Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghendis Aniesti Kayira
"ABSTRAK
The Warlords ???T u M ng Zhu ng merupakan film yang diproduksi pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Peter Chan. Film ini bergenre drama perang dengan berlatar sejarah Cina pada zaman Dinasti Qing 1644-1911 . Sebagai film bergenre drama perang yang lebih banyak didominasi oleh kaum pria, film ini menggambarkan posisi wanita pada masa Cina Tradisional secara menarik melalui tokoh Liansheng ??Li n sh?ng . Jurnal ini berfokus pada analisis penokohan dan konflik tokoh Liansheng dilihat dari hubungannya dengan tokoh-tokoh utama pria. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode karakterisasi Minderop untuk menganalisis data. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk memaparkan peran tokoh wanita dalam film ini yang merupakan tokoh pendukung dalam cerita namun memiliki peranan penting, khususnya sebagai penentu konflik di akhir cerita.

ABSTRACT
The Warlords T u M ng Zhu ng is a film produced in 2007 and directed by Peter Chan. The war themed drama is based on Chinese history during the Qing Dynasty 1644 1911 . As a male dominated war drama film, it portrays the position of traditional Chinese women in an interesting way through Liansheng 39 s character Li n sh ng . This study focuses on the analysis of characterizations and conflicts of Liansheng 39 s character seen from her relationship with male main characters. The author uses qualitative research methods and Minderop 39 s characterization method to analyze the data.
ABSTRAK
This journal aims to explain the role of female supporting figure in this film, who have an important role, especially as a determinant of conflict at the end of the story. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Katheina Anastasya
"Setiap manusia secara tidak sadar, sering menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk melawan kecemasan di dalam hidupnya. Hal itu sangat penting, karena dengan mengetahui mekanisme pertahanan diri ini dapat membantu manusia bertahan dan menghadapi dunia. Jurnal ini membahas terkait mekanisme pertahanan diri yang dimunculkan oleh tokoh utama dalam film Die Wand (2012). Pembahasan dalam jurnal ini dilakukan dengan analisis teknik sinematografi, surrealisme dan teori mekanisme pertahanan diri Sigmund Freud. Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama wanita banyak memunculkan mekanisme pertahanan diri penyangkalan dan pengalihan lewat berbagai metafor dalam ceritanya.

Every human being, unconsciously, often uses self defense mechanisms to fight anxiety in his life. This is very important, because knowing self-defense mechanism can help humans survive and face the world. This journal discusses the self-defense mechanism raised by the main character in the film Die Wand (2012). The discussion in this journal is carried out by analyzing cinematographic techniques, surrealism and Sigmund Freuds theory of self defense mechanisms. After being analyzed, it can be concluded that the main female characters have raised many self-defense mechanisms of denial and diversion through various metaphors in the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Ramadhani
"ABSTRAK
Skripsi ini melakukan penelitian mengenai peran serta fungsi kedudukan tokoh Ardini dalam novel Politik Tresna. Memperlihatkan bagaimana peran dan fungsi seseorang tokoh utama wanita dalam novel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui peran serta fungsi kedudukan tokoh Ardini melalui unsur intrinsik dalam novel Politik Tresna.

ABSTRACT
This thesis conducts research on the role and function of the position of Ardini character in the novel Politics Tresna. Shows how the role and function of a major female character in the novel. This research uses analytical descriptive method, through structural analysis of Panuti Sudjiman theory. The results of this study to determine the role and function of the position of Ardini figures through intrinsic elements in the novel Politics Tresna."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joya, Malalai
Jakarta: Qanita, 2011
958.1 JOY w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Women's ability has not met an adequate respect in Catholic Church. The Church structure does not fully involve women in it. This is, actually. different from Jesus' teachings and the tradition of the early Church. In New Testament, we easily find the relation between Jesus and many women. Jesus accepted and respected them, although this attitude was not in accordance with his tradition. Moreover, Jesus made them involved in the sharing of His good news even to His disciples which generated them as Apostola Apostolarum. In the early Church, women also took part in Christian communities as teachers and leaders. However, these have not been taken seriously by the Catholic Church as authoritative indications of women's role in the church. I truly believe that giving opportunity to women in the church will significantly improve the progress of the church. To acquire it is requiring the shift of its male dominated structure and even culture."
230 LIMEN 8:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fathia Rachmah
"Film Cina memiliki kecenderungan untuk merefleksikan kehidupan masyarakatnya, aspek tersebut juga dapat dilihat dalam film (太太万岁) Long Live the Wife yang merefleksikan kehidupan masyarakat kelas menengah di Shanghai tahun 1947, dan film tersebut secara spesifik membahas mengenai institusi keluarga. Film ini dibuat berdasarkan skenario yang ditulis oleh Eileen Chang (张爱玲)dan diproduksi tahun 1947. Film ini menceritakan tentang kesulitan yang dihadapi seorang istri bernama Chen Sizhen (陈思珍) dalam perannya menyelesaikan persmasalahan dan menjaga keharmonisan rumah tangganya dengan Tang Zhiyuan (唐志远.
Makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai film Long Live the Wife dari perspektif judul dan relasinya dengan tokoh Chen Sizhen, dengan tujuan mengungkap makna sanjungan 万岁(wǎnsuì) yang terdapat pada judul sebagai gambaran tokoh Chen Sizhen sebagai seorang istri. Peneliti mengumpulkan data intrinsik film, menguraikan data tersebut, dan mencocokkannya dengan informasi seputar makna kata 万岁. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kata 万岁pada judul (太太万岁) merupakan representasi dari kehebatan Chen Sizhen dalam berperan sebagai seorang istri mengatur ranah domestik dan keberhasilannya menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangganya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Ratna Herdiantoputri
"Legenda adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki nilai moral yang bisa dikaji dan diterapkan oleh pembacanya. Mulan adalah salah satu legenda asal Tiongkok yang mendunia. Cerita Mulan diperkirakan oleh para ahli sudah ada sejak era Dinasti Wei Utara dalam bentuk puisi dan kemudian banyak diadaptasi ke dalam bentuk media lain sepanjang sejarahnya. Mulan menceritakan tentang anak perempuan yang mewakili ayahnya yang sakit ke medan perang. Tindakan Mulan ini menjadi bahan pergunjingan masyarakat karena bertolak belakang dengan nilai-nilai patriarkal yang dianut, yaitu menempatkan perempuan lazimnya tinggal di rumah dan menikah begitu cukup umur, bukan pergi meninggalkan rumah apalagi berperang. Selama berperang, Mulan menyamar sebagai laki-laki dan berhasil dipilih sebagai panglima perang. Perang dapat dimenangkan. Mulan pulang ke rumah orang tuanya dengan sambutan suka cita. Tulisan ini selanjutnya akan mengkaji tentang konstruksi perempuan tokoh Mulan dalam film Mulan (2020) berdasarkan prinsip bakti (filial piety, 孝 xiào), ajaran Konfusianisme dalam hubungan anak perempuan dengan orang tuanya, pemberontakan Mulan terhadap tradisi patriarkal, serta konstruksi sosial penokohan Mulan dalam film tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan film Mulan (2020) sebagai objek material serta adegan yang mengandung representasi penokohan Mulan dalam konstruksi perempuan sebagai objek formal penelitian ini. Pada akhir tulisan, didapatkan konstruksi perempuan pada tokoh Mulan yang berhasil mencapai tujuannya, baik secara tradisional maupun dengan cara Mulan sendiri.

Legend is a form of literary work that contains moral values that readers can study and apply. Mulan is a legend that originated in China and has gone global. The story of Mulan is estimated by experts to have existed since the era of the Northern Wei Dynasty in the form of a poem and was later adapted into many other forms of media throughout its history. Mulan tells the story of a daughter who represents her sick father on the battlefield. Mulan’s action becomes the subject of gossip among the community because it contradicts the patriarchal values they adhere to, i.e. guaranteeing that girls and women must stay at home and marry as soon as they come of age, not leave the house, all the more go to war. During the war, Mulan disguises as a man and manages to become the warlord. The war is won. Mulan returns to her parents’ house with a joyful welcome. This research aims to study the female or woman construction of Mulan’s character in Mulan (2020) according to the principles of filial piety (孝 xiào), Confucianism in the relationship between daughters and their parents, Mulan’s rebellion against patriarchal tradition, and the social construction of Mulan’s character in the film. The method used is a descriptive qualitative analysis with the Mulan (2020) film as the material object as well as scenes containing representations of Mulan’s characterisation in the female construction as the formal object of this research. At the end of this research, the female construction of Mulan’s character was found to be successful in achieving the goals, both traditionally and in Mulan’s own way."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisaa Syefira Sal Sabila
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang salah satu lukisan Tahun Baru Cina yaitu Lukisan Yángliǔqīng. Lukisan ini adalah salah satu lukisan kayu Tahun Baru Cina yang berasal dari Tianjin. Lukisan ini memiliki figur-figur, seperti anak laki-laki, ikan, dan bunga teratai. Selain itu, lukisan ini juga memiliki tema Lián Nián Yǒu Yú. Tujuan penelitian ini yaitu memaparkan sejarah legenda munculnya Lukisan Yángliǔqīng, mendeskripsikan makna simbolik figur dalam Lukisan Yángliǔqīng menurut budaya masyarakat Cina, serta menjelaskan makna Yú Yǒu Nián Lián
yang tergambarkan pada Lukisan Yángliǔqīng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para figur berperan penting dalam menyampaikan makna keberuntungan, sedangkan Yú Yǒu Nián Lián sebagai tema Lukisan Yángliǔqīng berperan penting dalam menyatakan makna Lián Nián Yǒu Yú. Metode yang diterapkan dalam penulisan jurnal ini adalah metode penelitian kualitatif yang
menggunakan studi kepustakaan. Melalui penelitian ini pembaca diharapkan dapat memahami makna simbolisme figur anak laki-laki, ikan, dan bunga teratai. Juga, dapat memahami makna Yú Yǒu Nián Lián yang tergambarkan pada Lukisan Yángliǔqīng yang bertema Lián Nián Yǒu Yú.

ABSTRACT
This journal discusses one of the Chinese New Year paintings, the Yángliǔqīng Painting. Yángliǔqīng Painting is one of the Chinese New Year wooden paintings from Tianjin. The painting has particular figures, such as boys, fish, and lotus flowers, and is Lián Nián Yǒu Yúthemed. The purpose of this study are to explain the historical legend of the emergence of Yángliǔqīng Painting, to describe the symbolic meaning of figures in Yángliǔqīng Painting in accordance to Chinese culture, and to explain the meaning of Yú Yǒu Nián Lián depicted in the Yángliǔqīng Painting. The results showed that the figures play an important role in conveying the meaning of luck, while Yú Yǒu Nián Lián as the theme of the Yángliǔqīng Painting plays an important role in expressing the meaning of Lián Nián Yǒu Yú. The method applied in writing this journal is qualitative research method based on library study. Through this research the reader is expected to be able to understand the symbolic meaning of boys, fish, and lotus flowers figures, while also able to understand the meaning of Yú Yǒu Nián Lián which is depicted in the Lián Nián Yǒu Yú-themed Yángliǔqīng Painting."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna J. Kasakeijan
"Diskriminasi terhadap kaum wanita kulit putih di Amerika Serikat sudah ada sejak beberapa ratus tahun lalu. Dengan adanya diskriminasi ini maka timbullah gerakan-gerakan feminisme yang menentangnya. Maka pada tahun 1848 konvensi feminis awal yang dilakukan oleh kaum wanita di Seneca Falls, New York, mengungkapkan Declaration of Sentiments yang mengatakan bahwa semua wanita diciptakan sama/identik dengan pria baik dalam hal kapasitas maupun tanggung jawabnya. Jika wanita dan pria itu serupa di mata Tuhan, maka tidak ada dasar lain untuk memperlakukan wanita sebagai individu yang berbeda dan lebih rendah dari pria. Masalah yang dibahas dalam tesis ini ialah diskriminasi terhadap wanita kulit putih eksekutif dalam upah dan kedudukan. Sekalipun seorang wanita kulit putih eksekutif melakukan tugas yang setara dengan pria eksekutif, upah yang diterima wanita akan lebih rendah dari yang diterima pria. Dalam hal kedudukan pun demikian pula. Lebih mudah bagi kaum pria untuk memperoleh posisi puncak dari pada kaum wanitanya. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan bahwa di Amerika Serikat yang terkenal sangat demokratis itu, masih ada diskriminasi terhadap wanita, juga wanita kulit putih. Lebih-lebih lagi diskriminasi ini teijadi terhadap wanita kulit putih eksekutif yang tergolong tinggi pendidikannya. Metode penulisan yang saya pakai sepenuhnya mengguuakan studi kepustakaan sebagai sumber utama, ditunjang oleh informasi yang saya peroleh melalui internet.
Hasilnya ialah bahwa diskriminasi terhadap wanita kulit putih eksekutif itu memang ada, khususnya mengenai upah dan kedudukan mereka yang tidak setara dengan pria eksekutif untuk membuktikan adanya diskriminasi ini saya memberikan kasus-kasus dengan melampirkan tabelnya. Saya juga memperoleh jawaban bahwa sampai tahun 1990-an masih terjadi diskriminasi terhadap wanita kulit putih eksekutif dalam upah dan kedudukan, yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam cara mendidik dan membesarkan anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga Amerika serta sikap patriarki yang kuat dalam masyarakat Amerika yang menganggap kaum wanita sebagai subordinasi dari kaum pria. Juga saya menguraikan pola-pola yang digunakan dalam mendiskriminasikan wanita kulit putih eksekutif ini. Pada akhirnya saya memberikan kesimpulan, bahwa wanita kulit putih eksekutif masih menghadapi hambatan-hambatan yang mencegah mereka untuk memperoleh upah dan kedudukan yang setara dengan pria eksekutif.

Discrimination against white females in the United States started some hundred years ago. Due to discrimination, feminist movements appeared and tried to oppose it. The radical nature of the early feminist movement was revealed in the Declaration of Sentiments, which asserted that `all men and women are created equal'. Equal in their capacity as well as responsibility. If man and woman are equal in the eyes of God, there is no reason to treat one sex as different from and less equal than the other. The problem in this thesis is that discrimination against white female executives concerns pay and position. Even though a white female executive does an equal job as a male executive, the pay a female gets is lower than what the male executive receives. This is the same in position. It is much easier for a male to get a top position but this does not count for a female. My aim to write this thesis is to show that there is still discrimination against white women. Significantly this discrimination is against the white female executives who belong to the highly educated ones. The writing method I conduct is by using fully a literature study as a primary source, backed up with some information from the Internet.
The result is that discrimination against white female executives really exists, mainly concerning pay and position. To prove these, I have stated some cases of discrimination in which I include a table showing inequality of pay and position between female and male executives. I also prove that discrimination happens due to the difference of the parents' attitude in the way of upbringing their son and daughter. Besides that the patriarchy is deeply embedded in the social culture of the United States. I also mention how the patterns of discrimination are. Finally in conclusion, I wrote that female executives still face barriers in their efforts to get equal pay and position.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T3505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okto David
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana tokoh utama Rachel Stein dikonstruksi sebagai femme fatale dalam film Zwartboek 2006 . Penelusuran konstruksi femme fatale dilakukan melalui pembahasan struktur naratif yaitu tokoh, latar, dan alur. Dengan pembahasan ketiga unsur naratif tersebut, diharapkan akan terungkap konstruksi femme fatale pada Rachel Stein. Dengan naratologi film, bukan saja perspektif penceritaan dan apa yang menjadi fokus utama dalam film dapat diungkap, tetapi juga dapat diperlihatkan bagaimana strategi sinematografis dapat memperlihatkan hal itu.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kaitan antara ketiga unsur naratif di atas sangat berperan dalam menjadikan Rachel Stein sebagai femme fatale. Dengan hadirnya tokoh bawahan, peran Rachel Stein lebih menonjol. Pengambilan latar perang dan masa sesudah perang di Israel memperlihatkan kekontrasan pribadi Rachel Stein. Pemakaian sorot balik sebagai alur utama menonjolkan peran Rachel Stein sebagai tokoh yang mempengaruhi jalan cerita. Pemanfaatan strategi sinematografi juga mempunyai peran yang besar dalam menjadikan tokoh Rachel Stein sebagai femme fatale, terutama keberpihakan kamera dalam mengangkat tokoh utama.

This thesis discusses how the main character Rachel Stein was constructed as a femme fatale in the film Zwartboek 2006. The search for femme fatale construction is done through the discussion of narrative structure of characters, setting, and plot. With the discussion of the three elements of the narrative, it is expected to reveal femme fatale construction on Rachel Stein. With film naratology, not only the storytelling perspective and what the main focus in the film can be revealed, but it can also be shown through cinematographic strategy.
The results of the analysis show that the relationship between the three elements of the above narrative is instrumental in making Rachel Stein as a femme fatale. With the presence of subordinate characters, Rachel Stein 39 s role is more prominent. War and postwar warfare in Israel demonstrates Rachel Stein 39 s personal contrast. The use of flashback as the main plot accentuates the role of Rachel Stein as a character that influences the storyline. Utilization of cinematographic strategy also has a big role in making Rachel Stein figures as femme fatale, especially partial cameras in lifting the main character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>