Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Veronika Dede
"Strategi divestasi dapat menambah nilai perusahaan, dimana riset membuktikan bahwa divestasi dapat meningkatkan shareholder returns sekaligus kinerja operasi perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggali dan mempertajam dampak aktivitas divestasi perusahaan-perusahaan terbuka sektor minyak dan gas bumi secara global terhadap shareholder returns abnormal return melalui event study dengan Characteritsic Based Benchmark Model CBBM sebagai model perhitungan abnormal return.
Tujuan utama penelitian ini adalah membuktikan bahwa dengan melakukan divestasi dapat meningkatkan nilai perusahaan minyak dan gas bumi secara global dan menganalisa karakter Perusahaan dan/atau aset yang didivestasi dalam kaitannya dengan shareholder value Perusahaan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa divestasi pada perusahaan minyak dan gas bumi meningkatkan nilai perusahaan, ditunjukkan dengan reaksi positif pasar abnormal return positif pada saat pengumuman dan reaksi positif yang signifikan 7 tujuh hari sebelum pengumuman divestasi. Secara umum pasar bereaksi lebih positif apabila Perusahaan dengan peer type Diversified melakukan pengumuman divestasi. Dan hanya pengumuman divestasi di jenis aset Oilfield Equipment Services yang secara konsiten mendapatkan reaksi positif dibandingkan jenis aset lainnya. Pengumuman Divestasi oleh Perusahaan berukuran sedang cenderung merupakan informasi positif, merupakan informasi negatif apabila dilakukan oleh Perusahaan kecil, dan cenderung netral atau positif untuk Perusahaan besar.

Recent research proved that divestiture creates company rsquo s shareholder value in general. This particular research is aimed to analyze and examine effects of divestiture announcements of public companies in Integrated and or Diversified Oil Gas Industry ldquo the Companies rdquo on shareholder returns abnormal return by conducting event study. In this research Characteristic Based Benchmark Model CBBM will be used to calculate abnormal return.
Main goals of this research are to prove whether divestiture can create values for the Companies and to analyze and understand correlation between characteristics of divested companies and or assets with the shareholder values.
This research shows that divestiture of the Companies can create value in terms of positive cumulative abnormal return at the announcement date and significantly positive cumulative abnormal return 7 seven days prior to announcement date. Generally market will react positively when the Companies rsquo type is Diversified. And market will show consistent positive reaction when the divested assets are in Oilfield Equipment Services industry. Divestiture announcements of medium Companies are categorized as positive information for market, but it is negative for small Companies. While big Companies rsquo announcements are tend to be neutral or positive information for market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Niati
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris mengenai pengaruh mekanisme corporate governance (CG), kepemilikan manajerial, dan cash holdings terhadap kesejahteraan pemegang saham. Penelitian ini menggunakan 672 observasi perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada rentang waktu 2007-2010. Kesejahteraan pemegang saham diukur dengan menggunakan price-to-book value. Penelitian ini menggunakan indeks corporate governance yang diterbitkan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Penelitian ini menggunakan data panel dengan Fixed Effect - Cross Section Weighted Method. Penelitian ini memberikan hasil bahwa indeks CG memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kesejahteraan pemegang saham. Namun, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan untuk variabel kepemilikan manajerial dan variabel kepemilikan kas terhadap kesejahteraan pemegang saham.

This research aims to give empirical evidence the influence of corporate governance, ownership managerial, and cash holding to shareholder?s wealth. This research is conducted by using samples of 672 non financial companies listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) during the period of 2007-2010. Shareholder?s wealth is measured by price-to-book value (PBV). We used corporate governance index issued by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). We used panel data structure with Fixed Effect-Cross Section Weighted Method regress the research model. The result of this research shows that corporate governance index have positive and significant influence to shareholder's wealth. However, there is no significant influence between managerial ownership and cash holding to shareholder's wealth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Intandiasti
"Penelitian ini dilakukan pada 30 perusahaan go public yang melakukan strategi aliansi pemasaran pada tahun 2007-2010 dan melakukan pengumuman strategi aliansi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis uji T-Statistic dan Paired Sample T-Test dengan periode pengamatan (event window) adalah 45 hari yaitu t=-22 (22 hari sebelum pengumuman aliansi pemasaran), t=0 (event date) t=22 (22 hari setelah pengumuman aliansi pemasaran).
Hasil penelitian menyatakan bahwa abnormal return signifikan pada periode setelah pengumuman aliansi pemasaran yang menandakan adanya pengaruh pengumuman aliansi pemasaran terhadap kekayaan pemegang saham yang diukur berdasarkan abnormal return saham perusahaan. Berdasarkan ukuran perusahaan tidak ditemukan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi abormal return perusahaan terhadap pengumuman aliansi pemasaran.

The research on 30 go public companies who do the marketing alliance strategy in 2007-2010 and announce marketing alliance strategy. The method used is the analysis of T-Statistic test and Paired Sample T-Test with the observation period (event window) is 45 days for t = -22 (22 days before the announcement of the marketing alliance), t = 0 (event date) t = 22 (22 days after the announcement of the marketing alliance).
The study states that significant abnormal returns in the period after the announcement of the marketing alliance which indicates the influence of the marketing alliance announcement on shareholder wealth as measured by abnormal stock returns of the company. Based on the size of the company it was found that company size does not affect the company's return to the announcement abnormal marketing alliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Jaya Lauson
"Menurut Faulkender, pemicu utama dari utang adalah pertumbuhan. Perusahaan berutang untuk dapat bertumbuh dan menciptakan shareholder value. Pertanyaannya, sejauh mana perusahaan harus berutang sebelum resiko yang ditanggung terlalu besar? Dikatakan oleh Titman dan Wessels bahwa perusahaan dengan resiko operasional yang tinggi tidak akan membahayakan dirinya dengan utang yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari resiko operasional dan pengalaman manajemen terhadap utang, serta interaksi dari kedua resiko tersebut.
Resiko operasional dihitung dari tingkat keunikan produk dengan menggunakan selling expenses to sales sebagai ukuran penilaian sementara pengalaman manajemen dihitung dari pengalaman CEO dengan menghitung lama kerja CEO di perusahaan x selama y tahun, selama CEO tersebut menjabat posisi manajerial. Penemuan dari penelitian ini berhasil menjelaskan hampir 90 dari variabilitas utang serta menemukan bahwa sifat risk averse perusahaan yang disebabkan oleh resiko operasional diperlemah oleh pengalaman CEO.

It is stated by Faulkender that the primary driver of debt is growth corporations borrow in order to grow and create shareholder value. The question is, how far should corporation plunge into debt before they put too much at stake According to Titman and Wessels, corporations with high operational risk will not jeopardize itself by high level of leverage. Therefore, we aim to find the causality between operational risk and managerial risk towards leverage ratio. We measure operational risk with product uniqueness which is defined by selling expenses per sales.
Managerial risk is measured by CEO experience, defined by the length of service of a CEO in x company for y years, as long as the CEO holds managerial role. Our findings explains almost 90 of the variability of leverage and we found out that corporations rsquo risk averseness, which is derived from operational risk, is weakened with experienced CEO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rahmat Ghifary
"Penelitian ini membahas mengenai manajemen modal kerja oleh perusahaan yang digunakan sebagai salah satu memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap kekayaan pemegang saham. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis: Pertama, pembiayaan investasi modal kerja memiliki pengaruh terhadap kekayaan pemegang saham. Kedua, faktor-faktor seperti financial distress, expected sales growth, long-term debt dan short-term debt memiliki efek pada pembiayaan investasi modal kerja. Ketiga, trade credit yang dilakukan perusahaan memiliki pengaruh terhadap kekayaan pemegang saham.
Hasil penelitian ini antara lain pembiayaan investasi modal kerja memiliki pengaruh terhadap kekayaan pemegang saham dimana tambahan 1 Rupiah pada modal kerja memiliki nilai lebih bagi kekayaan pemegang saham dibandingkan tambahan 1 Rupiah pada kas. Penambahan investasi modal kerja memiliki efek pada peningkatan ekspektasi pertumbuhan penjualan perusahaan dimasa yang akan datang. Terakhir, trade credit yang dilakukan perusahaan memiliki pengaruh terhadap kekayaan pemegang saham dimana penambahan 1 Rupiah pada account receivable memiliki nilai lebih kecil bagi pemegang saham dibandingkan tambahan 1 Rupiah pada inventories.

This study discusses about firms working capital management used for as one of maximizing shareholders wealth. The purpose of this study is to analyze the effect of working capital management on shareholders wealth. This study has three hypotheses First, financing of working capital investment has an effect on shareholders wealth. Second, other factors such as financial distress, expected sales growth, long term debt, and short term debt have effects on financing of working capital investment. Third, firms used trade credit has an effect on shareholders wealth.
The result of this studies are financing of investment in working capital has an effect on shareholders wealth in which an additional 1 Rupiah in working capital more valuable than in cash. The additional of investment on working capital can increase firms expected sales growth. Furthermore, firms used trade credit has an effect on shareholders wealth in which an additional 1 Rupiah in account receivable has a smaller value than inventories.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hilmi Adli Salamuddin
"Divestasi merupakan penjualan saham kepada pemerintah Indonesia, dengan tujuan menjadikan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas dalam suatu perusahaan. Regulasi divestasi diatur dalam kontrak karya, Setelah kontrak karya berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan sehingga menempatkan pemerintah sebagai pemberi izin bukan sebagai pihak dalam kontrak, untuk ketentuan divestasi diresmikan melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Undang-Undang ini mewajibkan perusahaan tambang asing yang beroperasi lebih dari lima tahun untuk melaksanakan divestasi secara berkala. Divestasi ditekankan pada peran aktif perusahaan tambang asing dalam mematuhi regulasi. PT Vale Indonesia menjadi contoh yang memenuhi ketentuan kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia, telah melakukan divestasi sebesar 20% (dua puluh persen) yang dijual ke Bursa Efek Indonesia. Proses divestasi yang dilakukan seharusnya mengikuti aturan yang berlaku yang dimana penjualan saham dapat menggunakan metode discounted cash flow atau perbandingan data pasar, proses divestasi ini diawasi dengan ketat oleh Kementrian ESDM. Untuk memenuhi kebijakan divestasi dari PT Vale Indonesia, Pemerintah sudah memiliki sanksi administratif jika PT Vale Indonesia gagal dalam memenuhi kewajibannya dalam divestasi yang dimana dalam hal ini juga menyangkup harga yang ditetapkan berdasarkan rumusan yang diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No. 84K/32/MEM/2020 untuk menentukan harga divestasi saham kepada Pemerintah Indonesia dan sesuai dengan prinsip fair market value.

Divestment is the sale of shares to the Indonesian government, with the aim of making the government the majority shareholder in a company. The regulation of divestment is regulated in the contract of work, after the contract of work changed to a Mining Business License, thus placing the government as a licensor rather than a party to the contract, for the provision of divestment was formalized through Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining. This law requires foreign mining companies operating for more than five years to divest periodically. Divestment emphasizes the active role of foreign mining companies in complying with regulations. PT Vale Indonesia is an example that fulfills the provisions of the contract of work with the Government of Indonesia, has divested 20% (twenty percent) which was sold to the Indonesia Stock Exchange. The divestment process should follow the prevailing regulations where the sale of shares can use the discounted cash flow method or market data comparison, the divestment process is closely monitored by the Ministry of Energy and Mineral Resources. To fulfill the divestment policy of PT Vale Indonesia, the Government already has administrative sanctions if PT Vale Indonesia fails to fulfill its divestment obligations, which in this case also includes the price set based on the formula stipulated in the Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 84K/32/MEM/2020 to determine the price of divestment of shares to the Government of Indonesia and in accordance with the principle of fair market value."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salim H.S.
"On divestment law in Indonesia"
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013
346.066 SAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salim H.S.
"On divestment law in Indonesia"
Jakarta: Erlangga, 2010
346.066 SAL h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Apriliani Suhubdy
"This research aims to examine the effect of earnings management post conglomerate acquisition to acquirers rsquo shareholder value. Conglomerate acquisition rsquo s nature to destroy value and increase firm risk would force managers to inflate earnings post acquisition to show better performance. The company was presumed to inflate earnings after acquisition. Managing earnings would affect the short and long term acquisition performance. This research studied 58 conglomerate acquisition transactions in the United States metals and mining companies between 2000 to 2011. The empirical study shows that companies completing conglomerate acquisitions inflate earnings in the four quarters after completion of acquisition. Earnings management significantly brings negative impact towards abnormal return to shareholders.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen laba pasca akuisisi lateral diversifikasi terhadap nilai pemegang saham pengakuisisi. Diversifikasi yang umumnya menghancurkan nilai pemegang saham serta meningkatkan risiko perusahaan mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba pasca akuisisi untuk menunjukkan kinerja akuisisi yang lebih baik. Perusahaan ini diduga meningkatkan laba setelah akuisisi. Manajemen laba pun akan mempengaruhi kinerja akuisisi melalui pengembalian pemegang saham pengakuisisi. Penelitian ini mempelajari 58 transaksi diversifikasi lateral di Amerika Serikat pada sektor logam dan pertambangan antara tahun 2000 hingga 2011. Studi empiris menunjukkan bahwa perusahaan menyelesaikan akuisisi konglomerat melakukan manajemen laba dalam empat kuartal pasca akuisisi. Manajemen laba secara signifikan membawa dampak negatif terhadap abnormal return kepada pemegang saham."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Marvela Solomon
"Listrik merupakan produk yang menguasai hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam penyediaan tenaga listrik, termasuk investasi oleh pihak swasta. Berdasarkan UUD 1945, cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Hal inilah yang menyebabkan investasi dalam ketenagalistrikan memiliki ketetatan tersendiri dan diawasi. Dalam kegiatan investasi, dikenal istilah divestasi yang merupakan pelepasan modal kepada pihak lain. Divestasi oleh sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan pengalihan saham kepada perusahaan lain, termasuk kepada perusahaan asing. Pada penghujung tahun 2020, terdapat perusahaan yang bergerak dalam penyediaan tenaga listrik yang melakukan divestasi besar-besaran kepada perusahaan asing. Penelitian ini akan meninjau peraturan yang mengatur transaksi divestasi dalam perusahaan yang bergerak dalam penyediaan tenaga listrik, serta status hukum perusahaan penanaman modal dalam negeri yang diakuisisi oleh perusahaan asing. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, penelitian ini menganalisis transaksi yang dilakukan oleh PT PMU dengan menggunakan hukum investasi ketenagalistrikan, divestasi, dan penanaman modal asing dengan cara akuisisi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat kekhususan pengaturan dalam divestasi pada perusahaan penyedia tenaga listrik. Selain mengikuti ketentuan pengalihan saham sesuai ketentuan umum perseroan terbatas, perusahaan tersebut juga harus mengikuti ketentuan yang diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, seperti telah melaksanakan Commercial Operation Date, mendapatkan persetujuan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan melapor kepada Menteri. Sementara itu, perusahaan penanaman modal dalam negeri yang diakuisisi oleh perusahaan asing akan berubah status menjadi perseroan terbatas penanaman modal asing. Perubahan status ini harus dimutakhirkan dalam sistem Online Single Submission.

Electricity is a product that greatly influences people's daily lives. Therefore, various parties are needed to participate in the provision of electricity, including private-sector investments. According to the 1945 Constitution, industries that significantly impact people's lives are under state control, resulting in strict regulations and oversight in the electricity sector. In investment activities, the term "divestment" is known, which involves the transfer of ownership to other parties. Companies can carry out divestment by transferring shares to other companies, including foreign ones. Towards the end of 2020, there was a company engaged in electricity provision that conducted significant divestment to a foreign company. This research will examine the regulations governing divestment transactions in electricity companies, as well as the legal status of domestic investment companies acquired by foreign entities. Using the juridical-normative research method, the study analyzes the transactions carried out by PT PMU using laws related to electricity investment, divestment, and foreign direct investment through acquisition. The research findings reveal specific regulations governing divestment in electricity providers. In addition to complying with the general provisions of limited liability companies regarding share transfers, these companies must also adhere to regulations set by the Ministry of Energy and Mineral Resources, such as fulfilling Commercial Operation Date requirements, obtaining approval from PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), and reporting to the Minister. Furthermore, domestic investment companies acquired by foreign entities will undergo a status change, becoming foreign direct investment limited liability companies. This status change must be updated in the Online Single Submission system."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>