Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lavinia Celina Rahmawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan antara kelompok materialistik dan non-materialistik mengenai perilaku konsumen pasca-pembelian, seperti pembelian tak terkontrol, partisipasi dalam proses daur ulang, penyimpanan berorientasi nilai, dan perilaku sadar lingkungan hidup. Pentingnya pemahaman perilaku konsumen adalah salah satu kunci kesuksesan sebuah perusahaan, terutama kesuksesan strategi marketing. Objek penelitian adalah Indonesia sebagai salah satu negara dengan industri ritel pakaian yang sedang berkembang pesat. Teknik sampling judgemental dan snowball digunakan dalam penelitian ini dan sampel didistribusikan secara online. Pengujian hipotesis menggunakan teknik independent t-test di software Statistical Package for Social Science SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumer materialisitk memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan konsumen non-materialistik untuk semua perilaku konsumen pasca-pembelian.

The purpose of this research is to assess the difference between materialistic and non materialistic consumers regarding their post purchase consumer behaviors, such as compulsive buying, participation in recycling, value oriented hoarding, and environmental attitude. The importance in understanding consumer behaviors is the key success of a company, specifically the success of its marketing strategy. The object of the research is Indonesia as one of the fast growing country in apparel retail industry. Judgemental and snowball sampling was used in this research and the sample were distributed online. The hypothesis testing uses the independent sample t test technique in the Statistical Package for Social Science SPSS version 22. The results shows that materialistic consumers score higher than non materialistic for all post purchase consumer behaviors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faza Imaduddin
"Muslim telah dikonsiderasikan sebagai segmen konsumen yang penting di industri fashion karena karakteristiknya yang unik dan pertumbuhan yang pesat dalam pengeluaran dan konsumsinya. Namun, tingkat konsumsi produk fashion tersebut dianggap dipengaruhi oleh materialisme yang merupakan karaktrteristik yang secara konsep tidak sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian fashion cloting konsumen muslim dan hubungannya dengan materialisme. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian fashion clothing dipengaruhi oleh materialisme yang dimediasi oleh consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. Selain itu, ditemukan bahwa fashion consciousness yang dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence, media exposure dan self-concept, memengaruhi materialisme. Self-monitoring dan personal values terbukti tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fashion consciousness. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa religiositas tidak memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan konsumen untuk bersifat materialisme dan mengonsumsi produk karena statusnya.

Muslim has been identified as an essential consumer segment in fashion industry because of their unique characteristics and significant expenditure and consumption growth in the industry. However, their fashion product consumption is considered to be affected by materialism which is perceived to be not in line with Islam beliefs. This study aims to analyse factors affecting fashion clothing purchase behaviour and their association with materialism. Data for this research were collected from Muslim consumers in Indonesia, most of which are students from universities. They were then analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling Method PLS SEM. This study found that materialism significantly affect fashion clothing purchase behaviour which is mediated by consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. In addition, fashion consciousness which has been identied to be affected by susceptibility to interpersonal influence, media exposure and self concept was found to have positive effect on materialism. Self monitoring and personal values were found to have insignificant influence on fashion consciousness. The results of this study also showed that religiosity has no significant role on reducing the Muslim rsquo s materialism level and tendency to consume status products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruly Sulis Handayani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara materialisme dan selfregulation pada remaja. Materialisme didefinisikan sebagai keyakinan yang dianut seseorang tentang seberapa pentingnya kepemilikan barang di dalam hidupnya (Richins & Dawson, 1992). Self-regulation didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan secara fleksibel memonitor perilaku yang sudah direncanakan untuk meraih tujuannya (Kanfer, 1970). Responden penelitian adalah 146 remaja di Jabodetabek. Materialisme diukur dengan menggunakan MVS Short Form oleh Richins (2004a). Self-regulation diukur dengan dengan menggunakan Short Form Self-Regulation Questionnaire (Carey, Neal, dan Collins, 2004). Hasil utama penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dan self regulation (r= -.205, p<0.05). Nilai coefficient of determination (Rsquare) r2= 0.042 atau sebesar 4.2% sehingga dapat diinterpretasikan bahwa variasi skor materialisme 4.2% dapat dijelaskan dari skor self-regulation. Sedangkan 95.8% sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor individu selain faktor self-regulation.

This research was conducted to find the correlation between self-regulation and materialism among adolescent. Materialism is defined as a centrally held belief about the importance of possessions in one?s life (Richins & Dawson, 1992). Selfregulation is defined as the ability to develop, implement, and flexibly maintain planned behaviour in order to achieve one?s goals (Kanfer, 1970). Participants of this research were adolescent in Jabodetabek area, with amounts 146 people. Materialism was measured using MVS Short Form by Richins (2004a). Selfregulation was measured using Short Form Self-Regulation Questionnaire (Carey, Neal, dan Collins, 2004). The main result of this research shows that there is significant relationship between materialism and self-regulation, (r= -.205, p<0.05). Coefficient of determination score (R square) r2= 0.042 or indicate that 4.2% materialism score variation can be explained by self-regulation score. Another 95.8% can be explained from another individual factors except selfregulation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan
"Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam melayani pasar durable products di Indonesia membuat perolehan market share merek asli durable products Indonesia masih rendah. Untuk pasar notebook sendiri, Zyrex sebagai merek asli Indonesia tidak dapat mengalahkan merek luar seperti Acer, Toshiba, dan Asus.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen untuk pengembangan produk notebook di Indonesia dengan menggunakan conjoint analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang paling menentukan preferensi konsumen terhadap notebook yaitu merek, kapasitas memori , ukuran layar, dan kapasitas harddisk. Dengan memfokuskan pengembangan produk notebook pada empat faktor ini, Zyrex dapat meningkatkan market share sebesar 6,7%.

The intense competition among firms in serving durable products market in Indonesia makes market share of Indonesia durable products brand is still small. For the notebook market itself, Zyrex as the Indonesia brand can not defeat international brand like Acer, Toshiba, and ASUS.
This thesis aims to analyze consumer preferences for development of notebook in Indonesia by using conjoint analysis. Result indicates that there are four most determined factors in consumer preferences for the notebook product which are brand, memory capacity, size, and harddisk capacity. By focusing this factors in new product development, Zyrex can increase market share of 6.7%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Juniarti Elizabeth
" ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada perilaku konsumen kaitannya dengan keberadaan usaha jual-beli pakaian bekas impor. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memaparkan temuan pada faktor-faktor perilaku konsumen terkait dengan keberadaan usaha jual-beli pakaian bekas impor. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunAkan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sample. Sampel dalam penelitian berupa konsumen pakaian bekas impor yang berdomisili di JABODETABEK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat temuan khusus pada faktor-faktor perilaku konsumen pakaian bekas impor sebagai bentuk permintaan diri yang bersifat psikologis berupa motivasi, kebutuhan, sikap, kepribadian dan konsep diri kaitannya dengan keberadaan usaha jual-beli pakaian bekas impor.
ABSTRACT This study focuses on consumer behaviour related to the existence of imported second hand clothing bussines. The purpose of this study is to probe and explain the factors of consumer behaviour related to the existence of imported second hand clothing business. This study was conducted to the consumer of imported second hand clothing that domiciled in JABODETABEK using qualitative method with purposive sample. The result of this study showed that there were some peculiar behaviour factors on consumer as the acquired psychological needs of the self such as, motivation, needs, attitude, personality and self concept that related to the existence of imported second hand clothing business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aida Novitarani
"Penggunaan barang mewah atau produk mewah terus meningkat dengan yang baru generasi memasuki industri produk mewah sebagai konsumen, generasi milenial. Perbedaan antara generasi milenial dan generasi sebelumnya konsumen yang lebih tradisional dari produk mewah membuat industri ini membutuhkan perubahan untuk mengakomodasi karakteristik dan kebutuhan generasi milenial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh motivasi konsumen terhadap niat beli produk mewah dengan merek halus atau eksplisit dengan pengaruh faktor kebutuhan konsumen akan keunikan dan swa-monitor. Penelitian ini dibagi menjadi 2 dengan Penelitian 1 untuk menguji pengaruh kebutuhan konsumen terhadap keunikan dan Penelitian 2 hingga uji efek pemantauan mandiri. Metode purposive sampling digunakan untuk penelitian ini dengan responden dan dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics dengan campuran ANOVA 2X2 metode.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam kondisi keunikan tinggi, konsumen yang termotivasi secara ekstrinsik akan lebih memilih produk mewah dengan branding eksplisit dan konsumen yang termotivasi secara intrinsik akan lebih memilih produk mewah dengan branding yang halus. Sementara itu, dalam kondisi pemantauan diri yang rendah, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemilihan produk mewah dengan branding eksplisit atau halus dengan ekstrinsik atau motivasi intrinsik. Implikasi manajerial dibahas dalam penelitian ini juga rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

The use of luxury goods or luxury products continues to increase with the new generation entering the luxury product industry as a consumer, millennial generation. The difference between millennials and previous generations of more traditional consumers of luxury products makes this industry need a change to accommodate the characteristics and needs of millennial generations. This study aims to understand the influence of consumer motivation on the purchase intention of luxury products with refined or explicit brands with the influence of consumer demand factors for uniqueness and self-monitoring. This study was divided into 2 with Research 1 to examine the effect of consumer needs on the uniqueness and Research 2 to the independent monitoring effect test. The purposive sampling method was used for this study with respondents and analyzed using IBM SPSS Statistics with a mixture of ANOVA 2X2 methods.
The findings of this study reveal that in conditions of high uniqueness, extrinsically motivated consumers will prefer luxury products with explicit branding and consumers who are intrinsically motivated will prefer luxury products with smooth branding. Meanwhile, in conditions of low self-monitoring, there is no significant difference in the choice of luxury products with explicit or subtle branding with extrinsic or intrinsic motivation. Managerial implications discussed in this study are also recommendations for further research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhitami Astialinda
"Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, kini hampir semua aktivitas dapat dilakukan dengan Internet, tidak terkecuali aktivitas berbelanja. Penelitian ini membahas tentang perilaku konsumen dalam berbelanja produk fashion secara online menggunakan Theory Reasoned Action (TRA) dengan melihat bagaimana variabel relative advantage, result demonstrability, compatibility, ease of use, visibility, dan perceived risk mempengaruhi sikap terhadap berbelanja produk fashion secara online. Selanjutnya juga bagaimana variabel attitude, dan subjective norms mempengaruhi intensi untuk terus melanjutkan penggunaan Internet untuk berbelanja produk fashion. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan structural equation modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa attitude dan offline subjective norms merupakan faktor yang berpengaruh terhadap intensi untuk terus melanjutkan pembelian produk fashion secara online. Ditambah juga, result demonstrability dan perceived risk berpengaruh terhadap sikap dalam berbelanja produk fashion secara online.

Along with the rapid advances in technology, now almost all of the activities can be done with the Internet, including shopping activity. This study discusses consumer behavior on purchasing fashion products in the Internet using the Theory of Reasoned Action (TRA) to see how these variables; relative advantage, result demonstrability, compatibility, ease of use, visibility, and perceived risk affect attitudes toward online shopping fashion products. Furthermore, also how attitude, and subjective norms influence the intention to continue to use the Internet to purchase fashion products. Processing of the data in this study using structural equation modeling (SEM).
Findings show that consumers' attitude towards purchasing on the Internet is an influential factor on intentions to continue Internet purchasing. Additionally, result demonstrability and perceived risk are influential factors on attitudes towards this behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Caitra Larasati
"Dari tahun 2014, kedai kopi spesialis menjadi tren di Jakarta. Penelitian ini menggunakan teori image congruity untuk menganalisis tren meminum kopi di Jakarta. Peneliti menganalisis pengaruh dari self-congruity dan functional congruity terhadap attitude dan repurchase intention dan pengaruh moderasi dari prior-knowledge mengenai kopi. Sampel terkumpul adalah 256 pelanggan Wisang Kopi di Jakarta Selatan dan 284 pelanggan Tanamera Coffee & Roastery di Jakarta Pusat. Structural Equation Modeling digunakan dalam riset. Dari hasil statistik, functional congruity adalah pendahulu dari attitude dan repurchase intention. Functional congruity memiliki efek lebih besar dalam mempengaruhi attitude di kelompok dengan prior-knowledge rendah dibandingkan kelompok dengan prior-knowledge tinggi.

From 2014, the specialist coffee shops are trending in Jakarta. This study used image congruity theory to analyze the coffee-drinking trend in Jakarta. The researcher analyzed the influence of self-congruity and functional congruity on attitude and repurchase intention and the moderating effect of prior-knowledge on coffee. The collected sample is 256 Wisang Kopi customers in South Jakarta and 284 Tanamera Coffee & Roastery customers in Central Jakarta. Structural Equation Modeling was used in the research. The output showed functional congruity as antecedent of attitude and repurchase intention. Functional congruity has more impact on attitude on customers that obtained low prior-knowledge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Indonesia, 2016
S62997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sundari Utama
"Teh dikenal sebagai minuman sehari-hari yang dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat karena harganya relatif murah dan dapat terjangkau oleh masyarakat. Pertambahan jumlah penduduk dan budaya Indonesia yang telah terbiasa dengan teh sebagai minuman sehari-hari mempunyai pengaruh terhadap kenaikan konsumsi teh untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini merupakan peluang bagi para pengusaha di bidang industri teh yang berlomba-lomba menawarkan berbagai jenis teh olahan dalam berbagai bentuk antara lain nampak dengan munculnya berbagai merek teh celup di pasaran.
Munculnya berbagai merek teh celup yang diproduksi oleh berbagai perusahaan mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat diantara perusahaan teh celup dan masing-masing berupaya keras meningkatkan jumlah penjualan untuk merebut pangsa pasar dengan berbagai strategi dan kebijakan perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan keunggulan dalam bersaing untuk menjamin eksistensi perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan perlu memahami faktor internal maupun eksternal/lingkungan perusahaan, antara lain : pemerintah, pemasok dan pesaing yang berpengaruh dominan terhadap efektivitas strategi dan kebijakan perusahaan.
Disamping itu perubahan sikap dan perilaku konsumen juga sangat menentukan terhadap tingkat penjualan teh celup terutama dengan banyaknya pilihan merek teh celup yang beredar, yang merupakan persaingan antar perusahaan dalam negeri.
Penelitian ini menitik beratkan pada kepuasan konsumen yang paling utama untuk dapat bertahan sebagai market leader dalam pasar teh celup, yang dapat dilakukan melalui pemahaman terhadap sikap dan perilaku konsumen.
Ada dua hal pokok yang menjadi analisis dalam penulisan ini, yaitu : analisis pesaing antara lain menyangkut jumlah pesaing, intensitas persaingan serta keunggulan bersaing dan analisis sikap dan perilaku konsumen. Sedangkan analisis sikap dan perilaku konsumen terhadap produk teh celup menyangkut segala atribut yang ada pada teh celup, yaitu mutu, kemudahan mendapat, kemasan dan kepraktisan, kepopuleran merek, harga dan promosi, yang dilakukan melalui 100 sampel yang diambil secara purposive random sampling.
Analisis dilakukan berdasarkan deskripsi data dan fakta aktual. Dari temuan hasil penelitian secara umum dideskripsikan sebagai berikut. Telah terjadi penurunan jumlah konsumen dari beberapa merek teh celup tertentu di satu pihak dan di pihak lain terjadi kenaikan jumlah konsumen teh celup untuk merek-merek tertentu. Penurunan dan kenaikan jumlah konsumen the celup merek tertentu disebabkan oleh adanya perubahan sikap dan perilaku konsumen, yaitu berpindahnya sebagian konsumen teh celup merek tertentu ke merek lain. Perpindahan pemakaian merek teh celup ini juga didorong oleh perubahan lingkungan perusahaan terutama lingkungan pesaing yang menggunakan strategi dan kebijakan dalam merebut pangsa pasar teh celup.
Kesimpulannya adalah bahwa keunggulan daya saing perlu untuk menjamin kelanjutan suatu usaha. Perusahaan hendaknya memahami aspek internal perusahaan yang menyangkut perilaku konsumen dan pesaing. Hal ini diperlukan agar produk teh celup untuk merek-merk tertentu dapat tetap bertahan. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Dicky Atsmar Fuady
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan dalam kerangka model Brand Engagement Attractiveness dan Status Consumption terhadap Market Mavenism Tendency Penelitian menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan dalam satu kali periode cross sectional design Peneliti menggunakan sampel 150 responden melalui metode nonprobability sampling yakni convenience sampling Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas validitas dan analisis model struktural Lisrel 8 5 digunakan sebagai alat bantu penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Brand engagement attractiveness memiliki pengaruh positif terhadap Market mavenism Terdapat pula hubungan yang positif antara market mavenism terhadap Mobile phone involvement dan clothing involvement.

The purpose of this research is understanding the variables that are significantly influencing The Market Mavenism Tendency This research use exploratory and descriptive design research conducted one time in one period cross sectional design Researcher uses sample of 150 respondents using non probability sampling method focus on convenience sampling Data Analysis methods used are reliability test validity and this research show that Brand Engagement and Attractiveness significantly influencing Market Mavenism Tendency but not Status Consumption The Market Mavenism Tendency significantly influencing product category involvement such as mobile phone involvement and clothing involvement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>