Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanafi Moeharjo
"ABSTRAK
Manajemen strategik merupakan suatu seni dan ilmu dalam pembuatan
(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa
datang. Formulasi strategi merupakan salah satu tahapan penting dalam proses strategic
management. Pada tahap formulasi strategi ini akan dikembangkan, dianalisa dan akhimya
dipilih strategi yang akan diterapkan pada suatu organisasi. Agar dapat melakukan
formulasi strategi yang baik maka diperlukan tiga hal penting yang berhubungan dengan
keadaan organisasi itu sendiri. Yang pertama adalah posisi perusahaan pada saat ini, kedua
posisi yang dikehendaki dimasa yang akan datang dan yang terakhir adalah keadaan
lmgkungan bisnis organisasi tersebut dimasa yang akan datang.
Keadaan Iingkungan bisnis dimasa yang akan datang bersifat sangat dinamis,
mudah berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Dan hal ini terjadi di Indonesia pasca
krisis ekonomi, dimana segala sesuatu dapat berubah dengan cepat. Dengan demikian
diperlukan suatu perangkat analisa yang bisa mengakomodasi keadaan lingkungan yang
dinamis. Scenario Planning merupakan salah satu perangkat analisa yang mampu
mengakomodasi perubahan ? perubahan keadaan lingkungan yang berubah dengan cepat
dan penuh dengan ketidakpastian. Karya akhir ini menganalisis formulasi strategi pada
PT. ?X? dengan menggunakan Scenario Planning.
PT. ?X? adalah distributor alat-alat industri HITACHI di Indonesia. Pemilik selaku
pengambil keputusan perusahaan memahami bahwa masa depan penuh dengan
ketidakpastian sehingga terus mencoba-coba (trial & error). Keputusan yang dibuat hanya
berdasarkan perkiraan harapan mereka saja. Sebagai akibatnya perusahaan saat ini tidak
mampu memperoleh market share yang signifikan walaupun brand yang dimiliki cukup
dìkenal ketangguhannya. Pertumbuhan perusahaan juga mandeg sehingga terkesan strategi
yang digunakan adalah survival strategy.
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai posisi perusahaan
pada saat ini maka dibuat analisis remote environment, analisis key succes factors & audit
internal perusahaan.
Dalam analisis remote environment dianalisa vektor ? vektor perubahan yaitu
ekonorni (global & nasional), politik, teknologi dan sosial budaya. Dari analisis diperoleh
bahwa situasi politik di Indonesia pasca krisis ekonomi yang tidak stabil sangat banyak
mempengaruhi keadaan perekonomian pada umumnya dan bisnis khususnya.
Dalam perdagangan alat ? alat industri di Indonesia ternyata country of origin
memegang peranan peranan dalam mempengaruhi keputusan untuk membeli pelanggan.
Hal ini diperoleh dalam analisis key success factors yang diperlukan oleh perusahaan untuk
dapat masuk dan bertahan dalam persaingan. Semua key success factors dimiliki oleh PT
?X? namun belum digunakan secara intensif sehingga terlihat bahwa PT. ?X? hanya sebagai
follower saja.
Dari hasil audit internal terdapat kelemahan dalain struktur modal sehingga
mempengaruhi unjuk kerja keseluruhan PT.?X. Beberapa kompetitor sudah go public
sehingga dan segi ukuran PT. ?X? tertinggal dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan
adanya keterbatasan modal ini maka ada beberapa segmen pasar dan service yang
seharusnya dapat ditangkap namun tidak terlayani. Dengan adanya persetujuan pasar bebas
yang ditandatangani pemerintah Indonesia maka terdapat ancaman yang berasal dari
distributor alat industri semerek dan negara tetangga atau malah dan prinsipal sendiri.
Variabel kestabilan politik merupakan variabel eksternal yang dominan dan sangat
berpengaruh terhadap variabel lainnya. Dari situasi internal menjadi variabel internal yang
utama. Hal ini terungkap dalam tahap pertama pembuatan skenario yaitu menentukan
variabel yang dominan. Kemudian dengan membuat kisaran ? kisaran asumsi dan variabel
internal dan eksternal serta operasi kombinasi dan masing ? masing kisaran asumsi maka
terbentuk empat buah skenario. Skenario ? skenario tersebut adalah Flight of Flaminggoes
(kestabilitan politik positif dan situasi internal menguntungkan), Lame Duck (kestabilan
politik positif dan situasi internai kurang menguntungkan), Icarus (kestabilan politik
kurang positif dan situasi internal menguntungkan) dan Ostrich (kestabilan politik kurang
positif dan situasi internal kurang menguntungkan).
Langkah selanjutnya dengan memperhatikan masing ? masing skenario dipilihlah
beberapa strategi generik yang sesuai dengan situasi. Dan pada akhirnya dipilih beberapa
strategi generik saja yang sesuai dengan situasi dan kondisi PT. ?X? pada saat itu. Seperti
market development dan market pene tration pada skenario flight of the Flaminggoes;
stabilitas, market penetration dan joint venture paLia skenario Lame Duck, stabilitas pada
skenarlo Icarus; serta likuidasi pada skenanio Ostrich.
Melihat perkembangan situasi politik yang membaik setelah pergantian presiden
yang baru lalu maka skenario Flight of the Flamingoes merupakan skenario yang paling
mungkin menjadi kenyataan setidaknya sampai dengan tahun 2004. Dengan demikian
strategi yang dipilih dan diterapkan pada PT. ?X? adalah market development dan market
penetration. Sebagai konsekuensi dan dipilihnya strategi ini maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti rnemperkuat jaringan distribusi yang ada dan adanya pasar yang
belum terjamah pada market development Menanibah tenaga penjual dan teknisi,
meningkatkan biaya ikian dan meningkatkafl promosi penjualan pada market penetration.
"
2001
T4766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmy Hoessein
"ABSTRAK
Pada dasarnya pcrusahaan efek rnerupakan organisasi bisnis. Organisasi
merupakan sistem yang terbuka. OIeh karena itu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal
dan Iingkungan internalnya. Kerangka hukum merupakan faktor eksternal organisasi.
Yang menjadi pertanyaan penelitian adalah (I) bagaimanakah kondisi kerangka hukum
yang mengatur kegiatan perusahaan efek, (2) apakah yang merupakan peluang dan
hambatan dalam kerangka hukum tersebut, dan (3) bagaimanakah strategi perusahaan di
masa depan dalam lingkungan hukum yang ada saat ini. Penelitian dilakukan di PT. X.
Kerangka konsepsional penelitian ini didasarkan atas teori strategi dan
manajemen strategi. Penelitian dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara
mendalam dengan pedoman wawancara terhadap sejumlah informan dalam kalangan PT.
X.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum kerangka hukum yang
mengatur perusahaan efek dapat menjadi hambatan bagi perusahaan untuk menjalankan
kegiatan perantara pedagang efek, terutama di dalam menjalankan pengawasan terhadap
penerapan dan ketentuan, tetapi kerangka hukum tersebut juga memberikan peluang
untuk menjalankan kegiatan penjamin emisi efek.
OIeh karena. itu disusun formulasi strategi sebagai berikut; (1) kegiatan bisnis
lebih dikonsentrasikan kepada kegiatan penjamin emisi efek dan penasehat keuangan,
sedangkan untuk kegiatan perantara pedagang efek difokuskan kepada nasabah institusi
(2) restrukturisasi organisasi dengan mempertahankan divisi yang mewadahi kegiatan
bisnis yang menjadi konsentrasi perusahaan (3) dilakukan pengembangan kapasitas bagi
sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
(4) membangun pusat data dan informasi untuk mengakomodasi seluruh kegiatan usaha
(5) mengatasi meningkatnya beban operasional agar tercapai efisiensi untuk memperkuat
keuangan perusahaan
"
2002
T2488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Satrio Leksono
"PT X merencanakan untuk mengadakan sebuah bentuk investasi hotel di lokasi yang sama dengan suatu obyek yang sudah dimiliki oleh perusahaan, yang bertempat di kota Bandung bagian utara. Obyek yang sudah ada tersebut berbentuk sebuah gedung Serba Guna (yang dalam Karya Akhir ini disebut sebagai SG) yang didalamnya terdiri dari fasilitas olah raga dan kebugaran, fasilitas ruangan untuk disewakan, fasilitas hiburan, sebuah restoran, bar dan salon. Fasilitas tersebut nantìnya akan digabung dengan hotel yang akan dibangun (dalam Karya Akhir ini disebut sebagai ABC), dengan harapan dapat bersinergi untuk memberikan revenue yang menguntungkan bagi perusahaan.
Mengingat pasar industri hotel yang demikian menarik karena perkembangan ekonomi dan pariwisata Indonesia pada umumnya, tentu akan banyak investor yang akan menjadi pesaing potensial bagi PT X. Untuk mengantisipasi hal tersebut PT X harus menyiapkan sebentuk strategi bersaing yang nantinya dapat digunakan oleh ABC sehingga kemampulabaan dapat tercapai untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Sebelum melangkah lebih jauh, dilakukan analisis terhadap lokasi dan karakteristik dan pada tempat dimana ABC akan didirikan, dan melalui pertimbangan keunggulan serta kelemahan lokasi tersebut maka diusulkan sebuah konsep untuk ABC berbentuk resort hotel.
Dengan menganalisis market attractiveness, dimana dapat digunakan ALU (Analisis Lingkungan Usaha), baik dengan pertimbangan Iingkungan terjauh. industri maupun operasi daya tarik pasar sebenarnya untuk industri perhotelan dapat diketahui, yang ternyata memang menarik untuk dimasuki karena lingkungan yang ada mayoritas mendukung, walaupun ada diantaranya yang juga merupakan ancaman.
Selanjutnya pada analisis competitive position dilakukan pemetaan competitive setting industri hotel di Bandung, yang memberikan informasi penting mengenai figur pesaing-pesaing yang ada serta posisi masing-masing pesaing dalam industri tersebut. Dari sini juga didapatkan suatu informasi yang dapat dijadikan dasar untuk mengadakan analisis keuangan (bagian bawah) dan inforrnasi untuk melakukan pemetaan posisi ABC pada saat mulai beroperasi pada tahun 2000 yang ternyata masih berada di question mark, tetapi dengari suatu competitive position yang kuat. Pada analisis keuangan, proyek ABC ini memberikan NPV positif dengan IRR sebesar 15 persen (dalam US$) serta periode pengembalian selama 9,6 tahun.
Langkah selanjutnya adalah analisis competitive advantage, disini dapat digunakan analisis value chain, dan karena ABC belum berbentuk nyata maka hasil analisis pada bagian ini lebih berbentuk sebuah anjuran agar ABC kelak dapat bersaing. Anjurannya adalah bahwa ABC harus mempunyai keunggulan kompetitif pada aktivitas utamanya di bagian operasional dan bagian pengembangan sumber daya manusia untuk aktivitas pendukungnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Herman Ginting
"PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor agroindustri, yang telah dikenal luas di Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di industri pengolahan susu. Salah satu produk andalan PT X adalah mentega yang dihasilkan dari lemak susu melalui suatu proses fermentasi. Mentega sebagai salah satu bentuk diversifikasi produk PT X, telah diproduksi sejak tahun 1972 dan hingga kini PT X telah mengeluarkan lima merek mentega dalam berbagai ukuran dan kemasan, seperti OB, GC, AB,IB dan Al.
Perkembangan pasar mentega di daiam negeri sendiri tidak terlalu cepat dengan rata-rata peningkatan sebesar 4 - 5 persen per tahun. Walaupun demikian pasar mentega tetap menarik bagi pelaku pasar untuk ikut serta memenuhi kebutuhan konsumsi mentega di dalam negeri. Hal ini dítunjukkan dengan banyaknya mentega impor dengan berbagai merek yang masuk ke dalam negeri, seclangkan untuk produsen lokal, PT X hanya menghadapi persaingan dan satu produsen lokal lainnya.
Dalam memasuki masa knisis ekonomi yang dthadapi Indonesia sejak akhir semester kedua tahun 1997, PT X praktis mengbadapi situasi yang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya dimana pada masa krisis ini tingkat persaingan semakin tajam. Di satu sisi ancaman yang muncul semakin besar dan tidak terduga sebelumnya sedangkan di sisi yang lain peluang yang ada semakin kecil. Hal ini semua memaksa PT X untuk mengkaji ulang semua lcebijaksanaan yang telah diterapkan dan berusaha mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.
Salah satu cara untuk mengantisipasi perubahan lingkungan usaha yang cepat adalah dengan melakukan analisis terhadap perkembangan industri mentega itu sendiri dan berbagai fktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keunggulan daya saing PT X. Analisis industri dilakukan terhadap lima komponen penting dalam industri, yakni persaingan antar penisahaan yang ada, pendatang bani yang potensial, kekuatan tawar menawar dan penibeli, ancaman produk pengganti dan kekuatan tawar-menawar dan pemasok.
Faktor-faktor eksternal merupakan ancaman dan peluang yang datang dan luar PT X sedangkan faktor-faktor internal adalab kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT X. Keempat faktor ini dianalisis dengan menggunakan berbagai perangkat analisis seperti EFE Matrix; IFE Matrix, SWO T Matrix, SPACE Matrix, Internal-Fctemal Matrix, Grand Startegy Matrix dan Quantitative Strategic Planning Matrix.
Berdasarkan analisis industri yang dilakukan dapat disimpulkan PT X menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dalam pasar mentega dalam negeri terutama dan masuknya produk-produk mentega impor dan ancaman produk substitusi yakni margarine sedangkan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dan pemasok relatif lemah. Kondisi ini lebih diperburuk ¡agi dengan lebih dominannya faktor ancaman dan kelemahan dibanclingkan faktor peluang dan kekuatan. Kesemuanya itu menempatkan PT X pada posisi bertahan.
Pada kondisi tersebut alternatif terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan melalcsanakan perampingan terhedap uni produk mentega yang dihasilkan, Perampìngan ini diniaksudkan untuk melakukan penghematan biaya dan lebih meningkatkan daya saing PT X dengan Iebih memfokuskan produk menteganya hanya pads merek OB yang menjadi produk andalan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Andriyanto
"Peranan strategi bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya adalah sangat penting. Apalagi lingkungan di luar perusahaan sudah demikian dinamis, saling kait-mengkait dan mengabaikan batas-batas negara. Untuk itu harus dikembangkan suatu strategi yang mampu mengantisipasi secara akurat perubahan Lingkungan ,dan juga memberikan kesiapan untuk bereaksi terhadap kejadian internal yang tidak dapat diramalkan. Untuk mengetahui bagaimana strategi tersehut disusun dan faktor-faktor penentunya, penulis mencoba menuliskannya dalam bentuk skripsi. Pembahasan topi.k tidak terlepas dari studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Manfaat yang didapat dari penulisan ini adalah memberikan pengertian tentang perencanan stratejik, strategic management, dan kedudukan strategi pemasaran dan akuntansi manajemen di dalam perencanaan stratejik.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari karya ilmiah ini adalah, bahwa strategic management yang merupakan perkembangan perencanaan stratejik yang paling akhir,
memungkinkan memberikan posisi yang paling optimal bagi perusahaan dalam persaingan. Hal ini karena Strategic Management memberikan kemampuan untuk mengantisipasi dengan lebih akurat perubahan lingkungan dan meningkatkan kesiapan untuk bereaksi terhadap kejadian internal dan lingkunan persaingan yang tidak dapat diramalkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Saleh Amru
"Strategi manajemen merupakan suatu perangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan suatu rumusan dan penerapan untuk mencapai sasaran jangka panjang dan keunggulan bersaing perusahaan.
Tulisan ini membahas strategi manajemen PT. Tranaco. PT. Tranaco adalah perusahaan konstruksi di bidang migas (minyak dan gas bumi) yang berdiri sejak tahun 1975. Perusahaan ini memiliki sekitar seratus orang pegawai tetap, dua puluh lima diantaranya merupakan merupakan tenaga ahli. PT.Missi Tranaco adalah untuk menjadi Salah satu perusahaan turn key kontraktor yang merniliki fasilitas DEPC (Design, Engineering, Procurement, Construction) untuk segala jenis proyek dalam industri migas.
Tulisan ini bertujuan untuk merumusnkan grand strategy dan generic strategy yang paling tepat bagi Tranaco. Grand strategy dan Generic strategy ini kemudian diterjemahkn kedalam langkah-langkah operasionil pada setiap jajaran fungsionil sebagai program tahunan. Analisis terhadap berbagai struktur organisasi ditakukan untuk mendapat struktur yang paling efektip dalam menerapkan strategi tersebut.
Disarankan agar manajemen PT. Tranaco membandingkan rumusan strategi dan struktur organisasi yang dihasilkan dalam tulisan ini dengan kebijakan strategis perusahaan saat ini.
Beberapa hal yang dirumuskan di sini sebenarnya telah dilaksanakan oleh Tranaco seperti joint venture, meningkatkan penetrasi pasar PSC, dan strutur organisasi matriks. Namun demikian ada juga yang tidak sesuai dengan arah strategi yang diambil seperti mengikuti tender pembangunan pipa di Malaysia, pembangunan Copper Melter di Jawa timur dan Keikut sertaan dalam proyek departemen perhubungan. Untuk menangani berbagai proyek yang-tidak termasuk dalam fokus pasarnya, Tranaco harus menyediakan sumber daya yang besar karena belum mengenal seoara dekal kondisi lingkungan, misalnya tentang "Contractor liabilities" di Malaysia. Analisis menunjukkan bahwa pemakaian sumber daya akan memberikan hasil yang lebih baik jika sementara ini tetap di fokuskan pada pasar yang telah dikenal dengan baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novini
"In a highly competing business and business environment uncertainty, firms are demanded to look for a right and perfect strategy to anticipate it. Unfortunately, not every firm has a strategy, especially small firms. PT. XYZ is a small family business that doing business in electrical and mechanical contracting for 28 years. In the last two years, the revenue of PT. XYZ has declined. To anticipate the continuous decline, PT. XYZ needs a strategy. Strategy for PT. XYZ is made through strategy formulation?s tools which are SWOT Matrix and SPACE Matrix that use input from EFE Matrix and IFE Matrix.

Tingginya persaingan dunia usaha dan ketidakpastian lingkungan usaha saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mencari strategi apa yang paling tepat dan sesuai untuk mengatasinya. Sayangnya, tidak semua perusahaan mempunyai strategi, apalagi perusahaan dengan skala kecil. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang jasa Kontraktor Listrik dan Mekanikal dengan skala kecil yang sudah berdiri selama 28 tahun. Dalam dua tahun terakhir, pendapatan usaha PT. XYZ mulai menurun. Untuk menghindari turunnya pendapatan usaha yang berkelanjutan, PT. XYZ memerlukan sebuah strategi. Strategi untuk PT. XYZ dibuat dengan menggunakan alat formulasi strategi yaitu SWOT Matrix dan SPACE Matrix yang menggunakan input dari EFE Matrix dan IFE Matrix."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26545
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jacob Silas Mussry
"Semakin ketat dan sulitnya persaingan dalam dunia bisnis menuntut semakin besamya peran pemasaran dalam suatu perusahaan sehìngga pemasaran mempunyai peran yang semakin strategis. Sudah saatnya pemasaran menjadi isu korporat dan menjadi suatu strategic badness discipline. Pemasaran sudah bukan hanya menjadi tanggung jawab dari suatu fungsi pemasaran saja dalam suatu perusahaan, akan tetapi sudah menjadi tanggung jawab semua orang di suatu perusahaan. Dengan demikian maka dalam menyusun suatu formulasi strategi dan taktik pemasanan akan dapat dihasilkan suatu formulasi yang lebih tajam dan komprehensif. Di samping itu, unsur kreatif juga menjadi sangat penting yang merupakan suatu corporate competitive edge karena dapat menimbulkan suatu paradigma baru dalam bersaing, atau dengan kata lain, menciptakan suatu ?new rule of the game?. Suatu formulasi yang baik haruslah dapat mentransformasikan perusahaan menjadi suatu market-driven company, bahkan lebih jauh lagi, menjadi suatu customer-driven company yang diwarnai dengan karakteristik customer intimacy dan customization yang nyata.
Dalam karya akhir ini ditunjukkan bahwa suatu perusahaan - dalam hal ini adalah PT. Intro Virtual Millennium - yang menempatkan pemasaran sebagai konsep bisnis stratejik harus mempunyai komitmen yang tinggi, sehingga pengimplementasian dari strategi dan taktik yang telah disusun dapat dilakukan secara utuh. Di samping itu, perusahaan juga dituntut untuk mengelola keuangan perusahaan secara hati-hati dan profesional. Struktur keuangan perusahaan yang kokoh merupakan syarat penting bagi perusahaan untuk dapat melewati berbagai perubahan makroekonomi yang tidak terduga, misalnya seperti halnya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia lebih setahun terakhir ini.
Penyusunan strategi dan taktik pemasaran yang komprehensif didahului dengan suatu riset dimana hasil riset ini akan dipakai sebagai salah satu bahan baku untuk menyusun Competitive Audit yang pada dasarnya adalah suatu SWOT Analysis. Dalam audit ini akan didapat suatu Competitive Setting Profile (CSP) dan Company Alignment Profile (CAP) yang masing-rnasing akan menghasilkan Competitive Setting Index (CSI) dan Company Alignment Index (CAl). Dengan CSI dan CAI dapat dilakukan suatu Gap Analisis yang hasilnya dipalai untuk menyempitkan apakah posisi perusahaan "leg behind" atau "ahead" dalam suatu kompetisi pada masa tertentu.
Tahapan selanjutnya setelah perusahaan menetapkan objectivesnya, adalah menyusun strategi yang terdiri dari tiga elemen, yaitu segmentation, targeting dan positioning. Dalam segmentation, perusahaan haruslah memandang pasar secara kreatif, sedangkan targeting harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk mengalokasikan sumber dayanya. Dalam targeting haruslah diperhatikan faktor-faktor size, potential growth, competitive advantage, serta competitive situation. Dengan melakukan niching akan bisa didapatkan tageting yang lebih efektif. Positioning bukan sekedar slogan, akan tetapi merupakan suatu janji yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada konsumennya. Oleh sebab itu, positioning jangan sampai over promis but wider deliver. Setup produk harus mempunyai positioning yang jelas sehingga tidak saling tumpang tindih dimana hal ini akan dapat membingungkan pasar yang pada gilirannya akan menjadi bumerang bagi perusahaan yang memproduksinya. Produknya yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dalam karya akhir ini juga ditunjukkan bagaimana men-drop suatu brand yang sudah cukup lama eksis sekaligus membangun suatu brand baru, lengkap dengan positioning, marketing-mix, selling, dan elemen-elemen lain, yang sama sekali baru."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hanura Suari
"ABSTRAK
Walaupun lima tahun terakhir ini kinetja keuangan dan kinerja medik menunjukkan hasil yang relatif baik, namun untuk menghadapi semakin kompetitif persaingan pada industri rumah sakit di Cirebon, Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon (RSPC) harus mengevaluasi strategi bersaingnya. Evaluasi strategi bersaing dilakukan dengan pendekatan sumber daya (resources based) melalui inventarisasi sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki RSPC.
Dari evaluasi terhadap sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki, telah ditemukan sumber daya reputasi pelanggan, sebagai sumber daya dan kapabilitas yang mempunyai karakteristi berharga, jarang, sukar ditiru, dan tidak ada penggantinya, sehingga merupakan kompetensi inti RSPC.
Berdasarkan kompetensi inti yang diperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing, harus dilaksanakan strategi-strategi untuk menciptakan superior efisiensi, superior kualitas, superior inovasi, dan superior kepuasan konsumen melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunities, Threats) yang dirangkum dengan matrik TOWS.
Dari hasil analisis SWOT tersebut disarankan agar RSPC meningkatkan kepemimpinan manajemen, menambah fasilitas dan kualitas klinik spesialis, dan membentuk divisi riset/manajemen strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Herawaty
"PT. "X" adalah salah satu Produsen vaksin hewan Indonesia yang menganut pola manajemen yang sederhana dan kekeluargaan. Produk yang dihasilkan adaìah vaksin untuk unggas, anjing dan hewan besar seperti sapi dan sebagainya. Adapun pemagaran produk PT. "X" adalah untuk konsumsi dalam negeri. Masih yang dihadapi oleh PT. "X" adaiah bagaimana pangsa pasar di dalam negeri dalam menghadapi persaingan yang tajam dengan produk-produk impor. Untuk mengatasi masalah yang ada harus segera dibentuk pola manajemen yang profesional.
PT. "X" dari sejak berdiri masih sangat tergantung pada pihak penyalur dana yaitu pihak perbankan dalam operasionalnya., berhubung dari hasil operasional belum dapat mengembalikan semua hutang-hutangnya, malah hutangnya bertambah terus. Perusahaan ini merencanakan program penyehatan perusahaan sekaligus dengan program peningkatan aktivitas pemasaran agar volume penjualan dapat meningkat dan mencapai tingkat di mana dengan laba yang diperoleh dapat membayar hutang-hutang, sehingga break even point dapat lekas tercapai.
Kebijakan uang ketat yang dilaksanakan pemerintah Indonesia sejak tahun 1991 juga berpengaruh terhadap aektor peternakan. Akibatnya secara tidak langsung volume penjualan PT."X" juga ikut terpengaruh. Hal ini menjadi hambatan bagi pihak pemasaran untuk mendapatkan hal yang lebih balk. Berarti PT. "X" harus memiliki strategi bersaing yang unggul untuk menghadapi pesalng-pesaIngnya. Tekad untuk meningkatkan penjualan produk harus diimbangi dengan perbaikan di segala hal yang berkaitan dengan produk tersebut. Ada beberapa metode analisis guna pengambilan keputusan untuk membentuk strategi bersaing dalam menghadapi pesaing. Metode analisis yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis lingkungan remut, analisis industri, analisis internal perusahaan, analisis SWOT, analisis matriks BCG.
Dari analisis industri terlihat bahwa dari 5 kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, yang terutama berperanan besar terhadap PT.?X? adalah : persaingan antar perusahaan dalam industri, kekuatan tawar menawar pembeli dan ancaman pendatang baru. Persaingan antar perusahaan dalam industri, terutama dari perusahaan vaksin impor yang jumlahnya cukup banyak dan masing-masing mempunyai strategi pemasaran yang cukup berhasil merebut pangsa pasar tertentu.
Kekuatan tawar menawar pembeli dan golongan pembeli menengah ke atas
adalah cukup besar mengingat bahwa:
  • Produk vaksin merupakan produk yang termasuk relatif standar (diferensiasi tidak terlalu nyata).
  • Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil (kecuall bila terjadi wabah).
  • Pembeli seri gkali termasuk dalam suatu kelompok peruasahaan yang melakukan integresi vertikal, sehingga ada keterbataaan dalam memilih.
  • Produk yang akan digunakan, biasanya Iebih mengutamakan untuk memakai produk dari perusahaan yang termasuk kelompok sendiri. Integrasi vertikal dapat terdiri dari usaha peternakan, usaha pakan ternak, usaha impor dan distribusi obat hewan, termasuk vaksin.
    Ancaman pendatang baru perlu diantisipasi mengingat barrier to entry yang kecil dan kelompok perusahaan di Indonesia untuk melakukan integrasi vertikai maupun horizontal. dengan melihat bahwa persaingan dalam industri adalah cukup tajam dan dengan meflhat sifat?sifat produksi maka pilihan strategi generik bagi PT. "X" adalah strategi biaya rendah-pasar luas.
    Dari hasil analisis SWOT terlihat bahwasanya sekalipun PT. "X" menghadapi ancaman lingkungan yang tidak kecil, tapi peluangnya adalah cukup besar, sedangkan PT.?X? sendiri belum sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang yang ada berhubung dengan kelemahan internalnya yang perlu ditangani segera. Dengan demikian strategi yang sesuai adalah strategi turn around, yaitu dengan fokus perbaikan fungsional internal secara terkonsolidasi.
    Dari hasil analisis BCG dapat diambil kesimpulan bahwasanya PT."X" sebagai SBU harus berhati-hati, karena dilihat dari pertumbuhan pasar vaksin (yang relatif tumbuh rata-rata 15 %/tahun) dan pangsa pasar relatif PT.?X? terhadap para pesaingnya (rendah), waka PT. "X" dapat dikategorikan sebagai SBU question mark. SBU seperti ini mempunyai dua kemungkinan, yaltu tumbuh menjadi SBU star atau turun menjadi SBU dog. Bila PT.?X? berhasil membenahi kekuatan ínternalnya, dan perekonomlan Indonesia terus membaik, maka pertumbuhan pasar akan Ieblh dari 10 %, ini memberikan kesempatan kepada PT. "X" untuk tumbuh menjadi star.
    Dari segi pemasaran PT. "X" perlu memiliki strategi pemasaran yang kompetitif baik dalam menghadapl produk-produk impor maupun Lokal. Untuk menghadapi produk impor, PT. "X" pentu memperbaiki kualitas Produk-produknya baik dalam hal efektivitas maupun kenyamanan Pemakaiannya (misalnya : setelah vaksinasi tidak terjadi pembengkakarn di tempat penyuntikan). Selain itu yang perlu diperhatikan lagi adalah masalah harga. PT. "X" harus dapat mencapai skala ekonomi dalam Produksinya, sehingga dari segi harga dapat Iebih kompetitif lagi. Hal ini mengingat akhir-akhir ini produk pesaing dapat menurunkan harganya hingga dapat menurunkan harga produk PT. "X", bahkan ada yang lebih murah dari harga PT. "X". Untuk menumbuhkan brand awareness dan brand image yang balk, promosi yang tepat guna sangat diperlukan. Dengan brand image yang baik akan mempermudah PT "X" dalam usaha memperbesar jumlah permintaan melindungi pangsa pasar dan memperbesar pangsa pasar. Sedangkan distribusi yang perlu diperhatikan adalah Indonesia bagian timur yang belum dicover dengan intensif. Jadi strategi pemasaran kompetitif yang dapat dijalankan antara lain : strategi mutu, efisiensi manufaktur, armada penjual yang agresif, promosi penjualan yang optimal dan efektif, distribusi yang Iuas. Strategi tersebut disesuaikan dengan tujuan dan sumber daya perusahaan."
    Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
    T-Pdf
    UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
    <<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>