Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Lestari Khoirunnisa
"Anak-anak dapat mengalami beberapa masalah kesehatan mentalemosional yang dapat mengarah pada gangguan jiwa. Kondisi sehat jiwa dapat tercapai jika melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Masa prasekolah merupakan masa kritis yang terjadi pada anak-anak sehingga memerlukan stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan laporan kasus ini memaparkan tentang penerapan terapi kelompok terapeutik pada anak usia prasekolah terhadap perkembangan inisiatif di RW 04 Kelurahan Ciparigi Bogor Utara. Laporan kasus ini menggunakan pendekatan model community as partner dalam manajemen CMHN Community Mental Health Nursing.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan menerapkan terapi kelompok terapeutik anak usia prasekolah pada empat kelompok untuk melihat hasil perubahan kemampuan klien yaitu anak prasekolah, keluarga, dan kader kesehatan jiwa KKJ.
Hasil yang didapatkan menunjukkan peningkatan kemampuan dan perkembangan inisiatif anak usia prasekolah dan kemampuan ibu, serta kemampuan kader kesehaan jiwa KKJ dalam melakukan stimulasi perkembangan anak prasekolah. Terapi kelompok terapeutik prasekolah direkomendasikan untuk dilakukan sebagai bentuk pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di posyandu dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan di masyarakat guna mengoptimalkan perkembangan inisiatif anak.

Children may experience some emotional and mental health problems that can lead to mental disorders. The healthy mental condition can be achieved if through the stage of growth and optimal development. Preschool is a critical period for children to require stimulation to help their growth and development. The purpose of this case report is to get a picture of the effectiveness of therapeutic therapy in preschoolers in RW 04 Ciparigi Village, North Bogor. This case study uses a community based partnership approach in CMHN management Community Mental Health Nursing.
Used case study method that implemented into four groups of preschool for rehearse changing of development psychosocial skill in preschool, family, and mental health worker.
The results of a case study show improvement of ability and development of preschool child 39 s initiative and mother 39 s ability and social worker's ability in developing stimulation. Preschool therapeutic group therapy is recommended to be performed on health service arrangements in the community as a form of mental health nursing service in preschool children and families by involving a social worker in the community in order to optimize the development of child initiatives."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Astutik
"ABSTRAK
Remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental dan emosional. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diketahuinya hasil pemberdayaan masyarakat dalam perkembangan identitas diri remaja dengan pendekatan model Adaptasi Stres dan Health Promotion Models di komunitas. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus, sebanyak 21 remaja dibagi dalam dua kelompok intervensi, kelompok pertama diberikan tindakan keperawatan ners pada remaja dan keluarga serta terapi kelompok terapeutik, sedangkan kelompok dua diberikan tindakan keperawatan ners pada remaja dan terapi kelompok terapeutik. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan peningkatan kemampuan remaja dalam menstimulasi perkembangan dan perkembangan identitas diri lebih tinggi pada kelompok yang diberikan tindakan keperawatan ners remaja dan keluarga, serta terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan jiwa menggunakan pendekatan kelompok untuk mencapai perkembangan remaja yang lebih optimal.

ABSTRACT
Adolescent is a period of transition from childhood to adulthood which is characterized by the acceleration of the development of physical, mental and emotional. The purpose of writing this paper is known the result of the application of group therapy as a form of therapeutic stimulation of adolescent development with Stuart models and models of health promotion approach. This study used case study method. The responden in first group of 7 adolescents given therapeutic group therapy, nurse intervention for adolescent and family and empowerment of cadres, the second group 14 adolescents given therapeutic group therapy and health education for adolescent only. The results showed a higher increase in the ability to stimulate the development and adolescent identity development in the group given therapeutic group therapy, nurse intervention for adolescent and family and empowerment cadres. Group therapeutic recommended to do at the stage of mental health services in communities with involving family and cadres mental health using a group approach to achieve a more optimal adolescent development.
"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York : John Wiley & Sons, 1997
616.858 THE (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmah
"Perubahan-perubahan pada aspek perkembangan usia remaja dapat memicu terjadinya stres dan mengarah pada perilaku berisiko seperti merokok, minum minuman keras, dan penyalahgunaan NAPZA. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy merupakan tindakan spesialis keperawatan jiwa yang diharapkan mampu meningkatkan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah untuk mencegah penggunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy terhadap aspek perkembangan, kemampuan penyelesaian masalah, dan penggunaan NAPZA dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di SMK. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Sebanyak 125 remaja dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dan kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan systematic random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy lebih tinggi secara bermakna (p value < 0,05) dibandingkan remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik; penggunaan NAPZA pada remaja setelah mendapat terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 2 orang pada kategori rendah; penggunaan NAPZA pada semua remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dapat bertahan pada kategori bersih dari NAPZA, sedangkan pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 4 orang pada kategori rendah. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di sekolah menengah kejuruan.

Changes in the developmental aspects of adolescence can trigger stress and lead to risky behaviors such as smoking, drinking alcohol, and drug abuse. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are the intervention of psychiatric nursing specialists which are expected to be able to improve developmental aspects and problem-solving abilities to prevent drug use. This study aimed to determine the effect of therapeutic group therapy and problemsolving therapy on aspects of development, problem-solving ability, and the use of drugs in preventing drug abuse in adolescents in vocational high schools. The research design was used a quasi-experimental pre-post test with the control group. 125 adolescents were divided into 2 groups, one group received therapeutic group therapy and problem-solving therapy and the others received therapeutic group therapy. Sampling technique used purposive sampling and systematic random sampling.
The results showed significantly increased in the developmental aspects and the ability to solve problems after receiving therapeutic group therapy but still not optimal (p-value <0.05); the developmental aspects and the ability to solve problems increase significantly after getting therapeutic group therapy and problem-solving therapy but still not optimal (p-value <0.05); there was significantly increase in developmental aspects and the ability to solve problems in adolescents who received therapeutic group therapy and problemsolving therapy was higher (p-value <0.05) than adolescents who only received therapeutic group therapy; drug use in adolescents found there were 2 people in the low category after receiving therapeutic group therapy; drugs use in all adolescents who get therapeutic group therapy and problem solving therapy can survive in the "none" category of drugs, whereas in adolescents who get therapeutic group therapy found there was 4 people in low category. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are recommended as a drug use prevention for adolescents in vocational high schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Astutik
"Populasi remaja terus meningkat setiap tahun. Kesuksesan kehidupan remaja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang bisa dikembangkan dengan pemberian pelatihan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja terhadap kecerdasan emosional remaja di Depok. Menggunakan Quasi Experiment pre-post test control group dengan subjek penelitian adalah remaja usia 15-18 tahun sebanyak 85 responden (Mean = 15.75 tahun, SD = 0.72, 51.58% perempuan) secara consecutive sampling, pembagian 40 orang (intervensi) dan 45 orang (kontrol). Kelompok intervensi diberikan terapi kelompok terapeutik yaitu intervensi terapeutik yang mengeksplorasi dan menganalisa proses kelompok, konflik emosional dan lingkungan dalam pembentukan identitas diri dan mengekspresikan emosi. Data dianalisa dengan uji t test independent untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecerdasan emosional remaja pada kelompok intervensi dengan kontrol secara signifikan. Kecerdasan emosional pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik menstimulus aspek-aspek perkembangan remaja secara holistik. Direkomendasikan untuk diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja dalam meningkatkan kecerdasan emosi.

Adolescence's population continuously rises every year. The success of adolescence's life is affected by emotional intelligence that can be developed by giving training. The goal of this study was to identify the influence of adolescence therapeutic group therapy to the adolescence's emotional intelligence in Depok city. Quasy experiment pre-post test with control group was used. The subjects of research are the middle adolescences aged 15-18 years consisted of 85 respondents (mean of age = 15.75 year, SD = 0.72, 51,58% female) by consecutive sampling, divided into 40 people (intervention) and 45 people (control). The therapeutic group therapy was given to the intervention group. The purpose of therapy was to explore and to analyze the group process, emotional and environment conflicts in building self identity and expressing emotion. The data was analyzed by using independent test to know the differences of emotional intelligent betweem the two groups. The result of research showed the differences of emotional intelligent between interventions group and control group. The emotional intelligence in intervention group increased significantly after therapy. Therapeutic group therapy stimulates the aspects of the adolescence's development holistically. It is recommended to implement the therapeutic group therapy to adolescences in improving their emotional intelligent;"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
"ABSTRAK
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas masih berorientasi pada gangguan jiwa belum menyentuh upaya promotif untuk kelompok yang sehat terutama anak dalam tahap perkembangan, disamping itu orang tua belum mengetahui kebutuhan perkembangan anak usia kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh Terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak di kelurahan Bubulak Bogor. Desain penelitian adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Sampel adalah cluster random sampling dengan sampel sebanyak 108 keluarga. Terapi kelompok terapeutik merupakan bentuk terapi keperawatan jiwa yang membantu mencegah masalah kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok dan meningkatkan kualitas antar anggota kelompok untuk mengatasi masalah kesehatan. Terapi kelompok terapeutik dilakukan pada kelompok intervensi dengan enam sesi pertemuan dimana masing-masing sesi mendiskusikan tentang bagaimana memberikan stimulasi dari aspek motorik, kognitif, emosi, psikososial dan diskusi pengalaman memberikan stimulasi perkembangan pada anaknya. Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak diukur dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi diri, kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor secara bermakna (p-value<0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi secara bermakna pada keluarga yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Penelitian ini menjelaskan pengaruh pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi keluarga yang mempunyai anak pada tahap tumbuh kembang.

ABSTRACT
Comunity mental health service with public health care still oriented to mental illness, but hasn’t promoted yet for the health group child in growth and development, beside that the parent didn’t know about knowledge child with growth and development. Therapeutic Group Therapy is one of the nursing mental therapy to help the member prevent from health problem, educate and develop of potention and increase ability group of member to solve the health problem. Theme of this research is influence of therapeutic group therapy to family in take early stimulation for toddler in district of Bubulak, Bogor. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence therapeutic group therapy to family ability in take early stimulation for toddler. Design of this research was using “Quasi experimental design with pre post test approach on intervention and control group. A sample consist of 108 responden was chosen by using cluster random sampling. Therapeutic group therapy has been done at intervention group with 6 session to discuss, sharing with member, sharing about how to give early child stimulation in motoric, cognitive, emotion and psikosocial aspect. The cognitive and psychomotor ability family to give early child stimulation are valued by using cognitive instrumen and self evaluation for psychomotor instrumen, and then the results of quetioners analyzed by using statistic method. Results of this research showed significant increase of cognitive abilty and psychomotor ability in take early child stimulation with p value < 0,05 indicated the existence of meaning difference on family abilty in take early child stimulation before and after therapeutic group therapy. This research showed significant comparation of cognitif ability and psychomotor ability in give early stimulation between group with therapeutic group therapy and neither p value < 0,05. This research explain about influence of therapeutic group therapy increase family abilty in take early child stimulation. It recommended to do regulary of therapeutic group therapy in the community based as community mental health for familiy who have child with growth and development stage.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Kusumawati
"Tahap perkembangan anak usia sekolah dikenal dengan industry vs inferiority berada pada rentang usia 6-12. Karya ilmiah ini bertujuan menggambarkan hasil pelaksanaan terapi kelompok terapeutik TKT anak usia sekolah di komunitas dengan melibatkan 30 orang anak usia sekolah berusia 8-9 tahun, dibagi dalam dua kelompok besar. Metode yang digunakan adalah case study. Kelompok I dilakukan tindakan keperawatan ners dan tindakan keperawatan ners spesialis psikoedukasi keluarga dan terapi kelompok terapeutik. Kelompok II hanya dilakukan tindakan keperawatan ners dan terapi kelompok terapeutik.
Hasil tindakan keperawatan menunjukkan semua anak usia sekolah mengalami peningkatan dalam aspek perkembangan dan kemampuan industry serta kemampuan keluarga. TKT mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah secara signifikan. Pelaksanaan TKT anak usia sekolah dengan melibatkan orang tua pada saat terapi sangat direkomendasikan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dengan memberdayakan KKJ sebagai mitra perawat dalam mencapai perkembangan fase industry.

Stage of school age development are known by the industry versus inferiority that are range in the 6 12 years. This paper aims to describe the results of the implementation of group therapy, therapeutic TKT school age in the community by involving 30 school age, children are range 8 9 years, were divided into two large groups. The method used is a case study. Group I action nursing nurses and specialist nurses nursing actions family psychoeducation group therapy and therapeutic to empower the role KKJ of the volunteer in the home visit. Group II only do nurses and nursing actions therapeutic group therapy.
The results of nursing actions show all school age has increased in the aspects of development and the ability of industry and the ability of the family. TKT implementation of school age by involving parents at the time therapy is highly recommended in order of mental health services in the community by empowering KKJ as nursing partners in achieving the development phase of industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Jaka Riswantara
"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan program Therapeutic Community (TC) dalam pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Adapun pokok-pokok pikiran dari tulisan ini adalah :
1. Tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan Sistem Pemasyarakatan, yakni upaya pembinaan yang bermuara pada fungsi reintegrasi soaial bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
2. Upaya pembinaan Narapidana dilakukan untuk membentuk individu yang memiliki good personal adjustment dan prosocial behavior.
3. Metode TC merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk tercapainya perilaku yang mengarah kepada perubahan diri dari penyimpangan sosial kearah perilaku sosial yang bisa diterima
4. Dalam pelaksanaan pembinaan masih dihadapkan dengan masalah kuatnya pengaruh perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Oleh karena itu masalah yang penulis angkat dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menerapkan program TC untuk mengurangi perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
5. Untuk menjelaskan arti pentingnya metode TC, penulis melakukan kajian dengan menggunakan teori FIRO-B.
6. Melalui treatment yang diberikan dalam program TC diharapkan para Narapidana dapat memperoleh keyakinan dalam dirinya, sehingga bisa merubah perilaku yang semula menyimpang dari norma menjadi perilaku yang bisa diterima oleh masyarakat.
7. Melalui beberapa penyesuaian, Metode TC dipandang sangat efektif dalam merubah perilaku Narapidana sehingga dapat diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan.
8. Sehubungan dengan penerapan metode TC, salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan, yaitu morning meeting guna mengurangi perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Priyatna
"Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap napza baik di dunia maupun di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat tajam dan penyebaran yang cepat meluas ke seluruh negara dan wilayah baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang psikoteropika dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika berdasarkan sistem hukum di Indonesia maka permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza menjadi permasalahan Lembaga Pemasyarakatan untuk turut menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satu cara penanggulangan penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Jakarta dengan menerapkan metode terapi Therapeutic Community dalam kegiatan pembinaan terhadap narapidana yang sebagian besar berlatar belakang kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza. Salah satu unsur panting dalam pelaksanaan terapi dengan metode therapeutic community di Lapas Narkotika Jakarta adalah pelaksanaan tugas konselomya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas konselor dalam kegiatan Therapeutic Community terhadap narapidana di Lapas Narkotika Jakarta dan kendala-kendala apa raja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas konselor pads kegiatan tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara terhadap para pejabat struktural, para petugas koordinator, petugas konselor dan peserta kegiatan Therapeutic Community di Lembaga Pemayarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta.
Analisis penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegia tan Therapeutic Community di Lapas Narkotika Jakarta berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh BNN dan Depsos. menunjukkan keberhasilan dengan melihat kelancaran dan kesinambungan pelaksanaan kegiatan tersebut. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan TC di Lapas Narkotika Jakarta tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan tugas konselor walaupun masih belum efektif karena adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan tugasnya yang meliputi masalah anggaran, sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas dan peserta kegiatan TC.
Untuk itu perlu direkomendasikan agar Lembaga Pemasyarakatan Klas HA Narkotika Jakarta dapat menyediakan anggaran khusus untuk kegiatan Therapeutic Community dalam rangka keefektifan pelaksanaan kegiatan TC dan penyelenggaraan pelatihan bagi tenga konselor agar lebih profesional dalam pelaksanaan tugasnya. Kemudian meningkatkan kerjasama dengan Bataan Narkotika Nasional dan Departemen Sosial dalam rangka penyelenggaraan pelatihan-pelatihan tenaga konselor khususnya untuk menanggulangi permasalahan ketergantungan NAPZA dalam diri peserta kegiatan TC (dalam hal ini Narapidana).

Drugs trafficking and abusing problems both in the worldwide and Indonesia has came into a very significant level of spreads to all countries and regions in both quality and quantity. As psychotropic code No. 5 1 1997 and narcotic No.22 1 1997 has been authorized based on Indonesian law, the trafficking and abusing problems of dugs has now become the problem of correctional institution to be solved. One of the ways is by conducting Therapeutic Community method in the activity of treatment for inmates which most of their backgrounds are drugs traffickers and abusers. One of the important parts in this method is the duty of its counselor.
This study is conducted to find out the duty of counselor in Therapeutic Community for inmates in Lapas Narkotika Jakarta and the obstacles they encountered in doing their jobs.
This is a descriptive analysis study and categorized as qualitative research with interview and data collection method conducted to the officials, coordinators, counselors and the participants of Therapeutic Community in Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta.
The analysis of TC's successfulness based on the National Narcotic Board and Social department's standard showed by looking at the unity and smoothness of the program. Those successes cannot be separated from the success of its counselors even though some obstacles seems may carry the ineffectiveness of the program which consist of budgets, human resources both quality and quantity and the participants of Therapeutic Community.
Therefore, it is needed to be recommended that Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta can provide special budget for Therapeutic Community in order to the effectiveness of the program and trainings for counselors to be more professional in doing their jobs. Thus, enhancing the corporation with National Narcotic Board and Social Department of Republic of Indonesia to provide trainings for counselors especially to prevent drug addiction's problem in the TC participants (in this case are the inmates)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Paul Ricky
"Pelayanan stimulasi perkembangan anak di Kelurahan Campaka belum tersedia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan token economy terhadap pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah (inisiatif). Desain penelitian adalah Quasi-experimental pre-test-post-test with non equivalent control group. Responden pada penelitian ini adalah 50 pasang anak usia prasekolah didampingi ibu yang diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Sebanyak 24 pasang anak dan ibu mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy sedangkan 26 pasang anak dan ibu tidak mendapat terapi kelompok terapeutik dan token economy. Analisa yang digunakan adalah uji independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan secara bermakna pencapaian aspek perkembangan dan perkembangan inisiatif pada kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy (p-value < 0.05). Peningkatan ini lebih tinggi secara bermakna dari kelompok yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy. Peningkatan aspek perkembangan anak mempunyai hubungan sedang yang bermakna kepada pencapaian perkembangan inisiatif anak usia prasekolah. Terapi kelompok terapeutik dan token economy dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk meningkatkan pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah.

Child stimulation development services in Campaka District was not available yet. The aims of this research is to know the effect of therapeutic group therapy and token economy to developmental aspects and developmental task of preschoolers: initiative. This research uses quasi-experimental with control group. Respondents in this study were 50 pairs of mother and school-age children which is taken using consecutive sampling technique. There were 24 pairs who received therapeutic group therapy and token economy and 26 pairs who did not receive therapy. Independent t-test and paired t-test were used for analysis. The result showed developmental aspects and developmental of initiative in preschoolerswas significantly higher in the group receiving therapeutic group therapy and token economy than the group who did not receive therapy(p-value < 0.05). Developmental aspects has a significant relationship to development of initiative in preschoolers. Therapeutic group therapy and token economy can be one therapeutic option to improve develompental aspects and developmental task of preschoolers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>