Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fajar
"Tekanan darah merupakan alah satu komponen penting tubuh dan hipertensi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Kesehatan spiritual meliputi rasa keharmonisan, saling kedekatan diri dengan orang lain, alam dan Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan tekanan darah pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 42 lansia yang dipilih melalui totalsampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,28 p > 0,05 , akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami hipertensi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi hipertensi pada lansia.

Blood pressure is one of the important component of body and hypertension is a common problem which can occur in older adult. Spiritual health included relationship with our self, closesnes to other people, nature and God. This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 42 older adult who were selected through the total sampling. The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 p 0,05 , therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer hypertension. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritualservices in order to reduce the symptoms of hypertension in older adult."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulpida Rizki
"Depresi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Tingginya tingkat depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar lansia yang dapat digunakan sebagai strategi koping dalam menghadapi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 37 lansia yang dipilih melalui total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,340 (p > 0,05), akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami depresi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi pada lansia.

Depression is a common problem which can occur in older adult. High level of depression can affect quality of life. Spiritual is one of basic needs that can be used as coping strategy to solve depression.This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 37 older adult who were selected through the total sampling.
The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 (p >0,05), therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer depression. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritual services in order to reduce the symptoms of depression in older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murti Rinta Budiwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Fitria
"Tesis ini mengkaji perilaku manusia dalam hubungannya dengan ruang, termasuk ruang pribadi dengan batas-batas maya yang terbentuk akibat kebudayaan seseorang. Menggunakan pendekatan perilaku yang merupakan implikasi dari seluruh kegiatan manusia yang didasari oleh kebudayaan sebagai sistem pengetahuan (Spradley dan McCurdy, 1987: 2-3) dan pedoman hidup atau blueprint (Suparlan, 1994) serta konsep teritorialiti dari Deleuze dan Guattari (1987). Kedua konsep yang sating bersesuaian, teritorialiti adalah gambaran atau gagasan yang ada di pikiran manusia yang mempengaruhinya dalam bertingkah laku. Konsep teritorialiti berkaitan dengan konsep deteritorialisasi dan reteritorialisasi yaitu proses pengaburan dan pembentukan teritorialiti yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang baru.
Individu akan mencerap ruang beserta isinya termasuk individu lain yang berada di sekitarnya dan menanggapi sesuai dengan pedomannya. Proses penyesuaian diri merupakan salah satu tanggapan individu terhadap ruang. Berada di lingkungan yang baru seseorang akan menyesuaikan diri dengan pedoman yang ada di lingkungan tersebut. Demikian pula dengan lansia yang tinggal di STW. Mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan STW, baik ruang ragawi maupun ruang dengan batas-batas maya (ruang pribadi).
Walaupun ada lansia yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan dan penghuni STW, setidaknya ditemukan empat kiat yang dilakukan oleh penghuni dalam menyesuaikan diri, yaitu dengan: 1) menutup diri, 2) memilih teman 3) mengadakan pendekatan dengan semua penghuni dan 4) tidak menutup diri tapi menghindari ruang yang akan menimbulkan kesulitan pada dirinya. Kiat-kiat tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan sebagai pedoman hidup atau acuan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuannya yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pekerjaan, keluarga dan status pernikahan serta tipe kepribadian. Mereka mendeteritorialisasi dan mereteritorialisasi teritoriaiitinya dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan STW.
Dalam kaitannya dengan ruang ragawi, mereka melakukan beberapa penyesuaian terhadap kamar tidur dengan; 1) mengubah perletakkan perabot, 2) menambahkan perabot sesuai kebutuhannya, 3) memilih untuk keluar dan kamar atau melakukan kegiatan di luar kamar tidurnya. Pilihan-pilihan yang diambil oleh penghuni dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuannya.
Berinteraksinya ruang-ruang pribadi dalam ruang publik rentan akan terjadinya konflik. yang Terjadinya konflik di lingkungan STW dapat dilibat sebagai usaha dari penghuni untuk mempertahankan kedudukan sosialnya dan dapat memelihara hubungan dalam kelompok. Terutama penghuni yang pada kehidupan sebelum tinggal di STW, memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat. Hal ini sesuai dengan tesis Coser (1956) mengenai fungsi konflik sosial.
Penelitian ini menemukan bahwa jarak jarak sosial dalam interaksi lansia penghuni STW tidak dapat diukur dengan jarak ragawi, melainkan melalui isi pembicaraan dan intensitas pertemuan antar penghuni. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan yang mengharuskan mereka saling berdekatan ketika berbicara. Sebaliknya mereka enggan untuk duduk berdekatan dengan lawan jenisnya karena khawatir akan menjadi pembicaraan penghuni lain.
Dari penelitian ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam merancang rumah khusus lansia, yaitu; 1) perletakkan ruang-ruang bersama untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi penghuni dikaitkan dengan kebudayaan lansia; 2) penataan perabot dalam ruang. Penerapan konsep sosiapetal bagi ruang sosial yang mendukung interaksi antar pemakai dan konsep sociofugal bagi ruang yang menghindari interaksi antar pemakai ruang, dan 3) bahan yang digunakan untuk perabot, hendaknya yang ringan sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan ketika ditata kembali sesuai kebutuhan tiap kegiatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Sukesi
"Meningkatnya jumlah populasi lanjut usia disebabkan karena perbaikan gizi masyarakat. menurunnya tingkat kematian ibu dan angka fertilitas. Keadaan tersebut mengakibatkan angka harapan hidup dari umur 66,6 tahun laki-laki dan 69 tahun perempuan diproyeksikan dapat mencapai lebih dari 70 tahun pada tahun 2000.
Dari total penduduk Indonesia saat ini 6.8% berusia 60 tahun. Perubahan secara alami yang terjadi pada penduduk lanjut usia, dimana secara fisik kemampuannya mengalami kemunduran, serta peran di dalam masyarakat juga mulai menurun. Akibatnva akan mengalami krisis pada dirinya terutama apabila tidak disiapkan sebelumnya.
Dinamika pembangunan dan tingkat pendidikan mengakibatkan lanjut usia memilih Panti Werdha sebagai rumah lanjut usia, hal ini dipandang sebagai suatu kesatuan komunitas lansia. Lanjut usia yang tinggal di Panti Werdha pada umumnya mengalami status gizi kurang ataupun status gizi lebih, hal ini disebabkan karena fungsi organ-organ tubuh menurun serta adanya penyakit degeneratif dan pola makan. Pada umumnya lansia memilih makanan yang lunak dan rendah serat serta kalori tinggi, mengakibatkan kelebihan kalori, gemuk atau obesitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi lanjut usia di Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Jakarta. Pengumpulan data-data dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan data primer. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan pinggul.
Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 66 responden yang berumur lebih dari 60 tahun tidak menderita sakit berat yang dinyatakan oleh dokter atau petugas kesehatan, tidak sedang menderita dimensinya. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariate dengan menggunakan uji tabulasi silang dan analisis regresi logistik. Analisis dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS for Window versi 10.10.2000 untuk mengetahui kiasifikasi masing-masing variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi lanjut usia di Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, status kawin, status pekerjaan, lama tinggal, ketuhan, status kesehatan. Dari semua variabel yang diteliti, ternyata yang berperan besar terhadap status gizi adalah jenis kelamin laki-laki mempunyai kecenderungan 6 kali (OR = 6.649) lebih baik status gizinya dibandingkan dengan perempuan pada umur lebih dari 60 tahun, Status kawin mempunyai kecenderungan 4 kali (OR = 4.021) lebih baik status gizinya dibandingkan dengan yang lansia yang tidak kawin.
Status kerja mempunyai kecenderungan 13 kali (OR = 13.001) lebih baik status gizinya dibandingkan dengan lansia yang tidak bekerja pada umur lebih dan 60 tahun setelah dikontrol dengan variabel lainnya. Dengan demikian ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi.
Memperhatikan hasil penelitian tersebut bahwa status pekerjaan lanjut usia di Sasana Trisna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan berperan besar terhadap status gizi maka diperlukan penelitian lebih lanjut balk dilakukan di Sasana Trisna Werdha tingkat swasta rnaupun pemerintah sebagai uji banding lebih lanjut.
Daftar bacaan : 40 (1986-2000)

The increasing number of populations of the elderly is due to better communal nutrition, decreased rate of mother's mortality, and fertility. Such a condition generates life expectancy from 66.6 years of age in men and 69 years of age in women that can be projected to achieve more than 70 years of age by the year 2000.
Of the current total Indonesian population, 6.8% are 60 years of age. Natural change occurs in the elderly where their capacity and social roles degrade physically that it will lead to their self-crisis if not prepared previously.
Dynamics of development and educational levels make the elderly choose Panti Werdha as their group home as being viewed from a continum of the elderly community. The elderly that live in Panti Werdha generally experience malnutrition or over-nutrition due to their declining organic functions, degenerative diseases and food-consumption style. In general, the elderly prefer soft and lower-fibre and highly-contained calorie food that it may cause over-calorie or obesity.
This research aims to identify factors related to nutrition status of the elderly in Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Jakarta. Data set are collected by interview method with primary data, measurements of height, weight, hip and incomperence.
The research design is cross-sectional in manner which includes a number of 66 respondents of 60 years of age that do not suffer from serious diseases according to the medical examination by doctor, health-personnel of which they do suffer from their dimensions. Data analysis includes analyses of univariate, bivariate and multivariate by making use of cross-tabulation test and logistic regression analysis.
Results of research indicate that the nutrition-status of the elderly in STW Ria Pembangunan has a significant correlation among age, gender, marital status, work-status. duration of stay, complaint, health status. Of all the researched variables, the fact shows that nutrition status is greatly affected by male-gender with six time tendency (OR = 6.649) better than that of female-gender over 60 years of age. Marital status has 4 time tendency (OR = 4.021) better in their nutrition status than that in the unmarried elderly.
Work status includes 13 time tendency (OR = 13.001) better in their nutrition status than that in the unemployed elderly of over, 60 years of age after being controlled with other variables. Therefore, these three variables have significant correlation with the nutrition status.
Taking the results of research into account, it appears that the work status of the elderly in Sasana Trisna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan largely effects the nutrition status that it needs more research into Sasana Trisna Werdha at private or public level as a further comparative-test.
Reference : 40 (1986-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwi Darmayanti
"Lansia merupakan individu tahap akhir perkembangan yang memiliki beberapa perubahan pada sistem tubuhnya. Sistem muskuloskeletal ialah sistem yang identik dengan perubahan yang sering terjadi pada lansia. Perubahan pada sistem tersebut berdampak pada menurunnya kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan lansia mengalami jatuh. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian morse fall scale (MFS) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh ialah dengan latihan keseimbangan. Metode square stepping exercise (SSE) dipilih sebagai metode latihan keseimbangan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini didapatkan peningkatan gaya berjalan klien yang lebih cepat saat dilakukan pengukuran awal dan akhir, lebih mahir melakukan gerakan latihan dan peningkatan kemampuan perpindahan kaki dari tiap pijakan latihan.  Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktifitas latihan rutin untuk mencegah resiko jatuh lansia.

 


The elderly was the individuals which in the final stages of development. Musculosceletal system is a system that identical to frequent changes in the elderly. Changes in that system, have an impact on decreasing the strength of muscles, bones and joints which can cause elderly to fall. This paper aims to explain the results of nursing care to elderly who have a risk of fall. Morse fall scale (MFS) and Timed up and Go test (TUG) were used to measure risk of fall. Balance exercise is one of nursing intervention that can deal to risk of fall. The square stepping exercise (SSE) method was chosen as the balance exercise method used. The result obtained that there was increased gait during initial and final measurements; more skillfull when performing exercises movement and increased ability to move each steps. This exercise is recommended to be applied at nursing home as a new activities to prevent the risk of fall in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Yuniarti
"Skripsi ini berfokus pada kajian suffering dan coping mechanism pada lansia di sebuah panti werdha swasta di daerah Cibubur, yaitu Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan. Melalui wawancara mendalam dan pengamatan terlibat saya berupaya memahami bagaimana suffering dapat terbentuk dan bagaimana upaya yang dilakukan lansia untuk menghadapinya hingga dapat keluar dari situasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk strategi coping mechanism dilakukan oleh lansia guna melepaskan diri dari situasi yang membuat mereka tertekan. Terwujudnya tindakan berupa strategi ini didorong oleh agensi yang dimiliki lansia sebagai aktor. Dijelaskan pula berbagai bentuk tindakan lansia ketika mengalami suffering, strategi coping mechanism yang mereka lakukan sebagai bentuk upaya menanggulanginya, serta bagaimana bentuk-bentuk strategi tersebut dapat mereka wujudkan.

This paper focuses on the suffering and coping mechanism that are experienced by elderly in a private home care in Cibubur, called Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan. Through in-depth interviews and participant observations, I seek to understand how suffering could be formed and what actions that elderly do to get out of that situation. The study showed that some forms of coping mechanism strategies were carried out by the elderly to escape themselves from situations that made them depressed. The realization of these strategies is driven by the agency owned by the elderly as an actor. This paper also explains various forms of elderly actions when they were in suffering situation, coping mechanism strategies that they embodied as a form of effort to deal with that situation, and how these forms can be actualized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Syam
"Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan sejahtera yang dihubungkan dengan kebahagiaan, kepuasan, pencapaian, optimisme, dan harapan. Kesehatan spiritual meliputi rasa keharmonisan, saling kedekatan diri dengan orang lain, alam, dan dengan kehidupan yang tertinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dengan kesehatan jiwa pada lansia muslim di Sasana Tresna Werdha KBRP Jakarta Timur yang berjumlah 40 orang.
Desain yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi.
Hasil studi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan spiritual dan kesehatan jiwa pada lansia. Meskipun demikian penelitian ini memberi implikasi bagi institusi pendidikan, agar dapat memasukkan pembahasan kesehatan spiritual dalam kurikulum pendidikan yang perlu dimiliki khususnya oleh perawat spesialis jiwa.

Mental health is a prosperous state related to happiness, satisfaction, optimism, and expectation. While spiritual health included sense of harmony, closeness to other people, nature and highest values of life.
This study aimed to find out relationship between spiritual health and mental health to Muslim elderly people in house of Tresna Werdha KBRP East Jakarta with number of people as much as 40.
Used Design was descriptive design by cross sectional approach. Analyzing done by univariate and bivariate. Samples obtained technique are total of population.
Study results showed that there were not significant correlation between mental health and spiritual health to elderly. Nevertheless, this study also give an implication to education institution in order to take spiritual health in to education curriculum which had owned by nurses mainly for mental specialist nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41462
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Depresi pada lansia dapat disebabkan oleh perubahan pada peristiwa kehidupannya. Salah satu faktor yang dapat melindungi lansia dari depresi yaitu kesejahteraan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan tingkat depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Ciracas.
Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan metode pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 68 lansia dengan secara systematic random sampling. Kesejahteraan spiritual dinilai dengan kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan tingkat depresi lansia dinilai dengan kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dan tingkat depresi pada lansia dengan nilai p value (0,000) (r= -0,642). Perawat harus mampu meningkatkan kesejahteraan spiritual lansia sehingga lansia mampu menghadapi gejala depresi yang timbul.

Depression in the elderly can be caused by changes in the events of their life. One factor that may protect the elderly from depression is spiritual well-being. This study aims to determine the relationship of spiritual well-being with depression levels of the elderly in Sasana Tresna Werdha Ciracas.
The study design was analytic correlation with cross-sectional approach. Samples consisted of 68 elders with systematic random sampling. Spiritual well-being was assessed by questionnaire Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and depression levels of the elderly assessed by questionnaire Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
The results showed that there is a significant relationship between spiritual well-being and depression levels of the elderly with p value (0,000) (r = -0.642). Nurses should be able to enhance the spiritual well-being of the elderly as a coping elderly to deal with depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiantini Kusumawati
"Teori degeneratif pada lanjut usia menjadi acuan bagi perancangan lingkungan bangunan rumah tinggal lanjut usia yang sehat dan nyaman. Di Jakarta, Panti Sasana Tresna Werdha merupakan salah satunya.
Teori iklim mikro dan pertukaran panas dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan lingkungan bangunan rumah tinggal yang sehat dan nyaman. Pada kondisi iklim Jakarta, kenyamanan termal penghuni menjadi lebih krusial.
Analisis penulisan ini merupakan hasil pengamatan dan pengukuran termal terhadap ruang tidur dan ruang sosialisasi dari dua buah Panti Sasana Tresna Werdha di Jakarta yang bertujuan untuk meninjau pengaruh Iingkungan bangunan rumah tinggal lanjut usia terhadap kesehatan dan kenyamanan termal penghuni.
Berkaitan dengan kesehatan, ternyata kenyamanan termal bagi lanjut usia cenderung tidak sama dengan tingkat kenyamanan golongan usia lain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>