Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Nirwaty
Politeknik Negeri Medan, 2016
338 PLMD 19:4 (216)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Indriasari R. Zamani
"Perencanaan strategis merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, terlebih lagi dalam konteks bisnis intemasional. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan utama PT. Tyco Valves & Controls Indonesia (T.V.C.I.) dan subsidiarinya yang berada di kawasan Asia Tenggara, yaitu Brunei, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sebagai perusahaan yang sangat eskpansif baik dari sisi bisnis industri valves maupun korporasi dan kepemimpinan, T.V.C.I. cenderung lcbih banyak rnenghadapai situasi ketidakpastian (uncertainty) dalam perkembangan bisnisnya di lingkungan global, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut terkait dan timbul akibat perbedaan lokasi dan faktor geografis antar negara subsidiari, perbedaan regulasi, situasi ekonomi, dan sumber daya manusia, serta kondisi pasar dan persaingan yang semakin ketat oleh karena masuknya pemain-pemain baru dari India, Cina dan Taiwan serta pemain-pemain lokal yang cenderung ben-min di bawah harga pasar. Kondisi ini ditambah lagi dengan berbagai ancaman terorisme, bencana alam, wabah, dan lain sebagainya yang membawa pengaruh efek ketidakpastian luar biasa dalam dunia bisnis. Perubahan yang dramatis dan perkembangan teknologi juga menambah kerumitan untak memprediksi atau bahkan mengontrol hal-hal tak terduga yang dapat mengancam kelangsungan bisnis industri valves. Adapun permasalahnpermasalahan tersebut tidak akan berdampak negatif dalam waktu dekat, tetapi strategi yang tepat harus direncanakan jauh hari sebelumnya.
Dalam pembahasan karya akhir ini, penulis menggunakan pendekatan ilmiah strategic . management yang memfokuskan pada pernbentukan formulasi strategi. Komponenkomponen utama yang membentuk formulasi strategi ini digunakan sebagai kerangka utama dalam melakukan analisis pembahasan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah mengenai pengembangan rnisi dan tujuan suatu bisnis serta identifikasi pengaruh ekstemal dan internal perusahaan dan terakhir merumuskan beberapa altematif strategi sebagai antisipasi terhadap perubahan-perubahan yang cenderung terjadi atau dengan memanfaatkan dan mengubah ketidakpastian tersebut menjadi sebuah kesempatan atau peluang bisnis. Untuk lebih mernfokuskan pada lingkungan internal T.V.C.I., maka perlu diidentifikasi kembali kompetensi khusus (distinctive competence) yang dimiliki saat ini. Kompetensi khusus berupa superioritas dari efisiensi, inovasi, kualitas, dan customer responsiveness dibutuhkan dalam upaya untuk inengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage). Demikian halnya dengan lingkungan ekstemal T.V.C.I., jugs akan difokuskan pads perubahan faktor-faktor lingkungan makro seperti perubahan ekonomi makro, sosial,'regulasilpemerintahan, teknologi, dan hukum yang berdampak langsung pada kinerja T.V.C.I. saat ini. Sedangkan untuk lingkungan industri akan dibahas mengenai pemain-pemain dalam struktur industri valves dan konsumen yang akan dituju. Selanjutnya setelah terbentuknya penetapan misi dan tujuan, serta telah dilakukannya identifikasi.dari peluang dan ancaman yang terdapat pada lingkungan ekstemal, dan kompetensi khusus yang dimiliki beserta kelemahan-kelemahan yang terdapat pada internal perusahaan, maka secara bersama dianalisis dengan menggunakan SWOT Analysis. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor ekstemal dan internal secara sistematis untuk dapat merumuskan berbagai altematif strategi perusahaan. Tahap akhir dari forinulasi strategi adalah pemilihan strategi yang akan diterapkan pada perusahaan. Beberapa altematif perumusan strategi basil analisis SWOT tersebut, difokuskan dengan menggunakan konsep strategic business unit (cost leadership, dyferentiation, focus) yang dipadukan dengan konsep Finding Sense in Uncertainty (Charles Handy: 2004). Konsep ini turut digunakan dalam pembahasan dikarenakan pertimbangan terhadap perubahan yang terjadi secara drastis pada hampir semua faktor, akan langsung berdampak pada perubahan yang cepat dan tidak dapat diprediksi pada struktur industri, khususnya pada industri valves. Perencanaan strategis akan sangat menentukan bagi keberhasilan T.V.C.I. di tengah persaingan industri valves di kawasan Asia Tenggara.
Dari keseluruhan kondisi-kondisi tersebut, diperlukan suatu komitmen yang kuat dari pihak manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonesia untuk mengembangkan usahanya, ditunjang dengan kompetensi 3.husus yang dirniliki, maka strategi utama yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Tyco Valves & Controls Indonesia adalah leadership strategy, yaitu strategi yang berorientasi pada pertumbuhan usaha dalam lingkungan industri valves. di Indonesia khususnya dan kawasan Asia Tenggara pada umumnya, dengan upaya merebut market share dari pesaing atau kompetitor lain pada segmen proses industri lc-mil dan menengah.
Selanjutnya strategi pendukung yang sebaiknya digunakan oleh PT. Tyco Valves & Controls Indonesia untuk dapat mempertahankan posisi tersebut adalah dengan menerapkan navigating the edge of chaos (improvisasi). Improvisasi secara umum adalah segala sesuatu yang memungkinkan bagi tingkatan manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonresia untuk melanjutkan dan menciptakan penyesuaian terhadap perubahan pasar dan secara konsisten menggerakan merek-merek valves yang ada ke berbagai segmen pasar yang ada. Adapun kunci sukses dari startegi ini berdasarkan pada kombinasi pada spesifikasi merek, inovasi produk dan biaya rendah untuk mencapai leadership pada setiap segmen pasar proses industri yang dimasuki. Adapun konsep kunci dari improvisasi ini yang hams diterapkan pada PT. Tyco Valves & Controls Indonesia, adalah adaptive culture (menciptakan keluwesan budaya perusaaan), semi-structure (menciptakan keluwesan struktur organisasi sekaligus diharapkan tidak terjadi kekacauan pada mekanisme struktur yang sedang berjalan), dan real-time communication (menciptakan komunikasi berdasarkan kelompok-kelompok fungsional yang bertemu secara berkala dan dipusatkan pada pelaksanaan waktu sesungguhnya).
Implikasi usaha PT. Tyco Valves & Controls Indonesia dalam menjalankan navigating the edge of chaos bagi seluruh tingkatan manajemen adalah memantapkan elemen-elemen struktur organisasi, menciptakan -sejumlah struktur komunikasi, dan membiarkan strategi tumbuh dengan sendirinya sesuai tuntutan perubahan pasar. Dampak langsung dari implikasi ini adalah turnbuhnya budaya perilaku mengatur sendiri atas perubahan yang terjadi, dan terlebih panting terhadap fleksibilitas strategi produk-produk yang dipasarkan. Jika manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonesia dapat mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan persaingan, teknologi, dan kebutuhan konsumen, akan mudah bagi perusahaan untuk mengendalikan biaya dan kualitas produk yang lebih baik dari competitor sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk terus melahirkan inovasi-inovasi untuk mengikuti perubahan pasar dari waktu ke waktu.
Demikianiah di bawah situasi yang terus berubah, tidak ada pilihan lain kecuali menciptakan strategi adaptif yang mampu membuat bisnis tetap relevan dan kompetitif. T.V.C.I. harus mampu memandang diri sebagai suatu portofolio inisiatif, bukan portofolio asset yang statis. T.V.C.I. harus mampu mengelompokkan inisiatif-inisiatif sedemikian rupa untuk menghasilkan sinergi sehingga pada saat ketidakpastian muncul, perusahaan dapat rnenemukan cara-cara strategis untuk mengubah arah dan melakukan adaptasi yang diperlukan. Kemampuan memprediksi yang diharapkan bukan sekedar antisipasi yang reaktif, namun lebih mengarah pada cara-cara mengembangkan kemampuan yang proaktif untuk membaca masa depan.

Strategic planning is an important thing to a company, especially in international business context. Strategic planning is the main need of PT. Tyco Valves & Controls , Indonesia (T.V.C.I.) and its subsidiary based in Southeast Asian countries such as Brunei, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam. As a highly expansive company, both in terms of valve industry and corporation and leadership, T.V.C.I. tends to more encounter uncertainty situation with respect to its business development in a global environment, especially in Southeast Asia region. It relates to and caused by location difference and geographical factor among subsidiaries, differences in regulation, economic situation, human resources and market condition, and a tighter competition due to the advent of new entrants from China and Taiwan and local new entrants that likely charge lower price than the market price. It is confounded with various terrorism threatens, natural disaster, epidemic, etc., giving an extraordinary effect of uncertainty to the business world. Dramatic changes and technology advances also increase complexity in predicting or even controlling? unexpected things that may threat the survival of valves industry. Such the above problems will not give negative impacts in the near future, but a proper strategy should be planned long before.
In this final work, Author uses a scientific approach of strategic management focusing on the formation of strategy formula. The main components shaping this strategy formula are utilized as the main framework in performing discussion analysis. Such those components are concerning the development of mission and goals of a business and identification of both external and internal influences and, finally, the formulation of several strategy alternatives as an anticipation to likely changes or the use and transformation of that uncertainty into business opportunities. In order to more focus on the internal environment of T.V.C.I., it is necessary to reidentify distinctive competences the company has these days. Distinctive competences in forms of superiorities in efficiency, innovation, quality, and customer responsiveness are needed to develop sustainable competitive advantages. Regarding the external environment of T.V.C.I., the company will focus on the changing macro environment factors such as macroeconomic, social, regulation/government, technology, and legal changes, that directly influence the performance of T.V.C.I. nowadays. While, with respect to the industrial environment, there will be a discussion on players in the structure of valves industry and the targeted consumers. Then, after setting the mission and goals and identifying threats and opportunities of the external environment and distinctive competences along with weaknesses inside the company, together they are analyzed using SWOT Analysis. SWOT Analysis is employed to identify various external and internal factors systematically to formulate numerous strategy alternatives of the company. The final stage of strategy formulation is strategy selection applied then to the company. Some those of formulated strategy alternatives as a result of that SWOT Analysis are focused using a concept of strategy business unit (differentiation, cost leadership, focus) in combination with a concept of Finding Sense in Uncertainty (Charles Handy: 2004). This concept is also included in the discussion because a consideration of dramatic changes in almost all factors will directly influence rapid, unpredictable changes in industrial structure, in particular valves industry. Strategic planning wilt highly determine the success of T.V.C.I. in the middle of competitive valves industry in Southeast Asia region.
Of the abovementioned conditions, a tough commitment by management of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is required to develop its business. Supported by distinctive competences it has, the main strategy best applied by PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is the leadership strategy, that is that strategy oriented to the growth of valves industry in Indonesia in particular and Southeast Asia region in general by taking and increasing market shares from other competitors in the low and medium scale industrial segments.
Furthermore, supporting strategy best used by PT. Tyco Valves & Controls Indonesia for the purpose of maintaining such a position is navigating the edge of chaos (improvisation). In general term, improvisation is anything possible to continue and create adjustment to the changing markets and consistently move the existing valves trademark to the various market segments on hand. The success key of the strategy is a combination of trademark specification, product innovation and low cost to reach a leadership in every industrial market segments it enters. Whereas, the key concept of improvisation to implement to PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is adaptive culture (generating flexibility in corporate culture), semi-structure (making flexibility in organizational structure while expecting no chaos to the structural mechanism in operation), and real-time communication (creating functional group-based communications periodically met and oriented to a real time implementation).
Business implications of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia, in running navigating the edge of chaos, for all levels of management is to establish elements of organizational structure, produce a number of communication structures, and make a strategy thriving automatically according to the market changes. A direct impact of implication is growth of self-regulating culture with respect to the existing changes and, more importantly, to strategy flexibility of the marketed products. If the management of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is able to adapt to the changes in competition, technology, and customers' needs properly, it will be easy for the company to control cost and product quality, better than competitors, to make possible for the company to create innovations to follow market changes over time.
Under an ever-changing situation, there is no other choices but creating an adaptive strategy able to make business relevant and competitive. T.V.C.I. should be able to view itself an initiative portfolio, not a static asset portfolio. T.V.C.I. should be capable of grouping initiative generate a synergy in such a manner that, at time of uncertainty, it can find out strategic ways to switch its direction and adapt as necessary. The expected capability of predicting is not for a reactive anticipation, but more for the way the company develops its proactive capability of understanding the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan
"ABSTRAK
Real Estate Bumi Serpong Damai (BSD) yang terietak di Barat kota Tangerang saat ini menghadapi persaingan yang sangat kompetitif dengan banyaknya pengembang menawarkan
produk perumahannya di wilayah Tangerang. Pengembang tersebut masuk dengan menawarkan pemukiman dengan skala kota dan konsep kota yang beraneka ragam pula. Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini menyebabkan pesaing banyak menawarkan produk dengan harga murah. Pembeli juga mempunyai banyak altemative pilihan yang lebih banyak hingga ada tuntutan akan perumahan dengan fasilitas dan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Adanya peraturan pemerintah mengenai lingkungan berimbang juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan mengingat selama ini segmen pasar yang dituju oleh Bumi Serpong
Damai merupakan multi segmen dimana pengembangan rumah cenderung dialokasikan kepada perumahan segmen menengah keatas.
Analisa SWOT yang dilakukan mengidentifikasikan adanya peluang untuk merebut pasar
segmen menengah kebawah disertai dengan kemampuan perusahaan untk membangun dan
mengembangkan perumahan untuk segmen tersebut dengan fasilitas yang disesuaikan. Ancaman ada pada segmen menengah ke atas dimana daya serap untuk segmen tersebut mengalami penurunan yang tajam sebagai akibat penurunan daya beli konsumen. Terbatasnya kredit sector konstruksi bagi pengembang merupakan ancaman perusahaan dalam pembiayaan. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa real estate Bumi Serpong Damai mempunyai kekuatan seperti reputasi sebagai pengembang kota mandiri pertama, luas lahan yang cukup besar. Lingkungan yang ramah dan fasilitas kota yang sangat lengkap. Kelemahan yang cukup menonjol dibandingkan Kompetitor adalah akses ke perumahan yang sering teijadi kemacetan, promosi yang tidak terarah, dantidak fokusnya manajemen Bumi Serpong Damai dalam membangun produk perumahan.
Alternatif-alternatif strategi didapatkan dengan menggunakan matriks- TWOS yang mencocokkan peluang atau ancaman yang ada dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
BSD. Dari alternatif-alternatif strategi tersebut akan dipilih strategi bersaing dengan menggunakan matriks perencanaan strategi secara kumulatif (QSPM). Pengembangan lahan baru
untuk pembangunan rumah sederhana mempakan salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan
untuk menarik minat pembeli dari kalangan segmen menengah kebewah. Untuk rumah sederhana
bagi segmen tersebut pembangunan rumah dengan tipe kecil dilokasi baru dapat memberikan
keunggulan bersaing dalam harga mengingat harga tanah di lokasi BSD berada masih relatif lebih
murah dibandingkan lokasi perumahan pengembang lainnya yang semakin terbatas dan mahal.
Memfokuskan pengembangan dan pembangunan rumah sederhana dapat dijadikan strategi
perusahaan dalam mengantisipasi pergeseran pasar pembelian rumah dimana pertumbuhan daya
serap rumah sederhana tersebut cukup pesat dibandingkan rumah menengah keatas.
Penyediaan mmah sederhana dan sangat sederhana harus dilakukan dengan ikut
memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjadi pengawas dalam pengelolaan
perumahan nasional. Menurunnya suku bunga Kredit Perumahan Rakyat membuka kesempatan
bagi masyarakat untuk memiliki rumah sehingga BSD perlu memikirkan lebih lanjut temtama
mengenai system pembelian agar semakin mudah.
Selain itu usaha meningkatkan inovasi, infrastruktur, fasilitas, dan lingkungan yang berkualitas harus disertai dengan media promosi yang tepat dan efektif . Sehingga memberikan kesan bagi konsumen terhadap rasa nyaman dan benar-benar menciptakan sebuah kota mandiri yang lengkap merupakan hal yang sangat penting mengingat semakin kompetitifnya tingkat
persaingan di dalam bisnis real estate. Karena dengan usaha tersebut maka kebutuhan konsumen terhadap sebuah konsep kota mandiri akan terpenuhi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Agus Mariani
"Dalam memenangkan persaingan perguruan tinggi dalam era globalisasi, tidak lagi didasarkan pada kualitas produk yang tinggi dan harga jual yang terendah, tetapi diperlukan upaya terpadu untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan (mahasiswa).
Sebagai wadah penghasil sumber daya manusia yang berketrampilan dan berpengetahuan, Politekni Negeri Medan harus dapat meningkatkan kualitas produknya (alumni dan jasa pendidikan) sehingga dapat menghadapi persaingan dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif. Namun kenyataannya, alumni dihasilkan oleh Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis mengalami penurunan jumlah alumni yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja. Menurut data yang diperoleh, alumni tahun 1989 yang dapat diserap perusahaan/industri mencapai 95% tetapi jumlah alumni tahun 2002 yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja hanya sebesar 47,5%. Hal ini meaunjukkan selain karena memang lapangan kerja yang semakin kecil, juga disebabkan oleh kualitas alumni yang menurun atau tidak dapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas alumninya dan juga produk perguruan tinggi itu sendiri yaitu jasa pendidikan yang terdiri dari jasa kurikulum, jasa administrasi, jasa penelitian, jasa ekstrakurikuler, dan jasa pengabdian masyarakat. Jasa pendidikan berkualitas akan dapat menghasilkan alumni yang berkualitas juga. Kualitas pelayanan administrasi pendidikan akan sangat besar memberikan kontribusi kepada kualitas alumni suatu perguruan tinggi dalam menghadapi globalisasi dari otonomi perguruan tinggi. Peneliti menfokuskan perhatiannya pada upaya peningkatan kualitas jasa administrasi yang dianggap mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pencapaian sumber daya manusia yan berkualtis tinggi.
Untuk dapat mengetahui upaya peningkatan kualitas jasa administrasi, peneliti menggunakan konsep SERQUAL dari Zeithaml untuk mengetahui kualitas jasa administrasi yang diterima oleh mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis. Penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan instrumen kuesioner kepada 100 responden. Dari 96 responden yang ada, sebanyak 65.83% menyatakan bahwa jasa administrasi dalam 5 (lima) dimensi kualitas yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles, tidak memenuhi harapan pelanggan (tidak merasa puas} dian terdapat kesenjangan yang besar antara harapan (expected) dengan persepsi (perceived) pelanggan yaitu sebesar -2.188. Artinya bahwa jasa administrasi di Poiiteknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis belum memenuhi kualitas yang diminta dalam segi kehandalan pelayanan, dan kepastian penyelesaian pelayanan sasuai dengan yang dijanjikan, kemudian fasitas peralatan administrasi, sarana komunikasi dan informasi juga belum dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Demikian juga ketanggapan dan rasa empati, penampilan, rasa ingin membantu yang ditunjukkan oleh pegawai administrasi dalam memberikan pelayanan administrasi belum dapat memberi kepuasan pelanggan. Untuk itu, harus dilakukan perbaikan/peniagkatan kualitas jasa administrasi. Upaya yang dapat dilakukan oleh Jurusan Administrasi Bisnis tersebut dapat mengadopsi konsep peningkatan kualitas model TQM yang dikemakakan oleh Munro yang terdiri dari 6 (enam) langkah perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement). Dan dari analisis yang dilakukan, peneliti dapat mengeniuikakan bahwa Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis dapat mc!akukan perbaikan kualitas pada setiap langkah untuk mencapai total kualitas yang dapat memenuhi standar kualitas yang pelanggan harapkan.

Achieving to be leading in globalization era, its not just depend on the high quality product at the lowest price, but we have to satisfy customers? students' needs and wants within integrated efforts. Politeknik Negeri Medan as an education institution which produces skilled and educated man power should increase its quality (alumni and education services), therefore that they can face labor market competition.
In fact, market absorb the alumni of Politeknik Negeri Medan, Administration Business Department, has been decreased from time to time. In 1989, market absorbed 95% of its graduates, but in 2002 market absorbed only 47.6% of its graduates. It proves that the quality of its graduates has been decreased of not conform to markets' needs.
Politeknik Negeri Medan needs to increase the quality of alumni also the higher education product itself: education services, those are curriculum service, administration service, research service, public service, and extracurricular service. The high quality of services will produce the high quality of alumni. The quality of education services will held alumni facing the globalization and higher education autonomy.
This research focus on effort to inc cease the quality of administration service which is considered has an important role fu, in creating high quality alumni. The research used SERVQUAL, an Zeithaml concept to measure the quality of administration service that the students accept. This research is descriptive quantitative and qualitative using questionnaire to 100 responders. The result of this research shows 65.83% of those respondents said that the quality of administration service is in five dimensions i.e. reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles, not conform to their needs (not satisfy them) and there is a big gap between expectation and perceived (-2.188). It means that education administration service in Politeknik Negeri Medan, Administration Business Department have to be improved to satisfy the students' needs. They can adopt T QM system model to improve the quality (Munro concept which consists six steps continual improvement).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djokomulyono; Stefanus Tjiongan
"ABSTRAK
Perkembangan dan pertumbuhan Ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan
di Indonesia khususnya, cenderung mendorong industri real estate di
Indonesia semakin bergairah. Industri real estate sendiri menurut para
pelakunya dapat dikelompokkan menjadi kelompok Bisnis Realti dan
kelompok Bisnis Properti. Dasar yang digunakan untuk melakukan
pengelompokkan adalah cara pengusahaannya yaitu dijual atau dikelola
sendiri.
Pengembangan suatu kawasan yang kecil, sedang maupun yang besar
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lokasi kawasan tersebut Faktor konsep
pengembangan ternyata mempunyai pengaruh yang dominan, diikuti oleh
komposisi produk yang akan dikembangkan serta strategi pengusahaannya.
Pengembangan suatu kawasan dapat díarahkan sebagai bisnis realiti
saja, sebagai bisnis properti saja atau merupakan korribinasi bisnis realti dan
bisnis properti. Peluang dan trend Industri Real Estate Indonesia memberikan
gambaran bahwa pengembangan suatu kawasan dengan konsep yang tepat dan
berbeda dengan yang lain dapat memberikan nilai tambah yang tinggi.
Kondisi lingkungan di sekitar kawasan merupakan salah satu aspek
yang perlu mendapat perhatian dalam rencana pengembangan suatu kawasan,
disamping aspek-aspek lain seperti : kondisi ekonomi, kebijakan pernerintah,
kondisi pasar dan kondisi persaingan.
Agar dapat mengamati dan menganalisa pengembarigan suatu kawasan
dengan balk, pemahaman akan para pelaku dalam industri real estate sangat
penting sehingga dapat mendukung pemahaman akan alternatif-alternatif
strategi yang mungkin ada dan analisa serta pemilihan strategi yang paling
baik dan tcpar bagi suatu kawasan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa
hal tersebut tidak mungkin dilakukan dalam sekejap atau sekaligus, sehingga
dalam industri real estate Strategi Tahapan pengembangan suatu kawasan
menjadi salah satu aspek yang penting.
"
1994
T1544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmat Nuryono
"PT Kawasan Industri Jababeka, Tbk (PT KIJ, Tbk), is an industrial estate management company. The company also includes the supporting facilities of the industrial estate in its business operation. The supporting facilities that are included are the apartments/residence, store, and office construction, clean water construction and management, industrial waste management, telecommunication facilities, telephone and electricity; and other supporting facilities.
Along with the change in macro environment, from 1998 until 2001 the Indonesian industrial estate management companies suffered a great decrease. It was marked by the decrease of investment realization and followed by the deflation of Rupiah and the upsurge of the inflation rate. Even though since 2003 Indonesian economic growth has reached 4,1%, to boost up the industrial estate management requires the reevaluation and adjustment of its strategic business to the environmental change so that the company can keep its sustainability and growth.
To know the preparation of PT KIJ, Tbk in anticipating every external environmental change and preparing its internal resources, the appropriate business strategic analysis is required. The research method applied in this research is descriptive - qualitative method. It is conducted by giving questionnaire and interviewing the respondents who know and understand the industrial estate management. The respondents given the questionnaire and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the boarding staff of Himpunan Kawasan Industri (HKI) commissariat Bekasi, the officials of Sub Dinas Penanaman Modal Daerah (PMD) Dinas Perindagpar and PMD Bekasi Regency, and the directors of tenant companies in Jababeka.
The research is initiated by analyzing the condition of internal and external factors of the company and also by analyzing the importance level of those factors. The result of the assessment is used to determine the competitive position of PT KIJ, Tbk by applying General Electric (GE) Matrix. The competitive position obtained from GE matrix analysis exist in growth and build business area or Quadrant ll which recommends some alternative strategies suitable for its development. By examining the competitive position, strength, weakness, opportunity, threat and business goal of the companies, market penetration strategy and market development strategy are corroborated. After the strategies have been corroborated, the functional strategy proposal; the strategy to strengthen each function of the company, is given to arrange the program or to arrange the more detail description of the strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arik Sulandari
"Perairan Prigi termasuk Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Samudera Hindia, merupakan kawasan dengan status pemanfaatan tinggi. Nelayan Prigi umumnya menangkap ikan-ikan pelagis dengan alat tangkap jarring, pancing tonda dengan menggunakan alat bantu penangkapan lainnya berupa rumpon. Pada umunmya para nelayan Prigi masih menangkap dengan peralatan sederhana, sehingga hasilnya kecil.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian yang terkait dengan strategi peningkatan produksi hasil tangkapan bagi Nelayan Pancing Tonda ini. Berdasarkan variabel yang menpengaruhi produktivitas pancing tonda antara lain adalah jumlah trip penangkapan,ukuran kapal, daya mesin, panjang tali, ukuran mata pancing, jumlah Anak Buah Kapal (ABK), pengalaman ABK dan nahkoda. Dengan mengunakan pengujian model Cobb Douglas , hasilnya menunjukan jumlah trip, jumlah ABK, Pengalaman ABK mempengaruhi hasil produksi . Jumlah trip paling berpengaruh terhadap produktivitas nelayan pancing tonda. Faktor-faktor produksi yang terdapat dalam model dapat menjelaskan perubahan hasil tangkapan dengan alat tangkap pancing tonda pada armada kapal sekoci sebesar 87,5% sedangkan sisanya yaitu 12,5% disebabkan karena faktor-faktor lain ataupun variabel ? variabel yang tidak termasuk dalampenelitian.
Strategi yang dianggap tepat adalah : (i) perlu dilakukan penambahan waktu trip dan memperhatikan pengalaman ABK dan nahkoda kapal; (ii) perlu adanya pengembangan alat bantu penangkapan seperti Fish Finder dan pemakaian umpan yang lebih menarik bagi ikan sasaran dan(iii) pemberian pelatihan dan pengetahuan dasar tentang teknologi alat bantu penangkapan sesuai sifat dasar ikan yang menjadi sasaran penangkapannya.

Prigi waters including the Regional Fisheries Management (WPP) of the Indian Ocean, is a different region on the status of high utilization. Prigi Fishermen generally catch pelagic fish with nets and fishing gear trolling lines by using the tools of rumpon other catching. In general, the fishermen are still experiencing the limitations of capture technology. With a simple fishing gear sehingaan average revenue per month small.
Based on the description above, it is necessary to research associated with increased production strategy for Fishermen Fishing catches this Trolling Variables that menpengaruhi productivity between assessments adalahjumlah trip fishing, boat size, engine power, length of rope, hook size, number of crew (ABK), the experience of ABK and helmsman. Using a Cobb model the results show the amount of trips,amount of ABK, ABK experience affect the results of production. The amount of trips the most influence on the productivity of fishermen fishing trolling lines. Production factors included in the model can explain the changes in the catch by fishing gear fishing boat trolling lines on a fleet of ships at 87.5% while the remaining 12.5% is due to other factors or variables - variables that are not included dalampenelitian.
In order to achieve optimal results the proposed strategies are: (i) the need to do additional trip time and attention to the experience of crew and ship captains, (ii) is necessary to arrest the development of assistive devices such as Fish Finder and use of bait is more attractive to fish targets and delivery training and basic knowledge of technology tools and the nature of the capture of fish that were targeted.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Situasi kompetisi dewasa ini tidak memberikan sedikitpun ruang bagi perusahaan untuk berbuat salah. Perusahaan harus benar-benar memuaskan pelanggannya dan selalu berupaya mencari cara baru untuk memenuhi permintaan pelanggan melebihi harapan harapan pelanggan. Six sigma memberikan solusinya."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (01) Januari 2003: 47-49, 2003
MUIN-XXXII-01-Jan2003-47
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>