Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Herlina
"ABSTRAK
Nama : Herlina PurbaNPM : 1306489205Falkultas : Ilmu Keperawatan Program Profesi NersJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatn Anak Kesehatan Masyarakat Perkotaan dengan Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi pada Klien Gizi Kurang di RSPAD Gatot Subroto Perkotaan dengan penduduk yang memiliki pendapatan tinggi, menengah dan rendah tetap menunjukkan adanya masalah malnutrisi. Malnutrisi ini berakar pada kemiskinan dan ketidakmampuan. WHO 2010 menunjukkan 18 103 juta anak balita di Negara berkembang mengalami kurang gizi. WHO juga memperkirakan 54 kematian bayi dan anak dilatarbelakangi oleh keadaan gizi buruk, sedangkan di Indonesia masalah gizi mengakibatkan 80 kematian anak WHO, 2011 . Anak dengan gizi buruk akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Upaya penanganan balita dengan gizi kurang sudah dilakukan di puskesmas atau rumah sakit. Asuhan perawatan gizi anak memerlukan monitoring yang berkelanjutan mulai dari rumah sakit sampai klien pulang ke rumah. Hal inilah yang mengakibatkan perlunya edukasi pada keluarga klien agar tujuan pencapaian gizi anak dapat optimal. Edukasi adalah salah satu tugas perawat yang penting untuk meningkatkan kesehatan klien. Perawat memberikan informasi kepada klien yang membutuhkan perawatan untuk kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit ke rumah Falvo, 2004 dalam Potter Perry, 2009 .Kata kunci : malnutrisi, anak, perkotaan

ABSTRACT
AbstractName Herlina PurbaStudy Program Ners ProgrammeTitle Analysis of clinical practice children with problem of urban community health disorder nutritional needs of the clients of malnutrition in the RSPAD Gatot SubrotoCities with a population whose income is high, medium and low fixed indicate a problem of malnutrition. Malnutrition is rooted in poverty and disability. WHO 2010 showed 18 103 million of children under five in developing countries are malnourished. WHO also estimates that 54 of deaths of infants and children is motivated by the poor nutritional status, while in Indonesia, nutritional problems resulted in 80 of childhood deaths WHO, 2011 . Children with poor nutrition will affect growth and development. The handling infants with malnutrition has been done in the clinic or hospital. Child nutrition care requires continuous monitoring ranging from hospitals to the clients home. This has resulted in the need to educate the client 39 s family for the purpose of achieving the optimal child nutrition. Education is one of the duties of nurses are critical to improve the health of the client. Nurses provide information to clients who require treatment for the continuation of health care from hospital to home Falvo, 2004 in Perry, 2009 Keywords malnutrition, child,city "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi
"Gizi kurang merupakan salah satu masalah kesehatan balita yang memiliki keterkaitan dengan masalah infeksi. Upaya preventif diperlukan dalam menangani infeksi untuk mengatasi masalah gizi kurang. Intervensi keperawatan unggulan berupa pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan melatih kemampuan psikomotor cuci tangan dengan sabun. Tujuannya mengurangi angka kejadian infeksi dalam keluarga. Evaluasi terjadi peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga dalam praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, peningkatan berat badan anak dari 7 kg menjadi 7,8 kg, serta teratasinya masalah infeksi. Intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini dapat digunakan oleh perawat komunitas/keluarga sebagai upaya menangani masalah gizi kurang di masyarakat.

Malnutrition was one of the urban health problems for toddler that had being related to infection. Some prevention efforts needed to handle the infection in overcome malnutrition. The excellence nursing intervention such as health education about the healthy and clean life behavior practice and psychomotor skill training in hand washing with soap. It's aimed to decrease the number of infection in family. Evaluation shown the increase ability of kognitive, affective, and psychomotoric skills of family in run the healthy and clean life behavior practice, the increase of body weight of child from 7 kg to 7,8 kg, and the overcome of infection problems. Intervention of the healthy and clean life behavior practice could be used by the community nurses as an efforts in overcome malnutrion in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatul Khasanah
"Balita sebagai populasi at risk yaitu sekelompok individu yang memiliki peluang untuk mengalami masalah kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi balita sebagai kelompok berisiko gizi kurang karena faktor ketergantungan seorang anak terhadap orangtua dalam pemenuhan nutrisi. Program Makanan, Keluarga, dan Anak yang dimodifikasi dalam bentuk kartu Pro MaKAn merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas untuk meningkatkan berat badan anak balita, yang dapat dilanjutkan keluarga dan masyarakat melalui pemberdayaan kelompok swa bantu dan kelompok pendukung Pro MAKAn.
Tujuan karya Ilmiah ini memberikan gambaran pelaksanaan Pro MaKAn melalui penerapan integrasi teori Community As Partner, Family Center Nursing, Health Belief Model, dan manajemen pelayanan kesehatan pada balita dengan gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, penyebaran angket pada 56 responden dengan purposive sampling. Strategi intervensi yang dilakukan melalui kegiatan terapi komplementer, terapi modalitas, coaching, guidance, konseling dan pendidikan kesehatan pada kelompok swa bantu yang berjumlah 30 orang balita gizi kurang dan resiko gizi kurang maupun kelompok pendukung yang berjumlah 10 kader dan selama 8 bulan.
Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan nilai-rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan intervensi 61, peningkatan rata-rata keterampilan perawatan gizi kurang sebelum dilakukan intervensi 64 menjadi 71 setelah dilakukan intervensi, dan peningkatan nilai rata-rata sikap sebelum diberikan intervensi sebesar 67, tetapi setelah dilakukan intervensi menjadi 84.; dari 10 keluarga 70% tingkat kemandirian IV dan 30% III; 80% peningkatan berat badan sebesar 100-200 gram per bulan.

Toddlers as the population at risk is a group of individuals who have the opportunity to experience health problems. Factors that affect infants as a group at risk of malnutrition because of the dependence of a child to the parent of nutrition. Program Makan, Keluarga, dan Anak (Pro MaKAn) as strategy of intervention community nursing care to to increase weight of toddler, who can continue the family and community empowerment through self- help groups and support groups Pro MaKAn.
This final scientific papers describing of the implementation of the Pro MaKAn through the application of the theory of integration of Community As Partner, Family Center Nursing, Health Belief Model, and management of health services in infants with malnutrition in Sub Cisalak Market. Data were collected by interview, observation, questionnaires to 56 respondents with purposive sampling. Intervention strategies through a complementary therapy, therapeutic modalities, coaching, guidance, counseling and health education on self- help group numbering 30 people toddler malnutrition and risk of malnutrition as well as support groups totaling 10 cadres and for 8 months.
The results showed increased activity - the average value of knowledge prior to the intervention 61, an average increase of less nutritional care skills prior to intervention 64 to 71 after the intervention, and an increase in the average value of the attitude before granted intervention by 67, but after the intervention to 84. ; than 10 families 70 % self-sufficiency rate of 30% IV and III ; 80 % increase in body weight of 100-200 grams per month.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Dewayani
"Fenomena gizi buruk merupakan masalah nutrisi yang sering terjadi pada anak anak dengan karakteristik klinis dangat kurus dan baggy pants. Faktor kemiskinan dan penyakit menjadi masalah perkotaan yang mendukung terjadinya kasus gizi buruk pada anak Gizi buruk berakibat pada menurunnya kecerdasan anak dan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi monitoring pemberian diet formula 75 dan 100 terhadap peningkatan berat badan anak gizi buruk dengan osteosarkoma di RSUP Fatmawati.
Hasil analisa menunjukkan terjadinya peningkatan berat badan yang tidak signifikan pada anak sebesar 0 1 0 2 kg selama 15 hari intervensi Pencatatan intake nutrisi dan penimbangan berat badan dan lingkar lengan atas harian harus dilakukan dengan teratur agar intervensi yang diberikan optimal Kata kunci formula 75 dan 100 gizi buruk monitoring osteosarkoma.

The phenomenon of malnutrition has become a nutritional problem frequently occured in children characterized by severely thin body and baggy pants. Poverty and diseases are the common factors in urban helath problems that predispose to malnutrition in children Malnutrition affects children in reducing intelligence detain the growth and development.
This paper aimed to analyse the intervention of monitoring diet formula 75 and 100 towards the increase of body weight of children with malnutrition and osteosarcoma in RSUP Fatmawati.
This showed that there is influence in body weight as amount 0 1 ndash 0 2 kg during 15 days intervention Documentation of nutrition intake and measurement of body weight and upper arm circumference daily is imprortant to do for optimal interve
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Listiyani
"Pola pengasuhan anak berpengaruh terhadap timbulnya gizi kurang pada masyarakat perkotaan. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga yang dilaksanakan pada keluarga Anak P dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi pada anak balita. Implementasi yang telah dilakukan terdiri dari implementasi yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor dengan pendekatan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi unggulan ialah penyajian makan yang menarik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nafsu makan dan berat badan pada balita kelolaan. Sehingga intervensi penyajian makanan yang menarik ini dapat digunakan oleh perawat komunitas/keluarga sebagai salah satu upaya menangani masalah gizi kurang pada masyarakat.

Parenting effect could give incidence of malnutrition in urban communities. This final assignment described the family nursing care process to Ch. P with nutrition imbalanced problem on toodler children. Implementation to the family was consisting of the cognitive, affective, and psychomotor that uses the five family health tasks. Nursing interventions that become the main intervention was interested food serving. The evaluation results of nursing care plan effective to made toddler gain weight. So the interested food serving could be used by the Community nurses as one of efforts in overcome less nutrion in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Sulastri
"Kanker merupakan salah satu masalah perkotaan yang mengakibatkan kematian pada anak. Kaheksia sering terjadi pada anak dengan kanker yang mengakibatkan malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan malnutrisi akibat nefroblastoma. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi ketidakefektifan pola napas, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ansietas, dan risiko infeksi.
Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi pemberian edukasi serta monitoring dan pemberian Formula 100 melalui pemberian enteral dalam meningkatkan status nutrisi yang dinilai melalui indikator lingkar lengan atas LILA. Saran dalam pemberian asuhan keperawatan adalah pengkajian status nutrisi pada anak dengan keganasan melalui pengukuran LILA yang tidak dipengaruhi oleh adanya massa tumor.

Cancer becomes one of the urban issues that can increase morbidity and mortality in children. cachexia is problems that can occur in children with cancer. This research aimed was to describe the implementation of nursing intervention in children with malnutrition. Nursing problem that enforced are ineffective breathing pattern, ineffective peripheral tissue perfusion, imbalanced nutrition less than body requirement, anxiety, and risk for infection.
Nursing intervention includes education, monitoring and administering Formula 100 enteral route administration in improving the nutritional status with mid upper arm circumference MUAC indicator. The recommendation of this research is the assessment of nutritional status in children with cancer tumor solid measurement of MUAC that not influence by tumor mass.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
John Taruna
"Gizi buruk merupakan kekurangan gizi tingkat berat terutama pada anak-anak dibawah umur lima tahun (balita) dan merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang perlu ditanggulangi karena berdampak terhadap kesehatan dan Human Devolopment Index manusia Indonesia 15-20 tahun yang akan datang.
Masalah gizi memiliki dimensi yang luas, tidak hanya merupakan masalah kesehatan tetapi juga meliputi masalah sosia}, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Faktor pencetus munculnya masalah gizi dapat berbeda antara wilayah ataupun antara kelompok masyarakat, bahkan akar masalah ini dapat berbeda antara kelompok usia balita.
Kondisi krisis ekonomi sejak tahun 1997 dan terus berkelanjutan sampai saat ini, menyebabkan daya beli pada masyarakat secara umum menjadi menurun, karena disatu pihak relatif banyak yang kehilangan sumber mata pencaharian sementara dipihak lain adanya peningkatan harga barang dan jasa. Hal ini dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan dan gizi masyarakat, terutama balita. Masalah gizi pada anak balita di provinsi Riau dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita umur 6 bulan sampai < 5 tahun di Kabupaten Kampar Riau tahun 2002, dengan variabel kovariatnya yaitu riwayat diare, pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur balita, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, dan pemberian ASI ekslusif.
Penelitian ini merupakan penelitian bservasional dengan metoda kasus kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita umur 6-59 bulan dengan status gizi buruk saat penelitian, dan sebagai kontrolnya adalah ibu dengan balita gizi baik (148 kasus dan 148 kontrolnya). Penelitian dilakukan di Kabupaten Kampar Riau. Analisis data dilakukan dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil uji analisis logistik diketahui ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita di Kabupaten Kampar Riau (p=0,0001) dengan OR 2,8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619 ). Dari hasil perhitungan dampak potensial diketahui bahwa status eknomi keluarga (keluarga miskin) mempunyai kontribusi sebesar 47% sebagai faktor risiko terjadinya gizi buruk balita, artinya jika faktor ini dihilangkan maka akan dapat dicegah terjadinya gizi buruk pada balita sebesar 47%.
Disimpulkan bahwa status ekonomi keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya gizi buruk pada anak balita, untuk itu dalam upaya penanggulangan dan pencegahan masalah gizi agar memberikan perhatian dan penekanan kepada variabel status ekonomi keluarga (kemiskinan), dengan melakukan upaya terpadu. Dalam pemilihan dan perencanaan upaya yang berkaitan dengan masalah gizi buruk ini agar mempertimbangkan ukuran dampak potensial yang berkontribusi terhadap terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita.

The Relationship Between Family Economical Status and The Incidence of Severe Malnutrition Cases Among Children of Under five Years in Kabupaten Kampar Riau Province 2002Severe Malnutrition is the chronic nutrient deficiency, which usually occurs at under five years old children. It also the main nutrient problems in Indonesia that should have to decline and reducing its effects to health and Indonesians Human Development Index for the next 15 - 20 years.
The nutrition problem has a very wide dimension, not just public health problems but also social, economic, culture, care, education, and environment. The ignitions of nutrition problems in one region or society to another could be different, in fact the occurrence among under five years old children could be different.
Indonesia's economic crisis conditions in 1997 and still continuing today caused public's purchasing power decreasing generally, as effect of un-employments and the raise of goods and services prices. Those conditions could make worst for public's health and nutrients, especially toddlers. Nutrient problems in Riau Province inclination increase years after years.
The goals of this research is to determines the connection between economical status factors and severe malnutrition incidences, age between 6 months - 5 years old, at Kabupaten Kampar Riau in 2002; with diarrheic, parents educational, toddlers age, gender, numbers of family members, parents works, mother's maternity knowledge, and breast feeding, as the covariate variables.
This research is an observational research with case control method. The respondents of this research are the mothers that have children of under five years, which have severe malnutrition, and as the controls are the mothers that have good nutrition (148 cases and 148 controls). The research took place at Kabupaten Kampar Riau (p = 0,0001) with OR 2, 8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619).
According to potential effect formula, had known that the family's economical status (poor family) have 47% contributions as risk factor of severe malnutrition cases , that mean if we can eliminate this factor, we can reduce the toddlers bad nutrient cases to 47%.
The conclusion of the research, that family's economical status has a significant connection to incidence severe malnutrition cases, therefore any dealing and prevention acts with public's nutrients and health problems should pay attention to family's economical status variable by doing full planning works. In determining and planning acts to prevent the nutrient problems, we have to considering the potential effect values that make contributions to severe malnutrition cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI.

The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati
"Dukungan nutrisi bertujuan memperbaiki status gizi dan prognosis pasien bedah dengan status gizi malnutrisi Pasien yang menjalani pembedahan traktus gastrointestinal GI merupakan kelompok pasien berisiko tinggi mengalami malnutrisi Dilaporkan bahwa terdapat hubungan positif antara malnutrisi dengan morbiditas dan mortalitas pasca bedah lama perawatan RS re admisi RS kebutuhan pembedahan sekunder dan diagnosis atau terapi Serial kasus ini terdiri dari empat kasus dukungan nutrisi perioperatif pada pasien malnutrisi dengan berbagai indikasi pembedahan GI dan komorbid yang berbeda Pasien pada serial kasus ini berusia antara 45 hingga 70 tahun Seluruh pasien menjalani pembedahan mayor abdominal atas indikasi kanker GI Status gizi pasien adalah malnutrisi ringan hingga sedang Terapi nutrisi diberikan berdasarkan kebutuhan dan kondisi klinis pasien Kebutuhan energi basal dihitung menggunakan persamaan Harris Benedict Pemberian energi dimulai dari kebutuhan energi basal dan ditingkatkan bertahap hingga mencapai kebutuhan energi total Lama perawatan RS pada pasien ini antara 19 hingga 43 hari Monitoring yang dilakukan meliputi toleransi asupan kapasitas fungsional imbang cairan data antropometri dan laboratorium serta dilakukan edukasi dan konseling nutrisi setiap hari Secara umum pasien mengalami peningkatan kondisi umum status gizi toleransi asupan Periode perioperatif mempengaruhi toleransi pasien terhadap asupan makanan dan status GI Terapi nutrisi pada pasien bedah harus dilakukan secara individual sebagai bagian integral tata laksana pembedahan Dukungan nutrisi harus dilakukan pada periode pra intra dan pasca bedah untuk menyediakan nutrien yang adekuat agar dapat mengatasi perubahan metabolik pada pasien Dukungan nutrisi yang baik pada pasien bedah terutama dengan malnutrisi dapat memperbaiki prognosis pasca bedah dan akan meningkatkan kualitas hidup pasien.

The aim of nutritional support is to improve nutritional status and clinical outcome in severely malnourished patients Patients who undergone gastrointestinal surgery constitute as important risk group for malnutrition It has been reported that there is a positive correlation between malnutrition and postoperative morbidity and mortality prolonged hospital stays re admissions secondary operation requirement and diagnosis treatment This case series consisted of four cases of periopertive nutrition support in malnutrition patients with different surgical indication and comorbidities The patients in this case series aged between 45 to 70 years old All patients undergoing major abdominal surgery for gastrointestinal cancer Patients have nutritional status ranged from mild nutrition to moderate malnutrition Nutritional therapy was given according to patients needs and clinical condition The basal energy requirement was calculated using the Harris Benedict equation The intake was given begin with basal energy expenditure and gradually increased to the total energy expenditure Monitoring includes food intake tolerance functional capacity fluid balance anthropometric and laboratory data The nutrition education and counseling was conducted everyday In general all the patients show improvement during monitoring The perioperative periode influenced patients tolerance to food intake and gastrointestinal status Nutrition therapy in surgical patient should be done individually as part of integrated therapy in surgical treatment The nutritional support was done in pre intra and post surgery to provide adekuat nutrient to blunt metabolic changes in this patients Each period of perioperative nutrition support have different function and procedure Good nutritional support in surgical patients specially with malnutrition will improved outcome of the surgery and eventually improved quality of life."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Kusuma Dewi
"[ABSTRAK
Lansia yang tinggal di perkotaan lebih banyak dibandingkan lansia yang tinggal di pedesaan Peningkatan usia harapan hidup dan peningkatan jumlah lansia yang tinggal di perkotaan memicu timbulnya masalah kesehatan perkotaan khususnya populasi yang rentan yaitu lansia Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktik klinik pada nenek K 73 tahun dengan masalah malnutrisi menggunakan intervensi oral hygiene Praktik klinik dilakukan di STW 1 Ciracas selama tujuh minggu dengan melakukan intervensi oral hygiene pada 4 lansia dengan malnutrisi Hasil pengkajian status nutrisi pada klien kelolaan menggunakan MNA didapatkan hasil 14 5 dan pengukuran tinggi badan 154 cm dan berat badan 30 kg hasil penilaian IMT 12 65 yang berarti mengalami malnutrisi Intervensi oral hygiene yang dilakukan dengan memfasilitasi klien untuk menggosok gigi menggunakan sikat dan pasta gigi dengan gerakan vertikal secara lembut dan menggunakan obat kumur selama dua kali sehari Hasil intervensi keperawatan dengan melakukan oral hygiene kepada klien yang malnutrisi selama lima minggu yaitu tidak tercium bau mulut mukosa mulut lembab saliva bertambah peningkatan selera makan dan peningkatan berat badan 1 kg Care giver diharapkan melakukan oral hygiene dua kali sehari untuk meningkatkan status nutrisi pada lansia di sasana Kata kunci lansia oral hygiene malnutrisi STW ABSTRACT Elderly who live in more urban areas compared to the elderly who live in rural areas Increased life expectancy and the increasing number of elderly people living in urban areas lead to urban health problems particularly vulnerable population that is elderly This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek K 73 years old with problems of malnutrition using oral hygiene interventions Clinical practice carried out in STW 1 Ciracas for seven weeks with oral hygiene interventions in four elderly people with malnutrition Results of the assessment of nutritional status on the managed client using the MNA showed 14 5 and height measurement 154 cm and weight 30 kg assessment 12 65 IMT meaning malnourished Oral hygiene interventions undertaken by facilitating clients to brush their teeth using a toothbrush and toothpaste with vertical movement gently and use a mouthwash for two times a day The results of nursing interventions by performing oral hygiene to clients who are malnourished during the five weeks that do not smell bad breath oral mucosa moist saliva increased increased appetite and weight gain of 1 kg Care giver is expected to perform twice daily oral hygiene to improve the nutritional status of the elderly in the Sasana Key words elderly oral hygiene malnutrition STW ;Elderly who live in more urban areas compared to the elderly who live in rural areas Increased life expectancy and the increasing number of elderly people living in urban areas lead to urban health problems particularly vulnerable population that is elderly This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek K 73 years old with problems of malnutrition using oral hygiene interventions Clinical practice carried out in STW 1 Ciracas for seven weeks with oral hygiene interventions in four elderly people with malnutrition Results of the assessment of nutritional status on the managed client using the MNA showed 14 5 and height measurement 154 cm and weight 30 kg assessment 12 65 IMT meaning malnourished Oral hygiene interventions undertaken by facilitating clients to brush their teeth using a toothbrush and toothpaste with vertical movement gently and use a mouthwash for two times a day The results of nursing interventions by performing oral hygiene to clients who are malnourished during the five weeks that do not smell bad breath oral mucosa moist saliva increased increased appetite and weight gain of 1 kg Care giver is expected to perform twice daily oral hygiene to improve the nutritional status of the elderly in the Sasana Key words elderly oral hygiene malnutrition STW , Elderly who live in more urban areas compared to the elderly who live in rural areas Increased life expectancy and the increasing number of elderly people living in urban areas lead to urban health problems particularly vulnerable population that is elderly This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek K 73 years old with problems of malnutrition using oral hygiene interventions Clinical practice carried out in STW 1 Ciracas for seven weeks with oral hygiene interventions in four elderly people with malnutrition Results of the assessment of nutritional status on the managed client using the MNA showed 14 5 and height measurement 154 cm and weight 30 kg assessment 12 65 IMT meaning malnourished Oral hygiene interventions undertaken by facilitating clients to brush their teeth using a toothbrush and toothpaste with vertical movement gently and use a mouthwash for two times a day The results of nursing interventions by performing oral hygiene to clients who are malnourished during the five weeks that do not smell bad breath oral mucosa moist saliva increased increased appetite and weight gain of 1 kg Care giver is expected to perform twice daily oral hygiene to improve the nutritional status of the elderly in the Sasana Key words elderly oral hygiene malnutrition STW ]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>