Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Murniati
"ABSTRAK
Tindakan pembedahan dapat menimbulkan kecemasan pasien sebelum tindakan pembedahan. Kecemasan dapat diakibatkan karena ketidaktahuan akan prosedur pembedahan. Pemberian informasi kesehatan sebagai salah satu tindakan preoperatif bertujuan untuk memberi pemahaman bagi pasien tentang pembedahan yang akan dilakukan dan dukungan sosial yang diberikan dapat menimbulkan rasa nyaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian informasi kesehatan, dukungan sosial dan tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani transplantasi ginjal di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta. Sampel berjumlah 32 responden yang didapat dengan menggunakan teknik total sampling. Desain penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner pemberian informasi, Social Previsions Scale, dan kuesioner HAM-A. Hasil Analisis Chi Square diperoleh adanya hubungan antara pemberian informasi dan kecemasan p value = 0,013 dan terdapat hubungan pemberian dukungan sosial dan kecemasan p value = 0,014 . Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi, dan intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien.

ABSTRACT
Abstract Surgery may lead to preoperative anxiety for the patient. Anxiety may be caused by ignorance of surgical procedure. Providing health information as a preoperative intervention is aimed to facilitate patient rsquo s understanding of the procedure and social support may provide comfort. This study aimedto identify the relationship between providing health information, social support and patients rsquo anxiety level before kidney transplantation in RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta. This analytic descriptive study used cross sectional approach that involved 32 respondents. Questionnaire of information provision, Social Previsions Scale, and HAM A were used to collect the data. Result of chi square analysis indicated that there was a significant correlation between providing health information and anxiety pvalue 0,013 and there was a significant correlation between social support and anxiety p value 0,014 . The study suggests a further research for investigating other factors associated with anxiety in preoperative patient and methods used to relieve anxiety. "
2017
S68718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Transplantasi ginjal TG merupakan salah satu terapi pilihan utama pada pasien Gagal Ginjal Terminal GGT . TG dapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGT. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor fisik, psikologis dan mental.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien TG. Desain Penelitian menggunakan Cross Sectional Study, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 pasien TG dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner kualitas hidup WHOQoL ndash; BREF, yaitu kuesioner yang telah banyak digunakan dalam mengukur kualitas hidup di dunia dan secara validitas dan reabilitas merupakan kuesioner yang valid dan reliabel. Analisi data menggunakan: proporsi, chi- square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien TG di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah baik 71, 8 . Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah: usia p = 0,002 , pendidikan p = 0,001 pekerjaan p = 0,010 , dukungan keluarga p = 0,024 , dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant p = 0,009 , faktor yang dominan mempengaruhi kualitas hidup adalah: pendidikan OR= 11, 490 dan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat immunosuppressant OR= 10, 530.
Kesimpulan: Kualitas hidup pasien TG dipengaruhi oleh, usia, pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant Rekomendasi: Penelitian lebih lanjut terkait dimensi kualitas hidup: dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan dan pemberian intervensi keperawatan berupa edukasi sebelum dan sesudah TG.

Kidney transplantation KT is one of the major therapies in terminal renal failure. KT can increase Quality of Life QoL of the patients with terminal renal failure. QoL can be affected by several factors, such as physical, psychological and mental factors.
The aim of this research is to identify the factors that affects QoL of KT patients. The research design used Cross Sectional Study, with purposive sampling. The samples of study is 110 KT patients. The research instrument uses WHOQoL ndash BREF, instrument WHOQoL ndash BREF has been widely used in measuring the QoL in the world and the validity and reliability is a valid and reliable questionnaire. Data analysis uses proportion, chi square and multiple logistic regression.
The results of this research showed that the QoL of KT patients at General Hospital Cipto Mangunkusumo is good 71, 8 . The Factors influencing of the QoL of the patients were age, p 0,002, education p 0,001 occupation p 0,010 , family p 0,024 , and patient adherence to taking immunosuppressant drugs p 0,009.
Conclusions The QoL of patients affected by age, education, occupation, family and patient adherence to taking immunosuppressant drugs. Recommendations Further research related to the dimensions of the Qol with are physical, psychological, social and environmental dimensions and Intervention of Nursing through prre and post opertif education of KT."
Depok: Fakultas Ilmu Kperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Mahri
"ABSTRACT
Transplantasi ginjal masih menjadi terapi pilihan pada penyakit gagal ginjal stadium akhir. Lama rawat inap (Length of Stay/LOS) adalah penanda alternatif dari morbiditas perioperatif pasien yang berkaitan dengan hasil pembedahan jangka panjang. Penilaian prabedah dapat digunakan untuk memaksimalkan kualitas pemulihan. Salah satu penilaian prabedah adalah Charlson Comorbidity Index (CCI) yang secara umum dinilai baik dalam memprediksi mortalitas, disabilitas, readmisi, dan LOS. CCI belum menjadi standar alat penilaian prabedah di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan dengan metode kohort retrospektif menggunakan rekam medik resipien transplantasi ginjal antara Januari 2015-Desember 2017. Analisis bivariat dilakukan antara LOS dengan skor total CCI dan antara LOS dengan kondisi-kondisi komorbid dalam CCI. Variabel yang signifikan dimasukan ke dalam analisis multivariat. Berdasarkan hasil analisis bivariat dan multivariat, skor total CCI dan kondisi-kondisi komorbid dalam CCI tidak memengaruhi LOS secara signifikan. Kesimpulannya, sistem skor CCI tidak dapat digunakan dalam menentukan kejadian LOS berkepanjangan pascatransplantasi ginjal.

ABSTRACT
Kidney transplantation is still the treatment of choice in end-stage renal failure. Length of stay (LOS) is an alternative marker of the patient's perioperative morbidity associated with long-term surgical results. Preoperative assessment can be used to maximize the quality of recovery. One of the preoperative assessments is the Charlson Comorbidity Index (CCI) which is generally considered good in predicting mortality, disability, readmission, and LOS. CCI has not become a standard pre-assessment assessment tool at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The study was conducted using a retrospective cohort method using a kidney transplant recipient medical record between January 2015-December 2017. Bivariate analysis was performed between LOS with a total CCI score and between LOS with comorbid conditions in CCI. Significant variables were included in the multivariate analysis. Based on the results of bivariate and multivariate analyzes, total CCI scores and comorbid conditions in CCI did not significantly affect LOS. In conclusion, the CCI scoring system cannot be used to determine the incidence of prolonged LOS after kidney transplantation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Kusuma
"Kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS sangat penting untuk diperhatikan karena penyakit infeksi ini bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada segala aspek kehidupan baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Masalah psikososial khususnya depresi dan kurangnya dukungan keluarga terkadang lebih berat dihadapi oleh pasien sehingga dapat menurunkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara depresi dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang dan merekrut sampel sebanyak 92 responden dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kualitas hidup kurang baik (63,0%), mengalami depresi (51,1%), dukungan keluarga non-supportif (55,4%), berjenis kelamin laki-laki (70,7%), berpendidikan tinggi (93,5%), bekerja (79,3%), berstatus tidak kawin (52,2%), mempunyai penghasilan tinggi (68,5%), berada pada stadium penyakit lanjut (80,4%), rata-rata usia 30,43 tahun, dan rata-rata lama mengidap penyakit 37,09 bulan. Pada analisis korelasi didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara depresi dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup (p=0,000 & p=0,000, α=0,05).
Selanjutnya, hasil uji regresi logistik menunjukkan responden yang mengalami depresi dan mempersepsikan dukungan keluarganya non-supportif beresiko untuk memiliki kualitas hidup kurang baik setelah dikontrol oleh jenis kelamin, status marital, dan stadium penyakit. Selain itu, diketahui pula bahwa dukungan keluarga merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kualitas hidup dengan nilai OR=12,06.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan intervensi untuk memberdayakan keluarga agar dapat senantiasa memberikan dukungan pada pasien HIV/AIDS dan upaya pencegahan serta penanganan terhadap masalah depresi agar dapat memperbaiki kualitas hidup pasien HIV/AIDS.

Quality of life of patients with HIV/AIDS become a main concern since this chronic and progressive illness may impact in all aspects of patient?s life: physical, psychological, social, and spiritual. Psychosocial problems especially depression and lack of family support are frequently faced of this patients which effect in reducing their quality of life. The purpose of this study was to identify and to explain the relationship between depression and family support with quality of life in patients with HIV / AIDS. This study used cross-sectional study design, with a total sample is 92 respondents that recruited by purposive sampling technique.
The results showed that the majority of respondents have poor quality of life (63.0%), depression (51.1%), lack of family support (55.4%), male (70.7% ), higher education level (93.5%), work (79.3%), unmarried (52,2%), have higher income (68.5%), in advanced stage of disease (80.4% ), with an average age of 30.43 years, and the average length of illness 37.09 months. Analysis of the correlation showed any significant relationship between depression and family support with quality of life (p=0,000 & p=0,000, α=0,05).
Further analysis with logistic regression test demonstrated that respondents who perceive depressed and family non-supportive are at risk to have poor quality of life after being controlled by gender, marital status, and stage of disease. In addition, this analysis showed that family support is the most influential factors to the quality of life with OR=12,06.
Recommendations from this study is necessary to empower family in order to continously giving support to patients with HIV/AIDS and also needs to prevent and resolve problem of depression in order to improve quality of life of patients with HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Pada klien yang akan dilakulmn pemeriksaan diagnostik bone scan di I-Ledoklcran nuklir, umumnya helum mengetahui lentnng tujuan dan prosedur yang akan dilakukan. Hal inilah yang mungkin dapat berpengamh terhadap tinglut keoemasan klien. Selnin itu perlu diketabui faktor intemal dan elctemal yang dapat mempengarubi kecemasau dalnrn diri klien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikssi lmraktcristik klien berdasarknn data demograli serta mengidentifiknsi tinglmt pengetabuan tentang bone scan dan tingkat kecemasan klien. Basil penelitian didapatkan jenis kelamin yang terbanyak percmpuan sebwar 66,7% dan yang mengalami kecemasan 10% adalah perempuan. Tingkat peugctahuan klien tentang bone scan rvcudah sehesar 56,7%.

The client who want to get bone scan diagnostic examination in nuclear medicine, usually they don 'I' know' procedure and purpose want todo. Maybe this can influendal towards level of client anxiety. Beside that need to know the internal and edema! factor that can influential in client muddy. Direction this research to identify characteristic of client demographic data and than identify level of knowledge about bone scan and level of client anxiety. The research result are mostly gender is women 66, 7% and anxiety 10% is women. Level of client knowledge about bone scan is low 56, 7%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5744
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sevrima Anggraini
"Penyakit Gagal Ginjal Kronik GGK merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami kelainan struktural atau gangguan fungsi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronik bersifat progresif dan irreversible, pada tahap lanjut tidak dapat pulih kembali. Diperlukan terapi pengganti ginjal untuk mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Terdapat beberapa risiko yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik seperti hipertensi, diabetes mellitus, pertambahan usia, pernikahan, pekerjaan dan IMT. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan terapi hemodialis dan peritonial dialisis terhadap ketahanan hidup pasien gagal ginjal kronik di RSCM tahun 2012-2017. Desain studi dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif. Jumlah total sampel penelitian ini adalah 110. Dari studi ini diketahui sebanyak 49 pasien yang menjalani hemodialisis meninggal dan 29 pasien yang menjalani CAPD meninggal. Pengaruh jenis terapi terhadap ketahanan hidup pasien GGK setelah dikontrol variabel kovariat didapatkan bahwa variabel umur berinteraksi dengan jenis terapi dimana pasien hemodialis yang berumur ge;60 tahun berisiko untuk lebih cepat meninggal sebesar 4 kali dibandingkan pasien yang menjalani CAPD 95 CI 1,3-13. Disarankan kepada pasien GGK yang berumur ge;60 untuk mempertimbangkan menggunakan CAPD sebagai alternatif dialisis.

Chronic Kidney Disease CKD is a condition in which the kidneys have structural abnormalities or functional disorders that have lasted more than 3 months. CKD is progressive and irreversible, in the later stages can not be recovered. Kidney replacement therapy is needed to remove metabolic waste products and regulate body fluid balance. There are several risks that can cause CKD such as hypertension, DM, age, , marriage, BMI ,work. The purpose of this study was to determine the relationship between hemodialis therapy and dialysis peritoneal on the survival of patients with CKD at RSCM 2012 2017. The study design in this study was a retrospective cohort. The total sample of this study was 110. From this study it was found that 49 of patients undergoing hemodialysis died and 29 of patients who underwent CAPD died. The effect of this type of therapy on survival of CKD patients after controlled by covariate variables found that the age variable interacted with the type of therapy where hemodialis patients aged ge 60 years are at risk for more rapid death 4 times than patients CAPD 95 CI 1.3 13 . It is recommended to patients aged ge 60 to consider using CAPD as an alternative to dialysis."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Kurniasari
"Kecemasan merupakan fenomena yang sering dilaporkan dan terjadi pada anak sebelum anak menjalani tindakan operasi di rumah sakit. Kecemasan pada anak berdampak pada psikologis anak sampai pada penolakan tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan sebelum operasi pada anak di kamar operasi urologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat. Desain cross sectional, dengan sampel 86 responden dengan masing-masing sampel terdiri dari 43 responden anak usia sekolah dan 43 responden remaja melalui proporsional stratified random sampling. Analisa menggunakan Chi-Square dan Independen T-test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan sedang dialami oleh 54,7% responden. Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami anak usia sekolah dan remaja di kamar operasi urologi cukup tinggi dengan cemas sedang. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak pada penelitian ini yaitu usia, pengalaman dioperasi sebelumnya, kehadiran keluarga, waktu tunggu pasien sebelum operasi dengan tingkat kecemasan sebelum operasi. Sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kecemasan sebelum operasi pada anak. Penelitian ini merekomendasikan penurunan lama waktu tunggu pasien sebagai salah satu intervensi persiapan operasi.


Anxiety is a phenomenon that is often reported and occurs in children before the child underwent surgery in the hospital. Anxiety in children has psychological effects on children to the refusal of surgery. This study aims to analyze the factors associated with preoperative anxiety in school-age children and adolescents in the urology operating room of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Central Jakarta. Cross sectional design, with a sample of 86 respondents with each sample consisting of 43 respondents of school age children and 43 teenage respondents through proportional stratified random sampling. Analysis using Chi square and Independent T-test. The results show that anxiety level is being experienced by 54.7% of respondents. The conclusion that the level of anxiety experienced by school-age children and adolescents in the urology operating room is quite high with moderate anxiety. There is a significant relationship between the characteristics of children in this study, namely age, previous surgery experience, family presence, patient waiting time before surgery with anxiety levels before surgery. While not found a significant relationship between the sex of the child with child anxiety before surgery. This study recommends reduction in patient waiting time as an operative preparation intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanto
"Kanker ginjal merupakan penyakit keganasan yang mulai meningkat angka kejadiannya di daerah perkotaan. Akibat invasi dan pertumbuhan sel kanker yang semakin membesar dapat menekan jaringan atau organ sekitar ginjal. Hal ini sering mengakibatkan keluhan nyeri pada pasien dengan kanker ginjal. Sebagai penyakit dengan progresivitas lambat, kanker menyebabkan nyeri yang bersifat kronis, sehingga pengunaan obat analgesik dalam jangka waktu perlu dipertimbangkan karena akan meningkatkan efek toksisitas terhadap organ. Maka dari itu diperlukan manajemen nyeri non farmakologik.
Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai teknik manajemen nyeri non farmakologik khususnya teknik relaksasi dan teknik distraksi. Hasil dari latihan teknik relaksasi dan distraksi yang dilakukan secara terus-menerus dapat mengatasi rasa nyeri klien dengan kanker ginjal baik pra bedah maupun paska bedah.

Kidney cancer is a malignant disease which the incidence began to increase in urban areas. The growth and invasion of cancer cells can suppress the tissues or organs around the kidney. This often results in complaints of pain in patients with kidney cancer. As a disease with a slow progression, cancer causes chronic pain, so the use of analgesic drugs in the long period needs to be considered because it will increase the effect of toxicity to organs. Because of that, it is required nonpharmacologic pain management.
The purpose of this paper is to analyze evidence based of non-pharmacologic pain management techniques, especially relaxation techniques and distraction techniques. Results of relaxation and distraction exercises are performed regularly can overcome the pain of kidney cancer both pre and post surgical clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Pradita Rikardi
"Kecemasan pra operasi merupakan kondisi yang lazim dialami oleh pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan. Tingkat kecemasan pra operasi yang tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pra operasi pada pasien-pasien yang menjalani operasi di Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan 393 responden yang diseleksi melalui metode consecutive sampling. Skala kecemasan menggunakan The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data dianalisis dengan menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Gambaran tingkat kecemasan pra operasi sebesar 54.2%. Tidak ada hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pernikahan, jenis operasi, dan pembiusan terhadap tingkat kecemasan pra operasi (p > 0.05). Jenis operasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi (OR = 3.501;CI = 95%). Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengidentifikasi faktor yang secara spesifik berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi.

Preoperative anxiety is a common condition experienced by patients who will undergo a surgery. High levels of preoperative anxiety can cause negative impacts on patients. This study aims to analyze the factors that influence the level of preoperative anxiety in patients undergoing surgery at the Integrated Surgical Service of Cipto Mangunkusumo National Center Hospital. This study used a cross-sectional design with 393 respondents selected through consecutive sampling method. The anxiety scale are measured by The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data were analyzed using bivariate and multivariate analysis. The description of the level of preoperative anxiety was 54.2%. There was no significant relationship between age, gender, education level, employment status, marriage, type of surgery, and anesthesia on the level of preoperative anxiety (p > 0.05). Types of surgery is the variable that mostly influenced the level of preoperative anxiety (OR = 3.501; CI = 95%). Further studies are needed to identify factors that specifically influence the level of preoperative anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kholilah Alawiyah A.S.
"Banyak pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik PGK mengalami masalah overload cairan akibat dari ketidakmampuan ginjal membuang hasil metabolime melalui eliminasi urin. Overload cairan salah satu penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian tersering pada anak dengan PGK. Upaya untuk mengatasi overload cairan adalah dengan melakukan pembatasan cairan. Pemantauan keseimbangan cairan menggunakan format pencatatan yang melibatkan keluarga penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembatasan cairan pasien. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi keoptimalan pemantauan cairan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa penerapan intervensi pemantauan cairan menggunakan chart yang melibatkan keluarga. Hasil intervensi menunjukan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK efektif dalam menangani overload cairan dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pasien. Penulis merekomendasikan penggunaan chart khusus tersebut untuk mengatasi kelebihan volume cairan pada pasien.

Some of patient with chronic kidney disease CKD experience fluid overload problems resulting from the inability of the kidneys to throw away metabolic outcomes through urinary elimination. Fluid overload is one of the causes of cardiovascular disease which is the most common cause of death in children with CKD. The attempt to overcome the fluid overload is by limiting the fluid. To determine the effectiveness of patient fluid restriction, it is necessary to monitor fluid balance using a recording format involving the family. The purpose of this paper is to identify the optimum use of fluid intake output chart special patient CKD for fluid monitoring. The method used in the writing of this scientific paper is a case study of the application of fluid monitoring interventions using a chart involving the family. The results of these interventions show that the use of a fluid intake output chart specifically for CKD patients is effective in dealing with fluid overload as evidenced by the reduced patient fluid overload manifestation. Therefore, this intervention is well used to develop nursing interventions so as to improve the quality of life of patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>