, Spanish and French. There were 5 items on the description of the options for using complementary and alternative medicine in childhood cancer. The five items are parents' reasons, types of treatment used, sources of information or knowledge about complementary and alternative medicine, effectiveness / benefits or risks, and parental communication about the use of complementary and alternative medicine to health workers"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Riandhika
"Salah satu upaya pencegahan komplikasi pasien post operasi adalah mobilisasi dini paska operasi. Perawat berperan penting menilai kemampuan mobilisasi tersebut. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pasien fraktur ekstremitas bawah post operasi ditujukan agar penilaian mobilisasi dapat komprehensif. Studi literatur terhadap penelitian-penelitian dengan topik tersebut bersumber dari platform publikasi internet dengan mencari berdasarkan kata kunci dan menentukan kriteria kelayakan berdasarkan populasi, intervensi, komparasi, dan outcomes. Sebanyak 11 artikel diperoleh dan dilakukan asesmen kualitas untuk melihat risiko bias hasil penelitian. Hasil studi mengidentifikasi 9 faktor internal dan 6 faktor eksternal yang mempengaruhi mobilisasi dini pasien. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pasien diharapkan dapat meningkatkan edukasi pasien selama fase perioperatif.

One of the efforts to prevent complications in postoperative patients is early mobilization after surgery. The nurse have an important role in assessing the ability of this mobilization. Identifying the factors that influence early mobilization of postoperative lower limb fracture patients is intended for a comprehensive assessment of mobilization. Literature studies on research on these topics are sourced from internet publication platforms by searching based on keywords and determining eligibility criteria based on population, intervention, comparison, and outcomes. A total of 11 articles were obtained and quality assessment was carried out to see the risk of bias in the study results. The results of the study identified 9 internal and 6 external factors that influence the early mobilization of patients. Knowledge of the factors that influence early mobilization of patients is expected to improve patient education during the perioperative phase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina
"Global Status Report on Road Safety 2019 yang dibuat oleh World Health
Organization (WHO), sebanyak 1,24 juta korban meninggal tiap tahunnya di
seluruh dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan di Indonesia rata-rata 3
orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019.
Kecelakaan lalu lintas menyebabkan trauma sehingga produktivitas seseorang
dapat menurun selain itu dapat menyebabkan kecacatan sementara hingga
permanen. Fraktur atau sering dikenal dengan patah tulang adalah hilangnya
kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang semulanya utuh. Dampak yang
ditimbulkan oleh trauma pada fraktur diantranya terbatasnya aktivitas, karena ras
anyeri akibat tregeseknya saraf motorik dan sensorik pada luka fraktur. Salah satu
tatalaksana dari fraktur adalah tindakan operasi dengan metode Open Reduction
External Fixation (OREF). Nyeri post operasi pemasangan OREF sangat
dirasakan oleh pasien. Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat subjektif. Rasa nyeri
menghambat pasien untuk memulai menggerakkan ekstermitas yang cedera.
Range Of Motion adalah tindakan keperawatan. ROM dapat menurunkan
intensitas nyeri karena memperlancar sirkulasi darah, dan memelihara mobilitas
persendian, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan relaksasi (Brunner &
Suddarth, 2018).

Global Status Report on Road Safety 2019 which was made by World Health
Organization (WHO), as many as 1,24 million people die every yearof
worldwide duee to traffic accidents. While in Indonesia an average of 3 people
die every hour due to traffic accident in 2019 pada tahun 2019. The traffic
accident cause the trauma, so that the productivity's someone can decrease. In
addition it can cause temporary to permanent disability. Fractures or often
known as fractures are the loss of continuity of bone, cracks or fractures of
bones that were originally intact. The impact caused by trauma to fractures
includes limited activity, because of the pain caused by the friction of the motor
and sensory nerves in the fracture wound. One of the treatments for fractures is
surgery using the Open Reduction External Fixation (OREF) method. The
patient feels the postoperative pain of OREF installation. Pain is something that
is subjective. Pain prevents the patient start moving the injured extremity.
Range Of Motion is a nursing action. ROM can reduce pain intensity because it
facilitates blood circulation, and maintains joint mobility, reduces tension, and
increases relaxation (Brunner & Suddarth, 2018).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ihda Tartila
"Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang diterima pasien sesudah dilakukan tindakan pembedahan, dimulai setelah prosedur pembedahan hingga selesainya masa rawat inap pasien di rumah sakit. Dua puluh empat jam pertama pasca operasi adalah periode awal pemulihan pasien setelah menjalani anestesi umum atau regional yang membutuhkan pemantauan dan perawatan khusus. Selama periode ini, perawat bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan pasca operasi. Salah satu peran penting perawat adalah sebagai edukator yang mengedukasi pasien agar memahami kondisi pasca operasi dan hal- hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi serta mencapai derajat kesehatan yang optimal. Laporan kasus ini menganalisis implementasi edukasi perawatan post operasi pada 24 jam awal pasca operasi oleh perawat serta rekomendasi untuk mengoptimalkan implementasi. Penilaian implementasi dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara. Hasil wawancara didapatkan dalam 24 jam periode awal pasca operasi 40% perawat melakukan edukasi. Hambatan yang ditemukan perawat dalam mengimplemetasikan edukasi pasca operasi pada periode awal adalah beban kerja dan keterbatasan sumber daya manusia. Pembuatan tools edukasi periode awal pasca operasi dapat membantu meningkatkan implementasi edukasi perawatan post operasi oleh perawat.

Postoperative care is the care that patients receive after surgery, starting from post surgical procedure until the end of the patient's care in the hospital. First twenty-four hours post-operative is the initial period of recovery for a patient after anesthesia which requires special monitoring and care. During this period, the nurse is responsible for planning and implementing postoperative care. One of the important roles of nurses is as educators who educate patients to understand postoperative conditions and things that must be considered to prevent complications and achieve optimal health status. This case report analyzes the implementation of postoperative care education in the first 24 hours after surgery by nurses and recommendations for optimizing implementation. Implementation assessment was carried out by participatory observation and interviews. The results of the interviews were obtained within 24 hours of the initial postoperative period, 40% of nurses provided education. Obstacles found by nurses in implementing postoperative education in the early period were workload and limited human resources. Making educational tools for the early postoperative period can help improve the implementation of postoperative care education by nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Ditri Bintari
"ABSTRAK
Penulisan ini menganalisis perbandingan pengaturan antara fasilitas pelayanan kesehatan online di Indonesia dan di Inggris, perbandingan pengaturan mengenai rahasia kedokteran di Indonesia dan di Inggris, dan perbandingan tanggung jawab hukum dokter dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan terkait rahasia kedokteran pelayanan kesehatan online di Indonesia dan di Inggris. Metode penelitian yang dilakukan berbentuk yuridis normatif, dan menggunakan tipe deskriptif. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa di Indonesia belum terdapat pengaturan hukum mengenai penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan online, berbeda dengan Inggris yang telah mengatur mengenai hal tersebut, selanjutnya di Indonesia, pengaturan mengenai rahasia kedokteran tidak dikaitkan pada pengaturan mengenai perlindungan data pribadi, sebagaimana dilakukan di Inggris. Kemudian, tergambarkan pula bahwa tanggung jawab hukum dokter dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan terkait rahasia kedokteran dalam proses tindakan medis di fasilitas pelayanan kesehatan online di Indonesia terbagi atas 3 tiga aspek, yakni pidana, perdata, dan administratif. Seluruh aspek pertanggungjawaban hukum tersebut saat ini hanya diatur dalam sektor kesehatan, berbeda dengan di Inggris yang mana pengaturan mengenai hal tersebut justru diatur dan dirujuk pada peraturan mengenai perlindungan data pribadi. Berdasarkan pemaparan di atas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia perlu melakukan perancangan regulasi dalam rangka memberi kepastian hukum perlindungan terkait rahasia kedokteran dalam proses tindakan medis di fasilitas pelayanan kesehatan online di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis analyzes the legal standing of an online health care facility in Indonesia and its comparison with England, the regulation concerning medical confidentiality in Indonesia and its comparison with England, and the legal liabilities of doctors and healthcare providers regarding the concept of medical confidentiality in online healthcare facilities in Indonesia, and its comparison with England. The method of research conducted is in the form of juridical normative, and using the descriptive type. The results of this writing illustrate that Indonesia has no legal statutory regarding specifically the provision of online healthcare facilities, unlike England that has regulated this matter. Secondly, in Indonesia, the regulation of medical secrets is not related to the arrangement of personal data protection, as conducted in England. Furthermore, it has also been illustrated that the legal liabilities of doctors and healthcare providers regarding the concept of medical confidentiality in medical treatments which are processed by online healthcare facilities in Indonesia are divided into 3 three aspects, namely criminal, civil and administrative. All aspects of legal liability are currently only regulated in the health sector, whereas in England, the regulation on such matters is specifically regulated and refereed to the rules on personal data protection. Based on the explanation written above, Indonesia rsquo s Ministry of Health needs to conduct regulatory drafting in order to provide certainty of medical confidentiality safeguard law in every medical treatment processed by online healthcare facility in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: W.B. Saunders , 2001
610.73 COR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ella Ayu Septia Mustika
"Hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian/tahun di dunia. Prevalensi hipertensi di UPT Puskesmas Kecamatan Beji tahun 2016 di peringkat kedua dengan jumlah total kasus baru sebanyak 5.406 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kasus hipertensi pada pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Kecamatan Beji Tahun 2017 ditinjau dari faktor risiko usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi dalam keluarga, pekerjaan, status gizi, kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Penelitian menggunakan desain potong lintang, menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Populasi penelitian sebesar 1.198 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Beji, berusia >18 tahun dan telah didiagnosa hipertensi. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang dengan kunjungan ulang, tidak memenuhi variabel yang diteliti. Sampel penelitian sebesar 97 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,58 pasien kategori hipertensi stadium2. Prevalensi tertinggi pada usia 50-59 tahun yaitu 39,18 . 70,10 pasien berjenis kelamin perempuan. 78,35 pasien tidak bekerja, 53,61 memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, 39,20 pasien obesitas, 61,86 memiliki kadar kolesterol >200 mg/dL, dan 63,92 memiliki kadar trigliserida normal. Kesimpulan pada penelitian adalah sebagian besar pasien kategori hipertensi stadium 2, perempuan, memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, tidak bekerja, kadar kolesterol total di atas batas normal, namun kadar trigliserida normal. Prevalensi hipertensi naik seiring peningkatan usia.

Hypertension causes 9.4 million deaths year in the world. Prevalence of hypertension in Beji District Primary Health Care 2016 is second ranked with total number of new cases as 5,406 cases. The purpose of this study is to depict hypertension cases of outpatients based on age, sex, family hypertension, occupational, nutritional status, total cholesterol and triglyceride levels. The study was cross sectional, using secondary data of oupatient rsquo s medical record. Population of study was 1,198 patients. Inclusion criteria were outpatients of Beji District Primary Health Care, 18 years old and being diagnosed with hypertension. Exclusion criteria are patients who revisit, did not meet the variables studied. Sample was 97 patients. Results showed that 52.58 patients are on hypertension stage 2. Prevalence at age 50 59 years is 39.18 . 70.10 of patients are female. 78.35 of patients were unemployee, 53.61 had a family history of hypertension, 39.20 patients obesity, 61.86 had cholesterol 200 mg dL, and 63.92 had normal triglyceride levels. The conclusion was that most patients in the category of hypertension stage 2, women, had a family history of hypertension, unemployee, total cholesterol levels above normal, but normal triglyceride levels. The prevalence of hypertension increases with age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagung Adi Sresti Mahayana
"Anak palsi serebral seringkali memiliki kebugaran kardiorespirasi yang rendah yang berdampak inaktivitas dan penurunan kualitas hidup. Untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi diperlukan terapi latihan, dimana membutuhkan peresepan latihan yang tepat dan aman. Uji jalan dua menit merupakan suatu metode yang paling fungsional untuk menilai kebugaran kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai keandalan dan mengetahui minimal detectable change (MDC95) uji jalan dua menit untuk mengukur kebugaran kardiorespirasi pada anak palsi serebral ambulatori. Penelitian ini merupakan uji keandalan dengan metode test-retest yang berlangsung selama Maret hingga Agustus 2021 di poliklinik Departemen Rehabilitasi Medik divisi Pediatri RSUPN dr. Ciptomangunkusumo dan komunitas. Lima belas subjek yang masuk dalam kriteria inklusi melakukan uji jalan dua menit sebanyak dua kali di hari yang sama. Nilai keandalan test-retest ditemukan sangat tinggi (ICC= 0,99, p<0,001) dengan MDC95 2,496 m. Uji jalan dua menit dapat diaplikasikan sebagai uji latih yang andal dan aman untuk mengukur kebugaran kardiorespirasi pada anak dengan palsi serebral ambulatori.

Cerebral palsy children often have low cardiorespiratory endurance which results in inactivity and decreased quality of life. To improve cardiorespiratory endurance, exercise therapy is needed, which requires proper and safe exercise prescriptions. The two-minute walk test is the most functional method for assessing cardiorespiratory fitness. This study aims to assess the reliability and determine the minimum detectable change (MDC95) of two-minute walking test to measure cardiorespiratory endurance in ambulatory cerebral palsy children. This research is a reliability test using the test-retest method which take place from March to August 2021 at the outpatient clinic of Department of Medical Rehabilitation, Pediatric Division, RSUPN dr. Ciptomangunkusumo and the community. Fifteen subjects who met the inclusion criteria did a two-minute walking test twice on the same day. The test-retest reliability was found to be excellent (ICC= 0.99, p<0.001) with MDC95 of 2,496 m. The two-minute walking test can be applied as a safe and reproducible exercise test to measure cardiorespiratory endurance in ambulatory cerebral palsy children with excellent reliability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Widayanti
"Pada prakteknya dalam proses penghunian dan pengelolaan rumah susun kerap terjadi permasalahan antara lain sengketa antara penghuni dan badan pengelola. Salah satu sengketa yang sering terjadi adalah mengenai pengelolaan listrik dimana pada rumah susun seringkali terjadi ancaman pemadaman listrik yang menjadi alat atau instrumen pemaksaan kehendak badan pengelola apabila para penghuni tidak bersedia membayar tarif listrik yang ditetapkan secara sepihak oleh badan pengelola.
Dengan latar belakang tersebut, perlu diketahui peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penetapan tarif listrik pada rumah susun di indonesia. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah antara lain apakah penetapan tarif listrik pada Apartemen Kalibata City telah sesuai dengan peraturan perundang- undangan dalam bidang ketenagalistrikan di Indonesia dan apakah implementasi dari peraturan perundang-undangan mengenai rumah susun dan ketenagalistrikan sudah memberikan perlindungan hukum bagi konsumen satuan rumah susun.
Metode peneltian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis. alat pengumpulan data adalah data primer yaitu studi dokumen dan wawancara. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan melalui pendekatan yuridis normatif.
Hasil penelitian menunjukkan penetapan tarif listrik pada Apartemen Kalibata City yang dilakukan oleh badan pengelola merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam bidang ketenagalistrikan di Indonesia dan implementasi peraturan perundang-undangan mengenai rumah susun maupun ketenagalistrikan belum terlaksana dengan baik khususnya dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen satuan rumah susun. Disarankan agar pemerintah segera melakukan perancangan peraturan pelaksana dari undang- undang rumah susun dan perubahan pada peraturan perundang-undangan ketenagalistrikan serta membentuk suatu lembaga independen yang melakukan fungsi pengawasan pengelolaan rumah susun.

In practice in the process of residential and apartment management often occurs problems such as disputes between occupants and management bodies. One of the most frequent disputes is about the management of electricity where in the apartments often there is a threat of power outages that become the tool or instrument of the coercion of the governing body if the residents are not willing to pay the electricity tariffs set unilaterally by the governing body.
With this background, we need to know the regulations related to the determination of electricity tariffs on apartment in Indonesia. The problem formulation of this research is whether the determination of electricity tariff on Kalibata City Apartment has been in accordance with the laws and regulations in the electricity sector in Indonesia and whether the implementation of the legislation concerning the housing and electricity has provided legal protection for the consumers of the home unit stacking.
The method of research conducted is analytical descriptive. data collection tool is primary data that is document study and interview. Secondary data were collected through literature study and through normative juridical approach.
The result of the research shows that the determination of electricity tariff on Kalibata City Apartment by the management agency is an action which is not in accordance with the laws and regulations in the electricity sector in Indonesia and the implementation of the regulation concerning the apartment and electricity has not been well implemented, especially in providing legal protection for consumers of apartment units. It is suggested that the government immediately draft the implementing regulations of the apartments legislation and amendment to the regulation of electricity and also establish an independent institution that performs the function of supervising the management of the apartments.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>