Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wa Ode Dewi Astati Pameri
"ABSTRAK
Nama : Wa Ode Dewi Astati PameriProgram Studi : Magister Kedokteran KerjaJudul : Pengaruh Aktivitas Fisik Berlebih Active Dan Faktor-Faktor Lainnya Terhadap Timbulnya Penyakit Osteoarthritis Genu Pada Prajurit Militer Laki-Laki Di Jakarta LATAR BELAKANG : Saat ini, penyakit arthritis menjadi penyebab teratas dari kecacatan di antara prajurit veteran di Amerika Serikat dan menjadi alasan utama prajurit dinonaktifkan. Radang sendi terjadi karena berbagai hal. Salah satunya disebabkan oleh aktivitas yang sering dilakukan. Berbagai aktivitas tersebut menyebabkan sendi mengalami penekanan secara terus menerus yang pada akhirnya berakibat pada kerusakan dan peradangan. Aktivitas fisik juga dapat berupa kebiasaan bekerja dengan beban berat, di mana kebiasaan bekerja dengan beban berat dapat menyebabkan pergesekan dari sendi lutut. Salah satu profesi yang banyak membutuhkan aktivitas fisik salah satunya adalah prajurit militer, di mana dari penelitian terdahulu didapatkan probabilitas terjadinya penyakit osteoarthritis pada prajurit militer mengalami peningkatan.TUJUAN: Diketahuinya pengaruh aktivitas fisik berlebih active serta faktor-faktor lainnya terhadap timbulnya penyakit osteoarthritis genu pada prajurit militer laki-laki di Jakarta.METODE: Untuk menentukan jumlah kasus osteoarthritis genu, dilakukan klasifikasi berdasarkan aktivitas fisik, olahraga, usia, genetik, lama bekerja, IMT, asupan makanan, beban berat, dengan menggunakan study case control. Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh yang paling signifikan, faktor risiko, dan interval kepercayaan 95 IK 95 untuk osteoarthritis genu.HASIL: Sebanyak 51 kasus osteoarthritis genu didapatkan dari hasil kuesioner dan pemeriksaan VAS dengan jumlah populasi terjangkau n=162 . Ditentukan jumlah kasus 50 prajurit militer dan jumlah kontrol sebanyak 50 prajurit militer dengan matching 1:1 berdasarkan usia. 5 responden VAS grade 4-5; 25 responden grade 5-6; 17 responden grade 6-7; 2 responden grade 7-8; 2 responden grade 8-9. Aktivitas fisik berlebih active memiliki memiliki pengaruh terhadap kejadian osteoarthritis genu p = 0,023; OR = 15,55; 95 IK = 1,46 ndash;165,79 . Faktor bekerja dengan beban berat juga memiliki pengaruh p = 0,001; OR = 15,97; 95 IK = 3,31 ndash;77,02 . Faktor riwayat keluarga dengan keluhan nyeri sendi juga memiliki pengaruh p = 0,003; OR = 33,99; 95 IK = 3,43 ndash;337,29 . Faktor asupan makanan tinggi kalsium dan vitamin D yang tidak rutin juga memiliki pengaruh p = 0,025; OR = 3,77; 95 IK = 1.18 ndash;12,01 . Terakhir IMT ge; 26,85 juga memiliki pengaruh p = 0,018; OR = 4,14 ; 95 IK = 0,02 ndash;4,14 .KESIMPULAN: Pekerjaan sebagai prajurit militer dengan aktivitas fisik yang cukup tinggi, riwayat keluarga nyeri lutut, asupan makanan tinggi kalsium dan vit.D yang tidak rutin serta kebiasaan bekerja dengan beban berat terbukti memiliki pengaruh terhadap terjadinya osteoarthritis genu.

ABSTRACT
Name Wa Ode Dewi Astati PameriStudy Program Master of Occupational Medicine Title The Effect Of Excessive Physical Activity Active And Other Factors Against On The Occurence Of Osteoarthritis Genu Disease In Male Military Soldiers In Jakarta BACKGROUND The arthritis presently is the highest cause of disability among retired military soldiers in the United States and is the main reason of the disabled soldiers. Arthritis occurs for many reasons. One of them is caused by activities that are often done. These various activities cause the joints to undergo continuous suppression which ultimately results in damage and inflammation. Physical activity can also be a habit of working with heavy loads, where heavy work habits can cause friction from the knee joint. One of the many professions require physical activity, one of them is a military soldier, where from previous studies, the probability of osteoarthritis disease in military soldiers has increased. OBJECTIVE Knowing the effect of excessive physical activity active and other factors on the occurence of osteoarthritis genu disease in male military soldiers in Jakarta.METHODS To determine the number of cases of osteoarthritis genu incidence. The classification based on physical activity, exercise, age, genetics, duration of work, BMI, food intake, heavy load and using a study control case were carried out. Multivariate analysis was used to determine the most significant influence, odds ratio, and 95 confidence intervals 95 CI for osteoarthritis genu. RESULTS A total of 51 cases of osteoarthritis incidence were obtained from questionnaires and VAS examination with an affordable population n 162 . The number of cases of 50 military soldiers and the number of controls 50 military soldiers with the equivalent of 1 1 based on age. 5 respondents VAS grade 4 5 25 respondents grade 5 6 17 respondents grade 6 7 2 respondents grade 7 8 2 respondents grade 8 9. Physical activity active has a osteoarthritis genu risk of 15,55 times p 0.023 OR 15,55 95 CI 1.46 165,79 . The habits of working with heavy loads also have an effect p 0.001 OR 15,97 95 CI 3,3 ndash 77,02 . Family history factor with joint pain complaints also have an effect on the occurrence of osteoarthritis genu p 0,003 OR 33,99 95 CI 3,4 ndash 337,29 . Food intake factors of calcium and vitamin D are not routine also have an effect p 0.025 OR 3,77 95 CI 1.18 ndash 12,01 . BMI ge 26,85 also have an effect on the occurence of osteoarthritis genu p 0,018 OR 4,14 95 CI 0.02 ndash 4,14 CONCLUSION Occupations as military soldiers with high physical activity, family history of knee pain, high intake of calcium and non routine vitamin D, heavy work habits, and BMI ge 26,85 have an influence and a probability of the risk of osteoarthritis genu. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2021
616.722 3 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ashar Nuzulul Putra
"ABSTRAK
Disabilitas merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan impairment, keterbatasan fungsi fisik, keterbatasan partisipasi sosial. Disabilitas ADL atau ketidakmampuan melakukan aktifitas daily living kegiatan sehari-hari/dasar dikarenakan proses penuaan atau dampak dari penyakit kronis yang membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas. Hal ini berpengaruh langsung pada tingkat ekonomi dan kemiskinan yang dialami para penderita disabilitas. Studi ini ditujukan untuk melihat hubungan antara artritis dan disabilitas ADL pada mereka yang berusia > 40 tahun di Indonesia.Metode : studi cross-sectional dilakukan pada bulan mei 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia family life survey V tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8.185 responden. Dalam mengumpulkan data mengenai Artritis dan Disabilitas ADL, semua responden diukur menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh penyelenggara Indonesia Family Life Survey V tahun 2014.Hasil : analisis cox regression menunjukan bahwa usia, obesitas, status pekerjaan merupakan efek modifikasi pada hubungan antara artritis dan keterbatasan pakaian, mandi, bangun tidur, makan tanpa bantuan, namun tidak ada interaksi pada hubungan antara arthritis dan dan toileting. Artritis dan ketidakmampuan menahan BAB/BAK menunjukan tidak adanya hubungan karna nilai PR yang didapatkan sebesar 1,01.Kesimpulan : Artritis berhubungan dengan hampir semua kegiatan yang ada pada penilaian Activity Daily Living, namun efek artritis terdapat perbedaan pada beberapa kegiatan pada Activity Daily Living tergantung pada usia, obesitas, dan status pekerjaan.Kata Kunci : Artritis, Disabilitas ADLLatarbelakang : Disabilitas merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan impairment, keterbatasan fungsi fisik, keterbatasan partisipasi sosial. Disabilitas ADL atau ketidakmampuan melakukan aktifitas daily living kegiatan sehari-hari/dasar dikarenakan proses penuaan atau dampak dari penyakit kronis yang membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas. Hal ini berpengaruh langsung pada tingkat ekonomi dan kemiskinan yang dialami para penderita disabilitas. Studi ini ditujukan untuk melihat hubungan antara artritis dan disabilitas ADL pada mereka yang berusia > 40 tahun di Indonesia.Metode : studi cross-sectional dilakukan pada bulan mei 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia family life survey V tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8.185 responden. Dalam mengumpulkan data mengenai Artritis dan Disabilitas ADL, semua responden diukur menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh penyelenggara Indonesia Family Life Survey V tahun 2014.Hasil : analisis cox regression menunjukan bahwa usia, obesitas, status pekerjaan merupakan efek modifikasi pada hubungan antara artritis dan keterbatasan pakaian, mandi, bangun tidur, makan tanpa bantuan, namun tidak ada interaksi pada hubungan antara arthritis dan dan toileting. Artritis dan ketidakmampuan menahan BAB/BAK menunjukan tidak adanya hubungan karna nilai PR yang didapatkan sebesar 1,01.Kesimpulan : Artritis berhubungan dengan hampir semua kegiatan yang ada pada penilaian Activity Daily Living, namun efek artritis terdapat perbedaan pada beberapa kegiatan pada Activity Daily Living tergantung pada usia, obesitas, dan status pekerjaan.

ABSTRACT
Background Disability is an umbrella term for impairment, activities limitation, and participation restriction. Ageing and chronical diseases are risk factors that causes activities limitation in activities daily living or can causes ADL disability. Activities limitation in activities daily living have a negative impact on poverty and economic levels for people who experienced ADL disability. This study aimed to determine the relationship between arthritis and ADL disability in people who 40 years old in Indonesia.Methods A Cross sectional study perfomed in may 2017. The research using secondary data from Indonesia Family Life Survey 2014 5th edition . Samples in this study were 8,185 respondents. In collecting data on ADL disability and Arthritis, all respondents were measured using a questionnaire that had been prepared by the organizer of Indonesia Family Life Survey 2014 5th edition .Results Cox regression analysis of arthritis showed an age, obesity, occupational status were an effect modifier on the relationship between artritis and limitation for dress, bathe, get out of bed, eat without help, but have no effect modifier between arthritis and and toileting. Arthritis and control urination and defecation showed no relationship with PR 1,01.Conclusion Arthritis have a relationship with most activities in the Activity Daily Living assessment, but the effect of arthritis is that some activities in Activity Daily Living depend on age, obesity, and occupational status."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Tri Utami
"Ketoprofen merupakan obat non selektif siklooksigenase-2 untuk terapi rheumatoid arthritis dan osteoarthtritis. Pemberian ketoprofen secara peroral dapat mengalami first pass metabolism, sedangkan dalam bentuk sediaan topikal tingkat penetrasi ke dalam kulit masih rendah. Ketoptofen juga memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ketoprofen dalam bentuk mikroemulsi transdermal yang stabil dan memiliki tingkat penetrasi yang baik. Lemon essential oil digunakan sebagai fase minyak sekaligus penetration enhancer, mikroemulsi dibuat dengan metode titrasi fase. Mikroemulsi yang jernih dan stabil yaitu pada konsentrasi smix 60% dengan perbandingan 1:1. Konsentrasi lemon essential oil adalah FA (3%), FB (5%), dan FC (10%). Evaluasi dilakukan dengan mengukur ukuran globul, tegangan permukaan, bobot jenis, pH, viskositas, uji sentrifugasi, uji stabilitas fisik, cycling test dan penetapan kadar ketoprofen. Uji penetrasi dilakukan dengan menggunakan sel difusi Franz selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan ketiga formula stabil secara fisik selama penyimpanan 12 minggu dan hasil uji penetrasi pada jam ke-8, jumlah kumulatif Formula A sebesar 821,6031 ± 112,4390 μg/cm2, Formula B 1591,1888 ± 275,3595 μg/cm2, dan Formula C sebesar 3515,9289 ± 385,7081 μg/cm2. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lemon essential oil yang digunakan dalam formula mikroemulsi maka semakin tinggi tingkat penetrasinya.

Ketoprofen is a non-selective cyclooxygenase-2 that is used to treat rheumatoid arthritis and osteoarthritis. Oral administration of ketoprofen has disadvantages on first-pass metabolism. Also, the penetration rate into the skin is relatively low if it is given in topical dosage forms. Ketoprofen is a drug which has low solubility in water, therefore this study aimed to formulate ketoprofen in the form of a transdermal microemulsion that is stable and has a good penetration rate. Lemon essential oil is used as an oil phase as well as a penetration enhancer, microemulsions are made using the phase titration method. The microemulsion was clear and stable at 60% smix concentration with a ratio of 1:1. The concentration of lemon essential oil is FA (3%), FB (5%), and FC (10%). Microemulsion evaluation was carried out by measuring globule size, surface tension, density, pH, viscosity, centrifugation test, physical test, cycling test, and determination of ketoprofen content. Ketoprofen penetration test was carried out using a Franz diffusion cell for 8 hours. The result of the triplicate test showed that the formula was physically stable for 12 weeks of storage and based on the results of the penetration study at the 8th hour, the cumulative amount of Formula A was 821.6031 ± 112.4390 μg/cm2, Formula B was 1591.1888 ± 275.3595 μg/cm2, and Formula C was 3515.9289 ± 385.7081 μg/cm2. This study showed that higher the concentration of lemon essential oil used in the microemulsion formula increases its penetration rate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rachma Helianthi
"Osteoartritis (OA) genu adalah penyakit kerusakan pada sendi yang menyebabkan gangguan mobilitas utama pada pasien lanjut usia. Laserpunktur mulai digunakan sebagai alternatif terapi non-bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi kombinasi laserpunktur aktif dan medikamentosa. Uji acak tersamar ganda dengan kontrol plasebo dilakukan pada 62 subjek dengan OA genu grade 2 dan 3 yang dialokasikan ke dalam kelompok laserpunktur aktif dan medikamentosa dibandingkan dengan kelompok laserpunktur plasebo dan medikamentosa. Visual Analogue Scale ( VAS ) dan indeks Lequesne digunakan untuk mengukur keluaran penelitian yang dinilai pada saat sebelum perlakuan, sesi ke-5, sesi ke-10 dan 2 minggu pasca perlakuan dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna rerata VAS sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan yang diukur pada sesi ke-5 ( p < 0,01 ), sesi ke-10 ( p < 0,01; IK 95% -38,97 sampai -23,93) dan 2 minggu pasca perlakuan ( p < 0,01 ; IK 95% -41,49 sampai -24,77 ) antara kedua kelompok. Terdapat perbedaan bermakna rerata indeks Lequesne sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan yang diukur pada sesi ke-5, sesi ke-10 dan 2 minggu pasca perlakuan antara kedua kelompok (p < 0,01). Kesimpulan penelitian ini laserpunktur dan medikamentosa efektif untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien geriatri dengan OA genu grade 2 dan 3.

Knee osteoarthritis ( OA ) is a disease that causes damage to the joint cartilage. It is the main musculoskeletal problem lead to mobility disorders in elderly patients . Laser acupuncture began to be used as an alternative of non - surgical therapy. The aim of this double-blinded randomized control trial is to compare the effectiveness of active laser acupuncture with placebo laser acupuncture. Sixty-two patients with knee osteoarthritis were assigned at random into two groups : active laser and medical treatment group or placebo laser and medical treatment group. Patients were assessed using a visual analogue scale ( VAS) and Lequesne index at baseline, the fifth treatment session, the last treatment session and 2 weeks post intervention.
VAS scores showed a significant improvement in the active laser and medical treatment group compared with placebo laser and medical treatment group at the fifth treatment session (median difference ? 22.50, p < 0.01), last treatment session ( mean difference -31.45, CI 95% -38.97 to -23.93, p < 0.01) and 2 weeks post intervention( mean difference -33.13, CI 95% -41.49 to -24.77, p < 0.01 ). Lequesne index showed a significant improvement in the active laser group and medical treatment compared with placebo laser and medical treatment group at the fifth treatment session ( median difference -6.25, p < 0.01), last treatment session ( median difference -8, p < 0.01) and two weeks post intervention (median difference -7.75, p < 0.01 ). The results show that active laser acupuncture and medical treatment is effective in reducing pain and improving quality of life."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuan Ben Olina
"Penurunan kemampuan fisik pada lansia disebabkan oleh penuaan sistem organ yang mempengaruhi kesehatan, khususnya sistem muskuloskeletal. Salah satu masalah utama adalah osteoartritis (OA), yang disebabkan oleh degenerasi tulang rawan. OA menjadi masalah kesehatan dengan angka kecacatan tinggi. Survei menunjukkan bahwa banyak lansia OA di Kelurahan Jatijajar mengalami nyeri dengan intensitas sedang hingga berat, mempengaruhi aktivitas fisik dan kesejahteraan mereka. Perawat komunitas berperan penting dalam manajemen diri lansia melalui pendidikan kesehatan dan intervensi berbasis teknologi, seperti aplikasi android LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas), untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mengelola OA. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk membuktikan penerapan intervensi inovasi LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas) dalam mengatasi hambatan mobilitas fisik pada lansia dengan osteoartritis di Kelurahan Jatijajar, Kota Depok. Studi ini mengukur peningkatan perilaku (pengetahuan dan keterampilan) serta skor KOOS pada lansia dengan osteoartritis setelah pelaksanaan intervensi keperawatan LABIL. Sebanyak 45 lansia menjadi responden dalam program ini, yang terdiri dari delapan sesi latihan kekuatan dan keseimbangan khusus untuk lansia dengan osteoartritis. Hasil analisis menunjukkan p-value yang sangat signifikan (0.000), mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test pada semua variabel setelah intervensi. Kesimpulannya, intervensi LABIL memberikan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek yang diukur, termasuk tanda dan gejala, nyeri, kemampuan aktivitas sehari-hari, aktivitas olahraga dan rekreasi, serta kualitas hidup lansia di Kelurahan Jatijajar. Perawat berharap intervensi latihan aktivitas fisik ini dapat di integrasikan ke kegiatan Posyandu siklus hidup pada masing-masing RW.

The decline in physical abilities in older people is caused by the aging of organ systems that affect health, especially the musculoskeletal system. One of the main problems is osteoarthritis (OA), which is caused by cartilage degeneration. OA is widespread in Indonesia and leads to a high rate of disability. Surveys show that many elderly people with OA in Jatijajar village suffer from moderate to severe pain, which affects their physical activity and well-being. Community nurses play an important role in self-management of older people through health education and technology-based interventions such as the android application LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) to improve older people's knowledge and skills in managing OA. The aim of this case study is to evaluate the implementation of the innovation intervention LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) in overcoming barriers to physical mobility among older people with osteoarthritis in Jatijajar Village, Depok City. This study measured improvements in behavior (knowledge and skills) and KOOS scores in older people with osteoarthritis following the implementation of the LABIL care intervention. A total of 45 older people participated in this program, which consisted of eight strength and balance training sessions specifically for older people with osteoarthritis. The results of the analysis show a highly significant p-value (0.000), indicating a significant difference between the pre- and post-intervention results for all variables. In conclusion, the LABIL intervention had a significant positive impact on several aspects measured, including signs and symptoms, pain, ability to perform daily activities, sports and recreation activities, and quality of life of the elderly in Jatijajar village."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Notario Haryanto Putro
"ABSTRAK
Osteoarthritis (OA) adalah kelainan sendi lutut degeneratif tersering. Artroplasti distraksi adalah sebuah alternatif tata laksana OA. Penelitian dilakukan pada 32 lutut kambing diinduksi secara mekanis menjadi OA dengan menisektomi lateral. Dalam penelitian 6 kambing mati. Arthroplasti distraksi dilaksanakan pada 10 lutut selama 4 minggu, dan 10 lutut kontralateral dibiarkan, kemudian diperiksa anatomi dan histopatologinya. Terdapat perburukan anatomis dan histopatologis pada lutut yang diberikan perlakuan. Perbandingan anatomis menggunakan staging ICRS berbeda bermakna (p <0,002) dan histopatologis menggunakan scoring OARSI berbeda bermakna (p<0,002). Arthroplasti distraksi masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada hewan coba sebelum dapat diterapkan ke uji klinis kepada manusia.

ABSTRACT
Osteoarthritis (OA) is the most common knee degenerative disease. Distraction arthroplasty is a an alternatif for OA management. On this study 32 goat stiffle joints were mechanically induced to OA by lateral meniscectomy. During research 6 goats were deceased. Distraction arthroplasty was performed on 10 joints for 4 weeks, contralateral knees left untreated. Cartilage were anatomically and histopathologically examined. There was worsening on treated joints. The anatomical difference assessed using ICRS stage was significant (p<0,002) and the histopathological difference assessed using OARSI scoring was significant (p<0,002). Therefore distraction arthroplasty requires more animal research before human studies."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Wati Astri Arifin
"Latar Belakang: Osteoartritis (OA) lutut seringkali menyebabkan disabilitas akibat nyeri dan penurunan kemampuan fungsional berjalan. Low Level Laser Therapy (LLLT) dan High Intensity Laser Therapy (HILT) telah terbukti mampu menurunkan nyeri dan kemampuan fungsional pada OA lutut, namun hingga saat ini belum ada penelitian di Indonesia yang membandingkan kedua modalitas tersebut.
Tujuan: Mengetahui perbedaan efek LLLT dan HILT terhadap derajat nyeri dan kemampuan fungsional pasien OA lutut.
Metode: Studi ini merupakan uji klinis acak terkontrol tersamar ganda yang melibatkan 61 subjek yang diacak ke dalam kelompok LLLT (n=31) dan HILT (n=30). Subjek adalah pasien OA lutut di Poliklinik Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan VAS ≥ 4 dan mampu berjalan 15 meter. Terapi laser diberikan 3 kali seminggu selama 2 minggu. Derajat nyeri dinilai dengan VAS dan kemampuan fungsional dinilai dengan uji jalan 15 meter.
Hasil: Setelah 6 kali terapi, didapatkan penurunan VAS kelompok LLLT dan HILT sebesar 3 (2 – 4) dan 3 (2 – 5) serta peningkatan kecepatan berjalan sebesar 0,23
(0,02 – 1,24) meter/detik dan 0,22 (0,08 – 0,7) meter/detik) yang bermakna secara statistik (p<0,001) maupun secara klinis. Pada perbandingan antar kelompok didapatkan kelompok HILT mengalami penurunan VAS yang lebih cepat dan lebih besar dibanding kelompok LLLT (p<0.001), namun tidak didapatkan perbedaan perubahan kecepatan berjalan yang bermakna antara kedua kelompok (p=0,655).
Simpulan: Pemberian HILT pada pasien OA lutut mampu menurunkan derajat nyeri dengan lebih cepat dan lebih besar dibandingkan dengan pemberian LLLT.

Background: Osteoarthritis (OA) of the knee causes disability due to pain and decreased functional ability to walk. The degree of pain will affect the functional ability to walk. Low Level Laser Therapy (LLLT) has been shown to reduce pain in knee OA, while High Intensity Laser Therapy (HILT) is able to reach deeper joint areas.
Aim: To compare the differences of LLLT and HILT on pain and functional capacity knee OA.
Methods: This is a double-blind randomized controlled trial with 61 subjects randomized into LLLT (n=31) and HILT (n=30) groups . Subject was knee OA patient with VAS ≥ 4 in Muskuloskeletal Polyclinic of Medical Rehabilitation RSUPN Cipto Mangunkusumo. Laser therapy was given 3 times per week for 2 weeks. Pain measured with VAS and functional capacity evaluated with 50-feet walk test.
Result: After 6 therapy sessions, both LLLT and HILT group showed reduced VAS score [LLLT = 3 (2 – 4), HILT = 3 (2 – 5)] and increased walking speed (LLLT =
0.23 (0.02 – 1.24) m/s, HILT = 0.22 (0.08 – 0.7) m/s) which was statistically (p<0.001) and clinically significant. HILT group had faster and greater VAS reduction compared to LLLT group (p<0.001), but there was no significant difference in walking speed between the two groups (p=0.655).
Conclusion: HILT and LLLT combined with exercise were effective in reducing pain and increasing functional capacity in knee OA patient after 6 sessions of treatment. Pain improvement was faster and greater in HILT group than LLLT group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heka Priyamurti
"ABSTRAK
Penelitian osteoarthritis (OA) memerlukan model hewan karena progresifitas penyakit yang lambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode induksi injeksi papain 5% intraartikular dengan menisektomi pada lutut kambing kacang sebagai model OA. Sembilan kambing menjadi subjek, satu ekor sebagai kontrol, grup papain dan menisektomi masing-masing empat ekor. Evaluasi dengan penilaian radiologis, makroskopis dan histologis. Penilaian makroskopis menunjukkan hasil tidak bermakna secara statistik tetapi penilaian menisektomi menunjukkan kerusakan pada kartilago dengan derajat yang lebih tinggi baik makroskopis maupun histologis.

ABSTRACT
Researches on osteoarthritis need animal model because slow progression of the disease. The aim of this study is to compare induction methods of papain 5% intraarticular injection and meniscectomy in Javanesse goat’s stiffle joints as animal model. Nine goats were involved in this study, one goat as control, four goats in papain and meniscectomy group each. Evaluation using radiologic, macroscopic and histologic scoring. Macroscopic scoring showed unsignificant finding statistically, but meniscectomy showed higher score of cartilage damage clinically and statistically."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Gunawan
"Tujuan : Mencari asosiasi gambaran abnormalitas jaringan dari magnetic resonance imaging (MRI) pada berbagai status fungsional Minis yang berbeda.
Bahan dan cara: Status fungsional klinis dinilai dengan Lequesne Indeks dan foto polos dinilai berdasarkan Kellgren-Lawrence pada 40 pasien. Gambaran pada MRI pada lesi di meniskus, lesi kartilago, efusi sendi dan kelainan pada ligamentum.
Hasil: Satu pasien dengan skor KL I, 8 pasien dengan skor KL 2, 15 pasien dengan skor KL 3 dan 16 pasien dengan skor KL 4. Efusi sendi ditemukan pada 38140 (95%), Minis berdasarkan Lequesne Indeks grade ringan-sedang terdapat ruptur meniskus grade 2 (3), grade3-4(3), grade berat grade 0-1(1), grade 2(3) dan grade 3-4(16) pada grade amat berat dan amat sangat berat grade 3-4(14). Sedangkan lesi kartilago yang ditemukan pada grade ringansedang yaitu grade 0-1 (3), grade 3 (3) sedangkan Minis berat grade 0-1 (3), grade 2 (3) dan grade 3(14). Pada grade sangat berat dan arnat sangat berat ditemukan grade 0-1 (7), grade 2 (5) dan grade 3 (28).
Kesimpulan: Lesi pada meniskus, lesi kartilago dan efusi sendi sering ditemukan pada pemeriksaan MRI pada pasien osteoarthritis lutut. Efusi sendi ditemukan pada sebagian besar pasien osteoarthritis lutut pada gambaran MRI lutut tetapi tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan tingkatan status fungsional Minis yang terjadi. Lesi kartilago pada gambaran MRI mempunyai asosiasi dengan status fungsional klinis, sedangkan pada ruptur meniskus tampak ada kecenderungan makin berat Minis yang terjadi makin hebat ruptur meniskus yang terjadi pada lutut.

Objective: To correlate varying degrees function in patients with derent stage of osteoarthritis with the degree of abnormality assessed on magnetic resonance imaging.
Materials and methods: Varying degrees of osteoarthritis of the knee were assessed by using Lequesne index and radiographs in 40 patients assessed by Kellgren-Lawrence (KL) score. MR image were analyzed for meniscal lesions, cartilage lesions, knees effusions and ligamentous.
Result: One knee with a KL score of 1, 8 knees with a KL score of 2, 15 knees with a KL score of 3 and 16 knees with a KL score of . Knee effuions was fended 38/40(95%). Clinical finding with Lequesne index at mild-moderate state, meniscal rupture grade 2 (3), grade3-4 (3), grade severe state meniscal rupture grade 0-1 (1), grade 2 (3) dan grade 3-4 (16) and at extreme state meniscal rupture grade 3-4(14). Cartilago lesions at mild-moderate state, cartilago lesions grade 0-1 (3), grade 3 (3) and at severe state cartilago lesions grade 0-1 (3), grade 2 (3) dan grade 3(14). At extreme state, kartilago lesions grade 0-1 (7), grade 2 (5) dan grade 3 (28).
Conclusion: Meniscal lesions, cartilago lesions, and knee effusions were frequently demonstrated on magnetic resonance imaging in patients with knee osteoarthritis. Knee effusions wasfnded in most of the patients with knee osteoarthritis that have undergone knee MRI but there are no significant correlations with different clinical stage osteoarthritis. Cartilago lesion showed significant correlations with different clinical stage of osteoarthritis. Meniscal rupture showed tendentiously correlations with different clinical stage of knee osteoarthrosis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>