Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heni Rubianti
"Dalam menghadapi AFT A ( Asean F'ree Trade Area ), perusahaan dalam negeri akan menghadapi persaingan dengan masuknya produk yang dihasilkan perusahaan luar negeri. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan dalam negeri mulai kekurangan daya saingnya. PT. X adalah perusahaan manufaktur yang berada pada tahap bertahan dan bergerak dibidang min yak goreng, mentega, dan shortening perlu mengantisipasi kondisi dan perubahan yang terjadi dengan menerapkan strategi yang tepat agar dapat terus bertahan dalam era persaingan.
Kondisi perekonomian yang tidak mendukung saat ini khususnya perusahaan yang menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit ( CPO ). Naiknya harga kelapa sawit membuat perusahaan kesulitan untuk menetapkan harga jual produknya. Produknya yang selama ini sudah premium bila dinaikkan lagi, akan berdampak berpindahnya pelanggan ke pesaing dalam atau luar negeri.
Kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung bagi PT. X yang selama ini meraih keuntungan besar saat dollar melemah, karena sebagian produknya diekspor ke manca negara. Saat dollar menguat dan ditambah ekspor berkurang, maka PT. X mulai mengalami pengurangan pendapatannya, untuk itu PT. X berusaha untuk menetapkan strategi baru sesuai dengan kondisi saat ini. Selama ini PT. X melakukan pengendalian dengan menggunakan budget. PT. X berusaha untuk menerapkan sistem manajemen yang menjamin konsistensi manajemen yakni dengan ISO 9001-2000. Untuk membantu mengukur kinerja pemsahaan agar tetap konsisten sehingga mendapatkan ISO 9001-2000, maka pihak manajemen memutuskan untuk menerapkan Balanced Scorecard.
Balanced scorecard menterjemahkan misi dan strategi -organisasi ke dalam pengukuran performance yang dilihat dari perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pengembangan. Penerapan balanced scorecard akan memberikan kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif dan seimbang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T10765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Yuniar
"ABSTRAK
Makalah non-skripsi ini membahas tentang aplikasi menggunakan kartu skor berimbang pada perusahaan jasa professional akuntansi Smith Jones LLP. Pada bagian pertama, saya menjelaskan apa itu "Perusahaan Jasa Professional" terlebih dahulu. Lalu, saya membuat Kartu Skor Berimbang yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi perusahaan Smith & Jones LLP. Ketiga, saya menyarankan sistem bonus yang sesuai dengan ciri-ciri dan kebutuhan perusahaan ini.

ABSTRACT
This paper discussed the application of Balanced Scorecard in professional serviced firm, specifically an accounting firm named Smith Jones LLP. The first part of this paper explains the meaning of "Professional Serviced Firm", the second part is the construction of thorough Balanced Scorecard customized for the needs and situation of Smith & Jones LLP. Lastly, I suggested the more suitable reward systems for partners of the firm. "
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Pranata
"Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang berat pada tahun 1997 bahkan terancam bangkrut Krísis ekonomi tersebut berdampak pula pada bisnis koran dalam masa-masa yang sulit. Apabila dipandang dari sudut era reformasi yang berkembang dewasa ini, seharusnya bisnis media massa, termasuk koran, masih memiliki prospek yang bagus. Dengan kebebasan yang diberikan pemerintah untuk menyebarkan berita secara ?lebih? transparan membuat isi berita koran lebih menarik pembaca untuk terus membeli. Namun dengan kebebasan tersebut membuat índustri pers menarik sehingga memicu pengusaha lain untuk terjun dalam bisnis pers. terutama koran, tabloid dan majalah. Ini berakibat persaingan semakin ketat dengan pangsa pasar yang berkembang lambat.
Perusahaan X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pers daerah dan mempunyai daerah pemasaran di Jawa Tengah dengn pusatnya di Yogyakarta. Walaupun PT X sebagai pemain lama dalam industri pers koran di Indonesia tetapi PT X tidak lepas dan dampak kondisi persaingan yang ketat yang mempenganruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh. Untuk dapat bertahan dan maju dalam industrinya maka perusahaan tidak dapat mengandalkan laporan keuangan saja untuk penilaian kinerja perusahaan. Dibutuhkan suatu penilaian kinerja perusahaan secara seimbang yang diperoleh dari informasi keuangan dan non-keuangan. Yang kemudian dinilai juga dengan menggunakan tolok ukur finansial dan operasional. ini dapat dilakukan dengan menggunakan Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puryati
"Saat ini dunia usaha sedang berada pada masa transisi dan era persaingan industrial ke persaingan informasi. Perkembangan perekonomian yang cepat karena pengaruh globalisasi akan mempengaruhi ikiim persaingan bisnis yang ada. Persaingan akan semakin ketat dan keras terlebih pada era pasar bebas. Oleh karena itu perusahaan tenis berupaya untuk merurnuskan dan menyempurnakan strtegi strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan (the winning strategy). Untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas penerapan strategi, manajemen perusahaan perlu mengukur kinerja bisnis mereka.
Selama ini, istilah kinerja/peiformance kerapkali dikaitkan dengan koridisi keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja tersebut dirasakan tidak lagi tepat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mengukur keberhasilan perusahaan. Nampaknya masih banyak hal yang luput dan perhatian alat ukur keuangan yang pada gilirannya menuntut upaya lain sebagai tolok ukur pendekatan kinerja perusahaan yang lebih komprehensif dan seimbang untuk melenglapi pengukuran kinerja keuangan yang telah ada.
The Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton merupakan solusi yang menarik untuk menjawab tantangan tersebut. Sistem ini menterjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam pengukuran kinerja yang Iebih komprehensif dan seimbang yang memberikan kerangka untuk pengukuran strategis. Dengan Balanced Scorecard kinerja perusahaan diukur dan aspek keuangan dan non keuangan yaitu dan empat perspektif yang terdini dan keuangan, pelanggan, proe1 b.nia internal dan belajar dan bertumbuh Selain ¡tu, Balanced &orecard tidak hanya mengukur hash akhir (oulcome) tetapi juga aktivitas-aktIvita5 pcnentu hash akhir I)engan latar belakang tersebut, penuhs melakukan studi analisis pada Pl (Persero) Peiabuhan Indonesia II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahul bagaimana sistem pengukuran kinerja yang diterapkan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia Il dan penyusunan Balanced &vrecard sebagal sistem pengukuran kineija Baru.
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II sebagal BUMN yang bergerak di bidang pelayanan jasa kepeiabuhanan keberadaannya tidak bisa sepenuhnya teriepas dan Pemerintah. Namun liai ¡tu tidak berarti membatasi ruang gerak perusahaan Dengan berbagai keterbatasan yang ada, perusahaan banus dapat mengoptimalkan sumberdaya yang ada agar dapat memberíkan basil optimal. Sebagai BUMN, kinerja perusahaan akan diukur dengan tolok ukur yang ditetapkan oleb pemerintah yang benlaku sama untuk semua BUMN. Dengan melihat kondisi perusabaan yang berbeda-beda dan persaingan yang ada saat ¡ni, sistem pengukuran kinerja tersebut tidak lagi memadai untuk diterapkan. OJeh karena ¡tu kebutuhan sistem baru yang bisa mengakomodasi kebutuhan sesuai dengan kondisi yang ada mutlak diperlukan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penerapan Balanced Scorecard difokuskan pada strategi mempertahankan pelanggan (customer retention) dengan cara melakukan perbaikan proses bisnis internal dan meningkatkan berbagai upaya untuk proses pembelajaran (learning) daLam rangka mencapai tingkat pertumbuhan (growth) yang diharapkan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat periting. Jika pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan memuaskan diharapkan pelanggan akan menggunakan jasa perusahaan di waktu yang akan datang. Kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh proses internal bisnis yaitu bagaimana perusahaan memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Keberhasilan proses internai bisnis akan tergantung pada sumber daya yang dimiliki perusahaan melalui proses pembelajaran dan bertumbuh. Dengan proses bisnis internal dan pembelajaran dan bertumbuh yang baik, kepuasan pelanggan dan customer retention dapat dicapai. Pengaruh dan aktivitas tersebut secara tidak langsung adalah peningkatan pendapatan perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Penerapkan Balanced Scorecard pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II diharapkan dapat merupakan benchmark untuk mengevaluasi beraneka ragam aktivitas perusahaan agar dapat beroperasi secara optimal, Sebagai suatu sistem manajemen, Balanced Scorecard diharapkan dapat memotivasi perbaikan berkesinambungan terhadap bidang-bidang kritikal perusahaan.
Karena keterbatasan kemampuan dan waktu yang dimiliki penulis, hasil analisis ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dalam waktu yang Iebih lama mengingat penyusunan dan penerapan sistem barn bukan merupakan hal yang mudah terutama dalam aplikasinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Susanti
"Saat ini perusahaan berada pada pertengahan transformasi dari persaingan era industri menuju persaingan era informasi. Dalam era informasi dan globalisasi seperti saat ini, tolok ukur yang dipakai saat ini yang lebih bersifat keuangan, dirasakan tidak lagi tepat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mengukur keberhasilan perusahaan. Penekanannya harus lebih diarahkan kepada pengukuran yang selain dapat mengukur hasil yang telah dicapai tetapi juga yang akan dicapai. Sehingga pengukurannya haruslah pengukuran yang komprehensif dan seimbang untuk melengkapi pengukuran kinerja keuangan yang telah ada.
Kaplan dan Norton kemudian memperkenalkan suatu pengukuran yang baru yaitu The Balanced Scorecard. The Balanced Scorecard menyeimbangkan pengukuran finansial untuk kinerja masa lalu dengan pengukuran . bagi kinerja masa depan. Metode ini menyediakan manager dengan instrumen yang dapat digunakan untuk keberhasilan persaingan di masa yang akan datang. Saat ini, perusahaan berkompetisi dalam lingkungan yang kompleks sehingga pengertian yang tepat mengenai tujuan dan metode untuk mencapai tujuan merupakan hal yang penting. The Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam pengukuran performance yang lebih komprehensif yang memberikan kerangka untuk pengukuran strategis. The Balanced Scorecard menggabungkan pengukuran baik dari sisi finansial maupun operasional yaitu mengukur kinerja perusahaan dari empat sisi yaitu: Finansial, Pelanggan, Proses Bisnis Internal dan Belajar dan Berkembang. Untuk itu penulis melakukan studi analisis pada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk yaitu PT. Pupuk Sriwijaya yang berpusat di kota Palembang.
PT. PUSRI sebagai BUMN tidak dapat dipungkiri bahwa setiap aktivitasnya harus selalu didasarkan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tetapi hal tersebut tidak berarti membatasi ruang gerak perusahaan. Justru dengan batasan-batasan tersebut, perusahaan harus dapat mengoptimalisasi sumber daya yang ada agar memberikan hasil yang maksimal.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, usulan yang diberikan kepada perusahaan dalam menggunakan The Balanced Scorecard, difokuskan kepada: strategi pertama yaitu penurunan biaya produksi dengan cara melakukan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas output dan pengiriman produk yang sesuai dengan kebutuhan. Pengaruh dari aktivitas tersebut, secara tidak langsung adalah peningkatan output produksi (strategi kedua). Untuk memastikan bahwa kedua strategi di atas menghasilkan net income yang meningkat, maka ada strategi ketiga yaitu peningkatan laba.
Dengan menerapkan The Balanced Scorecard, PT. PUSRI diharapkan akan dapat memanfaatkannya sebagai benchmark untuk mengevaluasi beraneka ragam aktivitas perusahaan agar dapat beroperasi secara optimal. Sebagai suatu sistem manajemen, The Balanced Scorecard diharapkan dapat memotivasi perbaikan berkesinambungan terhadap bidang-bidang kritikal perusahaan seperti sumber daya, pelanggan, aktivitas, proses dan energi atau biaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inalia Novianti
"Globaliasi membuat perusahaan harus semakin memfokuskan pelayanannya untuk meningkatkan kepuasan konsumennya. Dengan kemajuan teknologi dan kelancaran arus informasi dan juga arus barang dan jasa, dimana batas negara, lautan, darat dan udara tidak lagi merupakan faktor penghalang dalam melakukan transaksi bisnis, perusahaan kurir, menjadi salah satu perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat memindahkan sumber daya yang dimiliki suatu negara ke negara lain yang membutuhkan. Perusahaan kurir ini terbukti tahan terhadap krisis yang melanda perekonomian dunia. Karena walaupun sekarang teknologi informasi sudah demikian modern dan canggihnnya, dimana tiap perusahaan mulai tergantung pada internet dan intranet dalam mengkomunikasikan semua kegiatan bisnisnya, peran perusahaan kurir tetap tidak tergantikan.
Untuk dapat terus berkembang dan memuaskan kebutuhan konsumen, banyak perusahaan yang berfokus pada strategi, menggunakan Balanced Scorecard sebagai salah satu alat ukur kinerjanya. Metode BSC ini sering digunakan karena metode ini tidak hanya mengukur kinerja perusahaan dari sisi finansial saja, melainkan juga dari sisi lain yang seringkali diabaikan bila kita menggunakan tolak ukur keuangan semata, yaitu dari segi pelanggan, proses bisnis internal, dan juga pertumbuhan dan pembelajaran. PT UPS Cardig International Indonesia, merupakan salah satu perusahaan kurir intemasional yang menggunakan metode BSC dalam pengukuran kinerjanya. Metode ini mulai digunakan sejak tahun 2003. Metode ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan dengan menyelaraskan strategi dengan aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari.
Berbeda dengan barapan perusahaan, pada tahun 2004, perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan menajemen mempertanyakan kegunaan metode BSC tersebut. Berdasarkan basil review penulis atas beberapa tolak ukur yang digunakan oleb perusabaan dalam membangun peta strategi-nya, penulis menemukan ada beberapa tolak ukur tambaban yang diperlukan perusabaan dalam menyempumakan elemen BSC yang diukur. Yang paling utama adalab build the franchise. PT UCI di Indonesia, masib tergolong pemain baru, dan masib memerlukan marketing tools untuk dapat mengedukasi pasar. Di Amerika sendiri, UPS merupakan piliban nomer satu dibandingkan dengan perusabaan kurir lainnya, tetapi di Indonesia sendiri, masyarakat masih banyak yang tidak mengenal reputasi PT UCI ini.
Karya akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa penerapan konsep BSC ini pada PT UCI, dengan cara melakukan review atas tolak ukur yang sudah diimplementasian perusabaan, dan juga berusaha menemukan tolak ukur baru yang dapat mempertajam maupun memperbaiki basil pengukuran kinerja sehingga dapat lebih aplikatif dalam penyusunan strategi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalalembang, Lyra Bellatrix
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membantu PT. Tongkonan Trans Utama untuk menganalisis kesesuaian antara strategi yang dijalankan dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama serta membantu untuk merancang strategy map dan balanced scorecard yang sesuai dengan strategi PT. Tongkonan Trans Utama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data primer. Penelitian ini membahas rancangan strategy map dan balanced scorecard yang dapat diajukan kepada PT. Tongkonan Trans Utama sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi dan alat ukur kinerja. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa strategi PT. Tongkonan Trans Utama sudah sesuai dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama dan menyarankan bahwa PT. Tongkonan Trans Utama perlu memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen yang ada ke dalam bentuk strategy map dan balanced scorecard.

ABSTRACT
This research aims to help PT. Tongkonan Trans Utama to analyze the organization rsquo s mission, vision, and strategy using Strategy map and Balanced Scorecard as a strategic tool for successful strategy execution. The method used in this research is descriptive method with the primary data. This study is focus on designing a Strategy Map and Balanced Scorecard for PT. Tongkonan Trans Utama which can be used as a consideration in determaining the strategy and performance measurement of the organization. The conclusion of the research is that PT. Tongkonan Trans Utama strategy is in line with its mission and vision. This research can be used as a reference for improving and developong strategic management using the Strategy Map and Balanced Scorecard concept."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Herawaty
"

Abstrak

 

Dalam manajemen strategis, Balanced Scorecard digunakan sebagai metrik kinerja untuk mengukur fungsi bisnis internal dan hasil eksternal yang dapat digunakan untuk mengukur umpan balik suatu organisasi, baik untuk organisasi laba atau nirlaba (sektor publik). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kinerja rumah sakit Pusat Otak Nasional yang merupakan salah satu organisasi sektor publik dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dalam mencapai tujuan organisasi. Metode yang dipergunakan berupa analisis deskriptif dengan menggunakan data dari tahun 2015 hingga 2017. Hasil analisis menunjukan bahwa ada beberapa hasil kinerja yang belum mencapai target yang ditetapkan dikarenakan pemilihan KPI yang digunakan tidak relevan dan tidak memiliki causal relationship dengan strategi RS Pusat Otak Nasional. RS Pusat Otak Nasional disarankan memperbaiki desain Balanced Scorecard, dengan menambahkan kamus indikator kinerja untuk mempermudah pencapaian KPI.


Abstract

 

In strategic management, the Balanced Scorecard is used as a performance metric to measure internal business functions and external results that can be used to measure feedback to organizations, whether for profit or non-profit organizations (public sector). This study aims to evaluate the results of the performance of the National Brain Center hospital which is one of the public sector organizations using the Balanced Scorecard approach in achieving organizational goals. The method used is in the form of descriptive analysis using data from 2015 to 2017. The results of the analysis show that there are some performance results that have not reached the set targets because the selection of KPIs used is not relevant to the strategy of the National Brain Central Hospital. In adition there are several KPIs that do not have a causal relationship between one another. The National Brain Center Hospital is recommended to improve the design of the Balanced Scorecard, by adding a dictionary of performance indicators to facilitate the achievement of the KPI.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Fransiska
"

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun pedoman pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard serta mengukur dan mengevaluasi kinerja Inspektorat Pemerintah Kota Tangerang dengan pedoman yang telah disusun. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton. Rancangan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard pada Inspektorat Pemerintah Kota Tangerang menghasilkan 7 sasaran strategis dan 12 indikator kinerja utama yang diklasifikasikan ke dalam empat perspektif BSC. Dari 12 IKU yang ditetapkan, terdapat 5 IKU yang melampaui target, 2 IKU sesuai target, 3 IKU tidak dapat dihitung, dan 2 IKU yang tidak tercapai. Dengan menerapkan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard diharapkan pengukuran kinerja atas pelaksanaan tugas pengawasan di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang lebih komprehensif, koheren, seimbang dan terukur.


This research aimed to develop performance measurement guidelines with Balanced Scorecard approach and to measure and evaluate the performance of the Inspectorate of Tangerang City with guidelines that have been prepared. This research used qualitative method approach to analyze primary data obtained from interviews and secondary data obtained from literature study. This study used the balanced scorecard approach developed by Kaplan and Norton. The design of performance measurement with Balanced Scorecard approach at the Inspectorate of Tangerang City produced 7 strategic objectives and 12 key performance indicators classified into four balanced scorecard perspectives. Of the 12 KPIs specified, there are 5 KPIs that exceed the target, 2 KPIs as targeted, 3 KPIs cannot be counted, and 2 KPIs are not achieved. By implementing performance measurement with balanced scorecard approach, is expected that performance measurement on the implementation of monitoring tasks within Tangerang City Government is more comprehensive, coherent, balanced and measurable.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Sylvana Angreni
"Persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompetitif akan mengubah lingkungan bisnis menjadi lebih kompleks. Perubahan ini dapat merubah prinsip-prinsip manajemen yang digunakan selama ini, termasuk penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep balanced scorecard. Konsep balanced scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahaan yang dilakukan terhadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut di atas.
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang solusi dokumen dan teknologi informasi. Saat ini melakukan pengukuran kinerja dengan melihat laporan anggaran dengan realisasinya, serta KPI yang telah ditetapkan. Penerapan balanced scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi ASGR dalam menilai kinerja organisasi temtama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam Perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal-hal lain yang membuat kinetja Perusahaan menurun ataupun mengalami kemgian. Selain itu dengan penerapan balanced scorecard yang sesuai dengan Perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan-masukan kepada ASGR dalam penerapan balanced scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada balanced scorecard disesuaikan dengan kondisi Perusahaan serta sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan ASGR.
ASGR yang merupakan pelopor dalam bisnis perdok:umenan dan tahap pengernbangan
teknologi informasi memiliki Faktor Sukses Kritikal (FSK) yang memberikan keunggulan
bagi Perusahaan. Adapun FSK yang dimiliki yaitu organisasi, kompetensi, pelanggan dan
mitra Perusahaan. Berdasarkan FSK ini, maka ASGR menentukan strategi serta sasaransasaran
strategis, sehingga tujuan Perusahaan tercapai.
Sasaran stra.tegis pada. perspektif keuangan yaitu peningkatan ROE yang diperoleh dengan semakin bertumbuhnya pendapatan Perusahaan serta profitabilitas. Pertumbuhan pendapatan diharapkan diperoleh dari revenue mix. Hal ini bisa dicapai jika seluruh sasaran-sasaran strategis yang ada di perspektif non keuangan bisa mendukung sasaran-sasaran strategis yang ada di perspektif keuangan.
Sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan pada masing-masing perspektif, selanjutnya akan diuji untuk melihat hubungan sebab akibat dengan perspektif lainnya. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kekoherenan dan kekomprehensifan dari sasaran-sasaran strategis tersebut.
Untuk menerapkan balanced scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitrnen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain itu pemahaman dan penerapan ASGR core value pada setiap personel juga mendukung penerapan balanced scorecad supaya berjalan dengan lancar.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>