Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Purnomo Rusli
"Pekerjaan yang terkait di industri migas, baik konstruksi maupun non-konstruksi, memiliki resiko pekerjaan yang cukup tinggi. PT. PM selaku salah satu pelaku di industri ini dengan spesialisasi di bidang jasa pemeliharaan dan perbaikan bawah air juga mempunyai aktivitas dengan berbagai macam tingkatan resiko. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dikembangkan sistem manajemen mutu SMM yang baru dengan berbasis resiko yang tepat untuk diaplikasikan di PT. PM. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapat dari dokumen perusahaan dan referensi terkait. Analisa dilakukan secara kualitatif untuk mendapatkan faktor resiko, tingkat resiko, dan langkah pengendalian dari setiap kegiatan pada aktivitas inti di PT. PM. Hasil penelitian ini berupa proposal standard operating procedure SOP dan Instruksi Kerja IK yang harus dievaluasi dan dikembangkan lebih detail oleh PT. PM dalam upaya untuk menyusun SMM dengan basis resiko.

Activities in oil and gas industry, both construction and non construction, have risk in high level. PT. PM as one of the player in this industry with specialization in maintenance service and underwater repair also do the its activities with several risk levels. Therefore, through this research will develop a risk based quality management system which is proper and could be applied at PT. PM. This research uses both primer and secondary data which is get from company documents and other references. Analysis is done qualitatively to get risk factors, risk level, and mitigation of each main activity of PT. PM. The research's results are draft of Standard Operating Procedure SOP and Working Instruction WI that should be evaluated and developed more detail with the result that PT. PM could establish a risk based quality management system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Ari Hendarto
"PT. ABC yang merupakan Badan Usaha Milik Negara menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 di Perusahaan Sektor Listrik di Indonesia termasuk hambatan yang dialami pada saat penerapannya. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan tingkat implementasi ISO 9001 berdasarkan tujuh prinsip manajemen mutu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari survei, 84 unit bisnis PT ABC yang bergerak di bidang pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik dan unit pendukung di Indonesia berpartisipasi dalam survei. Kuesioner dalam survei dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan dan standar sistem manajemen mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip Pendekatan Proses, Fokus Pelanggan, Pengambilan Keputusan berdasarkan Bukti, Manajemen Hubungan, Kepemimpinan dan Peningkatan memiliki tingkat konsistensi penerapan mendekati baik, sedangkan prinsip Keterlibatan Orang memiliki tingkat implementasi cukup baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat lima hambatan utama yang dialami dalam penerapan ISO 9001 yaitu dua hambatan perilaku dan budaya, dua hambatan teknis dan satu hambatan organisasi.

ABC Company implements quality management system ISO 9001 to support electricity supply activity to Indonesian society. The purpose of this study is to analyze the implementation level of quality management system ISO 9001 in Electricity Sector Company in Indonesia, including the barriers during the implementation. Quantitative analysis is performed to determine the implementation level of ISO 9001 based on the seven quality management principles. The data in this study were obtained through a survey of 84 ABC Company business units that are engaged in electricity generation, transmission, distribution, or supporting units in Indonesia participated in the survey. The questionnaire in the survey is developed based on previous studies and the quality management system standard. The results show that process approach, customer focus, evidence-based decision making, relationship management, leadership, and improvement principle have near to good implementation level, while engagement of people have a slightly good implementation level. The results also indicate that there are five main barriers in which were experienced during the implementation of ISO 9001, consisting of two behavioral and cultural barriers, two technical barriers, and one organizational barrier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Hamonangan
"Ketidaktercapaian target produksi minyak dan gas dari yang direncanakan di akibatkan oleh salah satu sumber fasilitas produksi migas yang tidak bekerja secara optimal. maka dilakukan identifikasi peristiwa risiko yang berdampak negatif terhadap sasaran produksi di dalam proses pemeliharaan fasilitas produksi ditinjau dari penerapan Sistim Manajemen Mutu. Dari evaluasi dan uji korelasi statistik ditemukan faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti Training Program, Tenaga Kerja, Review Data & Workshop; Pendokumentasian Dokumen; Planning Pemeliharaan dan keterlibatan top management. Respon risiko yang berupa tindakan pencegahan, tindakan korektif yang dijadikan dasar Improvement flow proses pemeliharaan lewat penyempurnaan metode Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Production of oil and gas is not achieved as planned can result from one source of production facilities does not working optimally. It would require to identification of risk events that's negatively impact on the production targets in the maintenance process of production facilities in the terms implementation of Quality Management System. Evaluation and correlation of statistics found the dominant factor influencing customer satisfaction as Training Program, Labor, Review Data & Workshop; Documentation of Documents; Maintenance Planning and Involvement of top management. Risk response in the form of preventive actions, corrective actions will be used as the basis improvement of flow maintenance process through the update of Quality Management System to improve customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofni Wardhani
"PT. Asuransi Jasindo sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang jasa asuransi kerugian senantiasa selalu melakukan peningkatan kinerja terus menerus dan berupaya mampu untuk memenuhi kepuasan pelanggan lebih baik( dari kepuasan yang dapat diberikan pesaingnya.Cara untuk memenuhi kepuasan pelanggan dapat dilakukan antara lain melalui strategi mutu, yaitu penerapan manajemen mutu yang dapat memberikan jaminan bahwa harapan pelanggan akan dapat dipenuhi. Kepuasan pelanggan dalam bentuk jaminan mutu menjadi sangat panting artinya, terutama bagi perusahaan jasa. PT. Asuransi Jasindo telah menerapkan ISO 9002:1994 sejak tahun1997 dan mulai menerapkan program perolehan ISO baru yang merupakan up-grading ISO 9002:1994 menjadi ISO 9001:2000 sesuai ketentuan lembaga sertifikasi ISO batas akhir perubahan ISO lama (ISO 9002:1994) ke ISO baru (ISO 9001:2000) adalah 15 Desember 2003. Dalam hal ini PT. Asuransi Jasindo sudah melakukan perubahan jauh sebelum batas akhir yang ditentukan dan ISO 9001:2000 diberlakukan mulai 1 November 2001.
Metode penelitian yang akan digunakan bersifat deskriptifanalitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara, dan kuesioner yang dibagikan kepada para responden sebanyak 47 orang pegawai yang telah mengikuti pelatihan dan mengerti tentang ISO 9001:2000, serta mempelajari dokumen mutu ISO 9001:2000 yang berupa manual mutu, prosedur sistem mutu, pedoman kerja dan catatan mutu dalam hal akseptasi polis, dan penyelesaian klaim di PT. Asuransi Jasindo Kantor Pusat.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ISO 9001:2000 di PT. Asuransi Jasindo Kantor Pusat yang melibatkan para pejabat dan staf bertujuan untuk mendukung program-program perusahaan dalam upaya meningkatkan serta memperbaiki kinerja dan sistem pelayanan perusahaan secara berkesinambungan. Proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di PT. Asuransi Jasindo Kantor Pusat dengan lima tahap meliputi , (1) Persiapan di bulan Maret 2001, (2) Pengembangan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi, (3) Penilaian Awal (Adequacy Audit) oleh Tim Audit Mutu Internal, (4) Penilai Awal (Compliance Audit) oleh Konsultan ISO 9001:2000 Series, dan 5) Sertifikasi oleh Badan Sertifikasi pada bulan Januari 2002, Dalam proses penerapan tersebut ditemukan hambatan (penilaian setelah Compliance Audit oleh Tim Audit Mutu Eksternal), yaitu, merubah budaya kerja dari "belum standarisasi" menjadi "standarisasi".
Adapun saran perbaikan terhadap proses tersebut adalah dengan, (1) berfikir sistem untuk melihat keseluruhan pola perubahan di PT. Asuransi Jasindo, (2) penekanan pada keahlian pribadi para pegawai dengan diadakannya pelatihan berkala tentang ISO 9001:2000 baik (dari sisi pemahaman maupun manlaat pelaksanaannya), (3) pembelajaran tim yang bukan bersifat individual, tapi merupakan dasar pembelajaran unit dalam organisasi modern.

PT. Asuransi Jasindo as a state-owned risk insurance company continually enhance its performance and capabilities to meet customer satisfaction better than the competitor. To achieve better level costumer satisfaction PT. Asuransi Jasindo includes strategic in quality, that is quality management implementation functioned as quality assurance that costumer expectation will be achieved. Costumer satisfaction in the form of quality assurance has become crucial, especially for service company. PT. Asuransi Jasindo implemented ISO 9002:1994 since 1997 and then commencing a program to acquire new ISO as an up-grading iSO 9002:1994 to ISO 9001:2000 determined as new regulation by ISO certification body concerning renewal deadline of past ISO (ISO 9002:1994) to new ISO (ISO 9001:2000) is 15 December 2003. Regarding this matter PT. Asuransi Jasindo had already began the renewal program long before the established deadline and ISO 9001:2000 be in effect starting from 1 November 2001.
Methodology used in this research is analytical descriptive. Data used in this research collected by the means of interview and questioner distributed to respondents consisted of 47 employees of whom had participated in training program and with comprehension about ISO 9001:2000, and also by studying ISO 9001:2000 through quality manual, quality, quality system procedure, work handbook and quality records concerning polis acceptation, and claim execution in PT. Asuransi Jasindo Headquarter.
The results of this research showed that ISO 9001:2000 implementation in PT. Asuransi Jasindo Headquarter involving officials and staffs orchestrated to reinforce continual company's performance and service system enhancement programs. The implementation process of Quality Management System ISO 9001:2000 at PT. Asuransi Jasindo Headquarter conducted in three stages as follows, (1) Preparation held in March 2001, (2) Developing Documentation of Quality Management System and Implementation, (3) Adequacy Audit by internal Quality Auditor Team, (4) Compliance Audit by ISO 9001:2000 Series Consultant, and (5) Certification by Certification Body in January 2002. The process of implementation encounter obstacle (result from Compliance Audit by External Quality Auditor Team), that is, to change work culture from "not standardized" to "standardized".
Such results draws some suggestions to correct the process by (1) systemic thinking to review the whole pattern of change in PT. Asuransi Jasindo, (2) focused on individual skill of each employee in the regular training program about ISO 9001:2000 both from the comprehension and benefit point of view, (3) team learning should not be individualistic, but should be based on unit learning within modern organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wahyu Kurniawan
"Tesis ini mengusulkan kerangka keamanan informasi untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM) Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengadaan di Indonesia. Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Pemerintah telah diterapkan sejak tahun 2008 dan beralih ke sertifikasi berbasis komputer pada tahun 2015. Namun penggunaan teknologi informasi telah menimbulkan masalah keamanan informasi yang perlu dibenahi seperti akses ilegal dan praktek perjokian melalui akses secara remote terhadap aplikasi ujian berbasis komputer. SMM yang ada saat ini belum memuat secara khusus tentang area keamanan informasi dalam proses sertifikasi PBJ. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan sebuah kerangka kerja keamanan informasi yang komprehensif. Dalam studi ini, dilakukan perbandingan antara SMM Sertifikasi dengan Standar ISO 27001:2022 untuk mengembangkan kerangka khusus yang dapat diimplementasikan dalam pembaruan SMM Sertifikasi selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 kontrol pada ISO 27001:2022 yang sudah tertuang pada SMM Sertifikasi, 24 kontrol yang sudah diimplementasikan namun belum tertuang pada SMM Sertifikasi, 13 kontrol yang tidak perlu dimasukkan dalam SMM karena berada di luar kewenangan Direktorat Sertifikasi Profesi pada Lembaga XYZ, dan sebanyak 45 kontrol pada ISO 27001:2022 yang belum terdapat pada SMM Sertifikasi. Banyaknya kontrol yang tidak ada ini menjadi penyebab kurangnya keamanan informasi dan terjadinya masalah keamanan siber dalam pelaksanaan sertifikasi PBJ. Berdasarkan temuan ini, dikembangkan kerangka kerja khusus pada area keamanan informasi dalam pelaksanaan sertifikasi PBJ. Kerangka kerja yang direkomendasikan bertujuan untuk memfasilitasi penerapan keamanan informasi pada sertifikasi kompetensi PBJ oleh Lembaga XYZ sebagai lembaga pembuat regulasi dan pelaksana sistem sertifikasi pengadaan.

This thesis proposes an information security framework for Quality Management System (QMS) Competency Certification of Human Resources for Procurement in Indonesia. The Government's Goods/Services Procurement Certification (PBJ) has been implemented since 2008 and switched to computer-based certification in 2015. However, the use of information technology has created information security problems that need to be addressed, such as illegal access and the practice of jockeying through remote access to application-based exams. computer. The existing QMS does not specifically contain the area of information security in the PBJ certification process. To address this challenge, a comprehensive information security framework is needed. In this study, a comparison is made between Certification QMS and ISO Standard 27001:2022 to develop a specific framework that can be implemented in the next Certification QMS renewal. The results showed that there were 11 controls on ISO 27001:2022 that had been included in the QMS for Certification, 24 controls that had been implemented but not included in the QMS for Certification, 13 controls that did not need to be included in the QMS because they were outside the authority of the XYZ Institute, and as many as 45 controls on ISO 27001:2022 which are not yet available in the Certification QMS. The number of controls that do not exist is the cause of the lack of information security and the occurrence of cybersecurity problems in the implementation of PBJ certification. Based on these findings, a special framework was developed in the area of information security in implementing PBJ certification. The recommended framework aims to facilitate the implementation of information security in PBJ competency certification by XYZ institute as the regulatory body and implementer of the procurement certification system."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul
"Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dlmaksudkan untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam memenuhi harapan pelanggan dengan cara memabsmi, melaksanakan dan memelibam fungsi, tanggung jawab dan keterkaitan antara proses pada setiap elemen, Kondisi upaya penjaminan mutu saat ini pada pelayanan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda belum mengacu pada persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000, sehingga masalah yang dihadapi sekarang pada kegiatan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda adalah belum dikembangkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 pada kegiatan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung. Manfaat dari pengembangan Sistem Mnajemen Mutu ISO 9001: 2000 tersebut diharapkan dapat diterspkan pada produk layanan laboratorium lainnya di UPTD Labkesda dan unit pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Berkala, belum dilakukan pemantauan kepuasan pelanggan secara berkala, belum dilakukannya audit internal dan analisis data yang berkaitan dengan pemeriksaan kualitas air. ldentifikasi langkah-langkah pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO 900I: 2000 pada pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda dilakukan oleh tim mutu UPTD Labkeada dengan metode CDMG terhadap semua kesenjangan yang ditemukan. Identifikasi langkab-langkab pengembangan Sistem Manajemen Mutu disarankan untuk diterapkan pada jenls pelayanan laboratorium lain di UPTD Labkesda, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Gudang Farmasi Kcsehatan di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Development of. ISO 900:2000 Quality Management System purpose is to increase organization performance in fulfilling costumer expectation by understanding, conducting and maintaining function> responsibility and connection between process in each element. Recent condition of quality guarantee effort in examination service of water quality at UPTD Labkesda not yet refer to pre-requirement of ISO 900I:2000 System, which are the process and document pre-requirement not yet known, top management commitment not yet maximally, quality policy and quality aim not yet implemented, vice management not yet assigned management review not yet conducted, personnel competence record not yet available, service realization planning not yet made, distributor assessment not yet done, equipment not yet calibrated continually, costumer satisfaction monitoring not yet done continually, internal audit and data analysis that related with water quality examination not yet conducted. Steps identification of development ofiSO 9001: 2000 Quality Management System in water quality examination at UPTD Labkesda is conduct by quality team of UPTD Labkesda with CDMG method toward all discovered discrepancy. Steps identification of development of ISO 900l: 2000 Quality Management System is suggest to implemented in other laboratory service at UPTD Labkesda, Health Agency, Puskesmas and Health Pharmacy Warehouse in Sawahlunto/Sijunjung Regency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T29139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Barsasella
"Upaya mengimbangi peningkatan kebutuhan terhadap SDM Kesehatan adalah melalui peningkatan pendidikan. Pendidikan tinggi merupakan lanjutan pendidikan dari tingkat menengah, dimana sumber daya yang dihasilkan sudah semestinya memiliki kualitas/mutu yang sanggup bersaing di dunia kerja. Institusi pendidikan kesehatan dapat secara efektif membantu mengurangi prevalensi perilaku kesehatan berisiko di kalangan mahasiswa dan memiliki pengaruh positif pada kinerja akademik mahasiswa. Mutu pendidikan mengandung tiga komponen penting yaitu kualitas luaran, kualitas cara/proses penyampaian, dan daya tarik khusus/citra umum institusi, ketiga dimensi tersebut dapat dijabarkan ke dalam banyak dimensi butir mutu. Akreditasi BAN-PT terhadap STIKES PHI untuk Jurusan S1 Kesehatan Masyarakat berdasarkan Keputusan BAN-PT No: 031/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011 memiliki peringkat C dengan nilai 250 (BANPT, 2011). Jurusan D3 Keperawatan belum terakreditasi BAN-PT dan hanya memiliki akreditasi dari Dinas Kesehatan dengan nilai B. Hal ini disebabkan sistem manajemen mutu belum terintegrasi dimana tidak ada komunikasi data dan koordinasi antar unit, sehingga monitoring dan evaluasi internal (monevin) kurang berjalan.
Tujuan studi ini untuk membangun model sistem informasi manajemen mutu (SIMM) berbasis administrasi akademik. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan SDLC dengan pendekatan RAD yaitu system prototyping. Penelitian dilakukan di STIKES PHI, melibatkan Mahasiswa, Dosen, Ketua STIKES, Unit Akademik, Unit Kemahasiswaan, Unit Keuangan dan Kepegawaian, Unit Penjaminan Mutu. Hasil penelitian yaitu adanya masalah input, proses dan output. SDM, sarana dan alat serta sistem informasi yang kurang memadai turut menjadi penyebab terhambatnya manajemen mutu. Aplikasi SIMM dirancang berbasis administrasi akademik untuk kecepatan akses dan menyediakan informasi, alat bantu monevin mutu STIKES. Desain SIMM memberikan kemudahan pada input, proses dan output secara otomatis dengan cepat dan tepat dimana through put time dari entry, proses dan reporting berkurang sampai > 80%. Desain SIMM menghasilkan data backup borang akreditasi BAN-PT, dimana data backup merupakan butir-butir borang akreditasi yang diakomodir yaitu Standar 3, Standar 4, Standar 5, Standar 6, dan Standar 7 dengan pemilihan variabel yang dapat dikuantifikasi.

Efforts to compensate for the increased demand for health human resources is through increased education. Higher education is the education of advanced secondary level, where resources are produced should have the quality that can compete in the working world. Health education institutions can effectively help reduce the prevalence of health-risk behaviors among students and have a positive influence on students' academic performance. Quality of education contains three important components of quality outcomes, quality way or delivery process, and the special attraction or general institutional image, the third dimension can be translated into many dimensions of quality grain. BAN-PT accreditation against STIKES S1 PHI to the Department of Public Health Decree No. BAN-PT: 031/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011 has a rating of C with a value of 250 (BAN-PT, 2011). Diploma of Nursing majors have not been accredited by BAN-PT and only has accreditation from the Department of Health with grade of B. This is due to the quality management system has not been integrated where there is no data communication and coordination between the units, so that the internal monitoring and evaluation (Monevin) walk less.
The purpose of this study to establish a quality management information system model (SIMM)-based on academic administration. The study used a qualitative approach to SDLC development method with the RAD approach of system prototyping. The study was conducted in STIKES PHI, involving students, lecturers, STIKES Chairman, Academic Unit, Student Affairs Unit, Finance and Personnel Unit, Quality Assurance Unit. The result is a problem input, process and output. Human resources, facilities and equipment, and inadequate information systems has contributed to the delays in quality management. SIMM application is designed to speed access to academic administration and provide information, tools of quality Monevin of STIKES. SIMM is designed to provide convenience to input, process and output automatically quickly and precisely where the through put time of entry, processing and reporting decreases by> 80%. SIMM design produces a data backup BAN-PT accreditation forms, where data backup is a grain of accreditation forms that accommodated the Standard 3 Standard 4 Standard 5 Standard 6 Standard 7 and the selection of variables that can be quantified.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dame Satrio
"Perkembangan industri beton pracetak di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, tercermin dari peningkatan kapasitas produksi hingga mencapai 42 juta ton per tahun pada tahun 2019. Permintaan yang terus meningkat, dengan target mencapai 50% pangsa pasar, telah mendorong masuknya perusahaan beton pracetak asing ke dalam pasar domestik. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan budaya inovasi mereka, yang telah mengalami penurunan dua peringkat menurut Global Innovation Index (GII) 2021.Studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan Lean Six Sigma untuk membangun budaya inovasi di perusahaan beton pracetak Indonesia. Melalui penggunaan metode kuesioner Likert scale dan analisis Structural Equation Model (SEM), penelitian ini melibatkan perusahaan beton pracetak di Indonesia serta validasi hasil pengujian dengan melibatkan ahli atau pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga elemen pada perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan delapan elemen Lean Six Sigma yang berhubungan dengan budaya inovasi. Dengan demikian, rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan budaya inovasi pada perusahaan beton pracetak di Indonesia, membantu mereka bersaing secara global, dan memperkuat posisi pasar industri beton pracetak.

The precast concrete industry in Indonesia has experienced a significant growth, evident from the increased production capacity reaching 42 million tons per year in 2019. The continued demand, targeting a 50% market share, has led to the entry of foreign precast concrete companies into the domestic market. Intense competition necessitates Indonesian companies to enhance their culture of innovation, which has seen a decline by two ranks according to the Global Innovation Index (GII) 2021.This study aims to provide recommendations for planning an innovation management system based on ISO 56002:2019 integrated with Lean Six Sigma to foster innovation culture in Indonesian precast concrete companies. Utilizing Likert scale questionnaires and Structural Equation Model (SEM) analysis, the research engages precast concrete companies in Indonesia and validates test results through expert input.Research findings reveal three elements in the planning of an innovation management system based on ISO 56002:2019, integrated with the eight elements of Lean Six Sigma, that are correlated with innovation culture. Thus, the recommended innovation management system planning is expected to enhance the innovation culture in Indonesian precast concrete companies, aiding them in global competitiveness and strengthening their position in the precast concrete industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Yan Kristoper
"Sejumlah sistem manajemen inovasi sudah dilakukan di banyak negara. Namun tidak demikian untuk negara Indonesia. Diliput dari data yang dikeluarkan oleh WIPO tahun 2022, Indonesia berada di urutan 75 secara global dari 132 negara yang masuk GII. Perusahaan beton pracetak merupakan perusahaan manufaktur yang paling banyak melakukan inovasi. Namun seiring meningkatnya persaingan perusahaan beton pracetak di Indonesia, perusahaan – perusahaan beton pracetak asing mulai bersaing dengan perusahaan lokal. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan budaya inovasi terlebih dahulu yaitu dengan mengimplementasikan Inovasi Manajemen sistem berbasis ISO 56002 tahun 2019 ke dalam perusahaan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa ISO 56002 memiliki banyak kekurangan sehingga disarankan untuk menambahkan alat bantu pelaksanaan sistem manajemen inovasi dalam ISO 56002;2019. Salah satu alat pembantu pelaksanaan manajemen sistem inovasi tersebut adalah Lean Six Sigma. Lean Six Sigma merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waste dalam waktu maupun biaya. Beberapa penelitian menghubungkan Lean Six Sigma bahwa dalam inovasi, namun belum ada yang menyambungkan lean six sigma ke dalam manajemen sistem inovasi. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengkaji pelaksanaan manajemen sistem inovasi di perusahaan beton pracetak yang berlandaskan pada aturan ISO 56002 tahun 2019 dan di integrasikan dengan Lean Six Sigma. Metode pengambilan data dalam pembuatan penelitian ini yaitu melalui metode kuesioner dan wawancara. Untuk metode analisa datanya menggunakan SPSS dan SEMPLS. Hasil akhir dari penelitian ini terdapat total 24 indikator pelaksanaan manajemen sistem inovasi terintegrasi lean six sigma. Lean six sigma berpengaruh signifikan terhadap konteks pelaksanaan manajemen sistem inovasi (sumber daya, manajemen organisasi dan proses berinovasi) berbasis ISO 56002 ; 2019, sedangkan pengaruh lean six sigma terhadap budaya inovasi berpengaruh signifikan medium. Indikator yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan sistem manajemen inovasi yaitu penerapan nilai target, penggunaan alat dan metode lean, teknologi tepat guna, proses seleksi supplier terintegrasi, manajemen komitmen hairan dan pengimplementasian BIM. Selain itu, terdapat 4 indikator paling mempengaruhi budaya inovasi yaitu, sumber daya manusia, komunikasi dan kesadaran, konfigurasi proses inovasi dan pengimplementasian target value delivery.

A number of innovation management systems have been implemented in many countries, but not in Indonesia. According to data released by WIPO in 2022, Indonesia ranks 75th globally out of 132 countries in the GII. Precast concrete companies are the manufacturing companies that innovate the most. However, as competition among precast concrete companies in Indonesia increases, foreign precast concrete companies are starting to compete with local companies. One way to increase competitiveness is to first improve the innovation culture by implementing the ISO 56002:2019-based Innovation Management System in the company. Many studies have shown that implementing an innovation management system is effective in improving the innovation culture. However, each study states that ISO 56002 has many shortcomings, so it is recommended to add tools to implement the innovation management system in ISO 56002:2019. One of the tools to implement the innovation management system is Lean Six Sigma. Lean Six Sigma is a tool used to reduce waste in time and cost. Some studies have linked Lean Six Sigma to innovation, but none have connected it to innovation management systems. The main objective of this study is to examine the implementation of the innovation management system in precast concrete companies based on the ISO 56002:2019 rules and integrated with Lean Six Sigma. The data collection method for this study is through questionnaires and interviews. The data analysis method used is SPSS and SEM-PLS. The final result of this study is the magnitude of the influence of Lean Six Sigma in implementing the ISO 56002:2019-based innovation management system in precast concrete companies. The final result of this research is that there are a total of 24 indicators of the implementation of an innovation management system integrated with Lean Six Sigma. Lean Six Sigma has a significant influence on resources, organizational management and the innovation process, in line with the implementation of an ISO 56002:2019 based innovation management system, while the influence of Lean Six Sigma on innovation culture has a medium significant impact. The indicators that have the most influence on the implementation of the innovation management system are the application of target values, the use of tools and Lean methods, appropriate technology, integrated supplier selection processes, hairan commitment management, and the implementation of BIM. In addition, there are four indicators that have the most influence on innovation culture, namely human resources, communication and awareness, innovation process configuration, and target value delivery implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>