Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lase, Richard Benediktus
"Keberadaan sebuah perusahaan keluarga dalam lanskap bisnis Indonesia dapat dikatakan sudah biasa. Banyak sekali perusahaan di Indonesia yang berasal dari perusahaan keluarga yang diwariskan melalui kultur dan tradisi yang unik dan kini telab bertranformasi menjadi perusahaan publik yang sahamnya dipegang oleh berbagai level masyarakat. Tapi tidak sedikit juga jumlah perusahaan keluarga yang mengalami kegagalan bisnis setelah dipegang oleh generasi penerus, entah disebabkan oleh permasalahan alami kompetisi ataupun kegagalan manajemen penerus dalam mengelola perusahaan.
PT Datascrip merupakan perusahaan keluarga yang sampai dengan tulisan ini dibuat, kepemimpinan perusahaan sudah masuk ke dalam generasi kedua. Permasalahan yangdihadapi oleh perusahaan semakin kompleks secara alami akibat pertumbuhan skala perusahaan dan semakin tingginya tingkat kompetisi yang teijadi di dalam industri yang digeluti. Pertumbuhan skala perusahaan ini dapat dilihat dari pertambahan jenis dan kategori produk yang dipasarkan. Dari sebuah perusahaan sederhana yang hanya menjual alat tulis menulis bertransformasi menjadi sebuah perusahaan yang juga menyediakan produk dan jasa yang berbasiskan teknologi digital . seperti computer peripheral, digital imaging, visual presentation dan juga berbagai perangkat lunak untuk kegiatan bisnis.
Mencermati tantangan yang dihadapi tersebut, PT Datascrip harus dapat memformulasikan strategi dan implementasinya untuk dapat membawa perusahaan menuju visi dan misi yang ditetapkan. Sebagai perusahaan keluarga yang masih berstatus non-publik, PT Datascrip tidak lepas dari figur sentral sang pendiri yang sudah menj adikan perusahaan sampai dengan kondisi yang sekarang. Berbagai pedoman dan aturan manajemen telah dikeluarkan oleh sang pendiri untuk menjaga perusahaan tetap berada pada jalur yang diinginkan. Aturan dan pedoman ini datang dari intemalisasi dan pengalaman sang pendiri dalam menjalankan perusahaan sekian lama. Akan tetapi akibat dari perubahan pasar yang begitu cepat serta tingkat kompetisi yang semakin tinggi, aturan dan pedoman tersebut tidak dapat dirasakan cukup lagi untuk membawa perusahaan ini lebih cepat melaju dalam tantangan kompetisi yang semakin berat.
Pembentukan unit bisnis strategis merupakan cara dari PT. Datascrip dalam mengakomodasi proses segmentasi bisnis yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan. Unit bisnis strategis merupakan sebuah unit mandiri yang dibedakan umumnya berdasarkan jenis atau karakteristik pasar dan produk. Setiap unit bisnis strategis dalam PT. Datascrip beroperasi dengan motif penciptaan keuntungan atau profit sehingga sering disebut profit center. Salah satu unit bisnis strategis yang ada di dalam PT. Datascrip adalah unit bisnis strategis yang bergerak dalam pemasaran produk-produk fumitur dan sistim pengarsipan kantor. Qnit bisnis strategis ini memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan unit bisnis strategis lain baik dalam hal strategi pemasaran maupun objektif yang akan dicapai. Oleh karenanya seiring dengan perjalanan waktu banyak sekali terjadi konflik kepentingan ataupun ketidaksamaan persepsi yang terjadi diantara unit bisnis strategis yang kemudian berdampak pada macet atau lambatnya implementasi dari sebuah program pemasaran yang melibatkan beberapa unit bisnis strategis. Hal tersebut juga secara tidak langsung diakibatkan ketiadaan kerangka strategi yang mampu menyatukan seluruh unit bisnis strategis dan departemen pendukung agar dapat bergerak secara sinergis menuju visi dan misi perusahaan.
Oleh karenanya untuk menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan adanya pedoman dan kerangka kerja strategi universal yang mampu untuk mengartikulasikan strategi ke seluruh level perusahaan, bersifat adaptif dan tidak tergantung pada satu figur saja. Dengan kerangka strategi tersebut dapat diturunkan kerangka aksi yang tidak lagi berwawasan sempit atau per unit bisnis strategis saja. Untuk mencapai hal tersebut ditawarkan penggunaan kerangka kerja Balance Scorecard yang kini sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan. Harapannya dengan implementasi Balance Scorecard, PT. Datascrip akan dapat semakin mampu mengembangkan daya samgnya di masa depan serta mencapai visi dan misinya secara berkesinambungan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Primawan Pardikan
"Unit Bisnis Strategis (UBS) KC adalah sebuah unit bisnis baru yang dibentuk dengan misi untuk memasarkan produk Kc dan PT XYZ di wilayah pasar Indonesia. Produk yang dipasarkan terdiri dari 2 (dua) kategori utama, yaitu produk untuk penggunaan domestik (products for private users) dan produk untuk pemakaian di industri/Komersial (commercial equipment products). Sebagai sebuah organisasi bisnis dengan sasaran meningkatkan kekayaan shareholder (PT XYZ), URS Kc perlu untuk mendisain strategi manajemen sebagai panduan dan ukuran dalam kegiatan operasinya.
Rencana strategis UBS Kc ini diusulkan dibangun dengan menggunakan kerangka konseptual Balanced Scorecards yang melihat strategi dalam 4 perspektif; Perspeictif Finansial, Perspektif Konsumen, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan.
Dalam karya akhir ini, masing-masing perspektif dibangun berdasarkan Misi dan Visi. Dijabarkan berdasarkan kapabilitas UBS dengan ukuran-ukuran strategis yang diusulkan. Ukuran strategis tersebut menyangkut penilaian dan pelaksanaan strategi.
Diajukan 2 (dua) tema strategis dalam perspektif frnansial yang terdiri dan Pertumbuhan Usaha & Pangsa Pasar, dan Profitabilitas. Ukuran strategis yang digunakan adalah Pertumbu ha n Penjualan (%), ROCE (Return on Capital Employed), Cash Flow, dan Net Margin. Tema strategis perspektif pelanggan terdiri dari kepuasan pelanggan profitabilitas pelanggan penyalur, dan kepuasan supplier. Ukuran strategis yang digunakan adalah Pertumbuhan Pasar (%), Total Gross Profit (split), dan Profit Margin supplier.
Tema strategis proses bisnis internal adalah Kua litas Operasi dengan ukuran strategis Quality Index/Quality Cost, Distribution Cost per Product, Inventory Level, dan Product Availability Index. Sementara pada perspektif pembelaj aran dan pertumbuhan terdiri dan 2 perspektif, yaitu Pemberdayaan Organ isasi dan Kapabilitas & Kompetensi Pekerf a. Ukuran strategis yang digunakan adalah Climate Survey Index dan Strategic Competencies Availabilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Tumpak Fitron. author
"Memasuki tahun 2014 PT XYZ dihadapkan dengan lingkungan bisnis yang berubah dengan tantangan yang lebih besar. Lebih banyak pemain sudah datang ke industri sebagai pesaing sehingga model bisnis lama tidak sesuai lagi dengan kebutuhan bisnis saat ini. Perusahaan harus mengubah model bisnisnya. Kerangka model bisnis Empat-Kotak Johnson digunakan dalam tesis ini. Kerangka ini memberikan peta jalan untuk kemungkinan-kemungkinan baru untuk inovasi kepada perusahaan. Metode ini berisi empat elemen, yaitu proposisi nilai pelanggan, rumus keuntungan, sumber daya kunci & proses kunci. Berdasarkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen yang sudah dilakukan di setiap departemen, hasil dari model bisnis baru secara keseluruhan menolong perusahaan untuk bertahan di industri ini.

Entering 2014 PT XYZ is faced with a changing business environment with greater challenges. More players already come to industry as competitors so the old business model is not longer suitable with current business needs. The company should change its business model. Johnson Four-box business model framework is used in this thesis . This framework gives a road map to new possibilities for innovation to the company. It contains four elements, they are customer value propositions, profit formula, key resources & key processes. Based on interview, observation, and document analysis that already done in every departement, the results of the new business model overall help company to sustain in this Industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengkie Hartono
"Karya Akhìr ini membahas mengenai strategi bisnis unit produk Stationery & Office Automation pada PT.Datascrip. Dalam pembahasan mengenai strategi bisnis unit maka perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi performance perusahaan dalam mencapai tujuannya. Adapun faktor-faktor ini terdiri dari faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Faktor Iingkungan internal merupakan kekuatan bersaing dari perusahaan berupa sumber daya berwujud dan sumber daya tidak berwujud yang berada dalam kendali perusahaan. Sedangkan faktor lingkungan eksternal merupakan daya tarik perusahaan dalam
menjalankan usahanya di pasar yang terdiri dari Iingkungan umum dan Iingkungan industri usaha. Lingkungan umum meliputi segmen demografi, ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, dan teknologi. Lingkungan Industri meliputi ancaman pendatang baru, tingkat persaingan diantara perusahaan, kekuatan tawar menawar pemasok,
kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk pengganti. Dari hasil analisa faktor- faktor yang mempengaruhi usaha terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan bahwa posisi perusahaan harus melakukan investasi selektif untuk pengembangan di masa depan. Investasi secara selektif untuk pengembangan yang dilakukan pada produk Stationery & Office Automation yaitu memilih penambahan/pengurangan sub produk secara tepat, mencari dan memperluas
pasar secara tepat, kegiatan strategi pemasaran dengan pengalokasian dana dan produk Stationery & Office Automation secara baik, dan waspada terhadap Iinkungan eksternal perusahaan dengan tetap mempertahankan kekuatan bersaing usaha. Selanjutnya dengan berpedoman pada strategi investasi selektif untuk pengembangan, penulis juga menganaIisa portofolio produk dalam bisnis unit untuk mengetahuì posisi masing-masing produk sehingga mengetahui pengalokasian dana
secara tepat dengan menggunakan analisa Boston Consulting Group Pada analisa BCG dilakukan pengukuran pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar relatif dari masing masing subproduk. Dari analisa BCG ditemukan bahwa produk Stabilo berada pada posisi Star produk Fotocopy paper Office Suppilies dan Business Machine berada pada posisi Question Mark dan produk pronto berada pada posisi Dog. Produk Stabilo merupakan salah satu sumber dana terbesar bagi cash flow bisnis unit yang mempunyai penjualan
terbesar (25 %) dan margin penjualan cukup besar (ke-2). Sumber dana ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pengembangan produk-produk yang berada pada posisi Question Mark dengan strategi bauran pemasaran yang tepat, disamping tetap mempetahankan posisinya sehingga tidak bergeser ke Question Mark. Sedangkan produk pronto merupakan produk yang perlu dihentikan pemasarannya pada waktu yang tepat. Saat ini dilakukan strategi pemasaran produk pronto untuk mendapatkan maksimal keuntungan dalam jangka pendek sebeluin dihentikan pemasarannya karena pertumbuhan
penjualannya tidak cukup baik (5%) dan margin cukup kecil (ke-4). Berdasarkan temuan analisa SWOT dan Generik serta analisa BCG dari produk
Stationery dan Office Automatioan maka selanjutnya penulis melakukan analisa produk
pasar yang merupakan strategi bauran pemasaran dan masing-masing produk. Dan analisa yang diakukan maka diperoleh adanya perbedaan strategi antara produk Stationery dan produk Office Automation Perbedaan strategi produk harga, distribusi dan promosi yang dilakukan membuat bisnis unit harus menetapkan strategi jangka panjang yang perlu dilakukan untuk pengembangan perusahaan dimasa depan. Adapun strategi jangka panjang yang dapat dilakukan dalam 5 tahun mendatang meliputi pemisahan bisnis unit Stationery & Office Automation atas 2 divisi. Pemisahan ini dilakukan supaya pelaksanaan pemasaran menjadi effektif dan effisien dengan konsentrasi yang lebth fokus path masing-masing produk. Beberapa hal yang perlu dilakukan pada produk Office Automation yaitu penambahan produk-produk, perluasan pasar dan pengembangan sumber daya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan adalah memasarkan produk-produk peralatan kantor, standar kualitas tertinggi pada pelayanan pelanggan dan memuaskan para pemegang saham. Pengembangan produk Office Automation dapat dilakukan dan banyak produk yang belum dipasarkan seperti : mesin fotocopy, PABX, smart card, dll. Sumber daya yang perlu dìkembangkan untuk memuaskan dan menjaga kepercayaan dari konsumen dengan membuat tehnical support dan program perawatan berkala untuk produk mesin kantor tertentu. Disanipìng itu perusahaan juga perlu memperkuat jaringan distribusinya melalui kantor perwakilan cabang dan para dealer dari produk ini, disertai pelaksanaan program promosi yang tepat secara teratur. Walau demlkian produk stationery tetap perlu melakukan strategi bauran pelayanannya secara tepat untuk menjaga kelangsungan produk dipasar dan memberikan keuntungan kepada konsumen dan perusahaan. Inovasi dari kualitas Produk dan pelayanannya dilakuan secara tepat dengan melengkapi range produk yang kurang dan
meninggalkan produk yang sudah tidak Iayak dipasarkan. Menetapkan strategi harga sehingga dapat bersaing dipasar dengan didukung oleh pelaksanaan program promosi secar tepat. Jaringan distribusipun harus tetap dibina kerjasamanya dan diperluas untuk pasar yang belum terjangkau terutama melalui jalur dealer/retailer yang cukup effektif selama ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sadiqin Wan Kurnia
"Perubahan dalam dunia usaha yang cepat, adanya regulasi dalam lingkungan hidup, serta adanya agenda reformasi yang menuntut perubahan pada pemerintahan, meningkatkan kebutuhan akan jasa konsultan. Di sisi lain, berkembangnya usaha jasa konsultan, munculnya pendatang baru, serta masuknya konsultan asing semakin meningkatkan persaingan antar perusahaan jasa konsultan. Semakin kompetitifnya dunia usaha jasa konsultan, memaksa perusahaan jasa konsultan untuk dapat bersaing dengan melaksanakan inisiatifinisiatif yang dapat meningkatkan kinerja perusahan. PT X sebagai salah satu perusahan jasa konsultan, juga menghadapi hal tersebut. PT X dituntut untuk merumuskan inisiatif yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merumuskan inisiatif tersebut adalah balanced scorecard. Kelebihan balanced scorecard dibandingkan metode lain adalah balanced scorecard dapat menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi inisiatif.
Dalam merumuskan inisiatif strategis PT, X ada beberapa langkah yang dilaksanakan. Pertama, menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi sasaran strategis yang ingin dicapai. Sasaran strategis yang dirumuskan sangat dipengaruhi oleh karakter dan bidang usaha PT X. Kedua, menentukan prioritas sasaran strategis dengan menggunakan proses hirarki analitik. Ketiga, menentukan indikator kinerja untuk tiap sasaran strategis.
Beberapa indikator generik dapat digunakan, sedangkan indikator lainnya disesuaikan dengan karakter dan bidang usaha PT X. Keempat, merumuskan inisiatif strategis untuk mencapai atau meningkatkan pencapaian sasaran strategis. Dengan menggunakan kerangka balanced scorecard, diusulkan beberapa inisiatif strategis pada tiap perspektif balanced scorecard yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja PT X.

Rapid changes in business, environmental regulation for industry, and reformation agenda that demand changes in government, increase the needs for consultant service. On the other hand, the business growth of consultant service, the emergence of new comers and foreign consultant company, increase competition between consultant company. The more competitive the world of consultant service, pushed consultant company to survive in competition by deploying initiatives that can improves performance. X Inc. as one of the consultant company, also face that problems. X Inc. has to formulate initiatives that can improve its performance.
One of method that can be used to formulate initiatives is balanced scorecard. The superiority of balanced scorecard is that it can translate company's vision and strategy into initiative, while other method can't.
In formulating strategic initiatives of PT X, there are several steps that must be done. First, translating company?s vision and strategy into strategic objectives. PT X's strategic objectives is depend on its character and its core business. Second, determining the priority of strategic objectives using analytic hierarchy process. Third, determining performance indicators for each strategic objectives.
Some generic indicators could be used, but others must be adjusted to PT X's character and core business. Fourth, formulating strategic initiatives to gain or improve in achieving strategic objectives. Using balanced scorecard, there are several initiative strategic that is proposed in each perspective of balanced scorecard that hopefully can improve performance of PT X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avia Riska Syofiani
"ABSTRAK
Alasan suatu organisasi dalam melakukan akuisisi salah satunya adalah untuk meningkatkan kekuatan pasar di dalam industrinya, hal itu juga yang menjadi alasan mengapa PT ABC mengakuisisi PT XYZ. PT ABC yang merupakan perusahaan penerbangan baru saja mengakuisisi sebuah perusahaan penerbangan lain di Indonesia yaitu PT XYZ. Dengan bergabungnya PT XYZ ke dalam PT ABC diharapkan dapat melebarkan pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51%. Adanya proses akuisisi tersebut mengubah strategi bisnis dengan strategi SI/TI yang sudah tertuang pada perencanaan strategis SI/TI PT ABC periode 2017-2020, sehingga perencanaan strategis SI/TI PT ABC periode 2017-2020 sudah tidak lagi selaras dengan strategi PT ABC. Dalam pelaksanaannya penyelarasan bisnis dengan strategi SI/TI dari kedua perusahaan menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam melakukan akuisisi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi keterbatasan metodologi perencanaan strategis SI/TI dengan melengkapi kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang ada saat ini berdasarkan konsep Merger & Akuisisi (M&A). Kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang dapat digunakan dalam proses akuisisi PT XYZ oleh PT ABC ini dibentuk dengan mengadopsi elemen-elemen hasil analisis data internal dari metodologi perencanaan strategis SI/TI Peppard dan Ward, serta elemen-elemen hasil analisis data eksternal dari alasan melakukan M&A, karakteristik M&A, risiko M&A, mitigasi risiko M&A, strategi M&A, metode integrasi, kebijakan M&A, faktor kesuksesan dan kegagalan M&A, serta proses melakukan M&A. Penelitian ini melakukan analisis data eksternal yaitu dari studi literatur dan wawancara terhadap tiga narasumber yaitu VP TI PT ABC, VP TI PT XYZ dan VP Corporate Strategy PT ABC. Kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang dapat digunakan dalam proses akuisisi PT XYZ oleh PT ABC yang diusulkan oleh penelitian ini mencakup konteks M&A, konteks SI/TI, analisis kemungkinan metode integrasi yang digunakan, memilih opsi metode integrasi terbaik, perencanaan strategis SI/TI, analisis gap, rencana pengembangan SI/TI, rencana perubahan, dan evaluasi. Kerangka kerja yang diusulkan diharapkan dapat mengatasi keterbatasan metodologi perencanaan strategis SI/TI yang ada saat ini berdasarkan konsep M&A.

ABSTRACT
One of the reasons an organization makes acquisitions is to increase market power in its industry, and that is also the reason why PT ABC acquired PT XYZ. PT ABC which is an airline has just acquired another airline in Indonesia, PT XYZ. The joining of PT XYZ into PT ABC is expected to be able to widen the air transport passenger market share by 51%. The existence of the acquisition process changes the business strategy with the IS / IT strategy that has been stated in the strategic planning of PT / ABC ABC 2017-2020, so that the strategic planning of PT / ABC of 2017-2020 is no longer in line with the strategy of PT ABC. While aligning business with the IS / IT strategy of the two companies is one of the success factors in the company's acquisition. Based on these problems, the aim of this study is to overcome the limitations of the IS / IT strategic planning methodology by complementing the existing IS / IT strategic planning framework based on the concept of Mergers & Acquisitions (M&A). The IS / IT strategic planning framework that can be used in the process of acquisition of PT XYZ by PT ABC was formed by adopting elements of the results of internal data analysis from Peppard and Ward's SI/TI strategic planning methodology, as well as elements of the results of external data analysis of reasons conduct M&A, M&A characteristics, M&A risks, M&A risk mitigation, M&A strategies, integration methods, M&A policies, M&A success and failure factors, and the process of conducting M&A. This study analyzes external data from literature studies and interviews with three speakers, namely VP IT PT ABC, VP IT PT XYZ and VP Corporate Strategy PT ABC. The IS / IT strategic planning framework that can be used in the acquisition process of PT XYZ by PT ABC proposed by this research covers the M&A context, the IS / IT context, analysis of possible integration methods to be used, selecting the best integration method options, SI / strategic planning IT, gap analysis, IS / IT development plan, change plan, and evaluation. The proposed framework is expected to overcome the limitations of existing IS / IT strategic planning methodologies based on the concept of M&A."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Takarendehang, Stenly Cicero
"Perusahaan semakin menyadari pentingnya teknologi informasi (TI) untuk mendukung percepatan bisnisnya. Untuk menghadirkan layanan TI di perusahaan, dibutuhkan investasi TI. Pengelolaan investasi TI adalah salah satu pilar penting dalam tata kelola TI. Pada kenyataannya, tidak semua investasi TI yang dilakukan perusahaan bisa memberikan manfaat seperti yang diharapkan sebelumnya. Dalam penelitiannya tentang tata kelola TI, Peterson mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi TI yang baik harus mengakomodasi keterlibatan unit bisnis pada setiap proses pengambilan keputusan dalam investasi TI.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di KKKS ABC yang bergerak di industria MIGAS. Kajian yang dihasilkan juga sertai pengukuran tingkat maturitas dari setiap proses pengelolaan investasi TI, sehingga KKKS ABC memiliki gambaran tentang proses-proses yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. KKKS ABC telah memanfaatkan layanan TI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Adanya pengkajian pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT bisa membuat KKKS ABC menyadari keunggulan-keunggulan yang dapat dipertahankan dan kekurangan-kekurangan harus diperbaiki terkait pengelolaan investasi TI.

Business practitioners are more and more apprehend the importance of information technology (IT) to support business growth. To deliver IT services in an organization, it takes IT investment. IT investment governance is a pillar of IT governance framework. In practice, not all IT investments performed by an organization deliver benefits as expected. Based on Peterson?s research, good IT governance has to accommodate other business units? involvement in decision-making process as well as decision making in the IT investment process.
This research is about an assessment of in involvement of other business units within organization?s IT investments using VAL IT and COBIT framework. The research case study case is executed at KKKS ABC, Oil and Gas Company. The assessment comes with measurement of maturity level of each process in governance of IT investment in order for KKKS ABC has awareness about its eminence and weakness related to governance of IT investment. KKKS ABC takes IT as an indispensable part of its operations. Research study of governance on IT investments using VAL IT and COBIT frameworks could make KKKS ABC realizes high qualities that should be maintained and deficiencies that must be corrected, related to its IT investments.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Yusnita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh work-life balance terhadap employee engagement pada milenial PT XYZ melalui persepsi kepuasan kerja. Teknik penelitian yang digunakan adalah survey dan studi pustaka dari penelitian dengan topik sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 102 responden, dan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap employee engagement, dan work-life balance berpengaruh signifikan terhadap employee engagement. Kemudian berdasarkan hasil analisis kausal step yang dilakukan, kepuasan kerja dapat dikatakan sebagai variabel mediasi dalam hubungan work-life balance dengan employee engagement yang bersifat parsial dan signifikan.

This study aims to examine the effect of work-life balance on employee engagement at PT XYZ millennials through perceptions of job satisfaction. The research technique used was survey and literature study of research with similar topics that had been done previously. The sample used in this study amounted to 102 respondents, and obtained using purposive sampling technique. Based on the results of regression tests that have been conducted, it shows that work-life balance has a significant effect on job satisfaction, job satisfaction has a significant effect on employee engagement, and work-life balance has a significant effect on employee engagement. Then based on the results of the causal step analysis carried out, job satisfaction can be said to be a mediating variable in the work-life balance relationship with employee engagement which is partial and significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Sudarmadji
"PT X adalah perusahaan Kontraktor umum yang mempunyai 3 unit bisnis Pekerjaan sipil, tata lingkungan, mekanikal dan elektrikal. Perusahaan menginginkan strategi-strategi yang dapat diimplementsi untuk meningkatkan kinerjanya dan metode yang efektif untuk mengimplentasi sasaran strategi tersebut PT X.Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan .Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan Kerangka Balance Scorecard dalam mengukur keseluruhan kinerja PT X. SWOT analisis (Streght, Weakness, Oportunity, Tthreat) untuk mengetahui keadaan perusahaan. Menyusun sasaran strategi di dalam kerangka Balance Scorecard. Setelah mendapatkan sasaran-sasaran strategi dengan kerangka Balance Scorecard, kemudian melakukan kuosioner terhadap responden karyawan yang berkaitan dengan pengolahan strategi PT X.Melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur.
Inisiatif yang didapat dari peracangan Balance Scorecard adalah usaha mengimplementasikan Six Sigma agar claim pada produksi dredging menurun pada periode berikutnya.Six Sigma direncanakan menggunakan tahapan DMAIC (efine, Measure, Analysis, Improve, Control) yang berawal pada tahap Define menggunakan Diagram SIPOC, Pareto Chart, kemudian pada tahap Measure menggunakan pengukuran Kapabilitas Proses, tingkat Sigma DPMO, diteruskan dengan tahap analisis dengan Cause & Effect Diagram dan FMEA ( Failure Mode Effect Analysis) dan tahap Improve menggunakan rencana tindakan setelah hasil FMEA. Pada tahap control menggunakan control chart dan Poka Yoke (error proffing).

PT X is a General Contractor Company consists of three business division Civil, environment and, mechanical electrical. This Company want strategic which can implementation for improve their Performance and effective method for implementation that strategic.This research was done with two step, first step is company performance measurement with Balance Scorecard Frame for measurement all of company performance. SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) for Company condition and gathering Company Strategies on Balance Scorecard Frame. After got company strategies is design of strategies priority decision questioner, design questioner involving personnel who got author for decision strategic at PT X. This Questioner gathering of personnel response strategic priority with Balance Scorecard frame. Questioner was done of reliable and validation test.
The result of Balance Scorecard design is initiative to implementation Six Sigma for unit out of specification minimizes in process dredging project. This Six Sigma planning using some tools first step is start from define: SIPOC ( Supplier, Input, Process, Customer), Pareto Chart, then Measure with Capability Process, DPMO, Sigma Level. Third phase is Analyze with Cause &Effect Diagram and FMEA, Improve phase using Action planning FMEA and end with Control chart and Poka Yoke( Error Proofing).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>